• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIMINASI PERHATIAN GURU TERHADAP MOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DESKRIMINASI PERHATIAN GURU TERHADAP MOT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIMINASI PERHATIAN GURU TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR PESERTA DIDIK

ABSTRACT

Artikel ilmiah ini menjelaskan tentang sebuah sisitem pembelajaran yang memacu motivasi belajar peserta didik. Perhatian guru merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat memacu motivasi belajar peserta didik. Namun tidak jarang di dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas terdapat seorang siswa yang di anak emaskan oleh gurunya. Tanpa disadari hal ini merupakan salah satu tindak deskriminasi perhatian dari seorang guru terhadap peserta didik.

Deskriminasi merupakan kecenderungan seseorang untuk membeda-bedakan orang satu terhadap orang lainnya. Deskriminasi perhatian ini pun menimbulkan kecenderungan sosial terhadap peserta didik lainnya. Diharapkan guru tidak

melakukan perhatian individual ketika di dalam kelas, tapi perhatian secara global di arahkan ke setiap peserta didik yang lebih baik diharapkan bisa menunjang hasil akhir yang merata.

KATA KUNCI :

Deskriminasi, perhatian, motivasi belajar.

PENDAHULUAN

(2)

Seorang guru diharapkan dapat menjadi subjek pembelajaran yang sesungguhnya, yang dapat berinteraksi langsung dengan peserta didiknya yaitu dengan memberi sebuah perhatian baik berupa nasihat, pujian, maupun gurauan. Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar (Gage & Berliner, 1984:355). Manusia memiliki ciri khas yang secara prinsipal berbeda dari hewan, sehingga perhatian yang dibutuhkan harus sesuai dengan sifat dan hakikat manusia itu sendiri. Perhatian yang dibutuhkan adalah perhatian yang mampu membangkitkan motivasi belajarnya. Misalnya dari pembelajaran yang tidak sukai menjadi disukai berkat pemberian perhatian lebih dari guru yang mengajarnya.

Indikasi perhatian terhadap motivasi belajar

Motivasi terjadi apabila terdapat dorongan dari kekuatan mental individu itu sendiri. “Motivation is the cancept we use when we describe the force action or within an organism to intiate and direct behaviour”( Petri, Herbert L, 1986 : 3 ). Maka dari itu, dibutuhkan sesuatu hal yang dapat mendorong kekuatan mental tersebut. Sehingga motivasi seseorang dapat bersumber dari : (i) dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang di kenal sebagai motivasi eksternal ( Dimyati & Mudjiono, 2006 : 90 ). Lemahnya sebuah motivasi atau tiadanya motivasi belajar pada peserta didik merupakan kurangnya dorongan kekuatan pada dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).

Bentuk perhatian dari seorang guru merupakan motivasi eksternal yang bertujuan untuk memacu hasrat, dorongan, kebutuhan, dan tujuan peserta didik. Oleh sebab itu, intuk nisa menanamkan sikap positif terhadap peserta didiknya, seorang guru di tuntut untuk menimbulkan sebuah daya tarik tersendiri yang dapat

menimbulkan motivasi belajar peserta didik dari perhatian yang di berikan. Sehingga perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.

Pengaruh Deskriminasi Perhatian Guru

(3)

pada sumber eksternal, itu tergantung pada jumlah perhatian yang mereka dapat. Dalam hal ini deskriminasi perhatian pun kerap terjadi.

Bentuk perhatian itu sendiri dapat kita golongkan pada dua bentuk, yaitu individual dan kelompok. Perhatian secara individual yang diberikan kepada anak yang kurang atau bahkan bisa dikatakan kurang sekali akan motivasi belajarnya mampu menjadikan peserta didik menjadi termotivasi, karena dia merasa dianggap dan diperhatikan. Apalagi bila terbukti mendapat nilai baik, ini dapat menjadi suatu hal yang berpengaruh bagi usaha belajar selanjutnya. Namun apabila diawal

pertemuan kesan seorang anak terhadap guru sudah jelek maka akan membuat motivasi belajarnya menurun, mata pelajaranya tidak disukai dan hasil nilainya pun menjadi tidak memuaskan, karena tidak ada motivasi belajar pada pelajaran tersebut.

Dampak negatif dari perhatian secara individual yaitu akan menimbulkan deskriminasi terhadap peserta didik yang lain. Pengertian dari deskriminasi itu sendiri merajuk pada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, dimana disebabkan karena kecenderungan untuk membeda-bedakan yang lain (wikipedia). Untuk menghindari menurunya motivasi belajar yang disebabkan oleh deskriminasi tersebut maka seorang guru diharapkan memberi perhatian dengan bentuk perhatian kelompok. Khususnya pada siswa SLTP/SLTA yang masih merupakan pribadi-pribadi yang sedang berkembang dan masih labil yang mudah tersinggung dan putus asa.

Memberikan perhatian secara kelompok tidak hanya kepada satu siswa saja. Maka semua siswa yang ada pada kelas tersebut, akan termotivasi dan memiliki hasil belajar yang relevan satu sama lainnya ( sinkron/rata). Menurut Dimyati &

Mudjiaono (2006) hasil belajar merupakan hasil dari satu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dan sebagian besar hasil belajar dipengaruhi oleh tindak pendidik yang memberikan perhatiannya.

Simpulan

Berdasarkan analisis mengenai akibat deskriminasi perhatian seorang guru terhadap peserta didik, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :

(4)

tuntut untuk dapat memberi sebuah ketertarikan khusus dan motivasi dari perhatian yang di berikan.

2. Terdapat beragam pengaruh positif maupun negatif. Terjadinya deskriminasi perhatian dari seorang guru punenjadi masalah yang cukup serius. Peserta didik yang diberi perhatian lebih oleh seorang guru secara individual akan membuat motivasi belajarnya lebih dan cepat meningkat. Namun hal itu akan mengacu peserta didik yang lain cemburu dan menurunkan motivasi belajar mereka. Sehingga dituntut untuk memberi perhatian secara kelompok supaya memperoleh hasil belajar atau nilai yang relavan (sinkron/merata).

Pustaka Rujukan

Danim, Sudarwan. 2010. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung:Alfabeta.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta. Tirtarahardja, umar dan S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:

Rineka cipta.

Friel, John C dan Linda D. Friel. 2002. 7 Kesalahan Terbesar Orangtua dan cara-cara memperbaikinya. Bandung: Kaifa.

n.b

Motivasi belajar siswa

Keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditujukan para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar . dalam hal : - Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran

- Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya

- Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya - Reaksi yang ditunjukan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru - Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan

(5)

belajar-mengajar berkenaan dengan komponen-komponen proses belajar-belajar-mengajar seperti tujuan pengajaran, metode, bahan pengajaran, kegiatan belajar oleh murid, kegiatan mengajar guru, dan penilaian. Salah satu Kriteria yang digunakan dalam menilai proses belajar mengajar ialah motivasi belajar siswa yang mereka peroleh dari keteladanan guru yang di berikan.

Guru harus bisa menjadi contoh teladan bagi muridnya. Contohnya dapat kita lihat ketika seorang guru memotivasi anak-anak didiknya untuk lebih banyak membaca buku, yaitu dengan menemukan gurunya banyak membaca buku. Tetapi, bagaimana mungkin seorang guru yang jarang sekali membaca mampu memotivasi anak-anak didiknya untuk lebih banyak membaca buku? Guru dapat membuat hal kecil sendiri di dalam kelasnya, dan menjadikan dirinya sebagai inspirator bagi murid-muridnya. Kita sebagai guru adalah motivasi bagi anak-anak didik kita, melalui kebiasaan prilaku kita , budaya fisik dan mental ini bisa memberi contoh kepada anak-anak didik kita. Karena murid-murid selalu mengikuti perilaku guru mereka. Jadi seorang guru dapat melakukan banyak hal melalui kekuatan motivasi. Seorang guru harus menyadari bahwa kekuatan motivasi dan menggunakannya dengan baik dimanapun. Ada Senyum di Dalam Kelas, Senyum memainkan peran yang sangat penting, tidak hanya dalam batas-batas sekolah, tetapi juga bahkan di dalam masyarakat pada umumnya. Senyum adalah ekspresi cinta. Senyum adalah kekuatan dan kekuasaan seseorang. Sekolah juga harus menjadikan senyum sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar. Seorang guru menyentuh hati anak-anak didiknya melalui daya tarik ‘senyum’. Senyum menciptakan percaya diri anak-anak didik kita. Perkembangan kemajuan anak-anak didik terhadap mata pelajarannya, terjadi ketika mereka mulai menyukai dan mencintai gurunya. Bagaimana murid mau mencitai pelajarannya jika ia tidak mencintai gurunya. Senyuman seorang guru,

(6)

memerankan seseorang pemberi tugas atau bahkan pemimpin sirkus untuk anak-anak didik kita, kita akan merusak kegitan belajar mengajar mereka. Anak-anak-anak didik kita mulai membenci kita dan menyembunyikan segala sesuatu yang ada pada dirinya kepada kita. Anak-anak didik kita akan mengembangkan rasa takut kepada kita. Itu sebabnya, banyak orang tua dan guru berada dalam masalah besar, ketika semua persoalan pribadi anak-anak kita tidak mengemuka. Anak-anak didik kita kehilangan kebebasan untuk berterus-terang menceritakan

Referensi

Dokumen terkait

65 Mohd FarhanAbd Rahman (2012), “ Pandangan Orientalis Terhadap Masyarakat Islam Di Tanah Melayu: Analisa Terhadap Karya Pilihan R.O.. Sarjana kolonial menafikan otoriti

Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH KREDIBILITAS ENDORSER DAN KREATIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP MEREK SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP EFEKTIFITAS IKLAN (STUDI KASUS IKLAN XL

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul pembelajaran berbasis game menggunakan metode inkuiri berorientasi pemecahan masalah, mengetahui kefektifan penggunaan

1) Pertumbuhan daerah perkotaan yang terus menerus, termasuk sejumlah CBD dan pusat daerah pinggir kota dan regional, membutuhkan pelayanan transportasi yang

Untuk Penggalang warna bingkai MERAH, sedangkan untuk Penegak / Pandega warna bingkai KUNING. Untuk Pramuka Siaga hanya terdapat satu jenis TKK, yaitu berbentuk segitiga dengan warna

dihasilkan juga laporan pendukung seperti laporan dihasilkan juga laporan pendukung seperti laporan laba yang ditahan, perubahan modal sendiri, dan laba yang ditahan, perubahan

dengan judul “ Persepsi Masyarakat Sunda Terhadap Masyarakat Pendatang Jawa di Kampung Nelayan Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Banten” ini

(2) Standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi yang disahkan Konsil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan bersama oleh Konsil Kedokteran Indonesia