• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Learning Cycle. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Model Pembelajaran Learning Cycle. pdf"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Model Pembelajaran.

Menurut Trianto (2010:52), “Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial”. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Joyce (dalam Trianto, 2010:51) bahwa “Each model guides us as we design instruction to help students achieve various objectives”. Maksud kutipan tersebut adalah bahwa setiap model mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.

Sementara, Arends (dalam Suprijono, 2011:45) menyatakan model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Joyce dan Weil (dalam Rusman, 2011:133) berpendapat bahwa ”Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain”.

(2)

Selanjutnya, ciri-ciri model pembelajaran menurut Rusman (2011:145) adalah sebagai berikut ini.

a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. b. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu.

c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan mengajar di kelas. d. Memiliki bagian–bagian model yang dinamakan: (1) urutan

langkah-langkah pembelajaran (syntax); (2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3) sistem sosial; dan (4) sistem pendukung.

e. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.

f. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.

Model pembelajaran berdasarkan teori konstruktivisme meliputi model pembelajaran terpusat masalah (problem learning centered), pengajaran konstruktivisme terstruktur (constructivist teaching sequence), pembelajaran model siklus (the learning cycle model), siklus pembelajaran lima E (five E learning cycle) dan pembelajaran konstruktivis (constructivist learning model).

Model pembelajaran learning cycle digunakan dalam penelitian ini.

B.Model Pembelajaran Learning Cycle

1. Pengertian

Salah satu pembelajaran yang menerapkan model konstruktivisme adalah model pembelajaran Learning Cycle (siklus belajar). Model Learning Cycle pertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam Science Curriculum Improvement Study (SCIS). Siklus belajar merupakan suatu pengorganisasian

(3)

begitu saja dari otak seorang dosen ke otak mahasiswanya. Setiap mahasiswa harus dapat membangun pengetahuan itu di dalam otaknya sendiri karena tugas seorang dosen hanyalah memfasilitasi.

Pada awalnya model Learning Cycle terdiri atas tiga tahap: eksplorasi (exproration), pengenalan konsep (concept introduction) dan penerapan konsep (concept aplication). Pada proses selanjutnya tiga tahap tersebut mengalami pengembangan. Menurut Lorsbach (dalam Wena, 2011:171), tiga tahap siklus dikembangkan menjadi lima tahap: (1) pembangkitan minat (engagement), (2) eksplorasi (exploration), (3) penjelasan (explanation), (4) elaborasi (elaboration/ extention), dan (5) evaluasi (evaluation).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa learning cycle (siklus belajar) adalah pembelajaran dengan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara tepat dan teratur dengan tahapan : pembangkitan minat (engagement), eksplorasi (exploration), penjelasan (explanation), elaborasi (elaboration/ extention), dan evaluasi (evaluation), setiap mahasiswa harus dapat membangun pengetahuan itu di dalam otaknya sendiri karena tugas seorang dosen hanyalah memfasilitasi.

2. Fase-fase Siklus Belajar (Learning Cycle) a. Fase Pembangkitan Minat (Engagement)

Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk mendapatkan perhatian mahasiswa, mendorong kemampuan berpikir, membantu mereka mengakses pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Timbulnya rasa ingin tahu mahasiswa tentang tema atau topik yang akan dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada mahasiswa tentang fakta/ fenomena yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. b. Fase Eksplorasi (Exploration)

(4)

sebagai fasilitator membantu mahasiswa agar bekerja pada ruang lingkup permasalahan (hipotesis yang dibuat sebelumnya).

c. Fase Penjelasan (Explanation)

Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk melengkapi, menyempurnakan, dan mengembangkan konsep yang diperoleh mahasiswa. Dosen menjelaskan konsep yang dipahaminya dengan kata-katanya sendiri, menunjukkan contoh-contoh yang berhubungan dengan konsep untuk melengkapi penjelasannya, serta bisa memperkenalkan istilah-istilah baru yang belum diketahui mahasiswa. Pada kegiatan yang berhubungan dengan percobaan, dosen dapat memperdalam hubungan antar variabel atau kesimpulan yang diperoleh mahasiswa. Sehingga, mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman konsep yang baru diperolehnya.

d. Fase Penerapan Konsep (Elaboration)

Kegiatan belajar ini mengarahkan mahasiswa menerapkan konsep-konsep yang telah dipahami dan keterampilan yang dimiliki pada situasi baru. Kegiatan fase ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang apa yang telah mereka ketahui, sehingga mahasiswa dapat melakukan akomodasi melalui hubungan antar konsep dan pemahaman mahasiswa menjadi lebih mantap.

e. Fase Evaluasi (Evaluation)

(5)

kurang. Melalui evaluasi diri, mahasiswa juga dapat mengetahui kekurangan atau kemajuan dalam proses pembelajaran yang sudah dilakukan.

Secara ringkas tahap-tahap pada model Learning Cycle seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Model Learning Cycle

3. Manfaat Model Siklus Belajar

Adapun manfaat model siklus belajar adalah:

a. model siklus belajar memberikan suatu format untuk perencanaan pembelajaran yang dimulai dengan pengalaman langsung yang diakhiri dengan penguasaan konsep ilmiah dan diakhiri dengan pengayaan konsep; b. model siklus belajar menggunakan tipe empirik-induktif dalam pengajaran

yang menggambarkan sebuah strategi yang dapat memberi mahasiswa kesinambungan terhadap konsep-konsep yang menjembatani statistika dan teknologi;

c. model siklus belajar memberikan pengalaman konkrit pada mahasiswa yang diperlukan untuk mengembangkan penguasaan konsep;

1 Tahap Pembangkitan

Minat

3 Tahap Penjelasan

2 Tahap Eksplorasi 5

Tahap Evaluasi

(6)

d. model siklus belajar memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bekerja sama dengan teman-temannya;

e. model siklus belajar memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengemukakan konsep atau gagasan yang telah mereka miliki dan menguji serta mendiskusikan gagasan tersebut secara terbuka;

f. model siklus belajar memudahkan mahasiswa memahami konsep yang diajarkan. Mereka memperoleh pengalaman nyata yang diperlukan untuk mengembangkan konsep tersebut lebih lanjut.

Referensi:

Aksela, M. 2005. Disertation: Supporting Meaningful Chemistry Learning and Higher-order Thinking through Computer-Assisted Inquiry: A Design Research Aproach. Helsinky : Faculty of Science University of Helsinky.

Ali, Muhammad. 1993. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Santoso, Slamet. 2005. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media

Gambar

Gambar 1. Tahapan Model Learning Cycle

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan penggunaan kompos kotoran sapi dan paitan dalam usaha mencari alternatif penyedia unsur hara makro yang dibutuhkan dalam budidaya tanaman cabai keriting

Kerusakan lingkungan hidup adalah, perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan atau hayati lingkunagn hidup, yang melampaui kriteria

pan buatan hasil tangk es dari 11 f ae, Haemu uraenidae, bubu tali d umpan buat n berat 6,02 centridae 14 (4,62%) de Serranida Nemipte Haemulid Holocent Monacha Siganidae

[r]

Bahan hukum dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi dokumen (penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan) dan studi pustaka. Dengan sumber data secara

Selain itu kekompakan antar sesama pelaksana kalibrasi maupun kerjasama yang baik dengan pihak pemilik pesawat radioterapi akan sangat membantu dalam menerapkan sistem

Beberapa jurus ia memandang kepadaku. Dan melalui sinar matanya itu seolah-olah mengalirlah perasaan kasih sayang yang mesra yang berlimpah-limpah tercurah dari hatinya ke

Menyatakan bahwa karya ilmiah pada Proyek Akhir Arsitektur periode Semester Gasal TA, 2014/2015 Program Studi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas