ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kurang berhasilnya program pembangunan sarana sanitasi gratis di pemukiman kumuh Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan dalam mengubah perilaku kebiasaan masyarakat membuang air besar sembarangan. Kawasan pemukiman padat di kelurahan tersebut tidak memiliki lahan untuk membangun sarana MCK serta keterbatasan ekonomi keluarga yang tidak mampu membangun bidang resapan lainnya memaksa masyarakat setempat untuk BAB (Buang Air Besar) di sungai atau di wc cemplung. Adapun objek dari penelitian ini adalah proses perubahan perilaku masyarakat dalam upaya perbaikan sanitasi lingkungan melalui program pembangunan wc sistem septictank biofilter atas bantuan dana hibah dari USAID dan kerjasama SKPD (Satuan Kerja Pelaksanan Daerah) Sumut. Namun, implementasi kebijakan dalam program pembangunan ini cenderung menekan pada pendekatan kebijakan top-down tanpa melibatkan partisipasi masyarakat. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode etnografi dengan melibatkan observasi partisipasi; peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara berpartisipasi secara langsung ke dalam komunitas masyarakat, melakukan wawancara sambil lalu, dan wawancara mendalam yang menjadi salah satu ciri khas penelitian antropologi.
Kata Kunci : Pembangunan top-down, Partispasi, Sanitasi Lingkungan.