• Tidak ada hasil yang ditemukan

kumpulan laporan genetika tumbuhan unsoe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "kumpulan laporan genetika tumbuhan unsoe"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kromosom merupakan suatu unit genetika atau pewaris sifat yang terdapat di dalam inti sel makhluk hidup.kromosom berisi suatu makromulekul berupa DNA atau gen. Informasi dan sifat sifat dari sel pembawa tersimpan di dalamnya.Kromosom merupakan kata yang berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Kromosom merupakan sebuah alat transportasi dalam materi genetik yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum Mendel.

(2)

manipulasi kromosom yaitu DNA atau gen.Kromosom memiliki bagian yaitu DNA dan RNA dimana dua unit ini menjadi suatu yang sangat penting dalam pewarisan makhluk hidup.Penelitian para ilmuan dengan menganalisis kromosom, baik mitosis maupun meiosismerupakan langkah awal yang dapat dilaksanakan untuk mempelajari kromosom.Mitosis merupakan dasar dalam pembiakan vegetatif tanaman,sedangkan meiosis merupakan dasar munculnya keragaman. Oleh karena itu, sangant penting bagi mahasiswa pertanian mempelajari secar mendalam dan seksama.

B. Tujuan

(3)

II. TINJAUNA PUSTAKA

Kromosom adalah unit struktur sel yang berukuran makromolekul berisi DNA yang dapat menyimpan data pewarisan sifat makhluk hidup. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer atau kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat danlengan kromosom yang mengandung kromonema & genberjumlah dua buah (Sastrosumarjo, 2006)

(4)

lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa kromosom merupakan alat transportasi materi genetik (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum Mendel, sedangkan Masitah (2008) menjelaskan bahwa kromosom adalah susunan beraturan yang mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom dalam genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lainnya oleh beberapa kriteria, termasuk panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang disebut sentromer yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan posisi bidang (area) yang membesar yang disebut knot (tombol) atau kromomer.Adanya perpanjangan arus pada terminal dan material kromatin yang disebut satelit, dan sebagainya (Suprihati et.al., 2007).

(5)

terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme.mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan telofase. Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal, mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus(Setjo,2004).

Struktur suatu materi genetika berupa rantai panjang paralel yang berpilin searah dengan jarum jam.satu rantai ini terdiri dari dari unit nukleutida,yang diaman tersusun dari dari basa sebagai fase pertumbuhan sel sekunder untuk pemisahan sel.terdapat beberapa fase yaitu fase M dan fase C.fase M adalah fase terbentuk mikrotubulus untuk mengikat kromosom dan pemisahan sister kromatid.sedangkan fase C adalah sebagai fase pembagian sitoplasma dan menghasilkan dua anak sel(Margono, 1973)

(6)

proses yaitu interfase ,profase,metakinesis,metafase,anafase, dan telofase(Suryo, 2008)

Pembelahan mitosis di bagi menjadi 5 tahap bagian yaitui yaitu profase ,metafase,anafase,dan telofase.profase meruakan tahap awal dari proses pembelahan mitosis yang ditandai dengan memendek dan menebalnya kromosom dan meleburnya atau hilangnya inti sel.metafase adalah tahap yang ditandai dengan terbentuknya benang spindel.yang ditandai dengan berjajarnya kromosom pada bidang equator.anafase yang menunjukan proses emisahan sister kromatid yang dilakuakan saat semua kromosom telah bergerak ketengah sel dan benang sindel dari tiap kutub menarik sentromor.telofase adalah proses yang ditandai dengan penyusunan sel baru pada kromosom dan hlangnya benang spindle(Hartl & Jones 2005: 138-140).

(7)

merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas(Margono, 1973)

(8)

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum adalah akar bawang merah,larutan 0,002 M hidroxinocilin,larutan 45% CH3COOH,larutan HCL dan larutan aceto orcein.alat yang digunakan dalam praktikum adalah kaca preparat,cover glass,beaker glass,pemanas air,pembakar bunsen,mikroskop dari jarum.

B. Prosedur kerja

(9)

2. akar bawang merah dicuci dengan air sampai benar benar bersih

3. akar bawang merah dipotong dengan panjang 1 cm dan masukan ke dalam larutan 0.002 M hydroxycinolin,disimpan di ruang gelap dengan suhu 20c selama satu jam.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Tabel 1. Hasil pengamatan kromosom

N

(10)

1 Profase 1. Sentromer

se 1. Benang spindel2. Kromatid

3. Sentromer

e 1. Kutub2. Benang spindel

(11)

bawang merah

B. Pembahasan

Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana

informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang

berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu

sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan

kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).

Sastrosumarjo (2006).Kromosom merupakan struktur dalam makromulekul yag

berada dalam sel yang berisi tentang DNA.DNA sendiri adalah tempat tersimpanya

materi genetik dari turunan induk suatu makhluk hidup.Perana kromosom memiliki

peranan sangat penting bagi berlangsungnya suatu proses suatu makhluk hidup,karna

kromosom merupakan media dimana sebagai tempat pengangkutan ataupun pembawa

gen gen yang akan dipindahkan ke suatu sel dari sel induk anaknya.dari generasi ke

generasi turunan.Pengamatan ini merupakan prilaku penting untuk mengetahui betapa

pentingnya pengetahuan tentang kromosom.Prilaku atau aktivitas kromosom dapat

dilihat dalam pembelahan sel yang sering di sebut proses mitosis dan

miosis.Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat

banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut

(12)

Pada praktikum ini membahas mitosis.Mitosis adalah pembelahan yang terjadi

pada sel somatit(sel kelamin).Dimana mitosis merupakan pembelahan duplikasi

dimana sel memperoduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sama dan identik

dengan induk sel.Mitosis mempertahankan pasangkan kromosom yang sama melalui

pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut,dimana peristiwa ini terjadi

bersama sama dengan proses sitoplasma dan bahan bahan di luar inti sel dan memiliki

peran penting danlam pertumbuhan dan perkembangan tanaman semua

organisme.pada mitosis setiap induk yaitu diploid(2n) akan mengahasilkan sel anakan

yang sama dan identik sama sel induknya.mitosis memiliki tahap dalam prosesnya

yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.

1. Interfase

Inti sel Nampak keruh dan tampak benang- benang kromatin yang halus.

2. Profase

Benang-benang kromatin memendek dan menebal.Terbentuklah kromosam. Tiap

kromosom membelah dan memanjang membentuk kromatid, membrane inti mulai

menghilang

3. Metaphase

Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama

fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini

dibentuk oleh mikrotubula.Gelendong ini membentuk kutub-kutub pembelahan

tempat sentromer mikrotubula bertumpu.

(13)

Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju

kutub dari sel yang berlawanan.Setiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat

yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi

kromosom baru.

5. Telofase

Setiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti

lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua

bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis.Sel tumbuhan sitokinesis ditandai

dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.

Makhluk hidup pada dasarnya akan melakukan pembelahan sel secara vegetatif

dan generatif.Pembelahan sel tumbuhan merupakan prilaku yang sangat penting bagi

tanaman untuk memepertahankan kepunahan tiap tiap spesies dan pembelahan sel

akan terjadi secara generasi ke generasi.Genetika tumbuhan berarti ilmu yang

mempelajari bagaimana sifat keturunan(hereditas) yang diwariskan kepada anak

cucu,serta variasi yang munkin timbul di dalamnya.Maka ketika kita membahas

tentang pembelahan sel tak lepas dari genetika tumbuhan.

Pada paktikum acara 1 kita telah melakukan perlakuan 1). Pilih umbi bawang

merah yang sudah muncul akar dan cuci yang bersih agar nanti pengamartan tidak

terdapat kotoran.2) potong ujung akar bawang merah.ujung akar dipotong karna di

ujung akarlah pembelahan sel masih berlangsung,dan masukan pada larutan 0,002 M

hidroxichinolin adalah larutan pada ujung akar bawang berfunsi mempertebak dan

(14)

ujung akar bawang berfungsi mengehentikan pembelahan sel akar bawang.larutan

HCL dan CH3COOH yang dicampurkan oleh maserasi berfungsi untuk melunakan

akar sehingga nantinya memudahkan dalam pemotongan dan penekanan pada

preparat atau pun pelunakanya.4). Ambil 1 mm bagian ujung akar dan letakan pada

preparat untuk diamati menggunakan mikroskop.5) lakukan pewarnaan mnggunakan

pewarna aseto orscein merupakan larutan pewarna pada akar kromosom dimana aseto

orcein juga mudah diserap oleh kromosom bawang merah dan memberikan pigmen

pada sel sel akar.6).Dihancurkan ujung akar bawang.7). perlakuan melewatkan di atas

api bunsen merupakan perlakuan untuk memberikan pencerahan pada pembelahan sel

atau kromosom agar nanti mudah di amati saat di mikroskop.8) Amati dan catat pada

kertas pengamatan.

Perlakuan pemotongan akar bawang merah dilakukan saat sel aktif membelah

pada rentangan 5 menit sebelum atau sesudah jam 24.00. Akar bawang merah aktif

mebelah terletak pada ujung akar sehingga pengamatan dilakukan pada ujung akar

bawang merah,dan bawang merah banyak melakukan atau aktif dalam pembelahan

sel.

Hasil pada praktikum acara 1 yaitu pengamatan Praktikum kali ini, tidak semua

preparat menunjukan tahapan-tahapan pembelahan mitosis secara lengkap. Hal ini

dapat disebabkan karena praktikum dilakukan bukan pada rentang waktu pembelahan

mitosis.Rentang waktu pembelahan mitosis berdasarkan pada suatu hasil penelitian

ditunjukan bahwa rentang waktu pembelahan mitosis akar bawang merah

(15)

antara profase dengan metaphase) banyak ditemukan pukul 15.15 WIB.Ini

membuktikan bahwa mahasiswa masih kesulitan dalam menemukan tahap

mitosis.Hanya beberapa bahkan hanya satu dua tahap di temukan setiap kelompok,

dan itu disebabkan rentang waktu pengamatan dan kesalahan dalam metode

praktikum,entah dari larutan atau perlakuan.Tapi dari hasil praktikum bahwa

kegagalan terletak saat penghancuran akar bawang merah sehingga saat di amati

mahasiswa sulit menemukan pembelahan sel,bahkan membutuhkan perlakuan

beberapa kali untuk menemukan nya. Sesuai dengan literatur bahwa Selama

metafase, sentromer dari setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel

pada bidang equator.Pada tempat-tempat ini, sentromer-sentromer diikat oleh

benang-benang spindel yang terpisah, dimana setiap kromatid dilekatkan pada kutub-kutub

spindel yang berbeda. Kadang-kadang benang-benang spindel tidak berasosiasi

dengan kromosom dan merentang secara langsung dari satu kutub ke kutub yang lain.

Pada saat metafase, sentromer-sentromer diduplikasi dan setiap kromatid menjadi

kromosom yang berdiri sendiri atau independen.Penggunaan metode tanpa pra

perlakuan (metode sederhana) mengakibatkan kromosom pada metafase tidak dapat

menyebar dengan baik, sehingga jumlah kromosom tidak dapat dihitung dengan

tepat.kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap

dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua

bagian,proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis

(16)
(17)

A. Kesimpulan

Adapun prilaku kromosom pada pembelahan sel mitosis melalui beberapa tahap

yaitu;

1. Interfase: Pada fase ini saat dimana sel mempersiapkan diri untuk melakukan

pembelahan.

2. Profase: Pada fase ini kromosom memendek dan menebal. Sentriol membelah dan

bergerak kekutub dan terbentuk benang-benang spindel yang terhubung dari kutub ke

kutub

3. Metafase: Pada tahap ini kromosom bergerak kebidang ekuator Benang spindel.

Kromosom terikat pada benang spindel melalui sentromer.

4. Anafase: Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang

berlawanan.

5. Telofase: Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Pada bagian bidang

ekuator terjadi lekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi

menjadi dua .

B. saran

1. Mahasiswa harus meningkatkan ketelitian dalam paktikum,

2. Mahasiswa dan asisten lebih komunikatif.

DAFTAR PUSTAKA

(18)

Schulz-Schaeffer, J. 1980.Cytogenetics : Plants, Animals, Humans. Springer-Verlag.New York, Heidelberg, Berlin.

Stack S. M., and D. E. Comings. 1979. The cromosomes and DNA of Allium cepa. CHROMOSOMA. 70:161 – 181

Suryo, H. 2007. Sitogenetika.Gajah Mada University Press.Yogyakarta.hal 446.

Suprihati, D., Elimasni, E. Sabri. 2007. Identifikasi karyotipe terung belanda

(Solanum betaceum Cav.) kultivar Brastagi Sumatera Utara. Jurnal Biologi Sumatera Utara. 2(1): 7 – 11.

Campbell, Neil A. 1987. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang Akar Bawang Merah (Alium cepa).1998. Malang: IKIP

(19)
(20)

A. Latar Belakang

Suatu individu yang terbentuk dari hasil pekawinan 2 individu yang dapat dilihat dengan wujud fenotip,pada dasarnya itu merupakan kemungkina kemungkinan yang terjadi dari pertemuan gamet janatan dan betina.Peluang yang ada merupakan pendugaan dari keturunan hasil perkawinan dan persilangan,tetapi tidak dapat dipastikan begitu saja,akan tetapi perlu proses.Peranan teori peluang atau kemungkinan sangatlah penting dalam mempelajari ilmu genetika dan mempelajari sifat sifat kualitatif.

Suatu uji diharapkan mampu mengubah deviasi deviasi dan nilai yang diharapkan menjadi problabilitas dan ketidaksamaan demikian yang terjadi peluang yang diperlukan adanya hipotesis genetika.Probabilitas suatu kejadian adalah angka yang menunjukan kemungkina kemungkian yang akan terjadi pada suatu kejadian.Peluang dinyatakan dengan nilai antara 0-1,kejadian yang mustahil terjadi adalah nilai 0/0% dan kejadian pasti adalah nilai 1/100%.Dalam hal itu perlu memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas).atau sering disebut dengan uji X2 (Chi Square Test).

(21)
(22)

mengetahuidetajat perseesuaian itu kita memerlukan ukuran kuantitas mengenai besarnya deviasi atau penyimpangan dari distribusi hipotesisi terhadap distribusi sample (Surjadi, 1989).

B. Tujuan

Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan berlatih menggunakan uji x2 dan dapat menggunakannya kembali untuk

(23)

II. TINJAUAN PUSTAKA

(24)

Probabilitas adalah suatu teori kemungkinan dimana kejadiannya belom pasti.digunakan untuk mengetahui kejadian yang belom dapat diketahui kebenaranya,berdasarkan hukum hukum teori peluang.kemungkinan terjadinya sesuatu yanng dinginkan ialah sama dengan sesuatu yang diinginkan seluruhnya(Suryo,1984). Beberapa faktor teori kemungkinan,yaitu:

1. Kemungkinan terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama perbandingan antara sesuatu yang diingikan secara keseluruhan.

2. Terjadinya kemungkinan dua peristiwa atau lebih,yang masing masing bediri sendri ialah sama dengan hasil perkalian dari kemungkianan untuk peristiwa

(Yatim, W. 1991)

Kehidupan sehari-hari kita jumpai banyak peristiwa dimana kemungkinan/ kebolehjadian/ peluang/ probabilitas mengambil peranan penting.

Beberapa contoh:

(25)

3. Seorang ibu yang hendak melahirkan juga menghadapi kemungkinan apakah akan mendapat seorang anak laki-laki atau perempuan. Masih banyak contoh lainnya semacam itu.Dalam ilmu genetika memisahnya gen-gen dari induk/ orang tua ke gamet-gamet pun tidak luput dari kemungkinan. Demikian pula bersatunya gamet-gamet yang membawa gen, menghadapiberbagai

kemungkinan (Suryo,1990).

III. METODE PRAKTIKUM

(26)

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini ialah mata uang logam dan lembar pengamatan.Alat yang diguanakan dalam praktikum ialah uang logam,kalkulator dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

1. Satu keping mata uang logam dilempar ke atas,lalu dicatat hasil pengamatanya.lemparan dilakukan sebanyak 50x atau 100x.Uji X2 sebagai analaisis yang diguanakan dalam

penghitungan.

2. Lakukan hal yang sama pada kasus 2 dan 3 dengan perlakuan lembar sekaligus.

3. Semua hasil pengamatan dicatat pada lembar pengamatan,sedangkan hasil pengamatan sementara dapat ditulis pada diktat praktikum.

(27)

A. Hasil

Tabel : Uji X2 menggunakan 2 keping uang logam 50x

Karakter yang diamati

X2 tabel >X2hitung : 5,99 > 1,49

Kesimpulan : Pengujian signifikan, artinya percobaan sesuai dengan teori.

(28)

Karakter yang diamati

X2 tabel >X2hitung : 5,99 > 0,7

(29)

B. Pembahasan

Ilmu genetika tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada tanaman.Sedangkan peluang merupakan suatu nilai antara 0 dan 1 yang menggambarkan besarnya kesempatan kemungkianan yang akan muncul suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu.Dimana dapat dikaitkan bahwa peluang merupakan bagian atau sub ilmu dari genetika tumbuhan.Ketika suatu varietas diuji sebuah 2 logam uang koin yang diibaratkan sifat gen suatu tumbuhan dan akan dilemparkan dimana hasilnya merupakan hasil persilangan antara suatu sifat fenotip.Pembahasan di atas telah terbukti bahwa teori peluang yang berlaku merupakan bagian dari ilmu genetika tumbuahan. Satu hal penting dalam perbandingan teori peluang dan ilmu genetika tumbuhan yaitu bahwa sangat diperlukan beberapa hukum teori peluang yang terdapat di dalam ilmu genetika tumbuahan,yang berarti kedua hal tersebut saling berikatan dan merupakan satu kesatuan.

(30)

mata uang logam 100x didapat hasil yang signifikan yang memperoleh data x2 tabel > x2 hitung.Jadi data percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini datanya diterima atau signifikan karna semua pelemparan yang dilakukan sesuai dengan perbandingan.

(31)

peluang yang sama terhadap masing-masing sisi baik angka maupun gambar dalam masing-masing karakteristik yang diamati.

Biasanya nilai kemungkinan 5% dianggap sebagai garis batas antara menerima dan menolah hipotesis. Apabila nilai kemungkinan lebih besar dari 5%, penyimpangan dari nisbah harapan tidak nyata. Jika data X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (X2 hitung < X2 Tabel) maka data diterima dan data pengamatan sesuai dengan model atau teori. Sedangkan kalau X2 hitung lebih besar dari X2 tabel (X2 hitung > X2 Tabel) maka data di tolak dan data pengamatan tidak sesuai dengan model atau teori (Suryati, Dotti. 2007).Pengujian Chi Square pada praktikum ini menggunakan batas signifikan. Uji 5% yang artinya bahwa uji penggunaan 5% sebagai galat atau pengujian eror yang kemungkinan terjadi dalam pengamatn dari presentasi 100%. Perbandingan 98% probabilitas mengandung parameter yang sesungguhnya.

Beberapa jenis uji selain uji chi square yang digunakan dalam praktikum ini yaitu 1. Uji tanda ( binominal ) yaitu variabel acak X yang menyatakan banyaknya tanda positif atau negatif yang paling sedikit. Bila hipotesis nol µ=µo benar, maka peluang bahwa suatu

(32)

dengan parameter p=½ . uji yang digunakan pengganti tanda posotif atau negatif baagi nilai nilai pengamatan. 2. Runtun (run) adalah barisan huruf ( lambang atau tanda-tanda) yang identik yang didahului atau diikuti sebuah huruf (lambang atau tanda) yang berbeda. Pengujian terhadap keacakan sampel yang dimaksud digunakan Uji Runtun (Run).Uji Runtun (run) membagi data menjadi dua penggolongan yang tidak berpotongan (laki-laki atau perempuan, cacat atau utuh, diatas atau dibawah median, dan sebagainya ). 3. Uji Kolmogorof-Smirnov merupakan uji kebaikan/ kesesuaian ( Godness of Fit) dan pada tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu (Normal, uniform atau poisson). Hipotesis statistiknya adalah bahwa distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi harapan (teoritis).

(33)

mentaksir diterima tidaknya suatu observasi. Untuk penerimaan hipotesis nol, perbedaan frekuensi observasi dengan kemungkinan ata harapan harus dapat dilambangkan dengan variabilitas secara sampling pada tingkat signifikasi yang sesuai dan diinginkan.

Teori kemungkinan dengan berbagai uji yang telah dicoba memiliki peran serta fungsi untuk mengkaji apakah rasio fenotipe praktis dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan ratio fenotip teoritis. Salah satunya adalah uji yang dapat mengubah deviasi deviasi dan nilai nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang yang diperlukan adanya evaluasi hipotesis genetik.

Pada praktikum ini telah dihasilkan data terhadap pelemparan satu mata dadu sebanyak 50x pelemparan diperoleh bahwa nilai x2

hitung sebesar 1,49 dan x2 tabel 5,99 sehingga hipotesis yang dapat

ditarik adalah pengujian signifikan atau sesuai dengan literatur,begitu pula pada pelemparan 1 keping mata uang logam pada pelemparan 100x yaitu menhasilkan data x2 tabel sebesar

5,99 dan x2 adalah 0,72 yang berarti x2 tabel lebih besar dari pada

(34)

pada perbandingan besarnya nilai X2 hitungan dengan nilai X2 tabelnya. Suatu hipotesis akan diterima apabila nilai X2 hitungnya lebih besar dibandingkan dengan nilai X2 tabelnya dan sebaliknya.

(35)

A. Kesimpulan

1. Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan.

2. Dalam praktikum ini menggunakan suatu uji yang dikenal dengan uji X2 dan memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah. Teori kemungkinan banyak digunakan dalam ilmu Genetika.

3. Uji Chi Square Test (X2) bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan sesuai dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan bahwa hasil observasinya sesuai dengan model atau teori.

Dari data percobaan di atas disimpulkan semua data sesuai atau sama dengan model atau teori, karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (X2 hitung > X2 tabel).

B. Saran

Pelaksanaan praktikum harus dilakukan dengan

(36)

diperoleh dapat memiliki tingkat keberhasilan yang cukup dari frekuensi galat. Dan untuk asisten smangat yah.

DAFTAR PUSTAKA

Surjadi. 1989. Pendahuluan Teori Kemungkinan Dan Statistika. Bandung, Penerrbit ITB

Suryo. 1992. Genetika. Strata 1.Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.

Crowder, L.V. 1986.Genetika Tumbuhan, Edisi Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Nurhadi, B. 1984.Genetika Dasar. Armico. Bandung

Suryo.1984. Genetika. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Yatim, W. 1991. Genetika. Tarsito. Bandung

Ruyani, A. 2011. Genetika. Bengkulu: Universitas Bengkulu.

(37)
(38)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak.Makluk hidup berkembang biak salah satunya dengan cara pembelahan sel yang dimana makhluk hidup berkembang biak akan menghasilkan keturunan yang tak jauh dari induknya.Genetis merupakan faktor memengaruhi adanya perbedaan keturunan dan kesamaan pada setiap makhluk hidup.Gen ialah pewarisan sifat atau pembawa sifat.Dimana gen dimiliki oleh semua makluk hidup yang akan dibawa dan diteruskan kegenerasi selanjutnya.Dalam hal itu pembelajaran tentang persilangan antara makluk hidup sangat penting untuk mengahsilkan suatu produk yang baru.

Persilangan 2 individu yang hanya memfokuskan sifat dikenal

(39)

monohibrid.Dimana mendel melanjutkan persilangan dengan persilangan tanaman dua sifat berbeda. Persilangan ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel 1 atau yang kenal istilah the law of segregation yaitu proses pembentukan gamet yang membawa karakter dan sifat secara bebas.Persilangan monohibrid yang akan menghasilkan keturunan dari perbandingan F1 dan F2 yaitu dengan perbandinagn F2 1:2:1 merupakan bukti berlakunya hukum mendel 1.Sifat dominan dapat dilihat secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak muncul pada keturunannya.Agar mudah memahami keturunan pada suatu makluk secara genotip maupun fenotip maka dapa dilakukan berbagai percobaan.

B.Tujuan

(40)

II. TINJAUAN PUSTAKA

(41)

menghasilkan galur murni yaitu keturunan yang selalu memiliki sifat sifat generik yang sama dengan induknya(Suryo,2008).

Seiring jaman modern karna ke akuratan hukum mandel maka sampai saat ini hukum mandel masih digunakan dalam perkawianan silang antara dua individu.Pada masa kehidupan Mandel sebenarnya belum mengenal istilah keturunan modern,belum diketahui sifat kromosom,apalagi asam nukleat dan istilh modern yang digunakan ilmuan saat ini.Mandel hanya menganggap bahwa dalam penemuanya itu hanya faktor penentu atau dikenal nama faktor.Hukum Mandel 1 berlaku pada gametosis perbandingan F1 X F1 yang memiliki genotif heterozigot.Pada kromosom terdapat dalam lokus yang yang sama,pada waktu genetik gametogenesis gen sealel akan terpisah,masing masing akan pergi ke suatu gamet(Yatim,1986).

Persilangan monohibrid adalah persilangan antara duar individu dengan prilaku dan sifat yang berbea.Persilangan monohibrid dapat di bagi menjadi 2 yaitu persilnagan monohibrid dominan dan persilangan intermediant(Suryo,1995).

(42)

dengan curved menghasilkan f1 normal.Hukum dominan pada persilangan monohibrid yaitu jika penyilangan dua organisme jantan dan betina homozigot dengan pasangan yang kontraks,yang dimana hanya muncul dari sifat tetuanya pada keturunan sifat

F1,sifat demikianlah yang dinamakan sifat

dominan(Ganawati,2009).

(43)

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu biji kedelai,media tananm(tanah) dan lembar pengamatan.Alat yang digunakan yaitu seendbox dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

Biji populasi P1, P2, F1 dan F2 pada seedbox berisi tanah di tanam.

1. Biji kedelai dibiarka tumbuh dan berkembang 2. Warna batang yang muncul diamati

3. Warna batang biji ditabulasikan.

(44)

A. Hasil

Tabel 1.1 Persilangan Kedelai varietas Grobogan x varietas Muria Grobog

an X Muria

HH Hh

HH = Hipokotil Ungu hh = Hipokotil Hijau

F1 = Hh

Tabel 1.2 Uji X2 pada Persilangan Kedelai varietas Grobogan x

(45)

|O-E|2 (|12-12,75|)-0,5)2 =

Kesimpulan: X2 hitung < X2 tabel maka pengamatan signifikan atau sesuai dengan

perbandingan hukum Mendel I.

B. Pembahasan

(46)

kedua (F2).Mendel melakukan persilangan monohibrid atau persilangan satu sifat beda, dengan tujuan mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi berikutnya. Persilangan ini untuk membuktikan hukum Mendel I yang menyatakan bahwa pasangan alel pada proses pembentukkan sel gamet dapat memisah secara bebas. Hukum Mendel I disebut juga dengan hukum segregasi. Dari uraian di atas membuktikan adanya hubungan antara persilangan monohibrid dengan hukum mandel 1 yaitu persilangan monohibrid yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan F2, yaitu 1:2:1 merupakan bukti perlakuannya hukum mandel 1 yang dikenal juga Hukum Pemisahan Gen yang sealel (The Law of Segregation of Allelic Genes) .

(47)

Asal: permurnian populasi Lokal Malabar Grobongan Tipe pertumbuhan: Determinit

Warna hipekotil: ungu

Warna epokotil: ungu

Warna daun: hijau agak tua Warna bulu batang: coklat

Warna bunga: ungu Warna kult biji: kuning muda Warna polong tua: coklat Warna hilum biji:coklat

(48)

Daerah sebaran: Beradaptasi baik pada beberapa kondisi lingkungan tumbuh yang berbeda sukup besar, pada musim hujan dan daerah beririgasi baik. Sifat lain -polong masak titik muda pecah, dan

-pada saat panen daun luruh 95-100% saat panen >95% daunnya telah luruh

Deskripsi Kedelai Varietas Muria Nama Varietas : Muria

SK : 18/Kpts/TP.240/1/1987 tanggal 14 Januari tahun 1987

Tahun : 1987

Tetua : Seleksi pedigree dari Orba yang diradiasi dengan sinar Gamma dosis 0.4 Kgy (40 krad)

Rataan Hasil: 1.8 ton/ha

Pemulia : Hendratno dan Rivaie Ratma

Nomor induk : Psj/69

Nomor galur : Psj/69

(49)

Warna hipokotil : Hijau

Warna kulit polong masak : Coklat Warna bulu : Coklat

Tipe tumbuh: Determinit Tinggi tanaman : 40-50 cm

Umur mulai berbunga : 33-35 hari Umur polong masak : 83-88 hari Bentuk biji : Bulat agak lonjong Kerebahan : Tahan rebah

Bobot 100 biji : 12.5 gram Kandungan protein : 35-36%

Kandungan lemak : 21.5%

Hasil : 1.8 ton/ha

(50)

DNA merupakan singkatan dari Deoxyribose Nucleic Acid adalah asam nukleotida, biasanya dalam bentuk heliks ganda yang mengandung instruksi genetik yang menentukan perkembangan biologis dari seluruh bentuk kehidupan sel.DNA mengandung genetik kehidupan dan bertanggung jawab atas penurunan sifat genetika.gen itu sendiri adalah subtansi dari hereditas yang mentimpan imformasi sifat dari keturunan. Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom, lokasi khusus yang ditempati gen dalam kromosom disebut lokus gen. Sifat yang tampak dari luar atau sifat keturunan dapat yang dapat kita amati disebut fenotipe.Genotip adalah sifat yang tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen atau susunan gen dalam individu yang menentukan sifat yang tampak ( yatim, 1983 ).

(51)

akhirnya ditemukan bibit padi yang memiliki sifat unggul berdaya hasil tinggi, umur pendek, dan rasanya enak. Ditemukan pula bibit kelapa hibrida dan jagung hibrida yang berdaya hasil tinggi. jadi manfaat adanya persilangan monobrid bagi pertanian yaitu mampu melahirkan rekayasa gentika yang nantinya akan menghasilkan varietas varietas yang unggul.

Sepasang kromosom merupakan homolog sesamanya, berarti dalam kromosom hpmplog juga terdapat lokus gen – gen yang bersesuaian. Gen – gen yang bersesuaian pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog disebut alel (pasangan gen). B (huruf kapital) dengan b (huruf kecil) atau R dengan r merupakan pasangan gen yang disebut alel. Menurut letaknya, alel adalah gen – gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian dari kromosom homolog. Sedangkan jika dilihat dari pengaruh gen pada fenotipe, alel ialah anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh berlawanan. dari uraian di atas telah dapat di tarik kesimpulan bahwa DNA, gen, lokus,alel ,sifat genotip dan fenotip itu semua merupakan satu kesatuan yang berada dalam satu subtansi subtansi genetika.

(52)

fenotipnya HH = Hipokotil Ungu, Hh = Hipokotil Ungu, hh = Hipokotil Hijau dan genotipnya yaitu Hipokotil Ungu = 12

Hipokotil Hijau = 5. Karakter Yang Diamati Ungu 12 Dan Hijau 5 Menghasilkan Data X2 Hitung < X2tabel =0,018 <3,84. Sehingga

dapat disimpulkan data persilangan kedelai varietas grobongan dengan muria adalah signifikan yaitu sesuai dengan hukum Mandel 1.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada persilangan monohibrid membuktikan adanya hukum mandel.yaitu perbandingan hasil pada praktikum F2 1:2:1 mebuktikan sama dengan perlakuan atau hukum mandel 1 yang dikenal dengan Hukum Pemisahan Gen yang sealel.

B. Saran

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Kimball, John W. 1987. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Suryo. 1994. Genetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Welsh, James R and Johanis P. Mogea. 1991. Dasar – Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta : Erlangga.

(54)
(55)

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu aspek penting dalam makhluk hidup adalah kemampuan untuk melakukan reproduksi dan dengan adanya reproduksi makhluk hidup maka mampu menghasilkan dan melestarikan jenisnya.Pada organisme yang melakukan perkembang biakan secara seksual,individu itu adalah merupakan kombinasi informasi dari induk yaitu genetika yang dimana disumbangkan oleh 2 gamet yang berbeda yang berasal dari kedua parentalnya.

(56)

secara bebas dari gen gen yang terdapat pada kromosom yang memiliki kelainan.Hal itu sangat berkatan dengan pesilangan dihibrid.Pembuktian hukum ini dipakai pada dihibrid atau polihibrid yaitu perkawinan dua individu dengan tanda yang berbeda.Fenotip adalah penampakan atau perbedaan sifat dari suatu individutergantung dari susunan genetikanya yang dinyatakan dengan kata kata(misanya ukuran,warna,bentuk,rasa).Genotip adalah susunan atau konstitusi genetika dari suatu indivu yang ada hubunganya dengan fenotif,biasanya dinyatakan dengan simbol/tanda pertama dari fenotif.Dan tak lupa monohibrid adalah hibrid dengan satu sifat.

Seiring dengan adanya praktikum ini maka pengamatan dihibrid menggunakan lalat(drosophilla melanogaster) karna waktu yang sangat minim drosophilla ini sangat cocok untuk perlakuan dalam acara 4 yaitu persilangan dihibrid.dimana lalat atau drosophilla ini mempunyai umur dalam perkembangan siklusnya selama 10 sampai 15 hari.Oleh karna itu dalam praktikum ini menggunakan lalat buat atau dengan nama ilmiyahnya drosophilla melanogaster.

(57)

Tujuan dari praktikum ini adalah membuktikan hukum mandel ll pada persilangan dihibrida.

II. TINJAUAN PUSTAKA

(58)

dengan tanaman ercis berbiji kisut dan berwarna cokelat atau padi yang berumur pendek dan berbulis sedikit dengan padi berumur panjang dan berbulir banyak(corebina,1997).

Hukum mendel ll yaitu pengelompokan gen secara bebas berlaku ketika pembuatan gamet yang dimana gen terletak pada kromosom yang berlainan.Dimana gen sealel secara bebas pergi ke masing masing kutub meosis.pembuktian hukum mendel ll ini dioakai pada persilangan dihibrid atau polihibrid,yaitu persilangan dari dua individu yang memiliki atau lebih karakter yang berbeda.Hukum ini juga disebut hukum asoetasi.Hibrid adalah persilangan antara dua individu yang berkaitan erat dengan hukum mandel ll yang berbunyi”independent assostment of genes”.Atau pengelompokan gen sevara bebas.Arti hibrid semacam itu juga dikemukan oleh gardner ratio.fenotipe klasik yang dihasilkan dari perkawinan dihibrida adalah 9:3:3:1,ratio ini diperoleh dari alel alel pada kedua lokus memperlihatkan hubungan dominan dan resesif.Ratio ini dapat dimodifikasi jika atau kedua lokus mempunyai alel-alel dominan dan alel lethal (Crowder,1990: 43).

Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Mendel menggunakan kacang

ercis untuk dihibrid, yang pada bijinya terdapat dua sifat beda, yaitu soal bentuk dan

(59)

berhubungan dengan hukum Mendel II yang berbunyi “independent assortment of

genes”. Atau pengelompokan gen secara bebas. Hukum ini berlaku ketika

pembentukan gamet, dimana gen sealel secara bebas pergi ke masing-masing kutub

ketika meiosis.B untuk biji bulat, b untuk biji kisut, K untuk warna kuning dan k

untuk warna hijau.Jika tanaman ercis biji bulat kuning homozygote (BBKK)

disilangkan dengan biji kisut hijau (bbkk), maka semua tanaman F1 berbiji bulat

kuning. Apabila tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk kembali, maka tanaman ini

akan membentuk empat macam gamet baik jantan ataupun betina masing-masing

dengan kombinasi BK, Bk,Bk, bk. Akibatnya turunan F2 dihasilkan 16

kombinasi,yang terdiri dari empat macam fenotip, yaitu 9/16 bulat kuning, 3/16 bulat

hijau, 3/16 kisut kuning dan 1/16 kisut hijau. Dua diantara fenotip itu serupa dengan

(60)

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan Dan Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol bening,cawan peptridi dan alat tulis.bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu lalat buah atau drosiphilla melanogaster,media lalat,plastik bening,chloroform,kapas dan lembar pengamatan.

B. Prosedur Kerja

1. 10-20 lalat drosophilla melanogaster dipilih dengan dua tanda beda tertentu untuk dikawinkan,

2. Setelah nampak pupa(6-7 hari setelah dikawinkan),induk persilangan haris dibuang sebelum pupa pupa menjadi imago,

(61)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Atas 1. Warna mata : Merah 2. Warna badan :

Atas 1. Warna mata : Merah

2. Warna badan :

Bawah 1. Segmen : Berwarna

hitam

(62)

4 Normal

(betina

)

Bawah 1. Segmen : Berwarna

kelabu 2. AP : Lancip

2.Gambar Drosophilla melanogaster (ebony) No

Atas 1. Warna mata : Merah 2. Warna badan :

Atas 1. Warna mata : Merah

2. Warna badan :

Bawah 3. Segmen : Berwarna

(63)

4 Ebony

(betina

)

Bawah 5. Segmen : Berwarna

hitam tipis 6. AP : Lancip

3.Gambar Drosophilla melanogastern (dumphy)

No

Atas 1. Warna mata : Merah

2. Warna badan :

Atas 1. Warna mata : Merah

2. Warna badan :

Coklat

3. Panjang sayap :

Tidak melebihi

(64)

4. Segmen : Bergaris

hitam tipis 3 Dumpy

(jantan

)

Bawah 1. Segmen : Berwarna

hitam

2. AP : Tumpul

4 Dumpy

(betina

)

Bawah 1. Segmen : Berwarna

(65)

disebut persilangan dihibrid. Persilangan ini merupakan tipe dari hukum Mendel II yang disebut juga hukum berpasangan bebas. Bunyi dari hukum Mendel II yaitu “bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang tidak tergantung dari pasangan sifat yang lain”.Persilangan dengan dua sifat beda yang lain juga memiliki perbandingan fenotip F2 sama, yaitu 9 : 3 : 3 : 1.

(66)

tidak akan sesuai atau sama persis denngan teori tersebut hanya saja mendekati perbandingan tersebut.

Hukum mandel dan persilangan dihibrid merupakan hal yang meimliki keterkaitan dimana hukum mandel adalah persilangan dua individu atau lebih dan pesilangan yang bersifat bebas. Sedangkan persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu yang memiliki sifat berbeda.Jelaslah bahwa persilangan dihibrida merupakan satu hal kesatuan dan dihibrida mrupakan bagian dari aplikasi hukum mandel.

Mutasi merupakan penyebab fungsi dari suatu gen menjadi berubah.Perubahan pada tingkat nukleotida akan berpengaruh pada tingkat nukleotida kemudian mempengaruhi transkripsi dan translasi dari gen untuk ekspresi protein. Bahkan walaupun mutasi hanya mengubah satu basa nitrogen secara berurutan akan

(67)

tampak tidak sama rata. Sayap pada sudut 90o dari tubuh dalam posisi normal mereka (Borror et al, 1998)

2. Sepia : Mata berwarna coklat sampai hitam akibat adanya kerusakan gen pada kromosom ketiga, lokus 26 (Russell, 1994: 113)

3. Clot : Mata berwarna maroon yang semakin gelap menjadi coklat seiring dengan pertambahan usia (Borror, 1994)

4. Ebony : Lalat ini berwarna gelap , hampir hitam dibadannya. Adanya suatu mutasi pada gen yang terletak pada kromosom ketiga. Secara normal fungsi gen tersebut berfungsi untuk membangun pigmen yang memberi warna pada lalat buah normal. Namun karena mengalami kerusakan maka pigmen hitam menumpuk di seluruh tubuh (Borror et al, 1998)

5. Curly : Sayap pada lalat berbentuk keriting. Terjadi mutasi gen pada kromosom kedua. Sayap-sayap ini menjadi keriting karena adanya suatu mutasi dominan, yang berarti bahwa satu salinan gen diubah dan menghasilkan adanya kelainan tersebut (Borror et al, 1998) 6. White : Matanya berwarna putih yang terjadi akibat adanya

kerusakan pada gen white yang terletak pada kromosom pertama lokus 1,5 dan benar-benar tidak menghasilkan pigmen merah sama sekali (Pai, 1992:51)

(68)

dalam larva untuk menjadi mata menjadi tidak terbentuk karena adanya mutasi (Russell, 1994: 113)

8. Claret : Claret (ca) merupakan mutan dengan mata berwarna merah anggur atau merah delima (ruby). Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 100,7 (Russell, 1994: 113)

9. Taxi : Taxi merupakan mutan dengan sayap yang terentang, baik ketika terbang mahupun hinggap. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 91,0 (Russell, 1994: 113)

10. Black : Seluruh tubuhnya berwarna hitam akibat adanya kerusakan pada gen black pada kromosom kedua lokus 48.5 (Borror et al, 1998).

(69)

kisut hijau. Dua diantara fenotip itu serupa dengan induknya semula dan dua lainnya merupakan fariasi baru (Gooddenough,1984)

Selanjutnya adalah tanaman kedelai dengan kecambah kedelai yang berwarana putih = 9, kecambah yang berwaran ungu = 64. Contoh selanjutnya

yaitu lalat buah atau dresophilla melanogasterdengan persilangan sayap panjang

,warna tubuh coklat dan sayap 2/3 panjang lalat, warna coklat tubuh putih sehingga

dihasilkan sayap panjang warna tubuh coklat (244), sayap 2/3 panjang lalat warna

tubuh coklat (78), sayap panjang warna tubuh putih (83), sayap 2/3 panjang lalat

warna tubuh putih(27).

Tanaman semangka warna buah merah dengan buah tanpa biji disilangkan semangka

warna buah kuning dengan buah dengan biji. Hasilnya buah semangka warna merah

pingk dengan buah tanpa biji.

Pada praktikum ini telah dilakukan persilangan dihibrida pada lalat buah atau drosophilla melanogaster dengan hasil x2 tabel > x2

(70)

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Persilangan dihibrid merupakan pewarisan atau persilangan dua sifat dengan tanda yang berbeda.dan merupakan dari hukum mandel dua atau pemilihan secara bebas.Dimana segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas.

C. Saran

(71)

DAFTAR PUSTAKA

Kimball, John W. 1987. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Suryo. 1994. Genetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Welsh, James R and Johanis P. Mogea. 1991. Dasar – Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta : Erlangga.

Yatim, Wildan. 1983. Genetika Edisi ke-3. Bandung : Tarsi

Russell, P. J. 1994. Fundamental of Genetics. USA: Harper Collins College, Hlm 528

Shorrocks, B. 1972. Drosophila. London: Ginn and Company Limited, pp 31-48; 71-76; 103-116.

Crowdew, L. V. 1995. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.Erlangga, Jakarta

Goodenough, U., 1984. Genetika. Diterjemahkan oleh Sumartono Adisoemarto.

(72)
(73)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori pewarisan sifat dalam suatu populasi yang dapat diterima kebenaranya

dikemukakan oleh Gregor Mandel,teori ini berdasarkan penelitian beliau selama

bertahun tahun yaitu dengan penelitian persilangan berbagai varietaskacang kapri.

Dalam percobaannya Mendel memilih tanaman yang memiliki sifat biologi yang

mudah diamati. Berbagai alasan dan keuntungan menggunakan tanaman kapri yaitu,

(a) Tanaman kapri tidak hanya memiliki bunga yang menarik, tetapi juga memiliki

mahkota yang tersusun sehingga melindungi bunga kapri terhadap fertilisasi oleh

serbuk sari dari bunga yang lain. Hasilnya, tiap bunga menyerbuk sendiri secara

alami; (b) Penyerbukan silang dapat dilakukan secara akurat dan bebas, dapat dipilih

mana tetua jantan dan betina yang diinginkan; (c) Mendel dapat mengumpulkan benih

dari tanaman yang disilangkan, kemudian menumbuhkannya dan mengamati

karakteristik (sifat) keturunannya.

semakin pesatnya pengetahuan dan seiring zaman hukum mendel masih

(74)

suatu sifat keturunan yang nampak pada suatu individu itu ditentukan oleh sebuah

gen tunggal, misalnya gen R, bunga putih oeh gen r, buah bulat batang pendek oleh

gen B, buah oval (lonjong) oleh gen b,batang tinggi oleh gen T,batang pendek oleh

gen t. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mengetahui bahwa cara

diwariskanya sifat keturunan tidak mungkin diterangkan dengan pedoman-pedoman

diatas, karena sulit sekali disesuaikan dengan hokum-hukum mendel, itu terbukti

bahwa adanya penyimpangan hukum mandel dimana disebabkan adanya pesilangan

suatu populasi yang menghasilkan suatu sifat yang sama persis pada hukum mandel.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini yaitu agar praktikum depat mengetahui penyimpangan

(75)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Hukum mendel II atau dikenal dengan The Law of Independent assortmen of

genesatau Hukum Pengelompokan. Gen Secara Bebas dinyatakan bahwa selama

pembentukan gamet, gen-gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok

dengan gen lain yang bukan alelnya. Pembuktian hukum ini dipakai pada dihibrid

atau polihibrid, yaitu persilangan dari 2 individu yang memiliki satu ataulebih

karakter yang berbeda. Monohibrid adalah hibrid dengan 1 sifat beda, dan dihibrid

adalah hibrid dengan 2 sifat beda, akan menghasilakn perbandingan 9:3:3:1. Fenotif

adalah penampakan/ perbedaan sifat dari suatu individu tergantung dari susunan

genetiknya yang dinyatakan dengan kata-kata (misalnya mengenai ukuran, warna,

bentuk, rasa, dsb). Genotif adalah susunan genetik dari suatu inidividu yang ada

hubungannyadengan fenotif; biasanya dinyatakan dengan simbol/tanda huruf

( Suryati, Dotti. 2007).

Pada beberapa gen yang berinteraksi atau dipengaruhi oleh gen lain,digunakan untuk

menumbuhkan karakter. Gen-gen itu mungkin terdapat pada

(76)

penemuan Mendel dan penelitian awal tentang pewarisan sifat secara bebas,diketahui

bahwa tidak semua keturuan yang bersegregasi dapat dipisahkan

menjadi kelas-kelas yang jelas dengan nisbah yang sederhana. Keragaman nisbah

genetika Mendel ini dapat dijelaskan berdasarkan adanya interaksi gen, yaitu

pengaruh satu alel terhadap alel lain pada lokus yang sama dan juga pengaruh satu

gen pada satu lokus terhadap gen pada lokus lain (Crowder, 1993).

Hukum-hukum mendel merupakan prinsip dasar genetika. hukum Mendel terdiri atas

2 hukum, yaitu:

1. Hukum Mendel I ( Hukum Pemisahan Mendel - Prinsip Segregasi – Hukum pemisahan

gen sealel )

a. Dalam peristiwa pembentukan sel kelamin (gamet), pasangan-pasangan alel akan

memisah secara bebas.

b. Berlaku untuk pembastaran dengan satu sifat beda (monohibridisasi), baik

dominansi maupun intermediet.

2. Hukum Mendel II (Hukum Kebebasan Mendel = Prinsip berpasang-pasangan secara

bebas)

a. Dalam peristiwa pembentukan gamet, alela-alela mengadakan

kombinasi secara bebas sehingga kombinasi sifat-sifat yang muncul dalam

keturunannya beraneka ragam.

b. Berlaku untuk pembastaran dengan dua sifat beda (dihibridisasi) atau lebih, baik

(77)

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah mata uang logam dan lembar pengamatan.Alat

yang digunakan meliputi : uang logam, kalkulator dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

1. Satu kantong plastik berisi kancing warna diambil,kemudian kocok sampai

homogen,

2. Satu butir kancing diambil serta cata hasilnya,

3. Kancing diambil sebanyak 90x dan 160x, kemudian cata pada lembar pengamatan,

4. Analisis data menggunakan uji x2,

(78)

IV. HASIL PEMBAHASAN

Kesimpulan: X2 hitung < X2 tabel maka pengamatan signifikan atau sesuai dengan

(79)

Percobaan 160 x

Kesimpulan: X2 hitung < X2 tabel maka pengamatan signifikan atau sesuai dengan

perbandingan.

X2 hitung = 3,702

(80)

B. Pembahasan

Seorang jenius tahun 1910 T.H. Morgan, seorang sarjana Amerika yang dapat

menemukan sebuah teori dimana teori ini akan menimbulkan penyimpangan hukum

mandel. Penyimpangan ini terjadi pada lalat buah, sampai saat telah diketahui 5.000

gen , sedangkan lalat buah hanya memiliki 4 pasang kromosom.Hal itu membuktikan

bahwa pada sebuah kromosom didalam gamet tidak terdapat sebuah gen.Tetapi

puluhan bahkan ratusan yang dimana gen itu sendiri memiliki pekrjaan atau aktivitas

dalam kromosom untuk menumbuhkan sifat,tetapi ada beberapa gen yang

berinteraksi atau dipengaruhi oleh gen lain untuk menumbuhkan sifat.

Interaksi gen akan menimbulkan perbandingan fenotip yang ketutrunan akan

menyipang dari hukum mandel. Jika pada persilangan dihibrid menurut mandel

fenotip yang dihaisilkan f2 adalah 9:3:3:1, pada penyimpangan semu perbandingan

tersebut akan menjadi (9:3:4),(9:7) , atau (12:3:1).Penyimpangan semu hukum

Mendel adalah perbandingan fenotip dari persilangan monohibrid dan dihibrid yang

seolah-olah tidak mengikuti pola 3 : 1 ataupun pola 9 : 3 : 3 : 1 . Pola tersebut dapat

berupa 9 : 3 : (3+1), (9+3) : 3 : 1, atau 9 : (3+3+1). Hal ini disebabkan interaksi

(81)

hukum Mendel.Bentuk interaksi antargen yang menyebabkan penyimpangan semu

hukum Mendel dapat berupa atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan

gen komplementer.

Penyimpangan hukum mandel memiliki beberapa bentuk yaitu :

A. Avatisme ( interaksi gen)

Avatisme atau interaksi dalam bentuk pada pial ayam ditemukan oleh W.

Bateson dan R.C. punnet. Pada jengger ayam tidak satu gen saja yang mengatu sifat

akan tetapi terdapat dua sifat yang saling berinteraksi.Berbeda dilakukan oleh Mendel

pada kacang ercisnya maka sifat dua buah bentuk jengger dalam satu ayam sangatlah

ganjil. Dengan adanya interaksi antara dua gen dominan dan gen resesif seluruhnya

akan menghasilkan variasi fenotipe baru, yakni ros dan pea. Gen dominan R yang

berinteraksi dengan gen resesif P akan menghasil- kan bentuk jengger ros dan gen

resesif r yang bertemu dengan gen dominan.

B. Kriptometri

Kriptometri merupakan salah satu penyimpangan hukum mandel yaitu gen yang

bersifat yang akan hanya muncul jika hadi bersama dengan gen domina yang

lain.Peristiwa ini terjadi pada persilangan bunga linaria maroccana dari galur

alaminya yaitu warna merah dan putih yang ternyata hasil f1 nya yaitu berwarna ungu

seluruhnya. Itu disebabkan karna adanya suatu pigmen yang berada dalam

bunga(abtosianin).

(82)

Persilangan yang dilakukan oleh Nelason Ehle pada gandum dengan warna biji

merah dan putih.peristiwa ini mirip dengan persilangan dihibrid yang tidak dominan

sempurna menghasilkan warna peralihan seperti merah muda. Tetapi pada persilangan

ini tidak hanya dikontrol oleh satu gen sifat saja akan tetapi oleh dua gen yang

berbeda lokus, namun masih mempengruhi sifat. peritiwa ini dinamakan dengan

polimeri.

D. Epistasis dan hipostasis

Interaksi ini yaitu dimana salah satu gen bersifat menutupi baik terhadap alelnya

dan alel lainya.epistasis adalah sifat yang menutupi, sedangkan hipostasis adalah sifat

yang ditutupi.

E. Komplementer

Salah satu tipe interaksi gen-gen pada organisme adalah saling men- dukung

munculnya suatu fenotipe atau sifat.

Penyimpangan hukum mandel adalah sebuah penyimpangan dimana sebuah

persilangan menghasilkan data atau sifat yang tak sesuai dengan hukum

mandel.Pembelajaran penyimpangan hukum mandel yaitu untuk menemukan sifat

baru dalam penyilangan sesuai keinginan peneliti.selain itu dengan adanya

penyilangan hukum mandel akan menemukan sebuah interaksi gen yang akan

menimbukan sebuah hukum baru.

Hasil yang diperoleh dalam praktikum ini yaitu pengambilan kancing warna

pada kantong plastik dengan epistasis dominan Resesif yaitu bahwa semua data

(83)

hasil perbandingan 13 :3. Dan pada pengambilan 160x hasil data yaitu x2 tabel > x2

hitung,maka hasilnya juga signifikan (sesuai literatur), dengan perbandingan 13 : 3.

Untuk hasil dari pengamatan dan percobaan lain dapat dilihat pada lampiran.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyimpangan semu hukum Mendel adalah perbandingan fenotip dari persilangan

monohibrid dan dihibrid yang seolah-olah tidak mengikuti pola 3 : 1 ataupun pola 9 :

3 : 3 : 1 . Pola tersebut dapat berupa 9 : 3 : (3+1), (9+3) : 3 : 1, atau 9 :

(3+3+1).Contoh penyimpangan hukum mendel 2 antara lain : Komplementer

Kriptomeri Epistasis – Hipostasis Polimeri. Hasil percobaan menunjukan ada Ho

yang ditolak dan dierima. Ditolak karena X2hitung> X2tabel. Diterima karena

X2hitung < X2tabel.

B. Saran

Sebaiknya praktikan untuk lebih teliti dalam melakukan pengambilan kancing

(84)

DAFTAR PUSTAKA

Suryo. 2004. Genetika. Gadjah Mada University:Yogyakarta

Yatim, W. 2003. Genetika. Tarsito. Bandung

Crowder, L. V. 1986. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika. Jakarta: Erlangga.

Suryo, 1986. Genetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Tjien, Kiaw. 1991. Genetika Dasar Jurusan Biologi. Bandung: ITB.

Halang, Bund dan Muhammad Zaini. 2012. Penuntun Praktikum Genetika. Jurusan

PMIPA FKIP UNLAM . Banjarmasin.

(85)
(86)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pola pewarisan sifat tidak hanya dapat dipelajai melalui sebuah uji percobaan

persilangan buatan.Pada tanaman keras atau hewan-hewan dengan daur hidup

panjang seperti halnya gajah, misalnya, suatu persilangan baru akan memberikan

hasil yang dapat dianalisis setelah kurun waktu yang sangat lama. Demikian pula,

untuk mempelajari pola pewarisan sifat tertentu pada manusia jelas tidak mungkin

dilakukan percobaan persilangan.Pola pewarisan sifat pada organisme-organisme

semacam itu harus dianalisis menggunakan data hasil pengamatan langsung pada

populasi yang ada.

Keanekaragaman adalah sifat beda dari suatu organisasi spesies. Dengan adanya

sifat beda akan terjadi variasi, maka dari itu perlu bagi mahasiswa mengadakan

percobaan dan pengamatan ini untuk mengetahui faktor – faktor serta sifat secara

genetik atau pengaruh lingkungan yang mempengaruhi keanekaragaman dan

keseragaman pada makhluk hidup. Meskipun terdapat keseragaman pada makhluk

(87)

manusia memiliki keunikan masing-masing , individu yang satu dengan yang lainnya

mempunyai persamaan dan perbedaan sifat yang menurun , baik sifat kualitatif

maupun kuantitatif .

Keanekaragaman yang tampak secara fenotip pada tumbuhan dan hewan juga

mempunyai variasi antara lain : bentuk, warna, dan ukuran, sedangkan pada manusia

dengan adanya pengaruh lingkungan maka individu yang bergenotip sama

kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda. Adanya pewarisan sifat, dalam

populasi dapat dilihat adanya sifat yang sangat bervariasi sehingga kecil

kemungkinan persamaannya

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk menghitung frekuensi alel dan frekuensi genotip;

membuktikan hukum hardy-weinberg, serta mengukur sifat sifat kualitatif dan

(88)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Genetika populasi ialah cabang ilmu yang mempelajari gen gen dalam

populasi,yangmenguraikan secara sistematik dan matematik akibat dari keturunan

dari tingkat suatu populasi.Populasi adalah suatu kelompok organisasi dari suatu

keturunan spesies. Dan dari situ dapat dapat diambil semple.Semua makhluk hidup

merupakan masyarakat dalam suatu populasi dimana merupakan hasil dari

perkawinan antar spesies dan memiliki lengkang gen yang sama.Lengkang gen (gen

pool) yaitujumlah dari semua alel yang berlainan atau keterangan genetik dalam

anggota dari suatu populasi secara kawin (suryo, 1986).

Dalam tahun 1908 G.H. Hardy ( seorang ahli matematik bangsa inggris ) dan W.

Weinberg ( seorang dokter bangsa jerman ) secara terarah menemukan dasar dasar

yang ada hubunganya dengan frekuensi da dalam populasi.prinsip yang terbentuk

pernyataan teoritis itu dikenal sebagai prisnsip Ekuilibrum

Hardy-Weinberg.Pernyataan ( dalam keseimbangan ), maka baik frekuensi gen maupun

frekuensi genotip akan tetap dari satu generasi ke generasi seterusnya.Hal ini

(89)

( random) dan tidak ada pilihan/ pengaturan atau faktor lain yang dapat merubah

frekuensi gen ( Suryo, 1986).

Genetika ( ilmu keturunan ) tegolong dalam ilmu hayat yang mempelajari turun –

temurunnya sifat sifat induk atau orang tua kepada keturunannya). Terbentuknya

individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud fenotip, pada dasarnya

hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet jantan dan gamet

obyek penelitian Mendel sehingga tercipta hukumnya yang yang terkenal dengan

Genetika Mendel menyangkut segregasi, rekombinasi, linkage, interaksi non alel dan

lain-lain yang dapat menyebabkan berhasil tidaknya hibridisasi.Banyak sifat penting

seperti produksi, kadar protein dan kualitas dikendalikan oleh kegiatan banyak gen

yang masing-masing mempunyai pengaruh kecil pada sifat itu. Dengan adanya

pengaruh lingkungan, akan menambah pengaburan perbedaan genetika

tersebut(Stanfield, 1991)

Teori Mendel tidak dapat diterapkan untuk mempelajari proses menurunnya sifat

(90)

pekerjaan seleksi akan lebih efisien bila didasarkan atas variasi genetik. Akan tetapi

untuk menyeleksi sifat kuantitatif tidak lagi mendasarkan pada variasi genetik, tetapi

pada variasi fenotipe individu-individu dalam populasi. Sifat kuantitatif yang

dipelajari dinyatakan dalam besaran kuantitatif bagi masing-masing individu tanaman

yang selanjutnya digunakan pendekatan analisis sejumlah ukuran sifat itu (Crowder,

(91)

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan Dan Alat

bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah kantong pelastik berisi biji

kedelai, kantong pelastik yang berisi kancing berwarna, kantong plastik yang berisi

kacang tanah dan lembar pengamatan.Alat yang diguanakan dalam praktikum ini

adalah neraca ( timbangan eletrik), kalkulator dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

Pecobaan 1.

Misal suatu populasi yang sudah keadaan seimbang,tersusun dari individu

individu dengan warna merah (GG), putih(gg), dan merah muda (Gg).

1. Sebanyak 200 individu diambil secara acak

2. Individu yang dipilih dicatat warnanya

(92)

Percobaan 2.

Siapkan kantong yang sama ukuranya

1. Setiap kantong dengan 2 macam warna kancing baju diisi dengan perbandingan

seperti hasil perhitungan point 1.Kedua kantong isinya sama banyak 2. Secara acak kancing diambil dari setiap kantong dan catat warna keduanya 3. Pengambilan diulang sebanyak 100x

4. Frekuensi alel dan frekuensi genotipnya dihitung 5. Label yang tersedia dimasukan data

6. X2 sebagai analisis.

Percobaan 3.

Pengamatan karakter kuantitatif dan kualitatif menggunakan kacang tanah:

1. Individu secara acak diambil dan timbang dari populasi kacang tanah yang tersedia 2. Pekerjaan tersebut diulang sebanyak 100x

(93)
(94)

gg(putih) = q² = (0,745)² x 100% = 55,502

p² : 2pq : q² = GG + Gg + gg

6,502 : 37,995 : 55,502

1 : 5,843 : 8,53

Hasilnya tidak signifikan atau tidak sesuai dengan teori

Tabel 1.1 Uji X2 Percobaan 1

Karakteristik

GG(merah) Gg(putih) Gg(merah muda) jumlah

Observasi (O) 39 50 111 200

Harapan (E) 1

X² table < X² hitung jadi bersifat tidak signifikan atau tidak sesuai dengan teori.

Percobaan 2

Misal

(95)

Hk = 53 Y

(96)

Tabel 1.2 Uji X2 Percobaan 2

Karakteristik

HH Hk kk jumlah

Observasi (O) 24 53 23 100

Harapan (E) 1

perbandingan Hukum Mendel atau sesuai dengan teori.

Percobaan 3

Tabel 1.3 Pengamatan Kuantitatif dan Kualitatif.

Bobot 0,1 0,2 0,3

Jumlah 37 53 10

(97)

0.050 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35

Populasi Mendel meruapakan suatu kelompok organisme yang bereproduksi secara

seksual dengan derajat hubungan keluarga yang relatif dekat yang berada di dalam

batas-batas geografis dimana terjadi antar-perkawinan (interbreeding). Jika semua

gamet yang dihasilkan oleh suatu populasi Mendel ditetapkan sebagai campuran

hipotesis unit-unit genetik yang akan menimbulkan generasi berikutnya, kita

mempunyai konsep suatu kelompok gen (gen pool).

Jika kita memperhatikan akan sepasang alel (A dan a), kita akan menemukan bahwa

persentase gamet-gamet pada pusat gen yang mengandung A atau a akan bergantung

pada frekuensi-frekuensi genotipe dari generasi parental yang gamet-gametnya

(98)

resesif aa, maka frekuensi alele resesif dalam pusat gen itu akan relatif tinggi, dan

persentase gamet-gamet yang mengandung alele dominan A secara bersesuaian akan

rendah. Perkawinan antar anggota dalam suatu populasi yang terjadi secara acak

maka frekuensi zigotik yang diharapkan pada generasi berikutnya dapat diramalkan

dari pengetahuan tentang frekuensi gen (alelik) dalam pusat gen dari populasi

parental, (Stanfield, 1991).

Bahwa p + q = 1, yaitu persentase gamet-gamet A dan a harus menjadi 100% umtuk

memperhitumgkan semua gamet dalam pusat gen. Frekuensi-frekuensi genotipe

(zigotik) yang diharapkan pada generasi berikutnya dapat diringkas seperti berikut:

(p + q)2 = p2 + 2pq + q2 = 1,0

AA Aa aa

Jadi p2 adalah fraksi generasi berikutnya yang diharapkan menjadi homozigot

dominan (AA), 2pq adalah fraksi yang diharapkan heterozigot (Aa), dan q2 adalah

fraksi yang diharapkan resesif (aa). Semua fraksi genotipe ini harus menjadi satu unit

untuk memperhitungkan semua genotipe dalam populasi keturunan.

Rumus ini, yang mengekspresikan harapan-harapan genotipe dari keturunan

yang berkenaan dengan frekuensi-frekuensi gametik (alelik) dari pusat gen parental,

disebut hukum Hardy-Weinberg, (Stanfield, 1991). Yaitu Di bawah suatu kondisi

yang stabil, baik frekuensi gen maupun perbandingan genotip akan tetap (konstan)

Gambar

Tabel : Uji X2 menggunakan 2 keping uang logam 50x
Tabel 1.2 Uji X2 pada Persilangan Kedelai varietas Grobogan x
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan Dasar merupakan persyaratan yang wajib dimiliki pelaksana dan penanggung jawab MSDM untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada

Dari data sebaran titik panas / titik hotspot di bawah ini, terlihat jelas adanya peningkatan titik panas / titik hotspot yang cukup tinggi di wilayah Sumatera

Berdasarkan grafik nilai SPI tersebut dapat disimpulkan bahwa indeks kekeringan setiap stasiun hujan hampir sama atau perbedaannya tidak signifikan, dimana tidak

Form Gerakan Jamaah ini dijilid biasa (tidak dengan plastik dan karton) bersama dengan Buku Aktivitas Harian, Form Silaturrahmi, dan Form Surat Izin.2. Setiap halaman dimintakan

Berdasarkan pendapat Lifte dan Bird (dalam Davis &amp; Thomas (l998), Seyfarty (l991), Bert dan Reynolds (l993), serta Sheerens dan Bosker (l997), dapat dikemukakan beberapa

Terdapat hubungan positif secara bersama antara sikap terhadap supervisi akademik kepala sekolah dan komunikasi organisasi dengan kompetensi profesional guru di Sub

Proses learning RBF dengan Extended Kalman Filter menggunakan parameter bobot pada hidden center RBF yaitu noise proses pada perhitungan bobot hidden center dan

Bentuk desain akuntansi anti korupsi yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah penerapan sistem akuntansi yang sesuai dengan sistem yang telah diterapkan dengan