• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Kader Perempuan Dalam Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Kader Perempuan Dalam Organisasi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

YUDIETH SRY LESTARI (090906078)

PERAN KADER PEREMPUAN DALAM ORGANISASI

(Studi Deskriptif Peran Perempuan Pada Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara)

Rincian isi skripsi, 91 halaman, 1 gambar, 24 buku, 12 situs internet, 3 dokumen serta 3 wawancara (Kisaran buku dari tahun 1994-2013)

ABSTRAK

Penelitian ini mencoba untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang bagaimana peran perempuan dalam organisasi Badko HMI Sumut. Dalam organisasi HMI terdapat sebuah lembaga semi otonom yang menempatkan kader- kader perempuannya pada posisi khusus. Lembaga semi otonom tersebut dinamakan Kohati. Kohati dibentuk sebagai wadah untuk memfasilitasi kader-kader perempuan yang ada di HMI agar kontribusinya terhadap HMI lebih besar. Selain itu Kohati dibentuk agar kader perempuan di dalam organisasi tidak merasa terpinggirkan keberadaaannya oleh kader laki-laki yang jumlahnya lebih banyak dari kader perempuan tersebut.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan untuk memberi gambaran mengenai situasi yang terjadi dengan menggunakan analisa kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh langsung dari sumbernya melalui hasil wawancara peneliti dengan narasumber dengan menggunakan data primer dan dibantu dengan data sekunder. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peran, teori kader, teori gender dan teori organisasi. Teori peran digunakan untuk memposisikan seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal. Teori kader digunakan untuk memahami sepenuhnya dasar dan ideologi perjuangan organisasi agar mampu melaksanakan perjuangan secara konsekuen di setiap waktu, situasi dan tempat. Teori gender digunakan untuk mengidentifikasikan perbedaan laki-laki dan perempuan dlihat dari segi kondisi sosial dan budaya, nilai dan perilaku, mentalitas dan emosi serta faktor-faktor nonbiologis lainnya. Teori organisasi dapat digunakan sebagai sebuah sistem politik karena organisasi terdiri dari pendukung internal yang mencoba memperoleh kontrol dalam proses pengambilan keputusan agar dapat memperbaiki posisi mereka.

Hasil dari penelitian ini adalah adanya pemberdayaan yang dilakukan oleh Kohati dalam upaya peningkatan kualitas hidup perempuan, terutama kualitas kadernya. Pemberdayaan yang dilakukan adalah melalui penyediaan akses pengajian, seminar tentang perempuan, pelatihan perkaderan serta pelatihan tentang kepemimpinan. Kohati juga mengkaji permasalahan gender yang ada di tengah masyarakat. Selain itu untuk meningkatkan kualitas peran perempuan Kohati berperan dalam peningkatan ekonomi dan

(2)

politik perempuan. Kesetaraan gender dalam organisasi Badko HMI Sumut telah terwujud dalam pembagian peran dan jabatan secara struktural. Namun kesetaraan gender yang terjadi hanya bagian luarnya saja. Perempuan hanya menduduki posisi seperti bendahara dan sekretaris. Selain itu peran perempuan dalam pengambilan keputusan dinilai masih lemah dikarenakan jumlah perempuan dalam organisasi ini masih sedikit.

Kata kunci : peran kader perempuan, gender, Badko HMI Sumatera Utara

(3)

UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE

DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE

YUDIETH SRY LESTARI (090906078)

THE ROLE OF WOMAN CADRE IN ORGANIZATIONS

(Descriptive Study of The Role of Woman in North Sumatra Islamic Students Association) Content: 91 pages, 1 graphic, 24 books, 12 websites, and 3 interviews. (Publication from 1994-2013)

ABSTRACT

This research tries to describe and analyze how woman’s role in North Sumatra HMI Badko organization. There is a semi-autonomous institution in HMI organization that put its woman’s cadres in a special position. The semi-autonomous institution called Kohati. Kohati was formed as a forum to facilitate women cadres in order their contribution to the HMI greater . Additionally Kohati shaped to women cadres in the organization do not feel marginalized its existence by a cadre of men who are more numerous than the women cadres

This is a descriptive study with the aim to give an overview of the situation by using qualitative analysis . Data collection techniques used in this research is the data collection techniques derived directly from the source through the results of interviews with researchers using primary data sources and supported by secondary data. The theory used in this study is the role of theory , the theory of cadres , gender theory and organizational theory . Role theory is used to position a person in accordance with a given social position either formally or informally . Cadres theory is used to fully understand the policy and ideological struggle of the organization to be able to implement a consistent struggle at all times, situations and places. The gender theory is used to identify the difference of male and female is viewed in terms of social and cultural conditions , values and behavior , mentality and emotions as well as other factors nonbiologis . Organizational theory can be used as a political system because the organization is made up of internal support that attempted to control the decision-making process in order to improve their position .

The results of this study are conducted by empowerment Kohati in improving the quality of life of women, especially the quality of its cadres. Empowerment done through the provision of access to lectures, seminars on women, cadre training and leadership training. Kohati also examines gender issues that exist in society. In addition to improving the quality of women's roles Kohati role in increasing women's economic and political. Gender equality in North Sumatra HMI Badko organization has manifested itself in the division of roles and structural positions. But gender equality happens only superficially. Women only occupy

(4)

positions such as treasurer and secretary. In addition, the role of women in decision-making was assessed as weak because the number of women in this organization is still small.

Keywords: the role of women cadres, gender, North Sumatra HMI Badko

Referensi

Dokumen terkait

bahwa unit itu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama

Demikian ini saya nyatakan dengan sesungguhnya, bilamana dikemudian hari terdapat kesalahan dalam penulisan ini atau rekayasa, maka saya siap menanggung segala konsekuensinya.

Pembagian tanggung jawab dalam rumah tangga ini- laki-laki (suami, anak laki-laki atau anggota keluarga berjenis kelamin laki-laki lainnya) dengan perempuan (istri, anak

„Aisyiyah sebagai organisasi Islam berbasis perempuan terbesar di Indonesia yang memiliki potensi untuk melakukan pemberdayaan terhadap perempuan secara lebih dalam

Ada juga gereja yang beralasan menerima perempuan menjadi pemimpin karena semua orang, laki-laki dan perempuan sama di hadapan Tuhan dan ayat yang dipakai untuk

Kader STAI Luqman Al-Hakim disiapkan untuk menjadi kader penerus estafeta kepemimpinan umat, khususnya di organisasi Hidayatullah, diharapkan mereka menjadi leader yang

METODE Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan pada kader organisasi perempuan fatayat untuk mendapatkan pengetahuan serta informasi yang akurat terhadap pendekatan

Perbedaan gender menyebabkan ketidakadilan di berbagai segi kehidupan perempuan, seperti di tempat kerja pembedaan upah antara laki-laki dan perempuan, posisi atau kedudukan yang hanya