• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Edible Film dari Tepung Tapioka, Kitosan dan Gliserin dengan Penambahan Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus (L) Merr) Sebagai Pembungkus Kue Lapis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakterisasi Edible Film dari Tepung Tapioka, Kitosan dan Gliserin dengan Penambahan Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus (L) Merr) Sebagai Pembungkus Kue Lapis"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 1 Tabel Hasil Karakterisasi Edible Film

Tabel 1.1. Hasil Analisa Kuat Tarik dan Kemuluran Edible Film dari campuran 6 gram tepung tapioka, 10 ml ekstrak buah nanas, 2 % kitosan dan 2 ml gliserin

(3)

Lampiran 3. Spektrum FT-IR Tepung Tapioka (PerkinElmer Spectrum Version 10.03.07)

(4)

Lampiran 5. Hasil Analisa Kuat Tarik Edible Film dari tepung tapioka, kitosan dan gliserin dengan penambahan ekstrak buah nanas

(Ananas Comosus(L) Merr)

Penentuan kuat tarik Edible filmdari ekstrak buah nanas dengan penambahan tepung tapioka, kitosan dan gliserin dapat dihitung sebagai berikut :

Kuat Tarik =

Panjang sampel mula-mula (lo) : 68 mm

Lebar sampel : 6 mm

Tebal sampel : 0,24 mm

(5)

= 6 mm x 0,24 mm

Lampiran 6.Hasil Analisa Kadar Air Edible Film dari tepung tapioka, kitosan dan gliserin dengan penambahan ekstrak buah nanas

(Ananas Comosus(L) Merr)

Penentuan kadar air Edible filmdari ekstrak buah nanas dengan penambahan tepung tapioka, kitosan dan gliserin dapat dihitung sebagai berikut:

Kadar Air = 100%

Berat cawan + berat sampel edible film basah : 57,9449 g Berat cawan + berat sampel edible film setelah kering : 57,5532 g

(6)

(Berat cawan + Berat sampel setelah pengeringan)

Lampiran 7. Hasil Analisa Kadar Abu Edible Film dari tepung tapioka, kitosan dan gliserin dengan penambahan ekstrak buah nanas

(Ananas Comosus(L) Merr)

Penentuan Kadar abuEdible filmdari ekstrak buah nenas dengan penambahan tepung tapioka, kitosan dan gliserin dapat dihitung sebagai berikut:

Kadar abu = 2− 1×100% Mo

M M

Dimana, Mo : Berat Sampel (g)

M1 : Berat Crusible Kosong (g) M2 : Berat Crusible + Abu (g)

Berat Sampel (Mo) : 3 g

(7)

Kadar Abu = 59,2571− 59,2463

3 x 100% = 0,3597 %

Lampiran 8. Hasil Analisa Kadar protein Edible Film dari tepung tapioka, kitosan dan gliserin dengan penambahan ekstrak buah nanas

(Ananas Comosus(L) Merr)

Penentuan Kadar proteinEdible filmdari ekstrak buah nanas dengan penambahan tepung tapioka, kitosan dan gliserin dapat dihitung sebagai berikut:

%P = %N x Fp %N= ��−��

��1000 x NHCl x 14,008 x 100% Ket:

%P = Persentase/Kadar Protein %N = Persentase/Kadar Nitrogen Fp = Faktor pengali Protein(6,25) Vs = Volume Sampel setelah dititrasi Vb = Volume Blanko

(8)

Vs = 2,1 mL

Lampiran 9.Hasil Analisa Kadar lemak EdibleFilm dari tepung tapioka, kitosan dan gliserin dengan penambahan ekstrak buah nanas

(Ananas Comosus(L) Merr)

Penentuan Kadar lemakedible filmdari ekstrak buah nanas dengan penambahan tepung tapioka, kitosan dan gliserin dapat dihitung sebagai berikut:

%

W1 = Berat sampel + labu setelah ekstraksi W2 = Berat labu kosong

(9)

Berat Labu kosong : 137,6010g Berat Sampel + labu setelah ekstraksi : 137,8038g

Kadar Lemak = 137,6010−137,8038

2 x 100%

= 10,14%

Lampiran 10. Hasil Analisa Kadar Karbohidrat EdibleFilm dari tepung tapioka, kitosan dan gliserin dengan penambahan ekstrak buah nanas

(Ananas Comosus(L) Merr)

Penentuan kadar karbohidrat Edible filmdari ekstrak buah nanas dengan penambahan tepung tapioka, kitosan dan gliserin dapat dihitung sebagai berikut:

% Karbohidrat = 100% - (% Protein + % Lemak + % Air + % Abu) % Karbohidrat = 100% - (1,7506%+0,3597%+10,14%+19,585%)

(10)

Lampiran 11. Hasil Analisa Kadar Serat EdibleFilm dari tepung tapioka, kitosan dan gliserin dengan penambahan ekstrak buah nanas

(Ananas Comosus(L) Merr)

Penentuan Kadar SeratEdible filmdari ekstrak buah nanas dengan penambahan tepung tapioka, kitosan dan gliserin dapat dihitung sebagai berikut:

Berat Sampel = 2 g

Berat Kertas Saring = 1,4764 g

Berat Kertas Sarimg + sampel setelah dikeringkan = 1,6504 g

KadarSerat=����� ������ ������ −����� ������ ������+������ ������ ℎ�����������

����� ������ 100%

= 1,4764−1,6504

(11)

= 8,7 %

Lampiran 12. Proses pembuatan Edible Film dari ekstrak buah nanas

a. Proses pembuatan larutan b. Proses pencetakan Edible Film

Edible Film diatas plat akrilik

(12)

DibungkusPlastik Biasa Dibungkus Edible Film

Lampiran 14. Hasil Uji Kadar Nutrisi Edible film

Uji Kadar Air Uji Kadar Abu

Uji Kadar Protein Uji Kadar Lemak

(13)

Uji Kadar Serat

Lampiran 15. Aplikasi Edible Film dengan Mengamati Pertumbuhan Koloni Bakteri pada Kue Lapis yang di Bungkus Edible Film dan Yang di Bungkus Plastik Biasa Dengan Metode Standar Plate Count (SPC)

a. Proses Pengenceran Sampel dengan b. Proses Pengenceran Sampel dengan 9 ml akuadest konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3, 10-4dan

(14)

a.Jumlah pertumbuhan koloni bakteri b. Jumlah pertumbuhan koloni bakteri dalam waktu 24 jam terhadap sampel dalam waktu 24 jam terhadap sampel

kue lapis yang dibungkus dengan kue lapis yang dibungkus dengan

Gambar

Tabel 1.1. Hasil Analisa Kuat Tarik dan Kemuluran Edible Film dari campuran 6 gram tepung tapioka, 10 ml ekstrak buah nanas, 2 % kitosan dan 2 ml gliserin

Referensi

Dokumen terkait

Perlu kami informasikan bahwa biaya perjalanan (pp) kelas ekonomi, akomodasi dan konsumsi peserta akan ditanggung oleh Ditjen Sumber Daya IPTEK dan Pendidikan

BIDANG CIPTA KARYA DPU KABUPATEN KLATEN. JL Sulaw

Untuk kegiatan pembuktian kualifikasi dimaksud, diminta kepada seluruh peserta pelelangan yang diundang agar mempersiapkan dokumen asli atau dokumen rekaman yang

Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lainnya yang penting... Pemeriksaan Independen

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Antara Pendekatan RME Dan Open Ended .... DAFTAR

potensi keuntungan atau imbal hasil yang berlipat adalah bahwa nasabah akan ter-.. ekspose secara menyeluruh terhadap downside risk dari produk

Setelah barang yang dipesan datang, barang-barang tersebut dihitung oleh staf penerimaan barang dan kuantitas yang diterima dicatat pada laporan penerimaan

Problems that are happened in mathematic learning, such as: (1)The students are less enthusiasm in the mathematic learning and tend to be passive; (2) the