• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan orangtua terhadap tindakan fungsi lumbal pada pasien anak dengan infeksi sistem saraf pusat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan orangtua terhadap tindakan fungsi lumbal pada pasien anak dengan infeksi sistem saraf pusat"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi sistem saraf pusat (SSP) berbeda dengan infeksi organ lain. Infeksi SSP dikenal sebagai penyakit berbahaya yang dapat berkembang cepat dan menyebabkan kerusakan berat bahkan kematian jika tidak dikenali dan ditangani segera. Penyebab infeksi SSP dapat disebabkan karena virus, bakteri, atau mikroorganisme yang lain.1

Manifestasi klinis dari infeksi SSP dapat berupa, penurunan kesadaran, sakit kepala, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (seperti, muntah, gangguan kardiovaskular dan pernapasan), kejang dan gejala fokal dari gangguan SSP.1,2

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa meningitis menyerang 426.000 anak dan 85.000 anak dilaporkan meninggal dunia. Angka kejadian meningitis menduduki urutan ke-9 dan 10 pola penyakit di 8 rumah sakit pendidikan di Indonesia. Di Indonesia angka kejadian meningitis sekitar 158/100.000 per tahun. Di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan dilaporkan dari tahun 2011 – 2014 terdapat 157 anak yang dirawat dengan infeksi SSP. Infeksi SSP khususnya meningitis, merupakan masalah yang serius sehingga dibutuhkan cara yang efisien untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan fisik saja tidak cukup untuk mendiagnosis meningitis secara akurat, untuk itu dibutuhkan analisis cairan serebrospinal (CSS) yang

(2)

2

diperoleh melalui tindakan pungsi lumbal untuk memperkuat diagnosis. Pungsi lumbal merupakan gold standard sesuai anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk mengetahui adanya infeksi intrakranial.2,3,4

Pungsi lumbal merupakan indikasi untuk menegakkan diagnosa dan menentukkan terapi yang tepat. Namun, tindakan pungsi lumbal ini sering menyebabkan kecemasan dan stres pada pasien dan keluarga pasien sehingga terjadi penolakan yang cukup besar terhadap tindakan ini. Keputusan orangtua dipengaruhi oleh sikap dan pandangan tentang penting atau tidaknya tindakan pungsi lumbal, kemungkinan komplikasi yang terjadi, menunggu kesepakatan pihak keluarga, mencari alternatif ke dokter lain dan menganggap bahwa tanpa pungsi lumbal pasien dapat sembuh. Suatu penelitian di United Emirates Arab pada tahun 2013 menunjukkan bahwa perbedaan persepsi, kepercayaan dan ketakutan pada orangtua untuk menolak atau menerima tindakan pungsi lumbal dapat memberikan petunjuk kepada pengembangan strategi yang tepat ketika meminta persetujuan untuk pungsi lumbal.4,5 Hal inilah yang menjadi latar belakang dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penolakan orangtua terhadap tindakan pungsi lumbal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

(3)

3

Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan orangtua terhadap tindakan pungsi lumbal?

1.3 Hipotesis

1. Ada pengaruh hubungan pendidikan orang tua dengan keputusan tindakan pungsi lumbal.

2. Ada pengaruh hubungan pengetahuan orang tua dengan keputusan tindakan pungsi lumbal.

3. Ada pengaruh hubungan alasan orang tua dengan keputusan tindakan pungsi lumbal.

1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan orangtua terhadap tindakan pungsi lumbal pada anak.

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengaruh pendidikan orangtua terhadap keputusan tindakan pungsi lumbal

2. Mengetahui pengaruh pengetahuan orangtua terhadap keputusan tindakan pungsi lumbal keputusan orangtua terhadap tindakan pungsi lumbal.

3. Mengetahui alasan orangtua terhadap tindakan pungsi lumbal.

(4)

4

1.5 Manfaat Penelitian

1. Di bidang akademik/ilmiah: Memberikan gambaran tentang faktor-faktor keputusan orangtua terhadap tindakan pungsi lumbal yang dapat membantu tenaga medis dalam memberikan penjelasan tindakan pungsi lumbal pada orangtua pasien.

2. Di bidang pelayanan masyarakat: Membantu para klinisi untuk memberikan gambaran keputusan orangtua terhadap tindakan pungsi lumbal pada anak.

3. Di bidang pengembangan penelitian: Sebagai acuan untuk penelitian berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

menghubungkan jaringan pusat dengan jaringan cabang pada PT. Mitra Dana Putra Utama Finance. VPN menjadi solusi permasalahan yang ada pada PT. Mitra Dana Putra Utama

28 Serangan yang dilakukan aparat TNI dan POLRI pada tiga rangkaian peristiwa tersebut. 29 sangat jelas bukan merupakan serangan dalam pengertian

Modifikasi yang dimaksud di atas adalah (Porter, 1981): (1) Bila teori Organisasi Industri memiliki fokus unit analisis pada level industri, maka teori MBV memiliki fokus

Adira Dinamika Multi Finance, mengusulkan untuk melakukan perubahan terhadap infrastruktur teknologi informasi yang saat ini digunakan yang pada awalnya untuk

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Personalisasi reward dalam penelitian ini masih terbatas karena menggunakan Finite State Machine yang perilakunya terbatas, sehingga jika dimainkan berulangkali maka

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

HASIL OBSERVASI LANJUT USIA DI PTSW (PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA) SENJARAWI BANDUNG HASIL OBSERVASI LANJUT USIA DI.. PTSW (PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA)