• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM PROPINSI IRIAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERUBAHAN UNDANG-UNDANG PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM PROPINSI IRIAN BARAT"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1957

TENTANG

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM PROPINSI IRIAN BARAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Pembentukan-Daerah Otonom Propinsi

Irian Barat, distrik Maba dalam Kawedanan Weda tidak dimasukkan

dalam wilayah Daerah Otonom Propinsi Irian Barat,

b. bahwa berhubung dengan tugas utama dari Pemerintah Daerah

Propinsi Irian Barat sebagaimana termaktub dalam Pasal 7

Undang-undang tersebut, distrik Maba mempunyai kedudukan yang panting,

sehingga distrik itu perlu dimasukkan dalam wilayah Daerah Otonom

Propinsi Irian Barat dan Undang-undang yang bersangkutan perlu

diubah karenanya,

c. bahwa berhubung dengan keadaan yang mendesak, perubahan

Undang-undang itu perlu dilakukan dengan Undang-undang Darurat,

Mengingat : 1. Pasal 96 dan Pasal 142 Undang-undang Dasar Sementara Republik

Indonesia,

2. Undang-undang No. 15 tahun 1956 tentang pembentukan Daerah

Otonom Propinsi Irian Barat (LN No. 33 tahun 1956),

Mendengar Dewan Menteri dalam rapatnya tanggal 7 Agustus 1957,

(2)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 2

-MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG DARURAT TENTANG PERUBAHAN

"UNDANG-UNDANG PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM

PROPINSI IRIAN BARAT".

Pasal 1

Pasal 2 ayat (1) angka 2 Undang-undang No. 15 tahun 1956 tentang

pembentukan Daerah Otonom Propinsi Irian Barat diubah hingga

berbunyi,

"2. a) Kewedanaan Tidore yang meliputi distrik-distrik Tidore, Oba

dan Wasile, dan

b) Kewedanaan Weda yang meliputi distrik-distrik Weda, Maba dan

Patani/Gebe, yang sekarang termasuk lingkungan Daerah

Maluku-Utara".

Pasal 2

Undang-undang Darurat ini mulai berlaku pada hari diundangkan dan

mempunyai daya surut hingga tanggal 16 Agustus 1956.

(3)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 3

-Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan

pengundangan Undang-undang Darurat ini dengan penempatan dalam

Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Denpasar

pada tanggal 9 Agustus 1957

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

(SOEKARNO)

MENTERI DALAM NEGERI,

ttd

(SANOESI HARJADINATA)

Diundangkan

pada tanggal 10 Agustus 1957

MENTERI KEHAKIMAN,

ttd

(G.A. MAENGKOM)

(4)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

MENGENAI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 1957 TENTANG

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM PROPINSI IRIAN BARAT

Undang-undang Darurat ini tidak perlu disertai penjelasan karena sudah cukup

jelas maksudnya maupun perumusannya.

Referensi

Dokumen terkait

Pada percobaan dan pengujian monitoring control touch panel pada mesin sterilisasi botol minuman ,setelah di lakukan pengujian dan analisa beberapa kali pada sistem kontrol

Dengan demikian setelah dilakukan perbandingan penyediaan penerjemah bagi penghadap Notaris Tuli pada UUJN-P dan Kōshōninhō tampak beberapa perbedaan, yaitu:

Hal ini karena sanitasi dapur yang buruk ( pencahayaan kurang, letak dekat got, berdekatan dengan tempat cuci piring, tempat cuci piring tidak dengan air mengalir melainkan

Permintaan dan penawaran produk pada masa mendatang, dihitung menggunakan metode peramalan; (b) Pangsa pasar yang dapat diserap oleh usaha tersebut dari keseluruhan

Hoshii merupakan verba bantu yang menyatakan pengharapan/keinginan orang pertama dan orang kedua dalam kalimat, dan digunakan untuk menyatakan pengharapan/keinginan untuk

Obyek animasi yang dipakai dalam jenis film animasi ini adalah boneka dan figur lainnya, merupakan penyederhanaan dari bentuk alam benda yang ada, terbuat dari bahan-bahan yang

87,88 Hampir seluruh siswa mampu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan bola pada pelemparan yang pertama. 14 Menganalisis fakor-faktor pengaruh terhadap

Vibration test bench yang dibuat bisa menunjukan kondisi unbalance yaitu amplitudo tinggi pada 1X (satu kali) putaran mesin dan nilainya sebanding dengan massa