• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Purbalingga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Purbalingga"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

L a p o r a n A k h i r

R E N C A N A P R O G R A M I N V E S T A S I J A NG K A M E NE N G A H ( RP I J M ) B I DA N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 0 2 2 VI-1

Bab 6

Kerangka Kelembagaan dan Regulasi

Kabupaten Purbalingga

6.1. Kerangka Kelembagaan

Kondisi kerangka kelembagaan di Kabupaten Purbalingga digambarkan dari organisasi, tata laksana, dan sumber daya manusia yang terdapat pada masing-masing SKPD terkait dengan pembangunan Bidang Cipta Karya. Adapun kondisi masing-masing kerangka kelembagaan diuraikan sebagai berikut:

6.1.1. Kondisi Keorganisasian

Kondisi keorganisasian Bidang Cipta Karya disini merupakan gambaran kondisi struktur, tugas, dan fungsi masing-masing unit yang terkait dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kabupaten Purbalingga. Adapun kondisi keorganisasian Bidang Cipta Karya Kabupaten Purbalingga meliputi Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, yang meliputi : a) Dinas Daerah :

1) Dinas Lingkungan Hidup

2) Dinas Perumahan dan Permukiman

3) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang b) Lembaga Teknis Daerah :

1) Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda)

c) Perusahaan Daerah :

1) PDAM Kabupaten Purbalingga

Adapun secara rinci kondisi keorganisasian masing-masing sebagai berikut. A. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga

Sesuai dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 86 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga, dimana Dinas LIngkungan Hidup Kabupaten Purbalingga memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut

(2)

1. Tugas Dinas Lingkungan Hidup

DLH mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan sub urusan persampahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan Daerah meliputi :

a. Sub Urusan Perencanaan Lingkungan Hidup yaitu Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Daerah

b. Sub Urusan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yaitu KLHS untuk Kebijakan, Rencana dan/atau Program (KRP) Daerah

c. Sub Urusan Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup yaitu pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dalam Daerah

d. Sub Urusan Keanekaragaman Hayati (Kehati) yaitu Pengelolaan Kehati Daerah e. Sub Urusan Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Limbah Bahan Berbahaya

Beracun (Limbah B3) yaitu :

1) Penyimpanan sementara Limbah B3

2) Pengumpulan limbah B3 dalam 1 (satu) Daerah

f. Sub Urusan Pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH) yaitu Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah

g. Sub Urusan Pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat (MHA), kearifan lokal dan hak MHA yang terkait dengan PPLH yaitu:

1) Penetapan pengakuan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di Daerah

2) Peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di Daerah

h. Sub Urusan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Lingkungan Hidup Untuk Masyarakat yaitu penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan tingkat Daerah

i. Sub Urusan Penghargaan Lingkungan Hidup untuk Masyarakat yaitu pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat Daerah

(3)

L a p o r a n A k h i r

R E N C A N A P R O G R A M I N V E S T A S I J A NG K A M E NE N G A H ( RP I J M ) B I DA N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 0 2 2 VI-3 j. Sub Urusan Pengaduan Lingkungan Hidup yaitu penyelesaian pengaduan

masyarakat di bidang PPLH terhadap :

1) usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungan dan/atau izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah

2) usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya di Daerah k. Sub Urusan Persampahan yaitu :

1) pengelolaan sampah

2) penerbitan izin pendaurulangan sampah/pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta 3) pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah yang diselenggarakan

oleh pihak swasta

l. Sub Urusan Persampahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yaitu pengembangan sistem dan pengelolaan persampahan dalam Daerah.

2. Fungsi Dinas Lingkungan Hidup

a. Perumusan kebijakan bidang Lingkungan Hidup dan Sub Urusan Persampahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

b. Pelaksanaan koordinasi kebijakan bidang Lingkungan Hidup dan Sub Urusan Persampahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

c. Pelaksanaan kebijakan bidang Lingkungan Hidup dan Sub Urusan Persampahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup;

d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Lingkungan Hidup dan Sub Urusan Persampahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan

(4)

Berbahaya Beracun (B3) dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

e. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan Dinas f. Pengendalian penyelenggaraan tugas UPTD

g. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati.

Adapun Susunan Organisasi Dinas LIngkungan Hidup Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut

1. Kepala Dinas.

2. Sekretariat, membawahi : a. Subbagian Perencanaan; b. Subbagian Keuangan;

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

3. Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup membawahi : a. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;

b. Seksi Pengaduan, Penyelesaian Sengketa dan Penegakan Hukum Lingkungan. 4. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan

Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup membawahi : a. Seksi Pengelolaan Sampah;

b. Seksi Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3); c. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan.

5. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup membawahi : a. Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;

b. Seksi Pemeliharaan Lingkungan. 6. UPTD;

(5)

L a p o r a n A k h i r

R E N C A N A P RO G R A M I N V E S T A S I J A N G K A ME NE N G A H ( RP IJ M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 20 1 8 - 2 0 2 2 VI-5

Sumber : Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 86 Tahun 2016

Gambar 6.1.

Bagan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga

Sekretaris Subbagian Perencanaan Subbagian Keuangan Subbagian Umum dan Kepegawaian Kepala Dinas Kelompok Jabatan Fungsional

Bidang Penataan dan Penataan Lingkungan Hidup

Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan Seksi Pengaduan, Penyelesaian Sengeketa dan Penegakan Hukum

Lingkungan

Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Peningkatan

Kapasitas Lingkungan Hidup

UPTD

Seksi Pengelolaan Sampah Seksi Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3)

Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan

Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Seksi Pemeliharaan Lingkungan

(6)

B. Dinas Perumahan dan Permukiman

Sesuai dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 81 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga, dimana Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut

1. Tugas Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga

Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Perumahan dan Permukiman serta pertanahan yang menjadi kewenangan Daerah meliputi :

a. Sub Urusan Perumahan yaitu :

1) Penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana;

2) Fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena relokasi program Pemerintah Daerah;

3) Penerbitan Izin Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan; 4) Penerbitan Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG). b. Sub Urusan Kawasan Permukiman yaitu :

1) Penerbitan Izin Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan Permukiman; 2) Penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luas

dibawah 10 (sepuluh) ha.

c. Sub Urusan Permukiman dan Kawasan Perumahan Kumuh yaitu Pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh pada Daerah;

d. Sub Urusan Permukiman yaitu penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah.

e. Sub Urusan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) yaitu penyelengaraan PSU perumahan;

f. Sub Urusan Sertifikasi, Kualifikasi, dan Registrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman yaitu sertifikasi dan registrasi bagi orang atau badan hukum yang melaksanakan perancangan dan perencanaan rumah serta perencanaan prasarana, sarana dan utilitas umum PSU tingkat kemampuan kecil;

g. Sub Urusan Air Minum yaitu Pengelolaan dan pengembangan SPAM di Daerah; h. Sub Urusan Air Limbah yaitu Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah

domestik dalam Daerah;

(7)

L a p or a n A k h i r

R E N C A N A P R O G R A M I N V E S T A S I J A NG K A ME NE N G A H ( RP I J M ) B I DA N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 0 2 2 VI-7 j. Sub Urusan Sengketa Tanah Garapan yaitu Penyelesaian sengketa tanah garapan

dalam Daerah;

k. Sub Urusan Ganti Kerugian dan Santunan Tanah Untuk Pembangunan yaitu penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan oleh Pemerintah Daerah;

l. Sub Urusan Subyek dan Obyek Redistribusi Tanah, serta Ganti Kerugian Tanah Kelebihan Maksimum dan Tanah Absentee yaitu penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee dalam Daerah;

m. Sub Urusan Tanah Ulayat yaitu penetapan tanah yang lokasinya dalam Daerah; n. Sub Urusan Tanah Kosong dalam daerah kabupaten/kota;

o. Sub Urusan Izin Membuka Tanah yaitu penerbitan izin membuka tanah;

p. Sub Urusan Penggunaan Tanah yaitu perencanaan penggunaan tanah yang hamparannya dalam Daerah.

2. Fungsi Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga mempunyai fungsi sebagai berikut

a. Perumusan kebijakan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan meliputi Perumahan, Permukiman dan Pertanahan;

b. Pelaksanaan koordinasi kebijakan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan meliputi Perumahan, Permukiman dan Pertanahan;

c. Pelaksanaan kebijakan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan meliputi Perumahan, Permukiman dan Pertanahan;

d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan meliputi Perumahan, Permukiman dan Pertanahan;

e. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan Dinas;

f. Pengendalian penyelenggaraan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan g. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati.

(8)

Adapun Susunan Organisasi Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut

1. Kepala Dinas.

2. Sekretariat, membawahi :

a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; b. Subbagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Perumahan;

a. Seksi Perumahan Formal; b. Seksi Perumahan Swadaya; 4. Bidang Permukiman;

a. Seksi Pengembangan dan Peningkatan Kawasan Permukiman; b. Seksi Prasarana Air Minum dan Penyehatan Lingkungan; 5. Bidang Pertanahan;

a. Seksi Pengadaan dan Legalisasi Tanah; b. Seksi Penataan dan Pemanfaatan Tanah; c. Seksi Penyelesaian Sengketa;

6. UPTD;

(9)

L a p o r a n A k hi r

R E N C A N A P RO G R A M I N V E S T A S I J A N G K A ME NE N G A H ( RP IJ M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 20 1 8 - 2 0 2 2 VI-9

Sumber : Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 81 Tahun 2016

Gambar 6.2.

Bagan Organisasi Dinas Perumahan Dan Permukiman Kabupaten Purbalingga

Sekretaris Subbagian Perencanaan dan Keuangan Subbagian Umum dan Kepegawaian Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Perumahan Seksi Perumahan Formal

Bidang Bina Marga

Seksi Pengembangan dan Peningkatan Kawasan Permukiman Seksi Perumahan swadaya

Seksi Prasarana Air Minum dan Penyehatan

Lingkungan

UPTD

Bidang Pertanahan

Seksi Pengadaan dan Legalisasi Tanah Seksi Penataan dan Pemanfaatan Tanah

Seksi Penyelesaian Sengketa Kepala Dinas

(10)

C. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Sesuai dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 80 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purbalingga, dimana Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purbalingga memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut

1. Tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purbalingga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purbalingga mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan Daerah meliputi :

a. Sub Urusan Sumber Daya Air (SDA) yaitu :

1) Pengelolaan SDA pada wilayah sungai dalam 1 (satu) Daerah

2) Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1000 ha dalam 1 (satu) Daerah.

b. Sub Urusan Drainase yaitu Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung langsung dengan sungai dalam Daerah.

c. Sub Urusan Bangunan Gedung yaitu penyelenggaraan bangunan gedung di wilayah Daerah Kabupaten, termasuk pemberian ijin mendirikan bangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi bangunan gedung

d. Sub Urusan Penataan Bangunan dan lingkungannya yaitu Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungannya di Daerah

e. Sub Urusan Jalan yaitu penyelenggaraan jalan Kabupaten f. Sub Urusan Jasa Konstruksi yaitu :

1) Penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi

2) Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan Daerah 3) Penerbitan izin usaha jasa konstruksi nasional (nonkecil dan kecil)

4) Pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi

g. Sub Urusan Penataan Ruang yaitu Penyelenggaraan penataan ruang Daerah. h. Selain mempunyai tugas sebagaimana dimaksud DPU – PR juga membantu Bupati

melaksanakan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten

2. Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purbalingga Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purbalingga mempunyai fungsi :

(11)

L a p or a n A k h i r

R E N C A N A P R O G R A M I N V E S T A S I J A NG K A ME NE N G A H ( RP I J M ) B I DA N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 0 2 2 VI-11 b. Perumusan kebijakan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi Bidang

Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, Penataan Ruang dan Bina Program c. Pelaksanaan koordinasi kebijakan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

meliputi Bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, Penataan Ruang dan Bina Program

d. Pelaksanaan kebijakan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi Bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, Penataan Ruang dan Bina Program e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

meliputi Bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, Penataan Ruang dan Bina Program

f. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan Dinas

g. Pengendalian penyelenggaraan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati

Adapun Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut

1. Kepala Dinas.

2. Sekretariat, membawahi : d. Subbagian Perencanaan; e. Subbagian Keuangan;

f. Subbagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Sumber Daya Air membawahi;

a. Seksi Pengelolaan Sumber Daya Air;

b. Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi. 4. Bidang Bina Marga, membawahi;

a. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan; b. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

5. Bidang Cipta Karya membawahi; a. Seksi Penataan Bangunan Gedung; b. Seksi Pengelolaan Bangunan Gedung. 6. Bidang Penataan Ruang, membawahi;

a. Seksi Perencanaan Ruang;

(12)

7. Bidang Bina Program, membawahi; a. Seksi Perencanaan Teknis; b. Seksi Bina Jasa Konstruksi. 8. UPTD;

(13)

L a p o r a n A k hi r

R E N C A N A P RO G R A M I N V E S T A S I J A N G K A ME NE N G A H ( RP IJ M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 20 1 8 - 2 0 2 2 VI-13

Gambar 6.3.

Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Purbalingga

Sumber : Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 80 Tahun 2016

Sekretaris Subbagian Perencanaan Subbagian Keuangan Subbagian Umum dan Kepegawaian Kelompok Jabatan Fungsional

Bidang Sumber Daya Air

Seksi Pengelolaan Sumber Daya Air

Bidang Bina Marga

Seksi Pembangunandan Peningkatan Jalan dan Jembatan Seksi Pengembangan dan Pengelolaan

Irigasi Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

UPTD

Bidang Cipta Karya

Seksi Penataan Bangunan Seksi Pengelolaan Bangunan Gedung Bidang Penataan Ruang Seksi Perencanaan Ruang Seksi Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Bidang Bina Program Seksi Perencanaan Teknis Seksi Bina Jasa

Konstruksi

(14)

D. Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda)

Sesuai dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 97 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purbalingga. Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purbalingga memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut

1. Tugas Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purbalingga

Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purbalingga mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan yang menjadi kewenangan daerah: 2. Fungsi Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purbalingga mempunyai fungsi sebagai berikut

a. Penyusunan kebijakan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan;

d. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah di bidang Perencanaan Pembangunan serta Penelitian dan Pengembangan; e. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan badan;

f. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut 1) Kepala Badan;

2) Sekretariat, terdiri dari a. Subbagian Perencanaan.

(15)

L a p or a n A k h i r

R E N C A N A P R O G R A M I N V E S T A S I J A NG K A ME NE N G A H ( RP I J M ) B I DA N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 0 2 2 VI-15 b. Subbagian Keuangan;

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian; 3) Bidang Ekonomi, terdiri dari :

a. Subbidang Produksi;

b. Subbidang Pengembangan Dunia Usaha;

c. Subbidang Penanaman Modal dan Ekonomi Makro. 4) Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial, terdiri dari :

a. Subbidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat ; b. Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia ; c. Subbidang Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat.

5) Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, terdiri dari : a. Subbidang Penataan Ruang, Permukiman dan Pertanahan; b. Subbidang Pekerjaan Umum dan Perhubungan;

c. Subbidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

6) Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan, terdiri dari : a. Subbidang Penyusunan Program Pembangunan;

b. Subbidang Pengendalian dan Evaluasi Program; c. Subbidang Penelitian dan Pengembangan. 7) UPTB;

(16)

R E N C A N A P RO G R A M I N V E S T A S I J A N G K A ME NE N G A H ( RP IJ M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 20 1 8 - 2 0 2 2 VI-16

Sumber : Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 97 Tahun 2016

Gambar 6.4.

Bagan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Dan Penelitian Pengembangan Daerah (BAPPELITBANGDA) Kabupaten Purbalingga Sekretaris Subbagian Perencanaan Subbagian Keuangan Subbagian Umum dan Kepegawaian Kelompok Jabatan Fungsional Bidang Ekonomi

Sub Bidang Produksi

Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial

Sub Bidang

Pengembangan Dunia Usaha

UPTD

Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

Sub Bidang Penataan Ruang, Permukiman dan Pertanahan Sub Bidang Perkerjaan Umum

dan Perhubungan

Bidang Program Pembangunan dan Penelitian Pengembangan

Kepala Dinas

Sub Bidang Penanaman Modal dan Ekonomi Makro

Sub Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat

Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Sub Bidang Penyusunan Program Pembangunan

Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Program

Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan

(17)

L a p or a n A k h i r

R E N C A N A P R O G R A M I N V E S T A S I J A NG K A ME NE N G A H ( RP I J M ) B I DA N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 0 2 2 VI-17 E. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Purbalingga

Adapun Susunan Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut

1) Bupati Purbalingga; 2) Direktur

3) Bagian Umum dan Keuangan, terdiri dari a. Subag Umum.

b. Kubag Gudang; c. Subag Personalia;

d. Subag Pembukuan & Verifikasi e. Subag Anggaran & Pendapatan 4) Bagian Hubungan Langgan, terdiri dari :

a. Subag Pemasaran;

b. Subag Pelayanan Pelanggan; c. Subag Baca Meter.

5) Bagian Teknik, terdiri dari :

a. Subag Penelitian & Perencanaan ; b. Subag Produksi;

c. Subag Transmisi & Distribusi d. Subag Pemasangan & Penutupan. 6) Cabang, terdiri dari :

a. Cabang Besar; b. Cabang Kecil; 7) Unit IKK, terdiri dari :

a. Unit IKK Besar; b. Unit IKK Kecil; 8) Unit Usaha;

a. AMDK Wadas Kelir;

(18)

R E N C A N A P RO G R A M I N V E S T A S I J A N G K A ME NE N G A H ( RP IJ M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 20 1 8 - 2 0 2 2 VI-18

Gambar 6.5.

Bagan Organisasi Perusahaan Air Minum Daerah Kabupaten Purbalingga

Bagian Umum dan Keuangan Subag Umum Kubag Gudang

Unit IKK

Bagian Hubungan Langganan Bagian Teknik

BUPATI

DIREKTUR Badan Pengawas

Jabatan Fungsional

Subag Personalia

Subag Pembukuan & Verifikasi Subag Anggaran & Pendapatan

Cabang Unit Usaha Subag Pemasaran

Kubag Pelayanan Pelanggan Subag Baca Meter

Subag Penelitian & Perencanaan Subag Produksi

Subag Tansmisi & Distribusi Subag Perawatan & Perbaikan Peralatan Teknik

(19)

L a p or a n A k h i r

R E N C A N A P R O G R A M I N V E S T A S I J A NG K A ME NE N G A H ( RP I J M ) B I DA N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 0 2 2 VI-19 6.1.2. Kondisi Tata Laksana

Kondisi tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Hal ini penting untuk menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja antar SKPD di Kabupaten Purbalingga. Keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi serta perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan Cipta Karya yang ada di Kabupaten Purbalingga. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah serta efisiensi anggaran.

Tabel VI. 1

Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya

No Instansi Tugas Pokok Instansi Dalam

Pembangunan Bidang Cipta Karya

Unit/ Bagian Yang Menangani Pembangunan Bidang Cipta Karya

1. Dinas

Lingkungan Hidup (DLH)

Tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah di bidang

lingkungan hidup dan persampahan

a. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya

Beracun (B3) dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup membawahi :  Seksi Pengelolaan Sampah;

 Seksi Limbah Bahan

Berbahaya Beracun (B3);

 Seksi Peningkatan

Kapasitas Lingkungan.

b. Bidang Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan

Lingkungan Hidup

membawahi :

 Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;  Seksi Pemeliharaan Lingkungan. 2. Dinas Perumahan dan Permukiman

Tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah di bidang

Perumahan dan Permukiman

a. Bidang Perumahan;

 Seksi Perumahan Formal;

(20)

No Instansi Tugas Pembangunan Bidang Cipta Karya Pokok Instansi Dalam

Unit/ Bagian Yang Menangani Pembangunan Bidang Cipta Karya

Swadaya;

b. d. Bidang Permukiman;  Seksi Pengembangan dan

Peningkatan Kawasan

Permukiman;

 Seksi Prasarana Air

Minum dan Penyehatan Lingkungan;

3. Dinas Pekerjaan

Umum dan

Penataan Ruang

Tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah di bidang

pekerjaan umum dan penataan ruang

a. Bidang Sumber Daya Air membawahi;

 Seksi Pengelolaan

Sumber Daya Air;  Seksi Pengembangan dan

Pengelolaan Irigasi.

b. Bidang Bina Marga,

membawahi;

 Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan;

 Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

c. Bidang Cipta Karya

membawahi;

 Seksi Penataan

Bangunan Gedung;

 Seksi Pengelolaan

Bangunan Gedung. d. Bidang Penataan Ruang,

membawahi;

 Seksi Perencanaan

Ruang;

 Seksi Pemanfaatan

Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

e. Bidang Bina Program,

membawahi;

 Seksi Perencanaan

Teknis;

 Seksi Bina Jasa

Konstruksi. 4. Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda)

Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan serta penelitian dan pengembangan.

a. Bidang Infrastruktur dan

Pengembangan Wilayah,

terdiri dari :

 Subbidang Penataan

Ruang, Permukiman dan Pertanahan;

 Subbidang Pekerjaan

Umum dan Perhubungan;  Subbidang Sumber Daya

Alam dan Lingkungan Hidup.

(21)

L a p or a n A k h i r

R E N C A N A P R O G R A M I N V E S T A S I J A NG K A ME NE N G A H ( RP I J M ) B I DA N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 0 2 2 VI-21 No Instansi Tugas Pembangunan Bidang Cipta Karya Pokok Instansi Dalam

Unit/ Bagian Yang Menangani Pembangunan Bidang Cipta Karya

Pembangunan dan Penelitian Pengembangan, terdiri dari :

 Subbidang Penyusunan Program Pembangunan;  Subbidang Pengendalian

dan Evaluasi Program;  Subbidang Penelitian dan

Pengembangan.

5. PDAM

Kabupaten Purbalingga

Melaksanakan penyediaan air minum di Kabupaten Purbalingga

a. Bagian Umum dan Keuangan, terdiri dari

 Subag Umum.  Kubag Gudang;  Subag Personalia;  Subag Pembukuan &

Verifikasi

 Subag Anggaran &

Pendapatan

b. Bagian Hubungan Langgan, terdiri dari :

 Subag Pemasaran;

 Subag Pelayanan

Pelanggan;  Subag Baca Meter. c. Bagian Teknik, terdiri dari :

 Subag Penelitian &

Perencanaan ;  Subag Produksi;

 Subag Transmisi &

Distribusi

 Subag Pemasangan & Penutupan.

d. Cabang, terdiri dari :  Cabang Besar;  Cabang Kecil;

(22)

6.1.3. Potensi dan Persoalan Terkait Organisasi Dan Tata Laksana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Beberapa potensi dan permasalahan terkait keorganisasian Bidang Cipta Karya Kabupaten Purbalingga dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel VI. 2

Potensi Dan Permasalahan Bidang Cipta Karya Kabupaten Purbalingga

No Substansi

Kelembagaan Potensi Permasalahan

1. Organisasi Adanya regulasi terkait keorganisasian

bidang Ciptakarya yaitu :

- Peraturan Bupati Purbalingga Nomor

80 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang

Kabupaten Purbalingga

- Peraturan Bupati Purbalingga Nomor

81 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga

- Peraturan Bupati Purbalingga Nomor

86 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga

- Peraturan Bupati Purbalingga Nomor

97 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Perencanaan

Pembangunan dan Penelitian

Pengembangan Daerah

(Bappelitbangda) Kabupaten

Purbalingga

- Kurangnya sumberdaya/personil

yang sesuai dengan kebutuhan

- Minimnya pendanaan

- Kurangnya koordinasi antar

dinas/lembaga teknis daerah

terkait

- Konfilk kepentingan antar

dinas/lembaga teknis daerah

terkait

2. Ketatalaksanaan Adanya regulasi terkait ketatalaksanaan

bidang Ciptakarya yaitu

- Kurangnya koordinasi antar

dinas/lembaga terkait.

- Kurangnya sumberdaya/personil

yang sesuai dengan kebutuhan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Sumber : Analisis, 2016

6.1.4. Analisis Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM)

Analisis pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dilakukan untuk mengetahui kebutuhan SDM yang menangani bidang ke-Cipta Karya-an Kabupaten Purbalingga. Kondisi sumberdaya manusia (SDM) sangat erat kaitannya dengan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi yang mempengaruhi kinerja kelembagaan. Arahan pengembangan kelembagaan dapat dirumuskan dengan menggunakan teknik analisis SWOT kelembagaan. Analisis SWOT

(23)

L a p or a n A k h i r

R E N C A N A P R O G R A M I N V E S T A S I J A NG K A ME NE N G A H ( RP I J M ) B I DA N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 0 2 2 VI-23 kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan.

Berdasarkan penjabaran dari kondisi eksisting maka dilakukan analisis SWOT kelembagaan bidang Cipta Karya di Kabupaten Purbalingga yang meliputi aspek organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia yang dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT kelembagaan. Adapun matriks analisis SWOT kelembagaan Kabupaten Purbalingga dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel VI. 3

Matriks Analisis SWOT Kelembagaan Kabupaten Purbalingga Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang (O) Ancaman (T)

1. Daerah mendapatkan kebebasan

dalam mengatur tata laksana

pemerintahannya.

2. Peluang pendanaan cukup besar. 3. Kondisi stabilitas politik/ keamanan

yang cukup baik.

1. Masih dijumpai terjadinya

tumpang tindih kepentingan. 2. Masih dijumpai adanya konflik

kepentingan antar SKPD. 3. Belum tersedia pedoman teknis

yang secara rinci mengatur

tentang ketatalaksanaan

kelembagaan Bidang Cipta

Karya bagi daerah.

Kekuatan (S) Strategi SO (Kuadran 1) Strategi ST (Kuadran 2)

1. Keorganisasian masing-masing SKPD bidang cipta karya sudah diatur dalam peraturan daerah.

2. Tata laksana bidang

cipta karya telah sesuai dengan tupoksi dalam peraturan bupati.

3. Ketersediaan SDM

dengan kualitas yang cukup memadai.

 Peningkatan kinerja organisasi

kelembagaan yang sudah ada.

 Peningkatan penerapan SOP

kelembagaan

 Peningkatan kapasitas SDM.

 Peningkatan dana penunjang kinerja kelembagaan.

 Peningkatan upaya untuk menjaga stabilitas politik/ keamanan.

 Monitoring dan evaluasi kinerja SDM dan kelembagaan

 Penyusunan pedoman teknis terkait keorganisasian dan tata laksana kelembagaan.

 Pemerataan SDM pelaksana kelembagaan.

 Peningkatan koordinasi antar lembaga teknis dan dinas terkait bidang cipta karya.

Kelemahan W) Strategi WO (Kuadran 3) Strategi WT (Kuadran 4)

1. Minimnya pembinaan. 2. Minimnya informasi. 3. Masih terbatasnya pendanaan. 4. Keterbatasan personil yang mempunyai keahlian khusus. 5. Kurangnya koordinasi antar dinas/lembaga terkait. 6. Kurang adanya sinkronisasi dalam perencanaan dan pembiayaan implementasi kerjasama yang telah dijalin.

 Pembinaan dalam pembentukan dan peningkatan kapasitas kelembagaan  Fasilitasi dalam peningkatan kualitas

SDM

 Peningkatan pelatihan dan sertifikasi keahlian khusus

 Peningkatan fasilitasi akses Daerah terhadap program-program yang didanai oleh Pemerintah dan bila diperlukan dari Lembaga-lembaga Donor.

 Peningkatan kelembagaan dalam

mendukung penyelenggaraan ke Cipta Karya-an

 Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi

dalam pembiayaan program

penyelenggaraan ke Cipta Karya-an

 Peningkatan upaya koordinasi yang berkaitan dengan program/ kegiatan pengembangan dan peningkatan kapasitas kepada semua stakeholder.

 Peningkatan koordinasi dalam sinkronisasi pembiayaan program penyelenggaraan ke Cipta Karya-an.

 Penyediaan data base dan informasi untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas.  Penyediaan sistem informasi

terkait modul dan pedoman teknis pengembangan kelembagaan.

(24)

6.2. KERANGKA REGULASI

Regulasi yang ada dalam mendukung penyelenggaraan bidang Cipta Karya Kabupaten Purbalingga berupa peraturan daerah dan peraturan bupati. Peraturan daerah dan peraturan bupati tersebut lebih mangatur organisasi, tugas pokok dan fungsi dari masing-masing SKPD yang menyelenggarakan bidang Cipta Karya. Adapun peraturan daerah dan peraturan bupati yang ada yaitu :

- Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 80 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purbalingga

- Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 81 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purbalingga - Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 86 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi,

tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga

- Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 97 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purbalingga

Sedangkan kerangka regulasi yang sudah ada terkait dengan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya di Kabupaten Purbalingga antara lain :

1) Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 19 Tahun 2012 tentang Izin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

a. Latar Belakang Penyusunan Regulasi

 Bahwa hasil pembangunan dan makin meningkatnya taraf hidup rakyat di Kabupaten Purbalingga, telah mendorong makin pesatnya pertumbuhan bangunan-bangunan baru di daerah perkotaan dan di pedesaan;

 Bahwa dalam rangka menjamin keselamatan masyarakat dan guna tercapainya kelestarian lingkungan, perlu adanya penertiban dan pengaturan izin bangunan;  Bahwa dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga 19 Tahun 2012

tentang Izin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, maka hal ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pemberian izin mendirikan bangunan yang ada di Kabupaten Purbalingga

b. SKPD yang terkait :

 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

2) Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 29 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah.

(25)

L a p or a n A k h i r

R E N C A N A P R O G R A M I N V E S T A S I J A NG K A ME NE N G A H ( RP I J M ) B I DA N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 0 2 2 VI-25 a. Latar Belakang Penyusunan Regulasi

 Bahwa pertambahan penduduk di Kabupaten Purbalingga dan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang ada di Kabupaten Purbalingga;

 Bahwa pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan;

 Bahwa sampah telah menjadi permasalahan di Kabupaten Purbalingga sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat;

 Bahwa dalam pengelolaan sampah diperlukan kepastian hukum, kejelasan tanggung jawab dan kewenangan pemerintahan daerah, serta peran masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelolaan sampah dapat berjalan secara proporsional, efektif, dan efisien;

 Bahwa dalam rangka menindaklanjuti ketentuan Pasal 47 ayat (2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga maka perlu disusun Peraturan Daerah yang mengatur tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;

b. SKPD yang terkait :

 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang  Dinas Lingkungan Hidup

3) Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 13 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung.

a. Latar Belakang Penyusunan Regulasi

 Bahwa hasil pembangunan dan makin meningkatnya taraf hidup rakyat di Kabupaten Purbalingga, telah mendorong makin pesatnya pertumbuhan bangunan-bangunan baru di daerah perkotaan dan di pedesaan;

 Bahwa dalam rangka menjamin keselamatan masyarakat dan guna tercapainya kelestarian lingkungan, perlu adanya penertiban dan pengaturan izin bangunan;

(26)

 Bahwa dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga 19 Tahun 2012 tentang 13 Tahun 2015 tentang Bangunan Gedung, maka hal ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengatur bangunan yang ada di Kabupaten Purbalingga b. SKPD yang terkait :

 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa Kabupaten Purbalingga masih memerlukan kerangka regulasi yang terkait pembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Purbalingga. Adapun matrik kebutuhan regulasi pembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Purbalingga dapat dilihat pada tabel berikut :

(27)

L a p o r a n A k hi r

R E N C A N A P RO G R A M I N V E S T A S I J A N G K A ME NE N G A H ( RP IJ M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A

K A B U P A T E N P U RB A L I NG G A T A H U N 20 1 8 - 2 0 2 2 VI-27

Tabel VI. 4

Matriks Kebutuhan Regulasi Pembangunan Infrastruktur Permukiman Di Kabupaten Purbalingga

No Arah Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian Dan Penelitian

Substansi Arahan Regulasi Unit Penanggung

Jawab

Unit Terkait/ Institusi Target penyelesaian

1. Tim Kelompok Kerja

(Pokja) pembangunan

infrastruktur permukiman bidang Cipta Karya

Tingkat urgensi penting/ dibutuhkan untuk mengatur kelompok kerja yang terkait pembangunan infrastruktur permukiman bidang Cipta Karya

- Pihak-pihak dan stakeholders yang termasuk kedalam Tim Pokja

- Tugas pokok, fungsi dan peran masing-masing pihak

Dinas

Perumahan dan Permukiman

- Dinas Kesehatan

- Badan Perencanaan

Pembangunan dan Penelitian

Pengembangan Daerah

(Bappelitbangda) - Dinas Lingkungan Hidup

- Badan Penanggulangan

Bencana Daerah - DPUPR - PDAM

Terbentuknya tim

kelompok kerja yang

menangani pembangunan infrastruktur permukiman bidang Cipta Karya

2. Sistem penyelenggaraan

program pembangunan

infrastruktur permukiman bidang Cipta Karya

Tingkat urgensi penting/ dibutuhkan

untuk mengatur sistem

penyelenggaraan program

pembangunan infrastruktur

permukiman bidang Cipta Karya

- Tahapan dan proses

penyelenggaraan program

pembangunan infrastruktur permukiman bidang Cipta Karya

- Standar Operasional Prosedur

(SOP) penyelenggaraan

program pembangunan

infrastruktur permukiman bidang Cipta Karya

Dinas

Perumahan dan Permukiman

- Dinas Kesehatan

- Badan Perencanaan

Pembangunan dan Penelitian

Pengembangan Daerah

(Bappelitbangda) - Dinas Lingkungan Hidup

- Badan Penanggulangan Bencana Daerah - DPUPR - PDAM Tersusunnya acuan/petunjuk teknis dalam penyelenggaraan program pembangunan infrastruktur permukiman bidang Cipta Karya

3. Monitoring dan evaluasi

pelaksanaan program

pembangunan

infrastruktur permukiman bidang Cipta Karya

Tingkat urgensi penting/ dibutuhkan untuk mengatur sistem pelaksanaan monitoring dan evaluasi program bidang Cipta Karya

- Tahapan, proses dan tata cara monitoring dan evaluasi program bidang Cipta Karya - Standar Operasional Prosedur

(SOP) monitoring dan

evaluasi program bidang Cipta Karya Dinas Perumahan dan Permukiman - Dinas Kesehatan - Badan Perencanaan

Pembangunan dan Penelitian

Pengembangan Daerah

(Bappelitbangda) - Dinas Lingkungan Hidup

- Badan Penanggulangan Bencana Daerah - DPUPR - PDAM Tersusunnya acuan/petunjuk teknis dalam monitoring dan

evaluasi pelaksanaan

program pembangunan

infrastruktur permukiman bidang Cipta Karya

(28)

Gambar

Tabel VI. 1
Tabel VI. 2
Tabel VI. 3
Tabel VI. 4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Saluran pemasaran tahu bulat pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis, (2) Besarnya

Transendensi diri merupakan suatu kontinuum, mulai dari sense of self yang lebih luas mencakup sense of self sebagai individu yang terpisah dari individu lain dan sebagai

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah investasi yang dialihkan dan dimiliki serta Nilai

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan penebaran bibit udang dan meninjau lokasi Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik) di

Salah satu cara untuk mengetahui interaksi obat rivaroxaban yaitu dengan mengetahui pengaruh verapamil terhadap profil farmakokinetika (C maks , t 1/2 dan AUC)

Provinsi Banten sebagai daerah yang sangat strategis, karena disamping sebagai daerah yang sangat dekat dengan ibu kota bahkan merupakan daerah penyangga dan lintasan

Diumumkan bahwa BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jawa Timur akan melaksanakan Tender Harga Terendah untuk Pekerjaan Pengadaan Pekerja Alih Daya Tahun 2021, dengan

Berdasarkan hasil penelitian pada observasi 10 aspek penilaian peningkatan sikap sosial dalam pergaulan dengan teman sebaya, dapat dikatakan bahwa melalui layanan