29
BAB IV
GAMBARAN UMUM KOMUNITAS TLATAH BOCAH
4.1
Sejarah dan Profil Komunitas Tlatah Bocah
Tlatah Bocah terdiri dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu tlatah dan bocah.
Tlatah berarti area atau wilayah, sedangkan bocah berarti anak-anak. Sehingga
komunitas Tlatah Bocah dapat diartikan menjadi area atau wilayah anak-anak untuk
bermain, belajar, berinteraksi, dalam hal ini dengan lingkungan sekitar lereng
Gunung Merapi.
Komunitas Tlatah Bocah ini terletak di Jalan Talun km 1, Patosan, Muntilan,
Jawa Tengah yang berdiri pada tahun 2004 oleh Gunawan Julianto dan Gambir
Wismantoko dibantu oleh Desi Purjayanto. Pada awalnya komunitas ini dikenal
dengan nama Rumah Pelangi yang melakukan aktivitasnya dari tahun 2004-2007
dengan menyediakan layanan perpustakaan mini di Dusun Kadirejo, Muntilan.
Seiring peristiwa erupsi Merapi 2006 dan gempa Bantul di tahun yang sama,
Rumah Pelangi bergabung dengan berbagai organisasi kemanusiaan dengan agenda
beraneka ragam, bersamaan dengan hal tersebut, Rumah Pelangi mempelajari
semua cara yang diterapkan dari komunitas-komunitas yang tergabung. Kemudian
di tahun 2007, pertama kali Festival Seni Anak-anak Merapi digelar sebagai bentuk
kampanye hak anak, maka bergantilah nama Rumah Pelangi menjadi Tlatah Bocah.
Nama tersebut dipilih karena sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai, yaitu
tentang anak-anak.
Sebagai salah satu komunitas lereng Gunung Merapi yang masih bertahan
selama 13 tahun, Tlatah Bocah selalu mengupayakan dan meningkatkan kualitas
komunitas khususnya dalam bidang seni dan ekonomi. Sampai saat ini, sekitar 26
Dusun tergabung dalam Tlatah Bocah, yang terbagi menjadi 16 Dusun tercata ikut
Beasiswa Merapi dengan jumlah anak sekitar 350 anak, dan 10 Dusun diantaranya
tercatat sebagai kelompok kesenian.
Komunitas Tlatah Bocah ini memiliki beberapa program antara lain :
30
b. Srawung Gunung
c. Festival Seni Tradisi Anak-anak
Untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai komunitas Tlatah Bocah,
komunitas ini telah memberikan fasilitas melalui sosial media untuk dapat
beriteraksi dengan masyarakat diluar lereng Gunung Merapi dan memudahkan
kemitraannya mengikuti program atau kegiatan-kegiatan di komunitas Tlatah
Bocah.
Telepon : 0818 0272 3030
Facebook : Tlatah Bocah
Twitter : @TlatahBocah
Website : www.TlatahBocah.org
Email : TlatahBocah@gmail.com
4.2
Visi dan Misi Komunitas Tlatah Bocah
4.2.1 VisiSebagai satu-satunya komunitas anak yang berada di lereng gunung Merapi,
Komunitas Tlatah Bocah memiliki visi : “Tersedianya area ramah anak secara fisik dan psikologis selaras dengan karakter lokal”
4.2.2 Misi
Komunitas Tlatah Bocah mengusung misi :
1. Menginisiasi area ramah anak secara fisik/psikologis
2. Meningkatkan peran masyarakat dalam pendidikan anak berbasis
tradisi
3. Meningkatkan peran anak dalam pembangunan masyarakat
4.2.3 Motto
Keragaman memperkaya nurani ; Bocah Dudu Dolanan – Bocah Kudu
31
4.2.4 Logo Komunitas
Dari logo diatas peneliti menemukan dua hal yang tersirat yaitu warna
dan bentuk yang menyerupai gunung berapi. Peneliti akan mencoba
menjabarkan dua hal tersebut sesuai dengan data yang peneliti peroleh untuk
mempertegas penjelasan.
Dalam logo komunitas Tlatah Bocah memiliki dua warna, yaitu merah
dan hijau. Menurut psikologi warna, warna merah dalam logo Tlatah Bocah
yang memiliki bentuk seperti gunung mengandung arti yang melambangkan
api, mentari pagi dan warna darah. Dan warna merah memberi kesan
kehangatan, bahagia, keberanian, semangat, kekuatan, kegairahan.
Sedangkan warna hijau merupakan representasi warna alam, dedaunan,
kesegaran, relaksasi, harmoni, alami, sejuk, bersifat menenangkan.1
Oleh karena itu komunitas Tlatah Bocah menggunakan dua warna
tersebut dengan maksud bahwa komunitas ini berada dibawah kaki gunung
Merapi yang merupakan gunung berapi aktif yang mana segala aspek
kehidupan masyarakatnya tumbuh dan berkembangan disana dari segi
kekayaan alam yang dimiliki.
1http://mangkoko.com/ruang_baca/psikologi-warna-biarkan-warna-berbicara diakses pada
32
4.3
Struktur Organisasi Komunitas Tlatah Bocah
Struktur Organisasi komunitas Tlatah Bocah merupakan suatu struktur yang
flexible. Struktur ini tidak mengikat hanya dalam jabatan itu saja namun bisa
merangkap lebih dari satu jabatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
Hal ini salah satu konsekuensi dari sifat organisasi yang mengutamakan asas
kebersaman dan kesamaan akan permasalahan dalam komunitas tersebut.
Pada awal terbentuknya komunitas Tlatah Bocah ini terdapat dua orang
penggagas permasalahan tentang anak ini yaitu Gunawan julianto yang dibantu oleh
Ibu Desi. Namun seiring berjalannya waktu, kesibukan Ibu Desi membuatnya untuk
melepaskan diri dari kepengurusan ini.
Setelah mengalami perubahan kepengurusan karena tingkat keaktifan
pengurusnya, akhirnya Gunawan Julianto sebagai ketua komunitas Tlatah Bocah
memilih dan menetapkan kepengurusan dalam formasi yang terbentuk hingga saat
ini. Perannya sebagai ketua komunitas Tlatah Bocah adalah mengkoordinasi
seluruh program kerja yang menjadi agenda komunitas Tlatah Bocah yang telah
direncanakan dan yang akan dilakukan, tidak hanya itu, iajuga memantau
bagaimana komunitas Tlatah Bocah berjalan, apakah ada permasalahan dalam
komunitas Tlatah Bocah baik dalam acara-acara yang akan diadakan ataupun
konflik dalam komunitas Tlatah Bocah itu sendiri.
Sementara itu dalam struktur kepengurusan terdapat skretaris yaitu Gambir
Wismantoko. Bertugas untuk menangani setiap keperluan administrasi komunitas
Tlatah Bocah, dalam hal surat-menyurat, pembuatan proposal kegiatan, perijinan,
dan keperluan lainnya yang berhubungan dengan administrasi komunitas Tlatah
Bocah.
Bagian keuangan komunitas Tlatah Bocah yaitu Sunantoro dan Suryo Purnomo.
Memiliki peran kepengurusan dalam hal keuangan komunitas Tlatah Bocah dengan
mengelola arus masuk dan keluar setiap pendapatan komunitas Tlatah Bocah untuk
menunjang kegiatan komunitas. Terdapat juga pengurus bagian ekonomi yaitu
Bambang Sumarsono, bertanggung jawab dalam kegiatan pencarian dana dengan
mengadakan inovasi-inovasi dalam bidang usaha ekonomi kreatif dan
33
Pelaksana program yaitu Setiyoko. Perannya dalam komunitas Tlatah Bocah
adalah sebagai penanggungjawab pada gagasan program yang akan dilaksanakan.
Masing-masing posisi dalam struktur kepengurusan komunitas memiliki
tanggung jawab dan tugas yang harus dilaksanakan. Namun jika salah satu posisi
tersebut mengalami kendala atau permasalahan baik dalam hal yang dikerjakan
ataupun hal pribadi (pekerjaan, keluarga, dll) pengurus lain akan berusaha
membantu apa yang menjadi tugas pengurus lain yang tidak bisa melakukan