• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Tujuan dan Ruang Lingkup Administ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fungsi Tujuan dan Ruang Lingkup Administ"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Mata Kuliah

Administrasi dan Supervisi Pendidikan Drs. H. M. Nur Ali, M.ADosen Pengampu

Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup

Administrasi Pendidikan

Disusun Oleh Kelompok 2 :

EMIL YASID ILYAS

NIM : 11215102607

RAJA HAFIZAH

NIM : 11215200322

WULANDARI KAHIRY

NIM : 11215201315

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA SEMESTER 4-A FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan penulis kesempatan dan kesehatan, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tujuan, Fungsi, Serta Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan”.

Terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan ilmu dan masukan dalam proses pembuatan makalah baik dari segi penulisan maupun isi. Dan terima kasih juga kepada teman-teman yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang budiman.

Pekanbaru, Oktober 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Tujuan ... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Tujuan Administrasi Pendidikan ... 3 B. Fungsi Administrasi Pendidikan ... 5 C. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan ... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ... 15 B. Saran ... 15

(4)

BAB I dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru.

Maka fungsi supervisi dalam administrasi pendidikan, maka supervisi berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/ syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.

Sedangkan ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal yang pada dasarnya ditekankan pada pelaksanaan kegiatan/ usaha pendidikan supaya berjalan secara dan tertib yang semua itu diorientasikan pada tujuan pendidikan.

Dari penjelasan di atas terlihat pentingnya administrasi pendidikan, maka dari itu dalam makalah ini penulis akan mencoba memberikan penjelasan tentang pemahaman Tujuan, Fungsi dan Ruang lingkup dari Administrasi Pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Tujuan dari Administrasi Pendidikan? 2. Apa Fungsi dari Administrasi Pendidikan?

3. Apa Saja Ruang Lingkup dari Administrasi Pendidikan?

C. Tujuan

(5)

2. Agar Pembaca tahu Fungsi dari Administrasi Pendidikan.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Tujuan Administrasi Pendidikan

Menurut Endang Saefuddin Anshary pada tahun 1993, tujuan administrasi pendidikan harus memiliki dua ciri penting yaitu:

1. Bersifat stasioner, artinya telah tercapai, bukan dalam situasi dan kondisi yang masih dikejar atau diangan-angankan. Oleh sebab itu, dalam membuat tujuan harus digunakan kalimat “tercapai”.

2. Semua yang telah dicapai sesuai dengan yang dimaksudkan. Tidak menyimpang dari harapan.

Demikian pula, dengan tujuan administrasi pendidikan. Stationer dari kajian administrasi pendidikan dimaksudkan untuk mencapai target yang dimaksudkan. Apabila administrasi pendidikan berprinsip pada prinsip efisien, prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, prinsip kerja sama, prinsip kontinuitas, prinsip fleksibilitas, prinsip pendidikan seumur hidup dan prinsip kerja sama, tujuan administrasi pendidikan pun diarahkan pada semua hal tersebut.1

Kalau kita perhatikan rumusan administrasi pendidikan, sesungguhnya dapat dibayangkan mengenai apa yang menjadi tujuan administrasi itu. Pada umumnya tujuan administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.

(7)

Sergiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka.

Secara khusus administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk mempersiapkan situasi di sekolah agar pendidikan dan pengajarannya berlangsung dengan baik sehingga dapat dirumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah adalah :

1. Supaya anak-anak tamatan sekolah memiliki pengetahuan dan pengertian dasar, mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia Pancasila sesuai dengan ketetapan MPRS No. IV 1973 dan berbuat selaras dengan pengertian itu.

(8)

3. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan yang kokoh serta keterampilan untuk melanjutkan pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi.

Dalam mencapai tujuan di atas, tentunya harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana dan tenaga semaksimal mungkin sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja yang mampu memberikan kepuasan kerja pada dirinya.

Secara singkat, administrasi pendidikan di sekolah bertujuan menciptakan situasi yang memungkinkan anak mempunyai pengetahuan yang kuat untuk melanjutkan pelajaran, mempunyai suatu kecakapan dan keterampilan khusus unrtk dapat hidup sendiri dan dalam masyarakat, serta mempunyai sikap hidup sebagai manusia Pancasila dengan pengabdian untuk pembangunan masyarakat Pancasila Indonesia.2

B. Fungsi Administrasi Pendidikan

Setelah mengetahui sedikit tentang pengertian administrasi pendidikan,maka pada bagian ini akan dikemukakan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang terdiri atas :

1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Koordinasi 4. Komunikasi

5. Supervisi/ pengawasan - pembiayaan dan 6. Evaluasi

(9)

Semua fungsi-fungsi tersebut saling berkaitan secara erat antara satu dan lainnya.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang fungsi tersebut berikut ini akan dijabarkan secara singkat satu persatu.3

1. PERENCANAAN

Perencanaan merupakan salah satu fungsi dalam kegiatan akan mengalami kesulitan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun langkah-langkah dalam perencanaan adalah:

 Menentukan/memutuskan tujuan yang hendak dicapai

 Mengidentifikasi masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan

 Menghimpun data dan informasi yang diperluaskan

 Menentukan tahap-tahap kegiatan

 Merumuskan bagaimana masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana tahapan pekerjaan dilakukan

Di samping langkah-langkah tersebut,dalam menyusun perencanaan ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan persyarat-persyarat tersebut antara lain :

 Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas

 Perencanaan harus bersifat sederhana,realitas dan praktis

 Perencanaan harus terperinci dan memuat segala uraian serta identifikasi tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan

 Perencanaan harus fleksibel sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan kondisi dan situasi yang sewaktu-waktu berubah

 Perencanaan hendaknya menghindari adanya duplikasi atau over lapping

(10)

Merencanakan berarti pula memikirkan tentang penghematan biaya, tenaga dan waktu juga membatasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan menghindari adanya kerancuan perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan yang tertuju pada tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

2. PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan4. Jaringan kegiatan yang meliputi pengelolaan personal, sarana, distribusi tugas tanggung jawab dan wewenang yang berwujud sebagai suatu badan pengelola maka diperlukan :

 Mengidentifikasi serta menggolong-golongkan tugas dan tanggung jawab

 Menentukan dan mendistribusikan ketenangan,tugas tanggung jawab dan wewenang

 Merumuskan aturan-aturan dalam hubungan kerja

 Adanya kesempatan yang sama bagi semua anggota

3. KOORDINASI( Coordinating)

Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya koordinasi dan seorang pemimpin. Dengan koordinasi yang baik dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat atau kesimpangsiuran dalam tindakan.

Koordinasi dipimpin oleh seorang koordinator yang berfungsi sebagai stabilisator antara berbagai tugas,tanggung jawab dan wewenang untuk menjamin tercapainya relevansi,efisiensi dan efektivitas kerja.5

4. KOMUNIKASI( Communication)

4 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Sipervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), cet.2, hlm. 16

(11)

Fungsi komunikasi dalam administrasi juga merupakan fungsi yang sangat penting. Di dalam kegiatan diperlukan adanya motivasi,terutama motivasi intrinsik. Oleh karena itu,pemberian motivasi dalam rangka komunikasi hendaknya memperhatikan beberapa unsur sebagai berikut :

 Adanya keinginan untuk berhasil

 Adanya kejelasan tentang apa yang hendak dikomunikasikan

 Adanya keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan membawa hasil positif

 Adanya keinginan untuk menentukan,menolak ataupun menerima apa yang dikomunikasikan ,yang dianjurkan, dsb

Masalah komunikasi bila dijabarkan lebih lanjut nampaknya tidak sederhana, karena komunikasi memerlukan keterampilan-keterampilan khusus dan perlu latihan khusus pula. Namun demikian setiap pimpinan sekolah ataupun petugas supervisi, mutlak memiliki kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis. Bila tidak, maka tugas-tugas yang dibebankan kepadanya tentu tidak akan memperoleh hasil yang diharapkan.

5. SUPERVISI/PENGAWASAN

Supervisi/pengawasan menerapkan fungsi organik dan administrasi dan manajemen. Pengawas bertanggung jawab terhadap efektivitas dari suatu program. Oleh sebab itu para pengawas / supervisor harus meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan.

Dengan demikian dalam fungsi supervisi yang terpenting adalah :

 Menentukan kondisi-kondisi apakah yang diperlukan

 Memenuhi/melengkapi syarat-syarat yang diperlukan itu.6

(12)

6. KEPEGAWAIAN (Staffing)

Agak berbeda dengan fungsi-fungsi administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan kepegawaian antara lain: menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.

Kegiatan-kegiatan kepegawaian ialah pemberian motivasi kepada para pegawai agar selalu bekerja giat, kesejahteraan pegawai, insentif dan penghargaan atas jasa-jasa mereka, bimbingan agar lebih maju, adanya kesempatan untuk meng-uprgade air, masalah pemberhentian dan pensiun pegawai.

7. PEMBIAYAAN (budgeting)

Ibarat bensin bagi sebuah kendaraan mobil atau sepeda motor, demikianlah pentingnya biaya atau pembiayaan bagi setiap organisasi. Masalah pembiayaan ini harus mulai dipikirkan sejak pembuatan planning

sampai pelaksanaannya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan itu ialah:

- Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan - Dari mana dan bagaimana biaya itu diperoleh/diusahakan - Bagaimana penggunaannya

- Siapa yang akan melaksanakannya

- Dan bagaimana pembukuan dan pertanggung jawabannya - Bagaimana pengawasannya, dll.7

8. EVALUASI ( Evaluating)

(13)

Penilaian dalam dunia pendidikan meliputi penilaian terhadap guru, siswa, sarana dan prasarana serta berbagai hal yang berkaitan dengan kurikulum, proses belajar mengajar dan sebagainya.

Jadi bila disimpulkan bahwa melihat fungsi supervisi dalam administrasi pendidikan,maka supervisi berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.

Sedangkan evaluasi merupakan salah satu fungsi administrasi pendidikan berupa aktivitas-aktivitas untuk mengukur sampai di mana hasil dan tujuan pendidikan itu telah dicapai.

Untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu program diperlukan adanya penilaian atau evaluasi. Tiap penilaian berpegang pada rencana dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan kata lain setiap tujuan merupakan kriteria penilaian.8

C. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Lingkup administrasi pendidikan menggambarkan sudut pandang terhadap administrasi pendidikan. Cara umum sudut pandang terhadap administrasi pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1. Sudut pandang proses

Sudut pandang proses merupakan cara pandang atau pendekatan terhadap administrasi pendidikan dengan melihat pada bagaimana proses manajemen dijalankan dan hal ini terkait dengan fungsi-fungsi manajemen/ administrasi secara umum sebagaimana dikemukakan terdahulu. Contohnya fungsi Planning Organizing, Actuating dan controling.

2. Sudut pandang esensi/ substansi

(14)

Berkaitan dengan bidang-bidang yang menjadi perhatian dalam manajemen seperti kepemimpinan, kinerja pegawai, penjaminan kualitas, iklim dan budaya organisasi.

3. Sudut pandang substansi kerja

Berkaitan dengan bidang-bidang yang berhubungan langsung dengan dunia pendidikan seperti organisasi sekolah, pembiayaan pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas pendidikan, kinerja guru dan proses pembelajaran.9

Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah sangat banyak dan luas. Tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan guru-guru pada umumnya adalah sebagai berikut: a. Bidang Tata Usaha Sekolah, ini meliputi:

1) Organisasi dan struktur pegawai tata usaha 2) Anggaran belanja keuangan sekolah

3) Masalah kepegawaian dan personalia sekolah 4) Keuangan dan pembukuannya

5) Korespondensi/ surat menyurat

6) Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk, raport dan sebagainya.

b. Bidang Personalia Murid, yang meliputi antara lain: 1) Organisasi murid

2) Masalah kesehatan murid 3) Masalah kesejahteraan murid 4) Evaluasi kemajuan murid

5) Bimbingan dan penyuluhan bagi murid c. Bidang Personalia Guru, meliputi:

1) Pengangkatan dan penempatan tenaga guru 2) Organisasi personel guru

3) Masalah kepegawaian

(15)

4) Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru 5) Refreshing dan up-grading guru-guru.

d. Bidang Pengawasan (Supervisi), yang meliputi:

1) Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.

2) Mengusahakan dan mengembangkan kerja sama yang baik antara guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah.

3) Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.

4) Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya. e. Bidang Pelaksana dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:

1) Berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar- dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.

2) Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode- metodenya, disesuaikan dengan pembaruan pendidikan dan lingkungan masyarakat.10

Dari bidang-bidang di atas, maka administrasi pendidikan dapat dikelompokkan menjadi:

– Bidang administrasi material, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat- alat perlengkapan, dan lain- lain.

– Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya administrasi personel guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.

– Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya pelaksanaan kurikulum, pembinaan, penyusunan silabus, persiapan harian dan sebagainya.

Administrasi pendidikan sering kali diistilahkan dengan administrasi sekolah seperti halnya dalam Kurikulum 1984 (Dalam Buku Petunjuk

(16)

Pengelolaan) disebutkan bahwa administrasi sekolah (administrasi pendidikan) mencakup proses pengaturan, proses belajar- mengajar, kesiswaan, personalia, peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan, keuangan serta humas atau hubungan dengan masyarakat.

Dalam buku “Pedoman Umum Menyelenggarakan Administrasi Sekolah Menengah (1984)”, disebutkan pula mengenai ruang lingkup kegiatan

 Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal yang pada dasarnya ditekankan pada pelaksanaan kegiatan/ usaha pendidikan supaya berjalan secara dan tertib yang semua itu diorientasikan pada tujuan pendidikan.11

Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan bahwa secara umum ruang lingkup administrasi berlaku juga di dalam administrasi pendidikan. Ruang lingkup tersebut meliputi bidang-bidang kegiatan sebagai berikut: a. Manajemen administratif (administrative management)

Bidang kegiatan ini disebut juga ‘management of administrative function” yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi/ kelompok kerja sama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

(17)

b. Manajemen operatif (operative management)

Bidang kegiatan ini disebut juga “management of operative function”

yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar.12

BAB III PENUTUP

(18)

A. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru.

Dan Fungsi supervisi dalam administrasi pendidikan, maka supervisi berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.

Sedangkan ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal yang pada dasarnya ditekankan pada pelaksanaan kegiatan/ usaha pendidikan supaya berjalan secara dan tertib yang semua itu diorientasikan pada tujuan pendidikan.

B. Saran

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Darwis, Amri, 2011, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Pekanbaru: Ammpujari)

Daryanto, 2011, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta)

Herabudin, 2009, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia)

Purwanto, M. Ngalim, 2012, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), cet.2

Rohani, Ahmad, & Ahmadi, Abu, 1990 Administrasi Pendidikan Sekolah. (Bumi Aksara. Jakarta)

Referensi

Dokumen terkait

Gambar di bawah ini merupakan system software yang dibangun untuk client yang terkoneksi ke server , user masuk aplikasi halaman web bila Ip Address yang dimasukkan benar

Apabila suami dan isteri yang telah cerai kawin lagi satu dengan yang lain dan bercerai lagi untuk kedua kalinya, maka di antara mereka tidak boleh dilangsungkan perkawinan

yaitu kandungan keilmuan atau gaya keilmuan dan kecakapan hidup yang terdapat pada isi buku teks pelajaran tersebut. Jadi, dalam indikator kelayakan isi terdapat

Berdasarkan hasil analisis, peneliti memberikan saran yaitu 1) bagi guru, pada pengajaran bahasa dan sastra Indonesia hasil penelitian ini dapat dijadikan

Probabilitas teijadinya nilai ukuran atau nilai kesalahan, Rambatan kesalahan, Kesalahan dua dimensi dan Harga yang paling memungkinkan!. Ti^uan Instruksional Untum Dengan mata

Form transaksi parkir memiliki beberapa kolom yang mendukung data-data, desain form transaksi parkir dapat dilihat pada Gambar 3.21 dan Gambar 3.22 pada halaman 65.form

Tampak edema retina, spasme setempat atau menyeluruh pada satu atau beberapa arteri. Jarang terjadi perdarahan atau eksudat atau spasme. Retinopatia arteriosklerotika pada

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Untuk mengetahui efektifitas penggunaan model pembelajaran Demonstrasi dan Presentasi dalam