PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TERHADAP PELAYANAN KARYAWAN DI HOTEL
GARUDA PLAZA MEDAN
TESIS
Oleh
TRIAS PRILYANTI
077019028/IM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
S E K
O L
A
H
P A
S C
A S A R JA
N
PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TERHADAP PELAYANAN KARYAWAN DI HOTEL
GARUDA PLAZA MEDAN
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada
Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Oleh
TRIAS PRILYANTI
077019028/IM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN TERHADAP PELAYANAN
KARYAWAN DI HOTEL GARUDA PLAZA
MEDAN
Nama Mahasiswa : Trias Prilyanti
Nomor Pokok : 077019028
Program Studi : Ilmu Manajemen
Menyetujui, Komisi Pembimbing:
(Prof. Dr. Muhammad Zarlis) (Prof. Dr. Rismayani, SE., MS)
Ketua Anggota
Ketua Program Studi, Direktur,
(Prof. Dr. Rismayani, SE., MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc)
Telah diuji pada
Tanggal : 11 Desember 2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Zarlis
Anggota : 1. Prof. Dr. Rismayani, SE., MS
2. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul:
“PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TERHADAP PELAYANAN KARYAWAN DI HOTEL GARUDA PLAZA
MEDAN”.
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan
oleh siapapun juga sebelumnya.
Sumber-sumber data yang diperoleh dan digunakan telah dinyatakan
secara jelas dan benar.
Medan, Desember 2009 Yang membuat pernyataan,
Trias Prilyanti
ABSTRAK
Perkembangan jasa perhotelan yang dimiliki atau dikelola pihak swasta saat ini, menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi, sehingga tingkat persaingan untuk mendapatkan pelanggan semakin sulit. Sejalan dengan hal tersebut akan menjadi tantangan bagi industri jasa perhotelan. Salah satu strategi yang dilakukan pemilik Hotel Garuda Plaza Medan dalam mempertahankan atau meningkatkan jumlah pelanggan adalah dengan memberikan pelayanan yang paling sesuai dengan harapan pengguna jasa perhotelan. Hal ini mutlak dilakukan dengan mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi dan membangun sistem informasi manajemen yang dibutuhkan oleh hotel. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Sejauhmana pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap pelayanan karyawan hotel kepada tamu hotel di Hotel Garuda Plaza Medan, dan (2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kelancaran sistem informasi manajemen di Hotel Garuda Plaza Medan.
Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Sistem Informasi Manajemen, berkaitan dengan teori tentang Organisasi, Manajemen, dan Teknologi Informasi, serta teori tentang Pelayanan.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan survei, dan jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Adapun sifat dari penelitian adalah penjelasan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, mengedarkan daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab Hipotesis pertama adalah Analisis Regresi Sederhana dan Hipotesis kedua adalah Analisis Regresi Berganda, dengan melakukan uji t dan uji f.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi manajemen secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap pelayanan pelanggan jasa perhotelan Garuda Plaza Medan dan organisasi, manajemen, teknologi informasi secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kelancaran sistem informasi manajemen di Hotel Garuda Plaza Medan. Walaupun ke tiga variabel memiliki pengaruh positif yakni variabel organisasi, manajemen, teknologi informasi, tetapi variabel manajemen memiliki pengaruh paling dominan terhadap kelancaran sistem informasi.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Tingkat pengaruh yang sangat signifikan memiliki makna bahwa penerapan sistem informasi manajemen yang dilaksanakan di Hotel Garuda Plaza Medan sangat menentukan dalam meningkatkan pelayanan di Hotel Garuda Plaza Medan. (2) Organisasi, manajemen, dan teknologi informasi sangat menentukan terhadap kelancaran sistem informasi manajemen di Hotel Garuda Plaza Medan.
ABSTRACT
Development of hotel service owned or managed privately now shows a sufficiently high growth so that competitive level to recruit customers more difficult. Therefore, it will become a challenge for hotel service industry. One of the strategies made by Garuda Plaza Hotel Medan to maintain or increase the number of customers is to deliver the service that is most adjusted to as expected by the users of service. It is a mandatory to do by follow the advance in technology and develop a management information system as required by the hotel. Definition of the problem of the study included: (1). How far is the effect of implementation of management information system on service of hotel employees delivered to the visitors of Garuda Plaza Hotel Medan and (2). What factors that have effect on the smoothness of management information system at Garuda Plaza Hotel Medan.
The theories used in the study included those of Management Information System related to Organization, Management and Information Technologi and even service.
Method of the study used a survey approach and the type of study is a quantitative descriptive. It is an explanatory. The data were collected by interview, disseminating a questionnaire and study of documentation. The model of data analysis used to test the first hypothesis included a Simple Regression Analysis and to test the second hypothesis included a Multiple Regression analysis by using t-test and F-test.
The result of the study showed that implementation of the information management system simultaneously or partially has significant effect on service delivery of Garuda Plaza Hotel Medan and the organization, management and information technology simultaneously or partially have effect on the smoothness of the management information system of Garuda Plaza Hotel Medan. Although the three variables have positive effect; organization, management, information technology, but, the variable management has the most dominant effect on the smoothness of infomation system.
Conclusion of the study include (1). Significant effect means that the implementation of management information system of Garuda Plaza Hotel Medan significantly determines in improving the service of Garuda Plaza Hotel Medan, (2) Organization, management and information technology significantly determine the smoothness of information management system of Garuda Plaza Hotel Medan.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirahiim,
Segala puji hanya bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kupanjatkan syukur kehadirat-Mu atas segala rahmat dan hidayah yang telah Engkau
limpahkan kepadaku, dan dari sebagian karunia-Nya tesis ini dapat tersusun.
Tesis ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam rangka mengakhiri
masa pendidikan Sekolah Pascasarjana dan untuk mendapatkan gelar Magister Sains
pada Program Studi Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada penulisan tesis ini, penulis memilih judul: “Pengaruh Penerapan Sistem
Informasi Manajemen terhadap Pelayanan Karyawan di Hotel Garuda Plaza Medan”.
Dalam tesis ini akan dibahas sejauhmana pengaruh penerapan sistem informasi
manajemen terhadap pelayanan hotel.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak
memperoleh bantuan, bimbingan, petunjuk serta dukungan dari berbagai pihak. Maka
dari itu penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Rismayani, SE., MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus
selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang
telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA., Bapak Drs. Rahmad Sumanjaya, M.Si
dan Bapak Drs. Syahyunan, M.Si., selaku Komisi Pembanding yang banyak
memberikan masukan dan pengarahan demi kesempurnaan tesis ini.
6. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Hotel Garuda Plaza Medan yang sangat membantu
dalam proses penelitian tesis ini.
8. Semua guru-guruku, baik dalam pendidikan formal maupun non formal yang
telah memberiku bekal ilmu dan pengetahuan selama ini.
9. Mertuaku, Prof. dr. Ramsi Lutan Sp.THT KL (K) untuk dukungan dan doa
yang tak henti-hentinya, terima kasih atas semuanya.
10.Suamiku tercinta, Rozaldy Ramsi SE, Ak, MBA., dan putra-putraku, Rizqo
Taufiandru Rozaldy dan Raihan Zaky Ramadhan Rozaldy, atas motivasi,
kesabaran juga doanya selama penulis menjalani pendidikan ini.
11.Rekan-rekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Manajemen khususnya angkatan XII
12.Semua orang yang kukenal atas persahabatannya.
Penulis yakin Allah SWT. Akan membalas seluruh amal dan melimpahkan
rahmat-Nya kepada kita semua.
Penulis menyadari betul, bahwa dalam penyusunan tesis ini belum dapat
dikatakan sempurna. Hal ini disebabkan oleh masih terbatasnya pengetahuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak pada umumnya
dan penulis pada khususnya.
Amin ya rabbal’alamin. Alhammdullilahirabbil’alamin.
Medan, Oktober 2009
RIWAYAT HIDUP
Trias Prilyanti, lahir di P. Berandan pada tanggal 6 April 1973. Putra kedua
dari lima bersaudara, dari pasangan Ayahanda Suradji (Alm) dan Ibunda Umi Kalsum
(Alm).
Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Pertamina P. Berandan,
tamat dan lulus tahun 1986. Melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di SMP Pertamina P. Berandan, tamat dan lulus tahun 1989. Selanjutnya
meneruskan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 4 Medan,
tamat dan lulus tahun 1992. Kemudian menyelesaikan jenjang pendidikan Strata 1
(S-1) Program Studi Teknik Fakultas Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, tamat dan lulus tahun 1997. Pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan
Strata 2 (S-2) Program Studi Magister Ilmu Manajemen di Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Medan, Oktober 2009
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1. Latar Belakang ... 1
I.2. Perumusan Masalah ... 5
I.3. Tujuan Penelitian ... 5
I.4. Manfaat Penelitian ... 5
I.5. Kerangka Berpikir ... 6
I.6. Hipotesis ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13
II.1. Penelitian Terdahulu ... 13
II.2. Teori Tentang Sistem Informasi Manajemen ... 14
II.2.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 14
II.2.3. Pendekatan Sistem Informasi Manajemen ... 26
II.2.4. Pengertian Organisasi ... 27
II.2.5. Pengertian Manajemen ... 32
II.2.6. Pengertian Teknologi Informasi... 36
II.3. Teori tentang Pelayanan ... 38
II.3.1. Pengertian Pelayanan dan Pelayanan Publik ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40
III.2. Metode Penelitian ... 40
III.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41
III.4. Teknik Pengumpulan Data ... 42
III.5. Jenis dan Sumber Data ... 43
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Serta Model Analisis Data ... 43
III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel pada Hipotesis Pertama ... 43
III.6.2. Model Analisis Data pada Hipotesis Pertama ... 44
III.6.3. Identifikasi dan Definisi Variabel pada Hipotesis Kedua . 46 III.6.4. Model Analisis pada Hipotesis Kedua ... 48
III.7.Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 50
III.7.1. Uji Validitas ... 50
III.7.2. Uji Reliabilitas ... 55
III.8.1. Uji Normalitas ... 56
III.8.2. Uji Multikolinearitas ... 56
III.8.3. Uji Heteroskedastisitas ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
IV.1. Hasil Penelitian ... 58
IV.1.1. Gambaran Umum Hotel Garuda Plaza Medan ... 58
IV.1.1.1. Sejarah Berdirinya Hotel Garuda Plaza Medan ... 58
IV.1.1.2. Visi dan Misi Hotel Garuda Plaza Medan ... 60
IV.1.1.3. Struktur Organisasi Hotel Garuda Plaza Medan ... 60
IV.1.2. Karakteristik Responden ... 63
IV.1.2.1. Karakteristik responden pegawai hotel ... 63
IV.1.2.2. Karakteristik responden tamu hotel ... 66
IV.1.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Sistem Informasi Manajemen ... 69
IV.1.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Organisasi ... 75
IV.1.5. Penjelasan Responden Atas Variabel Manajemen... 77
IV.1.6. Penjelasan Responden Atas Variabel Teknologi Informasi ... 80
IV.1.7. Penjelasan Responden Atas Variabel Pelayanan ... 83
IV.1.8. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama... 86
IV.2. Pembahasan ... 91
IV.2.1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 91
IV.2.1.1. Nilai koefisien determinasi hipotesis pertama 92 IV.2.1.2. Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial ... 93
IV.2.2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 94
IV.2.2.1. Nilai koefisien determinasi hipotesis kedua... 95
IV.2.2.2. Hasil pengujian hipotesis kedua secara serempak ... 96
IV.2.2.3. Hasil pengujian hipotesis kedua secara parsial 97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 100
V.1. Kesimpulan... 100
V.2. Saran... 101
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
I.1. Data Jumlah Tamu yang Menginap di Hotel Garuda Plaza Medan
Bulan Januari – Desember 2008... 2
III.1. Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian Hipotesis Pertama... 44
III.2. Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian Hipotesis Kedua... 47
III.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Sistem Informasi Manajemen... 51
III.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Organisasi... 52
III.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Manajemen... 53
III.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Teknologi Informasi... 54
III.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pelayanan... 54
III.8. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel... 55
IV.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 63
IV.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 64
IV.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan... 65
IV.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 66
IV.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 67
IV.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 68
IV.8. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan... 68
IV.9. Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Pertama... 87
IV.10. Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Kedua... 90
IV.11. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Pertama... 92
IV.12. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Pertama... 93
IV.13. Hasil Uji t Hipotesis Pertama... 93
IV.14. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Kedua ... 94
IV.15. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Kedua ... 95
IV.16. Hasil Uji F Hipotesis Kedua ... 96
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
IV.1. Struktur Organisasi PT. Hotel Garuda Plaza Medan... 62
IV.2. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama... 86
IV.3. Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis Pertama... 88
IV.4. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua... 89
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Karakteristik Responden Pegawai... 106
2. Karakteristik Responden Tamu Hotel... 107
3. Pengujian Validitas... 108
4. Pengujian Reliabilitas... 111
5. Deskriptif Variabel... 112
ABSTRAK
Perkembangan jasa perhotelan yang dimiliki atau dikelola pihak swasta saat ini, menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi, sehingga tingkat persaingan untuk mendapatkan pelanggan semakin sulit. Sejalan dengan hal tersebut akan menjadi tantangan bagi industri jasa perhotelan. Salah satu strategi yang dilakukan pemilik Hotel Garuda Plaza Medan dalam mempertahankan atau meningkatkan jumlah pelanggan adalah dengan memberikan pelayanan yang paling sesuai dengan harapan pengguna jasa perhotelan. Hal ini mutlak dilakukan dengan mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi dan membangun sistem informasi manajemen yang dibutuhkan oleh hotel. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Sejauhmana pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap pelayanan karyawan hotel kepada tamu hotel di Hotel Garuda Plaza Medan, dan (2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kelancaran sistem informasi manajemen di Hotel Garuda Plaza Medan.
Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori Sistem Informasi Manajemen, berkaitan dengan teori tentang Organisasi, Manajemen, dan Teknologi Informasi, serta teori tentang Pelayanan.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan survei, dan jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Adapun sifat dari penelitian adalah penjelasan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, mengedarkan daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab Hipotesis pertama adalah Analisis Regresi Sederhana dan Hipotesis kedua adalah Analisis Regresi Berganda, dengan melakukan uji t dan uji f.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi manajemen secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap pelayanan pelanggan jasa perhotelan Garuda Plaza Medan dan organisasi, manajemen, teknologi informasi secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kelancaran sistem informasi manajemen di Hotel Garuda Plaza Medan. Walaupun ke tiga variabel memiliki pengaruh positif yakni variabel organisasi, manajemen, teknologi informasi, tetapi variabel manajemen memiliki pengaruh paling dominan terhadap kelancaran sistem informasi.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Tingkat pengaruh yang sangat signifikan memiliki makna bahwa penerapan sistem informasi manajemen yang dilaksanakan di Hotel Garuda Plaza Medan sangat menentukan dalam meningkatkan pelayanan di Hotel Garuda Plaza Medan. (2) Organisasi, manajemen, dan teknologi informasi sangat menentukan terhadap kelancaran sistem informasi manajemen di Hotel Garuda Plaza Medan.
ABSTRACT
Development of hotel service owned or managed privately now shows a sufficiently high growth so that competitive level to recruit customers more difficult. Therefore, it will become a challenge for hotel service industry. One of the strategies made by Garuda Plaza Hotel Medan to maintain or increase the number of customers is to deliver the service that is most adjusted to as expected by the users of service. It is a mandatory to do by follow the advance in technology and develop a management information system as required by the hotel. Definition of the problem of the study included: (1). How far is the effect of implementation of management information system on service of hotel employees delivered to the visitors of Garuda Plaza Hotel Medan and (2). What factors that have effect on the smoothness of management information system at Garuda Plaza Hotel Medan.
The theories used in the study included those of Management Information System related to Organization, Management and Information Technologi and even service.
Method of the study used a survey approach and the type of study is a quantitative descriptive. It is an explanatory. The data were collected by interview, disseminating a questionnaire and study of documentation. The model of data analysis used to test the first hypothesis included a Simple Regression Analysis and to test the second hypothesis included a Multiple Regression analysis by using t-test and F-test.
The result of the study showed that implementation of the information management system simultaneously or partially has significant effect on service delivery of Garuda Plaza Hotel Medan and the organization, management and information technology simultaneously or partially have effect on the smoothness of the management information system of Garuda Plaza Hotel Medan. Although the three variables have positive effect; organization, management, information technology, but, the variable management has the most dominant effect on the smoothness of infomation system.
Conclusion of the study include (1). Significant effect means that the implementation of management information system of Garuda Plaza Hotel Medan significantly determines in improving the service of Garuda Plaza Hotel Medan, (2) Organization, management and information technology significantly determine the smoothness of information management system of Garuda Plaza Hotel Medan.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Era globalisasi menyebabkan industri jasa yang terdiri dari berbagai macam
industri seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan, dan perhotelan
berkembang dengan sangat cepat. Industri perhotelan, khususnya adalah salah satu
industri yang memadukan produk dan layanan. Desain bangunan, interior dan
eksterior kamar hotel serta restoran, suasana yang tercipta di dalam hotel, kamar,
restoran serta makanan minuman yang dijual beserta keseluruhan fasilitas yang ada
merupakan contoh produk yang dijual. Sedangkan layanan yang dijual adalah
keramah-tamahan dan keterampilan staff/karyawan hotel dalam melayani
pelanggannya.
Pihak hotel sebagai penyedia jasa berusaha memberikan pelayanan yang
paling sesuai dengan harapan pengguna jasa perhotelan. Hal ini dilakukan sebagai
usaha untuk mempertahankan bisnis jasa di bidang perhotelan agar mampu terus
bersaing serta meningkatkan pangsa pasar yang akan dimasuki.
Hotel Garuda Plaza Medan dalam menghadapi pesaingnya tidak perlu merasa
takut dengan langkah-langkah kebijakan dari pesaingnya. Hal ini dikarenakan Hotel
Garuda Plaza sudah cukup mempunyai nama dan mempunyai imej yang baik di mata
Pada Tabel I.1 di bawah ini dapat ditunjukkan data jumlah tamu yang
menginap di Hotel Garuda Plaza Medan dari bulan Januari-Desember 2008, yaitu:
Tabel I.1. Data Jumlah Tamu yang Menginap di Hotel Garuda Plaza Medan
Bulan Januari – Desember 2008
No. Bulan Jumlah Tamu yang Menginap (Orang)
1. Januari 5000
Garuda Plaza Medan rata-rata setiap bulannya tidak mengalami perbedaan yang
terlalu jauh.
Berbagai fasilitas yang diberikan disertai dengan potongan-potongan harga
dari tarif Hotel Garuda Plaza Medan yang ditetapkan serta pelayanan yang
mengutamakan kenyamanan dan kepuasan pengunjung menjadikannya sebagai daya
tarik utama untuk mencari pelanggan. Pihak manajemen hotel berusaha terus untuk
meningkatkan pelayanan, fasilitas serta manajemen, yaitu dengan bertambahnya
bersifat intern ataupun bersifat ekstern. Dengan adanya peningkatan ini diharapkan
terjadinya peningkatan/kenaikan jumlah tamu yang menginap di hotel tersebut.
Kemajuan teknologi komputer di bidang sistem informasi membuat pihak
manajemen hotel dapat memberi informasi ke masyarakat luas di mana saja
di berbagai tempat tanpa harus menyebarkan brosur atau memasang iklan di berbagai
media cetak, radio, dan televisi. Sistem informasi berbasis komputer saat ini mutlak
dibutuhkan oleh sebuah perusahaan, sebab manajemen tidak akan dapat bekerja
secara optimal jika yang bersangkutan tidak didukung oleh informasi yang
menunjukkan secara tepat dan cepat mengenai situasi dan kegiatan usaha yang
menjadi tanggung jawabnya. Untuk mempercepat proses pengambilan keputusan
yang benar-benar sesuai dengan dengan efektivitas kegiatan usahanya maka mutlak
diperlukan informasi-informasi yang dapat dipercaya, yang hanya dapat dihasilkan
melalui pelaksanaan sebuah sistem informasi yang baik dan benar. Sistem informasi
juga dipengaruhi oleh organisasi. Struktur organisasi akan menggambarkan dengan
jelas pembagian kerja. Wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan bisnis
diorganisasikan sebagai suatu hierarki, atau struktur piramida dari wewenang dan
tanggung jawab yang semakin bertambah.
Pengembangan sistem informasi manajemen yang berbasis komputer
memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman, dan
memerlukan partisipasi dari para manajer perusahaan. Sistem informasi manajemen
dapat menghemat biaya dan meningkatkan pendapatan dari perusahaan yang
bersangkutan.
Meskipun Hotel Garuda Plaza sudah memiliki sistem informasi manajemen
namun dalam pelaksanaan di lapangan masih banyak ditemui kendala dan
kekurangan dalam pelayanan kepada masyarakat sebagai tamu hotel. Sebagai contoh
adalah lambatnya prosedur pelayanan pemesanan kamar, informasi ketersediaan
kamar hotel tidak dapat tersalur dengan cepat ke pelanggan, adanya keluhan
pelanggan yang tidak cepat ditanggapi sehingga mengganggu kenyamanan
pemakaian fasilitas hotel. Pada manajemen hotel juga masih terdapat tugas dan
tanggung jawab yang saling tumpang tindih, belum terlaksananya pembagian kerja
yang jelas pada beberapa departemen menyebabkan hubungan antar departemen tidak
lancar, kurangnya peran kepemimpinan seorang manajer dalam mengarahkan,
mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaannya. Hal ini
tentu saja berpengaruh terhadap pengambilan keputusan oleh manajemen hotel untuk
mencapai tujuannya.
Untuk jangka panjang, hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan hotel
ke depannya. Melihat banyaknya kendala-kendala yang ada, pihak manajemen Hotel
Garuda Plaza berusaha mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi, dan
membangun sistem informasi manajemen yang dibutuhkan oleh hotel, sehingga pihak
hotel mampu memberikan informasi tentang keberadaan hotel secara terus-menerus
sistem informasi manajemen dapat meningkatkan pelayanan dan menaikkan tingkat
hunian hotel sehingga bisa terus bersaing dengan para pesaingnya.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Sejauhmana pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap pelayanan
karyawan di Hotel Garuda Plaza Medan?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kelancaran sistem informasi
manajemen di Hotel Garuda Plaza Medan?
I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin diperoleh pada penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan sistem informasi
manajemen terhadap pelayanan karyawan di Hotel Garuda Plaza Medan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran
sistem informasi manajemen di Hotel Garuda Plaza Medan.
I.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi manajemen Hotel Garuda Plaza Medan, penelitian ini diharapkan menjadi
bahan masukan untuk peningkatan pelayanan.
penerapan sistem informasi manajemen terhadap pelayanan Hotel Garuda Plaza
Medan serta tambahan kekayaan penelitian untuk dapat dipergunakan/
dikembangkan di masa mendatang.
3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan secara ilmiah dalam bidang Ilmu
Manajemen khususnya yang berkaitan dengan ilmu yang didapat selama
mengikuti perkuliahan dan mengaplikasikannya dalam tugas sehari-hari.
4. Bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang
sama di masa mendatang.
I.5. Kerangka Berpikir
Tujuan perusahaan dalam menerapkan sistem informasi manajemen adalah
untuk meningkatkan kinerja organisasi khususnya dalam hal ini adalah pelayanan dan
menghasilkan laba. Dari perspektif bisnis sistem informasi merupakan instrumen
penting untuk menciptakan nilai organisasi. Aktivitas pengolahan informasi
mendukung manajemen pengambilan keputusan, meningkatkan pelaksanaan proses
bisnis dan pada akhirnya meningkatkan nilai bisnis.
Pengaruh globalisasi mengakibatkan dunia berada dalam era informasi.
Melalui informasi, perusahaan dapat langsung mengetahui keinginan, kebutuhan dan
keluhan konsumen. Selain itu perusahaan juga dapat memantau pergerakan pasar,
pesaing, pemasok, dan pertumbuhan konsumen. Masyarakat modern yang ada
sekarang dikenal sebagai masyarakat informasional yaitu dengan memanfaatkan
maupun besar, menggunakan sistem informasi, jaringan, dan teknologi internet untuk
melakukan sebagian besar bisnis secara elektronik, menuju tingkat keberhasilan
efisiensi, daya saing, dan profitabilitas.
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Lucas, 1987). Data dan
informasi bagi kebanyakan orang mempunyai makna atau pengertian yang sama.
Namun bagi kajian ilmiah atau bagi kaum profesional, dua pengertian ini
mengandung perbedaan mendasar. Sesuai yang telah diuraikan oleh Murdick et al
(1984), secara singkat dapat dirumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang
digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud
untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Informasi adalah data
yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat
dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya untuk membuat
keputusan.
Sistem informasi pada perspektif bisnis menekankan sifat organisasional dan
manajerial perusahaan. Sistem informasi juga menghadirkan solusi manajemen dan
organisatoris, berdasarkan teknologi informasi, untuk suatu tantangan yang ada pada
lingkungannya sehingga mampu menciptakan nilai bagi perusahaan. Sebagai
tambahan terhadap pendukung pengambilan keputusan, kordinasi, dan kendali, sistem
Sistem informasi berisi informasi tentang orang-orang tertentu, tempat-tempat
dan hal-hal di dalam organisasi atau di lingkungan sekitarnya. Informasi berisi data
yang telah dibentuk ke dalam suatu format yang mempunyai arti dan berguna bagi
manusia. Sebaliknya, data merupakan sekumpulan baris fakta yang mewakili
peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah ke
dalam suatu format yang dapat dipahami dan digunakan orang. Informasi menjadi
penting karena berdasarkan informasi tersebut para pengelola dapat mengetahui
kondisi obyektif perusahaannya. Informasi yang ada merupakan hasil pengolahan
data atau fakta yang dikumpulkan dengan cara tertentu. Informasi disajikan dalam
bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang
dibutuhkan untuk menambah wawasan bagi pemakainya guna mencapai suatu tujuan.
Menurut Laudon dalam Philippus (2005), “Penerapan sistem informasi secara
efektif memerlukan pemahaman mengenai organisasi, manajemen, dan teknologi
informasi yang mempengaruhi sistem tersebut. Untuk dapat sepenuhnya memahami
sistem informasi, seorang manajer harus memahami organisasi secara lebih luas,
manajemen dan dimensi-dimensi teknologi informasi dari sistem serta kekuatannya
untuk memberi solusi atas masalah dan tantangan dalam lingkungan bisnis”.
Menurut Stoner (1996), “Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan metode formal yang menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan, operasi secara efektif dan pengendalian.
cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan”.
SIM dipengaruhi oleh banyak disiplin ilmu dengan mengkombinasikan
teori-teori pengetahuan komputer, pengetahuan manajemen, dan operasi riset dengan suatu
orientasi praktis ke arah pengembangan solusi sistem atas permasalahan nyata dan
mengelola sumber-sumber teknologi informasi. Perlu juga diperhatikan isu-isu
perilaku yang melingkupi pengembangan, penggunaan, dan dampak sistem informasi
yang disebabkan oleh sosiologi, ekonomi dan psikologi. Sistem informasi manajemen
dipengaruhi oleh organisasi. Unsur-unsur pokok dari organisasi adalah orang-orang
yang berperan di dalamnya, struktur, prosedur pelaksanaan, politik dan budaya
(Oetomo, 2002).
Menurut Nisjar dan Winardi (1997), “Secara tradisional, setting keorganisasian, telah dipandang sebagai suatu kombinasi formal yang terdiri dari aktivitas-aktivitas serta tugas-tugas, di mana manajemen menyediakan suatu landasan otoritas dalam bidang perencanaan, pengambilan keputusan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi”.
Pandangan lebih modern tentang organisasi bahwa ia merupakan sebuah
sistem sosial, yang terdiri dari: manusia, teknik-teknik informasi, struktur dan tujuan,
dengan manajemen sebagai sumber daya spesifik guna mencapai dan memelihara
integritas serta ketahanan sistem melalui performa tanggung jawabnya yang saling
berinterelasi.
Lingkungan organisasi sangat menentukan jenis informasi apakah yang harus
informasi, serta tentang bagaimana suatu sistem informasi seharusnya diorganisasi.
Dapat dilihat betapa pentingnya peranan informasi sebagai pendukung seluruh
kegiatan organisasi dengan tingkat efisiensi, efektivitas, dan produktivitas yang tinggi
(Siagian, 1999).
Menurut Scott (1996), “Lingkungan suatu organisasi adalah kekuatan-kekuatan ekonomi, budaya, dan politik yang mempengaruhi kehidupan organisasi”.
Pada suatu organisasi yang memiliki manajemen dituntut untuk dapat
menjalankan berbagai peranan strategis demi keberhasilan organisasi secara
keseluruhan.
Manajemen adalah suatu proses yang menekankan keterlibatan dan aktivitas
yang saling terkait untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Oetomo (2002) menyatakan bahwa: “Manajemen biasanya didefinisikan sebagai empat fungsi manajer, yaitu: 1). Perencanaan, merupakan proses di mana manajer secara matang dan bijaksana memikirkan dan menetapkan sasaran serta tindakan berdasarkan beberapa metode yang diperlukan untuk mencapainya, 2). Pengorganisasian adalah proses untuk menata dan mengalokasikan pekerjaan dan sumber daya manusia serta pendistribusian wewenang, sehingga sasaran organisasi dapat dicapai. Pengorganisasian perlu memperhatikan sasaran organisasi karena sasaran yang berbeda akan memerlukan pengorganisasian yang berbeda pula, 3). Kepemimpinan. Kepemimpinan seorang manajer dapat dilihat dari sejauhmana ia mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaannya, 4). Pengendalian merupakan proses untuk memastikan bahwa aktivitas organisasi yang sedang atau telah berlangsung sudah benar serta sesuai dengan metode dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya”.
Manajemen yang sehat di dalam suatu organisasi sangat berpengaruh dalam
sistem informasi manajemen tidak lancar sehingga informasi yang didapat tidak
lengkap dan dapat berakibat pada kesimpulan yang tidak benar yang pada gilirannya
bermuara pada keputusan yang tidak tepat (Siagian, 1999).
Teknologi informasi merupakan salah satu dari sekian banyak alat bantu yang
digunakan para manajer untuk menjembatani perubahan. Teknologi informasi (TI)
merupakan sebutan lain dari teknologi berbasis komputer, yang dikhususkan untuk
pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat bagi organisasi. TI terus
mengalami perkembangan baik dari segi bentuk, ukuran, kecepatan, dan kemampuan
untuk mengakses multimedia dan jaringan komputer.
“Komputer adalah sebuah alat elektronik yang menyimpan data dan program serta memproses data dengan mengikuti instruksi-instruksi dalam sebuah program sehingga diperoleh output data” (Nickerson, Computers, Harper Collin Publisher, 1992)”.
Menurut Oetomo (2002), “Komputer adalah suatu perangkat elektronika yang bekerja secara otomatis, terintegrasi dan terkordinasi sehingga dengan prosedur tertentu, mengingat (baik masukan maupun hasil proses) dan menampilkan hasil proses tersebut”.
Organisasi yang besar pada umumnya menganut pandangan bahwa
penggunaan teknologi informasi sangat berpengaruh dalam kelancaran sistem
informasi manajemen yang dibutuhkan oleh organisasi tersebut. Pemakaian teknologi
informasi merupakan pilihan yang tepat untuk mendapatkan informasi dalam jumlah
yang sangat besar, sangat bervariasi dan digunakan untuk pengambilan keputusan
Pemahaman tentang sistem informasi dapat dilakukan melalui pendekatan
perilaku dan teknis. Sistem informasi adalah sistem sosioteknis. Walaupun sistem
informasi terdiri atas mesin dan perangkat keras teknologi fisik, namun memerlukan
investasi intelektual, organisatoris, dan substansial sosial agar dapat bekerja dengan
baik. Disiplin ilmu yang berperan dalam pendekatan teknis adalah ilmu pengetahuan
komputer, pengetahuan manajemen, dan proyek penelitian. Bagian penting dari
sistem informasi berkaitan dengan isu perilaku yang muncul dalam pengembangan
pemeliharaan sistem informasi jangka panjang, dan dampak sistem informasi yang
disebabkan oleh sosiologi, ekonomi dan psikologi.
I.6. Hipotesis
Sesuai dengan perumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah
diuraikan, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Penerapan sistem informasi manajemen berpengaruh terhadap pelayanan
karyawan di Hotel Garuda Plaza Medan.
2. Organisasi, manajemen dan teknologi informasi berpengaruh terhadap kelancaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Penelitian Terdahulu
Fajrin (2008) meneliti dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen
Berbasis Komputer terhadap Kinerja Karyawan pada PT Golden Gate Mandiri”.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, kuesioner, dan wawancara. Penelitian ini dilakukan pada
seluruh karyawan PT Golden Gate Mandiri yang kerjanya berhubungan atau
menggunakan komputer yaitu sebanyak dua puluh orang. Berdasarkan penelitian
sarana Sistem Informasi Manajemen yang dimiliki PT Golden Gate Mandiri sampai
saat ini untuk mempermudah kebutuhan akan pengolahan data sampai membantu
manajer dalam proses pengambilan keputusan bagi perusahaan. Berdasarkan
perhitungan, diperoleh nilai analisis korelasi Rank Spearman sebesar 0,73. Ini berarti
antara Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer dengan Kinerja Karyawan
mempunyai hubungan yang cukup kuat atau tinggi. Dari hasil perhitungan
menggunakan koefisien determinasi diperoleh kd sebesar 53,29%. Ini berarti kinerja
karyawan PT Golden Gate Mandiri yang dipengaruhi oleh Sistem Informasi
Manajemen berbasis komputer adalah sebesar 53,29%. Sedangkan sisanya sebesar
46,71% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diukur. Hasil ini telah diuji signifikan
bahwa hipotesis yang diajukan bahwa apabila perusahaan dapat menerapkan Sistem
Informasi Manajemen berbasis komputer yang tepat maka kinerja karyawan akan
meningkat, dapat diterima.
Rockiano (2006) meneliti dengan judul “Peningkatan Sistem Informasi
Manajemen pada Departemen General Affair dan Quality Control di PT Akso Nobel
Raung Resins”. Penelitian ini merupakan studi kasus dan dilakukan pada karyawan
Departemen General Affair dan Quality Control di PT Akso Nobel Raung Resins.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan
wawancara. Berdasarkan penelitian diperoleh peningkatan yang terjadi setelah
penerapan sistem informasi manajemen yaitu dengan kemudahan dokumentasi data,
mendapatkan informasi, dan pembuatan laporan kerja. Ini berarti didapatkan KPI
untk penerapan sparepart manajemen mencapai 80% dan 75% untuk penerapan
finished good manajemen. Hal ini jelas merupakan indikator adanya sistem informasi
manajemen (> 60%). Peningkatan yang terjadi juga dinilai berdasarkan database
pada aktivitas kerja departemen. Hal ini disebabkan, perusahaan tentu tidak akan
menerapkan program database bila tidak memberikan value aded pada aktivitas
kerjanya.
II.2. Teori tentang Sistem Informasi Manajemen
II.2.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (management information system atau sering
organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajemen (Pangestu, 2007).
Menurut Loudon (2005) menyatakan bahwa, “SIM (Sistem Informasi Manajemen) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian”.
Pengolahan data menjadi informasi itu merupakan suatu siklus, yang terdiri
dari tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pengumpulan data. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang
asli dengan cara tertentu, seperti sampling, data transaksi, data warehouse, dan
lain sebagainya yang biasanya merupakan proses pencatatan data ke dalam suatu
file.
2. Input. Tahap ini merupakan proses pemasukan data dan prosedur pengolahan data
ke dalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur pengolahan data
itu merupakan urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis dalam suatu
bahasa pemograman yang disebut program.
3. Pengolahan data. Tahap ini merupakan tahap di mana data diolah sesuai dengan
prosedur yang telah dimasukkan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi
pengumpulan data, klasifikasi (pengelompokan), kalkulasi, pengurutan,
penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik,
4. Output. Hasil pengolahan data akan ditampilkan pada alat output seperti monitor
dan printer sebagai informasi.
5. Distribusi. Setelah proses pengolahan data dilakukan, maka informasi yang
dihasilkan harus segera didistribusikan. Proses pendistribusian ini tidak boleh
terlambat dan harus diberikan kepada yang berkepentingan, sebab hasil
pengolahan tersebut akan menjdi bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan atau menjadi data dalam pengolahan data selanjutnya.
Secara teori, komputer tidak harus digunakan di dalam SIM, tetapi
kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan
elemen komputer.
Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi
yang didasarkan pada komputer (computer-based information processing). SIM
merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar
kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut
(Pangestu, 2007):
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system), menyediakan
informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information
system).
4. Sistem informasi personalia (personnel information systems).
5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems).
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development
information systems).
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems).
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting
untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang
mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan
dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja
dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu
Tidak semua informasi berkualitas. Oleh karena itu, sudah seharusnya dilakukan
penyaringan terhadap informasi yang beredar atau yang dapat ditangkap.
Menurut Oetomo (2002), “Kualitas informasi ditentukan oleh beberapa faktor: 1). Keakuratan dan teruji kebenarannya. Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias, dan tidak menyesatkan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa kesalahan perhitungan maupun akibat gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak informasi tersebut, 2). Kesempurnaan informasi. Untuk mendukung faktor pertama di atas, maka kesempurnaan informasi menjadi faktor penting, di mana informasi disajikan lengkap tanpa pengurangan, penambahan, atau pengubahan, 3). Tepat waktu. Informasi harus disajikan secara tepat waktu, mengingat informasi akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan, 4). Relevansi. Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut diterima oleh mereka yang membutuhkan, dan menjadi tidak berguna jika diberikan kepada mereka yang tidak membutuhkan, 5). Mudah dan murah. Kini, cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan sendiri. Bilamana cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau mencari alternatif subtitusinya. Biaya mahal yang dimaksud di sini, jika bobot informasi tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan. Dan melalui teknologi internet, kini orang atau perusahaan dapat memperoleh informasi dengan mudah dan murah”.
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam
mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar
bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah
mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat untuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
di mana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan
status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber
daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
manajemen.
Menurut Sanjoyo (2006), “Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
II.2.2. Kegunaan/Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi
yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk
masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola
organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi. Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan ketrampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan ketrampilan pendukung sistem
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan
membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10.Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan
11.SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan
diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup
menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari
lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya
masing-masing
b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan
dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume
penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional
yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan
kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang
terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah
model sistem keputusan tertutup.
Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada
dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan
dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian
mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis
dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif,
kemampuan menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.
12.SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen.
Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling
berhubungan. Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan operasional
bergantung pada proses yang tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian
manajemen, pembuatan keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi
memesan lagi bergantung pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi;
pada tingkat strategi, hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen
yang dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan
sebagainya untuk mencapai strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam
antara ciri-ciri informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada
di tengahnya.
13.Sistem Informasi untuk Pengendalian Operasional.
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan
operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional
menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu.
Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan. Pendukung pemrosesan untuk
pengendalian operasi terdiri dari:
b. Proses laporan.
c. Proses pemeriksaan.
Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan
yang dapat dibuat dalam sistem pengendalian operasional:
a. Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen
transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki persediaan yang ada,
dan memutuskan apakah suatu pesanan pembelian sediaan harus diadakan.
b. Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan untuk suatu
posisi. Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk
memilih kandidat secara kasar.
c. Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan keputusan yang
diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa menciptakan
laporan khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh: suatu analisis pesanan
yang masih belum dilayani setelah 30 hari.
14.Sistem Informasi untuk Pengendalian Manajemen.
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen
untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan
aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dan mengalokasi
sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi
berikut:
1. Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dan
2. Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan.
3. Sebab penyimpangan.
4. Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama:
(1) database dari operasional, dan (2) rencana, anggaran, standar, dll yang
mendefinisikan perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal
seperti perbandingan industri dan indeks biaya.
Proses untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajemen
adalah sebagai berikut:
1) Model perencanaan dan anggaran.
2) Program-program laporan penyimpangan.
3) Model-model analisis masalah.
4) Model-model keputusan.
5) Model-model pemeriksaan/pertanyaan.
Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajemen adalah: rencana
dan anggaran, laporan yang terjadwal, laporan khusus, analisis situasi masalah,
keputusan untuk penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.
15.Sistem Informasi untuk Perencanaan Strategis.
Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi
perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam
organisasi bisa diadakan.
Aktivitas perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus
periode seperti kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak
tidak teratur, meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam
perencanaan tahunan dan siklus penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna
dalam perencanaan strategis menunjukkan ciri data:
a. Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
b. Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang
c. Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya
(berdasarkan kebijakan dewasa ini).
d. Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara,
dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
e. Prospek bagi industri di daerah lain.
f. Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.
g. Peluang bagi karya usaha baru.
h. Alternatif strategi.
i. Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.
Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa
selengkap seperti bagi pengendalian manajemen dan pengendalian operasional.
Namun demikian sistem informasi manajemen dapat memberi bantuan yang
a. Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang ditimbulkan
kebutuhan pengolahan operasional.
b. Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa lampau
dan diproyeksikan ke masa mendatang.
c. Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database
komputer.
16.SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi.
Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi
subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi.
Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk
semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan
menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa
untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional,
terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian
manajemen, dan perencanaan strategis.
II.2.3. Pendekatan Sistem Informasi Manajemen
Secara umum, SIM dapat dibagi melalui pendekatan teknis dan perilaku.
Pendekatan teknis untuk SIM dipengaruhi oleh disiplin dari berbagai ilmu antara lain:
1. Ilmu pengetahuan komputer yang berkaitan dengan teori-teori komputasi, metoda
2. Pengetahuan manajemen yaitu apa yang diketahui tenteng manajemen lebih
menekankan pada pengembangan model untuk pengambilan keputusan dan
praktik manajemen.
3. Operasi riset memusatkan perhatian pada teknik matematika untuk mengoptimasi
parameter organisasi tertentu seperti transportasi, pengendalian persediaan, dan
biaya-biaya transaksi.
Dalam usaha pengembangan pemeliharaan sistem informasi jangka panjang
dilakukan pendekatan secara perilaku dengan disiplin-disiplin perilaku yang
menekankan konsep dan metode penting, contohnya:
1. Sosiologi, para ahli soiologi mempelajari sistem informasi dengan tujuan
mendapatkan pemahaman bagaimana organisasi dan kelompok membentuk
pengembangan sistem dan bagaimana sistem mempengaruhi individu, kelompok,
dan organisasi.
2. Psikologi, para ahli psikologi mempelajari sistem informasi dengan tujuan
mendapat pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan
menggunakan informasi formal.
3. Ekonomi, para ahli ekonomi mempelajari sistem informasi dengan tujuan meneliti
dampak sistem tersebut pada kendali dan struktur biaya dalam perusahaan dan
pasar.
Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan
melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan
dengan organisasi yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Jadi keberhasilan
perusahaan tergantung pada organisasi terutama struktur organisasi yang dianut.
Menurut Boone dan Katz, definisi organisasi adalah suatu proses tersusun yang
orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 (tiga) elemen pokok:
1. Interaksi manusia.
2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan.
3. Struktur organisasi itu sendiri.
Kebutuhan perusahaan akan pentingnya peranan organisasi akan disesuaikan
dengan seberapa besar anggota perusahaannya. Karena semakin sedikit anggota
perusahaan semakin sederhana fungsi-fungsi pengorganisasian yang dilakukan.
Demikian juga kalau perusahaan yang mula-mula anggotanya sedikit kemudian
berkembang sehingga jumlah anggota terus bertambah semakin banyak maka
kebutuhan akan organisasi semakin besar. Misalnya: perusahaan yang memproduksi
pakaian jadi, kalau mula-mula hanya mengkhususkan di bidang pakaian jadi wanita
maka setelah berkembang dan melihat situasi pasar yang mengakibatkan perlunya
perusahaan melakukan diversifikasi produk akan memerlukan tambahan karyawan
tidak hanya pada bagian produksi saja tetapi juga bagian penjualan, pemasaran,
masing-masing karyawan perusahaan sesuai dengan tugas dan kemampuannya
masing-masing.
Pola organisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan
organisasi informal. Umumnya setiap organisasi formal biasanya mengandung kedua
unsur pola tersebut di mana organisasi formalnya yang dijadikan pedoman tegas dalam
struktur organisasinya. Sedangkan organisasi informal akan dengan sendirinya
muncul karena kebutuhan karyawan untuk bermasyarakat atau bersosialisasi dengan
dan berhubungan dengan karyawan yang lain.
Organisasi formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dan
mempunyai tujuan tertentu yang disadari pula dengan menggunakan sistem tugas,
hubungan wewenang, tanggung jawab maupun pertanggungjawaban dirancang oleh
manajer agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang telah
disepakati bersama.
Dalam organisasi formal semua hubungan kewenangan maupun responsibility
akan terlihat dalam bagan struktur organisasi perusahaan, di mana pada bagan
tersebut akan diperlihatkan seberapa besar wewenang maupun tanggung jawab yang
hams dipikul untuk masing-masing pekerjaan yang merupakan bagian dari pekerjaan
yang lebih besar dengan (sasaran yang tercapainya tujuan organisasi yang telah
Pada bagan struktur organisasi perusahaan ada 4 (empat) hal yang penting
untuk dimengerti dan dipahami sehingga dalam menjalankan tugas atau pekerjaan
yang telah menjadi bagian masing-masing tidak terjadi kebimbangan. Hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun bagan struktur organisasi adalah wewenang, tanggung
jawab, koordinasi maupun pendelegasian wewenang.
Organisasi informal pada struktur organisasi tidak akan terlihat tetapi akan
selalu mengikuti keberadaan organisasi formal. Organisasi informal ini
keberadaannya tidak direncanakan tetapi terjadi secara otomatis karena hubungan
antar perseorangan pada sesama anggota organisasi formal (perusahaan).
Organisasi informal merupakan organisasi yang tercipta karena adanya
hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaannya tanpa
didasarkan pada hubungan wewenang formal pada struktur organisasi maupun
kesepakatan tujuan bersama. Organisasi informal ini terjadi karena adanya
komunikasi antar sesama karyawan yang dengan cepat menyebarkan informasi
melalui desas-desus dari mulut ke mulut. Adapun desas-desus itu bisa saja
berlebihan, salah, kurang tepat maupun merupakan kebocoran informasi dari atasan
yang mungkin benar. Untuk itulah agar organisasi informal bermanfaat bagi
perusahaan maka sudah sepantasnya kalau setiap atasan harus bisa menggunakan segi