• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Dengan Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment and Risk Control) dan Metode 5S di PTPN IV Dolok Ilir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Dengan Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment and Risk Control) dan Metode 5S di PTPN IV Dolok Ilir"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Pada awalnya Kebun Dolok Ilir dibuka oleh Maskapai bangsa Belanda

yang diberi nama Namlodse venotshap Hendls Vereninging Amsterdam ((NV.

HVA) pada tahun 1915 dengan ditanami komodity Serat Nenas (Agape Sisalana)

& Serat Pisang (Manila Henep). Semasa Pengembalian Irian Barat ke Indonesia

tahun 1958 Kebun Dolok Ilir di Nasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia dan

mulai dikelola oleh bangsa Indonesia. Adapun Periodeisasi pengelolaannya adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1. Periodeisasi pengelolaan PTPN IV Dolok Ilir

No Periode Kesatuan Keterangan

1. 1915 s/d 1958 NV. HVA

2. 1958 s/d 1968 PPN. Aneka Tanaman Peraturan Pemerintah No.19 tahun 1959

3. 1968 s/d 1971 PNP-VII Keppress No. 144 tahun

1968

4. 1971 s/d 1994 PTP-VII Peraturan pemerintah No.

29 tahun 1971 5. 1994 s/d 1996 PTP SUMUT II

6. 1996 s/d Okt 2014 PT. Perkebunan

Nusantara IV ( Persero)

Peraturan Pemerintah No. 9/1996

7. 2014 s/d Sekarang PT. Perkebunan

Nusantara IV

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

Sejak tahun 1958 tanaman serat dialihkan menjadi tanaman kelapa sawit

(2)

1. Sebelah TIMUR Kebun Laras dan Kebun Bandar Betsy

2. Sebelah BARAT Dolok Merawan

3. Sebelah SELATAN Sinaksak – Pematang Siantar

4. Sebelah UTARA Kebun Sibulan, Pabatu & laut Tador

Unit Usaha dolok Ilir berada dikabupaten simalungun Kecamatan Dolok

Batu Nanggar dan Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Dolok Merawan.

Sesuai Izin HGU No. 13/HGU/BPN/2006 yang berlaku terhitung mulai tanggal 31

Desember 2005 s/d 31 Desember 2030, luas konsesi Unit usaha Dolok Ilir

7.348,81 Ha.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah perusahaan yang

bergerak dalam bidang pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Minyak

Sawit (Crude Palm Oil) dan Inti Sawit (Palm Kernel) yang telah dilakukan proses

pengeringan sehingga diperoleh minyak yang diinginkan. Untuk hasil sampingan

pengolahan (ampas) digunakan sebagai bahan bakar boiler dalam memproduksi

uap. Hasil dari produksi PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir akan dijual

kepada perusahaan yang membutuhkannya sebagai bahan yang akan diolah

selanjutnya.

2.3. Lokasi Perusahaan

(3)

Sebelah Timur : Kebun Laras dan Bandar Betsy Sebelah Barat : Dolok Merawan

Sebelah Selatan : Sinaksak / Pematang Siantar

Sebelah Utara : Kebun Sibulan, Pabatu, Laut Tador.

Sumber:

Gambar 2.1. Lokasi PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

2.4. Daerah Pemasaran

Pemasaran adalah suatu usaha untuk menyediakan atau memindahkan

produk atau jasa dari produsen ke konsumen. Daerah pemasaran PT. Perkebunan

Nusantara IV Dolok Ilir yaitu PT. SAN (Sarana Agro Nusantara), Musimas dan

Sinarmas dan untuk inti sawit dipasarkan ke PPIS Pabatu.

2.5. Organisasi dan Manajemen

Organisasi dan Manajemen adalah dua hal yang sulit untuk dipisahkan,

(4)

Organum” yang dapat berarti alat, bagian, anggota atau badan. Organisasi adalah

sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama juga. Dan

manajemen adalah ilmu tentang perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,

pengarahan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang

sudah ditetapkan.

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

2.5.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dan manajemen yang baik adalah struktur organisasi yang fleksibel dimana struktur organisasi tersebut harus berkembang, hidup dan

bergerak sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan. Berdasarkan pembagian

tugas dan tanggung jawab maka struktur organisasi pada PTP. Nusantara IV Unit

Kebun Dolok Ilir adalah merupakan organisasi dengan bentuk Garis dan Staf yang Keterangan:

(5)

dipimpin oleh seorang Manajer Unit. Struktur organisasi pada PTP. Nusantara IV

Unit Kebun Dolok Ilir dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :

2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Salah satu sarana agar organisasi dapat berjalan dengan baik, sehat dan

efisien haruslah melaksanakan azas-azas organisasi yaitu seperti pembagian tugas,

wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Adapun uraian tugas dan tanggung

jawab setiap jabatan pada PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir dapat dilihat

dibawah ini :

1. Manajer Unit

a. Menyusun dan melaksanakan Policy Umum sesuai dengan pedoman dan

instruksi kerja dari Direksi

b. Mengkoordinir Penyusunan anggaran belanja tahunan

c. Memimpin rapat kerja Asisten Kebun yang dilaksanakan secara periodik

d. Bertanggung Jawab Kepada Manajer Grup & Direksi

e. Mengatur Hubungan bidang Measyarakatan

2. Kepala Dinas Tanaman

a. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin operasi dibidang tanaman.

b. Mengkoordinir pelaksanan tugas asisten afdeling masing-masing

c. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit

d. Dalam keadaan tertentu dapat menjabat sebagai Manajer Unit

(6)

a. Merupakan wakil manajer Unit memimpin kegiatan-kegiatan di bidang

Teknik

b. Mengkoordinir tugas-tugas Asisten di bagian Teknik

c. Bertanggung Jawab kepada Manajer Unit

4. Kepala Dinas Pengolahan

a. Merupakan wakil manajer Unit memimpin kegiatan-kegiatan di bidang

Pengolahan

b. Mengkoordinir tugas-tugas harian Asisten Harian Pengolahan &Asisten

jaga Pabrik.

c. Mengawasi jalannya kegiatan pabrik

d. Bertanggung Jawab kepada Manajer Unit

5. Kepala Dinas Tata Usaha

a. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin pelaksanaan tugas-tugas

dibidang administrasi, pembukuan termasuk keuangan, upah, pergudangan

dan laporan-laporan bulanan sesuai dengan pedoman kerja.

b. Mengkoordinir tugas-tugas administrasi di Sentral Gudang

a. Bertanggung Jawab Kepada Manajer Unit

6. Asisten Sdm & Umum

a. Administrasi Pekerja/penduduk di Lingkungan Kebun

b. Administrasi Penerimaan Karyawan Baru & Pemberhentian Karyawan

c. Perumahan karyawan di Emplasmen

d. Mengelola pendidikan sekolah taman kanak-kanak, sekolah madrasah dan

Pramuka Dolok Ilir dengan Gudep 015 –016.

(7)

f. Melayani kegiatan masyarakat untuk beragama dan berolah raga

g. Membuat Laporan Peristiwa Masalah Umum (LPMU) bulanan dan

Triwulan ke Kantor Direksi PTPN-IV di Medan.

h. Mengajukan usulan jatah pakaian dinas karyawan dan mengusulkan

karyawan yang berdinas 25, 30 & 35 tahun untuk menerima

penghargaan/jubilaris.

i. Surat menyurat kepada Instansi Pemerintah, Sipil. TNI/Polri, dan melayani

pihak-pihak yang berurusasn dengan perusahaan.

j. Mengelola Administrasi JAMSOSTEK.

k. Mengelola Administrasi DAPENBUN

l. Urusan sosial dan lain-lain

m.Mengawasi Agraria tingkan kebun

n. Bertanggung Jawab langsung kepada Manajer Unit.

7. Perwira Pengamanan (Pa.Pam)

a. Memimpin tugas pengamanan dalam lingkungan kebun terutama

objek-objek vital yang rawan terhadap gangguan.

b. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit

8. Asisten Transport

a. Mengkoordinir kegiatan dibidang tugas pengangkutan yang meliputi

sepeda motor, kenderaan truck terutama untuk pengangkutan produksi

TBS. Kepala Sawit dari Afdeling Tanaman ke Tempat Pengolahan secara

tepat waktu.

b. Bertanggung jawab kepada manajer Unit

(8)

a. Mengkoordinir pelaksanaan tuas tuas mandor dan krani bawahannya

masing-masing.

b. Mengawasi kelancaran tugas-tugas pembaharuan sesuai dengan bidang

tugasnya masing-masing

2.5.3. Tenaga Kerja dan Jam kerja

Untuk mendukung kelancaran proses pengoperasian pabrik PTPN IV PKS Dolok Ilir memiliki tenaga kerja sebanyak 255 karyawan dan pimpinan.

Susunan dan jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN IV PKS Dolok Ilir

No Keterangan Jumlah (Orang)

1. Manager 1

2. Kepala Dinas 5

3. Asisten Tata Usaha 1

4. Asisten Teknik 2

5. Asisten Pengolahan 2

6. Asisten SDM & Umum 1

7. Asisten Afdeling 9

8. Asisten Transport 1 9. Asisten SMP. Yapekdi 1 10. Asisten Sent. Emplasmen 1 11. Karyawan Pengolahan Shif 1 49 12. Karyawan Pengolahan Shif II 49 13. Karyawan Laboratorium/Sortasi 33 14. Karyawan Bengkel 35 15. Karyawan Dinas Sipil 19

(9)

No Keterangan Jumlah (Orang) 16. Karyawan Administrasi 17

17. Karyawan Bagian Produksi 12 18. Karyawan Bagian Keamanan/Hansip 17

Jumlah 255

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

Jam kerja karyawan pada bagian produksi pabrik PTP Nusantara IV PKS Dolok

Ilir di bagi atas dua shift, dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.3. Jam Kerja Bagian Produksi Shift I

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

Sedangkan untuk jam kerja karyawan pada bagian Administrasi dapat dilihat pada

Tabel 2.3.

Tabel 2.4. Jam Kerja Bagian Administrasi Senin s/d Jumat Jam Kerja

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir

(10)

Sistem pengupahan pada perusahaan ditentukan berdasarkan menurut

tingkat golongannya. Pekerja merupakan kegiatan yang dilakukan oleh karyawan

dalam hubungan kerja dengan mendapat gaji pokok. Banyak cara atau sistem

pembayaran gaji yang dilakukan perusahaan, setiap perusahaan memakai sistem

yang berbeda-beda. Dengan dasar tersebut akan membawa keuntungan bagi

perusahaan tanpa merugikan karyawan. Fasilitas yang disediakan oleh PTP.

Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir, diantaranya :

1. Perumahan untuk karyawan

2. Tunjangan keselamatan kerja, duka cita dan hari raya

3. Sarana pendidikan

4. Fasilitas untuk beribadah

5. Rumah sakit

6. Listrik dan air

7. Sarana olah raga

2.6. Proses Produksi

Proses produksi merupakan kegiatan kebudayaan manusia menambah

kegunaan nilai barang dan jasa yang berlangsung dipabrik mulai dari bahan baku

menjadi suatu produk jadi. PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir

adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan minyak sawit

(11)

2.6.1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pengolahan minyak sawit dapat dibagi

menjadi tiga yaitu bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong.

1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk,

ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase terbesar dibandingkan

bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah buah

kelapa sawit yang disebut “Tandan Buah Segar” (TBS) yang terdiri dari Varietas,

Pisipera, Dura dan Tenera. Perbandingan ketiga jenis varietas buah kelapa sawit

ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Dura

Spesifikasi : Bentuk buah agak bulat

Tebal pericarp 2-6 mm

Tebal cangkang 2-5 mm

Percent pericarp terhadap buah, 70 %

Percent inti terhadap buah, 10 %

b. Pesifera

Spesifikasi : Ukuran buah lebih kecil

Tebal pericarp, sangat tebal

Tebal cangkang, 0-0,1 mm

Percent pericarp terhadap buah, 95 %

Percent inti terhadap buah, 5 %

c. Tenera

(12)

Tebal pericarp, 4-10 mm

Tebal cangkang, 1-25 mm

Percent inti terhadap buah, 5 %

2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu

produk/menyempurnakan hasil produk tapi keberadaannya tidak mengurangi nilai

produk tersebut. Bahan tambahan yang digunakan adalah Steam uap dan air

panas. Uap dihasilkan dari panas air pada boiler (ketel uap) yang digunakan

memutar turbin, untuk menghasilkan tenaga listrik dan uap bekas ditampung pada

BPV. Air panas diperoleh dari hasil pemanasan air bersih oleh uap bekas pada

suatu tangki yang disebut hot water tank. Dari tangki ini air panas disalurkan pada

proses yang memerlukan.

3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi, yang

ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk sehingga dapat meningkatkan

mutu produk. Pada proses produksi ini tidak ditemukan adanya bahan penolong

yang digunakan.

2.7. Spesifikasi Produk

Sebagai hasil produk yang dihasilkan di PTP. Nusantara IV Kebun Dolok

Ilir adalah minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit. Adapun spesifikasi produk

yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

- Minyak sawit (Crude Palm Oil), dengan spesifikasi sebagai berikut :

(13)

Kadar Kotoran < 0,015 %

Kadar Asam Lemak < 0,5 %

- Inti Sawit ( Kernel ), dengan spesifikasi sebagai berikut :

Kadar Air < 8,0 %

Kadar Kotoran < 6,0 %

Kadar Asam Lemak Bebas < 1,0 %

Inti Pecah < 15 %

Inti Berwarna < 60%

2.8. Uraian Proses

Secara ringkas proses pengolahan kelapa sawit di pabrik pengolahan PTPN

IV Kebun Dolok Ilir terdiri dari dua bagian, yaitu :

1. Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

Pengolahan minyak kelapa sawit dimaksudkan untuk memperoleh minyak

kelapa sawit yang berasal dari daging buah, sedangkan inti sawit untuk

memperoleh inti dari biji (Nut). Proses pengolahan minyak kelapa sawit terdiri

dari beberapa proses antara lain :

a. Stasiun Penerimaan Buah ( Fruit Station)

Penerimaan Tandan Buah Sawit (TBS) yang diangkut dari kebun sebelum

diterima, ditimbang terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :

- Truk berisi TBS ditimbang dan dinyatakan sebagai bruto.

- Setelah ditimbang TBS dibongkar di Loading Ramp dan truk kosong ditimbang

(14)

- Selisih antara bruto dan tara adalah netto dan merupakan berat TBS yang

diterima di pabrik.

TBS yang diterima dimasukan ke dalam Loading Ramp yang sebelumnya

diadakan peyortiran terhadap mutu dan buah kelapa sawit yang dilakukan sesuai

criteria panen yang diterapkan. Setelah itu buah dimasukkan ke dalam lori-lori

yang telah disediakan untuk di bawa ke perebusan. Kapasitas I lori adalah 30 Ton.

Guna dari penimbangan dilakukan adalah

• Untuk mengetahui Jumlah TBS yang diterima untuk diolah

• Menghitung rendamen minyak & inti

b. Stasiun Rebusan (Sterilizing Station)

Rebusan merupakan suatu bejana besar terbuat dari besi yang memiliki pintu

masuk lori. Dibagian atas terdapat pipa keluar uap untuk merebus TBS. Dibagian

bawah terdapat pipa pembuangan air kondensat dan dibagian belakang terdapat

pipa pembuangan udara. Untuk merebus buah digunakan uap air dengan tekanan

2,6 -3,0 Kg/cm2. Lama waktu proses perebusan berkisar 1,0 – 1,50 jam.

Tujuan Perebusan TBS. :

• Menghentikan aktifitas enzim pembentuk ALB. Enzim pada umumnya tidak

aktif lagi pada suhu 50 C, karena itu suhu 140 – 150 C menghentikan kegiatan

enzim.

• Melunakkan buah agar brondolan mudah terlepas dari tandannya

• Menurunkan kadar air dalam buah

• Memudahkan proses pemisahan minyak dari serabut

(15)

Sistem perebusan yang dipakai pada PKS Kebun Dolok Ilir memakai sistem 3

puncak (Triple Peak System) atau dikenal dengan sistem tiga kali membuang

angin/uap.

c. Stasiun Bantingan (Threshing Station)

Pada proses ini dilakukan pelepasan buah dari tandan setelah perebusan yang

dilakukan mesin perontok buah. Mesin ini berupa bejana silinder berbentik drui

dari baja berkisi berjarak 40 mm. Untuk meloloskan buah yang terlepas. Tandan

akan terbantung kedinding, pada suatu ketinggian tertentu sehingga buah menjadi

terlepas dari tandan. Tandan dimasukkan dari atas dan karena letaknya miring

maka tandan akan kembali terpental keatas dan terjatuh lagi kebawah. Tandan

sudah sempurna kosong diambil dan yang belum kosong dipisahkan dan dibawa

kembali melalui conveyer untuk direbus ulang. Tandan kosong melalui confeyor

dibawa ketempat penampungan sementara untuk dibawa ke lapangan sebagai

mulsa/pupuk. Setelah dari Thresher station buah selanjutnya dimasukkan ke

dalam Digester yaitu tabung/ketel yang berdiri tegak dan mempunyai putaran

yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk/perombak.

Di dalam tabung pengadukan, buah diremas oleh pisau-pisau pengaduk yang

berputar, sehingga daging buah dirombak menjadi lumat dan lepas dari bijinya,

lama waktu perombakan adalah 20-30 menit. Tujuan dari perombakan daging

buah adalah untuk memudahkan pengembalian dan pengepressan minyak dari

(16)

d. Pengadukan (Digester)

Buah yang membrondol dari Thresher dimasukkan ke dalam Digester yaitu

tabung/ketel yang berdiri tegak dan mempunyai putaran yang dilengkapi

dengan pisau-pisau pengaduk/perombak.

Di dalam tabung pengadukan, buah diremas oleh pisau-pisau pengaduk yang

berputar, sehingga daging buah dirombak menjadi lumat dan lepas dari bijinya,

lama waktu perombakan adalah 20-30 menit. Tujuan dari perombakan daging

buah adalah untuk memudahkan pengembalian dan pengepressan minyak dari

masa adukkan.

e. Stasiun Presan (Pressing Station)

Disini buah akan dilumatkan untuk melepaskan daging buah dari biji

melalui proses pemanasan. Digester berupa bejana yang dilengkapi pisau

pengaduk, Buah yang lepas dari tandan pada proses terdahulu daging buahnya

akam dilumatkan guna memecahkan jaringan sel minyaknya. Untuk

pemanasannya dipakai uap panas, untuk mencapai temperatur tersebut diperlukan

30 menit. Umpan yang masuk dijaga agar seimbang dengan yang keluar. Massa

minyak yang terbentuk bubur diperoleh dari tanki adukan kemudian dikempa atau

dipress agar minyak terpisah dari ampasnya, alat yang dipakai adalah Srew Press

yang menghasilkan tekanan oleh kerja 2 uliran yang berputar berlawanan arah.

Tekanan sangat menentukan keberhasilan proses ini. Tekanan yang sesuai harus

dapat menghasilkan atau memisahkan minyak yang tinggi dari ampas dan sedikit

mungkin bijimpecah. Waktu pengempaan 6 – 10 menit dan suhu 85 – 90 C.

Minyak kasar yang keluar ditampung pada bak tertentu melalui saringan getar

(17)

f. Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)

Minyak dari pengadukan dan pengempaan dialirkan ke Crude Oil Tank

melalui Sand Trap Tank yang berfungsi menangkap pasir yang terikut dengan

minyak dan Vibrating Screen yang berfungsi memisahkan kotoran berupa sabut

dan kotoran lainnya yang tidak dapat lolos dari saringan/ayakan.

Kemudian minyak dari Crude Oil Tank dipompakan ke stasiun klarifikasi yang

terdiri dari

1. Continuous Settling Tank

Continuous Settling Tank adalah bejana pengendap. Minyak dalam tangki ini

masih bercampur dengan sludge ( Lumpur, air dan kotoran lainnya ).

Pemisahan minyak dari sludge berdasarkan perbedaan berat jenis antar

minyak dengan sludge melalui proses pengendapan. Agar pemisahan minyak

dan sludge dapat berlangsung terus menerus dan sempurna, maka temperature

di dalam tangkiperlu dijaga 950 C dengan mengalirkan uap melalui pipa

pemanas (coil). Minyak dialirkan ke Pure Oil Tank Sludge dan dialirkan ke

Sludge Tank.

2. Pure Tank

Pure Tank adalah bejana penampang minyak sebelum diolah dengan

menggunakan Oil Purifier. Temperatur minyak tetap 900-950 C agar minyak

tetap cair sehingga mudah diproses.

3. Oil Purifier

Oil Purifier adalah suatu mesin yang berfungsi memisahkan minyak dari

kotoran dan air. Pemisahan minyak dari kotoran/sludge adalah berdasarkan

(18)

7500 permenit, kemudian minyak yang dihasilkan dipompakan ke Vacum

Drier untuk dikeringkan, sedangkan sludge dialirkan ke fat-fit.

4. Vacuum Drier

Vacuum Drier berfungsi mengeringkan minyak. Proses pengeringan adalah

dengan cara mengabutkan minyak di dalam vacum. Air akan menguap

meninggalkan minyak kemudian minyak yang sudah bebas air ini

dipompakan kedalam tangki timbun.

5. Sludge Tank

Sludge Tank adalah bejana penampung sludge sebelum diolah menggunakan

sludge separator. Temperatur sludge tetap dijaga 900 – 950 C agar tetap

mencair, sehingga mudah diproses.

6. Sludge Separator.

Sludge Sparator adalah suatu mesin yang berfungsi memisahkan minyak dari

kotoran kasar dan air. Pemisahan minyak dari kotoran/sludge adalah

berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara memberikan gaya centrifugal.

Minyak yang dihasilkan dipompakan ke Continuous Settling Tank sedangkan

sludgenya dialirkan ke fat –fit. Seluruhnya sludge dari pabrik dialirkan ke

fat-fit untuk mengutip minyak yang masih ada, sisanya berupa limbah yang

dialirkan ke sistem penanganan limbah.

7. Stasiun Pengolahan Biji (Nut Cracking Station)

Ampas kempaan merupakan campuran serat dan biji dibawa dengan Cake

Breaker Conveyer ke Depericarter. CBC. Dilapisi jaket pemanas uap selama

perjalannya akan menghisap air sehingga sampai ke Depericarter kadar air

(19)

Depericarter akan memisahkan biji. Serat dan sampah dikeluarkan melalui

Fibre Cyclon dan seterusnya dipakai sebagai bahan bakar ketel uap. Biji dari

Depericarter dikeluarkan melalui Polishing Drum yang memisahkan serat

yang melekat pada biji. Biji yang telah dipolish selanjutnya diamgkut dengan

Nut Elevator ke Silo Biji untuk dipanasi. Agar inti mudah terlepas dari

cangkang maka biji dipanasi. Kadar air sebelumnya kesilo adalah 21 % dan

setelah pemanasan 12 %.

Pada proses pemecahan biji dipakai Nut Grading Scren dan Crakcer. Biji

fraksi kecil yang lolos akan memasuki karakter khusus dan fraksi besar akan

dibawa ke Krake Biji besar. Biji kecil membutuhkan lemparan yang lebih kuat

sehingga memerlukan putaran 1000 – 11000 rpm. Atau lebih sedang biji besar

cukup putaran 850 – 900 rpm. Inti dipisah dari cangkang dengan hindrisiklon

yaitu tabung vertikal yang dapat berputar. Pecahan biji bersama air berputar apad

tabung, inti yang berat jenisnya lebih kecil atau berkumpul ditengah sedang

cangkang dibagian tepi. Pada proses ini kraksel sebelum dimasukkan pada bak air,

dipompakan ketabung ketabung vertikal, Inti dari Hidrosiklon dikeringkan pada

silo inti dengan pemanasan secara bertingkat dengan pemanas Heater mulai dari

atas 40 – 50 C, ditengah 50 – 60 C dan dibawah 60 – 70 C. Sebelum inti kering

dimasukkan ke goni perlu dibersihkan dari serat yang terbawa dengan Winnoring.

2. Pengolahan Inti Sawit

Proses pengolahan inti sawit terdiri dari beberapa tahap proses, yaitu :

a. Pemisahan Sabuk dari Biji

Pengepresan masa adukan menghasilkan 2 bagian besar, yaitu minyak dan

(20)

(Nut). Bungkil yang sudah terurai ke Separating Columb, oleh fan diisap dan

masuk ke Conveyor bahan bakar ketel uap melalui Fibre Cyclone, sedangkan

biji jatuh dan masuk ke Polishing Drum, proses pemisahan sabut disebut

Depericarper.

b. Pemisahan Inti dan Cangkang

Selama biji berada di dalam Nut Silo diberi panas untuk menurunkan kadar

air biji dengan tujuan agar inti lepas dari cangkangnya. Setelah keluar biji dari

Nut Silo, dipecahkan melalui mesin pemecah biji (Nut Craker), misalnya

Sludge Grading Nut Craker, Ripple Mill dan sejenisnya. Pecahan biji

(Cracker Mixer) diteruskan ke pneumatic system menggunakan conveyor dan

elevator. Pneumatic sistem berfungsi untuk memisahkan inti (Kernel) dari

Craker Mixer. Alat pemisah inti ini ada juga yang menggunakan

Hydrocyclone.

c. Pengeringan Inti Sawit

Inti sawit yang sudah terpisah, oleh conveyor dan elevator dibawa dan

dimasukkan ke dalam Kernel Silo, cangkang dan kotoran lainnya diisap oleh

fan dan masuk ke konveyor bahan bakar ketel uap melalui Shell Cyclone dan

Shell Transport Fan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler,

sedangkan janjangan yang dibuang dengan truck dapat dimanfaatkan sebagai

pupuk tanaman Kelapa Sawit.

2.9. Mesin Dan Peralatan

Teknologi merupakan fasilitas fisik dan nonfisik dimana keduanya berguna

(21)

kompleks. Teknologi didefinisikan sebagai pengetahuan yang tidak terlepas dari

ruang lingkup, produk, proses, mesin, metode dan sistem yang digunakan dalam

menciptakan barang dan jasa.

Mesin dan peralatan adalah suatu alat gerak (bergerak), dimana tenaga

penggeraknya berupa aliran listrik maupun bukan dari listrik misal bahan bakar

atau tenaga surya dan lain-lain. PTP. Nusantara IV PKS Kebun Dolok Ilir

sekarang sudah menggunakan mesin dan peralatan yang berteknologi yang

cangihdan efisien.

2.9.1. Mesin Produksi

Mesin dan peralatan yang digunakan dalam menjalankan proses pengolahan

dari bahan baku sampai bahan setengah jadi yang berupa minyak, yaitu kelapa

sawit dengan bahan bakunya. Beberapa jenis mesin yang digunakan dalam proses

produksi dimana prinsip kerja dari setiap masing-masing mesin berbeda dalam

sistem kerja dan hasil dari mesin produksi yang digunakan. Adapun mesin dan

peralatan yang digunakan PTP. Nusantara IV PKS Kebun Dolok Ilir dalam

kegiatan produksi pengolahan Minyak Sawit Crude Palm Oil dan Inti Sawit Palm

Kernel. Mesin-mesin produksi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Sterilizer Station

Spesifikasi sterilizer 8 lori adalah :

- Diameter = 2.700 mm

- Panjang = 28.500 mm

- Kapasitas = 21 ton

(22)

- Temperatur uap = 115°C – 130oC

- Dibuat oleh = Kesco

- Jumlah = 3 unit

- Fungsi = Sebagai ruangan untuk tempat perebusan buah.

2. Threshing Station

a. Hoisting Crane

Merk = Takuma

Kapasitas = 6,5 ton

Jumlah = 2 unit

Fungsi = Untuk mengangkat buah di dalam lori ke thresser

b. Automatic feeder

Panjang = 5860 mm

Lebar = 3300 mm

Kapasitas = 35 ton/jam

Putaran = 24 rpm

Fungsi = Untuk menggerakkan dan mengatur kecepatan pada mesin polishing

drum (bantingan).

3. Theresher ( Mesin penebah )

Diameter = 2057 mm

Panjang = 5029 mm

Putaran = 22 – 25 rpm

Kapasitas = 35 ton/jam

(23)

2.10. Utilitas

Utilitas merupakan sarana pendukung yang harus dipenuhi dalam proses

produksi, setiap perusahaan mempunyai peralatan baik itu yang langsung

berhubungan dengan proses produksi maupun peralatan penunjang lainnya. Untuk

menghasilkan produk setengah jadi ataupun produk jadi, untuk itu utilitas harus

dijaga keberadannya untuk mengoptimalkan kerja.

1. Genset

Fungsi : Pembantu power listrik atau pembangkit listrik bagi mesin dan peralatan

jika arus listrik PLN terputus.

2. Forklift

Fungsi : Memindahkan bahan-bahan yang mempunyai volume besar dan berat

seperti buah kelapa sawit dan bahan lainnya yang baru tiba atau yang

akan dipindahkan dari truk kegudang bahan baku.

2.11. Safety and Fire Protection

Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan

kerja, cacat dan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Kecelakaan

kerja yang terjadi dapat mengakibatkan hambatan-hambatan yang sekaligus juga

merupakan kerugian secara tidak langsung seperti kerusakan mesin dan peralatan

kerja, terhentinya proses produksi untuk beberapa saat hal ini akan menyebabkan

tingginya biaya produksi.

Masalah keselamatan harus benar-benar diperhatikan pada saat perancangan

dan bukan baru dipikirkan kemudian setelah pabrik didirikan. Namun sekalipun

(24)

keselamatan kerja yang tinggi. Salah satu usaha untuk memperkecil biaya

produksi adalah dengan menggunakan mesin-mesin yang dilengkapi dengan alat

pelindung yang aman guna memperkecil akibat yang ditimbulkan mesin tersebut

jika terjadi kecelakaan. Terdapat beberapa prinsip dalam perencanaan

keselamatan dan efisiensi produksi di PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir

yaitu :

• Menciptakan keadaan yang aman untuk berjalan dilantai, tangga-tangga,

tempat dan daerah kerja dan sebagainya.

• Memfasilitasi transportasi yang harus disertai perlengkapan keselamatannya.

• Mengisolasi daerah-daerah yang berbahaya.

• Tersedianya alat-alat pemadam kebakaran yang memadai pada berbagai tempat

yang rawan kebakaran.

Cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan adalah dengan menggunakan

peralatan pelindung diri yang tergantung pada jenis pekerjaan dilapangan dan

alat-alat pelindung diri yang meliputi :

• Pelindung telinga khusus digunakan khusus bagi pekerja yang mendapatkan

kebisingan di sekitar mesin boiler dan sebagainya.

• Sepatu pengaman untuk melindungi pekerja dari kecelakaan yang disebabkan

oleh benda berat yang menimpa kaki, benda tajam yang mungkin terinjak, di

daerah sekitar proses produksi.

• Topi/helm khusus untuk melindungi kepala pekerja saat bekerja dari benda

yang jatuh atau melayang dari atas di daerah sekitar proses produksi.

Gambar

Tabel 2.1. Periodeisasi pengelolaan PTPN IV Dolok Ilir
Gambar 2.1. Lokasi PT. Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir
Tabel 2.1. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN IV PKS Dolok Ilir
+2

Referensi

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam

harga jika berbelanja dengan minimal pembelian, dengan begitu konsumen. akan tertarik dan merekomendasikan minimarket Bu

Hasil penelitian menunjukkan lama waktu perendaman kolkisin, konsentrasi kolkisin dan interaksi keduanya tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter persentase anakan hidup,

Abstrak: Berdasarkan hasi observasi yang dilakukan di Kelas IX A pada waktu pembelajaran Biologi diperoleh hasil bahwa Hasil belajar siswa memuaskan, yaitu siswa

Dokumen merupakan sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat. dipergunakan sebagai bukti atau keterangan.(Drs.E.

diterapkan pada suatu jenis atau varietas tanaman tidak langsung dapat diterapkan. pada jenis atau

(2008: 388-395) group investigation memiliki potensi untuk menjadi metode pembelajaran yang baik, meskipun menimbulkan tantangan bagi guru pada struktur dan

Pada perdagangan hari kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih berpeluang untuk mengalami penurunan di tengah tren pelemahan mata uang rupiah terhadap