• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. LKj Biro KOT Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1. LKj Biro KOT Tahun 2014"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (Good Governance)

merupakan harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, salah satunya adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Merujuk peraturan tersebut, bahwa setiap instansi pemerintah diwajibkan mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan secara berjenjang kepada pimpinan Unit Organisasi/Menteri/Pimpinan Lembaga, dan selanjutnya laporan kinerja tingkat entitas akuntabilitas kinerja kementerian negara/lembaga yang telah disusun disampaikan kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang pada akhirnya disampaikan kepada Presiden RI selaku Kepala Pemerintahan.

(2)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 2

kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis.

Penyusunan Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Biro untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014 dan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dalam tahun mendatang.

B. Gambaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, maka kedudukan Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana adalah sebagai berikut:

1. Kedudukan

Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana adalah unit kerja yang dipimpin oleh Kepala Biro, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab Iangsung kepada Deputi Bidang Administrasi.

2. Tugas

(3)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 3

pengumpulan, pengolahan dan penyusunan laporan kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet, mengoordinasikan penyelenggaraan belanja pegawai, dan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pendidikan dan pelatihan serta kerja sama dalam rangka pengembangan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet serta pengkajian dan penyusunan organisasi, dan ketatalaksanaan.

3. Fungsi

Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi:

a.Penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan Sekretaris Kabinet;

b.Penelitian, penyiapan dan penyelesaian administrasi Keputusan Sekretaris Kabinet yang berisi pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan Sekretaris Kabinet;

c. Penyelenggaraan perencanaan dan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Kabinet;

d.Penyelenggaraan pembinaan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet;

(4)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 4

f. Penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet dan/atau yang wewenang penetapannya berada pada Sekretaris Kabinet;

g. Koordinasi penyelenggaraan administrasi belanja pegawai; h.Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta

pengembangan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet;

i. Penyelenggaraan kerja sama pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet;

j. Penyelenggaraan pengkajian dan penyusunan organisasi, dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet;

k.Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Administrasi.

4. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi dimaksud, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana membawahi 3 (tiga) bagian yaitu:

a. Bagian Kepegawaian

(5)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 5

perencanaan dan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil, pembinaan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya, penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan, dan penyusunan laporan kinerja pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet, serta pelaksanaan administrasi belanja pegawai.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Kepegawaian dibantu oleh 3 (tiga) subbagian, yaitu:

1) Subbagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun; 2) Subbagian Pembinaan dan Kinerja Pegawai;

3) Subbagian Gaji.

b. Bagian Pendidikan dan Pelatihan

Bagian Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan tugas menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pendidikan dan pelatihan serta kerja sama dalam rangka pengembangan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai lainnya di lingkungan Sekretariat Kabinet.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Pendidikan dan Pelatihan dibantu oleh 2 (dua) subbagian, yaitu:

1) Subbagian Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan; 2) Subbagian Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan.

c. Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Organisasi dan Tata Laksana dibantu oleh 2 (dua) subbagian, yaitu:

(6)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 6

(7)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 7 BAGIAN KEPEGAWAIAN

Ratih Mayangsari, S.E., M.Si. (IV/b) tmt. 1-10-2013

BAGIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA Drs. R. Beben Hurmansyah, M.H.

(IV/b) tmt. 1-10-2005

SUBBAGIAN ORGANISASI Umi Hasanah, S.H. (III/d)

tmt. 1-10-2012 Marissa Istika, S.AP. (III/a) tmt. 1-4-2012

(8)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 8 C. Gambaran Aspek Strategis Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana

Dalam setiap pencapaian tujuan dan sasaran, maka perlu dipilih dan ditetapkan strategi untuk mencapainya, yang ditetapkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan.

1. Kebijakan

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Selain itu, kebijakan dapat diartikan pula sebagai proses pengambilan keputusan penting bagi suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam mencapai tujuan dan sasarannya Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana memiliki kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

1. Penyusunan administrasi ketatalaksanaan dan organisasi secara efektif.

2. Sistem pelayanan administrasi kepegawaian yang transparan dan akuntabel.

3. Penyelenggaraan diklat yang mampu mengakomodir kebutuhan seluruh unit kerja dalam organisasi.

2. Program dan Kegiatan

Kebijakan perlu diformulasikan dalam bentuk program-program untuk dapat mengoperasikan kebijakan unit kerja yang telah ditetapkan. Penetapan program-program tersebut berorientasi pada tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Program yang dilaksanakan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana adalah “Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.”

(9)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 9

1. Perencanaan, pengkajian dan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet;

2. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengembangan Pegawai serta Penyelenggaraan Kerja Sama Diklat;

3. Pengelolaan kepegawaian.

Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh unit kerja Eselon II yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya manusia sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran. Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana adalah:

“Pengelolaan dan Pengembangan Pegawai serta Pengkajian dan Penyusunan Organisasi dan Ketatalaksanaan di Lingkungan Sekretariat Kabinet.”

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang terdapat pada dokumen anggaran, namun secara operasional Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai kegiatan operasional sebagai berikut :

1) Pada Program Operasional Perencanaan, pengkajian dan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Kabinet Penyelenggaraan pembinaan pegawai, kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut:

a.Penyusunan Rancangan Peraturan dan Keputusan Sekretaris Kabinet, Peraturan dan Keputusan Deputi Bidang Administrasi di Bidang Organisasi dan Tata Laksana;

b.Penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet;

c. Pelaksanaan Evaluasi Analisis Jabatan, Standar Kompetensi Jabatan, Analisis Beban Kerja, dan Evaluasi Jabatan;

(10)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 10

2) Pada Program Operasional Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengembangan Pegawai serta Penyelenggaraan Kerja Sama Diklat, kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan Diklat Struktural;

b. Penyelenggaraan Diklat Teknis fungsional;

c. Penyelenggaraan Beasiswa.

3) Pada Program Operasional Pengelolaan kepegawaian, kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut

a. Penyiapan dan Penyelesaian Kepseskab tentang Pengangkatan dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Struktural dan Fungsional yang Menjadi Wewenang Sekretaris Kabinet;

b. Penyelenggaraan Perencanaan dan Pengadaan CPNS;

c. Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengurusan Kesejahteraan PNS;

(11)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 11 BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Gambaran Umum Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Dokumen rencana kinerja memuat beberapa informasi tentang: sasaran, program, kegiatan, dan indikator kinerja kegiatan.

Berdasarkan ketentuan Perpres Nomor 29 tahun 2014, sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Dalam hal ini maka penetapan sasaran diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, yang perwujudannya dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan.

Sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana menggambarkan beberapa hal yang ingin dicapai pada Tahun 2014 dengan rumusan yang terukur dan spesifik, yang pencapaiannya dilakukan secara gradual dengan mempertimbangkan berbagai aspek, khususnya ketersediaan anggaran dan sumber daya manusianya dan kemungkinan kendala-kendala yang dihadapi.

(12)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 12

merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun, yang selanjutnya akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, dan program dalam rangka merealisasikan misi organisasi.

Penetapan tujuan organisasi pada umumnya didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Bermuara dari visi dan misi yang telah ditetapkan, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tujuan sebagai berikut:

Melalui tujuan-tujuan tersebut, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana berusaha secara optimal dalam melaksanakan tugas penyelesaian di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, sehingga menghasilkan pelayanan prima dan kepuasan terhadap pegawai.

B. Perjanjian Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Keberhasilan dalam mewujudkan tujuan dimaksud dapat diukur melalui meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana yang prima, dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi.

Guna mencapai tujuan perlu dirumuskan sasaran-sasaran strategis organisasi. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan organisasi dalam jangka waktu tahunan,

1. Terwujudnya penataan dan

penyempurnaan organisasi

dan ketatalaksanaan yang

(13)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 13

semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur, dan dapat dicapai.

Sasaran merupakan hasil nyata yang akan dicapai unit kerja organisasi, yang telah dirumuskan secara spesifik dan dapat diukur. Pencapaian sasaran dapat mengarahkan pada kegiatan yang spesifik dan terfokus, sehingga memudahkan pada pengalokasian sumber-sumber daya yang diperlukan.

Adapun sasaran yang ingin dicapai Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana merupakan penjabaran misi dan tujuan yang telah ditetapkan, yaitu menggambarkan apa yang dicapai dan dihasilkan pada periode setiap tahun selama 5 (lima) tahun sesuai yang direncanakan. Selain itu, sasaran tersebut juga telah difokuskan pada pelaksanaan reformasi birokrasi yang sedang dilaksanakan di Sekretariat Kabinet. Sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, meliputi:

1. Meningkatnya Organisasi dan Ketatalaksanaan yang Efektif;

2. Meningkatnya Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Berkualitas;

3. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Kepegawaian.

Hal tersebut diatas menggambarkan bahwa adanya upaya dalam meningkatkan kinerja di unit Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana sebagai upaya dalam memberikan pelayanan prima kepada pegawai yang membutuhkan.

(14)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 14 C. Indikator Kinerja Utama Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata

Laksana

Perjanjian Kinerja atau lebih dikenal dengan istilah penetapan kinerja merupakan ikhtisar kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja/pernyataan kinerja yang akan dicapai antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang ada. Uraian Perjanjian Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di berikut.

Meningka tnya Organisas

Terwujudnya

Kualitas Meningkatnya

Sumber

Terwujudnya

Pengelolaan Meningka

tnya Terwujudnya

(15)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 15 Tabel 2.1.

Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Tahun 2014

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TARGET

1. Meningkatnya organisasi dan ketatalaksanaan yang efektif

Sasaran pertama ini dilaksanakan melalui 1 (satu) program operasional dan 4 (empat) kegiatan. Adapun program dan indikator sasaran yang digunakan dalam mengukur keberhasilan sasaran tersebut dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 2.2.

Indikator Kinerja Sasaran 1

Indikator Kinerja Target Program Operasional

Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang telah ditindaklanjuti

100% Perencanaan, Pengkajian dan

(16)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 16

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan program tersebut adalah:

1.Penyusunan Rancangan Peraturan dan Keputusan Sekretaris Kabinet, Peraturan dan Keputusan Deputi Bidang Administrasi di Bidang Organisasi dan Tata Laksana;

2.Penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet;

3.Pelaksanaan Evaluasi Analisis Jabatan, Standar Kompetensi Jabatan, Analisis Beban Kerja, dan Evaluasi Jabatan;

4.Pelaksanaan Evaluasi Standar Pelayanan dan Standar Operasional Prosedur.

Indikator kinerja outcome pada kegiatan ini adalah persentase penyelesaian pengkajian efektifitas organisasi dan ketatalaksanaan dengan target 100%. Maksud dari pernyataan ini adalah diharapkan dalam menyelesaikan pengkajian terkait efektifitas organisasi dan ketatalaksanaan dapat seluruhnya terselesaikan secara cepat dan tepat, sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi.

2. Meningkatnya Sumber Daya Manusia yang profesional dan berkualitas

Sasaran kedua ini dilaksanakan melalui 1 (satu) program operasional dan 3 (tiga) kegiatan. Adapun, program dan indikator sasaran yang digunakan dalam mengukur keberhasilan sasaran dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 2.3.

Indikator Kinerja Sasaran 2

Indikator Kinerja Target Program Operasional

Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan rencana

100% Perencanaan, Pelaksanaan, dan

(17)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 17

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan program di atas adalah:

1.Penyelenggaraan Diklat Struktural

2. Penyelenggaraan Diklat Teknis Fungsional 3. Penyelenggaraan Beasiswa

Indikator dalam sasaran kedua yakni persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan rencana sebesar 100%.

3. Meningkatnya kualitas pengelolaan kepegawaian

Sasaran ketiga ini dilaksanakan melalui 1 (satu) program operasional dan 4 (empat) kegiatan. Adapun, program dan indikator sasaran yang digunakan dalam mengukur keberhasilan sasaran dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 2.4.

Indikator Kinerja Sasaran 3

Indikator Kinerja Target Program Operasional

a. Persentase kelengkapan data

kepegawaian yang dapat dimanfaatkan

b. Jumlah keluhan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian

100%

0

Pengelolaan Kepegawaian

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan program pengelolaan kepegawaian adalah:

1.Penyiapan dan Penyelesaian Kepseskab tentang Pengangkatan dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Struktural dan Fungsional yang Menjadi Wewenang Sekretaris Kabinet;

2.Penyelenggaraan Perencanaan dan Pengadaan CPNS;

3.Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengurusan Kesejahteraan PNS;

(18)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 18

(19)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 19 BAB III

CAPAIAN KINERJA

A. Capaian Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Capaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran kinerja, yang merupakan proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan informasi untuk menentukan efisiensi dan efektifitas suatu instansi pemerintah dalam melaksanakan program-programnya sesuai dengan tugas yang diamanatkan kepadanya.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi. Pengukuran yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pengukuran kinerja adalah suatu tingkatan keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kinerja itu sendiri dapat dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.

Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran dan penilaian dalam proses penyusunan/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tujuan.

Adapun rumus yang digunakan untuk melakukan pengukuran capaian kinerja adalah sebagai berikut :

(20)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 20

2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, digunakan rumus:

Penilaian atas capaian kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana tahun 2014 menggunakan kategori capaian kinerja dengan skala ordinal, yaitu sebagai berikut:

No. Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja

1. >100 Memuaskan

2. 85 % - 100 % Sangat Baik

3. 70% - < 85% Baik

4. 55% - <70% Cukup

5. <55 % Kurang Baik

Keberhasilan pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target (rencana) dengan realisasi indikator kinerja utama (IKU) yang menggambarkan keberhasilan pencapaian sasaran strategis.

Indikator Kinerja harus dapat mengukur ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan dari suatu program/kegiatan yang dilakukan. Bila semua indikator yang telah ditetapkan berhasil mencapai tingkat yang diinginkan, maka memberi gambaran kualitas ketercapaian tujuan.

Persentase pencapaian Realisasi

(21)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 21

Analisis capaian IKU mengungkapkan keterkaitan capaian IKU dengan capaian sasaran secara efektif dan efisien yang merupakan pembanding antara realisasi dengan rencana tahun bersangkutan. Lebih lanjut, penjelasan mengenai posisi kinerja terhadap pencapaian rencana strategis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam analisis tersebut.

Pada tahun 2014, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana telah menetapkan 3 (tiga) sasaran strategis dengan 4 (empat) indikator kinerja utama. Adapun capaian IKU 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1.

Tingkat Capaian IKU Tahun 2014

Berdasarkan deskripsi pada tabel di atas, dapat disampaikan bahwa persentase capaian masing-masing IKU secara umum telah tercapai dengan optimal berdasarkan kategori pencapaian kinerja yang telah ditetapkan.

Pelaporan akuntabilitas kinerja harus menyajikan data dan informasi yang relevan bagi pembuat keputusan agar dapat

IKU Sasaran Target Realisasi Capaian

(22)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 22

menginterpretasikan tingkat keberhasilan/kegagalan secara lebih luas dan mendalam. Analisis pencapaian kinerja meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dan program dengan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi, serta visi.

Dalam rangka meningkatkan kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, pada Tahun 2014 Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana telah menetapkan 3 (tiga) sasaran untuk mempermudah pencapaian target yang diharapkan setiap tahun akan dapat meningkatkan kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana.

Uraian capaian kinerja per sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana pada tahun 2014 diuraikan sebagai berikut:

Sasaran ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan penyusunan analisis jabatan/beban kerja, standar pelayanan, penyusunan sistem prosedur kerja, pengoordinasian pelaksanaan reformasi birokrasi, penyusunan Rancangan Peraturan Sekretaris Kabinet, Keputusan Sekretaris Kabinet, Keputusan dan Peraturan Deputi Bidang Administrasi di bidang Organisasi dan Tata Laksana, dan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Kabinet.

Adapun kendala yang dihadapi dalam melaksanakan sasaran- tersebut adalah :

1. Pemahaman pegawai terhadap pengkajian dan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan belum optimal;

2. Penyerahan data penunjang kegiatan pengkajian dan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan sering mengalami keterlambatan.

Sasaran 1

(23)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 23

Oleh karena itu, tindak lanjut yang perlu dilaksanakan adalah meningkatkan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet dan instansi terkait.

Uraian mengenai capaian sasaran pertama adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2.

Capaian Indikator Kinerja Utama dari Sasaran Pertama Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian

Persentase penyelesaian

pengkajian organisasi dan

ketatalaksanan yang telah

ditindaklanjuti

100% 100% 100

Capaian IKU sasaran pertama dihitung menggunakan rumus 1 (satu). Selain itu, berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat dinyatakan bahwa pencapaian IKU untuk sasaran ini dikategorikan baik sehingga hal ini menggambarkan bahwa sasaran pertama telah dapat dicapai dengan baik.

Capaian kinerja pada indikator sasaran ini telah tercapai 100% yang dapat dilihat dalam proses penyelesaian pengkajian organisasi dan ketatalaksanaan yang telah ditindaklanjuti dengan melihat indikator penyelesaian Peraturan dan Keputusan Sekretaris Kabinet dan Deputi Bidang Administrasi yang telah ditindaklanjuti sebesar 100%.

Uraian lebih lanjut tentang analisis capaian IKU sasaran pertama adalah sebagai berikut:

Persentase penyelesaian pengkajian organisasi dan

ketatalaksanan yang telah ditindaklanjuti

(24)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 24

ditindaklanjuti dibagi dengan jumlah seluruh penyelesaian kajian organisasi dan ketatalaksanaan.

Jumlah penyelesaian kajian organisasi dan ketatalaksanaan selama tahun 2014 berjumlah 60 (enam puluh) kajian dan seluruhnya sudah dapat diselesaikan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana sehingga realisasinya menjadi 100%.

Sasaran ini dilaksanakan dalam bentuk penyelenggaraan diklat struktural, diklat teknis/fungsional yang menjadi kewenangan Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan Sekretariat Kabinet.

Terselenggarannya diklat struktural, diklat teknis/fungsional secara optimal membutuhkan keterlibatan banyak pihak dan koordinasi secara berkesinambungan.

Adapun permasalahan yang biasanya terdapat pada diklat struktural adalah penugasan peserta Diklatpim yang telah memenuhi persyaratan dan harus mengikuti diklat ditunda karena kepentingan unit kerja terkait. Sedangkan permasalahan yang biasanya terdapat pada diklat teknis/fungsional antara lain:

1.Pihak penyelenggara tidak lagi menyelenggarakan diklat yang telah direncanakan, meskipun ketika menyusun perencanaan diklat telah mengacu kepada jadwal dari instansi penyelenggara;

2.Peserta yang telah ditetapkan mengundurkan diri, namun tidak mencari pengganti dari unit kerja yang bersangkutan.

Terkait dengan permasalahan tersebut, telah diambil langkah-langkah untuk penyelesaiannya, antara lain:

Sasaran 2

(25)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 25

1.Meningkatkan koordinasi antara Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dengan Biro Perencanaan dan Keuangan dalam rangka perencanaan program diklat.

2.Meningkatkan koordinasi dengan penyelenggara diklat, baik instansi pemerintah maupun swasta, sehingga sesuai dengan perencanaan yang disusun.

Uraian mengenai sasaran kedua adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3.

Capaian Indikator Kinerja Utama dari Sasaran Kedua

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian

Persentase pegawai yang

memenuhi kualifikasi/ standar

kompetensi yang ditempatkan

sesuai dengan jabatannya

100% 100% 100

Capaian IKU sasaran kedua dihitung menggunakan rumus 1 (satu). Selain itu, berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat dinyatakan bahwa pencapaian IKU untuk sasaran ini dikategorikan sangat baik sehingga hal ini menggambarkan bahwa sasaran kedua telah dapat dicapai dengan baik.

Uraian lebih lanjut tentang analisis capaian IKU sasaran kedua adalah sebagai berikut:

Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai dengan

rencana

(26)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 26

Dalam rangka memenuhi kualifikasi/standar kompetensi pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana telah mengikutsertakan 21 (dua puluh satu) orang pada diklat struktural dan 277 (dua ratus tujuh puluh tujuh) orang mengikuti diklat teknis/fungsional, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 3.4.

Pelaksanaan Diklat Struktural di lingkungan Sekretariat Kabinet

Tahun 2014

No Jenis Diklat Jumlah

Peserta

Tanggal

Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan

1 Diklatpim Tk. II 1 orang 5 Mei – Periode Januari s.d. Desember Tahun 2014

No Jenis Diklat Jumlah

(27)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 27

3. Prajabatan CPNS Golongan III

33 orang 19 Mei – 11 Juni 2014

Pusdikmin POLRI Bandung

4. Prajabatan CPNS Golongan II

Citra Cikopo Hotel & Resort, Desa Kopo,

Aula Gedung 3 Lantai 1

13.

(28)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 28

1. Untuk terselenggaranya diklat secara optimal dan efektif, diperlukan koordinasi secara berkesinambungan antara Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dengan Biro Umum dan Biro Perencanaan dan Keuangan dalam penetapan pagu anggaran diklat. 2. Meningkatkan koordinasi dengan penyelenggara diklat, sehingga

pelaksanaan diklat sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. 3. Adanya koordinasi secara baik dengan unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet tentang pegawai yang akan diikutsertakan sebagai peserta diklat.

4. Adanya pemetaan dan evaluasi secara berkala terhadap pemanfaatan diklat.

Gambar 3.1.

Pelaksanaan Diklat Leadership Development 4-6 September 2014

Sasaran ketiga ini diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan tugas penyusunan Keputusan Sekretaris Kabinet tentang pengangkatan dan pemberhentian pegawai, pelaksanaan administrasi tentang kenaikan pangkat dan pensiun pegawai, pelaksanaan pembinaan dan kinerja pegawai, serta pelaksanaan koordinasi pembayaran belanja gaji pegawai.

(29)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 29

Organisasi dan Tata Laksana membutuhkan keterlibatan banyak pihak antara lain:

1. Adanya respon, komitmen dan tindak lanjut dari pengusul untuk kelengkapan dan keakurasian data yang disampaikan secara cepat, sehingga memperlancar proses penyelesaian Keputusan Sekretaris Kabinet;

2. Adanya ketelitian dari pegawai yang memproses Keputusan Sekretaris Kabinet;

3. Adanya ketepatan dan kecepatan pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas yang terkait dengan pembinaan dan kesejahteraan pegawai;

4. Adanya tindak lanjut dari Biro Perencanaan dan Keuangan yang terkait dengan pembayaran gaji dan tunjangan kinerja pegawai.

Uraian mengenai capaian sasaran ketiga adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6.

Capaian Indikator Kinerja Utama dari Sasaran Ketiga

Indikator Sasaran Target Realisasi % Capaian

Persentase kelengkapan data kepegawaian yang dapat dapat diselesaikan secara tepat waktu

100% 100% 100

Jumlah keluhan pegawai terhadap pelayanan kepegawaian

0 0 100

Capaian IKU sasaran ketiga dihitung menggunakan rumus 1 (satu). Selain itu, berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat

dinyatakan bahwa pencapaian IKU untuk sasaran ini dikategorikan dan telah dapat dicapai dengan baik.

Uraian lebih lanjut tentang analisis capaian IKU sasaran ketiga adalah sebagai berikut:

1. Persentase Kelengkapan Data Kepegawaian yang Dapat

Dimanfaatkan

(30)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 30

100%. Hal ini diwujudkan dengan sudah optimalnya penyelesaian kelengkapan data kepegawaian secara tepat waktu.

Target dan realisasi 100% pada sasaran ketiga ini dihitung berdasarkan penyelesaian kelengkapan data kepegawaian secara tepat waktu dibagi dengan penyelesaian kelengkapan data kepegawaian yang tersedia.

Tabel 3.7

Data Kepegawaian Tahun 2014

BULAN

JUMLAH KELENGKAPAN

DATA PEGAWAI

JUMLAH KELENGKAPAN DATA PEGAWAI YANG DISELESAIKAN SECARA

TEPAT WAKTU

% CAPAIAN

JANUARI 529 529 100 %

FEBURARI 527 527 100 %

MARET 532 532 100 %

APRIL 533 533 100 %

MEI 531 531 100 %

JUNI 530 530 100 %

JULI 532 532 100 %

AGUSTUS 538 538 100 %

SEPTEMBER 540 540 100 %

OKTOBER 537 537 100 %

NOVEMBER 533 533 100 %

DESEMBER 536 536 100 %

Berdasarkan data tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa setiap bulan selalu dilakukan penyelesaian data kepegawaian secara tepat waktu sehingga realisasi IKU pada sasaran ini dapat dicapai 100%.

(31)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 31

setiap akhir bulan telah dilaksanakan penyelesaian kelengkapan data kepegawaian.

Selain itu, dalam rangka peningkatan penyelesaian data kepegawaian secara tepat waktu, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana telah didukung dengan sistem informasi kepegawaian internal (SIKENAL) yang sudah dapat dioperasikan.

Pada aplikasi SIKENAL terdapat infomasi tentang keterangan perorangan, jabatan, pendidikan, kepangkatan, D3, DUK, hukuman disiplin, medikal, prestasi, penghargaan, keterangan keluarga, riwayat gaji, pengalamaan kerja.

Penyelesaian kelengkapan data pegawai dilakukan setiap bulan oleh pengelola kepegawaian dengan melakukan penambahan atau pengurangan data terkait mutasi keluarga, diklat-diklat yang diikuti, kenaikan pangkat, pengangkatan dan pemberhentian, serta pensiun.

(32)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 32 Gambar 3.2.

Database Kepegawaian Internal

Gambar 3.3.

(33)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 33 Gambar 3.4.

Sistem Informasi Kepegawaian Internal II

2. Jumlah Keluhan Pegawai terhadap Pelayanan Kepegawaian

Indikator sasaran ini sampai akhir tahun 2014 telah tercapai 100%. Hal ini diwujudkan dengan tidak adanya keluhan yang diterima oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana terkait pelayanan kepegawaian melalui kotak saran yang telah tersedia.

Gambar 3.5.

(34)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 34 B. Reviu atas Unsur-Unsur SAKIP

Reviu terhadap pelaksanaan unsur-unsur SAKIP dilakukan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana secara terus-menerus dan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas pelaksanaan SAKIP dan menghasilkan rekomendasi yang berguna bagi perbaikan pelaksanaan SAKIP.

Reviu terhadap unsur-unsur SAKIP menghasilkan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Penetapan Sasaran

Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, penetapan sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana tidak mengalami perubahan.

Penetapan sasaran dimaksud masih bersifat kualitas output yang disebabkan karena tugas dan fungsi Biro masih bersifat memberikan dukungan administratif terkait masalah kepegawaian internal dan pengkajian organisasi dan tata laksana.

Namun demikian, Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana masih terus berusaha untuk meningkatkan penetapan sasaran yang bersifat outcome pada tahun mendatang.

2. Penetapan Indikator Kinerja

Apabila dibandingkan dengan tahun 2013 penetapan indikator

kinerja pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan yaitu 4 (empat) indikator.

Indikator tersebut disesuaikan dengan kebutuhan Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana yakni indikator kinerja yang lebih dapat diukur.

3. Penetapan Target

(35)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 35

Hal tersebut disebabkan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana berusaha untuk tetap meningkatkan kinerja dari tahun ke tahun.

4. Pengukuran Kinerja

Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, pengukuran kinerja pada tahun 2014 dapat lebih optimal dilaksanakan karena sasaran, indikator kinerja, dan target sudah lebih jelas dan terukur.

5. Pemantauan atas Capaian Kinerja

Pemantauan atas capaian kinerja sudah dilakukan secara optimal untuk semua sasaran strategis guna memonitor capaian masing-masing sasaran yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik dan intensif melalui penyampaian realisasi rencana aksi Penetapan Kinerja setiap triwulan.

6. Pemanfaatan perencanaan, pelaporan, dan evaluasi kinerja dalam manajemen kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana belum optimal

Dokumen perencanaan kinerja belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk pengarahan program dan kegiatan begitu juga dengan dokumen pelaporan dan evaluasi kinerja belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam pengambilan keputusan.

7. Perkembangan Implementasi Manajemen Kinerja

Perkembangan implementasi manajemen kinerja pada Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana apabila dibandingkan dengan tahun 2013 dapat dilihat pada penentuan indikator kinerja yang lebih terukur.

(36)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 36 Tabel 3.8

Perbandingan IKU 2013 dan 2014

C. Realisasi Anggaran

Sasaran tahun 2014 diarahkan pada peningkatan pencapaian kualitas pelayanan (outcome), dengan tujuan untuk meningkatkan pencapaian hasil penyelesaian dan meningkatkan pencapaian kualitas pelayanan di bidang kepegawaian, organisasi dan tata laksana serta pencapaian peningkatan kualitas sumber daya manusia dan organisasi, yang diberikan oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana.

Pagu anggaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 96.604.188.000,-. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai pelaksanaan 1 (satu) program yaitu Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.

No Tahun 2013 Tahun 2014

1 Persentase penyelesaian

pengkajian organisasi dan

ketatalaksanaan yang telah

ditindaklanjuti

Persentase penyelesaian pengkajian

organisasi dan ketatalaksanaan

yang telah ditindaklanjuti

2 Persentase pegawai yang

memenuhi kualifikasi/standar

kompetensi yang ditempatkan

sesuai dengan jabatannya

Persentase pegawai yang mengikuti

diklat sesuai dengan rencana

3 Persentase kelengkapan data

kepegawaian yang dapat dapat

diselesaikan secara tepat waktu

Persentase kelengkapan data

kepegawaian yang dapat dapat

dimanfaatkan

4 Jumlah keluhan pegawai terhadap

pelayanan kepegawaian

Jumlah keluhan pegawai terhadap

(37)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 37

Berdasarkan keseluruhan total pagu tersebut, dialokasikan untuk pencapaian 3 (tiga) sasaran Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana adalah semula sebesar Rp. 3.243.389.000,- namun dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran telah dilakukan revisi sehingga menjadi Rp. 2.840.800.000,-. Adapun, realisasi anggaran sebesar Rp. 91.089.703.343,- atau 94,29%.

Tingkat realisasi penggunaan anggaran kegiatan pada Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Kabinet selama tahun 2014 dapat digambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.9

Realisasi Anggaran Tahun 2014

NO SASARAN

997.525.000 833.712.000 675.793.900 81,06

2. Meningkatnya

Sumber Daya

Manusia yang

profesional dan

berkualitas

1.373.068.000 1.513.698.000 1.503.849.500 99,3

3. Meningkatnya

kualitas

pengelolaan

kepegawaian

872.674.000 493.390.000 366.280.100 74,2

(38)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 38 Efisiensi

Penggunaan = target input rata-rata per output -realisasi input rata-rata per output

Efisiensi adalah perbandingan antara output dengan input. Suatu kegiatan dikatakan efisien, apabila output yang dihasilkan adalah sama dengan input yang lebih sedikt. Efektivitas adalah pemanfaatan anggaran yang mampu menghasilkan capaian sasaran sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Metode perhitungan untuk penghematan, efisiensi serta efektivitas penggunaan dana dapat dilihat pada uraian berikut:

1. Penghematan Dana (Keekonomisan)

2. Efisiensi Penggunaan Anggaran

Anggaran yang digunakan untuk menghitung efisiensi bukan dari anggaran keseluruhan namun dari dana (input) kegiatan yang mencerminkan pencapaian sasaran.

Informasi tentang akuntabilitas keuangan dari masing-masing sasaran strategis Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dapat dilihat pada uraian berikut:

1. Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Pertama

Dari anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan sasaran

pertama sebesar Rp. 997.525.000, telah terealisasi sebesar Rp. 675.793.900, sehingga terjadi penghematan anggaran sebesar Rp. 321.731.100 (32.3%).

Penghematan dana = target dana –

(39)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 39

Pada sasaran pertama, telah tercapai 60 salinan dari 120 salinan yang direncanakan, biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 (satu) unit output sebesar Rp. 11.263.232, sedangkan biaya per unit output yang ditargetkan sebesar Rp. 8.312.704. Sehingga dari sisi penggunaan anggaran per satu unit output, realisasi lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan.

Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan frekuensi kegiatan guna menghasilkan salinan Rancangan Perseskab, Kepseskab, PerDepAdm, KepDepAdm di bidang organisasi dan ketatalaksanaan, seperti kegiatan rapat.

Sebagai contoh, kegiatan rapat untuk menghasilkan rancangan Perseskab, Kepseskab, PerDepAdm dan KepDepAdm dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang semula dialokasikan hanya 20 (dua puluh) kali, namun dalam pelaksanaannya dibutuhkan 34 (tiga puluh empat) kali rapat. Peningkatan frekuensi rapat ini karena dibutuhkan pembahasan yang mendalam untuk menjaga kualitas output salinan rancangan yang dihasilkan.

Untuk lebih jelasnya efesiensi penggunaan anggaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.10

Akuntabilitas Keuangan Sasaran Pertama

No

% Capaian Outcome

Output Uraian Satuan Target Realisasi

1. 100 Jumlah

Input Rupiah 997.525.000 675.793.900

Input

rata-rata per

Output

Rupiah 8.312.704 11.263.232

1. Penghematan dana = Rp. 321.731.100 (32.3%)

(40)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 40 2. Realisasi Anggaran Sasaran Strategis Kedua

Anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan sasaran kedua adalah sebesar Rp. 1.513.698.000, dan telah terealisasi Rp. 1.503.849.500.

Dari target output yang telah ditetapkan pada Tahun 2014, realisasinya adalah 298 peserta yang mengikuti diklat, dengan realisasi anggaran sebesar Rp 1.503.849.500,- (94,09%). Dengan demikian telah dilakukan penghematan dana sebesar Rp. 9.848.500 (0,65%). Untuk menghasilkan 1 (satu) output dibutuhkan dana rata-rata sebesar Rp 5.046.475,-, lebih rendah dari anggaran rata-rata-rata-rata per

output yang direncanakan sebesar Rp 5.255.896,-, dengan demikian

dapat dicapai efesiensi sebesar Rp. 209.421 per output atau sebesar 0,49%.

Untuk lebih jelasnya efesiensi penggunaan anggaran sasaran 2, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.11

Akuntabilitas Keuangan Sasaran Kedua

No

% Capaian Outcome

Output Uraian Satuan Target Realisasi

1. 100 Jumlah

Input Rupiah 1.513.698.000

(sebelum revisi =

Rupiah 5.255.896 5.046.475

1. Penghematan dana = Rp. 9.848.500 (0,65%)  (setelah revisi)

(41)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 41 3. Realisasi Anggaran Sasaran Startegis Ketiga

Anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan sasaran ketiga

adalah Rp. 872.674.000, dan telah terealisasi sebesar Rp. 366.280.000.

Terkait jumlah salinan dan petikan Keputusan Sekretaris Kabinet tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari

jabatan struktural dan fungsional anggaran sebesar Rp. 872.674.000,- ditargetkan dapat membiayai kegiatan yang akan

menghasilkan 36 (tiga puluh enam) salinan dan petikan Keputusan Sekretaris Kabinet tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural dan fungsional.

Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 366.280.000,-, sehingga terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,- (58,03%).Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menghasilkan 25 (dua puluh lima) salinan dan petikan Keputusan Sekretaris Kabinet tentang pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural dan fungsional.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan 1 (satu) berkas output ditargetkan rata-rata Rp. 24.240.944,- dan realisasinya lebih rendah yaitu Rp. 14.651.200,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi sebesar 39,56% atau Rp. 9.589.744,-.

Terkait jumlah Jumlah CPNS yang dinyatakan dapat diterima di Sekretariat Kabinet anggaran sebesar Rp. 872.674.000,- ditargetkan dapat membiayai kegiatan yang akan menghasilkan 50 (lima puluh) CPNS.

Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp.366.280.000,-, sehingga terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,- (58,03%). Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menerima 22 (dua puluh dua) CPNS.

(42)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 42

yaitu Rp. 16.649.091,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi sebesar 4,61% atau Rp. 804.389,-.

Terkait jumlah dokumen pengurusan administrasi pembinaan dan kesejahteraan PNS anggaran sebesar Rp.872.674.000,- ditargetkan dapat membiayai kegiatan yang akan menghasilkan 5 (lima) dokumen pengurusan administrasi pembinaan dan kesejahteraan PNS.

Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 366.280.000,-, sehingga terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,- (58,03%). Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menghasilkan 5 (lima) dokumen pengurusan administrasi pembinaan dan kesejahteraan PNS.

Oleh karena itu, untuk menghasilkan 1 (satu) berkas output ditargetkan rata-rata Rp. 174.534.800,- dan realisasinya lebih rendah yaitu Rp. 73.256.000,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi sebesar 58,03% atau Rp.101.278.800,-.

Terkait jumlah dokumen untuk belanja pegawai, anggaran sebesar Rp. 872.674.000,- ditargetkan dapat membiayai kegiatan yang akan menghasilkan 4 (empat) dokumen terkait belanja pegawai. Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 366.280.000,-, sehingga terdapat penghematan dana sebesar Rp. 506.394.000,- (58,03%).

Realisasi anggaran tersebut digunakan untuk menghasilkan 4 (empat) dokumen terkait belanja pegawai. Oleh karena itu, untuk

menghasilkan 1 (satu) berkas output ditargetkan rata-rata Rp. 218.168.500,- dan realisasinya lebih rendah yaitu Rp.

91.570.000,-. Dengan demikian dapat dicapai efisiensi sebesar 58,03% atau Rp. 126.598.500,-.

(43)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 43 Tabel 3.12

Akuntabilitas Keuangan Sasaran Ketiga

No

% Capaian Outcome

Output Uraian Satuan Target Realisasi

1. 100 Jumlah

Input Rupiah 872.674.000 366.280.000

Input

rata-rata per

Output

Rupiah 24.240.944 14.651.200

1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)

2. Efisiensi = Rp. 9.589.744 per output (39,56%)

Input Rupiah 872.674.000 366.280.000

Input

rata-rata per

Output

Rupiah 17.453.480 16.649.091

1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)

2. Efisiensi = Rp. 804.389 per output (4,61%)

Input Rupiah 872.674.000 366.280.000

Input

rata-rata per

Output

Rupiah 174.534.800 73.256.000

1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)

(44)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 44 No

% Capaian Outcome

Output Uraian Satuan Target Realisasi

4. 100 Jumlah

dokumen terkait belanja pegawai

Output dokumen 4 4

Input Rupiah 872.674.000 366.280.000

Input

rata-rata per

Output

Rupiah 218.168.500 91.570.000

1. Penghematan dana = Rp. 506.394.000 (58,03%)

2. Efisiensi = Rp. 126.598.500 per output (58,03%)

Gambaran tentang akuntabilitas keuangan untuk masing-masing sasaran yang dikaitkan dengan aspek keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas penggunaan anggaran seperti yang telah dijelaskan dalam beberapa sub bab di atas, secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.13.

(45)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 45

a.Jumlah peserta yang telah mengikuti

a. Jumlah Salinan dan Petikan Kepseskab

(46)

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2014 46 BAB IV

PENUTUP

Dalam rangka memenuhi amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Kabinet menyusun Laporan Kinerja (LKj) tahun 2014 sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban atas rencana kinerja dan penetapan kinerja yang telah ditetapkan. Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Kabinet terus berupaya melakukan perbaikan secara berkesinambungan sebagai wujud komitmen untuk selalu meningkatkan akuntabilitas kinerja.

Laporan Kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Kabinet tahun 2014 menjabarkan capaian atas Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mencerminkan capaian kinerja 3 (tiga) sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Kabinet.

Secara umum ketiga sasaran strategis Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Sekretaris Kabinet sudah tercapai dengan sangat baik, meskipun terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki dan menjadi rekomendasi atas meningkatnya kinerja Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana di masa mendatang, antara lain :

1. Penyelenggaraan administrasi kenaikan pangkat, pemindahan, pensiun serta pengelolaan kepegawaian lebih akurat dan tepat guna; 2. Penyelenggaraan diklat struktural, teknis/fungsional lebih bermanfaat

bagi peserta maupun bagi Sekretariat Kabinet;

3. Penyusunan Organisasi dan Ketatalaksanaan lebih tepat guna.

Gambar

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Biro
Tabel 2.2.
Tabel 2.4.
Tabel 3.1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

karena atas berkat rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Preferensi Mahasiswa S.1 Perbankan Syariah FEBI UIN

Sebaliknya, responden menilai bahwa kinerja tim dosen mata kuliah inti konsentrasi Personal Finance yang tidak penting adalah mengenai kedisiplinan dalam memanfaatkan

Skripsi ini berjudul Pengaruh citra merek dan perceived quality terhadap keputusan pembelian produk minuman isotonik pocari sweat (Studi Kasus pada Konsumen

Orangutan yang berada di PPS dalam aktivitas makan lebih banyak menggunakan satu alat gerak (unimanual feeding) dibandingkan dua alat gerak (two limb feeding).. Pada

(1) Untuk mengetahui rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, selain masyarakat mengetahui Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak, dari Lembaran

Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara identitas sosial dengan konformitas pada komunitas kaskus re- gional Depok. Arah

Pembatasan kegiatan konstruksi (07.00 – 16.00 WIB) Proses penutupan galian pipa dilakukan dengan cepat Memasang rambu/papan peringatan yang menunjukkan Lokasi

Disebabkan oleh murid-murid yang kurang faham akan konsep-onsep perubahan fasa bulan, penyelidik telah melaksanakan kajian tindakan ini untuk menguji kesesuaian