1.1.Latar Belakang
Berbicara dan melihat perkembangan bisnis cafe yang cukup pesat saat ini, tentu tidak bisa dilepaskan dari asal-usul munculnya bisnis ini di Indonesia. Dan bisnis cafe bermula dari minuman dengan kata-kata yang mirip, yaitu
berhubungan dengan kopi. Ide untuk memodernkan cara meminum kopi memang bukan asli dari Indonesia. Gagasan ini diawali dari langkah bersejarah
dari kemunculan gerai kopi Starbucks, yang kemudian membuat masyarakat berpikir bahwa minum kopi pun bisa terlihat berkelas dan mewah. Begitu juga ketika Starbucks hadir di Indonesia, ide brillian warung kopi kelas atas inilah
yang lalu diadaptasi oleh masyarakat. Sejak saat itu, berbondong-bondong lahirlah cafe-cafe yang menyuguhkan kopi dengan suasana modern. Harga yang
jauh lebih mahal dari kopi kemasan pun akhirnya bisa ditoleransi dengan alasan kenyamanan dan standard gaya hidup tingkat tinggi yang ingin dimiliki oleh semua orang.
Sejarah Cafe sendiri berasal dari bahasa Perancis yaitu cafe yang berarti coffe dalam bahasa Indonesia kopi atau coffehouse dalam bahasa Indonesia kedai
kopi dan istilah ini muncul pada abad ke 18 di Inggris. Kopi pertama kali masuk ke Eropa pada tahun 1669 ketika utusan sultan Mohammed IV berkunjung ke Paris, Perancis, dengan membawa berkarung-karung biji misterius yang nantinya
Caffe yang hanya berbeda penulisan saja. Kemudian pada tahun 1839 muncul
kata cafetaria dalam bahasa Inggris yang berasal dari bahasa Meksiko untuk menyebutkan sebuah kedai kopi.
Cafe sendiri merupakan sebuah konsep induk yang kemudian
dikembangkan lagi dalam subkonsep tempat makan yang lebih rinci. Dari situ, pemilik cafe lalu memperjelas lagi dengan tema desain ruang yang artistik. Saat
ini, nyaris tidak bisa ditemui cafe yang biasa saja tanpa mengusung tema tertentu. Demi kenyamanan dan pengalaman eksklusif para pengunjung, para pemilik cafe berlomba menentukan tema yang unik, cantik, dan dieksekusi
dengan kecerdikan para interior designer. Saat ini, tema vintage, retro, dan kampung adalah yang paling banyak digemari. Semua konsep itu dikemas secara
apik dan modern, sehingga setiap pengunjung memperoleh suasana berbeda yang tidak akan didapat di tempat lain. Suasana beda inilah yang juga meningkatkan daya saing bisnis café. Semua pengelola berlomba-lomba
menciptakan tempat yang memberikan pengalaman dan nuansa baru yang eksklusif. Salah satu tolok ukur keberhasilannya adalah ketika banyak
pengunjung yang mulai mengeluarkan ponsel dan berpose mengabadikan photo. Selain menu dan konsep tata ruang, café juga harus didukung dengan strategi marketing yang maksimal. Apalagi di kota-kota besar, tempat bisnis
hiburan tumbuh pesat, promosi dan taktik pemasaran wajib dikuasai. Tidak hanya promo di momen-momen special, café juga kerap menghadirkan
entertainment tambahan melalui serangkaian event dan paket-paket khusus.
pengunjung. Pengelola juga membuat harga paket khusus untuk acara tertentu,
misalnya ulang tahun. Memang, jika tidak pandai dalam mengelolanya, bisa dipastikan café tersebut akan tenggelam, seperti yang sering terjadi di banyak café yang hanya modal nekat dalam menjalankannya.
Perlahan namun pasti, acara minum kopi di cafe menjadi bagian dari gaya hidup, yang tanpanya seakan membuat kita menjadi kurang gaul dan bahkan
terkesan kampungan. Aktivitas ini kemudian menjadi ajang kumpul-kumpul dengan kolega, teman kuliah, arisan, reuni, berbicara soal bisnis, curhat, dan bahkan meeting perusahaan. Tapi, lebih dari itu, sebenarnya kini cafe telah
menjadi bagian dari identitas dan eksistensi masyarakat pecintanya. Kopi pun menjadi lebih membaur lagi dengan banyaknya variasi minuman ini, mulai dari
pencampuran dengan coklat, susu, krimer, es, dan gula. Ditemani dengan aneka makanan ringan seperti puding, kue, dan bermacam-macam roti yang menemani suasana santai, semakin membuat kegiatan mengecap kopi menjadi lebih elegan.
Semua itu untuk memfasilitasi mereka yang ingin turut serta menikmati gaya hidup mewah dan seni minum kopi.
Suasana seperti ini kemudian menjadi peluang yang lebih besar bagi orang-orang yang tergiur manisnya bisnis cafe. Mereka berpendapat bahwa selama masyarakat tidak keberatan dengan harga yang mahal dan menginginkan gaya
serta kenyamanan, maka bisnis cafe bisa dikembangkan. Cafe pun semakin menjamur keberadaannya. Tidak hanya fokus pada menu kopi, cafe mulai
brownies, cookies, dan masih banyak lagi menu-menu yang disajikan di tempat
makan berkonsep cafe.
Keberadaan cafe makin lama makin menjamur. Selain mall sebagai tempat jalan-jalan dan ngadem-nya masyarakat perkotaan, café menjadi tempat
alternatif tempat nongkrong. Di Jakarta sendiri, setidaknya ada lebih dari 300 café yang beroperasi. Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Cafe Restoran
Indonesia (Apkrindo), jumlah cafe dan restoran di Surabaya pun tumbuh pesat sebesar 15-20% pada tahun 2012, dan akan terus meningkat. Begitu juga dengan café-café yang ada di kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Makassar,
Yogyakarta, Denpasar dan Medan yang sangat banyak. Hal ini menandakan bahwa bisnis ini cukup diandalkan dan menjanjikan.
Dari penjelasan keberadaan cafe di Indonesia, kota Medan sudah hampir di setiap sudutnya kita bisa menjumpai cafe yang dimulai dari hanya sekedar bertemakan warung kopi, hingga ke level Cafe & Resto. Cafe di kota Medan
banyak kegiatan di dalamnya mayoritas menyangkut hal Food & Beverage. Disamping itu juga kebanyakan cafe di kota Medan membuat suatu hal yang
menarik dan menghibur untuk konsumen, misalnya menyuguhkan hiburan salah satunya seperti Live Music, dimana Live Music memberikan kenyamanan kepada konsumen, memberikan konsep pada ruangan cafe yang dilengkapi
dengan interior yang menarik dan sesuai dengan tema cafe yang diiginkan ataupun sesuai perkembangan jaman.
yang sudah menjadi pola gaya hidup bagi sebagian besar masyarakat perkotaan.
Gaya hidup seperti ini biasanya di lakukan oleh masyarakat kalangan menengah keatas, dan tidak sedikit juga masyarakat menengah kebawah yang juga mengikuti gaya hidup ini. Akibat dari pola gaya hidup tersebut, banyak
dimanfaatkan oleh para pengusaha di kota medan untuk mendirikan suatu usaha cafe dengan konsep yang menarik yang tentunya akan banyak menarik minta
konsumen untuk berkunjung ke cafe tersebut.
Banyaknya jenis cafe baru yang ada dengan nuansa menarik dan konsep yang sangat modern sudah banyak bermunculan di setiap sudut kota Medan. Hal
ini disebabkan karena bisnis yang beroperasi di bidang cafe sangatlah menjanjikan bagi para pengusaha pada saat ini, banyak orang yang tertarik dan
memilih untuk terjun di usaha bisnis, dengan banyak muncul bisnis usaha cafe tersebut maka penulis akan menjadikannya suatu objek penelitian dalam pembuatan skripsi.
Objek penilitian dalam pembuatan skripsi ini adalah My Burger Coffee yang berlokasi di Jalan Sei Petani Ujung No. 18/24 Medan. My Burger Coffee
adalah suatu usaha bisnis yang bergerak dalam bidang cafe yang sudah berdiri sejak tahun 2016 ini. Awal berdirinya My Burger Coffee menjadi pusat perhatian bagi masyarakat disebabkan karena bangunan dari My Burger Coffee yang
begitu menarik dengan konsep bangunan Belanda. My Burger Coffee juga menyediakan berbagai konsep yang dibilang sangat menarik untuk semua
menarik minat konsumen yaitu dengan cara menghadirkan suatu menu andalan
yang sangat berbeda dari cafe-cafe yang lainnya, salah satunya yaitu menu
Burger Hitam yang dimana proses pembuatannya terbilang sangat menarik
dikarenakan burger hitam tersebut terbuat dari tinta cumi yang digunakan untuk
bahan pewarna pada roti, dan kemudian dilengkapi berbagai olahan isi burger yang menjadi ciri khas dari My Burger Coffee.
Disamping itu konsep dari tempat tersebut menyediakan tema vintage klasik didalam ruangan maupun diluar ruangan dengan berbagai ornamen-ornamen yang sangat menarik di setiap sudut ruangan My Burger Coffee dan
menyediakan berbagai konsep-konsep unik yang bertemakan hallowen, bajak laut, Gatsby Night, Pinky Night, dan sebagainya. Sehingga banyak masyarakat
terutama kaum anak muda di Kota Medan yang tertarik untuk datang berfoto dan menikmati makanan dan minimuan yang unik yang telah disajikan oleh My Burger Coffee.
Penulis mencoba memaparkan analisis pemasaran yang ada di My Burger Coffee. Dalam hal ini pemasaran sendiri merupakan salah satu dari kegiatan
pokok yang dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Pendekatan khususnya pemasaran perlu dilakukan perusahaan baik di bidang
jasa maupun manufaktur. Oleh karena itu usaha cafe perlu melakukan pemasaran.
sebagai pedoman untuk melakukan pejualan dan pendistribusian produk maupun
jasa. Dengan demikian, strategi pemasaran sangatlah penting. Strategi pemasaran terdiri atas 3 komponen utama, meliputi segmen pasar (segmentation), target pasar (targetting), pemosisian (positioning). (Wijayanti,
2014:13-14).
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan latar belakang diatas,
maka dipilihlah My Burger Coffee sebagai proyek penelitian. Melalui penerapan strategi pemasaran, diharapkan My Burger Coffee dapat semakin maju dan mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Penelitian dilakukan analisa terhadap lingkungan internal dan eksternal My Burger Coffee, untuk meneliti mengenai kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threaths). Dengan demikian judul penelitian ini adalah “Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi
Pemasaran di My Burger Coffee Medan”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi
rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi kekuatan (strength), kelemahan (weakneses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) pada My Burger Coffee.
2. Apa saja strategi yang tepat untuk diterapkan pada My Burger Coffee berdasarkan analisa kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) pada My Burger Coffee.
1. Untuk mendeskripsikan strategi yang digunakan oleh My Burger Coffee.
2. Untuk menetapkan strategi yang tepat pada My Burger Coffee berdasarkan analisa kekuatan (strenght), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) pada My Burger Coffee.
1.4. Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan untuk menghindari ruang lingkup
penelitian yang terlalu luas agar penelitian yang dilakukan nantinya lebih fokus dan tidak menyimpang dari masalah yang ingin diteliti. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Analisis SWOT yang diteliti adalah Strategi Pemasaran yang meliputi promosi, penetapan harga, strategi tempat, serta konsep-konsep yang
dipakai perusahaan.
2. Bagaimana My Burger Coffee menyikapi para pesaing yang sudah ada
terlebih dahulu dalam menjalankan usahanya.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi My Burger Coffee
Sebagai bahan masukan kepada pemilik cafe dalam menyusun dan menentukan strategi pemasaran melalui analisis SWOT.
2. Bagi penulis
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
3. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat digunakan sebagai perbandingan dalam peneliti selanjutnya.
4. Bagi program studi Ilmu Administrasi Bisnis
Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi program studi dan memberikan
informasi tambahan yang berguna bagi mahasiswa/i dalam melakukan penelitian dengan objek maupun masalah yang sama dan mengembangkan di masa yang akan datang atau ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.