• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA)

TAHUN 2018 - 2023

DINAS PENGENDALIAN

PENDUDUK DAN KELUARGA

BERENCANA KOTA PALEMBANG

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang (DPPKB) dapat diselesaikan.

RENSTRA DPPKB tahun 2018 – 2023 memuat visi, misi, tujuan, strategi, dan arah kebijakan yang akan menjadi dasar untuk pelaksanaan program keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan Kota Palembang 5 tahun ke depan.

Penyusunan Renstra DPPKB Kota Palembang 2018 – 2023 telah mengacu pada

Standar Pelayanan Minimal dan Indikator Kinerja Kunci yang ditetapkan oleh Kementerian dan Lembaga terkait, yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, dan Kementerian Dalam Negeri.

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan Renstra DPPKB tahun 2018 – 2023 kami ucapkan terima kasih. Semoga Renstra ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam upaya mewujudkan

Penduduk Tumbuh Seimbang menuju Palembang Emas Darussalam 2018.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Dalam prosesnya, pembangunan dilaksanakan oleh seluruh pemangku kepentingan, terutama aparat pemerintah sebagai development agent yang mengemban amanat untuk mewujudkan dan mendistribusikan kemakmuran, kesejahteraan masyarakat, serta keadilan sosial. Selanjutnya, guna menjamin proses pembangunan berjalan efektif, efisien, tepat sasaran dan berkesinambungan, diperlukan perencanaan pembangunan yang berkualitas, sehingga pembangunan akan bermuara pada cita-cita yang diinginkan.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan pembangunan sebagai bagian dari perencanaan pembangunan nasional. Kemudian, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 juga mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan pembangunan daerah yang terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun; Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk jangka waktu 5 tahun; Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun; serta Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) untuk jangka waktu 1 tahun.Amanat Undang-Undang tentang perencanaan pembangunan daerah di atas dijelaskan lebih lanjut kedalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

(4)

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD.

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia (Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004). Perencanaan pembangunan bertujuan untuk mewujudkan pembangunan dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik serta daya saing.Perencanaan dengan demikian merupakan sebuah proses yang dilakukan secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan untuk mencapai keseimbangan. Sehingga setiap kegiatan yang ada di dalamnya merupakan usaha yang memiliki titik fokus dalam keseimbangan, baik problem solving, future oriented maupun resource

allocation. Secara umum, setiap proses perencanaan terbagi menjadi beberapa

tahapan, yaitu: tahap awal/inisiasi, tahap substantif, tahap implementasi serta tahap pengendalian dan evaluasi. Setiap tahapan tersebut memiliki keterkaitan dengan proses lainnya.

I.1 Latar Belakang

Pembangunan daerah Kota Palembang dalam 5 (lima) tahun ke depan, akan menghadapi berbagai tantangan eksternal maupun internal. Tantangan eksternal yang utama adalah kondisi perekonomian global yang melambat dan gerakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Disamping itu, tantangan internal yang ada dalam pembangunan daerah antara lain adalah mewujudkan desentralisasi dan otonomi daerah yang kondusif, serta ketersediaan infrastruktur ekonomi dalam rangka mempersiapkan bonus demografi. Dengan demikian, Pemerintah Kota Palembang saat ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dengan tingkat inflasi yang kondusif bagi masyarakat untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.

(5)

Untuk menghadapi tantangan dan memenuhi harapan masyarakat Kota Palembang, diperlukan perencanaan yang tepat, efektif, dan berkesinambungan. Sesuai dengan mandat yang diberikan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang, harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan memperkuat berbagai aspek dan kompetensi yang terkait dengan peran dan fungsinya sebagai pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Dengan demikian, penyelenggaraan pembangunan daerah dapat berdampak nyata dalam memperbaiki layanan birokrasi, meningkatkan daya saing daerah serta mewujudkan masyarakat Kota Palembang yang adil, makmur dan sejahtera.

Dalam perspektif perencanaan pembangunan daerah, sesuai amanat UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 dan amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 pada Pasal 272 Ayat (1), menyatakan bahwa “Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada RPJMD”, dan Ayat (2) menyatakan bahwa “Rencana Strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah.Dalam hal ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang selaku Perangkat Daerah (PD) yang merupakan pelaksana Urusan Pemerintah Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menyusun Rencana Strategis (Renstra) sesuai tugas pokok dan fungsinya. Selanjutnya Renstra tersebut akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan program dan kegiatan selama periode lima tahunan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada sehingga tujuan yang akan dicapai bersifat realistis dan dapat mengantisipasi perkembangan masa depan.

(6)

Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 disusun berdasarkan RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 – 2023 melalui beberapa tahapan proses penyusunan Renstra yang mengacu kepada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 sebagai berikut: 1. Persiapan penyusunan Renstra DPPKB Kota Palembang;

2. Penyusunan rancangan awal Renstra DPPKB Kota Palembang; 3. Penyusunan rancangan Renstra DPPKB Kota Palembang; 4. Perumusan rancangan akhir; dan

5. Penetapan Renstra DPPKB Kota Palembang.

Adapun bagan alir dari tahapan penyusunan Renstra DPPKB Kota Palembang tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Proses Penyusunan Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023

Dengan disusunnya Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 maka DPPKB Kota Palembang diharapkan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya untuk meningkatkan kualitas kebijakan perencanaan pembangunan daerah, pengendalian, dan evaluasikinerja. Keberhasilan peningkatan tersebut

(7)

adalah untuk mewujudkan tercapainya sasaran pembangunan daerah (RPJMD) dan renstra perangkat daerah.

I.2 Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum bagi penyusunan Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 adalah:

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 75);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencanan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

(8)

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 319,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5614

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pemangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

10. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 56 tahun 2016 tentang Pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kota Palembang.

I.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 ditetapkan dengan maksud:

(9)

1. Sebagai penjabaran atas RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi SKPD Kota Palembang;

2. Sebagai arah dan kebijakan untuk mencapai visi dan misi serta tujuan RPJMD Kota Palembang dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan;

3. Sebagai indikator kunci keberhasilan DPPKB Kota Palembang dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program Walikota terpilih;

Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Strategis DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023, yaitu:

1. Tercapainya persepsi yang sama dalam penyusunan kebijakan-kebijakan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang;

2. Sebagai acuan dan/atau pedoman kerja bagi seluruh unsur DPPKB Kota Palembang sesuai dengan tugas dan fungsinya, termasuk untuk mengelola pencapaian sasaran RPJMD;

3. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) DPPKB Kota Palembang setiap tahunnya;

4. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Kinerja DPPKB Kota Palembang;dan

5. Sebagai acuan bagi pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023.

I.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis DPPKB Kota Palembang Tahun 2019–2023 disusun sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 yang terdiri dari 8 (delapan) bab sebagai berikut:

(10)

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DPPKB KOTA PALEMBANG

Menjelaskan tentang tugas, fungsi, struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan pelayanan DPPKB Kota Palembang.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

Menjelaskan hasil identifikasi terhadap permasalahan pelayanan, telaahan visi, misi, dan program Walikota Kota Palembang periode 2018 - 2023, telaahan Renstra K/L, talaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta penentuan isuisu strategis.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Menjelaskan tentang tujuan dan sasaran Renstra DPPKB Kota Palembang 2018 - 2023 berdasarkan visi dan misi, tujuan, dan sasaran RPJMD Kota Palembang 2018 - 2023 sebagai indikasi keberhasilan Kepala DPPKB dalam memimpin seluruh jajaran di lingkungan DPPKB.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Menjelaskan tentang strategi dan arah kebijakan dalam jangka menengah guna mewujudkan tujuan dan sasaran Renstra DPPKB Kota Palembang 2018 - 2023.

(11)

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Menjelaskan tentang program dan kegiatan DPPKB Kota Palembang 2018 - 2023 yang diterjemahkan dari strategi dan arah kebijakan agar selaras dengan analisis permasalahan dan isu strategis.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Menjelaskan tentang indikator kinerja yang selaras dengan tugas dan fungsi DPPKB Kota Palembang sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kota Palembang 2018 - 2023.

BAB VIII PENUTUP Lampiran-Lampiran

(12)

1

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DPPKB

KOTA PALEMBANG

Capaian kinerja pelayanan DPPKB Kota Palembang periode tahun 2013-2017 merupakan hasil dari berbagai upaya selama lima tahun. Gambaran pelayanan DPPKB Kota Palembang selama periode 2013-2017 diperlukan sebagai panduan dalam menyusun kebijakan strategis DPPKB Tahun 2018 - 2023 terutama untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan organisasi agar rumusan program dan kegiatan yang dibuat dapat mencapai tujuan DPPKB secara efektif dan efisien.

Gambaran pelayanan DPPKB Kota Palembang selama periode 2013-2017 dijelaskan melalui analisis indikator capaian kinerja pelayanan berdasarkan tugas dan fungsi, sumber daya yang dimiliki, capaian-capaian penting yang telah dihasilkan periode sebelumnya, capaian program prioritas RPJMD periode sebelumnya, serta hambatan-hambatan yang dihadapi dan dinilai perludiatasi pada lima tahun yang akan datang.

II.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DPPKB Kota Palembang

Secara kelembagaan, DPPKB Kota Palembang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 56 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang. Tugas pokok DPPKB adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Adapun fungsi DPPKB adalah: - Perumusan kebijakan teknis;

- Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; - Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum;

- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya ; - Pelaksanaan admisitrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya dan;

(13)

2 - Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan

fungsinya.

Susunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang terdiri dari :

A. Kepala Dinas;

B. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan dan;

3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan. C. Bidang Pengendalian Penduduk, membawahi:

1. Seksi Pemanduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk; 2. Seksi Pemetaan Perkiraan Pengendalian Penduduk dan;

3. Seksi Data dan Informasi.

D. Bidang Keluarga Berencana, membawahi:

1. Seksi Pengendalian dan Pendistribusian Alat Kontrasepsi; 2. Seksi Jaminan Keluarga Berencana dan;

3. Seksi Pembinaan dan Peningkatan kesertaan Keluarga Berencana. E. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, membawahi:

1. Seksi Pemberdayaan Keluarga sejahtera;

2. Seksi Bina Ketahanan Keluarga, Balita, Anak dan Lanjut Usia;dan 3. Seksi Bina Ketahanan Remaja.

G. Bidang Penyuluhan dan Penggerakan, membawahi:

1. Seksi Penyuluhan, Komunikasi, Informasi dan Edukasi; 2. Seksi Advokasi dan Penggerakan; dan

(14)

3 3. Seksi Pendayagunaan PKB/PLKB dan Institusi Masyarakat Perkotaan.

H. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPT); I. Kelompok Jabatan Fungsional.

II.2 Kinerja Pelayanan DPPKB Kota Palembang Periode Tahun

20132018

Capaian kinerja pelayanan DPPKB Kota Palembang periode tahun 20132017 dapat dilihat dari capaian indikator kinerja. Yaitu dengan membandingkan realisasi target indikator dengan target yang telah ditetapkan. Selain itu, capaian kinerja pelayanan juga dinilai dari perencanaan anggaran dan realisasinya selama kurun waktu 2013-2017.

1.2.1. Capaian Indikator Kinerja

Bagian ini mengulas capaian kinerja DPPKB tahun 2013-2017 berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Palembang Tahun 2013-2017. Capaian kinerja DPPKB secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.1.

(15)

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja DPPKB Kota Palembang Tahun 2013-2017

No

Sasaran

Strategis Indikator

Target (%) Realisasi (%) Rasio Capaian

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana Prevalensi permintaan peserta KB Aktif Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I % Peserta KB Baru Kontap, Implant, dan IUD yang telah diberi konseling dan menandatanga ni Informed Consent % Peserta KB Aktif KB Pria % Peserta KB yang mengalami komplikasi % Peserta KB yang putus pakai (drop out)

(16)

No

Sasaran

Strategis Indikator

Target (%) Realisasi (%) Rasio Capaian

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 % Peserta KB Pra Sejahtera dan KS I Alasan Ekonomi dan miskin lainnya yang menerima pelayanan kontrasepsi gratis % Peserta KB Pasca Persalinan dan Keguguran % Keluarga yang mempunyai anak balita dan ikut dalam kegiatan Kelompok BKB % Keluarga remaja yang ikut kegiatan Kelompok BKR % Kelurahan yang mempunyai Kelompok BKL Aktif % Kelurahan yang mempunyai Kelompok UPPKS Aktif % Peserta KB yang putus pakai (drop out)

(17)
(18)

1.2.2. Realisasi Anggaran

(19)
(20)

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pelayanan DPPKB Kota Palembang Menurut Kelompok BelanjaTahun 2013-2017

Uraian

Rencana Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)

Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

Rata-rata Pertumbuhan (dalam persen) 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1 Belanja Tidak Langsung (BTL) 8.527.928. 897 9.892.187. 950 10.754.7 91.930 11.683.23 1.731 11.743 .060.6 63 2 Belanja Langsung (BL) 5.835.542. 476 4.945.270. 858 3.565.75 0.295 5.231.486. 769 4.905. 281.65 9 Total Belanja 14.363.47 1.373 14.837.45 8.808 14.320.5 42.225 16.914.71 8.500 16.648 .342.3 22

Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasi Bappeda Tahun 2013-2017

Tabel 2.3

Anggaran dan Realisasi Pelayanan DPPKB Kota Palembang Menurut Jenis BelanjaTahun 2013-2017

Uraian

Rencana Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)

Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

Rata-rata Pertumbuhan (dalam persen) 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1 Belanja Pegawai 593.375 .000 420.366 .000 236.006 .000 216.806 .000 176.930 .000 2 Belanja Barang dan Jasa 3.212.3 91.931 4.114.6 59.858 3.165.7 44.295 4.210.9 51.019 3.726.4 22.659 3 Belanja Modal 2.029.7 75.545 410.245 .000 164.000 .000 803.729 .750 1.001.9 29.000 Total Belanja 471.373 14.363. 458.808 14.837. 542.225 14.320. 718.500 16.914. 342.322 16.648.

(21)
(22)

II.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPPKB Kota

Palembang

Tantangan merupakan ancaman dari faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan DPPKB. Sedangkan, peluang adalah kesempatan yang datang dari faktor eksternal yang dapat mendukung tercapainya tujuan DPPKB dalam lima tahun. Dengan memahami tantangan dan peluang di lingkungan strategisnya, diharapkan DPPKB dapat membuat strategi yang tepat demi terwujudnya tujuan pembangunan daerah.

1. Tantangan

1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan DPPKB;

2. Meningkatkan jumlah Petugas Lapangan KB (PLKB) atau Penyuluh KB (PKB) di tingkat kelurahan/desa yang merupakan ujung tombak Program Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;

3. Meningkatkan rasio PLKB terhadap desa agar persebaran tenaga lapangan merata;

4. Meningkatkan dukungan sarana, prasarana, dan anggaran DPPKB; 5. Meningkatkan pembinaan Institusi KB yang berada di lini lapangan

seperti Pos Pembina KB Desa (PPKBD) dan Sub-PPKBD;

6. Meningkatkan sinergitas kebijakan dalam Pembangunan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, baik antar SKPD terkait maupun instansi vertikal.

2. Peluang

1. Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, maka Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah diberi mandat untuk melaksanakan pengendalian penduduk dan menyelenggarakan program KB;

(23)

8 2. Komitmen pemerintah yang semakin tinggi terhadap pembangunan kependudukan dan KB yang ditunjukkan dengan dijadikannya revitalisasi program KB;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota memperjelas pembagian kewenangan pengelolaan Program KB di tingkat pusat, dan kabupaten/kota.

4. Komitmen mitra kerja yang cukup baik dalam mendukung kebijakan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

(24)

9

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU

STRATEGIS

Identifikasi permasalahan dan isu-isu strategis merupakan tahapan yang krusial pada penyusunan rencana strategis. Pada identifikasi permasalahan dipetakan akar masalah yang menjadi penghambat pencapaian kinerja DPPKB periode sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan kebijakan yang dibuat lima tahun mendatang dapat secara efektif menyelesaikan permasalahan. Permasalahan ini merupakan salah satu dasar untuk menentukan isu-isu strategis yang menjadi fokus kerja DPPKB lima tahun mendatang.

Selain itu perumusan isu-isu strategis DPPKB Kota Palembang periode 2018 - 2023 juga berdasarkan pada telaahanVisi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,dan KLHS serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDG’s).

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DPPKB

Kota Palembang

Setelah RPJMD Kota Palembang Tahun 2013-2017 berakhir, masih banyak persolan pembangunan yang harus diselesaikan.

Sesuai tugas dan fungsi DPPKB Kota Palembang sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang, berbagai permasalahan yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Kesenjangan kompetensi SDM aparatur DPPKB;

2. Sarana dan prasarana operasional penggerakan masyarakat yang kurang memadai.

3. Metode fasilitasi dan mekanisme pembinaan pemerintah pusat kepada kabupaten/kota dalam pelaksanaan program KB belum optimal.

(25)

Tabel 3.1

Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Palembang No Komponen Yang Dinilai

2015 2016 2017

Bobot Nilai Rasio Bobot Nilai Rasio Bobot Nilai Rasio 1 Perencanaan Kinerja 20 8,60 0,43 20 17,80 0,89 20 16,60 0,83

2 Pengukuran Kinerja 25 13,44 0,53 25 5,56 0,22 25 19,38 0,77

3 Pelaporan Kinerja 15 9,86 0,65 15 10,84 0,72 15 12,09 0,80

4 Evaluasi Internal 10 4,13 0,41 10 1,96 0,19 10 7,16 0,71

5 Capaian Kinerja 20 16,04 80,2 20 19 0,95 20 13,25 0,66

Nilai Hasil Evaluasi

Sumber: Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Prov.Kota Palembang Tahun 2016 dan 2017.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Kebijakan Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 secara ringkas dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.2 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Kebijakan Renstra DPPKB Kota Palembang

No. Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1. KUALITAS PERENCANAAN INKONSISTENSI ANTARA RPJM DGN RENSTRA ADA KEBIJAKAN YG BERUBAH MEMPERBAIKI PENGUKURAN KINERJA

BELUM ADANYA STANDAR IKM (INDEK KEPUASAN MASYARAKAT)

(26)

2. KAPASITAS KELEMBANGAAN SARANA DAN PRASARANA OPERASIONAL KOMPETENSI SDM TINGKAT PENDIDIKAN SDM APARATUR

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

Tujuan penelaahan Visi, Misi, serta Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Adapun Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Palembang periode 2018 - 2023 sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD Tahun 2018 - 2023 adalah:

Pelembang Emas Darussalam 2023

Adapun misi pembangunan daerah Pemerintah Kota Palembang lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pembangunan infrastruktur perkotaan yang terpadu, merata bekeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang berbasis Teknologi dan Informasi

(27)

2. Mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beretika, melalui pembangunan budaya integritas yang didukung oleh Pemerintahan yang bersih, berwibawa dan profesional

3. Mewujudkan Palembang kota yang dinamis sebagai simpul pembangunan regional, nasional dan internasional yang kompetitif dan komparatif dengan menjamin rasa aman untuk berinvestasi

4. Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang inovatif dan kreatif serta berdaya saing tinggi 5. Menjadikan Palembang Kota Pariwisata sungai dan budaya serta event olahraga

klas dunia yang harmoni antara kehidupan manusia dan alam

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut sangat ditekankan pentingnya pelibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan. Pelibatan masyarakat ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh DPPKB Kota Palembang sebagai perangkat daerah yang mempunyai tugas membantu Walikota dalam menjalankan fungsi pengendalian penduduk dan keluarga berencana. DPPKB Kota Palembang memiliki tugas membuat mekanisme pembangunan yang melibatkan warga kota secara aktif dalam pembangunan kota. Dari kelima Misi RPJMD Kota Palembang, DPPKB Kota Palembang secara khusus menunjang tercapainya misi 2 dengan sasaran sebagai berikut:

1. Meningkatkan daya saing angkatan kerja dan masyarakat. 2. Mewujudkan perlindungan sosial kemasyarakatan.

3.3 Telaahan Renstra K/L

Dalam merumuskan Renstra DPPKB Kota Palembang perlu memperhatikan arah pembangunan nasional, rencana strategis kementerian/lembaga maupun instansi yang terkait dengan tugas dan fungsi DPPKB Kota Palembang demi terwujudnya perencanaan yang selaras antara pemerintah pusat dengan daerah. Dalam hal ini DPPKB Kota Palembang mengacu kepada Renstra Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai lembaga pengendalian penduduk dan keluarga berencana, BKKBN Pusat menjadi aktor utama yang menyusun program

(28)

pembangunan nasional yang berkualitas. Dalam rangka mewujudkan kualitas tersebut, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pusat 2015-2019 yaitu:

“Mencapai Penduduk Tumbuh Seimbang melalui upaya penurunan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dan perwujudan Keluarga Berkualitas”.

Visi tersebut akan diwujudkan melalui Misi Badan Kependudukan Keluarga Berencan Nasional 2015-2019 adalah sebagai berikut: mewujudkan pembangunan

yang berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. Misi tersebut dilakukan melalui :

Penyerasian kebijakan pengendalian penduduk; penetapan parameter penduduk; peningkatan penyediaan dan kualitas analisis data dan informasi;

1. Pengendalian penduduk dalam Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana serta;

2. Mendorong stakeholder dan mitra kerja untuk Menyelenggarakan Pembangunan Keluarga Berencana dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, pemenuhan hak-hak reproduksi, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga peserta KB.

Dengan demikian, DPPKB Kota Palembang dalam menentukan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan mempedomani Renstra Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Pusat. Terutama dalam hal mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas. Perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas adalah yang selaras dengan perencanaan pembangunan nasional, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah.

Tabel 3.3 Telaahan Visi,Misi, dan Program Kepala Daerah

No. Misi/Program Penghambat Pendorong

1 Mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beretika, melalui pembangunan budaya integritas yang didukung oleh

SDM dalam lingkungan keluarga yang belum

mendukung dalam

pengembangan karakter

Adanya beberapa kebijakan yang telah ada dan

mendukung pelaksanaan pembangunan

(29)

Pemerintahan yang bersih, berwibawa dan profesional

Belum adanya keteladanan dalam keluarga sebagai contoh pengembangan dalam bentuk pengasuhan,

pembiasaan dan keteladanan Keterbatasan SDM dalam lingkungan DPPKB Kota Palembang

3.4 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Untuk melaksanakan misi dan mencapai visi BkkbN, maka tujuan yang harus dicapai oleh DPPKB yaitu:

1. Mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan kebijakan kependudukan guna mendorong terlaksananya pembangunan nasional dan daerah yang berwawasan kependudukan.

2. Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang melalui pelembagaan keluarga kecil bahagia sejahtera.

Sasaran strategis yang ditetapkan BkkbN adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Contraceptive Prevalence Rate (CPR) cara modern dari 57,4 persen (SDKI 2007) menjadi 65 persen;

2. Menurunnya kebutuhan ber-KB tidak terlayani (unmet need) dari 9,1 persen (SDKI 2007) menjadi sekitar 5 persen dari jumlah pasangan usia subur;

3. Meningkatnya usia kawin pertama (UKP) perempuan dari 19,8 tahun (SDKI 2007) menjadi sekitar 21 tahun;

4. Menurunnya Age Specific Fertility Rate (ASFR) 15-19 tahun dari 35 (SDKI 2007) menjadi 30 per seribu perempuan;

5. Menurunnya kehamilan tidak diinginkan dari 19,7 persen (SDKI 2007) menjadi sekitar 15 persen;

(30)

7. Meningkatnya kesertaan ber KB pasangan usia subur (PUS) Pra-S dan KS I anggota kelompok Usaha Ekonomi Produktif dari 80 persen menjadi 82 persen, dan Pembinaan Keluarga menjadi sekitar 70 persen;

8. Meningkatnya partisipasi keluarga yang mempunyai anak dan remaja dalam kegiatan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dari 3,2 juta menjadi 5,5 juta keluarga balita dan Bina Keluarga Anak dan Remaja (BKR) dari 1,5 juta menjadi 2,7 juta keluarga remaja;

9. Menurunnya disparitas TFR, CPR dan unmet need antar wilayah dan antar sosial ekonomi (tingkat pendidikan dan ekonomi);

10. Meningkatnya keserasian kebijakan pengendalian penduduk dengan pembangunan lainnya;

11. Meningkatnya jumlah Klinik KB yang memberikan pelayanan KB sesuai SOP (informed consent) dari 20 persen menjadi sebesar 85 persen.

Dalam rangka mencapai sasaran peningkatan kualitas SDM Indonesia, terutama yang ditandai dengan NRR= 1 maka arah kebijakan pembangunan kependudukan dan KB diarahkan kepada pengendalian kuantitas penduduk yang dilakukan melalui tiga fokus prioritas: Pertama, revitalisasi program KB melalui: (a) pengembangan dan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk yang responsive gender; (b) pembinaan dan peningkatan kemandirian keluarga berencana; (c) promosi dan penggerakan masyarakat; (d) peningkatan dan pemanfaatan sistem informasi manajemen (SIM) berbasis teknologi informasi; (e) pelatihan, penelitian dan pengembangan program kependudukan dan KB; dan (f) peningkatan kualitas manajemen program; Kedua, penyerasian kebijakan pengendalian penduduk, melalui: (a) penyusunan peraturan perundangan pengendalian penduduk; (b) perumusan kebijakan kependudukan yang sinergis antara aspek kuantitas, kualitas dan mobilitas; dan (c) penyediaan sasaran parameter kependudukan yang disepakati semua sektor terkait; Ketiga, peningkatan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat dan tepat waktu, melalui: (a) penyediaan data kependudukan yang akurat dan tepat waktu

(31)

bersumber pada sensus penduduk dan survei kependudukan; (b) penyediaan hasil kajian kependudukan; dan (c) peningkatan cakupan registrasi vital.

3.5 Telaahan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs)

Sebagai bagian dari entitas global dan nasional, Pemerintah Kota Palembang memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan pada proses pembangunan di wilayahnya. Wujud pengimplementasiannya adalah dengan menyesuaikan cakupan dan substansi TPB/SDGs pada Panca Upaya Utama Pembangunan Kota Palembang Tahun 2018 - 2023. Langkah selanjutnya adalah seluruh perangkat daerah lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Palembang, termasuk DPPKB, mendukung pencapaian TPB/SDGs melalui program dan kegiatan yang terkait ruang lingkup tugas dan fungsi masing-masing.

TPB/SDGs merupakan kerangka kerja pembangunan yang memiliki tiga dimensi pembangunan berkelanjutan, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. TPB/SDGs diformulasikan ke dalam 17 Goals, 169 Target/Sasaran, dan 241 Indikator.Dalam Gambar 3.1 terdapat rincian tujuh belas tujuan TPB/SDGs.

Gambar 3.1 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development

Goals (TPB/SDGs)

(32)

Tujuan TPB/SDGs. Tiga tujuan tersebut yaitu tujuan nomor 1, 3, dan 5; 1. (1) Tanpa kemiskinan,

2 (3) Kehidupan sehat dan sejahtera, 3. (5) Kesetaraan gender

Setiap tujuan memiliki target dan indikator, dari tiga tujuan yang terkait dengan fungsi DPPKB target dan indikatornya antara lain terdapat dalam Tabel 3.4

Tabel 3.2 Target dan Indikator SDGs dari Tujuan 1, 3, dan 5

Kode Indikator

Cara Penghitungan

1.4.1 Pravelensi penggunaan metode kontrasepsi (CPR) semua cara pada pasangan usia subur (PUS) usia 15 – 49 tahun yang berstatus kawin

3.7.1.(a) Angka prevalensi penggunaan metode kontrasepsi (CPR) semua cara pada pasangan usia subur (PUS) usia 15 – 49 tahun yang berstatus kawin

3.7.1.(b) Angka penggunaan metode kontrasepsi jangja panjang (MKJP) cara modern

5.6.1.(a) Unmeet need KB (kebutuhan Keluarga Berencana/KB yang tidak terpenuhi)

target/Indikator

𝐶𝑃𝑅 =𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎𝐾𝐵𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓

(33)

5.6.1.(b) Pengetahuan dan pemahaman Pasangan Usia Subur (PUS) tentang metode kontrasepsi modern

3.6 Penentuan Isu-isu Strategis

Pembangunan Kependudukan merupakan program lintas sektor, oleh sebab itu penyerasian kebijakan antar bidang dan antar sektor harus menjadi perhatian bersama sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau saling bertolak belakang. Sejak tidak adanya lembaga pemerintah yang menangani penyerasian kebijakan tersebut, banyak terjadi ketidakselarasan kebijakan pembangunan yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga pemerintah di Indonesia, termasuk dalam penyediaan dan peningkatan kualitas data dan informasi kependudukan serta pengarahan mobilitas penduduk.

Keberhasilan pembangunan kependudukan dalam rangka menurunkan angka fertilitas dan peningkatan usia harapan hidup di Indonesia selama ini telah menghasilkan transisi demografi. Transisi demografi tersebut ditandai dengan menurunnya angka kelahiran dan kematian, dan disertai peningkatan angka harapan hidup. Hal tersebut telah mengubah struktur umur penduduk, yakni menurunnya proporsi penduduk usia di bawah 15 tahun yang diikuti dengan meningkatnya proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan meningkatnya proporsi penduduk usia tua (65 tahun ke atas) secara perlahan. Selanjutnya kondisi tersebut menyebabkan angka ketergantungan menurun yang disebut dengan bonus demografi. Bonus demografi ini merupakan jendela peluang (Window of Opportunity) yang menjadi landasan untuk memicu pertumbuhan ekonomi. Bonus demografi atau jendela peluang tersebut diperkirakan akan terjadi hanya sekali saja dalam sejarah dan waktunya sangat pendek, yaitu sekitar 5 tahun dari tahun 2020-2025 (Proyeksi Penduduk berdasarkan SUPAS 2015), dengan syarat angka kelahiran dapat dikendalikan.

Oleh sebab itu melalui Pembangunan Kependudukan dan KB (Pembangunan KKB), Indonesia harus benar-benar dapat memanfaatkannya. Peluang emas tersebut dapat dimanfaatkan untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat apabila: (1) kualitas sumber daya manusia ditingkatkan sehingga mempunyai kompetensi dan daya saing tinggi; (2) tersedia

(34)

kesempatan kerja produktif, agar memungkinkan penduduk usia kerja yang jumlahnya besar dapat bekerja untuk meningkatkan tabungan rumah tangga; (3) tabungan tersebut selanjutnya dapat diinvestasikan kembali untuk menciptakan kesempatan kerja produktif.

Dari aspek pengendalian kuantitas penduduk, program keluarga berencana (KB) telah berhasil menurunkan angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk sehingga dapat memperlambat pertambahan dan pertumbuhan penduduk secara signifikan. Sejak Program KB Nasional dikembangkan tahun 1971 sampai dengan 2009, keberhasilannya diperkirakan telah mencegah lebih dari 100 juta kelahiran. Oleh karena itu, Program KB telah berhasil mengubah kondisi piramida penduduk Indonesia dari penduduk muda menuju penduduk dewasa.

Setelah melalui tahapan identifikasi permasalahan pelayanan DPPKB Kota Palembang, telaahan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dan KLHS sertabtelahaan SDGs maka perumusan isu-isu strategis DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 dapat dilakukan. Perumusan isu-isu strategis berorientasi pada penyelenggaraan pelayanan DPPKB Kota Palembang untuk lima tahun yang akan datang. Isu dapat ditentukan dari permasalahan eksisting/akan terjadi selama periode perencanaan atau potensi yang belum dikelola dengan baik. Permasalahan dan potensi yang dijadikan isu strategis adalah yang memiliki pengaruh besar terhadap kinerja pembangunan daerah.

Dari hasil evaluasi capaian kinerja DPPKB Kota Palembang dan identifikasi permasalahan dapat disimpulkan bahwa masih banyak masalah pembangunan yang belum terselesaikan disebabkan oleh belum optimalnya pengelolaan pengendalian penduduk dan keluarga berencana di Lingkungan Pemerintah Kota Palembang. Sedangkan tugas utama DPPKB Kota Palembang adalah “mencapai Penduduk Tumbuh Seimbang melalui upaya penurunan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dan perwujudan Keluarga Berkualitas”.Oleh karena itu, masih tingginya tingkat kelahiran dan rendahnya tingkat partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja serta belum optomalnya pemanfaatan kelompok-kelompok kegiatan untuk kemandirian di Kota Palembang menjadi isu yang harus dijawab DPPKB Kota Palembang dalam periode lima tahun yang akan datang. Cakupannya meliputi

(35)

meningkatkan kapasitas kelembagaan DPPKB, meningkatkan jumlah petugas lapangan KB, meningkatkan rasio petugas lapangan KB, meningkatkan dukungan sarana dan prasarana, pembinaan institusi DPPKB, serta sinergitas kebijakan dalam pengendalian penduduk dan keluarga berencanaDengan demikian, DPPKB Kota Palembang harus meningkatkan kualitas pengelolaan pembangunan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kota yang tertuang dalam visi dan misi kepala daerah.

Peningkatan kapasitas kelembagaan DPPKB dengan dukungan teknologi informasi dan dokumentasi (TIK) yang memadai baik untuk kepentingan internal dan eksternal yang erat kaitannya dengan efektifitas dan efisiensi pengelolaan pembangunan pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang mengharuskan menerapkan manajemen prima yang dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dan sistem pengelolaan yang transparan dan akuntabel. DPPKB membutuhkan alat untuk menentukan prioritas pembangunan yang butuh segera diselesaikan dan memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat, pemerintah pusat, dan propinsi tetangga.

Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah, visi dan misi kepala daerah, Renstra Kementerian/Lembaga, dan Tujuan TPB/SDGs maka dirumuskan isu-isu strategis DPPKB Kota Palembang untuk 5 (lima) tahun ke depan sebagai berikut:

1) Mendukung pencapaian visi dan misi kepala daerah;

2) Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan pembangunan pengendalian penduduk dan keluarga berencana ;

3) Mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDG’s.

(36)
(37)

BAB IV VISI, MISI, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

Isu-isu strategis yang telah ditetapkan dalam Bab III merupakan dasar untuk menentukan tujuan dan sasaran jangka menengah DPPKB. Seluruh isu harus terjawab dalam tujuan, kondisi apa yang akan dicapai/dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun yang akan datang. Tujuan dan sasaran merupakan cita-cita DPPKB, melalui berbagai upaya yang akan dilakukan selama lima tahun untuk menciptakan kondisi yang diinginkan.

Dengan demikian, tujuan dan sasaran Renstra DPPKB berfungsi untuk menentukan arah kerja DPPKB lima tahun yang akan datang. Visi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang sejalan dengan Visi Pemerintah Kota Palembang, yang sekaligus merupakan visi Walikota Palembang terpilih periode 2018—2023, yakni:

PALEMBANG EMAS DARUSSALAM 2023

KeterkaitanTujuan Renstra DPPKB dengan RPJMD 2018 - 2023

MISI ke-2RPJMD

Mewujudkan masyarakat yang religious, beretika melalui berbudaya,

pembangunan budaya integritas yang didukung oleh Pemerintah yang bersih, berwibawa dan profesional

TujuanRenstra 1

Peningkatan daya saing dan kualitas sumber Daya Manusia

(38)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN

KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF

Strategi dan arah kebijakan jangka menengah memerlukan penjabaran berupa upaya-upaya dalam bentuk program dan kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahun. Penyusunan program mengacu kepada program yang tercantum dalam RPJMD Kota Palembang.

Program merupakan penjabaran kebijakan Perangkat Daerah dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan tugas dan fungsi. Sebagai

Tujuan1:

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana Sasaran 1: Tercapainya sasaran RPJMD Sasaran 2: Tercapainya sasaran Renstra OPD Sasaran 3: Meningkatnya pravelensi peserta KB aktif Sasaran 4: Meningkatkan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan KeluargaUPPKS Strategi #1

Mengembangkan dan melakukan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk

Strategi #2

Melakukan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB melalui

pembinaan dan kemandirian KB

Strategi #3

Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pembinaan keluarga (BKB, BKL, BKR)

(39)

instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran renstra, program perangkat daerah mengacu kepada strategi dan arah kebijakan.

5.1 Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja

Rumusan kebijakan yang tepat akan melahirkan program-program yang mampu menjawab berbagai permasalahan yang akan dihadapi oleh DPPKB Kota Palembang dalam lima tahun mendatang. Setiap program memiliki fungsi dan karakter masingmasing, baik pada bidang yang sama maupun berbeda. Meskipun begitu, tujuan akhir dari pelaksanaan program akan mengarah pada penguatan peran DPPKB Kota Palembang dalam rangka mewujudkan visi dan misi Daerah Kota Palembang.

Berdasarkan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan ditentukan program dan kegiatan beserta indikator kinerja masing-masing program dan kegiatan. Selanjutnya program dan kegiatan yang tercantum dalam rencana strategis ini akan dilaksanakan selama lima tahun sesuai dengan periode masa berlaku renstra.

Sedangkan tahun 2018-2023 menggunakan sebanyak sebelas (11) program yang terdiri dari:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor d. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan e. Penyediaan jasa administrasi keuangan

f. Penyediaan jasa kebersihan kantor

g. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja h. Penyediaan alat tulis kantor

i. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

j. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor k. Penyediaan peralatan dan perlengkapan

l. Penyediaan bahan dan peraturan perundang-undangan m. Penyediaan makanan dan minuman

(40)

o. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah p. Penyediaan jasa tenaga pegawai tidak tetap

2. Progaram Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pengadaan kendaraan dinas/ operasional

b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional d. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

3. Program Disiplin Aparatur

a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya b. Pengadaan pakaian khusus hari hari tertentu

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pendidikan dan pelatihan formal

b. Sosialisasi peraturan perundang-undangan c. Pemuktahiran administrasi aparatur

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan dan pelaporan keuangan akhir tahun

c. Penyusunan RKA SKPD d. Penyusunan SOP

6. Program Keluarga Berencana

a. Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin b. Pelayanan KIE

c. Pembinaan KB

d. Penyusunan laporan analisis data program KB e. Pemuktahiran data keluarga

f. Rapat kerja daerah KB g. Penyediaan operasional KB 7. Program Kesehatan Reproduksi Remaja

a. Advokasi dan KIE tentang kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) 8. Program Pelayanan Kontrasepsi

(41)

9. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR Mandiri a. Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB

10. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR

a. Fasilitasi forum pelayanan KRR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah

11. Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga.

a. Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di kecamatan

Pendanaan indikatif rencana program dan kegiatan Dinas PPKB Kota Palembang selama 5 tahun kedepan berasal dari APBD Pemerintah Kota Palembang Tahun 2018-- 2023 ditargetkan sebesar Rp 56.450.675.275,00

(42)

BAB VI INDIKATOR KINERJA

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA PALEMBANG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

Indikator kinerja merupakan alat untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran OPD. Indikator kinerja menggambarkan tentang keberhasilan program kegiatan dan sasaran sesuai dengan yang direncanakan. Indikator kinerja digunakan dalam menyusun laporan pertanggungjawaban dan merupakan komponen yang sangat krusial pada saat merencanakan kinerja. Dengan adanya indikator kinerja pada tahap perencanaan maka target-target yang ingin dicapai setelah pelaksanaan rencana akan tergambar secara jelas dan terukur. Penetapan indikator kinerja pada saat merencanakan kinerja akan lebih meningkatkan kualitas perencanaan dengan menghindari penetapan-penetapan sasaran yang sulit untuk diukur dan dibuktikan secara objektif keberhasilannya.

Indikator kinerja yang terdiri atas Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Daerah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang mencantumkan target yang akan dicapai tiap tahun sampai dengan tahun 2023 yang sejalan dengan dokumen Rencana Strategis (Renstra).

Beberapa jenis indikator kinerja yang digunakan dalam pelaksanaan pengukuran kinerja kegiatan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Palembang yaitu indikator masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator input ini diprioritaskan pada penggunaan dana kegiatan yang berasal dari APBD Kota Palembang dan Dana Alokasi Khusus (DAK) KB. Indikator keluaran (outputs) adalah segala sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik atau nonfisik. Indikator hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output kegiatan pada jangka menengah (efek langsung).

(43)

Indikator ini juga menggunakan angka mutlak dan relatif (%). Indikator manfaat (benefit) dan dampak (impacts) pada beberapa kegiatan tidak dilakukan pengukuran, karena belum tersedia sistem pengumpulan data dan pengukurannya.

Sesuai dengan komponen perencanaan strategis dalam RPJMD Kota Palembang Tahun 2013–2018 telah ditetapkan indikator kinerja yang dibebankan kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang sebagai berikut:

(44)

Yang Telah ditetapkan oleh BkkBN Pusat Variabel/ Indikator Target Nasional SUPAS 2015 2019 2020 2021 2022 2023 LPP 1.2 1.63 1.35 1.32 1.29 1.27 1.25 ASFR 28 18.30 TFR 2.21 2.29 2.19 2.17 2.16 2.15 2.14 CPR 61.9 53.47 66.06 67.24 68.07 68.65 69.06 MKJP 25.3 20.72 23.56 24.04 24.45 24.81 25.12 UNMET NEED 9.45 26.15 18.10 16.72 15.54 14.51 13.62 UKP 21 21 % KELUARGA PRA S 11.30 10.74 10.20 9.69 9.20 8.74 PB 38.807 36.866 35.023 33.272 31.608 DO 31.390 30.660 29.661 28.494 27.229 ADDITIONAL USER 7.417 6.207 5.362 4.778 4.379

Sumber Data : Supas Tahun 2015

(45)

Sedangkan, indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja esselon III selama lima tahun mendatang dapat dilihat pada Tabel 6.2. Seluruh indikator yang ditampilkan dalam tabel di bawah ini merupakan indikator program yang termuat dalam RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 - 2023.

(46)

Tabel 6.2

Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD (ambil dari indicator program tabel 6.1 dalam renstra ini,

krn indicator ini juga yg akan dimasukkan kedalam RPJMD)

No Indikator Kondisi pada awal periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Sifat Indikator 2017 2019 2020 2021 2022 2023 1. Tingkat ketersediaan layanan

administrasi perkantoran 2. Tingkat kelengkapan sarana

dan prasarana aparatur 3. Tingkat kedispilinan aparatur

dalam kehadiran dan

penggunaan atribut pegawai 4. Persentase aparatur yang

memenuhi standar kompetensi 5. Persentase laporan capaian

kinerja dan keuangan yang tersusun tepat waktu

6. Jumlah masyarakat yang terlayani Keluarga Berencana 7. Pelayanan kesehatan remaja 8. Tersedianya Pelayanan

Kontrasepsi

9. Kelompok masyarakat peduli KB 10. Ketersediaan kelompok Tri Bina

(47)

BAB VIII PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah yang dari RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 - 2023. Hal ini sesuai dengan tujuan disusunnya Renstra DPPKB yaitu untuk mendukung tercapainya visi dan misi Pemerintah Kota Palembang.

Dokumenini juga berfungsi sebagai acuan kerja dan ukuran keberhasilan kinerja DPPKB Kota Palembang. Sehingga, renstra merupakan dasar penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan evaluasi kinerja Bappeda tahun 2018 - 2023.

Demi tercapainya tujuan jangka menengah DPPKB, maka harus dilakukan monitoring, pengendalian, dan evaluasi terhadap rencana, pelaksanaan, dan hasil kinerja Renstra DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023.

(48)

IKU ( Indikator Kinerja Utama) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palembang Tahun 2018 - 2023

No IKU Rumus

1 LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk) x Po-Pt x 100%

2

TFR (Total Fertility Rate) Jumlah Rata-rata Anak yang Dilahirkan Wanita selama masa reproduksi

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑦𝑖 𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟 x 100%

3 CPR (Contraceptive Pravelensi Rate) Jumlah Pasangan

Usia Subur yang menggunakan Alat Kontrasepsi x 100% 4

MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) Jumlah Peserta KB Aktif yang menggunakan Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang x 100%

5 Unmeet Need (Kebutuhan ber KB yang tidak Terpenuhi) Jumlah ingin anak tunda + Jumlah tidak ingin anak x 100%

6 Persentase Keluarga Pra Sejahtera x 100%

7 PB (Peserta KB baru)

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐾𝐵 𝑏𝑎𝑟𝑢 x 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑈𝑆

8 DO (Drop Out) Tingkat Putus Pakai Peserta KB x 100%

(49)

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pelayanan DPPKB Kota Palembang Menurut Kelompok Belanja Tahun 2013 - 2017

Uraian

Rencana Anggaran pada Tahun ke- (Rp dalam juta)

Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (Rp dalm juta)

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- (Rp dalam juta)

Rata-rata Pertumbuhan (%) 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Belanja Tidak Langsung (BTL) 9,045 9,974 11,379 11,852 13,208 8,528 9,892 10,755 11,683 11,743 44,233 43,207 2 Belanja Langsung (BL) 6,191 8,199 5,768 6,820 6,102 5,836 4,945 3,566 5,231 4,905 18,757 20,559 Total Belanja 15,235 18,173 17,147 18,673 19,310 14,363 14,837 14,321 16,915 16,648 62,990 63,766

(50)

Tabel 2.3

Anggaran dan Realisasi Pelayanan DPPKB Kota Palembang Menurut Jenis Belanja Tahun 2013 - 2017

Uraian

Rencana Anggaran pada Tahun ke- (Rp dalam juta) Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (Rp dalam juta) Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- (Rp dalam juta) Rata-rata Pertumbuhan (%) 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Belanja Pegawai 642 488 517 285 320 593 420 236 217 177 48 68 281 68 143 1,107 1,502 2 Belanja Barang dan Jasa 3,402 5,979 5,026 485,609 4,770 3,212 4,115 3,166 4,121 3,726 189.85 1,864 1,860 481,488 1,044 15,432 15,359 3 Belanja Modal 2,147 1,732 225 1,679 1,011 2,030 410 164 804 1,002 117 1,322 61 876 9 2,433 3,608 Total Belanja 6,191 8,199 5,768 487,573 6,102 5,836 4,945 3,566 5,141 4,905 355.08 3,254 2,202 482,432 1,197 18,972 20,469

(51)

Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan Renstra Tahun 2018-2023

Dinas PPKB Kota Palembang

Visi : Palembang EMAS Darussalam 2023

Misi ke 2 RPJMD : Mewujudkan Masyarakat yang Religius, Berbudaya, Beretika melalui Pembangunan Budaya Integritas yang Didukung oleh Pemerintah yang Bersih, Berwibawa dan Profesional

No

Tujuan

Sasaran

Strategi

Arah Kebijakan

1 Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Keluarga Berencana

Tercapainya sasaran RPJMD

Melakukan pembinaan dan peningkatan kesertaan KB melalui pembinaan dan kemandirian KB

Revitalisasi program KB yang ditekankan pada :

Tercapainya sasaran Renstra OPD

a. Peningkatan kualitas manajemen program

Meningkatnya pravelensi peserta KB aktif

b. Penggerakan masyarakat yang didukung dengan pengembangan dan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk

c. Peningkatan pemanfaatan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi (IT) d. Pelatihan penelitian dan pengembangan program kependudukan KB

e. Pembinaan dan peningkatan kemandirian KB

(52)

2 Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pembangunan Meningkatkan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga UPPKS

Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pembinaan keluarga (BKB, BKL, BKR)

Penyerasian kebijakan pengendalian penduduk yang ditekankan pada:

Mengembangkan dan

melakukan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk

a. Penyusunan peraturan daerah tentang pengendalian penduduk

(53)

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

DPPKB Kota Palembang Tahun 2018 - 2023

No Tujuan Indikator Tujuan/ Sasaran

Target Tujuan 2023

Sasaran Indikator Sasaran

Target Kinerja Tujuan/ Sasaran Pada Tahun Ke-

2019 2020 2021 2022 2023 1 Mewujudkan Pelayanan Prima Indeks Kepuasan masyarakat (IKM) atas layanan PD (Indeks) 100 Terpenuhinya kepuasan masyarakat atas pelayanan PD Indeks Kepuasan masyarakat (IKM) atas layanan PD (Indeks) 100 100 100 100 100 2 Mewujudkan Pelayanan Keluarga Jumlah masyarakat yang terlayani KB 1000 Meningkatkan Pelayanan Keluarga Jumlah masyarakat yang terlayani KB (akseptor) 500 750 750 1000 1000 3 Meningkatkan Kesehatan Remaja Pelayanan kesehatan remaja (remaja) 550 Pelayanan Kesehatan Remaja Pelayanan kesehatan remaja (remaja) 480 500 525 525 550 4 Meningkatnya Ketersediaan Alat Kontrasepsi bagi Masyarakat Tersedianya Pelayanan Kontrasepsi (Akseptor) 55 Tersedianya Pelayanan Kontrasepsi Tersedianya Pelayanan Kontrasepsi (Akseptor) 30 35 40 50 55

(54)

5 Mewujudkan Peran Serta Masyarakat dalam Ber-KB Kelompok masyarakat peduli KB (orang) 600 Meningkatnya jumlah Kelompok Masyarakat Kelompok masyarakat peduli KB (orang) 580 580 585 600 600 6 Mewujudkan pembangunan pusat KRR Cakupan remaja mendapat informasi dan konseling KRR (remaja) 100 Cakupan remaja mendapat informasi dan konseling KRR Cakupan remaja mendapat informasi dan konseling KRR (remaja) 40 45 45 50 100 7 Mewujudkan kader memahami tentang Tri Bina

Ketersediaan kelompok Tri Bina

(orang ) 65 Kader yang mengerti tentang ketahanan keluarga Ketersediaan kelompok Tri Bina

(55)

Tabel 5.1

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana

Tahun 2019-2023

PALEMBANG EMAS DARUSSALAM TAHUN 2023

Tujuan Renstra Sasaran Renstra Indikator Sasaran Renstra Program dan Kegiatan Renstra Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output) Data Capaian pada Tahun Awal Perencana an

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2019 2020 2021 2022 2023

Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD

target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp

1 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Mewujudka n Pelayanan Prima Terpenuhinya kepuasan masyarakat atas pelayanan PD Indeks Kepuasan masyarakat (IKM) atas layanan PD 80 85 90 95 97 98 (Indeks) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tingkat ketersediaan layanan administrasi 100 100 2,748,961,000 100 2,988,315,000 100 3,252,051,000 100 3,537,171,000 100 3,795,792,000 100 16,322,290,000 Penyediaan jasa surat menyurat perkantoran Jumlah materai yang tersedia (Lembar) 330 1,485,000 364 1,638,000 380 1,710,000 400 1,800,000 420 1,890,000 8,523,000 Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumbe r Daya air dan Listrik Jumlah Rekening yang dibayarkan (Rekening/bulan) 48 218,856,000 48 240,741,000 48 264,815,000 48 291,297,000 48 320,427,000 1,336,136,000 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor Jumlah jasa peralatan perlengkapan kantor yang tersedia 120 41,294,000 120 45,423,000 120 49,965,000 120 54,961,000 120 60,457,000 252,100,000 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional (orang/bulan) Jumlah kendaraan yang dipelihara (unit) 115 57,660,000 115 63,426,000 115 69,768,000 115 76,744,000 115 84,418,000 352,016,000 Penyediaan jasa administrasi keuangan Jumlah jasa administrasi keuangan (orang/bulan) 240 115,407,000 240 126,947,000 240 139,641,000 240 153,605,000 240 168,965,000 704,565,000 Penyediaan jasa kebersihan kantor Jumlah jasa kebersihan yang tersedia (orang/bulan) 24 26,840,000 26 29,524,000 28 32,476,000 30 35,723,000 32 39,295,000 163,858,000 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Jumlah jenis peralatan kerja yang diperbaiki (jenis) 44 22,000,000 44 24,200,000 44 26,620,000 44 29,282,000 44 32,210,000 134,312,000

Gambar

Tabel 2.1    Pencapaian Kinerja DPPKB Kota Palembang Tahun 2013-2017
Tabel 3.2    Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan  Kebijakan Renstra DPPKB Kota Palembang
Gambar 3.1    Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development  Goals (TPB/SDGs)
Tabel 3.2 Target dan Indikator SDGs dari Tujuan  1, 3, dan 5

Referensi

Dokumen terkait

Penjualan kredit adalah jika order dari pelanggan telah terpenuhi dan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui Ada tidaknya perbedaan pengaruh latihan high velocity overload dan critical velocity training terhadap

Analisis data dari uji kualitas pada karakteristik minyak jelantah yaitu sampel dari masing-masing tempat makan di kirim ke laboratorium untuk dilakukan uji angka asam, uji massa

safeguard harus dikonsultasikan dan didiseminasikan secara luas terutama kepada warga yang berpotensi terkena dampak, harus mendapatkan kesempatan untuk ikut

Perang Informasi merupakan suatu tindakan secara langsung atau tidak langsung yang dilakukan untuk memanipulasi, meniadakan, mengacaukan atau menghancurkan informasi

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Data persentase penurunan konsentrasi methylene blue pada kondisi gelap (tanpa sinar UV) dan setelah penyinaran dengan TiO 2 -zeolit, TiO 2 , zeolit, dan tanpa katalis pada Tabel

Sisa kerugian lainnya disebabkan oleh kerugian kurs yang berjumlah Rp116 miliar pada tahun buku 2016, beban tambahan; beban bunga yang berjumlah Rp38 miliar, atau naik