• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Medan Sunggal, Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Medan Sunggal, Kota Medan)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Informasi saat ini merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap organisasi.

Informasi memungkinkan organisasi dapat terus mengantisipasi segala

kemungkinan yang terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan yang sedemikian

kompleks. Dewasa ini, system informasi yang digunakan berfokus pada system

informasi berbasis computer (computer based information system). Harapan yang

ingin diperoleh disini adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi

khususnya komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas,

dan tepat waktu sehingga dapat lebih efektif dan lebih efesien.

Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu perusahaan

dalam bekerja serta melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan

informasi. Dalam era globalisasi dimana persaingan semakin ketat, kebutuhan

manusia akan informasi tak bisa dielakkan. Teknologi informasi merupakan

komponen penting bagi pemerintah di era globalisasi. Dalam rangka peningkatan

aktivitas sosial dan ekonomi, masyarakat dunia telah memasuki suatu masyarakat

yang berorientasi kepada informasi. Sistem informasi dan teknologinya telah

digunakan berbagai sektor kehidupan mulai dari perdagangan, pendidikan

(electronic education), pemerintahan (E-government), kesehatan

(2)

mengumpulkan (collect) menyimpan (store) memproses, memproduksi, dan

mengirimkan informasi dari dan kemasyrakatan secara efektif dan cepat.

Sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan data dan

informasi untuk unit-unit fungsional organisasi pemerintah. Serta dalam

menetapkan berbagai kebijakan pemerintahan danperencanaan pembangunan baik

pada tingkat konseptual maupun pada tingkat operasional, diperlukan adanya

berbagai data dan informasi yang akurat, tepat dan cepat guna pengambilan

keputusan sejalan dengan tingkat perkembagan yang semakin maju.

Sebagaimana semakin berkembangnya teknologi informasi yang dapat

menigkatkan efektifitas kerja pegawai sehingga dapat meningkatkan pula kualitas

kerja yang tinggi, pegawai mempunyai motivasi yang tinggi, untuk medukung

aktivitas-aktivitas pemerintahan, yang meliputi aktivitas intern pemerintahan

dalam satu lembaga maupun antar lembaga pemerintahan, serta aktivitas

pemberian pelayanan pemerintahan untuk masyrakat. Intinya dengan adanya

system informasi manajemen harus lebih banyak memberikan kemudahan bukan

menambah kerumitan atau kesulitan baru khusunya bagi penyelenggara

pemerintahan dan umumnya bagi masyarakat. Oleh karena itu penggunaan

teknologi informasi khusunya komputerisasi bagi pemerintah harus lebih banyak

di tingkatkan karena memberikan kemudahan dalam urusan-urusan

penyelenggaraan pemerintahaan.

(3)

organisasi secara berkesinambungan. Suatu organisasi baik pemerintah maupun

swasta dalam mencapai tujuan yang ditetapkan harus melalui sarana dalam

bentuk organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif

sebagai pelaku dalam mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan.

Tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena upaya para individu

yang terdapat pada organisasi tersebut. Dengan kata lain, kinerja individu

berhubungan sejalan dengan kinerja organisasi.

Penilaian kinerja merupakan suatu proses organisasi dalam melalui untuk

kerja pegawainya. Tujuan dilakukan penilaiaan kinerja secara umum adalah untuk

memberikan feedback kepada pegawai dalam upaya memperbaiki tampilan

kerjanya dan upaya meningkatkan kinerja organisasi. Penilaian kinerja

mempunyai dua kegunaan utama, penilaian pertama adalah mengukur kinerja

untuk tujuan memberikan penghargaan. Kegunaan yang ke lainnya adalah

mengembangkan potensi individu.

Pada organisasi pemerintaham, jika kinerja sumber daya aparatur

pemerintah baik, maka kinerja institusi pemerintahan atau birokrasi akan baik

juga. Kinerja sumber daya aparatur pemerintah akan baik bila mempunyai

keahlian yang tinggi, bersedia bekerja karena digaji sesuai dengan perjanjian,

mempunyai jaminan masa depan lebih baik. Gaji dan jaminan masa depan atau

kesejahteraan merupakan hal yang dapat menciptakan motivasi seseorang

utnuk bersedia melaksanakan kegiatan kerja dengan kinerja yang baik, maka akan

(4)

Seiring dengan banyaknya keluhan masyarakat terkait dengan kurang

baiknya kinerja yang diberikan oleh pegawai seharusnya menjadi dasar kepada

penggunaan system yang lebih mengarah kepada sistem komputerisasi. Seperti

misalnya pada pelayanan identitas masyarakat yang dilakukan di Kantor Camat,

baik itu Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan pengurusan identitas lainnya.

Seiring dengan berkembangnya Sistem Informasi Manajemen, Kantor

Camat harus lebih melihat kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Sehingga segala bentuk pelayanan menjadi hal yang sesuai dengan

keinginan masyarakat. Tidak terkecuali pada Kantor Camat Medan Sunggal yang

berusaha menerapkan sisitem berbasis komputerisasi dalam menjalankan

fungsinya. Ini merupakan salah satu bentuk penerapan Sistem Informasi

Manajamen dalam pemprosesan pelayanan yang diberikan Kantor Camat Medan

Sunggal sehingga berdampak terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tetarik untuk melakukan penelitian

dengan judul : “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Medan Sunggal)”

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan

(5)

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Informasi Manajemen di

Kantor Camat Medan Sunggal.

2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai di Kantor Camat Medan

Sunggal.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Sistem Informasi Manajemen

terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Medan Sunggal.

I.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak secara

langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah :

1. Manfaat Subjektif

Untuk menembahkan khasanah pengetahuan ilmiah dalam studi ilmu

administrasi dan pembangunannya umumnya dan pembangunan

pelayanan public khususnya dengan implementasi Sistem Informasi

Manajemen (SIM).

2. Manfaat secara praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat

sebagai berikut: Dapat dijadikan sebagai kontribusi terhadap pemecahan

permasalahan yang terkait dengan operasionalisasi Sistem Informasi

(6)

literatur perpustakaan yang berkaitan dengan masalah-masalah studi

administrasi dan pembangunan.

3. Manfaat secara akademis

Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaiaan studi strata-1 di

Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara.

I.5. Kerangka Teori

Teori merupakan seperanglkat proposisi yang menggambarkan suatu

gejala terjadi seperti ini. Untuk memudahkan peneletian diperlukan pedoman

berfikir yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian yang lebih lanjut

seseorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berpikir

untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih.

Kerangka teori ini diharapkan memberikan pemahaman yang jelas dan tepat bagi

peneliti dalam memahami masalah yang diteliti.

I.5.1. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup

SIM sebenarnya tertua pada 3 kata pembentuknya, yaitu “Sistem, Informasi, Dan

(7)

I.5.1.1. Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau

elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan

cara-cara tertentu sehingga membentuk suatu kesatuan untuk melaksanakan fungsi

guna mencapai suatu tujuan.

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Filippo dalam Paulus, 2005:23).

Komponen-komponen atau subsistem dalam suatu system dapat berdiri

sendiri-sendiri, komponen-komponen atau subsistem tersebut dapat saling

berintekrasi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan

atau sasaran system tersebut dapat tercapai.

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru

untuk menggatikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem

yang telah ada. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari

mulai sistem itu direncakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan,

dioperasikan, dan dipelihara.

I.5.1.2. Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi benyuk

yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam

(8)

juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh

informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah.

Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem

tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang

relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah informasi bagi setiap

elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Berdasarkan pendapat Giffin (2002:227-228), bentuk informasi yang

bermanfaat adalah sebagai berikut :

1. Akurasi, informasi masih menyediakan refleksi realita yang valid dan

dapat dipercaya.

2. Tepat waktu, informasi tersedia tepat pada saat pemimpin

membutuhkannya untuk membuat keputusan

3. Kelengkapan, informasi harus lengkap dan jika kurang lengkap maka

cenderung akan mendapatkan gambaran realita yang tidak akurat.

4. Relevansi, informasi harus relevan agar berguna bagi organisasi.

Relevansi seperti halnya ketepatan waktu, ditentukan oleh kebutuhan

dan situasi organisasi.

Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap suatu informasi adalah fungsi,

biaya, nilai, dan mutu informasi. Informasi mempunyai beberapa fungsi antara

lain :

(9)

Adanya informasi akan menembah pengetahuaan bagi penerimanya

yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung

proses pengambilan keputusan

2. Mengurangi ketidakpastian

Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang

akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari

keraguan pada saat pengambilan keputusan,.

3. Mengurangi resiko kegagalan

Adanya informasi akan mengurangi resiko kegagalan, karena apa yang

kan terjadi dapat di antisipasi dengan baik, sehingga kenmungkinan

terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan

keputusan.

4. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan

Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak

diperlukan, karena keputusanyang akan di ambil lebih terarah

5. Member standart aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan

keputusan-keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan.

Adanya informasi akan memberikan satndart,atruan, ukuran, dan

keputusan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang

(10)

I.5.1.3 Manajemen

Manajemen dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber

daya yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat

dimaksudkan sebagai suatu system kekuasaan dalam organisasi agar orang-orang

menjalankan pekerjaannya. Umumnya, sumber daya yang tersedia dalam

manajemen meliputi manusia, material, dan modal. Dalam system informasi

manajemen, sumber daya manajemen meliputi tiga sumber daya tersebut di

tambah dengan sumber daya berupa informasi.

Mengenai pengertian manajemen banyak ahli memberikan definisinya

misalnya James A.F Stoner memberiakn definisi Manajemen adalh proses

perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian upaya anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Sutedjo (2002:22):

“Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola

perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan),

mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Ada 3 alasan utama mengapa manajemen diperlukan, adapun alas

an-alasan tersebut :

1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan

(11)

2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling

bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi

seperti pemilik, karyawan, pelanggan, konsumen dan pemerintah

3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, suatukerja organisasi dapat di uur

dengan banyak cara yang berbebeda. Salah satu cara umum adalah

efisiensi dan efektifitas.

I.5.1.4. Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai sekumpulan

subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk

suatu kesatuan, saling berintekrasi dan bekerjasama antara satu bagian dengan

yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan funsi pengolahan data,

menerima masukan (input) berapa data-data, kemudian mengolahnya (processing)

dan menghasilkan keluaran (output) berapa informasi sebagai dasar pengambilan

keputusan yang berguna dan mempunya nilai nyata yang dapat dirasakan

akibatnya baim pada saat itu juga maupun dimasa mendatang, mendukung

kegiatan operasional, manjerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan

berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai

tujuan.

Kronke (dalam Sutedjo, 2002:168) mengemukakan bahwa “Sistem

Informasi Manajemen adalah pengembangan dan penggunaan system-sistem

informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi”.

McLeod (dalam Sutedjo, 2002:168) juga mengemukakan bahwa “Sistem

(12)

menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan

serupa”.

Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu system utamanya

mengenai apa yang telah terjadi sekarang dan apa yang telah terjadi di masa lalu,

informasi tersebut tersedia dalam laporan periodik, laporan khusus dan output dari

simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya

pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Selain itu Stoner (dalam Sutedjo, 2002:168) mengemukakan bahwa

“Sistem Informasi Manajemen merupkan metode formal yang menyediakan

informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah

dam memproses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat

melakukan fungsi perencanaan,operasi secara efektif dan pengendalian.

Scoot (1996:69) menjelaskan bahwa "Sistem Informasi Manajemen adalah

sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan

informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial". Menurut

Gordon . B . Davis dalam Tata Sutabri (2005 : 91) Sistem Informasi Manajemen

adalah sistem manusia / mesin yang terpadu guna menyajikan informasi untuk

mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan di dalam

suatu organisasi. Kemudian menurut Stoner dalam Budi Sutedjo (2002 : 169).

Sistem Informasi Manajemen merupakan metode formal yang menyediakan

(13)

Manajemen dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefenisikan sebagai

suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa

pemakai dengan kebutuhan serupa dan dirancang untuk menyediakan informasi

guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen, perencanaan,

pemrakarsaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Para pemakai biasanya

tergabung dalam suatu organisasi seperti lembaga pemerintah dan perusahaan

milik pemerintah maupun swasta.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen

adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang

akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data disini dapat berarti

penunjangan pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau

pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut

Para pemimpin yang yang betugas di bidang perencanaan ataupun yang

menangani bidang pengawasan dalam rangkaian usaha mengambil keputusan

yang baik dan cepat, dan selalu membutuhkan informasi untuk mendukung

kelancaran tugas- tugasnya. Oleh sebab itu informasi baru dapat dikatakan

berguna apabila mampu berfungsi membantu pimpinan dalam pengambilan

keputusan , terlebih dalam bidang perencanaan dan pengawasan dalam penentuan

kerja (http://www.scribd.com/sofyan_desta/d/58444205-Chapter-II-2 diakses pada

9 Maret 2012 pukul 21.45).

Manfaat sistem informasi manajemen tersebut dapat diuraikan dibawah ini :

(14)

Sebuah Sistem Informasi Manajemen adalah pembantu sebuah Sistem

Informasi yang melakukan semua pengolahan transaksi yang dibutuhkan serta

memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi- fungsi

manajemen dan pengambilan keputusan.

b. Sistem Informasi Manajemen sebagai pendukung fungsi perencanaan dan

pengendalian .

Usaha mencapai tujuan bagi organisasi perusahaan adalah tercapainya

tujuan perusahaan yang sesuai dengan perencanaan semua. Sistem Informasi

Manajemen sangat relevan bagi fungsi perencanaan dan pengendalian yang

dibantu dengan komputer sehingga memperlebar kemampuan manajemen

untuk menyelenggarakan ini.

c. Sistem Informasi Manajemen sebagai penentuan program kerja

Perencanaan dalam program kerja selalu didasarkan kepada mana yang

harus didahulukan dan program mana yang dapat ditunda untuk sementara. Untuk

mendukung skala priorotas kerja dengan tepat dibutuhkan data informasi tentang

faktor tenaga kerja yang tersedia juga diperlukan informasi tentang sumber

pembiayaan, lokasi yang hendak dilaksanakan.

Peneliti akan mempertegas penelitian nantinya kepada Sistem Informasi

(15)

pegawai, bahwasanya kerja pegawai akan menjadi baik dan efektif jika didasarkan

kepada perencanaan dan pengendalian.

I.5.2. Kinerja Pegawai

I.5.2.1. Pengertian Kinerja Pegawai

Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Kinerja adalah

hasil kerja seorang pegawai/karyawan selama periode tertentu dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan, misalnya standa rd target , sasaran, atau kriteria

yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Jika pegawai tidak

melakukan pekerjaannya, maka suatu organisasi akan mengalami kegagalan.

Seperti juga perilaku manusia, tingkat, dan kualitas kinerja ditentukan oleh

sejumlah variabel perseorangan dan lingkungan. Untuk lebih jelasnya, akan

dikemukakan beberapa pengertian kinerja.

Menurut Mahsun (2006), bahwa kinerja merupakan gambaran mengenai

tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi yang tertuang dalam perencanaan

strategi organisasi. Sedangkan Simanjuntak (2005), menyatakan bahwa kinerja

adalah tingkatan pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam rangka

mewujudkan pencapaian hasil untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan yang

biasanya di pakai sebagai dasar penilaian terhadap karyawan atau individu.

(16)

individu. Oleh karena itu kinerja merupakan sasaran penentu dalam mencapai

tujuan individu.

Kinerja (perfomance) mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang

membentuk sebuah pekerjaan karyawan (Simamora, 2006). Penilaian kinerja

adalah proses dimana organisasi mengawasi pelaksanaan kerja individu. Dalam

penilaian kinerja dinilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode

tertentu. Umpan balik penilaian kinerja memungkinkan karyawan mengetahui

seberapa baik mereka bekerja jika dibandingkan dengan standar organisasi.

(Simamora, 2006).

Menurut Mangkunegara, kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang

diberikan kepadanya.

I.5.2.2. Karakteristik Kinerja Karyawan

Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi oleh Mangkunegara

(2004) sebagai berikut:

1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.

2. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.

3. Memiliki tujuan yang realistis.

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk

(17)

diprogramkan.

I.5.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Dale (1992), bahwa kinerja seseorang tergantung pada kombinasi

dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang diperoleh. Lingkungan kerja yang

menyenangkan mungkin menjadi kunci pendorong bagi karyawan untuk

menghasilkan kinerja puncak.

Menurut Rahmatullah (dalam Martha, 2009), faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja yaitu:

1. Faktor individual yang terdiri dari kemempuan dan keahlian latar

belakang, demografi dan motivasi kerja serta disiplin kerja.

2. Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, atitude, personality dan

pembelajaran.

3. Faktor organisasi terdiri dari sistem atau bentuk organisasi sumber daya,

kepemimpinan, komunikasi, lingkungan kerja, budaya kerja,

budaya organisasi, penghargaan, struktur, diklat dan job design.

I.5.3. Pengaruh Antara Sistem Informasi Manajemen dengan Kinerja Pegawai

Sistem Informasi Manajemen sebagai metode formal menyediakan

informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukaan untuk

mempermudah proses pengambilan fungsi perencanaan, pengendalian, dan

(18)

kini, dan proyeksi masa depan serta mengetahui peristiwa yang terjadi didalam

dan diluar organisasi.

Peranan computer dapat membantu secara maksimal, karena output

computer memang menghasilkan informasi yang terotomatisasi dan dapat

diformalisasikan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen yang menjamin

bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilakukan secara efektif dan efisien hal ini

tentunya akan mendorong semakin baiknya kinerja dari para pegawai. Sistem

Informasi Manajemen menyediakan informasi dalam jumlah banyak yang tepat

waktu dan rinci yang diambil dari operasi sehari-hari. Sistem Informasi

manajemen dapat membuat tugas dari para pegawai menjadi lebih mudah

sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri.

I.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yanag mana

kebenerannya perlu untuk diuji dan dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasrkan pada teori yang relevan,

belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan

data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap

rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric. (Sugiyono, 2005:70).

Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu hipotesis

(19)

Ho : Tidak ada hubungan Sistem Informasi Manajemen Dengan Kinerja Pegawai

Ha : Ada hubungan positif antara Sistem Informasi Manajemen Dengan Kinerja

Pegawai.

I.7. Definisi Konsep

Konsep adalah suatu hasil pemaknaan dalam intelektual manusia yang

memang merajuk ke gejala nyata kea lam empiric. Konsep adalah sarana merujuk

kedua empiris dan bukan merupakan refleksi sempurna ( Mutlak) dunia empiris

bahkan konsep bukanlah dunia empiris itu sendiri.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis mengemukakan definisi

dari beberapa konsep yang digunakan :

1. Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu kegiatan pengolahan

data-data menjadi informasi-informasi tidak atau dengan menggunakan

computer dimana informasi yang dihasilakn akan memeberikan akses

dalam pengambilan keputusan.

2. Kinerja Pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas

maupun kuantitas yang dicapai pegawai persatuan periode waktu

dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya

I.8. Defenisi Operasional

Defenisi operasianal adalah unsur yang memeberitahukan bagaimana

(20)

Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah Sistem Informasi Manajemen dengan indikatornya :

a. Pembantu dalam pengambilan keputusan

b. Pendukung funsi perencanaan dan pengendalian

c. Penentuan program kerja

Variabel terikat atau (Y) yaitu Kinerja Pegawai diukur dengan indikator:

(21)

I.9. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalh, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, definisi

konsep, definisi operasional, dansistematika penulisan.

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi

dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa

data.

BAB III : PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan

dokumentasi yang akan dianalisa, serta memuat pembahasannya

atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab

sebelumnya.

BAB IV : ANALISA DATA

Bab ini berisi analisa dari hasil dilapangan dan dokumentasi.

BAB V : PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah yang akan diteliti adalah bagaimana pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap kinerja pegawai dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa profesionalime kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai pada Kecamatan Medan Helvetia.. Kata Kunci (

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Sejauhmana pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap pelayanan karyawan hotel kepada tamu hotel di Hotel

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja. Penelitian ini menggunakan

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Medan Timur. Kata Kunci (key words)

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa profesionalime kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai pada Kecamatan Medan Helvetia.. Kata Kunci (

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi manajemen terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Metode

vii ABSTRAK Sistem Informasi Manajemen Administrasi & Kinerja Pegawai Studi Kasus : PGTK Azzahra Islam Bandar lampung Administrative Management Information system & employee