Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : RAUDHAH SARI
Tempat / Tanggal Lahir : Takengon / 3 April 1994
Agama : Islam
Alamat : Jln. Setia No.40, Tanjung Rejo, Medan
Riwayat pendidikan :
Nama Institusi Tahun
TK Aisyiah Bustanul Athfal Takengon 1999-2000
SD Negeri 4 Takengon 2000-2006
SMP Negeri 1 Takengon 2006-2009
SMA Negeri 1 Takengon 2009-2012
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2012 – Sekarang
Riwayat Organisasi :
Organisasi Tahun
Anggota Divisi Keuangan SCORE PEMA FK USU
Periode 2013-2014 2013-2014
Manager Keuangan SCORE PEMA FK USU Periode
2014-2015 2014-2015
Anggota Majelis Pertimbangan Agung SCORE PEMA
FK USU 2015-2016
Riwayat Pelatihan, Seminar, dan Simposium:
1. Get Together SCORE “Bukan Mahasiswa Biasa” (SCORE PEMA FK USU, 2012)
2. Pekan Ilmiah Mahasiswa “Doing a Research, Healing the World” (SCORE PEMA FK USU, 2012)
3. Seminar dan Workshop Basic Life Support & Traumatology (TBM FK USU, 2013)
4. Seminar, Symposium, dan Talkshow “Islamic Medicine 4” (PHBI FK USU, 2013)
5. Get Together SCORE “Get Together, Get Your Dreams” (SCORE PEMA FK
USU, 2013)
6. Simposium Nasional Scripta Research Festival 2014 “Supporting The Survivors and Never Ever Giving Up on Leukemia” (SCORE PEMA FK USU,
2014)
7. Seminar Nasional Diabetes Melitus Type II (FK Udayana, 2014) 8. Get Together (SCORE PEMA FK USU, 2014)
9. Symposium and Workshop “Errors of Metabolism and Hormonal Disorders” (INAMSC FK UI, 2015)
10. Seminar dan Workshop Nasional “Good Clinical Practice (Cara Uji Klinik yang Baik)” (Komisi Etik Penelitian FK USU, 2014)
11. Simposium Nasional Scripta Research Festival 2015 “Clinical Updates and Current Management of Infectious Disease (Highlight on Dengue
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih :
Tahun Event Ilmiah Kategori
Lomba Prestasi Judul Karya
2014
Scientific Atmosphere 7
KIH FK UDAYANA
KTI-GT Finalis
Terapi Kombinasi Tanaman Ekstrak Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) dan Meniran (Phyllanthus niruri L.) dalam Mengatasi Diabetes dan Komplikasi Perilaku Ibu Terhadap
Penanganan Diare Pada Balita Pasca Banjir di
Indonesia
2015 INAMSC FK UI 2015
Literature
Review Semifinalist
SIRT1-AMPK-Pathway: a Novel Treatment for Type 2 Diabetes Mellitus
Karya-Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :
Tahun Kategori Event Ilmiah Judul Karya
2013 KTI-GT
Seleksi Masuk SCORE PEMA
FK USU
Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Tingkat Obesitas
2014 KTI-GT
Scientific Atmosphere 7
KIH FK Udayana
Terapi Kombinasi Tanaman Ekstrak Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) dan Meniran (Phyllanthus niruri L.) dalam Mengatasi Diabetes dan Komplikasi Nefropati Diabetik
2014 Video Edukasi Scientific Fair
FK UNDIP Diary of My Heart
2014 PMC Temilnas 2014
Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Terhadap Penanganan Diare Pada Balita Pasca Banjir di Indonesia 2014 Video Edukasi Temilnas 2014 Sigap Tangani Gunung Api
2015 Literature
Review INAMSC FK UI
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
TAHAP PEMBUATAN SEDIAAN HISTOPATOLOGI
Pembuatan sediaan histopatologis dilakukan agar jaringan dapat diamati di bawah mikroskop. Adapun tahap pembuatan sediaan tersebut adalah sebagai berikut.
Tahapan Tujuan Cara
1. Fiksasi (Fixation)
Untuk membuat struktur unsur-unsur jaringan stabil dan menghindari kerusakan jaringan akibat enzim di dalam sel (autolisis) atau bakteri.
Mencelupkan jaringan kedalam formalin buffer 10% selama 2 jam.
2. Dehidrasi (Dehydration)
Untuk mengambil semua air (H2O) yang terkandung di
dalam jaringan dan untuk membersihkan sisa-sisa fiksatif
Mencelupkan jaringan kedalam alkohol 70%, 80%, 96%, atau alkohol absolut.
3. Pembeningan (Clearing)
Untuk menghilangkan alkohol dari jaringan dan mempersiapkan jaringan untuk pembenaman.
Mencelupkan jaringan kedalam larutan Xylol.
4. Pembendaman (Embedding)
Agar jaringan mudah dipotong menjadi irisan-irisan yang sangat tipis
Jaringan dibenamkan ke dalam parafin cair (58-60oC) selama 2 jam. 5. Pengecoran
(Blocking)
Membuat balok parafin disekitar jaringan agar mudah dipotong.
lembaran logam hingga rapat dan membentuk ruang seperti kubus. 6. Pemotongan
(Sectioning)
Memotong jaringan menjadi irisan-irisan tipis.
Menggunakan mikrotom dengan ketebalan 5-12µ. 7. Pewarnaan
(Staining)
Agar unsur jaringan menjadi kontras dan dapat dikenali di bawah mikroskop.
Menggunakan pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE).
8. Perekatan (Mounting)
Pengawet dan refraksi jaringan tersebut sehingga lebih jelas dilihat batas antar selnya.
Mounting media (gliserol atau balsam kanada).
9. Pelabelan (Labelling)
Memudahkan dalam pengenalan preparat.
Merekatkan kertas label pada preparat.
Seperti yang tertera pada tabel di atas, pewarnaan menggunakan Hematoxylin-Eosin (HE), sehingga inti sel dan reticulum endoplasma kasar yang mengandung banyak asam nukleat akan tampak berwarna ungu/biru (basofilik), sedangkan sitoplasma dan serat kolagen akan tampak berwarna merah muda (eosinofilik) (Pakurar dan Bigbee, 2004).
Adapun cara melakukan pewarnaan tersebut adalah sebagai berikut.
Proses Larutan Waktu
Deparafinisasi Xylol Xylol
15 menit 15 menit
Hidrasi Alkohol 96%
Alkohol 95% Alkohol 80% Air mengalir
2 menit 2 menit 2 menit 10 menit Cat Utama Haematoxylin Meyer
Air mengalir
Cat Pembanding Eosin 1.5 menit Dehidrasi Alkohol 80%
Alkohol 95% Alkohol 86%
5 celup 5 celup 2 menit
Dikeringkan 1 menit
Clearing Xylol
Xylol
10 menit 5 menit
Mounting Entelallan 5 menit
Lampiran 6
OUTPUT DATA HASIL PENELITIAN
a. Hasil Uji Normalitas Data Ketebalan Reepitelisasi Epidermis pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Tebal Epitel
P1 4 100.0% 0 0.0% 4 100.0%
Kelompok Statistic Std. Error
Tebal Epitel P1
Mean 7.8300 .64323
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 5.7829
Upper Bound 9.8771
5% Trimmed Mean 7.8261
Median 7.7950
Variance 1.655
Std. Deviation 1.28647
Minimum 6.32
Maximum 9.41
Range 3.09
Interquartile Range 2.47
Skewness .151 1.014
Kurtosis .434 2.619
P4
Mean 20.8725 2.18432
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 13.9210
Upper Bound 27.8240
5% Trimmed Mean 20.8672
Variance 19.085
Std. Deviation 4.36865
Minimum 15.57
Maximum 26.27
Range 10.70
Interquartile Range 8.04
Skewness .065 1.014
Kurtosis 1.502 2.619
P21
Mean 75.1425 4.72506
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 60.1053
Upper Bound 90.1797
5% Trimmed Mean 75.0789
Median 74.5700
Variance 89.305
Std. Deviation 9.45011
Minimum 64.17
Maximum 87.26
Range 23.09
Interquartile Range 17.38
Skewness .362 1.014
Kurtosis 1.570 2.619
K1
Mean 14.6600 1.23772
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 10.7210
Upper Bound 18.5990
5% Trimmed Mean 14.7556
Median 15.5200
Variance 6.128
Std. Deviation 2.47544
Minimum 11.10
Maximum 16.50
Range 5.40
Interquartile Range 4.38
Skewness -1.557 1.014
Kurtosis 2.238 2.619
K4
Mean 18.2925 .55617
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 16.5225
5% Trimmed Mean 18.2561
Median 17.9650
Variance 1.237
Std. Deviation 1.11234
Minimum 17.34
Maximum 19.90
Range 2.56
Interquartile Range 1.95
Skewness 1.557 1.014
Kurtosis 2.890 2.619
K21
Mean 38.8825 2.70453
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 30.2755
Upper Bound 47.4895
5% Trimmed Mean 38.7467
Median 37.6600
Variance 29.258
Std. Deviation 5.40906
Minimum 33.72
Maximum 46.49
Range 12.77
Interquartile Range 9.76
Skewness 1.256 1.014
Kurtosis 2.335 2.619
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tebal Epitel
P1 .167 4 . .997 4 .991
b. Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances Tebal Epitel
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.543 5 18 .226
c. Hasil Uji One-Way ANOVA
ANOVA Tebal Epitel
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 12243.340 5 2448.668 100.172 .000
Within Groups 440.003 18 24.445
d. Hasil Uji Post Hoc LSD
Multiple Comparisons Dependent Variable: Tebal Epitel
LSD
(I) Kelompok (J) Kelompok Mean
Difference
(I-J)
Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
P1
Lampiran 7
FORMAT PENGISIAN DATA
Sampel Ketebalan Reepitelisasi Epidermis (µm)
P1 P4 P21 K1 K4 K21
1 2 3 4