• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kacang Tanah di Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kacang Tanah di Sumatera Utara"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kacang tanah merupakan tanaman palawija yang secara ekonomis

berperan penting bagi kehidupan manusia. Selain itu, juga dapat dijadikan bahan

baku industri. Sebagai sumber karbohidrat, tanaman ini dapat dijadikan

penyangga bagi kebijaksanaan swasembada pangan melalui diversifikasi bahan

pangan (Danarti dan Najiyanti, 1999).

Kacang tanah sebagai salah satu komoditi pangan yang memiliki nilai

gizi tinggi dan lezat rasanya, termasuk jenis tanaman pangan yang telah

memasyarakat dan disukai oleh banyak orang sehingga perlu dikembangkan dan

ditingkatkan produksinya (AAK, 2000).

Tanaman kacang tanah biasanya ditanam di sawah atau tegalan secara

tunggal atau ganda dalam sistem tumpang sari. Umumnya para petani

mengusahakan tanaman kacang tanah untuk pemanfaatan areal yang kosong,

setelah panen tanaman utama. Padahal kacang tanah sebenarnya merupakan

tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

relatif rendah. Usaha pertanian kacang tanah dalam skala besar (100 - 1.000 Ha)

memberikan prospek yang sangat baik, karena luasnya pasaran hasil kacang tanah.

Oleh karena itu, pengembangan luas areal panen serta peningkatan produksi

kacang tanah mempunyai prospek yang sangat baik (Suprapto, 2000).

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara,

perkembangan luas areal panen, produksi dan produktivitas tanaman kacang tanah

(2)

Tabel 1. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Kacang Tanah di Sumatera Utara Tahun 2007 - 2013

No Tahun

Dari Tabel 1, dapat dilihat bahwa luas panen, produksi, dan produktivitas

tanaman kacang tanah di Sumatera Utara dalam tujuh tahun terakhir (2007-2013)

mengalami fluktuasi. Luas panen kacang tanah tahun 2007 - 2013 menunjukkan

trend yang menurun, dengan penurunan rata- rata sebesar 8,24%. Luas panen

kacang tanah yang tertinggi di Sumatera Utara adalah pada tahun 2007 yaitu

sebesar 17.694 ha, dan yang terendah adalah pada tahun 2013 sebesar 9.377 ha.

Penurunan luas panen tersebut menyebabkan jumlah produksi kacang

tanah juga menurun. Produksi kacang tanah di Sumatera Utara tahun 2007 - 2013

(3)

Sumatera Utara adalah pada tahun 2013 yaitu sebesar 12,11 ku/ha dan

produktivitas terendah adalah pada tahun 2011 yaitu sebesar 10,30 ku/ha.

Pada tahun 2012 dan tahun 2013 produktivitas kacang tanah meningkat.

Pada tahun 2012, produktivitas kacang tanah sebesar 11,89 ku/ha dengan

persentase peningkatan 15,48% dari tahun 2011. Dan pada tahun 2013,

produktivitas kacang tanah sebesar 12,11 ku/ha dengan persentase peningkatan

1,80% dari tahun 2012. Hal ini disebabkan karena para petani kacang tanah sudah

mulai menerapkan rekayasa ekonomi, rekayasa sosial dan teknologi yang efisien

dan spesifik lokasi, serta didukung oleh penerapan alat mesin pertanian dengan

tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Hal ini sesuai dengan Pedoman

Teknis Pengelolaan Produksi Kacang Tanah, Kacang Hijau dan Aneka Kacang

oleh Kementerian Pertanian (2013) yang menyatakan bahwa upaya peningkatan

produktivitas kacang tanah dapat dilakukan melalui: (1) pengolahan lahan,

(2) penggunaan benih bermutu dari varietas unggul, (3) pengembangan cara tanam

(perbaikan sistem budidaya), (4) pengaturan pengairan, dan (5) pemupukan

berimbang dan penggunaan pupuk organik.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, luas

areal panen, produksi dan produktivitas tanaman kacang tanah menurut

Kabupaten/ Kota di Sumatera Utara pada tahun 2012 - 2013 dapat dilihat pada

(4)

Tabel 2. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kacang Tanah di Sumatera Utara Menurut Kabupaten/ Kota Tahun 2012 – 2013

(5)

Dari Tabel 2, dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 Kabupaten

Simalungun memiliki luas panen kacang tanah yang tertinggi yakni sebesar

1.974 ha. Sementara pada tahun 2013 Kabupaten Dairi memiliki luas panen

kacang tanah yang tertinggi yakni sebesar 2.178 ha.

Dari Tabel 2, dapat juga dilihat bahwa pada tahun 2012 Kabupaten

Tapanuli Utara memiliki jumlah produksi kacang tanah yang tertinggi yakni

sebesar 2.434 ton. Sementara pada tahun 2013 Kabupaten Dairi memiliki jumlah

produksi kacang tanah yang tertinggi yakni sebesar 2.604 ton.

Dari Tabel 2, dapat juga dilihat bahwa pada tahun 2012 Kabupaten

Toba Samosir memiliki rata - rata produktivitas kacang tanah yang tertinggi yakni

sebesar 16,23 ku/ha. Sementara pada tahun 2013 Kabupaten Tapanuli Utara

memiliki rata - rata produktivitas kacang tanah yang tertinggi, yakni sebesar 15,08

ku/ha. Sehingga dapat diketahui bahwa daerah terbaik penanaman kacang tanah di

Sumatera Utara dapat dilakukan di Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, dan

Kabupaten Tapanuli Utara.

Di sisi lain, kebutuhan atau konsumsi kacang tanah di Sumatera Utara

terus berfluktuasi dan produksi kacang tanah masih belum mampu memenuhi

konsumsi kacang tanah di Sumatera Utara. Menurut data dari Badan Pusat

Statistik Provinsi Sumatera Utara, konsumsi kacang tanah di Sumatera Utara pada

(6)

Tabel 3. Konsumsi Kacang Tanah di Sumatera Utara Tahun 2007 - 2012

Sumber: BPS Sumatera Utara, 2012

Dari Tabel 3, dapat dilihat bahwa konsumsi kacang tanah yang tertinggi

di Sumatera Utara adalah pada tahun 2008 yaitu sebesar 47.604 ton dan yang

terendah adalah pada tahun 2009 yaitu sebesar 34.331 ton. Dari Tabel 3 juga dapat

dilihat bahwa jumlah konsumsi kacang tanah di Sumatera Utara lebih banyak

daripada jumlah produksi kacang tanah, artinya produksi kacang tanah di

Sumatera Utara masih belum mampu memenuhi konsumsi kacang tanah daerah

Sumatera Utara itu sendiri.

Produksi kacang tanah yang lebih kecil dibandingkan dengan konsumsi

kacang tanah menyebabkan peningkatan harga kacang tanah itu sendiri. Dari sisi

produsen, kenaikan harga mendorong petani/ produsen kacang tanah untuk

meningkatkan dan mengoptimalisasi areal panen tanaman kacang tanah. Hal ini

(7)

(4) pembangunan dan perbaikan pompa/sumur dan (5) rehabilitasi dan konservasi

lahan pertanian (Kementerian Pertanian, 2013).

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, data

perkembangan harga produsen kacang tanah yang sudah dikupas di Sumatera

Utara pada tahun 2007 - 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perkembangan Harga Produsen Kacang Tanah yang Sudah Dikupas di Sumatera Utara pada Tahun 2007 – 2013

No Tahun Harga

Sumber : BPS Sumatera Utara, 2013

Dari Tabel 4, dapat diketahui bahwa harga produsen kacang tanah di

Sumatera Utara selama kurun waktu tujuh tahun terakhir (2007 - 2013) terus

mengalami kenaikan. Harga kacang tanah yang tertinggi di Sumatera Utara adalah

pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp 16.767/kg dan yang terendah pada tahun 2007

yaitu sebesar Rp 9.457/kg. Peningkatan harga kacang tanah terbesar terjadi pada

tahun 2010 yaitu meningkat sebesar 21,66% atau sebesar Rp 2.314/kg dari selisih

harga pada tahun 2009.

Dengan semakin naiknya harga kacang tanah maka akan meningkatkan

(8)

petani untuk meningkatkan produksi kacang tanah tersebut. Hal ini juga dapat

menyebabkan peningkatan pendapatan petani kacang tanah.

Penawaran komoditas pertanian merupakan keseluruhan atau banyaknya

jumlah komoditas produk pertanian yang ditawarkan oleh produsen (petani,

nelayan dan peternak) berdasarkan harga yang telah ditentukan kepada pembeli

(lembaga-lembaga pemasaran dan konsumen) sehingga terjadi tawar menawar

terhadap harga komoditas pertanian. Faktor-faktor yang mempengaruhi

penawaran produk pertanian adalah harga komoditas itu sendiri, teknologi, harga

input, harga produk lain, jumlah produsen dan ekspektasi terhadap harga

komoditas itu di masa depan (Nariswari, 2009).

Besar kecilnya harga input akan mempengaruhi besar kecilnya jumlah

input yang dipakai. Apabila harga faktor produksi turun, petani cenderung akan

membelinya pada jumlah yang relatif besar. Dengan demikian dari penggunaan

faktor produksi yang biasanya dalam jumlah yang terbatas, maka dengan adanya

tambahan penggunaan faktor produksi maka produksi akan meningkat. Begitu

pula halnya dengan pengaruh perubahan harga produksi komoditas lain dapat

menyebabkan terjadinya jumlah produksi yang semakin meningkat atau

sebaliknya semakin menurun (Alfianto, 2009).

Permasalahannya adalah apakah dengan terjadinya peningkatan harga

(9)

penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran kacang

tanah di Sumatera Utara.

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian ini yaitu:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran kacang tanah di

Sumatera Utara?

2. Bagaimana elastisitas penawaran kacang tanah terhadap harga kacang tanah

itu sendiri di Sumatera Utara?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran kacang tanah di

Sumatera Utara.

2. Menganalisis elastisitas penawaran kacang tanah terhadap harga kacang

tanah itu sendiri di Sumatera Utara.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini yaitu:

1. Sebagai bahan informasi bagi petani kacang tanah, pemerintah maupun

instansi lainnya, dalam merumuskan dan mengambil kebijakan untuk

mengembangkan jumlah produksi komoditas kacang tanah.

2. Sebagai bahan tambahan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang

Gambar

Tabel 1.  Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Kacang Tanah di Sumatera Utara Tahun 2007 - 2013
Tabel 2. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kacang Tanah di Sumatera Utara Menurut Kabupaten/ Kota Tahun 2012 – 2013
Tabel 3.  Konsumsi Kacang Tanah di Sumatera Utara Tahun 2007 - 2012
Tabel 4.  Perkembangan Harga Produsen Kacang Tanah yang Sudah Dikupas di Sumatera Utara pada Tahun 2007 – 2013

Referensi

Dokumen terkait

Hendro Gunawan, MA

[r]

bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a diatas, perlu ditetapkan Peraturan Kepala Desa Jatilor tentang Pedoman Pengelolaan Kegiatan Unit Usaha Jasa Keuangan Mikro

Demikian Pengumuman ini kami sampaikan, apabila ada peserta yang berkebe€tan atas pengumuman ini, dapat menyampaikan sanggahan kepada Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan

- Rendered 200 hours as volunteer teacher in the community - Attended various seminars and trainings for education students - With expertise in lesson planning and creating

Seeking a challenging career with a progressive organization that provides an opportunity to capitalize my technical skills & abilities in the field of information

Berdasarkan Penetapan Pemenang Pelelangan Nomor : 98/Pan-PBJ/KEMENAG/IX/2012, Tanggal 19 September 2012 Panitia Lelang Rehab Rumah Dinas Kepala Kankemenag Kabupaten Barito selatan

-Proven leadership skills and ability to motivate BS in Information and Communications Engineering (2010 – 2015). Rizal Technological University Boni Avenue,