• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laju Dekomposisi Serasah Daun Ceriops tagal Perr pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nipah Desa Sei Naga Lawan Kecamatan Perbaungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laju Dekomposisi Serasah Daun Ceriops tagal Perr pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nipah Desa Sei Naga Lawan Kecamatan Perbaungan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di Indonesia diperkirakan luas hutan mangrove sangat beragam. Luas

mangrove di Indonesia 4,25 juta hektar. Umumnya mangrove dapat ditemukan di

seluruh kepulauan Indonesia. Mangrove tersebar luas, di Irian Jaya sekitar

2,94 juta hektar (38%), Kalimantan 978 hektar (28%) dan Sumatera 673.300

hektar (Noor et al., 1999). Saat ini, kondisi mangrove benar-benar dalam proses

kemunduran. Tingginya tekanan populasi, konversi mangrove ke pertanian dan

produksi garam, industri tambang, industrialisasi pesisir dan urbanisasi, serta

konversi pesisir ke pertambakan menjadi penyebab utama degradasi ekosistem

mangrove (Vaiphasa dkk., 2006).

Kawasan hutan mangrove dari tahun ke tahun semakin berkurang, menurut

BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, 2009)

dalam Ghufran (2012) tercatat untuk wilayah Sumatera Utara tahun 2009 luas

wilayah kawasan mangrove hanya mencapai 50.369,793 ha dimana jumlah ini

jauh berkurang berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Inventarisasi dan Tata

Guna Hutan tahun 1996 yang mencapai 136.900 ha.

Aliran energi di ekosistem mangrove bermula dari daun. Daun memegang

peran penting dan merupakan sumber nutrisi sebagai awal rantai makanan. Pada

ekosistem mangrove, rantai makanan yang terjadi adalah rantai makanan detritus.

Sumber utama detritus berasal dari daun-daun dan ranting-ranting yang telah

membusuk. Daun-daun yang gugur akan dimakan oleh jenis-jenis bakteri dan

fungi. Bakteri dan fungi ini akan dimakan oleh sebagian Protozoa dan Avertebrata

lainnya dan kemudian Protozoa dan Avertebrata tersebut akan dimakan oleh

(2)

2

karnivor sedang, kemudian karnivor sedang ini dimakan oleh karnivor

yang lebih tinggi (Romimohtarto dan Sri, 2001).

Kondisi salinitas sangat mempengaruhi komposisi mangrove. Berbagai

jenis mangrove mengatasi kadar salinitas dengan cara yang berbeda-beda.

Beberapa diantaranya secara selektif mampu menghindari penyerapan garam dari

media tumbuhnya, sementara beberapa jenis yang lainnya mampu mengeluarkan

garam dari kelenjar khusus pada daunnya (Noor et al., 1999).

Serasah yang jatuh di lantai hutan mangrove mengalami proses

dekomposisi baik secara fisik maupun biologis, yang dapat menyuburkan kawasan

pesisir. Serasah yang sudah terdekomposisi tersebut berguna untuk menjaga

kesuburan tanah mangrove dan merupakan sumber pakan untuk berbagai jenis

ikan dan Avertebrata melalui rantai makanan fitoplankton dan zooplankton

sehingga keberlangsungan populasi ikan, kerang, udang dan lainnya dapat tetap

terjaga. Serasah mangrove yang terdekomposisi akan menghasilkan unsur hara

yang diserap oleh tanaman dan digunakan oleh jasad renik di lantai hutan dan

sebagian lagi akan terlarut dan terbawa air surut ke perairan sekitarnya

(Suwarno, 1985 dalam Rismunandar, 2000). Sesuai dengan pernyataan di atas

maka dilakukan penelitian mengenai Laju dekomposisi serasah daun

Ceriops tagal pada berbagai tingkat salinitas dan kandungan unsur hara karbon,

nitrogen, fosfor di Kampung Nipah Desa Sei Naga Lawan Kecamatan

Perbaungan.

Tujuan Penelitian

1. Menentukan laju dekomposisi serasah daun Ceriops tagal pada berbagai

tingkat salinitas.

(3)

3

2. Menentukan kandungan unsur hara karbon (C), nitrogen (N) dan fosfor (P)

pada serasah daun C. tagal yang mengalami dekomposisi pada berbagai tingkat

salinitas.

Hipotesis Penelitian

1. Laju dekomposisi serasah daun C. tagal lebih lambat pada tingkat salinitas

21-30 ppt

2. Pelepasan unsur hara C, N dan P pada proses dekomposisi serasah daun

C. tagal lebih cepat pada tingkat salinitas 21-30 ppt

Manfaat Penelitian

1. Dapat digunakan sebagai satu acuan dalam pengelolaan ekosistem mangrove

untuk menentukan zonasi pemanfaatan kawasan mangrove.

2. Dapat digunakan sebagai satu acuan untuk penentu lokasi yang sesuai untuk

budidaya ikan dan udang.

Referensi

Dokumen terkait

Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat BUMDes adalah badan Usaha Yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Pemerintah Desa melalui Penyertaan

[r]

[r]

In the previous section, we characterize for each level of initial interest rates the mortgage premia, default, cash-out, and refinancing rates predicted by our model, calculated

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan iklim keselamatan kerja (komitmen manajemen) dengan perilaku keselamatan kerja (pemakaian

Pelaksanaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran menulis kreatif puisi meliputi guru membuka pelajaran, memberi salam dan mengecek kehadiran siswa, guru mengajak siswa

tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan

Pembelajaran Project Based Learning akan dapat meningkatkan keterampilan psikomotorik serta hasil belajar siswa pada mata diklat produktif jurusan