• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Escherichia coli Pada Salmon Mentah Dalam Sajian Sashimi di Restoran Jepang Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Escherichia coli Pada Salmon Mentah Dalam Sajian Sashimi di Restoran Jepang Kota Medan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

APEC Secretariat, Michigan State University, and The World Bank Group. 2013.

Penerapan Keamanan Pangan pada Perikanan Budidaya. Available from:

http://fscf-ptin.apec.org/docs/food-safety-practices-for-aquaculture/

Aquaculture_3-Food_Safety_Practices_for_Aquaculture_Production_

BAHASA.pdf [Accessed 10 Mei 2015].

Arisman, M., 2009. Keracunan Makanan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC,

pp.2-3,93-98.

Arvidson, C., 2009. Available from: http://www.microbelibrary.org/

library/laboratory-test/2782-cultivation-media-for-bacteria. [Accessed 20

April 2015] .

Atanassova, V., Reich, F., dan Klein, G., 2008. Microbiological Quality of Sushi

from Sushi Bars and Retailers. Journal of Food Protection. Available from:

http://www.ingentaconnect.com/content/iafp/jfp/2008/

00000071/00000004/art00030 [Accessed 21 April 2015].

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2008. Pengujian

Mikrobiologi Pangan. Available from:

http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/Buletin%20Info%20POM/020

8.pdf [Accessed 11 Mei 2015].

Cahyana, C. dan Artanti, G.D., 2015. Buku Pintar Masak Hidangan Kontinental.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, pp.48-50.

Carter, G., Wise, D., and Carter, G., 2004. Essentials of veterinary bacteriology

(2)

Cheeptham, N., 2010. Available from: http://www.microbelibrary.org/

images/atlas_emb/e.coli_emb_fig1.jpg [Accessed 11 Mei 2015].

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor: 1096/MenKes/Per/VI/2011 Tentang Higiene

Sanitasi Jasaboga. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor: 1098/MENKES/SK/VII/2003 Tentang

Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Jakarta: Menteri

Kesehatan Republik Indonesia.

Elfidasari, D., Saraswati, A.M., Nufadianti, G., Samiah, R., dan Setiowati, V.,

2011. Perbandingan Kualitas Es di Lingkungan Universitas Al Azhar

Indonesia dengan Restoran Fast Food di Daerah Senayan dengan Indikator

Jumlah Escherichia coli Terlarut. Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI

SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol . 1, No. 1, pp.18-22.

Gladwin, M. and Trattler, B.,2001. Clinical microbiology made ridiculously

simple. Miami, FL: MedMaster, pp.56-57.

Greenwood, D., Slack, C.B., and Peutherev, F., 2002. Medical Microbiology.

Sixteenth Edition. China: Churchill Livingstone, pp.174-188, 265-288.

Brooks, G., Butel, J., Morse, S. and Jawetz, E., 2007. Jawetz, Melnick, &

Adelberg's Mikrobiologi Kedokteran. Mikrobiologi Kedokteran Edisi ke-23.

Jakarta: EGC, pp.106-110.

Kadam, S. dan Prabhasankar, P., 2010. Marine food as functional ingredients in

(3)

Hill, pp.203-208.

Lerner, K. Lee, and Lerner, B.W., 2003. World Of Microbiology And

Immunology. Detroit: Gale, pp.171-172.

Lindsay, J.A., 1997. Chronic Sequelae of Foodborne Disease. Florida: National

Center for Infectious Diseases. Available from: http://www.cdc.gov/eid

[Accessed 20 April 2015].

Mayasari, E., 2014. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Medan:

Laboratorium Mikrobiologi Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Morgan, D., 2005. Salmon. San Francisco: Chronicle Books, pp.23-27.

Nespolo, N., Martineli, T., and Rossi Jr., O., 2012. Microbiological quality of

salmon (Salmo salar) sold in cities of the state of São Paulo, Brazil. Brazilian

Journal of Microbiology, 43(4), pp.1393-1400.

Putra, E., 2005. Kandungan Bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. Pada

Daging Burger yang Dijual di Sekitar Kampus USU Medan 2005. In: USU

institutional Repository. Available from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/

123456789/14763/1/031000302.pdf[Accessed 17 April 2015].

Rahmadianti, F., 2012. Available from: http://food.detik.com/read/2012/07/13/

164100/1964926/297/yuk-membuat-salmon-sashimi-a-la-resto-jepang[Accessed 20 April 2015].

Silaonang, M., 2008. Vibrio Parahaemoluticus Penyebab Gastroenteritis.

Available from:

(4)

McDevitt, S.,2010. Available from: http://www.microbelibrary.org/

images/atlas_imvic/imvic%20escherichia%20coli_labeled.jpg[Accessed 20

April 2015] .

Situmorang, E., 2011. Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri

Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI

Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011. In: USU institutional Repository.

Available from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ 37697/4/

Chapter%20II.pdf[Accessed 22 April 2015].

Slamet, J.S., 2007. Kesehatan Lingkungan. Cetakan ketujuh. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press, pp. 89.

Suriaman, E., dan Juwita, 2008. Jurnal penelitian mikrobiologi pangan “uji

kualitas air” jurusan biologi fakultas sains dan teknologi. Malang:

Universitas Islam Negeri Malang, pp.95-96.

Tahaku, N., 2012. Hygiene Sanitasi Pengolahan dan Uji Keberadaan Bakteri

Escherichia coli pada Es Buah yang dijajakan di Pasar Jajan Kota Gorontalo.

Skripsi. Fakultas ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri

Gorontalo, pp.5-8.

United States Department of Agriculture, 2014.National Nutrient Database for

Standard Reference Release 28. Available from:

http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/4538[Accessed 20 April 2015].

WHO, 2006. Penyakit Bawaan Makanan: Fokus Pendidikan Kesehatan. Jakarta:

(5)

Referensi

Dokumen terkait

bahan makanan yang berpotensi yang akan segera diolah kembali.. Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha

Tingkat prevalensi cemaran Escherichia coli pada daging ayam dapat diartikan jumlah sampel daging ayam positif E. coli berbanding dengan total sampel daging

Masomba menunjukkan bahwa pada pengambilan sampel pertama yaitu positif terdapat bakteri Escherichia coli dengan jumlah 3,0 APM/g, dan kedua juga positif terdapat

Asumsi lain ditemukannya Staphylococcus aureus pada identifikasi bakteri ini adalah adanya kontaminasi pada peralatan yang digunakan untuk proses identifikasi

Tingkat prevalensi cemaran Escherichia coli pada daging ayam dapat diartikan jumlah sampel daging ayam positif E. coli berbanding dengan total sampel daging

Hal tersebut memunculkan hipotesis Jumlah cemaran Escherichia coli pada daging broiler yang disimpan dalam showcase dengan suhu 0℃-8℃ akan stabil atau tidak mengalami

Pemeriksaan keberadaan bakteri Escherichia coli pada sampel minuman es teh di Pasar Malam Kampung Solor Kota Kupang dilakukan dalam beberapa tahap dimulai

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segalapernyataan dalam skripsi ”Cemaran Bakteri Escherichia coli pada Daging Sapi di Pasar Tradisional Kota