• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol.2 No.2 Desember ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA AYAM BROILER POLA KEMITRAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol.2 No.2 Desember ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA AYAM BROILER POLA KEMITRAAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

……….. ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9467 (Online)

ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA AYAM BROILER POLA KEMITRAAN

Oleh

Awaludin Ridwan1), Masrur Muzadi2), Aliyah3), Teguh Dwi Putra4) & Siti Qo’imah5) Dosen Program Studi Agribisnis Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena, Dosen Program Studi Budi Daya Tanaman Hortikultura Politeknik Pertanian dan

Peternakan Mapena,

Dosen Program Studi Agribisnis Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena , Dosen Program Studi Budidaya Ternak Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena

Mahasiswa Program Studi Agribisnis Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena Email: [email protected]

Abstrak

Usaha peternakan ayam broiler memerlukan modal yang besar. Sistem pengembangan yang efisien diperlukan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya pengelolaan usaha ayam broiler dengan melakukan integrasi vertikal antara perusahaan dengan peternak yaitu kemitraan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini mencoba mengetahui sistem kemitraan menjadi salah satu solusi dalam menjawab tantangan bisnis dalam budidaya ayam broiler saat ini. Pengambilan data dilakukan pada pada tanggal 01 April 2018 sampai 27 Mei 2018. Penghitungan pedapatan dilakukan menggunakan analisis usahatani untuk mengetahui pendapatan peternak selama satu periode. Pendapatan yang diperoleh peternak dalam pemeliharaan ayam broiler kapasitas 2000 yaitu sebesar 7.297.000 dengan R/C ratio 1,13 yang berarti usaha layak untuk terus dijalankan. Kata Kunci : Ayam Broiler, Kemitraan & Peternakan

PENDAHULUAN

Peternakan ayam broiler di Indonesia sebagian besar merupakan peternakan rakyat (Burhani, 2014). Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengembangan yang efisien. Salah satunya pengelolaan usaha ayam broiler dengan melakukan integrasi vertikal antara perusahaan dengan peternak yaitu kemitraan. Sistem kemitraan menjadi salah satu solusi dalam menjawab tantangan bisnis dalam budidaya ayam ras saat ini. Key dan Runsten (1999) menjelaskan manfaat dengan sistem kemitraan yaitu pengembangan akses pasar, kredit dan teknologi, manajemen resiko yang lebih baik, dan memberikan kesempatan kerja yang lebih baik.

Usaha peternakan ayam broiler banyak berkembang di masyarakat. Kelebihan yang dimiliki di antaranya perputaran modal yang cepat (Azizah et al., 2013). Daging ayam broiler juga lebih disukai masyarakat dibandingkan ternak unggas

lainnya, karena harganya relatif murah. Kelebihan tersebut merupakan daya tarik peternak untuk melakukan usaha peternakan ayam broiler.

Setyono dan Ulfah (2012) menjelaskan manfaat dengan sistem kemitraan yaitu pengembangan akses pasar, kredit dan teknologi, manajemen resiko yang lebih baik, dan memberikan kesempatan kerja yang lebih baik. Perusahaan yang bermitra juga dapat mengurangi biaya investasi perusahaan dan dapat memfokuskan diri pada usaha menembus pasar modern dan pasar global. Usaha peternakan ayam broiler banyak berkembang, melalui penelitian ini mencoba mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan yang diperoleh dengan pola kemitraan.

METODE PENELITIAN

Kegiatan ini dilaksanakan di PT. Ciomas Adisatwa Unit Lamongan yang beralamat di Jl. Pemuda no.9 Desa Tunggul

(2)

Rejo, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Tugas akhir ini dilaksanakan mulai tanggal 01 April 2018 sampai dengan 27 Mei 2018. A. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan teknik survey, wawancara dan observasi langsung. Penelitian dianalisis secara deskriptif dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel. Analisis data pada penelitian ini menggunakan beberapa rumus, yaitu :

1. Penerimaan

Menurut Soekartawi (2002), penerimaan atau pendapatan kotor adalah seluruh pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu kegiatan usahatani dan pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran dalam kegiatan usahatani. Dengan demikian, penerimaan usahatani adalah penerimaan usahatani semua nilai produk yang dihasilkan dari suatu usahatani dalam 1 periode tertentu, 1 musim tanam atau dalam satuan tahun kegiatan usaha. Adapun rumusannya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

TR = Penerimaan (revenue) usahatani per periode (Rp)

Q = Hasil produksi (quantity) per periode (kg)

P = Harga jual (price) produk per unit (Rp/kg.)

2. Biaya

Biaya adalah semua nilai faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk dalam suatu periode produksi tertentu yang dinyatakan dalam nilai uang tertentu. Biaya usahatani dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).

Biaya tetap merupakan biaya atau pengeluaran yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan dan tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang didapat. Biaya tetap dalam usahatani meliputi biaya sewa lahan, pajak, penyusutan peralatan, penyusutan

bangunan. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang dihasilkan.

Dalam usaha ternak ayam broiler ini terdapat kandang dan peralatan. Oleh karena itu, perlu diperhitungkan biaya penyusutan. Biaya penyusutan alat–alat pertanian diperhitungkan dengan membagi selisih antara nilai pembelian dengan nilai sisa yang ditafsirkan dengan lamanya modal dipakai, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Nb = Nilai pembelian (Rp)

Ns = Tafsiran nilai sisa (Rp)

n = Jangka umur ekonomi (tahun) 3. Pendapatan

Analisis pendapatan uasahatani digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pendapatan pada usaha ternak ayam broiler. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya usahatani per periode, per musim atau per tahun. Secara metematis ditulis sebagai berikut:

Ketrengan:

π = Pendapatan usahatani per periode (Rp)

TP = Total penerimaan per periode (Rp) BT = Biaya tetap per periode (Rp) BV = Biaya variabel per periode (Rp)

4. Analisis R/C Ratio

Pendapatan yang besar tidak selalu menunjukkan efisiensi yang tinggi. Oleh karena itu, analisa pendapatan selalu diikuti dengan pengukuran efisiensi. Salah satu ukuran efisiensi adalah Analisis Return Cost (R/C) Ratio merupakan perbandingan (rasio) antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost). Analisis R/C Rasio digunakan untuk menunjukkan berapa besar tambahan penerimaan yang diperoleh sebagai manfaat di setiap rupiah yang TR = P X Q

(3)

……….. ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9467 (Online)

dikeluarkan. Makin besar R/C makin baik usahatani tersebut. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan petani, digunakan rumus sebagai berikut:

Suatu usaha dikatakan berhasil bila nilai R/C rasio > 1. Nilai tersebut mengartikan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk usaha akan memberikan tambahan penerimaan lebih besar dari satu rupiah atau usaha layak untuk terus dijalankan. Sebaliknya, bila nilai R/C < 1 maka setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memberikan tambahan penerimaan kurang dari satu rupiah, sehingga petani menderita kerugian atau usaha tidak layak untuk dijalankan kembali. Jika nilai R/C ratio = 1 berarti kegiatan usahatani berada pada kondisi keuntungan normal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengamatan menggunakan analisis usahatani dilakukan untuk mengetahui tingkat pendapatan peternak dalam satu periode. pengamatan ini dilakukan pada salah satu mitra yang bernama Bapak Marsid beralamat di Desa Gebangangkrik, Ngimbang, Lamongan yang memiliki populasi 2000 ekor DOC dengan menghitung biaya produksi yang dikeluarkan sampai pendapatan yang diterima selama proses pemeliharaan berlangsung. Adapun biaya yang dikeluarkan sampai dengan pendapatan yakni terdiri dari Biaya penyusutan, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Total Biaya, Pendapatan, dan Analisis Biaya

a. Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan kandang dan peralatan diperhitungkan dengan membagi selisih antara nilai pembelian dan nilai sisa yang di tafsirkan dengan lamanya modal dipakai. Adapun biaya penyusutan dalam pemeliharaan ternak ayam broiler dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Besarnya Biaya Penyusutan

Sumber: Data Primer Diolah 2018

Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa biaya penyusutan yang dikeluarkan pada setiap satu ekor ayam bernilai 283 pada setiap periode pemeliharaan, jadi total biaya penyusutan pemeliharaan ternak ayam broiler populasi 2000 ekor DOC Rp. 556.000 yang terdiri dari biaya penyusutan kandang dan peralatan.

b. Biaya Tetap

Biaya Tetap adalah biaya yang dikeluarkan selama proses pemeliharaan ayam broiler berlangsung. Adapun biaya tetap dalam pemeliharaan ternak ayam broiler populasi 2000 ekor DOC dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Besarnya Biaya Tetap yang Dikeluarkan Pemitra dalam Pemeliharaan Ayam Broiler untuk Populasi 2000 Ekor Tahun 2018. No Biaya Tetap Satuan (bulan) Jumlah (Rp) 1 Listrik 1 150.000 2 Air 1 75.000 Total Rp. 225.000 Sumber : Data Primer Diolah 2018

Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa biaya tetap yang dikeluarkan pada setiap periode pemeliharaan ternak ayam broiler populasi 2000 ekor DOC Rp 225.000 yang terdiri dari biaya listrik dan air.

c. Total Biaya

Total Biaya adalah keseluruhan biaya yang didapatkan dari hasil pengurangan total keuntungan ditambah dengan total biaya yang dikeluarkan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.

(4)

Tabel 3. Total Penerimaan Biaya dalam Pemeliharaan Ayam Broiler untuk Populasi 2000 Ekor DOC Tahun 2018.

No Uraian Nilai ( Rp ) 1 Biaya Penyusutan 556.000 2 Biaya Tetap 225.000 3 Biaya Variabel 54.822.000 Total Biaya Rp. 55.603.000 Sumber : Data Primer Diolah 2018

Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan bahwa pendapatan peternak mitra untuk pemeliharaan populasi 2000 ekor DOC sebesar Rp 55.603.000, yakni total dari hasil penjumlahan dari biaya penyusutan, biaya tetap dan biaya variabel.

d. Pendapatan

Pendapatan peternak tergantung dari baik dan buruknya pemeliharaan pada ternak ayam broiler tersebut. Berat bobot ayam broiler yang siap panen rata-rata 2 kg, sedangkan harga ayam broiler yang siap panen yakni rata-rata 17.000/kg. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 4. Total Pendapatan Pemeliharaan Ayam Broiler untuk Populasi 2000 Ekor DOC Tahun 2018. No Uraian Nilai ( Rp ) 1 Penerimaan 62.900.000 2 Total Biaya 55.603.000 Pendapatan (1-2) Rp. 7.297.000 Sumber : Data Primer Diolah 2018

Berdasarkan tabel 5 dapat disimpulkan bahwa pendapatan rata-rata peternak mitra dalam pemeliharaan 2000 ekor DOC adalah sebesar Rp 7.297.000. Besarnya penerimaan peternak mitra yakni dari total pemeliharaan 2000 DOC menghasilkan 1.850 ayam pedaging dengan rata-rata berat bobot panen 2 kg dan jumlah rata-rata harga ayam yakni Rp17.000/kg yakni sebesar Rp 62.900.000 dan biaya pengeluran selama satu periode sebesar Rp 55.603.000 yakni hasil tambah dari biaya penyusutan, biaya tetap dan biaya variabel. e. Biaya Variabel

Biaya Variabel adalah biaya yang dikeluarkan selama proses pemeliharaan ayam pedaging berlangsung dengan harga yang berubah-ubah. Adapun biaya variabel dalam pemeliharaan ternak ayam broiler populasi 2000 ekor DOC dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 5. Besarnya Biaya Variabel yang Dikeluarkan Pemitra dalam Pemeliharaan Ayam Broiler untuk Populasi 2000 Ekor DOC Tahun 2018.

Sumber : Data Primer Diolah 2018

Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan bahwa jumlah pengeluaran biaya variabel selama proses pemeliharaan ternak ayam broiler populasi 2000 ekor DOC yakni Rp 54.822.000 yang terdiri dari biaya pengeluaran DOC, pakan obat-obatan, gas/minyak tanah, gula, formalin, sekam dan tenaga kerja. Biaya variabel ini dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kepastian pasar.

f. Analisis Keuntungan

Analisis keutungan dilakukan untuk mengetahui kemitraan yang dilakukan peternak ayam broiler dengan PT. Ciomas Adisatwa unit Lamongan apakah menguntungakan atau tidak, dari total pemeliharaan ayam broiler dengan populasi 2000 ekor DOC menghasilkan 1.850 ternak ayam broiler. Hal ini dapat dilihat pada tabel 6.

(5)

……….. ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9467 (Online)

Tabel 6. Analisis Keuntungan dari Total Pemeliharaan Ayam Broiler untuk Populasi 2000 Ekor DOC Tahun 2018.

No Uraian Nilai ( Rp ) 1 Penerimaan 62.900.000 2 Total Biaya (pengeluaran) 55.603.000 R/ C Rat io 1,13 Sumber : Data Primer Diolah 2018

Berdasakan Tabel di atas, rata-rata hasil pembagian dari penerimaan dan pengeluaran biaya produksi ternak dengan pemeliharaan 2000 ekor DOC yakni 1,13 sehingga berada diposisi menguntungkan dan layak untuk dikembangkan artinya setiap pengeluaran biaya Rp 1.00- maka akan diperoleh keuntungan sebesar 1.

PENUTUP Kesimpulan

Penghitungan pedapatan dilakukan menggunakan analisis usahatani untuk mengetahui pendapatan peternak selama satu periode. Pendapatan yang diperoleh peternak dalam pemeliharaan ayam broiler kapasitas 2000 yaitu sebesar 7.297.000 dengan R/C ratio 1,13 yang berarti usaha layak untuk terus dijalankan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Azizah N, Utami HD, Nugroho BA. 2013. Analisis Pola Kemitraan Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Sistem Closed House di Plandaan Kabupaten Jombang. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 23(2): 1-5.

[2] Burhani FJ. 2014. Komparasi Efisiensi Produksi Usaha Ternak Ayam Broiler antara Pola Usaha Kemitraan dan Mandiri di Kabupaten Bogor. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

[3] Key N, Runsten D. 1999. Contract farming, smallholders, and rural development in Latin America: the organisation of agroprocessing firms and

the scale of outgrower production. World Development. 27(2): 381- 401.

[4] Setyono DJ, Ulfah M. 2012. 7 Jurus Sukses menjadi Peternak Ayam Ras Pedaging. Jakarta: Penebar Swadaya.

[5] Soekarwati. 2002. Analisis Usahatani. Jakatra: Universitas Indonesia

(6)

Gambar

Tabel  3.  Total  Penerimaan  Biaya  dalam  Pemeliharaan Ayam Broiler untuk Populasi  2000 Ekor DOC Tahun 2018
Tabel  6.  Analisis  Keuntungan  dari  Total  Pemeliharaan Ayam Broiler  untuk Populasi  2000 Ekor DOC Tahun 2018

Referensi

Dokumen terkait

bersih dan Efesiensi biaya produksi pada peternak ayam Broiler sistim kemitraan dan. non kmitraan adalah 0,005, 0,000

Rentabilitas usaha peternakan ayam pedaging pola kemitraan serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan peternak plasma melalui perhitungan Indeks Performance

Robert Sianturi Dalam Satu Periode 62 Tabel 4.12 Biaya Tenaga Kerja Langsung Pabrik Peternakan Ayam Broiler Robert Sianturi Dalam Satu Periode 62 Tabel 4.13 Biaya

Sampel digunakan sekaligus, merupakan keseluruhan dari jumlah peternak, hal tersebut dikarenakan peternak ayam broiler pola kemitraan di Kecamatan Sumberrejo

Sampel digunakan sekaligus, merupakan keseluruhan dari jumlah peternak, hal tersebut dikarenakan peternak ayam broiler pola kemitraan di Kecamatan Sumberrejo

Pola kemitraan yang dijalankan telah mampu memberikan pengeta- huan teknis peternakan ayam potong kepada peternak yang terutama pengetahuan tentang bibit ayam

Berdasarkan Tabel 5 diatas diketahui bahwa biaya tenaga kerja pemasaran yang paling banyak dikeluarkan oleh usaha rumah tangga kerupuk Lia Jaya adalah kerupuk

Nilai R/C ratio kurang dari 1, menunjukkan usaha ternak ayam broiler pola mandiri tidak layak diusahakan karena nilai penerimaan lebih kecil dibandingkan dengan total biaya.. Usaha ini