• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lecture 7 Kesetimbangan Kimia Asam Basa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lecture 7 Kesetimbangan Kimia Asam Basa"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Memprediksi arah reaksi

Konstanta kesetimbangan

K

c

untuk reaksi dibawah ini

H

2

(

g

) + I

2

(

g

)

2HI(

g

)

alah 54,3 pada 430C. Misalnya dalam percobaan tertentu dimasukkan 0,243 mol H2, 146 mol I2 dan 1,98 mol HI, semuanya dalam wadah 1,00 L pada suhu 430C. Apakah

aksi bersihnya akan membentuk lebih banyak H2 dan I2 ataukah akan membentuk lebih nyak HI?. Dengan menyisipkan konsentrasi awal dalam persamaan konstanta kesetim ngan diperoleh

=

111

mana subskrip 0 menyatakan konsentrasi awal. Karena hasil perhitungan diatas lebih sar dari Kc, maka sistim ini tidak berada dalam keadaan kesetimbangan. Akibatnya bagian HI akan bereaksi membentuk lebih banyak H2 dan I2 (menurunkan hasil bagi).

(3)

ntitas yang diperoleh dengan cara mensubstitusikan konsentrasi awal ke persamaan

stanta kesetimbangan disebut hasil bagi reaksi (reaction quotient, Qc). Untuk menent

kearah mana reaksi bersihnya berlangsung agar kesetimbangan tercapai. Ada 3 kemun

an kasus perbandingan nilai Qc dan Kc.

Kc Kc Kc

Qc

Qc

(4)

Contoh:

Pada awal reaksi, ada 0,249 mol N2, 3,21 x 10-2 mol H

2 dan 6,42 x 10-4 mol NH3 dalam

sebuah wadah reaksi berukuran 3,50 L pada 375C. Jika konstanta kesetimbangan (Kc) untuk reaksi

N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

adalah 1,2 pada suhu tersebut, tentukan apakah sistem tersebut berada pada kesetim bangan. Jika tidak, prediksi arah reaksi bersihnya.

Penyelesaian:

Konsentrasi awal memungkinkan kita untuk menghitung Qc yang dapat dibandingkan dengan Kc untuk menentukan arah reaksi bersih dalam mencapai kesetimbangan. Konsentrasi awal spesi yang bereaksi adalah

[N2]0 = ,

(5)

[H2]0 = 3,21 x 10−2

arena Qc lebih kecil dari pada Kc, maka sistem tidak berada pada kesetimbangan. Hasil khirnya adalah meningkatnya konsentrasi NH3, dan menurunnya konsentrasi N2 dan

(6)

Latihan:

Konstanta kesetimbangan (Kc) untuk pembentukan nitrosil klorida , suatu senyawa jingga kuning, dari nitrat oksida dan molekul klorin

2NO(g) + Cl2(g) 2NOCl(g)

Ialah 6,5 x 104 pada 35C. Pada suatu percobaan tertentu, 2,0 x 10-2 mol NO,

8,3 x 10-3 mol Cl

2 dan 6,8 mol NOCl dicampur dalam labu 2 L. Kearah mana sistem

(7)

Menghitung konsentrasi kesetimbangan

Contoh soal:

Campuran 0,500 mol H2 dan 0,500 mol I2 dimasukkan kedalam labu baja anti karat 1,00 L pada suhu 430C. Konstanta kesetimbangan Kc untuk reaksi

H

2

(

g

) + I

2

(

g

)

2HI(

g

)

adalah 54,3 pada suhu ini. Hitunglah konsentrasi H2, I2 dan HI pada kesetimbangan.

Penyelesaian:

Tahap-1 Berdasarkan stoikhiometri reaksinya adalah 1 mol H2 bereaksi dengan 1 mol I2 menghasilkan 2 mol HI. Misalkan x adalah pengurangan konsentrasi (mol/L) H2 dan pada kesetimbangan, konsentrasi kesetimbangan HI harus 2x. Perubahan

kon-sentrasi diringkas sebagai berikut:

H

2

(

g

) + I

2

(

g

)

2HI(

g

)

(8)

Tahap-2

Konstanta kesetimbangannya adalah:

K

c

=

Dengan substitusi, maka diperoleh

54,3

=

Dengan menghitung akar dari kedua sisi, diperoleh

7,37

=

X = 0,393 M

Tahap-3

Pada kondisi kesetimbangan, konsentrasi masing-masing komponen adalah:

(9)

EXERCISES:

(1) Untuk reaksi dan suhu yang sama dengan contoh diatas, misalnya konsentrasi awal H2, I2 dan HI berturut-turut adalah 0,00623 M, 0,00414 M dan 0,0224 M. Hitunglah konsentrasi masing-masing komponen (spesi) pada kondisi kesetimbangan.

(2) Pada 1280C konstanta kesetimbangan (Kc) untuk reaksi berikut

Br2(g) 2Br(g)

adalah 1,1 x 10-3. Jika konsentrasi awalnya adalah [Br

2] = 6,3 x 10-2 M dan [Br]

(10)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia

Variabel-variabel percobaan yang dapat diatur adalah konsentrasi, tekanan, volume

dan suhu. Bagaimana variabel-variabel tersebut dapat mempengaruhi sistem reaksi

kesetimbangan. Selain itu juga akan dibahas pengaruh katalis pada kesetimbangan.

Azas Le Chätelier

Aturan umum yang membantu dalam memprediksi kearah mana reaksi kesetimbangan akan bergeser bila terjadi perubahan konsentrasi, tekanan, volume dan suhu. Aturan ini dikenal sebagai azas Le Châtelier (Le Châtelier principle) yang menyatakan bahwa jika suatu tekanan eksternal diberikan kepada suatu sistem dalam keadaan

kesetim-bangan, maka sistem ini akan menyesuaikan diri untuk mengimbangi sebagian tekanan pada saat sistem mencoba untuk setimbang kembali.

(11)

Perubahan konsentrasi

e(SCN)3 mudah larut dalam air dan menghasilkan larutan berwarna merah. Warna erah ini disebabkan oleh adanya ion terhidrasi FeSCN2+. Kesetimbangan antara

ion-on FeSCN2+ yang tidak terurai dan Fe3+ dan SCNdituliskan sebagai,

FeSCN2+(aq) Fe3+(aq) + SCN(aq)

Merah Kuning pucat Tdk berwarna

a yang terjadi jika ditambahkan sedikit NaSCN kedalam larutan ini?

lam hal ini tekanan yang diberikan pada kesetimbangan sistem adalah penambahan nsentrasi SCN (dari penguraian NaSCN). Untuk mengkopensasi tekanan ini beberapa n Fe3+ bereaksi dengan SCNyang ditambahkan , sehingga kesetimbangan bergeser

ri kanan ke kiri.

FeSCN2+(aq) Fe3+(aq) + SCN(aq)

nambahan Fe(NO3)3 kedalam larutan asal

(12)

Perubahan tekanan dan volume

Perubahan tekanan pada umumnya tidak mempengaruhi konsentrasi spesi yang bereak dalam fasa cair (larutan berair atau terkondensasi), karena cairan dan padatan tidak dapat dimampatkan. Sebaliknya, konsentrasi gas sangat dipengaruhi oleh perubahan tekanan.

PV

=

nRT

P

= (

n/V) RT

P dan V berbanding terbalik. (n/V) ialah konsentrasi gas dalam mol per liter, dan kon sentrasinya ini berbanding lurus dengan tekanan.

Misalkan sistem kesetimbangan

N2O4(g) 2NO2(g)

(13)

Q

c

=

c > Kc dan reaksi bersihnya akan bergeser kekiri sampai Qc = Kc. Sebaliknya, penurunan

kanan (peningkatan volume) akan menghasilkan Qc < Kc ; reaksi bersihnya akan rgeser ke kanan sampai Qc = Kc.

da umumnya peningkatan tekanan (penurunan volume) menghasilkan reaksi bersih yang enurunkan jumlah total mol gas (reaksi balik/reverse) dan penurunan tekanan

eningkatan volume) menghasilkan reaksi bersih yang meningkatkan jumlah total mol s (reaksi maju/forward). Untuk reaksi yang tidak menghasilkan perubahan jumlah

(14)

Perubahan suhu

Perubahan konsentrasi, tekanan atau volume dapat mengubah posisi kesetimbangan

tetapi tidak mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah konstanta kesetimbangan.

Pembentukan NO2 dan N2O4 adalah proses endotermik:

N2O4(g)  2 NO2(g) H = 58,0

dan reaksi baliknya adalah proses eksotermik:

2NO2(g)  N2O4(g) H = -58,0

Pada kesetimbangan, pengaruh kalor adalah nol karena tidak ada reaksi bersih. Apa yang terjadi jika sistem setimbang

(15)

dipanaskan pada volume tetap? karena proses endotermik menyerap kalor dar lingkungan, proses pemanasan akan menyebabkan terurainya molekul N2O4 menjadi NO2, akibatnya konstanta kesetimbangan, yaitu

Kc =

[ ]

Contoh lain, perhatikan kesetimbangan antara ion-ion berikut:

CoCl42- + 6H

2O Co(H2)62+ + 4Cl

-Pembentukan CoCl42- adalah proses endotermik. Jika dipanaskan, kesetimbangan

bergeser kekiri dan larutan menjadi biru. Pendinginan menghasilkan reaksi eksotermik [pembentukkan Co(H2)62+] dan larutan menjadi merah muda.

(16)

Perubahan katalis

talis meningkatkan laju terjadinya reaksi. Untuk reaksi reversible, katali empengaruhi laju reaksi maju (forward) sama besar dengan reaksi balik (reverse

di, keberadaan katalis tidak mengubah konstanta kesetimbangan, dan tidak enggeser posisi sistem kesetimbangan.

rubahan katalis pada campuran reaksi yang tidak berada pada kesetimbangan akan empercepat laju reaksi maju dan reaksi balik, sehingga campuran kesetimbangan rcapai lebih cepat. Campuran kesetimbangan yang sama dapat diperoleh tanpa katalis tapi kita harus menunggu lebih lama agar kesetimbangan terjadi.

N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) H = -92,6 kJ

(17)

etimbangannya akan lebih kecil pada suhu tinggi. Dalam praktiknya, reaksi tidak dapa ncapai kesetimbangan karena ammonia terus menerus dipindahkan dari campuran reaks

ingga reaksi selalu bergeser dari kiri ke kanan.

hatikan proses kesetimbangan dibawah ini:

N2F4(g) 2NF2(g) H = 38,5 kJ

diksikan perubahan kesetimbangan jika (a) campuran reaksi dipanaskan pada volume tetap; (b) NF2 dipindahkan dari campuran reaksi pada suhu dan volume tetap; (c) tekanan pad puran reaksi mengalami penurunan pada suhu tetap; dan (d) gas inert, seperti H ambahkan kedalam campuran reaksi pada volume dan suhu tetap.

yelesaian

Karena reaksi maju (forward) bersifat endotermik peningkatan suhu menyebabka bentukkan NF2. Konstanta kesetimbangan

Kc =

(18)

ngan demikian akan meningkat dengan meningkatnya suhu.

) Tekanan di sini ialah pemindahan gas NF2. Untuk mengkompensasi tekanan ini akan lebi nyak jumlah N2F4 yang terurai membentuk NF2. Namun konstanta kesetimbangan Kc tidak akan rubah.

) Penurunan tekanan (yang disertai dengan meningkatnya volume gas) akan menyebabka mbentukkan molekul gas lebih banyak, artinya reaksi maju (forward). Jadi lebih banyak gas ng akan terbentuk. Konstanta kesetimbangan tidak akan berubah.

) Penambahan He kedalam campuran kesetimbangan pada volume tetap tidak akan mengges posisi kesetimbangan.

tihan Perhatikan kesetimbangan antara molekul oksigen dan ozon

3O2(g) 2O3(g) H = 284 kJ

a pengaruh dari (a) peningkatan tekanan pada sistem dengan menurunkan volume.

(19)
(20)

Asam dan Basa Br

Ø

nsted

ASAM

: PENDONOR PROTON (memberikan proton)

BASA

: ASEPTOR PROTON (menerima proton)

TIDAK HANYA BERLAKU UNTUK

LARUTAN

, TAPI BISA UNTUK

(21)

Asam Brønsted : pendonor proton

Basa Brønsted-Lowry : aseptor proton

asam

Basa

terkonjugasi

basa

Asam

(22)

Contoh lain:

CH

3

COOH(aq) +

H

2

O(l)

CH

3

COO

-

(aq) + H

3

O

+

(aq)

Asam-1

Basa-1

Basa-2

Asam-2

Basa konjugat

(23)
(24)

Basa Br

Ø

nsted

Pada MOLEKUL

NH3 (aq) + H2O (l) NH4+ (aq) + OH- (aq)

Pada ANION

CO32- (aq) + H

2O (l) HCO3- (aq) + OH- (aq)

BASE

Pada KATION

Al(H2O)5(OH)2+ (aq) + H

2O (l) Al (H2O)6 (aq) + OH- (aq)

(25)

H

2

O

+

HCl

[H

3

O]

+

+ [Cl]

-+

+

PROTON ACCEPTOR

PROTON

(26)

BRONSTED –LOWRY FASE GAS

(27)
(28)

Contoh soal:

entukan pasangan asam—basa konjugat dalam reaksi antara ammonia dan

arutan asam hidrofluorat dalam air.

NH

3

(aq) +

HF(l)

NH

4+

(aq) + F

-

(aq)

Penyelesaian:

NH3 mempunyai satu atom H lebih sedikit dan satu muatan positif lebih sedikit dibanding NH4+ . F- memiliki satu atom H lebih sedikit dan muatan negatif lebih

banyak dari HF. Jadi pasangan asam-basa konjugatnya adalah (1) NH4+ dan NH

3, dan (2) HF dan F

-Latihan soal:

Tentukan pasangan asam—basa konjugat dalam reaksi berikut

(29)

-Sifat asam-basa dari air

mempunyai kemampuan bertindak sebagai asam maupun basa. Air berfungsi sebagai sa dalam reaksi dengan asam seperti HCl dan CH3COOH, dan pelarut ini berfungsi

bagai asam dalam reaksi dengan basa NH3. Air merupakan elektroloit yang sangat lemah nya terionisasi sedikit:

H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)

aksi ini adakalanya disebut autoionisasi. Dari sudut pandang Bronsted reaksi ini dapat elaskan sbb:

H2O + H2O H3O+ + OH

-sangan asam-basa konjugatnya ialah (1) H2O (asam) dan OH- (basa) dan (2) H3O+ (asam

(30)

Hasil kali ion dari air

H2O + H2O H3O+ + OH

-Konstanta kesetimbangan untuk autoionisasi air adalah:

Kc = [ ]

[ ] atau Kc =

[ ] [ ]

Karena fraksi molekul air yang terionisasi sangat kecil, konsentrasi air, [H2O] hampir tidak berubah, maka

Kc [H2O] = Kw = [H+] [OH-]

Kw adalah konstanta hasil kali ion pada suhu tertentu, yaitu pada 25C.

Pada air murni pada suhu 25C, konsentrasi [H+] sama dengan [OH-]. Baik untuk air

murni ataupun untuk larutan spesi terlarut, hubungan Kw = [H+] [OH-] selalu berlaku

(31)

pabila [H+] = [OH-], larutan berair dikatakan netral.

alam larutan asam terdapat kelebihan ion H+ dan [H+] > [OH-].

alam larutan basa ada kelebihan ion hidroksida, sehingga [H+] < [OH-].

ontoh:

onsentrasi ion OH- dalam larutan ammonia pembersih rumah tangga adalah 0,0025 M.

itunglah konsentrasi ion H+.

enyelesaian:

(32)

pH-suatu ukuran keasaman

rena konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan air sangat kecil, maka cara pengukuran ng lebih praktis yang disebut pH. pH suatu larutan didefinisikan sebagai log negatif

ri konsentrasi ion hydrogen (dalam mol per liter):

pH = - log [H3O+] atau pH = - log [H+]

rena pH pada dasarnya hanyalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi ion hydroge utan asam dan basa pada suhu 25C dapat diidentifikasikan berdasarkan nilai pH nya perti berikut:

Larutan asam: [H+] > 1,0 x 10-7 M, pH < 7

Larutan basa : [H+] < 1,0 x 10-7 M, pH > 7

(33)

pH (Power of Hydrogen)

Untuk menentukan tingkat keasaman atau kebasaan suatu

zat diukur dengan besaran pH (power of Hydrogen)

Nilai pH suatu zat diberi nilai dari 0 – 14

Asam nilai pH nya : 1 – 6

Netral (garam) nilai pH nya : 7

(34)
(35)
(36)

INDIKATOR

Adalah alat uji asam atau basa suatu zat

Ada 2 Macam Indikator Asam

dan

Basa

1.

Indikator Buatan, yaitu : kertas lakmus merah dan

biru, indikator universal

2.

Indikator Alami, yaitu : ekstrak kunyit, kol ungu,

dan bunga kembang sepatu.

(37)

ntoh:

sentrasi ion H+ dalam sebuah botol anggur adalah 3,2 x 10-4 M tepat setelah tutupnya

uka. Hanya setengah botol anggur yang dikonsumsi. Setengahnya lagi, setelah dibiarkan buka di udara selama sebulan, ternyata konsentrasi ion hidrogennya sama dengan

x10-3 M. Hitunglah pH anggur pada kedua keadaan tersebut.

yelesaian:

ika botol pertama kali dibuka, [H+] = 3,2 x 10-4 M,

pH = - log [H+]

= - log (3,2 x 10-4) = 3,49.

a keadaan kedua, [H+] = 1,0 x 10-3 M, sehingga pH = - log (1,0 x 10-3) = 3

(38)

Latihan

(1) Asam nitrat (HNO3) digunakan dalam proses pembuatan pupuk, zat pewarna, obat Obatan dan bahan peledak. Hitunglah pH dari suatu larutan HNO3 yang mempunyai konsentrasi ion hydrogen 0,76 M.

(2) pH sejenis jus orange adalah 3,33. Hitunglah konsentrasi ion H+.

(39)

Kekuatan asam dan basa

Asam kuat adalah elektrolit kuat, yang untuk kebanyakan tujuan praktis dianggap terionisasi sempurna dalam air. Kebanyakan asam kuat adalah asam anorganik.

Asam kuat terionisasi sempurna atau hampir sempurna dlm air (100%)

ASAM KUAT DAN LEMAH

(40)

Asam lemah terionisasi kurang dari 100% dalam air.

Contoh : Asam asetat = CH

3

CO

2

H

(41)

ASAM KUAT

MENGHASILKAN

BASA TERKONJUGASI YANG LEMAH

ASAM LEMAH

MENGHASILKAN

BASA TERKONJUGASI YANG KUAT

ASAM KUAT : H

2

SO

4

, HCl, HNO

3

DAN HClO

4

(42)

KEKUATAN ASAM DAN BASA

NAMA ASAM BASA KONJUGAT

(43)

Nama Asam

Basa Konjugat

Lanjutan : KEKUATAN ASAM DAN BASA

Kekuatan menurun

(44)
(45)

Hitunglah pH dari 0,036 M larutan HNO

2

HNO

2

(aq)

H

+

(aq) + NO

(46)
(47)
(48)

DISOSIASI ASAM SECARA UMUM

DISOSIASI ASAM :

HA + H

2

O

H

3

O

+

+ A

-

HA : ASAM

H

2

O : BASA

H

3

O

+

: ASAM REKONJUGASI, DIBENTUK

DARI BASA

SETELAH MENDAPATKAN PROTON

A

-

: BASA TERKONJUGASI, DIBENTUK DARI

(49)

SIFAT ASAM

Have a sour taste. Vinegar is a solution of acetic acid.

Citrus

Buah-buahan mengandung asam sitrat.

Reaksi dengan logam tertentu hasilkan gas hidrogen.

(50)

KESETIMBANGAN ASAM

HA + H

2

O

H

3

O

+

+ A

-CONTOH :

HCl

H

+

+ Cl

-CH

3

COOH

H

+

+

CH

3

COO

-NH

4

H

+

+ NH

3

C

6

H

5

NH

3+

H

+

+ C

6

H

5

NH

2

(51)

ASAM MONOPROTIK DAN DIPROTIK

ASAM MONOPROTIK : MENDONOR 1 PROTON

CONTOH : HF, HCl, HNO

3

ASAM POLIPROTIK : MENDONOR LEBIH DARI 1 PROTON

ASAM DIPROTIK : MENDONOR 2 PROTON, CONTOH :

H

2

SO

4.

H

2

SO

4

+ H

2

O

HSO

4-

+ H

3

O

+

HSO

4-

+ H

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

AMPHIPROTIK

SENYAWA YANG BISA BERPERAN SEBAGAI ASAM BRONSTED ATAU BASA BRONSTED

CONTOH : ION HIDROGEN FOSFAT (HPO

42-

)

HPO

42-

(aq)

+ H

2

O

(l)

H

3

O

+

(aq)

+ PO

43-

(aq)

ACID

HPO

42-

(aq)

+ H

2

O

(l)

H

2

PO

4-

(aq)

+ OH

-

(aq)

(61)

AIR SEBAGAI AMFOTIR

AMFOTIR : SENYAWA YANG BISA BERFUNGSI SEBAGAI ASAM DAN BASA

AUTOIONISASI PADA AIR

2H

2

O (l)

H

3

O

+

(aq) + OH

-

(aq)

K = [H

3

O

+

][OH

-

] = [H

+

][OH

-

]

K = TETAPAN IONISASI AIR , Kw

NILAI Kw TETAP PADA SUHU 25

0

C. BILA SUHU BERUBAH Kw AKAN BERUBAH

[H

+

] = [OH

-

] = 1.0 x10

-7

M

(62)

OH

-H

3

O

+

OH

-H

3

O

+

(63)
(64)

KONSTANTA KESETIMBANGAN PADA ASAM LEMAH

K

a

ASAM LEMAH < 1

(65)

Contoh :

(66)

KESETIMBANGAN PADA ASAM

DISSOSIASI ASAM LEMAH TIDAK SEMPURNA

(67)

KESETIMBANGAN ASAM

Contoh lain :

(68)

MENGHITUNG PERSENTASE ZAT YANG TERDISOSIASI

KONSENTRASI

PERSENTASE

ZAT YANG TERURAI

TERDISOSIASI

--- X 100 %

KONSENTRASI

ZAT SEMULA

CONTOH : BERAPA PERSENTASE TERDISSOSIASI PADA

LARUTAN 1 M HF . DIKETAHUI [H

+

] PADA KEADAAN

SETIMBANG = 2.7 X 10

-2

(69)

Hitung % dissosiasi asam HF (Ka = 1.8 x 10

-5

) pada

larutan dengan konsentrasi 0,1 M

(70)

BASA

ARRHENIUS :

SENYAWA YANG MENGHASILKAN OH

-

DALAM

LARUTAN

BRONSTED-LOWRY :

ASEPTOR PROTON

BASA KUAT : TERDISSOSIASI SEMPURNA

BASA LEMAH : TERDISSOSIASI TIDAK SEMPURNA

CONTOH

: HIDROKSIDA LOGAM ALKALI : NaOH DAN KOH

CONTOH LAIN

: HIDROKSIDA LOGAM ALKALI TANAH

(71)

KONSTANTA KESEIMBANGAN BASA LEMAH

K

b

BASA LEMAH < 1

(72)

KONSTANTA BASA

BASA SEBAGAI ASEPTOR PROTON

KONSTANTA DISSOSIASI :

B (aq) + H

2

O

(l)

BH

+

(aq) + OH

-

(aq)

[BH

+

] [OH

-

]

Kb =

---[B]

Contoh :

(73)
(74)

Contoh lain :

HITUNG pH DARI 5,0 X 10

-2

NaOH

JAWAB :

pOH = - log [OH

-

]

= - log 5,0 x 10

-2

= 1,3

pOH + pH = 14

jadi pH = 14 – 1,3

= 12,7

(75)
(76)

ASAM – BASA MODEL LEWIS

TEORI LEWIS LEBIH UMUM DARIPADA TEORI ARRHENIUS DAN

BROSTED-LOWRY

ASAM LEWIS ADALAH SENYAWA ASEPTOR PASANGAN

ELEKTRON DARI ATOM LAIN UNTUK MEMBENTUK IKATAN BARU

(77)

TIGA MODEL ASAM BASA

MODEL

ASAM

BASA

ARRHENIUS

H

+

PRODUCER

OH

-

PRODUCER

BRONSTED-LOWRY H

+

DONOR

H

+

ACCEPTOR

LEWIS

ELECTRON-PAIR

ACCEPTOR

(78)

Ikatan kimia baru dibentuk dengan menggunakan pasangan

elektron dari basa Lewis.

Ikatan kimia yg terbentuk : ikatan kovalen koordinasi

Contoh : Pembentukan ion hidronium (H

3

O

+

) dari H

2

O + H

+

Asam dan Basa Lewis

(79)
(80)

HUBUNGAN ASAM DAN BASA LEWIS DALAM BIOLOGI

• Hemoglobin : heme dan globin

• Heme : interaksi antara O

2

dengan CO

• Fe dalam Hb sebagai asam Lewis

• O

2

dan CO sebagai basa Lewis.

(81)

Referensi

Dokumen terkait

Tinggi dari lantai ke plafon yaitu m dan &#34;uga menggunakan dinding masif+ S$''$ng lo))y Menggunakan  pencahayaan  buatan yang  berasal dari lampu H)

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpul- kan bahwa perilaku pencarian informasi merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencari, mengumpulkan dan memakai informasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate governance terhadap return on investment dan return on equity pada perusahaan yang terdaftar di Indonesian

Dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, pemerintah membuat kebijakan terkait pemberian otonomi kepada pendidikan tinggi yang diawali tahun 1999, yaitu ketika

Salah satu sifat plastik yang khas adalah tidak terdapatnya air dalam susunan kimiawinya atau dapat dikatakan juga kadar air plastik sama dengan nol, kemudian dengan ukuran

Variabel yang memiliki prioritas utama terhadap predikat keberhasilan mahasiswa adalah mahasiswa yang memilih sesi perkuliahan pada Pagi hari dan di dukung dengan

Sukardi, 2005, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: PT Bumi Aksara.. ______, 2007, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi

Data yang didapatkan setelah penggunaan alat bantu tersebut adalah lebih optimalnya penggunaan lem diproses pengeleman magnet yaitu dengan berkurangnya berat botol yang