116 A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Identifikasi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDI Al-Hakim Boyolangu
Tulungagung yang beralamat di Jalan Panjaitan, Dusun Maron, Desa
Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Kode Pos
66271. Nama kepala sekolah SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung
adalah Drs. Sajjid. Pembelajaran di SDI Al-Hakim ini dimulai pukul
07.00-13.30 WIB.
2. Deskripsi Data Sebelum Penelitian
Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan
penelitian ini adalah meminta izin ke SDI Al-Hakim Boyolangu
Tulungagung dengan memberikan surat izin penelitian kepada pihak
sekolah, setelah memperoleh izin secara lisan maupun tulisan oleh pihak
sekolah, peneliti menjelaskan tujuan dari penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDI Al-Hakim
Boyolangu Tulungagung, mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6,
dengan jumlah 224 siswa. Peneliti menggunakan stratified random
sampling dengan jumlah pengambilan sampel 69 siswa. Sebelum
melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyusun angket sebagai
instrument utama penelitian yang akan digunakan untuk mangambil data.
dengan kisi-kisi instrument, hal ini dimaksudkan agar mendapat validitas.
Karena peneliti menggunakan uji validitas konstruksi yang diuji oleh ahli
serta uji instrument dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for
windows. Sebelum angket disebar, peneliti membawa angket untuk diuji
oleh ahli. Ahli yang memberikan validasi terhadap angket ini adalah
Dr. Hj. Sulistyorini, M. Ag dan Dr. Hj. Retno Indayati, M. Si. Kemudian
setelah melalui beberapa pembenahan sesuai masukan dari ahli, peneliti
kemudian menyebar angket di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung
kepada 30 responden.
Setelah selesai, peneliti menghitung data yang didapat dengan
melakukan uji coba instrument dengan program SPSS 16.0 for windows.
a. Uji Validitas
Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui valid/layak
tidaknya instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini.
Validitas data dilakukan terhadap 67 butir soal (18 butir soal pendidikan
karakter melalaui integrasi pebelajaran, 20 butir soal pendidikan karakter
melalaui integrasi budaya sekolah, dan 10 butir soal pendidikan karakter
melalaui integrasi kegiatan ekstrakurikuler serta 19 butir soal akhlak
siswa ). Soal dinyatakan valid apabila nilai rhitung (Pearson Correlation) >
dari rtabel dengan jumlah sampel 30 dan taraf signifikansi 5% yaitu 0.361.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS
16.0 for Windows. Sedangkan hasil ujinya dapat disajikan dalam tabel
Tabel 4.1
Uji Validitas Instrumen Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Akhlak Siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung Tahun
Ajaran 2016/2017
Variabel Soal
Pearson correlation (r hitung) R Tabel (N=20), Taraf signifikansi 5% Ket Pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran (X1)
Soal_1 -0,070 0,361 Tidak Valid
Soal_2 0,251 0,361 Tidak Valid
Soal_3 0,360 0,361 Tidak Valid
Soal_4 0,410 0,361 Valid
Soal_5 0,441 0,361 Valid
Soal_6 0,430 0,361 Valid
Soal_7 0,725 0,361 Valid
Soal_8 0,550 0,361 Valid
Soal_9 0,583 0,361 Valid
Soal_10 0,706 0,361 Valid
Soal_11 0,506 0,361 Valid
Soal_12 0,651 0,361 Valid
Soal_13 0,065 0,361 Tidak Valid
Soal_14 0,571 0,361 Valid
Soal_15 0,557 0,361 Valid
Soal_16 0,592 0,361 Valid
Soal_17 0,525 0,361 Valid
Soal_18 0,333 0,361 Tidak Valid
Pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah (X2)
Soal_1 0,191 0,361 Tidak Valid
Soal_2 0,800 0,361 Valid
Soal_3 0,511 0,361 Valid
Soal_4 0,450 0,361 Valid
Soal_5 0,611 0,361 Valid
Soal_6 0,455 0,361 Valid
Soal_7 0,693 0,361 Valid
Soal_8 -0,137 0,361 Tidak Valid
Soal_9 0,422 0,361 Valid
Soal_10 0,139 0,361 Tidak Valid
Soal_11 0,545 0,361 Valid
Soal_12 0,052 0,361 Tidak Valid
Soal_13 0,751 0,361 Valid
Soal_14 0,597 0,361 Valid
Soal_15 0,510 0,361 Valid
Soal_16 0,306 0,361 Tidak Valid
Soal_18 0,583 0,361 Valid
Soal_19 0,542 0,361 Valid
Soal_20 0,645 0,361 Valid
Pendidikan karakter melalui integrasi
ekstrakurikuler (X3)
Soal_1 0,436 0,361 Valid
Soal_2 0,575 0,361 Valid
Soal_3 0,587 0,361 Valid
Soal_4 0,738 0,361 Valid
Soal_5 0,879 0,361 Valid
Soal_6 0,504 0,361 Valid
Soal_7 0,588 0,361 Valid
Soal_8 0,701 0,361 Valid
Soal_9 0,681 0,361 Valid
Soal_10 0,640 0,361 Valid
Akhlak siswa (Y) Soal_1 0,648 0,361 Valid
Soal_2 0,692 0,361 Valid
Soal_3 0,380 0,361 Valid
Soal_4 0,555 0,361 Valid
Soal_5 0,395 0,361 Valid
Soal_6 0,682 0,361 Valid
Soal_7 0,347 0,361 Tidak Valid
Soal_8 0,507 0,361 Valid
Soal_9 0,586 0,361 Valid
Soal_10 0,404 0,361 Valid
Soal_11 0,505 0,361 Valid
Soal_12 0,614 0,361 Valid
Soal_13 0,632 0,361 Valid
Soal_14 0,316 0,361 Tidak Valid
Soal_15 0,347 0,361 Tidak Valid
Soal_16 0,697 0,361 Valid
Soal_17 0,651 0,361 Valid
Soal_18 0,549 0,361 Valid
Soal_19 0,552 0,361 Valid
Dari tabel 4.1 di atas bahwa ada beberapa soal yang tidak valid maka
harus dibuang.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah indikator
yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel, indikator
dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha (α) yang didapat ≥
program SPSS 16.0 for Windows dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha
Standar
Reliabilitas Ket
Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Pembelajaran (X1)
0,784 0,60 Reliabel
Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Budaya Sekolah (X2)
0,797 0,60 Reliabel
Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Kegiatan Ekstrakurikuler (X3)
0,835 0,60 Reliabel
Akhlak Siswa (Y) 0,853 0,60 Reliabel
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa hasil nilai
cronbach’s alpha (α) variabel X1, X2, X3 dan Y > 0,60 sehingga
kuesioner dari keempat variabel tersebut reliabel atau layak dipercaya
sebagai alat ukur variabel.
3. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan
kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai
pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran, pendidikan karakter
melalui integrasi budaya sekolah, pendidikan karakter melalui integrasi
kegiatan ekstrakurikuler serta akhlak siswa.
Berikut penyajian data dari hasil penelitian, perolehan data terkait
dengan penelitian dilakukan dengan pengumpulan data secara langsung
…
dengan menyebarkan angket kepada responden. Angket disebarkan kepada 69
siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung.
Tabel 4.3
Data Hasil Angket Tentang Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Pembelajaran, Budaya Sekolah, Kegiatan Ekstrakurikuler dan Akhlak
Siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung (Data Mentah)
No. Pendidikan karakter Akhlak siswa
(Y) Integrasi pembelajaran (X1) Integrasi budaya sekolah (X2) Integrasi ekrstrakurikuler (X3)
1. 62 64 38 62
2. 62 71 45 73
3. 61 72 45 74
4. 61 61 44 71
5. 62 70 45 72
6. 60 68 45 73
7. 58 70 41 66
8. 60 68 44 75
9. 60 68 43 74
10. 57 62 43 72
11. 55 65 45 72
12. 59 65 44 70
13. 52 65 45 69
14. 54 62 38 61
15. 54 66 41 70
16. 51 67 37 65
17. 54 61 34 59
18. 51 61 37 60
19. 48 59 32 58
20. 55 62 34 58
21 55 69 40 63
22. 52 70 39 65
23. 52 68 34 59
24. 51 70 34 61
25. 52 72 36 67
26. 57 62 39 64
27. 58 64 43 67
28. 61 68 43 72
29. 55 66 44 72
31. 57 61 40 65
32. 62 63 37 74
33. 51 63 37 71
34. 48 67 37 70
35. 53 67 38 70
36. 54 63 40 68
37. 55 67 44 78
38. 58 64 41 71
39. 59 57 43 77
40. 55 65 41 71
41. 59 63 37 59
42. 53 62 36 54
43. 47 64 35 52
44. 57 64 46 69
45. 57 68 44 74
46. 55 63 44 69
47. 51 63 42 70
48. 54 62 43 64
49. 57 61 43 74
50. 56 61 43 53
51. 60 63 45 73
52. 56 65 45 73
53. 58 60 42 64
54. 62 60 43 78
55. 60 57 42 73
56. 62 64 40 74
57. 59 61 39 60
58. 63 71 38 80
59. 54 65 39 72
60. 63 71 42 69
61. 60 68 35 70
62. 61 68 33 75
63. 58 67 40 78
64. 57 70 38 69
65. 60 65 40 69
66. 58 72 37 70
67. 60 65 38 67
68. 60 65 40 69
a. Deskripsi Tentang Instrumen Pendidikan Karakter Melalui Integrasi
Pembelajaran
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui pendidikan karakter
melalui integrasi pembelajaran berupa angket yang terdiri dari 13 item
pertanyaan, yang masing-masing item pertanyaan mempunyai 4 alternatif
jawaban dengan rentang skor 2 - 5. Skor harapan terendah adalah 26
sedangkan total skor harapan tertinggi adalah 65. Berdasarkan total skor
harapan tersebut dapat ditentukan interval skor masing-masing kelas atau
jenjang yang menggambarkan pendidikan karakter melalui integrasi
pembelajaran.
Data pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran yang
dikumpulkan dari responden sebanyak 69 secara kuantitatif menunjukkan
bahwa skor minimum yang didapat adalah 47 dan skor total
maksimumnya adalah 63. Rentang jumlah skor maksimum (range) yang
mungkin diperoleh adalah 63-47=16. Interval kelas menggunakan rumus
k = 1 + 3.3 log n (k adalah banyaknya kelas interval dan n adalah
banyaknya data), maka diperoleh k = 1 + 3.3 log 69 = 7.06 dan
dibulatkan menjadi 7. Jadi, banyaknya kelas adalah 7. Kemudian panjang
interval kelas adalah R/k = 16 : 7 = 2,2 dibulatkan menjadi 2.
Dengan demikian dapat diklasifikasikan kelas interval pendidikan
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Pembelajaran
Kelas fi1 Xi1 Xi12 fi Xi1 fi1Xi12 Prosentase
47-48 3 47,5 2256,25 95 4512,5 4%
49-50 0 49,5 2450,25 0 0 0%
51-52 10 51,5 2652,25 515 26522,5 15%
53-54 8 53,5 2862,25 428 22898 12%
55-56 9 55,5 3080,25 499,5 27722,25 13%
57-58 14 57,5 3306,25 805 46287,5 20%
59-63 25 61 3721 1525 93025 36%
Jumlah 69 3867,5 220967,75 100%
Pada tabel 4.4 diketahui bahwa jumlah perolehan skor terendah
diperoleh pada kelas interval kedua (49-50) dan sebesar 0% atau hanya 0
responden, sedangkan perolehan skor paling banyak diperoleh pada kelas
interval ketujuh (59-63) yakni sebesar 36% atau sebesar 25 responden.
Langkah selanjutnya setelah data dimasukkan dalam tabel
distribusi frekuensi adalah menentukan pendidikan karakter melalui
integrasi pembelajaran yaitu sebagai berikut:
a. Mencari rata-rata (mean) variabel X1
X =
= = 56,05 dibulatkan menjadi 56
b. Mencari nilai tengah ( median )
1) Nilai Interval = (n) = (69) = 34,5 dibulatkan menjadi 35
Menentukan kelas median dengan cara menjumlahkan nilai
hasil penjumlahan mencapai nilai 35 atau lebih (3+10+8+9+14) =
44. Jadi median terletak di kelas ke-6.
2) Batas bawah kelas median (Bb)
(Bb) = 57-0.5 = 56,5
3) Panjang kelas median
P = 57 sampai 58 = 1
4) Jumlah frekuensi di kelas median (f) = 14
5) Jumlah semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median
Jf = 9+8+10+3 = 30
6) Nilai median dengan rumus :
Me = Bb+P (1/2.n-Jf)
f
= 24,5 + 2(1/2.69-30) 14 = 56,5 + 1,3
= 57,8 dibulatkan 58
c. Mencari modus (mode)
1) Nilai frekuensi (f) = 14. Nilai modus terletak di interval kelas ke-6
2) Batas bawah kelas modus (Bb)
Bb = 57-0.5 = 56,5
3) Panjang kelas modus
P = 57 sampai 58 = 1
4) Nilai F1
F1 = f-fsb = 14-9 = 5
5) Nilai F2
6) Nilai modus dengan rumus :
Mo = Bb+P ( F1 ) F1 + F2 = 56,5 + 1 ( 5 )
5+(-11) = 56,5 + (-0,83) = 55,67 dibulatkan 56
d. Mencari Standar deviasi variabel X1
S2= n∑ fi1Xi12 – (∑ fi1Xi1)2 n(n-1)
= 69 ( 220967,75 ) – ( 3867 )2 40 (40-1)
= 1186840 - 1157776 69 ( 68 ) = 289218,5
4692 S2 = 61,64
S = 7.8 dibulatkan menjadi 8
Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi diperoleh, digunakan
untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar lima dengan rumus :1
X + 1.5 X SD = 56+ (1.5 x 8) = 68
X + 0.5 X SD = 56+ (0.5 x8) = 60
X – 0.5 X SD = 56 - (0.5 x8) = 52
X – 1.5 X SD = 56 - (1.5 x 8) = 44
1
Dari perhitungan data di atas diperoleh data interval dan data
kualifikasi sebagai berikut :
Tabel 4.5
Kriteria Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Pembelajan
No Kriteria Interval Jumlah Prosentase
1. Sangat tinggi ≥ 69 0 0%
2. Tinggi 61-68 12 17%
3. Cukup 53-60 44 64%
4. Kurang 45-52 13 19%
5. Sangat Kurang ≤ 44 0 0%
Total 69 100%
Berdasarkan data pada Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa
pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran dapat diperoleh 0
responden atau 0% responden memperoleh kriteria sangat tinggi, 12
responden atau 17% responden memperoleh kriteria tinggi, 44 responden
atau 64% responden memperoleh kriteria cukup, 13 responden atau 19%
responden memperoleh kriteria kurang dan 0 responden atau 0%
responden memperoleh kriteria sangat kurang. Pendidikan karakter melalui
integrasi pembelajaran di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung
termasuk dalam kategori cukup dengan prosentase 64 % atau 44 responden
dan dengan rata-rata yang terletak pada interval 53-60.
b. Deskripsi Tentang Instrumen Pendidikan Karakter Melalui Integrasi
Budaya Sekolah
Instrumen yang digunakan untuk mengukur pendidikan karakter
melalui integrasi budaya sekolah berupa angket yang terdiri dari 15 item
jawaban dengan rentang skor 2 - 5. Skor harapan terendah adalah 30
sedangkan total skor harapan tertinggi adalah 75. Berdasarkan total skor
harapan tersebut dapat ditentukan interval skor masing-masing kelas atau
jenjang yang menggambarkan pendidikan karakter melalui integrasi
budaya sekolah.
Data pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah yang
dikumpulkan dari responden sebanyak 69 secara kuantitatif menunjukkan
bahwa skor minimum yang didapat adalah 57 dan skor total maksimumnya
adalah 72. Rentang jumlah skor maksimum (range) yang mungkin
diperoleh adalah 72 - 57 = 15 . Interval kelas menggunakan rumus k = 1 +
3.3 log n (k adalah banyaknya kelas interval dan n adalah banyaknya data),
maka diperoleh k = 1 + 3.3 log 69 = 7,06 dan dibulatkan menjadi 7. Jadi,
banyaknya kelas adalah 7. Kemudian panjang interval kelas adalah R/k =
15 : 7 = 2,1 dibulatkan menjadi 2
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Budaya Sekolah
Kelas fi1 Xi1 Xi12 fi Xi1 fi1Xi12 Prosentase
57-58 2 57,5 3306,25 115 6612,5 3%
59-60 3 59,5 3540,25 178,5 10620,75 4%
61-62 13 61,5 3782,25 799,5 49169,25 19%
63-64 13 63,5 4032,25 825,5 52419,25 19%
65-66 12 65,5 4290,25 786 51483 17%
67-68 13 67,5 4556,25 877,5 59231,25 19%
69-72 13 70,5 4970,25 916,5 64613,25 19%
Pada tabel 4.6 diketahui bahwa jumlah perolehan skor terendah
diperoleh pada kelas interval pertama (57-58) dan sebesar 3% atau hanya
2 responden, sedangkan perolehan skor paling banyak diperoleh pada kelas
interval ketiga, keempat, keenam, dan ketujuh (61-62), (63-64), (67-68),
(69-72) yakni masing-masing sebesar 19% atau sebesar 13 responden.
Langkah selanjutnya setelah data dimasukkan dalam tabel
distribusi frekuensi adalah menentukan gaya belajar auditorial yaitu
sebagai berikut:
a. Mencari rata-rata (mean) variabel X2
X =
=
= 65,19 dibulatkan menjadi 65
b. Mencari nilai tengah ( median )
1) Nilai Interval = (n) = (69) = 34,5 dibulatkan menjadi 35
Menentukan kelas median dengan cara menjumlahkan nilai
frekuensi dari kelas awal sampai dengan kelas yang menunjukkan
hasil penjumlahan mencapai nilai 35 atau lebih (2+3+13+13+12) =
43. Jadi median terletak di kelas ke-5.
2) Batas bawah kelas median (Bb)
(Bb) = 65-0.5 = 64,5
3) Panjang kelas median
P = 65 sampai 66 = 1
4) Jumlah frekuensi di kelas median (f) = 12
Jf = 13+13+3+2 = 31
6) Nilai median dengan rumus :
Me = Bb+P (1/2.n-Jf)
f
= 64,5 + 1 (1/2.69-31) 12 = 64,5 + 0,29
= 64,79 dibulatkan 65
c. Mencari modus (mode)
1) Nilai frekuensi (f) = 12. Nilai modus terletak di interval kelas ke-5
2) Batas bawah kelas modus (Bb)
Bb = 65-0.5 = 64.5
3) Panjang kelas modus
P = 65 sampai 66 = 1
4) Nilai F1
F1 = f-fsb = 12-13= -1
5) Nilai F2
F2 = f-fsd = 12-13 = -1
6) Nilai modus dengan rumus :
Mo = Bb+P ( F1 ) F1 + F2 = 64,5 + 1 ( -1 )
-1+(-1) = 64,5 + 0,5 = 65
7) Mencari Standar deviasi variabel X2
S2= n∑ fi1Xi12 – (∑ fi1Xi1)2 n(n-1)
= 1045760 - 1016064 69 ( 68 ) = 59796
4692 S2 = 12,74
S = 3,6 dibulatkan menjadi 4
Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi diperoleh, digunakan
untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar lima dengan rumus :
X + 1.5 X SD = 65+ (1.5 x 4) = 71
X + 0.5 X SD = 65+ (0.5 x4) = 67
X – 0.5 X SD = 65 - (0.5 x4) = 63
X – 1.5 X SD = 65 - (1.5 x 4) = 59
Dari perhitungan data di atas diperoleh data interval dan data
kualifikasi sebagaiberikut :
Tabel 4.7
Kriteria Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Budaya Sekolah
No Kriteria Interval Jumlah Prosentase
1. Sangat tinggi ≥ 72 2 3%
2. Tinggi 68-71 19 28%
3. Cukup 64-67 23 33%
4. Kurang 60-63 22 32%
5. Sangat Kurang ≤ 59 3 4%
Total 69 100%
Berdasarkan data pada Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa
pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah dapat diperoleh 2
responden atau 3% responden memperoleh kriteria sangat tinggi, 19
responden atau 28% responden memperoleh criteria tinggi, 23 responden
responden memperoleh kriteria kurang dan 3 responden atau 4% responden
memperoleh kriteria sangat kurang. Pendidikan karakter melalui integrasi
budaya sekolah di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung termasuk dalam
kategori cukup dengan prosentase 33% atau 23 responden dan dengan
rata-rata yang terletak pada interval 64-67.
c. Deskripsi Tentang Instrumen Pendidikan Karakter Melalui Integrasi
Kegiatan Ekstrakurikuler
Instrumen yang digunakan untuk mengukur pendidikan karakter
melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler berupa angket yang terdiri dari
10 item pertanyaan, yang masing-masing item pertanyaan mempunyai 4
alternatif jawaban dengan rentang skor 2 - 5. Skor harapan terendah adalah
20 sedangkan total skor harapan tertinggi adalah 50. Berdasarkan total
skor harapan tersebut dapat ditentukan interval skor masing-masing kelas
atau jenjang yang menggambarkan integrasi pendidikan karakter melalui
integrasi kegiatan ekstrakurikuler.
Data pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler
yang dikumpulkan dari responden sebanyak 69 secara kuantitatif
menunjukkan bahwa skor minimum yang didapat adalah 32 dan skor total
maksimumnya adalah 46. Rentang jumlah skor maksimum (range) yang
mungkin diperoleh adalah 46 – 32 =14. Interval kelas menggunakan rumus
k = 1 + 3.3 log n (k adalah banyaknya kelas interval dan n adalah
menjadi 7. Jadi, banyaknya kelas adalah 7. Kemudian panjang interval
kelas adalah R/k = 14 : 7 = 2
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Kegiatan Ekstrakurikuler
Kelas fi1 Xi1 Xi12 fi Xi1 fi1Xi12 Prosentase
32-33 2 32,5 1056,25 65 2112,5 3%
34-35 6 34,5 1190,25 207 7141,5 9%
36-37 9 36,5 1332,25 328,5 11990,25 13%
38-39 11 38,5 1482,25 423,5 16304,75 16%
40-41 12 40,5 1640,25 486 19683 17%
42-43 13 42,5 1806,25 552,5 23481,25 19%
44-45 16 45 2025 720 32400 23%
Jumlah 69 2782,5 113113,25 100%
Pada tabel 4.8 diketahui bahwa jumlah perolehan skor terendah
diperoleh pada kelas interval kesatu (32-33) 3% atau hanya 2 responden,
sedangkan perolehan skor paling banyak diperoleh pada kelas interval
ketujuh (44-45) yakni sebesar 23% atau sebesar 16 responden.
Langkah selanjutnya setelah data dimasukkan dalam tabel
distribusi frekuensi adalah menentukan pendidikan karakter melalui
integrasi kegiatan ekstrakurikuler yaitu sebagai berikut:
a. Mencari rata-rata (mean) variabel X3
X =
= = 40,32 dibulatkan menjadi 40
b. Mencari nilai tengah ( median )
Menentukan kelas median dengan cara menjumlahkan nilai
frekuensi dari kelas awal sampai dengan kelas yang menunjukkan
hasil penjumlahan mencapai nilai 35 atau lebih (2+6+9+11+12) =
40. Jadi median terletak di kelas ke-5.
2) Batas bawah kelas median (Bb)
(Bb) = 40-0.5 = 39,5
3) Panjang kelas median
P = 40 sampai 41 = 1
4) Jumlah frekuensi di kelas median (f) = 12
5) Jumlah semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median
Jf = 11+9+6+2= 28
6) Nilai median dengan rumus :
Me = Bb+P (1/2.n-Jf)
f
= 39,5 + 1 (1/2.69-28) 12 = 39,5 + 0,54
= 40,04 dibulatkan 40
c. Mencari modus (mode)
1) Nilai frekuensi (f) = 12. Nilai modus terletak di interval kelas ke-5
2) Batas bawah kelas modus (Bb)
Bb = 40-0,5 = 39,5
3) Panjang kelas modus
P = 40 sampai 41 = 1
4) Nilai F1
5) Nilai F2
F2 = f-fsd = 13-6 = -3
6) Nilai modus dengan rumus :
Mo = Bb+P ( F1 ) F1 + F2 = 39,5 + 1 ( 1 )
1+(-3) = 39,5 + (-0,5) = 40
7) Mencari Standar deviasi variabel X1
S2= n∑ fi1Xi12 – (∑ fi1Xi1)2 n(n-1)
= 69 ( 113113,25 ) – ( 2782,5 )2 69 (69-1)
= 7804814,25 – 7742306,25 69 ( 68 )
= 62508 4692 S2 = 13,3
S = 3,6 dibulatkan menjadi 4
Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi diperoleh, digunakan
untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar lima dengan rumus :
X + 1.5 X SD = 40+ (1.5 x 4) = 46
X + 0.5 X SD = 40+ (0.5 x4) = 42
X – 0.5 X SD = 40 - (0.5 x4) = 38
Dari perhitungan data di atas diperoleh data interval dan data
kualifikasi sebagaiberikut :
Tabel 4.9
Kriteria Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Kegiatan Ekstrakurikuler
No Kriteria Interval Jumlah Prosentase
1. Sangat tinggi ≥ 47 0 0%
2. Tinggi 43-46 25 36%
3. Cukup 39-42 21 30%
4. Kurang 35-38 17 25%
5. Sangat Kurang ≤ 34 6 9%
Total 69 100%
Berdasarkan data pada Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa
pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler dapat
diperoleh 0 responden atau 0% responden memperoleh kriteria sangat
tinggi, 25 responden atau 36% responden memperoleh kriteria tinggi, 21
responden atau 30% responden memperoleh kriteria cukup, 17 responden
atau 25% responden memperoleh kriteria kurang dan 6 responden atau 9%
responden memperoleh kriteria sangat kurang. Pendidikan karakter melalui
integrasi kegiatan ekstrakurikuler di SDI Al-Hakim Boyolangu
Tulungagung termasuk dalam kategori tinggi dengan prosentase 36% dan
dengan rata-rata yang terletak pada interval 43-46.
d. Data Deskripsi Tentang Instrumen Akhlak Siswa
Instrumen yang digunakan untuk mengukur akhlak siswa berupa
angket yang terdiri dari 16 item pertanyaan, yang masing-masing item
Skor harapan terendah adalah 32 sedangkan total skor harapan tertinggi
adalah 80. Berdasarkan total skor harapan tersebut dapat ditentukan
interval skor masing-masing kelas atau jenjang yang menggambarkan gaya
belajar auditorial yang terdiri dari lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi,
cukup, kurang dan sangat kurang.
Data tentang akhlak siswa yang dikumpulkan dari responden
sebanyak 69 secara kuantitatif menunjukkan bahwa skor minimum yang
didapat adalah 52 dan skor total maksimumnya adalah 80. Rentang jumlah
skor maksimum (range) yang mungkin diperoleh adalah 80 – 52 =28.
Interval kelas menggunakan rumus k = 1 + 3.3 log n (k adalah banyaknya
kelas interval dan n adalah banyaknya data), maka diperoleh k = 1 + 3.3
log 69 = 7,06 dan dibulatkan menjadi 7. Jadi, banyaknya kelas adalah 7.
Kemudian panjang interval kelas adalah R/k = 28 : 7 = 4
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Akhlak Siswa
Kelas fi1 Xi1 Xi12 fi Xi1 fi1Xi12 Prosentase
52-55 3 53,5 2862,25 160,5 8586,75 4%
56-59 5 57,5 3306,25 287,5 16531,25 7%
60-63 6 61,5 3782,25 369 22693,5 9%
64-67 9 65,5 4290,25 589,5 38612,25 13%
68-71 21 69,5 4830,25 1459,5 101435,25 31%
72-75 20 73,5 5402,25 1470 108045,25 29%
76-80 5 78 6084 390 30420 7%
Jumlah 69 4726 326324,25 100%
Pada tabel 4.10 diketahui bahwa jumlah perolehan skor terendah
sedangkan perolehan skor paling banyak diperoleh pada kelas interval
kelima (68-71) yakni sebesar 31% atau sebesar 21 responden.
Langkah selanjutnya setelah data dimasukkan dalam tabel
distribusi frekuensi adalah menentukan akhlak siswa yaitu sebagai berikut:
e. Mencari rata-rata (mean) variabel X3
X =
=
= 68,49 dibulatkan menjadi 69
f. Mencari nilai tengah ( median )
7) Nilai Interval = (n) = (69) = 34,5 dibulatkan menjadi 35
Menentukan kelas median dengan cara menjumlahkan nilai
frekuensi dari kelas awal sampai dengan kelas yang menunjukkan
hasil penjumlahan mencapai nilai 35 atau lebih (3+5+6+9+11+21) =
44. Jadi median terletak di kelas ke-5.
8) Batas bawah kelas median (Bb)
(Bb) = 68-0.5 = 67,5
9) Panjang kelas median
P = 68 sampai 71 = 3
10)Jumlah frekuensi di kelas median (f) = 21
11) Jumlah semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median
Jf = 3+5+6+9= 23
12) Nilai median dengan rumus :
Me = Bb+P (1/2.n-Jf)
f
= 67,5 + 3,5 = 71
g. Mencari modus (mode)
8) Nilai frekuensi (f) = 21. Nilai modus terletak di interval kelas ke-5
9) Batas bawah kelas modus (Bb)
Bb = 68-0,5 = 67,5
10) Panjang kelas modus
P = 68 sampai 71 = 3
11) Nilai F1
F1 = f-fsb = 21-9 = 12
12) Nilai F2
F2 = f-fsd = 21-20 = 1
13) Nilai modus dengan rumus :
Mo = Bb+P ( F1 ) F1 + F2 = 67,5 + 3 ( 12 )
12+1 = 67,5 + 2,76
= 70,26 dibulatkan menjadi 70
14) Mencari Standar deviasi variabel X1
S2= n∑ fi1Xi12 – (∑ fi1Xi1)2 n(n-1)
= 69 ( 326324,25 ) – ( 4726 )2 69 (69-1)
= 22516373,25 – 22335076 69 ( 68 )
= 181297,25 4692 S2 = 38,63
Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi diperoleh, digunakan
untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar lima dengan rumus :
X + 1.5 X SD = 69+ (1.5 x 6) = 78
X + 0.5 X SD = 69+ (0.5 x6) = 72
X – 0.5 X SD = 69 - (0.5 x6) = 66
X – 1.5 X SD = 69 - (1.5 x 6) = 60
Dari perhitungan data di atas diperoleh data interval dan data
kualifikasi sebagai berikut :
Tabel 4.11 Kriteria Akhlak Siswa
No Kriteria Interval Jumlah Prosentase
1. Sangat tinggi ≥ 79 1 1%
2. Tinggi 73-78 18 26%
3. Cukup 67-72 30 43%
4. Kurang 61-66 10 15%
5. Sangat Kurang ≤ 60 10 15%
Total 69 100%
Berdasarkan data pada Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa
akhlak siswa dapat diperoleh 1 responden atau 1% responden memperoleh
kriteria sangat tinggi, 18 responden atau 26% responden memperoleh
kriteria tinggi, 30 responden atau 43% responden memperoleh kriteria
cukup, 10 responden atau 15% responden memperoleh kriteria kurang dan
10 responden atau 15% responden memperoleh kriteria sangat kurang.
Akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung termasuk dalam
kategori cukup dengan prosentase 43 % atau 30 responden dengan
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui bahwa
distribusi penelitian tidak menyimpang secara signifikan dari distribusi
normal. Salah satu cara untuk mengetahui nilai normalitas adalah
dengan rumus Kolmogorov Smirnov yang dalam ini dibantu
menggunakan aplikasi SPSS 16.0 for Windows.
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas X1, X2, X3 dan Y
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 X3 Y
N 69 69 69 69
Normal Parametersa
Mean 56.62 65.19 40.28 68.39
Std. Deviation 3.975 3.715 3.589 6.201
Most Extreme Differences
Absolute .107 .100 .138 .177
Positive .066 .100 .080 .081
Negative -.107 -.080 -.138 -.177
Kolmogorov-Smirnov Z .885 .830 1.150 1.468
Asymp. Sig. (2-tailed) .413 .496 .142 .027
a. Test distribution is Normal.
Dari hasil pengujian diatas menunjukkan tabel One-Sample
Kolmogrov-Smirnov Test diperoleh angka Asymp.Sig.(2-tailed). Kriteria
pengambilan keputusan yaitu jika Signifikansi > 0.05 maka distribusi
normal, dan jika Signifikansi < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal.
X1 = 0,885 yang artinya > 0.05 maka populasi berdistribusi normal
X2 = 0,830 yang artinya > 0.05 maka populasi berdistribusi normal
X3 = 1,150 yang artinya > 0.05 maka populasi berdistribusi normal
Y = 1,468 yang artinya > 0.05 maka populasi berdistribusi normal
a. Uji Linieritas
Uji linearitas ini dimaksudkan untuk mengetahui linear tidaknya
hubungan masing-masing variabel penelitian.
Tabel 4.13 Hasil Uji Linieritas
Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Pembelajaran (X1)
ANOVA Table Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Y * X1 Between Groups
(Combined) 928,570 14 66,326 2,125 ,025
Linearity 636,953 1 636,953 20,402 ,000
Deviation from Linearity
291,617 13 22,432 ,719 ,737
Within Groups 1685,865 54 31,220
Total 2614,435 68
Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, diketahui bahwa variabel pendidikan
karakter melalui integrasi pembelajaran memiliki nilai F hitung = 0,719.
Dikatakan linier jika F hitung ≤ F tabel. F tabel dapat dicari pada tabel
statistic pada signifikan 0,05. Untuk mencari F tabel harus diketahui df1 dan
n adalah jumlah responden). Nilai F tabel 2,75. Maka diketahui bahhwa F
hitung ≤ F tabel (0,719 ≤ 2,75). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan
linier yang signifikan antara variabel pendidikan karakter melalui integrasi
pembelajaran (X1) dengan variabel akhlak siswa (Y).
Tabel 4.14 Hasil Uji Linieritas
Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Budaya Sekolah (X2)
ANOVA Table Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Y * X2
Betwee n Groups
(Combined) 1005,415 14 71,815 2,410 ,011
Linearity 164,488 1 164,488 5,520 ,022
Deviation from Linearity
840,927 13 64,687 2,171 ,024
Within Groups 1609,020 54 29,797
Total 2614,435 68
Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, diketahui bahwa variabel
pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah memiliki nilai F
hitung = 2,171. Dikatakan linier jika F hitung ≤ F tabel. F tabel dapat dicari
pada tabel statistic pada signifikan 0,05. Untuk mencari F tabel harus
diketahui df1 dan df2, df1 = k-1 = 4-1 = 3, df2 = n-k = 69-4 = 65 (k adalah
jumlah variabel dan n adalah jumlah responden). Nilai F tabel 2,75. Maka
diketahui bahhwa F hitung ≤ F tabel (2,171 ≤ 2,75). Hal ini menunjukkan
karakter melalui integrasi budaya sekolah (X2) dengan variabel ahklak siswa
(Y).
Tabel 4.15 Hasil Uji Linieritas
Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Kegiatan Ekstrakurikuler (X3)
ANOVA Table Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Y * X3
Between Groups
(Combined) 1056,445 14 75,460 2,615 ,006
Linearity 688,600 1 688,600 23,867 ,000
Deviation from Linearity
367,845 13 28,296 ,981 ,482
Within Groups 1557,990 54 28,852
Total 2614,435 68
Berdasarkan Tabel 4.15 diatas, diketahui bahwa variabel
pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah memiliki nilai F
hitung =0,981. Dikatakan linier jika F hitung ≤ F tabel. F tabel dapat dicari
pada tabel statistic pada signifikan 0,05. Untuk mencari F tabel harus
diketahui df1 dan df2, df1 = k-1 = 4-1 = 2, df2 = n-k = 69-4 = 65 (k adalah
jumlah variabel dan n adalah jumlah responden). Nilai F tabel 2,75. Maka
diketahui bahhwa F hitung ≤ F tabel (0,981 ≤ 2,75). Hal ini menunjukkan
bahwa ada hubungan linier yang signifikan antara pendidikan karakter
melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler (X3) dengan variabel ahklak siswa
2. Pengujian Hipotesis a. Uji t
Merumuskan Hipotesis Ha dan Ho
1) Merumuskan Hipotesis Secara Parsial
Ha : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan
karakter melalui integrasi pembelajaran terhadap akhlak
siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung.
Ho : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran terhadap
akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung.
Ha : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan
karakter melalui integrasi budaya sekolah terhadap akhlak
siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung.
Ho : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah
terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu
Tulungagung.
Ha : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan
karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler terhadap
akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung.
Ho : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
ekstrakurikuler terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim
Boyolangu Tulungagung.
2) Merumuskan Taraf Signifikansi
Jika nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak
(thitung > ttabel), sedangkan apabila nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho
ditolak dan Ha diterima (thitung < ttabel).
a) Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t )
Untuk menguji pengaruh pendidikan karakter terhadap akhlak
siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung secara parsial
signifikan atau tidak, dalam penelitian ini menggunakan perbandingan
thitung dan ttabel dengan taraf signifikan 5% dan N 69, sedangan tabel
distribusi t dicapai pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-k-1 =69–4–1 = 64 (n jumlah responden dan k adalah
jumlah variabel independen). Hasil diperoleh dari ttabel adalah1,997.
Dalam pengujian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for
Tabel 4.16
Hasil Regresi Ganda X1, X2 dan X3 terhadap Y Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constan
t) -9,566 13,312 -,719 ,475
X1 ,489 ,164 ,314 2,991 ,004
X2 ,356 ,161 ,213 2,212 ,030
X3 ,672 ,180 ,389 3,738 ,000
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan Tabel 4.16 Coefficients di atas, untuk pengujian
hipotesis pertama dengan menggunakan uji t. Pengujian hipotesis
pertama dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil dari thitung
dengan ttabel. Dari tabel Coefficients di atas diperoleh nilai thitung = 2,991.
Sementara itu, untuk ttabel dengan taraf signifikansi 0.05 diperoleh nilai
ttabel = 1,997. Perbandingan antara keduanya menghasilkan: thitung > ttabel
(2,991 > 1,997). Nilai signifikansi t untuk variabel pendidikan karakter
melalui interasi pembelajaran adalah 0,004 dan nilai tersebut lebih kecil
dari pada probabilitas 0.05 (0,004 < 0.05). Dengan demikian, pengujian
menunjukkan Ho ditolak Ha diterima. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan dari hasil tersebut yang memperlihatkan bahwa terdapat
pembelajaran terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu
Tulungagung.
Berdasarkan Tabel 4.16 Coefficients di atas pula, untuk
pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan uji t. Pengujian
hipotesis kedua dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil
dari thitung dengan ttabel. Dari tabel Coefficients di atas diperoleh nilai
thitung = 2,212. Sementara itu, untuk ttabel dengan taraf signifikansi 0.05,
diperoleh nilai ttabel = 1,997. Perbandingan antara keduanya
menghasilkan: thitung > ttabel (2,212 > 1,997). Nilai signifikansi t untuk
variabel pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah adalah
0,030 dan nilai tersebut lebih kecil dari pada probabilitas 0.05 (0,030 <
0.05). Dengan demikian, pengujian menunjukkan Ho ditolak Ha
diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil tersebut yang
memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah terhadap akhlak
siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung.
Berdasarkan Tabel 4.16 Coefficients di atas pula, untuk
pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan uji t. Pengujian
hipotesis ketiga dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil
dari thitung dengan ttabel. Dari tabel Coefficients di atas diperoleh nilai
thitung = 3,738. Sementara itu, untuk ttabel dengan taraf signifikansi 0.05,
diperoleh nilai ttabel = 1,997 Perbandingan antara keduanya
variabel pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler
adalah 0,000 dan nilai tersebut lebih kecil dari pada probabilitas 0.05
(0,000 < 0.05). Dengan demikian, pengujian menunjukkan Ho ditolak
Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil tersebut yang
memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler terhadap
akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung.
Untuk lebih jelasnya hasil penghitungan uji hipotesis dapat
dilihat pada Tabel 4.17 berikut ini
Tabel 4.17
Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis No
Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha)
T hitung
T tabel Hasil Signifikan
Kesimpulan
1. Ha : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2016/2017.
2,991 1,997 2,991 ≥
1,997
α = 0,05 sig = 0,004
Ha diterima Ho ditolak
integrasi pembelajaran terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2016/2017. 2. Ha : Ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2016/2017.
2,212 1,997 2,212 ≥ 1,997
α = 0.05 sig = 0,030
Ha diterima Ho ditolak
Ho : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2016/2017. 3. Ha : Ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler terhadap
3,738 1,997 3,738 ≥ 1,997
α = 0.05 sig = 0.000
akhkak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2016/2017. Ho : Tidak ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan karakter melalui integrasi
kegiatan ekstrakurikuler terhadap akhkak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2016/2017.
b. Uji F
Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh yang signifikan antara pendidikan karakter melalui
integrasi pembelajaran, pendidikan karakter melalui integrasi budaya
sekolah, dan pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan
ekstrakurikuler terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu
Tulungagung, secara simultan dengan menggunakan uji F. Dalam
pengujian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0forWindows.
Untuk pengujian hipotesis keempat, dilakukan dengan uji F
yaitu pengujian yang dilakukan secara bersama-sama (simultan) antara
pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini
integrasi pembelajaran, pendidikan karakter melalui integrasi budaya
sekolah, dan pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan
ekstrakurikuler terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu
Tulungagung. Dalam penelitian ini uji F diperoleh melalui
perbandingan Fhitung dan Ftabel dengan taraf signifikansi 5% dan N 69,
diperoleh Ftabel adalah 2,748 dengan menggunakan tingkat keyakinan
95%, α = 5%, df2 (k-1) atau 4-1 =3, dan df 2 (n-k-1) atau 69-4-1 = 64
(n jumlah responden dan k adalah jumlah variabel). Hasil diperoleh dari
F tabel adalah 2,748. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.18
ANOVA sebagai berikut :
Tabel 4.18
Hasil Uji F (X1), (X2) dan (X3) terhadap Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1066,499 3 355,500 14,928 ,000a
Residual 1547,936 65 23,814
Total 2614,435 68
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Dari Tabel 4.18 di atas dengan hasil analisis data menggunakan
perhitungan SPSS diperoleh Fhitung sebesar 14,928. Hal ini menunjukkan
Fhitung (14,928) > Ftabel (2,748) dan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji serempak (uji
F) diperoleh nilai 0.000, dengan demikian nilai signifikansi yang
0.05). Jadi Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapatlah ditarik kesimpulan
terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan karakter (integrasi
pembelajaran, integrasi budaya sekolah, dan integrasi kegiatan
ekstrakurikuler) terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu
Tulungagung dengan nilai signifikansi 0.000. Bila dilihat dari
perbandingan antara nilai Fhitung dengan Ftabel, maka hasil pengujian
menunjukkan pengaruh yang bersifat positif. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan dari hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa variabel
pendidikan karakter (integrasi pembelajaran, integrasi budaya sekolah,
dan integrasi kegiatan ekstrakurikuler) secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim Tulungagung.
Sedangkan mengenai hasil uji linier berganda dapat dilihat pada
tabel 4.19 berikut :
Tabel 4.19
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardize d Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -9,566 13,312 -,719 ,475
X1 ,489 ,164 ,314 2,991 ,004
X2 ,356 ,161 ,213 2,212 ,030
X3 ,672 ,180 ,389 3,738 ,000
Berdasarkan tabel 4.19 di atas hasil analisis regresi linier
berganda maka dapat diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut:
Y= a+b1X1 + b2X2 +b3X3
Prestasi belajar (Y) = -9,566+(0,489) X1 + (0,356) X2 + (0,672) X3
Dari persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1) Nilai konstanta = -9,566. Hal ini menunjukkan apabila nilai
pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran (X1), pendidikan
karakter melalui integrasi budaya sekolah (X2) dan pendidikan
karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler (X3) di obyek
penelitian sama dengan nol, maka akhlak siswa di SDI Al-Hakim
Boyolangu Tulungagung sebesar -9,566.
2) Nilai koefisien b1= 0,489. Hal ini menunjukkan apabila nilai
pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran (X1) mengalami
kenaikan satu poin sementara pendidikan karakter melalui integrasi
budaya sekolah (X2) dan pendidikan karakter melalui integrasi
kegiatan ekstrakurikuler (X3) tetap maka akhlak siswa di SDI
Al-Hakim Boyolangu Tulungagung meningkat sebesar 0,489.
3) Nilai koefisien b2 = 0,356. Hal ini menunjukkan apabila nilai
pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah (X2) mengalami
kenaikan satu poin sementara pendidikan karakter melalui integrasi
ekstrakurikuler (X3) tetap maka akhlak siswa di SDI Al-Hakim
Boyolangu Tulungagung meningkat sebesar 0,356
4) Nilai koefisien b3 = 0,672. Hal ini menunjukkan apabila nilai
pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler (X3)
mengalami kenaikan satu poin sementara pendidikan karakter melalui
integrasi pebelajaran (X1) dan pendidikan karakter melalui integrasi
budaya sekolah (X3) tetap maka akhlak siswa di SDI Al-Hakim
Boyolangu Tulungagung meningkat sebesar 0,672
c. Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.20
Hasil Koefisien Determinasi Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,639a ,408 ,381 4,88000
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Berdasarkan Tabel 4.20 di atas, menunjukkan output hubungan
antara variabel pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran,
pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah dan pendidikan
karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler diperoleh nilai R2 (R Square)
sebesar 0,408 atau sama dengan 40,8%. (Rumus untuk menghitung
Koefisiensi Determinasi ialah R² x 100 %). Angka tersebut mempunyai
arti bahwa pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran,
pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah dan pendidikan
substansial yaitu 40,8%, sedangkan sisanya 59,2% harus dijelaskan oleh
faktor-faktor penyebab lainnya yang berasal dari luar regresi.
C. Temuan Penelitian
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan karakter
melalui integrasi pembelajaran terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim
Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 yang ditunjukkan
dari thitung > ttabel (2,991 > 1,997). Nilai signifikansi t untuk variabel pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran adalah 0.004 dan nilai tersebut lebih kecil dari pada probabilitas 0.05 (0.004 < 0.05). Dengan demikian, pengujian menunjukkan Ho ditolak Ha diterima. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan dari hasil tersebut yang memperlihatkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan karakter
melalui integrasi pembelajaran terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim
Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2016/2017.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan karakter
melalui integrasi budaya sekolah terhadap akhlak siswa di SDI
Al-Hakim Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 yang
ditunjukkan dari thitung > ttabel (2,212 > 1,997). Nilai signifikansi t untuk variabel pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah adalah
0.030 dan nilai tersebut lebih kecil dari pada probabilitas 0.05 (0.030 < 0.05). Dengan demikian, pengujian menunjukkan Ho ditolak Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil tersebut yang
pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah terhadap akhlak
siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung tahun ajaran
2016/2017.
3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan karakter
melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler terhadap akhkak siswa di SDI
Al-Hakim Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 yang
ditunjukkan dari thitung > ttabel(3,738 > 1,997). Nilai signifikansi t untuk variabel pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler
adalah 0.000 dan nilai tersebut lebih kecil dari pada probabilitas 0.05 (0.000 < 0.05). Dengan demikian, pengujian menunjukkan Ho ditolak Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil tersebut yang
memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler terhadap
akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung tahun ajaran
2016-2017.
4. Ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan karakter melalui
integrasi pembelajaran, pendidikan karakter melalui integrasi budaya
sekolah, dan pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan
ekstrakurikuler terhadap akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu
Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 yang ditunjukkan dari nilai Fhitung
(14,928) > Ftabel (2,748) dan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji serempak (uji F)
lebih kecil dari pada probabilitas α yang ditetapkan (0.000 < 0.05). Jadi Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapatlah ditarik kesimpulan terdapat
pengaruh yang signifikan antara pendidikan karakter (integrasi
pembelajaran, budaya sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler) terhadap
akhlak siswa SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung dengan nilai
signifikansi 0.000. Bila dilihat dari perbandingan antara nilai Fhitung dengan Ftabel, maka hasil pengujian menunjukkan pengaruh yang
bersifat positif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil pengujian
tersebut menunjukkan bahwa variabel pendidikan karakter (integrasi
pembelajaran, budaya sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler) secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap akhlak siswa di SDI