• Tidak ada hasil yang ditemukan

PS4RK Tafsir Ayat Alquran Tentang Riba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PS4RK Tafsir Ayat Alquran Tentang Riba"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI

AYAT TENTANG RIBA

Disusun Oleh : Kelompok 1

Nopy Riansyah NIM : 15632009

Revi Asri Palentin NIM : 15632010

Yuyun Apriani NIM : 15632017

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

SEMESTER 4NR

CURUP

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat waktu. Sholawat serta salam semoga

tetap dilimpahkan kepada Sang pembawa sinar pelita, yang mengajar dan menuntun manusia,

yaitu junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang telah menghapus kedhaliman dan

membangunkan orang tidur (bodoh). Dengan diutusnya, maka keluarlah umat manusia dari

kegelapan menuju jalan yang terang benderang. Dan semoga sholawat serta salam dicurahkan

pula kepada keluarganya berikut para sahabatnya serta pengikut jejak langkahnya sampai hari

kiamat.

Penyusunan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Ayat-Ayat

Ekonomi, yang bertema Ayat Tentang Riba.Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari

sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar

pada pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Curup, Maret2017

(3)

BAB I

PENGANTAR TAFSIR

Al-Qur’an merupakan sumber penggalian dan pengembangan ajaran Islam dalam

berbagai dimensi kehidupan manusia. Untuk melakukan penggalian dan pengembangan

pemahaman Ayat-ayat Al-Qur’an, kemampuan tertentu guna mengasilakan pemahaman yang

baik mengenai berbagai perilaku kehidupan manusai, termasuk dalam bidang

ekonomi.Pengembangan ilmu ekonomi Islam pada dasarnya mempunyai peluang yang sama

dengan pengembangan ilmu-ilmu lain dalam tradisi keilmuan Islam.Sayang, sebagai suatu

disiplin ilmu, ilmu ekonomi Islam belum berkembang pesat.Padahal kebutuhan terhadap ilmu ini

dirasakan sudah mendesak, sehubungan kegagalan ilmu ekonomi modern dalam merealisasikan

pembangunan dan kemaslahatan masyarakat.

Sebagai metodologi atau rumusan dalam makalah ini, penulis ingin sedikit

menyampaikan agar dalam penulisannya lebih baik dari sebelumnya untuk lebih memahami dan

lebih fokus pada pembahasannya, maka ada beberapa hal yang dipaparkan dalam makalah ini

yakni : ayat dan artinya, makna ayat dan tafsir pendapat para ulama tafsir. Inilah yang nantinya

penulis ingin uraikan saru persatu demi untuk melatih pemahaman kita tentang ayat-ayat tentang

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

1. Surat Ar-Ruum (30) : 39

a. Teks ayat

ََ ْ ع بْ َف س َ ْ أ ف بْ ب ْ ْ ْ آ

فعْ ْ ك أف ََ ْج

ك ْ ْ ْ آ

b. Terjemahan Ayat

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta

manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan

berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang

berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”.

c. Kata kunci

Riba

Agar dia bertambah

ب ْ

Zakat

ك

d. Penafsiran Ayat

Ayat ini menegaskan bahwa apa saja yang manusia berikan dari hartabenda riba,

yakni tambahan pemberian berupa hadiah terselubung, dengan tujuan agar bertambah

harta manusia yang kamu berikan hadiah itu, maka ia tidak bertambah disisi Allah SWT,

(5)

yakni sedekah yang suci yang bermaksud untuk meraih keridhaan Allah, maka yang

melakukan hal semacam itulahyang sunguh tinggi kedudukannya dan berlipat ganda

pahala sedekahnya karena Allah akan melipat gandakan harta dan ganjaran setiap orang

yang bersedekah karena Allah.1

Para ulama berbeda pendapat tentang maksud kata riba pada ayat di atas.

Al-Qurtubi, Al-Biqa’i , Idn Kasir , Sayyid Qutub , dan masih banyak yang lain berpendapat

bahwa riba yang di maksud ayat ini adalah riba yang halal. Ibn Kasir menamainya riba

mubah. Mereka antara lain merujuk kepada sahabat tabi’in yang menafsirkan dalam arti

hadiah yang di berikan seseorang dengan mengharapkan imbalan yang lebih.2

Sebagian dari mereka berusaha mengembangkan hartanya dengan memberikan

hadiah-hadiah kepada orang-orang kaya supaya hadiah itu di balas dengan berlipat ganda.

Maka Allah menjelaskan bahwa ini bukanlah cara bagi pertumbuhan yang sebenarnya:

“Dan sesuatu riba (Tambahan) yang kamu berikan agar dia menambah di sisi harta

manusia, maka riba itu tidaklah tidak lah bertambah di sisi Allah “ Ini adalah yang di sebutkan oleh riwayat-riwayat dan yang dimaksud dengan ayat itu. Walaupun secara

mutlak meliputi semua cara yang dikehendakioleh para pemilik harta , agar bisa

mengembangkan harta-harta mereka dengan cara riba dalam bentuk manapun. 3

Dan Allah menjelaskan pada saat yang sama cara pertumbuhan yang sebenarnya:”Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka itulah orang-orang yang mendapat pahalah yang

berlipat ganda”.4

1Hardi Vizon, Tafsir Ayat-ayat Ekonomi, (STAIN : LP2 STAIN Curup, 2015), hal : 26-29. 2Ibid ..

(6)

2. Surat An-Nisaa’ Ayat 160 - 161.

a. Teks Ayat

ثك ََ س ْ ع ْ ِ صب ْ ْ َ حأ ِ ْ ْ ع ْ َ ح

َ ْ ظ ف

ب ع ْ ْ ف ْ ْ ْعأ

ْ ب س َ ْ أ ْ ْكأ ْ ع ْ ق بِ ْخأ

أ

b. Terjemahan Ayat

“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka

banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah,

Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil.

Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang

pedih.”

c. Kata Kunci

Kami Haramkan

ْ َ ح

naklalahiD

َ حأ

halas gnay nalaj nagneD

ْ ب

d. Penafsiran Ayat

Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa riba adalah pekerjaan yang batil, maka dari itu

(7)

pedih. Sebagian ulama berkata: Orang-orang yang menghalalkan riba serta besar dosanya,

maka dia pun akan tahu betapa keadaan mereka-mereka kelak dihari akhir, meka akan

dikumpulkan dalam keadaan gila, kekal dineraka,disamakan dengan orang-orang kafir yang

akan mendapat perlawanan dari Allah dan Rasul serta kekal dalam la’nat.5

Al-Maragi menjelaskan, ayat ini bahwa orang-orang Yahudi yang suka mengambil

riba, padahal nabi mereka telah melarangnya.Di dalam kitab taurat pun telah disebutkan telah

mengharamkan meengambil riba dari bangsa dan saudara mereka sendiri.Seperti tertera

dalam urusan perjalanan keluar bahwa jika kamu meminjamkan bagi orang-orang yang fakir,

maka janganlah kamu menjadi orang yang mengambil riba baginya, dan janganlah kamu

membebankan riba padanya. Begitu juga dalam urusan pembelian, janganlah kamu

meminjami saudaramu dengan riba, baik riba perak atau riba dengan sesuatu yang semisal

dengan yang kamu pinjamkan kepada orang lain. Demikianlah kitab taurat yang di tulis

setelah nabi.Kemudian muncullah penyelewengan dengan berbagai kesaksian.6

Allah menambahkan perbuatab-perbuatan munkar yang lampau dengan

perbuatan-perbuatan munkar baru kepada mereka yang zalim, sering menghalangi orang-orang untuk

beribadah kepada Allah,terus menbiarkan dan membiasakan perbuatan memakan harta

orang lain secara tidak sa, baik dengan riba maupun dengan cara -cara batil. Dengan sebab

perbuatan munkar ini, yang telah di jelaskan oleh susunan ayat, maka di haramkan atas

mereka apa-apayang baik yang tadinya halal bagi mereka.Dan Allah menyediakan

orang-orang kafir diantara mereka siksa yang pedih.7

5Muhammad Ali Ash-Shabuni,Terjemah Kitab Tafsir Ayat Ahkam, ( Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2013), hal: 324 6 Opcit, Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi, hal:22

(8)

3. Surat Ali Imron Ayat 130

a. Teks Ayat

ْف ْ َ ع ََ َ فع

ف عْ أ بِ كْأ آ َ ُ أ

b. Terjemahan Ayat

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat

ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”

c. Kata Kunci

Jumlah yang berlipat ganda

فع

ف عْ أ

d. Penafsiran Ayat

Dalam Ayat ini, riba yang dimaksud adalah riba nasiah. Menurut sebagian besar

ulama, bahwa riba nasiah itu selamanya haram,walaupun tidak berlipat ganda. Riba itu

ada dua macam, yaitu riba nasiah dan riba fadl. Riba nasiah adalah riba yang

pembayarannya lebih yang disyaratkan oleh orang ynag meminjamkan.

Sedangkan riba fadl adalah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis,

tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian,

seperti mas dengan mas, padi dengan padi dan sebagainya. Riba yang dimaksud disini

adalah riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi pada masyarakat arab zaman

jahiliah8

(9)

Riba Nasiah ialah bila pihak yang meminjamkan uangnya pada batas waktu

tertentu dengan memungut bunga sebagai tambahan kepada modalnya. Jika pihak yang

meminjam belum mampu membayar hutangnya pada waktu saa’ jatuh tempo, maka pihak

yang meminjamkan memberi tengak waktu pembayaran kepada orang yang meminjam

dengan syarat ia bersediah menambah pembayaran diatas jumlah pokok yang

dipinjamnya tadi.

Jika saat jatuh tempoh berikutnya , pihak yang meminjamkan tadi belum sangup

untuk mengembalikan atau membayar hutangnya maka pihak yang meminjamkan tadi

menambahakan tengak waktu asalkan orang yang meminjam tadi bersediah menambah

pembayaran. Selanjutnya hutangnya akan bertambah setiap tengak waktu diperpanjang.

Pada zaman jahiliah bangsa arab memberikan pinjaman dalam jangka waktu tertentu

denga memungut bank bunga. Jika peminjam tidak mampu mengembalikan pada saat

jatuh tempo, maka uang bertambah dua kali lipat.9

Dengan keterangan diatas jelaslah bahwa riba yang dilarang adalah riba yang

sifatnya berlipat ganda yang berlangsung antara orang terdesak dan sangat membutuhkan

petolongan disatu pihak dengan orang yang mampu dan memeras dipihak lain, tanpa

menghiraukan arti tolong menolong, kasih mengasihi dan gotong royong yang oleh Islam

dijadikan landasan pembinaan masyarakat adil dan makmur.10

4. Surat Al-Baqarah Ayat 275.

a. Teks Ayat

طْ َش طَ َ ك َ إ

بِ كْأ َ

بِ َ ح عْ ْ ََ َ حأ بِ ْث عْ ْ َ إ ق ْ َ أب ك ِس ْ

(10)

ْ ََ إ ْ أ ف س ف ْ ف ِب ْ ظعْ ء ج ْ ف

خ ف ْ َ ْ أ ك أف ع

b. Terjemahan Ayat

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),

sesungguhnya beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan

jual-beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari

tuhannya,Lalu ia berhenti (Dari mengambil riba ) maka baginya adalah apa yang

telah berlalu dan urusannya adalah kepada Allah dan barang siapa yang kembali lagi,

maka mereka adalah penghuni neraka yang kekal di dalamnya

".

c. Kata Kunci

Orang yang memakan riba

كْأ َ

Tidak dapat berdiri

Mereka yang kekal didalamnya

خ ف ْ

d. Penafsiran Ayat

Dalam kenyataan yang terdapat didalam kehidupan dunia ini, pemakan riba

kehidupannya benar-benar tidak tenang,selalu gelisah, tak ubahnya bagai orang yang

kemasukan setan. Para mufasir berpendapat, bahwa ayat 275 ini menggambarkan

keadaan pemakan riba di dunia dan di akhirat.

Keadaan pemakan riba itu sedemikian rupa, sehingga mereka tidak bisa

membedakan antara yang baik dengan yang buruk, yang halal dengan yang haram, yang

bermanfaat dengan yang mudarat, antara yang di bolehkan oleh Allah dengan yang

(11)

Allah telah menugaskan bahwa dia menghalalkan jual-beli dan mengharamkan

riba. Allah tidak menerangkan hal itu sehingga tidak dapat dipahami oleh pemakan riba,

sebab mereka sendiri telah mengetahui, mengalami dan merasakan akibat riba itu.

Secara besar Ibnu Kasir menafsirka surah Al-baqarah ayat yang ke 275, yaitu

bahwa orang yang pemakan riba maka ketika mereka bangkit dari kuburnya pada hari

kiamat melainkan seperti berdirinya orang gila pada saat dia mengamuk dan kesurupan

seperti setan.

Keadaan ini ada sebab dalam ayat di atas bahwa Allah SWT. Sudah menghalalkan

(12)

BAB III

PENUTUP

Riba memang dapat mendatangkan keuntungan besar bagi pelakunya.

Tetapi praktek riba tidak akan mendapatkan berkah dari Allah. Maka kita

hendaknya menjauhkan riba dalam segala bentuknya. Selain tidak

memperoleh berkah dari Allah, hasil dari riba tersebut juga akan

mempengaruhi perilaku kita. Mengkonsumsi makanan atau untuk kebutuhan

lainnya dari praktek riba sama saja memasukkan barang haram kedalam tubuh

kita. Dengan melakukan praktek riba akan menghalangi dan menjadikan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Vizon Hardi, Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi, Curup : LP2 STAIN Curup, 2015

Qutub Sayid, Tafsir Ayat-Ayat Riba, Surabaya : Mutiara Ilmu,

Ash-ShabuniMuhammad Ali,Terjemah Kitab Tafsir Ayat Ahkam, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2013

Mardani,Ayat-ayat dan Hadis Ekonomi Syari’ah, Jakarta: PT.Raja GrafindoPersadah,2011

Satrio Saptono Budi, Tanya Jawab Lengkap Soal Jual Beli, Jakarta: Pustaka As-Sunnah, 2008

Referensi

Dokumen terkait

Tidak seperti sistem operasi lain yang hanya menyediakan satu atau 2 shell, sistem operasi dari keluarga unix misalnya linux sampai saat ini dilengkapi oleh banyak shell

Pemilihan terapi harus memperhatikan faktor‐faktor yang menyebabkan progresi gagal ginjal, dan terapi agresif menggunakan immunosupresan hanya diberikan untuk pasien yang

Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu untuk mengetahui perbedaan dua variabel yaitu hasi belajar Ekonomi dengan perlakuan yang

bahwa untuk memberikan kepastian hukum pelaksanaan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang saat ini melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan

Berdasarkan penelitian di atas, maka dibuatlah sistem pendukung keputusan yang diharapkan berfungsi untuk membantu pihak JSC (Jakarta Smart City) untuk melakukan

Suharto (2005) … sebuah pendekatan yang dipengaruhi ilmu sosial dan geography, yang hasil akhirnya berupa suatu peta. spasial/wilayah yang menggambarkan secara fokus karakteristik

Program hibah buku juga telah berjalan adapun peminat dari buku-buku Out of Date, dengan program hibah buku ini maka koleksi yang keterpakaiannya di Perpustakaan STIE

beberapa percobaan dan kajian yang telah dilakukan oleh peneliti lainnya, penggunaan stopword memberi pengaruh yang kecil terhadap hasil klasifikasi, bahkan di beberapa