• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSYARATAN PEMILIKAN SAHAM DALAM PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSYARATAN PEMILIKAN SAHAM DALAM PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 1 7 TAHUN 1 9 9 2 TENTANG

PERSYARATAN PEMILIKAN SAHAM DALAM PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dal am rangka pencipt aan ikl im usaha yang dapat l ebih mendorong pert umbuhan perekonomian nasional dan merangsang minat penanaman modal asing, dipandang perlu menet apkan persyarat an pemil ikan saham pada perusahaan yang didirikan dal am rangka penanaman modal asing;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayal (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 t ent ang Penanaman Modal Asing (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 1, Tambahan Lem- baran Negara Nomor 2818) sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1970 (Lembaran Negara Tahun 1970 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2943);

MEMUTUSKAN :

Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERSYARATAN PEMILIKAN SAHAM DALAM PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL ASING.

Pasal 1

(2)

Pasal 2

Perusahaan yang didirikan dal am rangka penanaman modal asing, sel anj ut nya disebut Perusahaan PMA, pada dasamya berbent uk usaha pat ungan dengan persyarat an bahwa pemil ikan modal saham pesert a Indonesia dal am perusahaan pat ungan t ersebut sekurang-kurangnya 20% (dua pul uh perserat us) dari sel uruh nil ai modal saham perusahaan pada wakt u pendirian perusahaan pat ungan, dan dit ingkat kan menj adi sekurang-kurangnya 51% (l ima pul uh sat u perserat us) dal am wakt u 20 (dua pul uh) t ahun t erhit ung sej ak perusahaan berproduksi secara komersial sebagaimana t ercant um dal am izin usahanya.

Pasal 3

(1) Perusahaan PMA dapat didirikan dengan j uml ah modal yang dit anamkan sekurang-kurangnya US $ 250. 000. - (dua rat us l ima pul uh ribu dol l ar Amerika Serikat ) apabil a memenuhi sal ah sat u persyarat an sebagai berikut :

a. padat karya dengan j uml ah t enaga kerj a l angsung sekurang-kurangnya 50 (l ima pul uh) orang, dan:

1) sekurang-kurangnya 65% (enam pul uh l ima perserat us) hasil produksi unt uk dickspor; at au

2) menghasilkan bahan baku at au bahan penolong at au barang set engah j adi at au komponen unt uk memenuhi kebut uhan indust ri lain;

b. mel akukan kegiat an dibidang usaha j asa t ert ent u sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

(3)

dit ingkat kan menj adi sekurang-kurangnya 20% (dua pul uh perserat us) dari sel uruh nil ai modal saham perusahaan dal am j angka wakt u 10 (sepul uh) t ahun t erhit ung sej ak perusahaan berproduksi secara komersial sebagaimana t ercant um dal am izin usahanya.

(3) Modal saham pesert a Indonesia sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) dit ingkat kan l agi menj adi sekurang-kurangnya 51% (l ima pul uh sat u perserat us) dari sel uruh nil ai modal saham perusahaan dal am wakt u 20 (dua pul uh) t ahun t erhit ung sej ak perusahaan berproduksi secara komersial .

Pasal 4

(1) Perusahaan PMA dapat didirikan dengan modal saham yang sel uruhnya dimil iki ol eh pesert a asing apabil a memenuhi sal ah sat u persyarat an sebagai berikut :

a. juml ah nil ai modal yang diset or sekurang-kurangnya US $ 50. 000. 000. - (l ima pul uh j ut a dol l ar Amerika Serikat );

b. berl okasi di sal ah sat u Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya, Mal uku, Timor Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat , Sul awesi Sel at an, Sul awesi Tenggara, Sul awesi Tengah, Sul awesi Ut ara, Kal imant an Timur, Kal imant an Tengah, Kalimant an Selat an, Kalimant an Barat , Bengkulu dan Jambi.

(2) Dal am wakt u 5 (l ima) t ahun t erhit ung sej ak perusahaan berproduksi komersial , sekurang-kurangnya 5% (l ima perserat us). dari scl uruh nil ai modal saham perusahaan dij ual kepada Warga Negara Indonesia at au badan hukum Indonesia yang modal sahamnya dimil iki Warga Negara Indonesia at au badan-badan t ert ent u l ainnya yang diberi perl akuan sama dengan Warga Negara Indonesia sebagai pesert a Indonesia.

(4)

sekurang-kurangnya 20% (dua pul uh perserat us) dal am j angka wakt u 20 (dua puluh) t ahun.

(4) Badan-badan t ert ent u scbagaimana dimaksud dalam ayat (2) adal ah Int ernat ional Finance Corporat ion, Asian Devel opment Bank dan Isl amic Devel opment Bank.

Pasal 5

(1) Perusahaan PMA dapat pul a didirikan dengan modal saham yang sel uruhnya dimil iki ol eh pesert a asing, dengan syarat :

a. berl okasi di Kawasan Berikat ;

b. sel uruh hasil produksinya unt uk ekspor.

(2) Dal am wakt u 5 (l ima) t ahun t erhit ung sej ak perusahaan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) berproduksi komersial , sekurang-kurangnya 5% (l ima perserat us) dari scl uruh nil ai modal sahamnya waj ib dij ual kepada Warga Negara Indonesia at au badan hukum yang modal sahamnya dimil iki ol eh Warga Negara Indonesia at au badan-badan t ert ent u yang diberi perl akuan sama dengan Warga Negara Indonesia, sebagai pesert a Indonesia.

(3) Penguasaan dan pemil ikan t anah unt uk perusahaan PMA yang berl angsung di Kawasan Berikat sepenuhnya dil akukan dengan memperhat ikan ket ent uan perundang-undangan mengenai pert anahan bagi usaha di l ingkungan Kawasan Berikat .

Pasal 6

(5)

Pasal 7

Disamping penambahan modal saham dal am perusahaan sendiri, perusahaan PMA dapat pul a menanam kembal i l aba perusahaan unt uk:

a. mendirikan perusahaan baru, at au

b. membel i saham pada perusahaan l ain di Indonesia, baik perusahaan yang didirikan baru maupun perusahaan yang sudah berdiri, yang pada saat pembel ian saham t ersebut bidang usaha perusahaan yang bersangkut an t idak t ercant um dal am Daf t ar Bidang Usaha Yang Tert ut up Bagi Penanaman Modal Asing.

Pasal 8

Dal am hal l aba perusahaan PMA digunakan unt uk mendirikan perusahaan PMA baru, t erhadap perusahaan PMA yang baru t ersebut sepenuhnya berl aku ket ent uan t ent ang persyarat an saham pesert a Indonesia sebagaimana dit et apkan dal am Perat uran Pemerint ah ini.

Pasal 9

(1) Dal am hal l aba perusahaan PMA digunakan unt uk membel i saham perusahaan yang sudah ada, pembel ian t ersebut t idak bol eh menyebabkan pemil ikan modal saham pesert a Indonesia pada perusahaan yang dibel i kurang dari 20% (dua pul uh perserat us) dari sel uruh nil ai modal saham perusahaan yang dibel i t ersebut .

(2) Pemil ikan modal saham ol eh pesert a Indonesia sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dit ingkat kan kembal i menj adi sekurang-kurangnya 51% (l ima pul uh sat u perserat us) mel al ui penj ual an saham yang bersangkut an ol eh perusahaan PMA dal am j angka wakt u 20 (dua puluh) t ahun.

(6)

Penanaman Modal .

Pasal 10

(1) Dal am hal l aba perusahaan PMA digunakan unt uk membel i saham perusahaan PMA yang sudah ada, persyarat an pemil ikan modal saham pesert a Indonesia pada perusahaan PMA yang dibel i t ersebut berl aku ket ent uan Perat uran Pemerint ah ini.

(2) Jangka wakt u izin usaha perusahaan PMA yang dibel i t et ap sebagaimana dit ent ukan dal am izin bagi perusahaan yang dibel i t ersebut .

Pasal 11

Pengat uran l ebih l anj ut pel aksanaan Perat uran Pemerint ah ini dit et apkan ol eh Ket ua Badan Koordinasi Penanaman Modal .

Pasal 12

Dengan berl akunya Perat uran Pemerint ah ini, segal a Keput usan Ket ua Badan Koordinasi Penanaman Modal mengenai penanaman modal asing yang bert ent angan dengan Perat uran Pemerint ah ini dinyat akan t idak berl aku l agi.

Pasal 13

Perat uran Pemerint ah ini mul ai berl aku pada t anggal dit et apkan.

(7)

Dit et apkan di Jakart a pada t anggal 16 April 1992

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

t t d

SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a pada t anggal 16 April 1992

MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

t t d

(8)

PENJELASAN

Dal am usaha unt uk l ebih menarik minat dan meningkat kan peran penanaman modal asing dalam pembangunan di bidang ekonomi, semakin dirasakan perl u adanya berbagai kebij akan dan l angkah-l angkah unt uk mewuj udkan ikl im yang memadai bagi usaha penanaman modal asing di Indonesia. Sal ah sat u diant aranya, adal ah pengat uran yang j el as dan mampu memberi kepast ian hukum mengenai pemil ikan saham dal am perusahaan yang didirikan dal am rangka penanaman modal asing t ersebut .

Dengan l at ar bel akang pemikiran it ul ah Perat uran Pemerint ah ini disusun.

Mel al ui pengat uran mengenai persyarat an pemil ikan saham pada perusahaan sepert i di at as, cara dan bent uk kegiat an penanaman modal asing memperol eh arahan yang j el as. Termasuk di dal amnya, pengat uran mengenai kapan dan bagaimana syarat -syarat yang harus dipenuhi bil amana usaha penanaman modal asing t ersebut akan dil akukan sepenuhnya dan sel uruh modal sahamnya dapat dimil iki ol eh pihak asing.

Dal am rangka pengembangan ikl im usaha it u pul a, pengat uran dal am Perat uran Pemerint ah ini dikait kan pul a dengan upaya unt uk meningkat kan pot ensi nasional . Hal ini mel iput i baik menyangkut pelaku-pelaku kehidupan ekonomi, sekt or usaha, maupun peningkat an kemampuan usaha dal am perekonomian nasional .

(9)

pul a dengan pemikiran unt uk mendorong pel aksanaan kegiat an dan pert umbuhan ekonomi pada umumnya secara l ebih merat a di wil ayah Indonesia.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup j el as

Pasal 2

Yang dimaksud dengan pesert a Indonesia adal ah warga negara Indonesia at au badan hukum Indonesia yang modal sahamnya dimil iki warga negara Indonesia.

Yang dimaksud dengan sel uruh nil ai modal saham perusahaan adal ah modal dasar perusahaan.

Pasal 3

Ayat (1)

Dengan ket ent uan ini, maka sal ah sat u dari persyarat an huruf a dan huruf b harus dipenuhi.

Ayat (2)

Cukup j el as

Ayat (3)

Pemerint ah diharapkan sel al u memberikan bimbingan sehingga upaya peningkat an pemil ikan modal saham pesert a Indonesia t ersebut dapat t erwuj ud.

(10)

Pasal 4

Ayat (1)

Dengan syarat pada huruf b, dimaksudkan unt uk mendorong usaha pembangunan di bidang ekonomi di wil ayah-wil ayah t ersebut .

Ayat (2)

Cukup j el as

Ayat (3)

Cukup j el as

Ayat (4)

Cukup j el as

Pasal 5

Ayat (1)

Disamping syarat -syarat yang diat ur dal am Pasal 4, pemil ikan sel uruh modal saham ol eh pesert a asing j uga dimungkinkan t et api dal am hal dipenuhinya kedua syarat t ersebut sekal igus.

Ayat (2)

Cukup j el as

Ayat (3)

Cukup j el as

Pasal 6

(11)

Pasal 7

Ket ent uan ini mengat ur kemungkinan penggunaan laba perusahaan. Dal am hal pendirian perusahaan baru penggunaan l aba perusahaan mungkin hanya merupakan sal ah sat u komponen.

Tet api dal am hal pembel ian saham perusahaan l ain, perusahaan PMA hanya dapat menggunakan l aba yang dimil ikinya.

Pasal 8

Cukup j el as

Pasal 9

Ayat (1)

Ket ent uan ini dimaksudkan agar pemil ikan saham pesert a Indonesia pada perusahaan PMDN yang dibel i t et ap dapat dij aga pada t ingkat yang memungkinkannya unt uk mempert ahankan hak-hak mereka secara waj ar.

Ket ent uan ini diperl ukan, karena t uj uan dari pemberian kesempat an bagi perusahaan PMA unt uk membel i saham perusahaan PMDN t adi adal ah unt uk membant u pengembangan kemampuan usaha at au peningkat an kondisi keuangan perusahaan PMDN.

Ayat (2)

Karena t uj uan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), maka diat ur pul a mekanisme penj ual an kepada at au pembel ian kembal i saham t ersebut ol eh perusahaan PMDN.

(12)

Ket ent uan ini seiring dengan ket ent uan Pasal 2 Perat uran Pemerint ah ini.

Ayat (3)

Cukup j el as

Pasal 10

Cukup j el as

Pasal 11

Cukup j el as

Pasal 12

Cukup j el as

Pasal 13

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Saluran pemasaran garam rakyat di Desa Pangarengan terdiri dari dua bentuk saluran pemasaran yaitu saluran pemasaran yang melalui

Untuk itu telah dilakukan standarisasi ekstrak dan pengujian efek antikonvulsi ekstrak etanol daun ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) lam) pada mencit putih jantan yang diinduksi

Dari Tabel 1 dapat dilihat jenis industri yang mengalami pertumbuhan produksi pada Triwulan III Tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya ( q-to-q ) hanya terjadi

Tahap 2: Pembuatan Aturan Word Graph Kata Sifat pada Bahasa Indonesia Tahap kedua dalam proses pembuatan aturan word graph kata sifat pada bahasa Indonesia adalah

Sesuai dengan pengertian tersebut, dalam penelitian ini digunakan dua variabel, terdiri dari variabel terikat, yaitu Motivasi Kerja (Y), dan variabel bebas yang

Berdasarkan analisis beban penggunaan energi listrik maka peluang hemat energi yang diperoleh bahwa lantai I lebih dominan dibandingkan pada lantai II dan

Data parameter kesesuaian wisata snorkeling yang terdiri dari: kecerahan perairan, kecepatan arus, kedalaman terumbu karang, lebar hamparan dasar karang, tutupan karang,

As the result, the researcher found varieties of English consonants pronunciation uttered by four dialects in term of substitution initial consonants,