• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Staphylococcus aureus pada Salmon Mentah dalam Sajian Sashimi di Restoran Jepang Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Staphylococcus aureus pada Salmon Mentah dalam Sajian Sashimi di Restoran Jepang Kota Medan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

IDENTIFIKASI Staphylococcus aureus PADA SALMON MENTAH DALAM SAJIAN SASHIMI DI RESTORAN JEPANG KOTA MEDAN

Oleh :

SAMUEL REYNALDO HAMONANGAN PASARIBU NIM : 120100323

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

IDENTIFIKASI Staphylococcus aureus PADA SALMON MENTAH DALAM SAJIAN SASHIMI DI RESTORAN JEPANG KOTA MEDAN

“ Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran”

Oleh :

SAMUEL REYNALDO HAMONANGAN PASARIBU NIM : 120100323

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

ABSTRAK

Sashimi adalah istilah dalam bahasa Jepang yang ditujukan pada ikan atau kerang-kerangan yang dipotong menjadi irisan tipis kemudian disajikan dengan beberapa sausseperti wasabi, kecap atau saus ponzudan disertai dengan akar lobak. Proses pengolahan sajian sashimi ini dilakukan dengan steril unutk menghindari kontaminasi bakteri patogen karena sashimi ini disajikan tanpa dimasak. Walaupun demikian tidak tertutup kemungkinan adanya kontaminasi bakteri patogen pada sajian sashimi tersebut. Penelitian ini difokuskan untuk mengidentifikasi Staphylococcus aureus pada salmon mentah dalam sajian sashimi di seluruh restoran Jepang yang ada kota Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observational. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil sampel sashimi disetiap restoran Jepang, kemudian membawanya ke laboratorium untuk menumbuhkannya dalam media Manitol Salt Agar (MSA) kemudian diidentifikasi menggunakan pewarnaan gram, setelah itu dilakukan tes katalase dan tes koagulase untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Staphylococcus aureus.

Dari 10 sampel yang ada terdapat 5 sampel yang positif ditemukannya bakteri Staphylococcus aureus dan ditemukannya juga bakteri patogen lain diantaranya Klebsiella, Eschericia coli dan Bacilus subtilis.

(4)

ABSTRACT

Sashimi is a Japanese term intended to fish or shellfish which is cut into thin slices and then served with several sauces such as wasabi, soy sauce or ponzu sauce accompanied with radish roots. The processing of sashimi dish is done with sterile fatherly avoid contamination of pathogenic bacteria as sashimi is served without cooking. Nevertheless there is a possibility of contamination of pathogenic bacteria in the sashimi dish. This research study is focused on identifying Staphylococcus aureus in raw salmon in a dish of sashimi in Japanese restaurants exist throughout the city of Medan.

The method used is descriptive observational. Data collection was done by taking a sashimi sample in every Japanese restaurant, and then took it to the laboratory to grow them in media Mannitol Salt Agar (MSA) then identified using gram stain, after that catalase test was carried out and coagulase test to determine the presence or absence of the bacterium Staphylococcus aureus.

5 samples out of 10 samples were found positive of Staphylococcus aureus and also the discovery of other pathogenic bacteria including Klebsiella, Eschericia coli and Bacilus subtilis.

(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan Kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Karya tulis ilmiah ini berjudul “Identifikasi Staphylococcus aureus pada salmon mentah dalam sajian sashimi di restoran Jepang kota Medan” dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

2. dr. Sri Amelia, M.Kes., selaku dosen pembimbing saya yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pemikirannya dalam membimbing saya menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

3. Prof. dr. H. Aznan Lelo, Ph.D., Sp.FK dan dr. Rosmayanti S. Siregar, Sp.A., selaku dosen penguji saya yang telah membantu dan memberikan arahan dan masukan kepada saya dalam menyelesaikan penelitian ini

4. dr. Ramona Duma Sari Lubis, Sp.KK (K) , selaku dosen penasehat akademik saya selama belajar di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(7)

6. Seluruh staf dan pegawai Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara khususnya Mirza Hasibuan yang telah membantu saya dalam penelitian ini

7. Marthin Ardo dan Paulus Saudjana yang telah membantu saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Teman satu dosen pembimbing saya, Sarah dan Septami atas bantuan dan kerjasamanya dalam proses penelitian ini.

9. Seluruh staff pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

10.Seluruh teman dan sahabat yang telah membantu, memberikan semangat dan masukan dalam pengerjaan penelitian ini

Penulis menyadari dalam penulisan karya tulis ilmiah ini banyak hal yang harus disempurnakan. Untuk itu, penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata, semoga Tuhan senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat diterima dan memberikan manfaaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Medan, 7 Desember 2015

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

2.1.2. Kandungan Gizi yang Terdapat dalam Salmon ... 6

2.2. Sashimi... 7

2.2.1. Pengenalan Sashimi ... 7

2.2.2. Komposisi Sashimi ... 8

2.2.3. Cara Pembuatan Sashimi ... 9

2.2.4. Higienitas Sashimi ... 9

2.3. Keracunan Makanan (foodborne Disease) ... 10

2.3.1. Penyakit yang Ditularkan melalui Makanan ... 10

(9)

2.3.2.1. Epidemiologi Keracunan Staphylococcus

2.4. Staphylococcus aureus ... 14

2.4.1. Pengenalan Staphylococcus aureus ... 14

2.4.2. Morfologi ... 15

2.4.3. Sifat Kultur ... 16

2.4.4. Toksin dan Enzim ... 16

2.4.5. Patogenitas ... 18

2.4.6. Diagnosa Laboratorium ... 18

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL . 21 3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 21

3.2. Defenisi Operasional ... 21

4.4.1. Teknik Pengambilan Sampel ... 24

4.4.2. Alat dan Bahan ... 24

4.4.3. Cara Kerja ... 25

(10)

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

5.1. Hasil Penelitian ... 27

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 27

5.1.2. Karakteristik Sampel Penelitian ... 27

5.1.3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium ... 27

5.2. Pembahasan ... 28

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 32

6.1. Kesimpulan ... 32

6.2. Saran ... 32

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Ikan salmon ... 5 Gambar 2.2 Kandungan nutrisi salmon ... 6 Gambar 2.3 Staphylococcus aureus hasil pewarnaan gram ... 14 Gambar 2.4 Sifat β-hemolisis Staphylococcus aureus, tampak

zona gelap mengelilingi koloni ... 15 Gambar 2.5 Pigmen Kuning Keemasan Staphylococcus aureus

pada nutrient agar ... 16 Gambar 2.6 Uji koagulase Staphylococcus aureus mampu

menggumpalkan plasma darah kelinci (bawah),

(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Kandungan sashimi yang bahan dasarnya ikan ... 8 Tabel 2.2 Intoksifikasi Staphylococcus aureus pada produk

pangan ... 13 Tabel 3.1 Hasil uji biokimia Staphylococcus aureus ... 22 Tabel 5.1 Hasil analisis sashimi yang di jual di restoran Jepang

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4

Judul Daftar riwayat hidup

Dokumentasi Surat izin penelitian

Referensi

Dokumen terkait