EKSPLORASI TUMBUHAN BERACUN SEBAGAI
BIOPESTISIDA DI HUTAN LINDUNG DESA HABINCARAN
DAN DESA HUTAGODANG KECAMATAN ULU PUNGKUT
KABUPATEN MANDAILING NATAL SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Oleh :
PRISKA DEVIKA
131201050/Teknologi Hasil Hutan
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Eksplorasi Tumbuhan Beracun Sebagai Biopestisida Di
Hutan Lindung Desa Habincaran Dan Hutagodang
Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal
Sumatera Utara
Nama : Priska Devika
NIM : 131201050
Program Studi : Kehutanan
Minat : Teknologi Hasil Hutan
Menyetujui Komisi pembimbing
Yunus Afifuddin, S.Hut., M.Si Lamek Marpaung, M. P.hil, Ph. D
Ketua Anggota
Mengetahui
Ketua Departemen
Dr. A. Siddik Thoha S.Hut., M.Si
ABSTRAK
PRISKA DEVIKA. Eksplorasi Tumbuhan Beracun Sebagai Biopestisida Di Hutan Lindung Desa Habincaran Dan Desa Hutagodang Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara. Di bawah bimbingan YUNUS AFIFUDDIN dan LAMEK MARPAUNG.
Keragaman spesies tanaman beracun di Indonesia belum dieksplorasi sebagai sumber potensial biopestisida. Hutan lindung di kecamatan Ulu Pungkut sebagai salah satu sumber keanekaragaman hayati bagi tanaman beracun perlu dieksplorasi. Penelitian yang dilakukan adalah analisis aspek pengetahuan local, identifikasi jenis tanaman beracun, analisis keanekaragaman tumbuhan beracun, dan analisis metbolit sekunder untuk menentukan kandungan alkaloid, terpen, flavonoid, saponin dan tanin. Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Lindung Desa Habincaran Dan Desa Hutagodang Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara mulai dari Oktober - Desember 2016. Data diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, membuat plot analisis vegetasi, serta uji fitokimia kandungan tumbuhan beracun. Hasil identifikasi diperoleh 7 spesies tanaman beracun dengan kadar yang berbeda (understory, bibit, anakan, tiang, dan pohon). Analisis hasil vegetasi yang diperoleh adalah Jelatong yang mendominasi semua tingkat tanaman. Kandungan dominan pada tanaman beracun di Hutan Presesrved di kecamatan Ulu Pungkut yang sebagian besar merupakan kandungan terpene kecuali Jelatong (Litsea grandis) yang mengandung flavonoid, saponin dan tanin. Potensi tanaman beracun sebagai biopestisida adalah spesies Jelatong (Litsea grandis), Ginje (Gluta renghas), Antoladan (Philodendron ligulatum), Langge (Homalomena propinqua), Ringgu (Philodendron ornatum), Supi (Rubus moluccanus), dan Monton (Antidesma bunius).
ABSTRACT
PRISKA DEVIKA. Exploration Of Poisonous Plants As Conservation Of Biopesticides Sources In Preserved Forest, Habincaran Region and Hutagodang Region, Subdistrict Of Ulu Pungkut, Mandailing Natal, North Sumatera. Under academic supervised by YUNUS AFIFUDDIN and LAMEK MARPAUNG.
Poisonous plant species diversity in Indonesia have not been explored as a potential source of biopesticides. Preserved Forest in subdistrict of Ulu Pungkut as one of the biodiversity of poisonous plants need to be explored. The study aimed was the identification of poisonous plants, analysis of diversity, Shannon index-Wienner modeling, and phytochemical analysis to determine the content of alkaloids, terpenes, flavonoids, saponins and tannins. The research location is in Preserved Forest, Habincaran Region and Hutagodang Region, Subdistrict Of Ulu Pungkut, Mandailing Natal, North Sumatera, Mandailing Natal, North Sumatra in October to December 2016. The identification results obtained 7 species of poisonous plants with different levels (understory, seedlings, saplings, poles, and trees). Analysis vegetation results obtained were Jelatong which dominates all levels of plants. The content dominant on poisonous plants in Presesrved Forest in subdistrict of Ulu Pungkut predominantly of terpene content except for Jelatong (Litsea grandis) which containing flavonoids, saponins and tannins. Potential of poisonous plants as biopesticides were species of Jelatong (Litsea grandis), Ginje (Gluta renghas), Antoladan (Philodendron ligulatum), Langge (Homalomena
propinqua), Ringgu (Philodendron ornatum), Supi (Rubus moluccanus), and
Monton (Antidesma bunius).
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Medan, Provinsi Sumatera Utara
pada tanggal 20 Februari 1995, dari Ayahanda Puryadi
dan Ibunda Sumini. Penulis merupakan anak kedua dari
dua bersaudara.
Penulis mengawali pendidikan formal di TK
Aisyiyah Bustanul Athfal tahun 2000, SD Madrasah
Aliyah Negeri pada tahun 2001-2007, tahun 2007-2010
di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan. Dan penulis menyelesaikan pendidikan
menengah atas di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan pada tahun 2010-2013.
Penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Kehutanan dengan
minat Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara
melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Taman Nasional Gunung
Merapi, Yogyakarta. Selain mengikuti perkuliahan penulis juga menjadi Asisten
Praktikum Klimatologi Hutan tahun 2014-2016, Praktikum Ekologi tahun 2015
dan Praktikum Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) tahun 2016.
Untuk menyelesaikan studi di Program Studi Kehutanan, Fakultas
Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Penulis melaksanakan penelitian dengan
judul skripsi “Eksplorasi Tumbuhan Beracun Sebagai Biopestisida Di Hutan
Lindung Desa Habincaran Dan Desa Hutagodang Kecamatan Ulu Pungkut
Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara” yang dibimbing oleh Bapak Yunus
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Eksplorasi Tumbuhan Beracun Sebagai Biopestisida Di Hutan Lindung Desa Habincaran Dan Desa Hutagodang Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara”. Skripsi ini merupakan satu diantara beberapa syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di
Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orangtua tercinta, ayahanda Puryadi dan Ibunda Sumini yang telah
memberi dukungan, doa, semangat moril dan materil kepada penulis.
2. Abang penulis Riski Andika, S.I yang telah memberikan doa dan semangat
kepada penulis.
3. Bapak Yunus Afifuddin, S.Hut., M.Si, selaku ketua komisi pembimbing dan
Bapak Dr. Lamek Marpaung, M.Phil., Ph.D selaku anggota komisi
pembimbing yang telah memberikan ilmu, arahan, motivasi, bimbingan
selama penulisan skripsi ini.
4. Ibu Siti Latifah S.Hut., Ph.D selaku Ketua Program Studi Kehutanan.
5. Bapak, Ibu dosen, staff pengajar dan pegawai di lingkungan Program Studi
Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak Sofyan selaku informan kunci tumbuhan beracun Kecamatan Ulu
Pungkut, serta masyarakat Desa Habincaran dan Desa Hutagodang yang telah
7. Kedua sahabat saya, Icha Andari Ritonga dan Ainur Rahmah Siregar yang
telah memberikan semangat, motivasi dan doa kepada penulis.
8. Tim Penelitian Mandailing Natal, Aulia Putra Daulay, Syalfiani Lubis, Putri
Pulungan dan Junaidi Rangkuti yang selalu setia bersama melaksanakan
penelitian hingga akhir.
9. Kawan-kawan selama 4 tahun di Kehutanan 2013 yang telah memberikan
semangat kepada penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai
dasar penelitian selanjutnya dan dapat menjadi sumber informasi bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya dibidang kehutanan. Salam Rimba!
Medan, Juni 2017
DAFTAR ISI
Alat dan Bahan Analisis Vegetasi ... 12
Alat dan Bahan Pengujian Fitokimia ... 12
Prosedur Penelitian ... 13
Aspek Pengetahuan Lokal ... 13
Aspek Keanekaragaman……… ... 13
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tumbuhan Beracun yang Dikenal Masyarakat Sekitar Ulu
Pungkut, Mandailing Natal ... 18
Tingkat Keanekaragaman Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung Desa Habincaran dan Desa Hutagodang Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal ... 18
Deskripsi Tumbuhan Beracun yang Ditemukan di Desa Habincaran dan Hutagodang Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal ... 21
Hasil Uji Fitokimia Tumbuhan Beracun ... 29
Aktifitas Tanin ... 31
Aktifitas Terpen ... 31
Aktifitas Alkaloid ... 32
Aktifitas Saponin ... 33
Manfaat Potensial Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung Desa Habincaran dan Desa Hutagodang Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal ... 34
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 36
Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Data Keanekaragaman Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung Desa
Habincaran dan Desa Hutagodang Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal. ... 19
2. Data Tumbuhan Beracun yang Ditemukan di Hutan Lindung Ulu Pungkut ... 21
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Peta Lokasi Penelitian. ... 11
2. Desain Plot Tumbuhan Beracun ... 14
3. Antoladan (P. ligulatum) ... 22
4. Ginje (G. renghas)... 23
5. Jelatong (L. grandis)... 25
6. Langge (H. propinqua) ... 26
7. Daun dan Buah Monton (A. bunius) ... 27
8. Ringgu (P. ornatum)... 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Pembuatan Titik Plot Pada GPS. ... 41
2. Pembuatan Plot ... 41
3. Pemasangan Pita Pembatas Plot ... 41
4. Bapak Informan Kunci Tumbuhan Beracun ... 42
5. Menghaluskan Daun Tumbuhan Beracun Untuk di Ekstraksi... 42
6. Daun yang Sudah Dihaluskan Dimasukkan ke Dalam Erlenmeyer ... 43
7. Daun Direndam Dengan Methanol Selama 24 Jam ... 43
8. Reagensia FeCl3, Bouchardat, Meyer, Dragendof, dan Aquades ... 44
9. Pengujian Daun ... 44
10.Larutan CeSO4 ... 45
11.Pengujian Terpen ... 45
12.Hasil Uji Fitokimia ... 45
13.Lampiran Hasil Analisis Vegetasi Tumbuhan di Hutan Lindung Ulu Pungkut pada Tingkat Tumbuhan Bawah ... 46
14.Lampiran Hasil Analisis Vegetasi Tumbuhan di Hutan Lindung Ulu Pungkut pada Tingkat Semai ... 48
15.Lampiran Hasil Analisis Vegetasi Tumbuhan di Hutan Lindung Ulu Pungkut pada Tingkat Pancang ... 49
16.Lampiran Hasil Analisis Vegetasi Tumbuhan di Hutan Lindung Ulu Pungkut pada Tingkat Tiang ... 51