• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BIAYA DAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI KAYU

PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI

(Studi Kasus : PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab.

Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)

SKRIPSI

Warsein Roy M. S 101201163/Manajemen Hutan

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

WARSEIN ROY M. S : Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara), yang dibimbing oleh MUHDI dan YUNUS AFIFUDDIN.

Analisis biaya dan produktivitas produksi kayu dilakukan di PT. Sumatera Riang Lestari. Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2014 sampai bulan September 2014. Tujuannya adalah untuk menganalisis biaya pemanenan yang berfokus kepada tahapan penebangan, pembagian batang, penumpukan, pengupasan, penyaradan, dan pemuatan serta menganalisis produktivitas pemanenan kayu di HTI PT. Sumatera Riang Lestari. Metode analisis pengambilan sampel pohon dilakukan dengan purposive sampling. Untuk menganalisis biaya pemanenan di HTI digunakan rumus-rumus perhitungan biaya tetap dan biaya tidak tetap (variabel). Untuk menganalisis produktivitas pemanenan kayu dilakukan dengan menghitung besarnya produktivitas kayu yang dikeluarkan dari lokasi HTI ke tempat pengolahan kayu dengan alat angkut (truck). Untuk mendapatkan data dalam perhitungan biaya dan produktivitas pemanenan kayu diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pemanenan kayu, yaitu biaya

tetap dan tidak tetap (variabel) yang digunakan adalah Rp 288.243 dan Rp 398.849,38. Produktivitas pemanenan kayu yang didapat pada hutan tanaman

industri (HTI) PT. Sumatera Riang Lestari adalah sebesar 314,80 m3/hari.

(3)

ABSTRACT

WARSEIN ROY M. S: Analysis of Costs and Productivity in Plant Forest Wood Production Industry (Case Study PT. Sumatera Riang Lestari-Block I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu South and the District. North Padang Lawas), which is guided by MUHDI and YUNUS AFIFUDDIN .

Analysis of costs and productivity of timber production is done in PT. Sumatera Riang Lestari. This research was conducted since August 2014 until September 2014. The purpose of this research is to analyze the cost of harvesting that focus on the stages of harvesting, the division of the stem, stacking, stripping, extraction, loading and analyzing productivity and harvesting of timber in HTI PT. Sumatera Riang Lestari. The method of analysis in the sampling trees is done by purposive sampling. To analyze the cost of harvesting used calculation formulas fixed costs and variable costs (variable). To analyze the productivity of harvesting is done by calculating the productivity of timber extraction from the location of HTI to sawmills with conveyances (truck). Data in the calculation of costs and productivity of timber harvesting obtained by direct observation in the field.

The research results showed that the cost of harvesting, fixed and variable costs (variable) used is Rp 288.243 and Rp 398.849,38. Productivity harvesting of timber obtained in plantation forests (HTI) PT. Sumatera Riang Lestari is 314,80 m3/hari.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian ini. Judul dari penelitian ini adalah “Analisis Biaya dan Produktivitas Produksi Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Padang Lawas Utara)”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada orangtua penulis yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan doa dan semangat serta mendukung penulis dalam moril dan material. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ketua komisi pembimbing Dr. Muhdi, S.Hut., M.Si dan anggota komisi pembimbing Yunus Afifuddin, S.Hut., M.Si yang terus membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan hasil penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penelitian ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan maupun penyajian hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penelitian ini.

Akhirnya penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi para mahasiswa kehutanan.

(5)

DAFTAR ISI

Kegiatan Pembagian Batang (Bucking) ... 4

Kegiatan Penumpukan (Pre-Bunching) ... 4

Kegiatan Pengupasan (Debarking) ... 5

Kegiatan Penyaradan (Extraction) ... 5

(6)

Prosedur Penelitian ... 11

1. Pengumpulan Data ... 11

2. Analisis Data di Lapangan ... 12

3. Pengolahan Data ... 15

HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan dalam Pemanenan ... 18

1. Kegiatan Penebangan (Felling) ... 18

2. Kegiatan Pembagian Batang (Bucking) ... 21

3. Kegiatan Penumpukan (Pre-Bunching) ... 23

4. Kegiatan Pengupasan (Debarking) ... 25

5. Kegiatan Penyaradan (Extraction) ... 28

6. Kegiatan Pemuatan (Loading) ... 31

Produktivitas Pada Setiap Kegiatan ... 32

Analisis Biaya ... 33

Produktivitas Pemanenan di HTI ... 38

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 41

Saran ... 41

(7)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Kegiatan pengerjaan penebangan di hutan tanaman industri ... 19

2. Kegiatan pengerjaan pembagian batang di hutan tanaman industri ... 22

3. Pengerjaan kegiatan pengupasan kulit kayu ... 27

4. Pengerjaan kegiatan penyaradan dengan menggunakan pontoon ... 29

5. Kegiatan pengerjaan pemuatan (loading) ... 31

6. Produktivitas setiap kegiatan pemanenan ... 33

7. Analisis biaya dalam pemanenan kayu di hutan tanaman industri ... 34

8. Analisis biaya dalam pemanenan disetiap alat pemanenan ... 36

9. Analisis biaya dalam pemanenan disetiap kegiatan pemanenan ... 37

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Beberapa hal yang tidak dilakukan operator chainsaw ... 18

2. Pembagian batang menjadi beberapa tual dengan chainsaw ... 21

3. Kegiatan penumpukan oleh alat excavator ... 24

4. Pengupasan secara mekanis dengan alat debarker ... 26

5. Pengupasan secara manual dengan tenaga manusia ... 26

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Peta areal hutan tanaman Eucalyptus sp. PT. Sumatera Riang Lestari

sektor Sei Kebaro ... 44

2. Penebangan dengan menggunakan chainsaw merk STIHLL ukuran kecil ... 45

3. Penebangan dengan menggunakan chainsaw merk NEW WEST ukuran kecil ... 46

4. Pembagian batang dengan menggunakan chainsaw merk STIHLL ukuran kecil ... 47

5. Pembagian batang dengan menggunakan chainsaw merk NEW WEST ukuran kecil ... 48

6. Pengupasan dengan menggunakan alat kupas (mekanis) ... 49

7. Pengupasan dengan menggunakan tenaga manusia (manual) ... 51

8. Pemuatan kayu ke alat angkut (truck) ... 52

9. Kegiatan penebangan (Felling) ... 57

10. Kegiatan pembagian batang (Bucking) ... 57

11. Kegiatan penumpukan (Pre-Bunching) ... 58

12. Kegiatan pengupasan (Debarking) ... 58

13. Kegiatan penyaradan (Extraction) ... 59

14. Kegiatan pemuatan (Loading) ... 60

Referensi

Dokumen terkait

Schools that improve student achievement are more likely to have principals who are strong organizational managers than are schools with principals who spend more of their

In these figures the blue points are data points, the green lines depict the edges of minimum spanning tree constructed from neighborhood graphs of data points before

RKPA - SKPD 2.2.1 Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah.. ANDI

Dari hasil pembahasan data hasil pelaksaan tindakan dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa menggunakan model blended learning sudah berhasil meningkatkan

Berdasarkan pada Berita Acara Pembuktian Kualifikasi Nomor : 675/ULP-Pokja-I-JK /2016 tanggal 24 Mei 2016, pekerjaan Penyusunan Rencana Pembangunan Industri

Akan tetapi, penemuan tersebut bukan merupakan tanda pasti faringitis Streptokokus, karena dapat juga ditemukan pada penyebab tonsilofaringitis yang lain.. Sedangkan

Terbentuknya Forum Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau FoKSBI menunjukkan bahwa semua pihak; pemerintah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, asosiasi pengusaha, dan

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan ke kondisi yang optimal jika terjadi