• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT PERNYATAAN INFORMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURAT PERNYATAAN INFORMAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT PERNYATAAN INFORMAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Alan Dilyanto

Jabatan : Executive Producer

Perusahaan : Kompas TV

Adalah benar sebagai Nara Sumber dalam penulisan Skripsi yang dilakukan oleh Radityo Setio Nugroho di gedung Kompas TV Jakarta, pada tanggal 19 Maret 2012, Pkl. 11.49 WIB. Saya sudah membaca seluruh hasil transkip wawancara yang dimana semuanya adalah benar sesuai dengan apa yang saya utarakan. Demikianlah pernyataan ini saya sampaikan, dan saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 11 Juni 2012

Informan

(2)

SURAT PERNYATAAN INFORMAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Uncu Putra

Jabatan : Creative Manager

Perusahaan : Kompas TV

Adalah benar sebagai Nara Sumber dalam penulisan Skripsi yang dilakukan oleh Radityo Setio Nugroho di gedung Kompas TV Jakarta, pada tanggal 19 Maret 2012, Pkl. 17.46 WIB. Saya sudah membaca seluruh hasil transkip wawancara yang dimana semuanya adalah benar sesuai dengan apa yang saya utarakan. Demikianlah pernyataan ini saya sampaikan, dan saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 11 Juni 2012

Informan

Uncu Putra

(3)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Tangguh Iman Anugrah Pratama

Jabatan : Editor

Perusahaan : Kompas TV

Adalah benar sebagai Nara Sumber dalam penulisan Skripsi yang dilakukan oleh Radityo Setio Nugroho di gedung Kompas TV Jakarta, pada tanggal 19 Maret 2012, Pkl. 13.33 WIB. Saya sudah membaca seluruh hasil transkip wawancara yang dimana semuanya adalah benar sesuai dengan apa yang saya utarakan. Demikianlah pernyataan ini saya sampaikan, dan saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 11 Juni 2012

Informan

(4)

OPEN CODING

Informan 1 PENELITI : Radityo Setio Nugroho

SUBYEK : Alan Dilyanto

INFORMASI INFORMAN : Informan adalah Executive Producer sekaligus Program Director pada program Showcase Kompas TV TOPIK : Tahapan produksi program dari Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi serta analisis SWOT (Strenghts,

Weakness, Opportunities, Threats)

Tanggal : 19 Maret 2012

KODE TRANSKIP DATA

P : oke mas tolong sebutkan profil lengkap mas alan, dari mulai nama lengkap, usia sama job desknya apa, dan awal karir di kompas itu gimana?

I : yes... nama lengkap saya Alan Dilyanto, terus usia saya...34 tahun ini, job desknya sekarang Executive Producer sekalian merangkap jadi Program Director juga. Nah awal karir di kompas tv itu di tahun 2010, sebelumnya saya dari Trans TV, nah jadi saya sudah masuk dari awal Kompas belum mengudara.

P : Sekarang saya langsung masuk ke pertanyaan pertama ya... bagaimana sih konsep dari program Showcase ini?

I : Jadi ide awal dari program ini sebetulnya karena adanya kesamaan visi dan misi dari Kompas TV serta masyarakat yang haus akan adanya program musik yang real. Real disini maksudnya talent atau musisi yang tampil beneran main musik, bukan cuma gaya doang. Kompas TV mempunyai tag line Inspirasi Indonesia, nah berdasarkan dari tag line tersebut kami ingin program showcase ini menjadi salah satu program musik yang

(5)

dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Bagaimana caranya? Timbul pertanyaan, kami mendesain sedemikian rupa program musik ini dengan aspek-aspek yang dipertimbangkan seperti tata panggung, tata cahaya, penataan suara yang baik yang dapat dipertanggung jawabkan. Program Showcase berformat tapping, kami melakukan ini karena untuk menghindari adanya stripping pada proses produksinya dan kita menyadari bahwa untuk menyiarkan program musik secara live itu susah bukan main, yang sekaliber program awards-awards di Indonesia aja kadang dalam siarannya suka ada kecacatan produksi. Paling umumnya ya entah output broadcast yang kurang atau kontinuitasnya kurang baik, macem-macam deh. Orang itu menilai program ini baik atau tidaknya itu bukan hanya dari live atau tappingnya saja, tapi bagaimana siara tersebut dapat menghibur dan penonton merasakan feel atau atmosfer yang terjadi pada siaran tersebut. Program Showcase tayang 2 kali dalam seminggu, Showcase edisi terbaru akan tayang pada hari jumat jam 20.00 WIB dan akan re-run setiap hari senin – jumat di jam 09.00 WIB. Oh ya satu lagi, hostnya juga kece, Andezzz adalah host tetap kita yang juga dia adalah musisi hebat tanah air loh.

P : Siapa sih mas pencetus ide awal ini?

I : Pencetusnya mas Uncu, dia itu yang megang divisi creative. Ya dia Manager Creative Kompas TV.

P : Yang ditawarkan dari program ini apa?

I : Yang jelas beda daripada yang lain, kalo tv sebelah maunya yang mainstrem-mainstream terus, disini gak begitu. Bukan berarti yang pasar itu tidak boleh tampil disini, tapi kita juga menghadirkan musik-musik dari temen-temen musisi yang lain yang juga sebenernya punya kualitas dan massa tersendiri.

P : Apakah ada strategi yang digunakan untuk program ini?

I : Hmmm kalo dibilang strategi khusus sebetulnya gak ada, tapi ya strategi atau alasan klise yang kita gunain sih adalah kenyataan yang ada dalam masyarakat kita ambil poin

(6)

untuk menjadikan alasan mengapa kita membuat program Showcase. P : Bisa disebutkan mas?

I : Ya siaran musik yang monoton itu sendiri, meliputi dari hal kontennya dan packagingnya atau konsepnya.

P : Jadi letak kekuatan program ini apa sebetulnya mas?

I : Showcase mempunyai banyak kekuatan (tertawa). Program ini dalam konsep musiknya berformat live music, jadi penonton akan disuguhkan pada musik yang dimainkan secara live dan seru. Format kaya begini kan jarang diterapkan oleh program-program musik lainnya, tetapi tidak dengan Showcase. Justru disinilah musisi-musisi yang tampil akan memainkan musik secara wild seperti dengan apa yang diterapkan oleh event-event off air yang mereka lakukan, lalu showcase ini punya tata panggung dan tata cahaya yang tidak konvensional. Tidak seperti panggung-panggung festival event of air pada umumnya atau panggung musik yang biasa, tetapi kita mempunyai design panggung yang sebetulnya mengadopsi seperti panggung dimana musisi melakukan konser tunggal yang mempunyai kesan mewah. Tata cahaya pun juga kita adopsi dari situ dan acara awards-awards pada umumnya. Memang sih ini ngebuat jadi cost-nya agak sedikit besar, tapi ya balik lagi kita ingin menjadi inspirasi Indonesia dan mendapatkan apresiasi yang baik dari masyarakat luas.

P :Oke mas sekarang saya mau masuk ke pertanyaan Pra Produksi. Bagaimana sih proses Pra Produksi dari program ini?

I : Hmmm.... jadi di proses pra produksi Showcase itu pastinya awal-awal ada yang namanya penentuan tema setiap episode, pemilihan talent, terus ada persiapan-persiapan teknis. Nah cara kerja kita gini, awalnya kita akan adakan meeting produksi dulu bersama tim produksi Showcase. Di meeting itu akan dibahas tema per episodenya mau seperti apa, terus juga pemilihan talentnya. Nah dalam meeting itu ada producer, executive producer, creative manager, tim creative, talent coordinator sama production

(7)

assistant. Tim kreatif di meeting ini biasanya udah memberikan masukan talent, jadi sebenernya penentuan tema juga bisa dari situ. Contohnya kaya Ada Band, band itu kan alirannya pop romantis gitu, nah lalu terus usulan berikutnya ada Duette, duo itu juga sama jadi kita tarik kesimpulan aja dari beberapa band yang kita kelompokkan itu buat jadi tema di tiap episodenya. Setelah meeting selesai, sekarang tinggal tugasnya talent coordinator buat kontak pihak management talent-talent itu. Nah di proses itu sih udah pasti ada deal tentang jadwal yang kita kasih untuk slot produksinya, terus udah pasti budget. Stelah itu baru deh meeting produksi lagi, nah di tahap ini all crew harus ada termasuk yang teknis-teknis deh, karena disini akan dibahas kebutuhan tata cahayanya seperti apa, tahapan soundnya seperti apa, terus back drop grafisnya kaya apa... semua itu yang jelas disesuaikan sam band atau talent yang tampil dan juga flow lagunya itu sendiri.

P : Lalu kriteria dalam pemilihan talent itu sendiri gimana?

I : Yang paling jelas sih berkualitas, karyanya dapat dipertanggung jawabkan, terus juga gk harus kok melulu lagu-lagu pop atau aliran-aliran mainstream. Yang penting mah asik tapi juga mempunyai nilai entertaint yang baik juga.

P : Oke sekarang lanjut ke tahap produksi ya mas? Bagaimana sih tahapannya?

I : Sebelum produksi kita biasanya melakukan gladi resik terlebih dahulu. Gladi resik disini antara lain mencakup check sound dari alat-alat talent itu sendiri, sisi teknis seperti monitor sound, tata cahaya, grafis, dan sebagainya. Setelah check sound setiap talent selesai, maka kita akan melakukan percobaan produksi dimana talent akan memainkan karyanya diatas panggung dan kami tim produksi akan bekerja di masing-masing job desk. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi adanya kecacatan dalam produksi, terutama teknis dan angle-angle kamera. Pada tahap ini kamera person akan melakukan percobaan produksi sesuai flow yang diberikan kepada program director. Kadang-kadang kan kita seirng lihat kalau pas gitar lagi ambil bagian pada porsi solo, kamera gak sempet ambil, malah lempar angle ke objek lain, nah kita meminimalisir hal kaya gitu supaya timing tiap lagu dan pengambilan gambar, efek cahaya, dan grafis tepat dan

(8)

sesuai dengan flow lagu yang dibawakan. Pada tahap ini juga setelah artis atau talent melakukan check sound dan flow lagu yang akan dibawakan, talent tersebut akan melakukan fase berikutnya yaitu make up. Ya hal ini adalah hal yang standar di semua televisi, semua yang akan tampil di televisi harus di make up atau di touch up. Selain itu andezzz sang host biasanya dia akan mendekati setiap talent yang akan tampil di Showcase ini, menurutnya hal ini penting agar tidak adanya kecanggungan pada saat taping produksi dilakukan, serta dia bisa mendapatkan beberapa informasi tambahan dari talent atau narasumber yang nantinya bisa dibicarakan pada saat sesi interview talent. Well persiapan ini menguras waktu but it’s really fun dan memang ini salah satu komitmen Kompas TV.

P : oooh berarti setelah itu baru proses produksi atau syutingnya dimulai? I : Yeeeeeeesssss

P : Mas Alan bisa tolong ceritakan bagaimana proses produksi program Showcase ini? I : Ya tahap ini adalah tahap yang ditunggu-tunggu. Dalam proses produksi program Showcase awalnya sudah pasti mengkonfirmasi apakah artis atau talent sudah standby di panggung, maupun di ruang make up, memastikan tim produksi melakukan tugasnya masing, lalu setelah itu langsung eksekusi. Biasanya dalam proses syuting program Showcase ini, kita ngabisin slot band itu dulu. Misalnya seperti line up pertama itu ada Gugun and The Blues Shelter, dan dia akan memainkan 3 lagu dalam performancenya, nah kita akan abisin dulu tuh dia mainin 3 lagu, jadi gk sesuai sama rundown. Mengapa? Karena yang pertama siaran kita tidak live jadi bisa semau kita seperti apa, yang kedua ini ada hubungannya sama hal-hal teknis. Pada program ini kita mengedepankan packaging yang ciamik dan mewah tapi tidak terkesan hanya untuk golongan menengah keatas saja. Teknik lighting yang baik, grafis yang baik, dan sound yang baik, serta gambar yang tajam dan jelas adalah standarisasi kami. Maka dari itu mengapa kita menghabiskan slot tiap band itu karena ya biar feel produksinya enak dan teknisnya tidak terlalu ribet, karena kan beda band beda grafis, beda cara memainkan nuansa lighting, beda keluaran dan monitor soundya, jadinya kita mengakalinya gitu. Kita punya

(9)

2 shift dalam proses produksi program ini, di setiap episodenya memakan paling banyak 6 jam dan itu start pukul 13.00 WIB di shift pertama dan shift kedua mulai jam 19.00 WIB. Proses produksi program Showcase ini dilakukan 3 hari dalam 1 bulan, di tiap harinya kita melakukan 2 kali proses syuting. Total dalam 1 bulan kita sudah mempunyai 6 episode untuk ditayangkan.

P : wow oke... lalu apakah ada hambatan dalam proses produksinya?

I : Hambatan yang ditemui dalam proses produksi program Showcase selama ini lebih kepada hambatan teknis ya, terutama dari segi sound keluaran pangung ke penonton dan output broadcastnya. Hal tersebut adalah hal yang wajar karena setiap band atau talent mempunyai ciri khas sound masing-masing dan mempunyai kesulitan tersendiri dalam aplikasi pada saat live music show. Kadang yang terjadi adalah suara output ke penonton sering bermasalah, ini biasanya disebabkan oleh adanya alat yang kadang tidak bekerja atau dari sumber daya manusia yang ada. Dalam aplikasinya setiap band atau talent mempunyai soundmannya sendiri-sendiri, mereka hanya mengaplikasikan dengan apa yang mereka lakukan di setiap show dari band tersebut tanpa memperdulikan sound output ke control room dan output broadcastnya. Di Kompas TV, kita mempunyai 3 kali cara dalam pengolahan suara. Yang pertama suara keluaran dari lapangan atau stage ke penonton, kedua suara yang nantinya dilempar ke control room akan diolah lagi sehingga crew yang berada di control room dapat mendengarkan setiap detil suara yang keluar atau dimainkan oleh talent, yang ketiga dari control room akan dilempar kedalam mixing room dimana di tempat ini suara akan diolah sedemikian rupa dan di mixing dengan teknik serta hardware dan software yang bagus sehingga menciptakan suara yang baik dan balance serta detil.

P : Ya pertanyaan selanjutnya adalah bagaiman proses pasca produksi dari program Showcase ini?

I : oke... Proses pasca produksi di program Showcase ini sudah pasti adalah editing. Editing sendiri adalah proses terakhir dalam proses produksi program yang dimana editor akan mengedit hasil syuting atau proses produksi yang dilakukan menjadi suatu

(10)

program yang utuh dan menarik untuk ditonton. Saya selaku editor program Showcase sudah pasti melakukan editing secara Linear Editing, yang berarti adalah menyatukan atau mengedit tiap scene ke scene berikutnya secara berurutan dan berkesinambungan. Dalam pola siarannya harus mengikuti pola rundown yang sudah ditentukan oleh produser, jadi misalnya performance pertama dari Ada Band, dan urutan keduanya adalah Ari Lasso, nah di proses editing harus dilakukan begitu juga sesuai dengan rundown. Hal ini menjadi pekerjaan rumah buat kami selaku editor karen untuk program musik, proses produksinya tidak mengikuti flow rundown, karena ya untuk hal-hal seperti efisiensi waktu, teknis dan kenyamanan dari talent yang tampil di Showcase. Oke untuk tahapn editingnya sendiri di tahap pertama adalah mempelajari dulu skenario atau rundown dari program ini. Alur talent ke talent berikutnya seperti apa, biasanya di proses ini divisi kreatif akan memberikan shooting script yang sudah diberikan Time Code yang menunjukan perubahan dari shot pertama ke shot lainnya. Langkah kedua adalah Offline Editing. Pada tahap ini artinya adalah editing itu sendiri, saya selaku editor akan memotong gambar untuk memberikan kesinambungan dari scene pertama ke scene berikutnya agar tidak ada jumping scene atau gambar yang acak atau tidak berkesinambungan. Pada tahap ini editor hanya melakukan pemotongan dan proses penyatuan gambar saja, belum ada efek-efek khusus. Langkah ketiga adalah pencatatan time code dari hasil off line yang sering disebut dengan istilah Logging. Pada tahapan ini Editor hanya mencatat time code in dan time code out dari setiap potongan atau sambungan antar shot yang diinginkan untuk editingnya. Beberapa hal yang ingin dikoreksi serta ingin ditambahkan pada sebuah adegan, termasuk efek khusus yang merupakan transisi dari adegan satu ke adegan yang lain juga diberikan tanda pada catatan logging itu, agar nantinya bisa diperbaiki dan ditambahkan pada langkah atau tahapan berikutnya. Langkah keempat adalah Online Editing. Di tahap ini editor akan melakukan semacam revisi dari hasil Offline Editing itu sendiri, dimana dia akan memperhatikan setiap cutting point atas pemotongan dan penyambungan gambar yang sudah dilakukan pada tahap Offline Editing. Pada langkah ini pun, editor juga akan melakukan pemberian efek terhadap hasil editing program tersebut. Contohnya seperti memberikan pewarnaan terhadapa video yang telah di edit yang sesuai dengan standard broadcasting colour di setiap masing-masing stasiun televisi, yang kedua pemberian sound effect bila diperlukan. Tidak semua episode dari program Showcase ini

(11)

membutuhkan sound effect, yang ketiga memperhatikan kualitas suara. Editor harus memperhatikan apakah suara dari hasil editan tersebut balance atau tidak, jernih atau tidak, stereo atau tidak, dll. Ini penting banget karena sering banget ditemukan adanya perbedaan level suara dari scene pertama ke scene berikutnya. Kita di Kompas TV untuk program musik memang dalam penataan suaranya sudah di mixing sedemikian rupa pada proses produksi atau syuting dilakukan, tetapi kami selaku editor juga harus memperhatikan atau merevisi ulang hasil mixing audio yang telah dilakukan. Nah proses mixing itu adalah langkah kelima dari proses editing ini.

P : Untuk Editor sendiri apakah mempunyai spesifikasi khusus mas?

I : Ya tentunya da dong... editor program ini yang jelas harus mempunyai passion tentang musik juga.. point of interest di musiknya tuh tinggi, kalo engga nanti perpindahan scene atau pemotongannya gak akan ada feelnya. Ya intinya sama aja dia harus seperti music director juga dalam sebuah perusahaan rekaman. Nah alhamdulillah di im kita ada mas Tangguh, dia selai editor juga pemain band, pernah bekerja di perusahaan label rekaman juga.. jadi pas deh pokonya...

P : Setelah proses editing, apa proses selanjutnya?

I : Tahap berikutnya adalah penyiaran pastinya.. Ini adalah proses terakhir dari semua proses yang ada, setelah editing, proses selanjutnya tentunya ya ditayangkan, tapi sebelum itu hasil editing tersebut di supervisi oleh banyak pihak, salah satunya adalah dari saya sendiri selaku produser, eksekutif produser dan programming.

P : Kelemahan yang dipunyai dari program ini apa sih?

I : Sebenarnya kalau saya boleh koreksi sih kelemahan kita ya ada di siaran yang belum meluas ya, siaran kita sebetulnya sudah ada di beberapa daerah seperti di Surabaya, Bandung, Semarang, Denpasar, dan yang lainnya. Kita sebetulnya seperti production house yang menyalurkan program-program kami melalui beberapa televisi yang ada di daerah-daerah. Hal inilah yang menjadi kelemahan karena kami belum mempunyai

(12)

saluran paten untuk Kompas TV sendiri. Untuk di jakarta sendiri, penonton sementara ini hanya bisa menyaksikan siaran kami di televisi berbayar saja.

(13)

OPEN CODING

Informan 2 PENELITI : Radityo Setio Nugroho

SUBYEK : Uncu Putra

INFORMASI INFORMAN : Informan adalah seorang Creative Manager Kompas TV

TOPIK : Tahapan produksi program dari Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi serta analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats)

Tanggal : 19 Maret 2012

KODE TRANSKIP DATA

P : Sebutkan nama lengkap, usia, job desk dan awal karir di Kompas TV sendiri bagaimana?

I : Hmmm... saya Uncu Putra, saya bekerja di divisi departement kreatif dan menjabat sebagai Creative Manager, dan di departement creative itu adalah dimana tempat orang-orang kreatif itu berada, jadi support creative perusahaan mulai dari documentary, entertainment, news megazine disini tempatnya. Untuk umur.... saya 31 tahun dan awal karir di Kompas TV sendiri awalnya langsung sebagai creative manager karena saya di hired oleh Kompas. Sebelumnya saya dari RCTI.

P : Bagaimana dengan konsep dari program Showcase itu sendiri? Saya sangat tertarik untuk mengangkat program ini menjadi bahan skripsi saya nantinya.

(14)

program-program yang dibuat dapat menjadi inspirasi bagi yang menonton dan mempunyai muatan yang baik. Berdasarkan hal tersebut, kami membuat program yang dikemas secara menarik, tidak hanya sebatas informasi saja tetapi juga mengedukasi penonton dari informasi-informasi yang ada. Kami beranggapan bahwa media televisi adalah suatu media yang dapat mempengaruhi dan membawa peranan bagi masyarakat luas dan juga industri, demikian juga dengan program musik. Maju mundurnya musik juga disebabkan oleh adanya program musik di stasiun televisi itu sendiri, yang kita lihat sekarang adalah banyak sekali program musik yang menampilkan format musik secara playback atau minus one, ya hal itu memang tidak dapat dipungkiri karena alasan teknis dan juga mungkin talent yang belum siap atau berkualitas, tetapi dampaknya adalah industri musik jadi menurun karena yang di produce dari setiap perusahaan rekaman hanyalah band-band yang cuma laku dijual, sementara yang mempunyai potensi lebih baik disingkirkan. Berangkat dari situ Kompas TV mempunyai ide bagaimana kalau membuat program musik yang sarat akan kualitas dan baik secara tontonan, lalu lahirlah Showcase ini. Showcase menampilkan talent-talent yang sesungguhnya dimana mereka akan tampil secara live show music, bukan playback dan disini kami tetap menampilkan band yang dalam tanda kutip mainstream dimana band atau talent tersebut pada program lain bermain secara playback, tetapi disini live. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan siaran yang baik kepada seluruh penonton indonesia juga edukasi dan keuntungan bagi musisi itu sendiri dimana secara tidak langsung mereka akan memberikan stage act performance yang terbaik.

P : Jadi sebetulnya Showcase adalah program yang dibuat untuk menjadi program dimana musisi-musisi lainnya bisa tampil?

I : Ya betul sekali.. tapi kita juga tidak menyampingkan musisi-musisi yang udah-udah loh.. kita tetap menghadirkan di program ini tetapi mayoritas dari talent yang ada umumnya yang sangat jarang atau bahkan tidak pernah ada di media televisi, biasanya di event off air.

P : P : Di Showcase sendiri apakah mempunyai strategi tertentu untuk mempertahankan konsep?

(15)

I : ya strategi khusus tidak ada, Cuma ya kita akan membuat suatu acara program musik yang sangat bergengsi dan itu selalu ada di setiap minggunya dengan menghadirkan musisi-musisi tanah air yang berkualitas dan konsep acara yang baik. Mungkin itu bisa menjadi salah satu strategi kami untuk tampil beda.

P : Selain itu apakah ada kekuatan lain yang menjadikan program ini menjadi program yang baik dan layak untuk dinikmati penonton?

I : Ada... Host kita di Showcase adalah figur yang berasal dari kalangan musisi, kita pilih seperti itu karena ini adalah program musik yang kontennya berisikan tentang hal-hal berbau musik yang pada dasarnya harus disampaikan dengan baik dan kena di hati penonton. Bukan berarti presenter atau host yang tidak berasal dari kalangan musisi buruk, kita gak bermaksud kaya gitu, kita Cuma mau semuanya spesialis dan baik dalam penyiarannya. Andezzz terpilih karena dia punya background musik yang baik dan juga dia supel di kalangan musisi serta sangat fashionable dan figurnya pas. Penyampain host dalam program ini pun juga santun, Andezzz dalam bertanya dan menyatakan sesuatu sangat baik dan tentunya tidak nyeleneh. Intinya konsep yang diusung tidak kaku, tidak terkesan asal-asalan.

P : Pertanyaan berikutnya mengenai proses pra produksi program Showcase ini, bagaimana sih prosesnya?

I : Tahap ini adalah tahap dimana kita akan menentukan tema dari setiap episode Showcase. Dengan memilih musisi A misalnya, berarti kita harus mengkaitkan tema dan talent yang akan tampil dan lagu yang dibawakannya pasti. Di tahap ini divisi kreatif bantuin prosesnya, mereka akan memberikan masukan-masukan band atau talent yang akan tampil di program Showcase ini. Cara pemilihannya sendiri pun juga dari rekomendasi media elektronik maupun media cetak, tetapi tidak terpatok itu saja, berdasarkan observasi yang dilakukan juga bisa jadi pertimbangan. Umumnya tiap episode Showcase terdapat 4 – 5 band atau talent, mengapa hanya segitu? Karena kita menyangkut dengan tema yang sudah ada dan format musik Showcase ini Live, jadi

(16)

bayangkan aja kalau kita tarik 10 band untuk main terus harus ada penyesuaian disana-sini khususnya teknis, bakal ribet jadinya, maka dari itu dalam 1 bulan kita melakukan 3 hari proses produksi yang per harinya ada 2 kali syuting. Jadi sebulan sudah ada 6 episode yang mempunyai tema. Nah berikutnya pemilihan host, waktu itu memang banyak sekali kandidatnya dan semua dari kalangan musisi, kami tidak mau mengambil resiko selain dari kalangan musisi. Mengapa? Karena bukannya mereka tidak kompeten dalam memberikan statement atau membawakan acara, tetapi lebih kepada attitude yang ada dan figur dia di masyarakat. Contoh kalau saya memakai host dari kalangan komedian, bukannya mereka tidak bisa, mereka jago dalam menghidupi suasana yang fun dan hangat, tetapi yang kita cari bukan itu. Yang kita cari adalah bagaimana program Showcase ini terwakili dengan attitude dan figur seorang host yang kompeten di bidang musik dan mempunyai cita rasa baru di program musik Indonesia. Setelah proses brainstorming yang cukup melelahkan dan menegangkan, kandidat yang terplih adalah Andezzz, ya dia seorang DJ, produser musik, dan juga dia mempunyai latar belakang pendidikan musik yang cukup baik yaitu di Berkeley Music Conservatory. Orangnya supel, dan kadang mempunyai ide yang cemerlang untuk gimmick-gimmick pada setiap episodenya. Ya sekali lagi yang kita ingin hadirkan kepada pemirsa ya program musik yang berkualitas dan mendidik.

P : Hambatan yang biasanya dijumpai di tahap ini apa saja?

I : Hambatan ya? Hmmm... biasanya sih yang paling sering terjadi pencocokan jadwal antara talent yang kita sudah sortir di meeting sama jadwal produksi kita, dan tentunya sih budget ya. Itu udah bukan rahasia umum lagi hahahaha...

P : Bagaimana dengan tahap produksi? Apa saja yang dilakukan di tahap tersebut?

I : Oke pada tahap produksi itu biasanya kita melakukan gladi resik dulu, gladi resik disini antara lain mencakup check sound peralatan band, simulasi grafis dan tata cahaya, dan pengambila angle kamera. Ini bertujuan agar sewaktu produksi dapat mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan. Umumnya sih kendala yang sering terjadi adalah masalah teknis, entah itu pas produksi monitor salah satu player band tidak hidup, atau biasanya kamera

(17)

yang mati, yaa umumnya teknis deh. Dalam tahap ini juga sudah pasti Produser akan memberikan briefing kepada crew produksi mengenai apa-apa saja yang akan dikerjakan, contohnya seperti tim kreatif yang memberikan briefing kepada setiap talent yang akan tampil, production assistant yang memastikan durasi lapangan dengan masuknya slot untuk iklan, program director yang memberikan arahan kepada kamera person mengenai angle yang tepat dan sesuai dengan flow lagu, dan sebagainya. Tahap ini sebetulnya memang tahap yang boleh dibilang akan membuang banyak tenaga dan waktu, tetapi inilah komitmen kita untuk memberikan siaran yang baik dan berkualitas serta menjadi inspirasi Indonesia.

P : Setelah tahap gladi resik, apa hal selanjutnya yang dilakukan?

I : Eksekusi... Proses produksi program Showcase ini dilakukan 3 hari dalam sebulan, per hari kita melakukan 2 kali proses syuting, jadi dalam sebulan kita punya 6 episode yang berbeda-beda dan tentunya sangat menarik intinya kita punya 2 shift untuk kejar setoran tiap harinya. Oke di proses ini all crew sudah harus melakukan tugasnya dengan baik dan maksimal serta memastikan segala sesuatunya dengan baik. Jadi pengecekan segala sesuatunya juga tidak hanya ada di tahap gladi resik, tapi juga detik-detik menjelang syuting, intinya bermaksud untuk menjadikan segala sesuatunya menjadi lebih sempurna. Proses produksinya sendiri tidak mengacu pada rundown, tapi untuk line up pertama tetap sesuai rundown, hanya berikutnya apabila pada rundown tertulis band atau talent yang berbeda kita skip, kita akan ngabisin slot si band tersebut sesuai dengan karya yang mereka mainkan.

P : Apa saja hambatan dalam tahap ini mas?

I : Dalam eksekusi program ini tentunya mempunyai hambatan tersendiri, umumnya hambatan yang sering terjadi ya masalah teknis. Sebenarnya apapun jenis programnya pasti selalu terjnadi masalah teknis, entah itu dalam skala yang besar atau kecil. Nah di Showcase ini teknis yang sering terjadi antara lain adalah tata suara, ya namanya juga pertunjukan musik sudah pasti hal yang harus dimaksimalkan dalam pertunjukkannya antara lain ya kualitas tata suaranya. Intinya kita care dengan semua elemen yang

(18)

dimasukkan kedalam konten Showcase ini, karena kita berusaha untuk memberikan siara yan berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan kontennya. Faktor lainnya yang saya lihat masalah sumber daya manusia yang ada. Kami mengakui bahwa crew produksi Showcase ini bukanlah crew yang spesialis, dalam artian bukan hanya pegang program ini. Untuk menjalankan produksi program musik itu dibutuhkan keahlian atau spesifikasi khusus loh, tetapi bukan tidak mungkin crew produksi dari program talk show misalnya juga menjadi crew produksi program musik.

P : Tahap berikutnya sudah pasti adalah Pasca Produksi, dalam tahap tersebut apa yang dilakukan?

I : Yang pasti di tahap ini adalah tahap editing yang dilakukan editor dan setelah itu adalah penyiaran, dimana hasil dari editing tersebut akan di supervisi dulu oleh programming dan biasanya eksekutif producer sebelum nantinya ditayangkan.

P : Mungkin bisa dijabarkan lagi secara detil mengenai proses dari tahap ini?

I : Hmmm kalo secara detil sebetulnya saya kurang tahu persis, bukannya gimana-gimana siiih, tapi ya biar valid aja kamu dapet informasinya, tapi yang pasti adalah proses ini dilakukan oleh editor yaitu Tangguh seorang editor andalan kami dalam hal program musik. Mengapa? Karena dia juga bergelut di dunia musik, jadi proses penyuntingan gambarnya sendiri mempunyai feel yang menurut kami itu tepat dalam menghadirkan atmosfet yang tidak terputus di tiap scene-nya.

P : Apa peluang dari program ini mas?

I : kalo dari peluang yang di dapat sih antara lain adanya apresiasi masyarakat yang haus akan program ini walaupun belum disiarkan secara nasional atau mempunyai saluran paten di Indonesia, tetapi mereka yang pernah menononton program ini entah lewat tv kabel, streaming internet, tv daerah lokal merasa program musik yang mempunyai format live dan konsep yang baik ini mendapatkan apresiasi yang menurut kami cukup baik. Kami mengetahuinya melalui feedback social media yang ada. Dari situlah kami merasa

(19)

optimis bahwa program ini sebetulnya sudah mempunyai tempat di hati masyarakat Indonesia. Musisi yang tampil disini pun juga merasa puas dan malah kita kadang tidak perlu mengundang artis yang kita mau, kadang mereka yang menawarkan diri untuk menjadi salah satu talent di Showcase. Ini gak terlepas dari feedback musisi-musisi yang pernah tampil disini

P : Setiap produk pasti tentunya mempunyai ancaman tersendiri, ancaman yang dihadapi oleh program ini apa?

I : Ancaman kita ya kompetitor yang ada ya. Yang saya lihat setelah Showcase ini muncul dan Kompas TV mempunyai masalah dalam hal penyiaran, terdapat beberapa program yang bermunculan dari stasiun televisi swasta yang mempunyai garis besar konsep serupa seperti program Showcase ini, tetapi ya inilah tantangan untuk kami dimana kami harus bisa bersaing dengan kompetitor yang memanfaatkan kelemahan yang ada pada kami. Tapi pada akhirnya penonton akan tahu program mana yang layak menjadi pionir dan mana yang tidak.

(20)

OPEN CODING

Informan 3 PENELITI : Radityo Setio Nugroho

SUBYEK : Tangguh Iman Anugrah Pratama

INFORMASI INFORMAN : Informan adalah Editor dari Program Showcase

TOPIK : Tahapan produksi program dari Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi serta analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats)

Tanggal : 19 Maret 2012

KODE TRANSKIP DATA

P : Selamat siang mas? I : Siang

P : Terima kasih buat kesediaannya untuk di wawancara, pertanyaan perta sebutkan profil lengkap dari nama lengkap, usia, job desk dan awal karir di Kompas TV

I : Sama-sama... nama lengkap saya Tangguh Iman Anugrah Pratama, sekarang usia saya sekitaran 25 hahaha... job desk saya sebagai Editor di kompas TV dan menangani program-program feature seperti Talk Show, Quiz dan Music. Awal karir saya di Kompas TV itu sebagai tim kreatif pada tahun 2010 lalu, saya berpindah dari O Channel dan bisa berpindah menjadi Editor ceritanya karen hobi saya yang suka edit video.

P : Penjabaran konsep program Showcase menurut mas Tangguh bagaimana?

(21)

menghibur. Realistic dalam artian musisi yang tampil itu beneran main dengan kualitas yang mereka punya. Band yang tampil di Showcase itu gak melulu dari mainstream aja, komunitas-komunitas indie pun juga bisa disini, asalakan karyanya dapat dipertanggung jawabkan dan tentunya mempunyai nilai hiburan yang cukup baik juga sih.

P : Apa yang dilakukan Editor dalm melakukan tugasnya?

I : ya udah pasti menyunting gambar menjadikan semuanya menjadi satu paket acara yang dapat ditonton.

P : Apakah ada kriteria khusus untuk dapat menjadi Editor program ini?

I : Ada banget. jadi untuk menjadi editor Showcase, kita perlu mempunyai selera musik dan feel yang tepat. Mengapa? Saya bukannya merendahkan editor-editor yang lainnya tetapi dalam proses penyuntingan gambar itu gk bisa sembarangan, dari satu scene ke scene lainnya itu harus dapet feelnya, harus ada atmosfernya, jangan terputus meskipun dari scene pertama ke scene berikutnya talent yang dihardirkan beda.

P : Oke pertanyaan masuk ke proses Pra Produksi, ada apa saja pada tahapan ini?

I : Pada tahap ini yang jelas kita akan disuruh kumpul untuk meeting yang dimana meeting tersebut untuk membahas tema pe episodenya dan talent-talent yang akan dipakai.

P : Bagaimana denga proses Produksi?

I : Pada proses tersebut saya tidak ikut melakukan produksi, saya melakukan pengeditan program lain yang sudah terjadwal sesuai jadwal yang ada. Kalaupun saya dapat mengikuti produksi program Showcase, saya akan memperhatikan flow produksinya agar nantinya memudahkan saya untuk melakukan pengeditan.

(22)

I : Proses pasca produksi di program Showcase ini sudah pasti adalah editing. Editing sendiri adalah proses terakhir dalam proses produksi program yang dimana editor akan mengedit hasil syuting atau proses produksi yang dilakukan menjadi suatu program yang utuh dan menarik untuk ditonton. Saya selaku editor program Showcase sudah pasti melakukan editing secara Linear Editing, yang berarti adalah menyatukan atau mengedit tiap scene ke scene berikutnya secara berurutan dan berkesinambungan. Dalam pola siarannya harus mengikuti pola rundown yang sudah ditentukan oleh produser, jadi misalnya performance pertama dari Ada Band, dan urutan keduanya adalah Ari Lasso, nah di proses editing harus dilakukan begitu juga sesuai dengan rundown. Hal ini menjadi pekerjaan rumah buat kami selaku editor karen untuk program musik, proses produksinya tidak mengikuti flow rundown, karena ya untuk hal-hal seperti efisiensi waktu, teknis dan kenyamanan dari talent yang tampil di Showcase. Oke untuk tahapn editingnya sendiri di tahap pertama adalah mempelajari dulu skenario atau rundown dari program ini. Alur talent ke talent berikutnya seperti apa, biasanya di proses ini divisi kreatif akan memberikan shooting script yang sudah diberikan Time Code yang menunjukan perubahan dari shot pertama ke shot lainnya. Langkah kedua adalah Offline Editing. Pada tahap ini artinya adalah editing itu sendiri, saya selaku editor akan memotong gambar untuk memberikan kesinambungan dari scene pertama ke scene berikutnya agar tidak ada jumping scene atau gambar yang acak atau tidak berkesinambungan. Pada tahap ini editor hanya melakukan pemotongan dan proses penyatuan gambar saja, belum ada efek-efek khusus. Langkah ketiga adalah pencatatan time code dari hasil off line yang sering disebut dengan istilah Logging. Pada tahapan ini Editor hanya mencatat time code in dan time code out dari setiap potongan atau sambungan antar shot yang diinginkan untuk editingnya. Beberapa hal yang ingin dikoreksi serta ingin ditambahkan pada sebuah adegan, termasuk efek khusus yang merupakan transisi dari adegan satu ke adegan yang lain juga diberikan tanda pada catatan logging itu, agar nantinya bisa diperbaiki dan ditambahkan pada langkah atau tahapan berikutnya. Langkah keempat adalah Online Editing. Di tahap ini editor akan melakukan semacam revisi dari hasil Offline Editing itu sendiri, dimana dia akan memperhatikan setiap cutting point atas pemotongan dan penyambungan gambar yang sudah dilakukan pada tahap Offline Editing. Pada langkah ini pun, editor juga akan melakukan pemberian efek terhadap hasil editing program tersebut. Contohnya seperti memberikan pewarnaan terhadapa video yang telah di edit

(23)

yang sesuai dengan standard broadcasting colour di setiap masing-masing stasiun televisi, yang kedua pemberian sound effect bila diperlukan. Tidak semua episode dari program Showcase ini membutuhkan sound effect, yang ketiga memperhatikan kualitas suara. Editor harus memperhatikan apakah suara dari hasil editan tersebut balance atau tidak, jernih atau tidak, stereo atau tidak, dll. Ini penting banget karena sering banget ditemukan adanya perbedaan level suara dari scene pertama ke scene berikutnya. Kita di Kompas TV untuk program musik memang dalam penataan suaranya sudah di mixing sedemikian rupa pada proses produksi atau syuting dilakukan, tetapi kami selaku editor juga harus memperhatikan atau merevisi ulang hasil mixing audio yang telah dilakukan. Nah proses mixing itu adalah langkah kelima dari proses editing ini.

(24)

SEGMEN 1

SEQ SUBJECT CAST AU

DIO VID EO LOCATION TEMPL ATE L E D DUR R. TIME REMARKS

1 Opening Graphic DV DV DV DVR 0:00:30 19:00:00 Post Editing

2

Song #1

Suara Hati Seorang Kekasih

Melly

Goeslaw Live Cam Main Stage

Nama penyanyi

Judul Pencipta

0:04:00 19:00:30

3 Opening Host Andezzz Live Cam Main Stage Nama

Host 0:01:00 19:04:30 *Host opening program *Present Endah N Rhesa to perform 4 Song #2 Tentang Seseorang Endah N Rhesa Dian Sastro

Live Cam Main Stage

Nama penyanyi Judul Pencipta 0:04:00 19:05:30 *Gimmick Dian Sastro membacakan puisi

5 Bumper out DV DV DV DVR 0:00:05 19:09:30 Post Editing

Total Segmen I 0:09:35 Commercial Break I 0:02:00 19:09:35 SEGMEN 2 SE Q SUBJECT CAST AUDI O VIDE O LOCATI ON TEMPLA TE LE D DUR R. TIME REMARKS

(25)

7 Song #3 Demikianlah

Pee Wee Gaskins

Live Cam Main Stage Nama penyanyi Judul Pencipta 0:04:00 19:11:40 8 Song #4 Ingin Mencintai & Dicintai

Easy

Tiger Live Cam

Main

Stage 0:04:00 19:15:40

9 Song #5

Hanya Hivi! Live Cam

Main Stage Nama penyanyi Judul Pencipta 0:04:00 19:19:40

10 Bumper Out DV DV DV DVR 0:00:05 19:23:40 Post Editing

Total Segmen II 0:12:10 Commercial Break II 0:02:00 19:23:45 SEGMEN 3 SE Q SUBJECT CAST AUDI O VIDE O LOCATI ON TEMPLA TE LE D DUR R. TIME REMARKS

11 Bumper in DV DV DV DVR 0:00:05 19:25:45 Post Editing

12 Song #6

Dimana Malumu

Endah N Rhesa

Live Cam Main Stage Nama penyanyi Judul Pencipta 0:04:00 19:25:50 *After song "Dimana Malumu" Andezz membuka pembicaraan untuk melakukan Chit-Chat

(26)

dengan Riri Riza & Mira Lesmana 13 Host Chit-Chat Andezz Riri Riza Mira Lesman a

Live Cam Main Stage Nama penyanyi Judul Pencipta 0:02:00 19:29:50 *Andezz Chit-Chat dengan Riri Riza & Mira Lesmana

14 Song #7

Bimbang Duette Live Cam

Main Stage Nama penyanyi Judul Pencipta 0:04:00 19:31:50

16 Bumper out DV DV DV DVR 0:00:05 19:35:50 Post Editing

Total Segmen III 0:10:10

Commercial Break III 0:02:00 19:35:55

SEGMEN 4 SE Q SUBJECT CAST AUDI O VIDE O LOCATI ON TEMPLA TE LE D DUR R. TIME REMARKS

17 Bumper in DV DV DV DVR 0:00:05 19:37:55 Post Editing

18 Song #8 Denting

Mike

Mohede Live Cam

Main Stage Nama penyanyi Judul Pencipta 0:04:00 19:38:00

(27)

21 Song #9 Ku Bahagia

Pee Wee Gaskin

Live Cam Main Stage Nama penyanyi Judul Pencipta 0:04:00 19:42:00

22 Bumper out DV DV DV DVR 0:00:05 19:42:00 Post Editing

Total Segmen IV 0:08:10 Commercial Break IV 0:02:00 19:42:05 SEGMEN 5 SE Q SUBJECT CAST AUDI O VIDE O LOCATI ON TEMPLA TE LE D DUR R. TIME REMARKS

23 Bumper in DV DV DV DVR 0:00:05 19:44:05 Post Editing

24 Host closing Andezz

z Live Cam Main Stage Nama Host 0:01:00 19:44:10 * Host closing program 25 Song #10

Ada Apa Dengan Cinta

Melly Goesla

w

Live Cam Main Stage Nama penyanyi Judul Pencipta 0:04:00 19:45:10 26 Credit Tittle DV DV DV DVR 0:01:00 19:49:10 Total Segmen V 0:06:05 Total Program 0:46:10

Total All Commercial

break 0:08:00

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan liputan, kameramen kembali ke kantor lalu mengcapture gambar yang telah direkam, selanjutnya tugas editor untuk mengedit gambar. Editing yaitu proses

Editing merupakan proses vital dalam pembuatan sebuah film, karena pada tahap ini editor dapat mewujudkan konsep yang diinginkan oleh sutradara dan penulis skenario untuk

Puisi akrostik berbeda dengan puisi-puisi lainya, didalam puisi akrostik menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk memulai tiap- tiap baris dalam puisi, huruf-huruf

Dalam proses editing offline, editor tidak sulit untuk melakukan pemotongan gambar yang ada dan menggabungkannya menjadi sebuah film. materi shootinging yang begitu banyak

Pada tahap pengumpulan data dengan teknik ini, editor memerlukan panduan atau acuan untuk mendapatkan berbagai teknik yang dibutuhkan untuk membuat sebuah editing yang

Masa jabatan 70 tahun atau seumur hidup tentu saja akan memberikan keuntungan langsung bagi hakim karena tidak perlu lagi untuk mengikuti proses seleksi kembali untuk periode berikutnya

Sekolah ; SD NEGERI PASIR GOMBONG 04 Dengan ini menyatakan, Memberikan izin / Tidak Memberikan izin * kepada Putera/i saya untuk mengikuti kegiatan Ektrakurikuler Seni Tari dan

Tahapan Review – Tahap 1  Pada tahap pertama, reviewer harus memberikan notifikasi kepada editor, apakah reviewer menerima atau menolak review  Jika reviewer tidak dapat melakukan