• Tidak ada hasil yang ditemukan

HADIS EKONOMI TENTANG MANAJEMEN MAKALAH (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HADIS EKONOMI TENTANG MANAJEMEN MAKALAH (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

HADIS EKONOMI TENTANG MANAJEMEN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Tafsir Ayat dan Hadis Ekonomi Dosen Pengampu : Dede Rodin, M.Ag.

Disusun Oleh :

M. Teguh Ariyanto 1605036086

Sri Kuntari 1605036087

Devi Maelani 1605036088

S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam Al-Qur’an istilah manajemen merujuk pada kata yudabbiru yang berarti mengatur, mengelola, merekayasa, melaksanakan, mengurus dengan baik. Diantara ayat yang memuat kaayudabbiru terdapat pada surat Yunus. Dalam sebuah perusahaan atau organisasi pasti membutuhkan kiat-kiat bagaimana perusahaan bisa berjalan dengan lancar. Tentu, untuk menunjang kelancaran, suatu perusahaan tidak dapat asal-asalan dalam menjalankan usahanya. Maka sistem manajemen diperlukan dalam hal ini. Dalam sistem manajemen terdapat seorang manajer yang bertugas mengatur jalannya perekonomian dalam perusahaan.

Manajemen memiliki kontribusi besar dalam mencapai profit yang tinggi. Namun kita tahu, dalam berekonomi umat muslim sangat dilarang untuk melakukan hal-hal yang dilarang seperti riba. Maka perlu adanya sebuah dalil yang kuat bagaimana praktik-praktik ekonomi itu boleh termasuk manajemen. Tentunnya sistem manajemen dibentuk karena memiliki fungsi didalamnya. Meskipun tidak jauh berbeda dengan fungsi manajemen dari manajemen konvensional, tetapi manajemen Islami atau syariah lebih mengedepankan tujuan yang luhur untuk menciptakan maslahah bersama. Adapun prinsip-prinsipnya juga diambil dari nilai-nilai keislaman yang bersumber pada Quran dan Hadits.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen dalam Hadis 2. Bagaimana fungsi Manajemen dalam Hadis

(3)

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen dalam Hadis. 2. Untuk mengetahui apa itu fungsi manajemen dalam Hadis.

(4)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa inggris, management, yang diambil dari kata kerja manage yang berarti mengemudikan, mengurus, dan

memerintah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen diartikan sebagai proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan; atau penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan menurut Hadari Nawawi, manajemen adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam memanage organisasi, lembaga, maupun perusahaan.1Menurut Marg Parker Foler, manajemen merupakan seni untuk menyelesaikan sesuatu melalui kerja orang lain, seni ini juga

merupakan cara untuk bisa mencapai suatu tujuan tertentu yang dapat memberikan keuntungan bagi keseluruhan organisasi maupun beberapa pihak.2 Jadi manajemen adalah suatu proses pengaturan yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya lainnya. Dalam bahasa Arab, manajemen disebut tadbir (pengaturan, pengelolaan).

ههلللا ن

ل إإ لهاقه مهللس

ه وه هإييلهع

ه ههلللا ىللص

ه هإلللا ل

ه وس

ه ره ن

ل أه س

س

ويأه نإبي دإادلشه نيعه

ةهلهتيقإليا اونهس

إ حيأهفه م

ي تهليتهقه اذهإإفه ءسي

ي ش

ه ل

ل ك

ه ىلهعه نهاس

ه حيلي

إ ا ب

ه تهك

ه ل

ل جهوه زلعه

ههتهحهيبإذه حيرإيهليوه ههتهرهفيشه ميكهدهحهأه دلحإيهليوه حهبيذللا اونهس

إ حيأهفه م

ي تهح

ي بهذه اذهإإوه

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan perbuatan yang dilakukan dengan baik dalam segala hal, jka kamu membunuh binatang maka lakukanlah denga cara yang baik, jika kamu mau menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik, pertajamlah alat potongnya, kemudian

(5)

istirahatkanlah binatangnya.” (Matan lain 3615, Turmudzi 1329, Abu Daud 2432, Ibnu Majah 3161, Ahmad 16490, Darimi 1888).

Kata ihsan bermakna melakukan sesuatu dengan baik, secara maksimal dan optimal. Bahkan dalam hadist itu dicontohkan pada

penyembelihan binatang, harus dilakukan dengan cara yang baik dan hati-hati dan dikaitkan dengan agama, yaitu harus disertai dengan sebutan asma Allah SWT sebelum menyembelih. Jika tidak menyebutnya maka penyembelihan dianggap tidak sah. Ini menunjukkan bahwa dalam segala sesuatu tidak boleh gegabah dan melakukan sekehendak hati. Dengan binatang dan juga dengan musuh sekalipun umat Islam tetap dianjurkan berperilaku baik dan penuh etika, apabila terhadap sesama muslim.

Jika dikaitkan dengan manajemen secara umum, maka hadist tersebut menganjurkan pada umat Islam agar mengerjakan sesuatu dengan baik dan selalu ada peningkatan nilai dari jelek menjadi baik, dari baik menjadi lebih baik. manajemen adalah melakukan sesuatu agar lebih baik. perbuatan yang baik dilandasi dengan niat atau rencana yang baik, tata cara pelaksanaan sesuai syariat dan dilakukan dengan penuh kesungguhan dan tidak asal-asalan sehingga tidak bermanfaat, seperti hadist berikut.

ن

إ س

ي حه ن

ي مإ م

ه للس

ه وه هإييلهع

ه ههلللا ىللص

ه هإلللا ل

ه وس

ه ره ل

ه اقه ل

ه اقه ةهرهييرههه يبإأه نيعه

هإينإعييه له امه ههكهريته ءإريمهليا م

إ لهس

ي إإ

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Tanda dari baiknya keIslaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.” (H.R Ibnu Majah 3966)

(6)

dilakukan secara terus menerus, tidak asal-asalan, dilakukan secara bersama-sama, dan mau belajar dari keberhasilan dan kegagalan dari diri dan orang lain.

B. Fungsi Manajemen dalam Hadis 1. Planing dan Actuating

ك

ه رهابهته هإبلره نيعه يوإرييه امهيفإ مهللسهوه هإييلهعه ههلللا ىللص

ه هإلللا ل

إ وس

ه ره ن

ي ع

ه

ن

ي مهفه ك

ه لإذه ن

ه يلبه م

ل ثه ت

إ ائهيلس

ل لاوه ت

إ انهس

ه ح

ه ليا ب

ه تهك

ه ههلللا نلإإ لهاقه ىلهاعهتهوه

اههبإ ملهه نيإإوه ةةلهمإاكه ةةنهس

ه حه ههدهنيعإ ههلللا اههبهتهكه اههليمهعييه ميلهفه ةسنهس

ه ح

ه بإ ملهه

ةإئهامإ عإبيس

ه ىلهإإ ت

س انهس

ه حه رهش

ي ع

ه ههدهنيعإ ل

ل جهوه زلعه ههلللا اههبهتهكه اههلهمإعهفه

م

م هه ن

ي إإوه ةسرهيثإكه ف

س اعهض

ي أه ىلهإإ ف

س عيض

إ

ههلللا اههبهتهكه اههليمهعييه ميلهفه ةسئهيلس

ه بإ

و ةةدهحإاوه ةةئهيلس

ه ههلللا اههبهتهكه اههلهمإعهفه اههبإ ملهه ن

ي إإوه ةةلهمإاكه ةةنهس

ه حه ههدهنيعإ

يبإأه دإعيجهليا ن

ي ع

ه ن

ه امهييلهس

ه ن

ه بي رهفهعيجه انهثهدلحه ىيهح

ي يه ن

ه بي ىيهح

ي يه انهثهدلحه

اههاحهمهوه دهازهوه ث

إ رإاوهليا دإبيعه ث

إ يدإحه ىنهعيمهبإ دإانهس

ي لي

إ ا اذههه يفإ ن

ه امهثيع

ه

كلإاهه للإإ هإلللا ىلهعه ك

ه لإهييه لهوه ههلللا

ه

Rasulullah Saw bersabda: “Allah menulis kebaikan dan kejelekan yang dilakukan hambanya, barang siapa yang berencana melakukan kebaikan tetapi tidak melaksanakan, maka tetap ditulis sebagai satu amal baik yang sempurna baginya oleh Allah, tetapi barang siapa yang berencana

melakukan kebaikan dan betul-betul dilaksanakan maka oleh Allah ditulis 10 kebaikan dan 700 lipat/cabang sampai cabang yang banyak,

(7)

Hadist tersebut mengindikasikan bahwa seorang muslim harus mempunyai rencana/ planing dalam segala hal yang baik, apalagi dalam sebuah organisasi atau perusahaan, bahkan dalam hadits tersebut

digambarkan dengan hitungan matematis, yaitu 1 kebaikan ditulis 10 kebaikan. Hal ini dapat diartikan planing yang baik akan menghasilkan laba yang baik, tentu tidak cukup hanya planing, tanpa diaktualisasikan. Jika planing yang baik itu dilaksanakan maka laba yang akan diperoleh akan berlipat-lipat. Sebaliknya,jika planing yang dilaksanakan itu jelek maka akan mengalami kerugian.

Planing adalah kegiatan dari awal sebuah pekerjaan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan agar mendapat hasil yang optimal. Hal yang diperhatikan dalam melakukan perencanaan adalah sebagai berikut:

a. Hasil yang ingin dicapai b. Orang yang akan melakukan c. Waktu dan skala prioritas d. Dana atau modal

Perencanaan dibuat berdasarkan data yang terperinci dan angka yang konkret, pengetahuan yang lengkap tentang realita di lapangan, lalu memahami prioritas program dan sejauh mana kepentingannya. Al-Qur’an telah menyebutkan sebuah contoh dari perencanaan yang memakai waktu selama 15 tahun, sebagaimana yang dilakukan nabi Yusuf as yang meliputi peningkatan produktivitas, penyimpanan, dan pendistibusian bahan makanan dalam menghadapi krisis kelaparan dan kekeringan yang terjadi di Mesir dan sekitarnya.

2. Pengorganisasian

(8)

apapun akan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian, dengan bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang apabila dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier yang penting.

ههله للإإ ةةفهيلإخه ف

ه لإخ

ي تهس

ي ا امه ل

ه اقه مهللس

ه وه هإييلهع

ه ههلللا ىللص

ه ي

ل بإنللا ن

ي ع

ه

رلش

ل لابإ ههرهمهأ

ي ته ةةنهاط

ه بإوه هإييلهعه ههض

ض ح

ه تهوه رإييخهليابإ ههرهمهأ

ي ته ةةنهاط

ه بإ نإاتهنهاط

ه بإ

ههلللا مهص

ه ع

ه ن

ي مه مهوص

ه عيمهلياوه هإييلهع

ه ههض

ض ح

ه تهوه

Rasulullah Saw bersabda: “Seseorang tidak diutus sebagai khalifah kecuali memiliki 2 niat, yaitu memerintahkan dan mendorong pada kebaikan dan memerintahkan dan mendorong pada kejelekan. Orang yang menjaga(dari kejelekan) adalah yang dijaga oleh Allah.” (HR. Bukhari 6121).

Seorang muslim harus mampu menegakkan fungsi sebagai khalifah dan semangat kerjasama antar manusia. Fungsi khalifah adalah

menggalang kebaikan dan mencegah kejelekan. Jika dikaitkan dengan pengorganisasian, hadist ini mendorong umatnya untuk melakukan segala sesuatu secara terorganisir dengan rapi, seperti perkatan Ali bin Abi Thalib ra : “Kebenaran atau hak yang tidak terorganisir dengan rapi bisa

dikalahkan oleh kebatilan yang lebih terorganisir dengan rapi.”

(9)

semata-mata wadah, melainkan lebih menekankan pada bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan dengan rapi.

3. Controling/pengawasan

ق

إ تلا م

ه للس

ه وه هإييلهع

ه ههلللا ىللص

ه هإلللا ل

ه وس

ه ره يلإ ل

ه اقه ل

ه اقه ررذه يبإأه نيعه

ق

س لهخ

ه بإ س

ه

انللا ق

إ لإاخهوه اههح

ه ميته ةهنهس

ه ح

ه ليا ةهئهيلس

ل لا عيبإتيأ

ه وه تهنيكه امهثهييحه هإلللا

ث

ة يدإحه اذههه ىس

ه يعإ وبهأ

ه لهاقه ةهرهييرههه يبإأه نيعه بابهليا يفإوه لهاقه نسسهحه

م

س ييعهنه وبهأ

ه وه دهمهحيأه وبهأه انهثهدلحه نهلهييغه نهبي دهومهحيمه انهثهدلحه حةيحإصه نةسهحه

Rasulullah Saw bersabda: “Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta bergaullah dengan orang lain yang akhlaknya yang baik atau bagus.” (HR. Tirmidzi 1910)

Hadist tersebut mengajarkan bahwa seseorang harus selalu berbuat terbaik dengan perilaku yang baik pula. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan adanya pengawasan baik dari diri sendiri, namun sebagaimana layaknya manusia yang selalu khilaf atau salah, maka diperlukan pengawasan dari orang lain dengan cara saling menasihati sesama teman, sebagiamana hadist berikut:

هإييلهع

ه ههلللا ىللص

ه هإلللا ل

ه وس

ه ره ت

ه عييهابه ل

ه اقه هإلللا دإبيعه نإبي رإيرإجه نيعه

م

س لإس

ي مه ل

ل ك

ه لإ حإص

ي نضلاوه ةإاك

ه زللا ءإاتهيإإوه ةإلهص

ل لا م

إ اقهإإ ىلهع

ه م

ه للس

ه وه

Jarir bin Abdillah berkata: “aku baiat pada rasulullah untuk menunaikan salat,mengeluarkan zakat dan saling menasihati sesama saudara

(10)

Menasihati sesama teman atau saudara lebih mudah daripada

menasihati pimpinan atau atasan, ini tidak mudah dilaksanakan, karena itu nabi dalam hadits berikut memberikan imbalan yang lebih banyak pada orang yang mampu melakukan pengawasan pada atasannya.

ن

ه س

ه حيأ

ه وه ههدهيلسه دهبيعهليا حهصهنه اذهإإ لهاقه مهللسهوه هإييلهعه ههلللا ىللصه يلبإنللا نيعه

ههله ن

ه اك

ه هإبلره ةهدهابهعإ

ن

إ ييتهرلمه ههرهجيأ

ه

Rasulullah Saw bersabda: “ jika seorang hamba apabila setia dalam ibadah pada Tuhannya maka akan diberkahi, dan yang menasihati tuannya maka akan diberi pahala dua kali.” (HR. Bukhari 2364).

Pengawasan dalam pandangan Islam adalah untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak. Oleh sebab itu al-Qur’an menganjurkan untuk saling menasihati satu sama lain, sebagai upaya mengingatkan jika terjadi kesalahan sebagai manusia.

Dari kedua hadits diatas dapat dipahami bahwa pengawasan (kontrol) paling tidak terbagi menjadi dua hal:

1. Kontrol yang berasal dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan keimanan kepada Allah SWT. Seseorang yakin bahwa Allah SWT pasti mengawasi hamba-Nya, maka ia akan bertindak hati-hati. Ini adalah hadits yang paling efektif yang berasal dari dalam diri sendiri. 2. Sebuah pengawasan akan lebih efektif jika sistem pengawasan tersebut

(11)

baik adalah pengawasan yang telah built ini ketika menyusun sebuah program, harus sudah ada unsur kontrol didalamnya. Tujuannya adalah agar seseorang yang melakukan sebuah pekerjaan merasa bahwa pekerjaan itu diperhatikan oleh atasan atau juga bawahan, bukan pekerjaan yang diacuhkan atau dianggap enteng. Atasan dan bawahan harus saling mengawasi.

Sistem pengawasan yang baik tidak terlepas dari pemberian

punishment (hukuman) atau reward (imbalan). Jika seseorang karyawan melakukan pekerjaannya dengan baik, maka karyawan tersebut diberi imbalan. Bentuk imbalan itu tidak mesti materi, namun dapat pula daam bentuk pujian, penghargaan yang diutarakan dihadapankaryawan yang lain, atau bahkan prmosi. Allah juga memberi imbalan atau pahala bagi bawahan yang mampu memberi nasihat pada atasannya sebagaimana hadist diatas.

C. Prinsip Manajemen dalam Hadis

Prinsip yang harus dijalan dalam manajemen, meliputi3: 1. Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi adalah sikap dan kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang yang dianggap baik untuk dilakukan

2. Prinsip Kejujuran

Prinsip kejujuran merupakan hal terpenting dalam manajemen perusahaan karena perusahaan akan bertahan lama dan berhasil jika didasarkan atas kejujuran.

3. Prinsip Keadilan

(12)

Prinsip keadilan adalah menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria.

4. Prinsip Saling Menguntungkan

Prinsip saling menguntungkan adalah menuntut agar apa yang dilakukan saling menguntungkan dan menghindari saling merugikan. 5. Prinsip Integritas Moral

Prinsip Integritas Moral adalah menuntut seseorang agar mampu menjaga nama baik perusahaan.

D. Pentingnya mempelajari Manajemen dalam hadis Pada dasarnya manajemen itu penting, sebab:

1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab dalam menyelesaikannya. 2. Perusahaan akan dapat berhasil, jika manajemen diterapkan dengan baik. 3. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna

semua potensi yang dimiliki.

4. Manajemen yang baik akan mengurangi pemborosan. 5. Manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan.

6. Manajemen mangakibatkan pencapaian tujuan secara teratur. 7. Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.

(13)

BAB III PENUTUP A. Simpulan

manajemen adalah suatu proses pengaturan yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengendalian, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya lainnya. Fungsi dari manajemen yaitu actuating, controlling, dan pengorganisasian. Prinsip

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Foler, Marg Paker, Management alih bahasa oleh Darsono, Jakarta: Salemba Empat, 2001

Keraf, Sonny, Etika Bisnis, Yogyakarta: Kanisius, 1998.

Referensi

Dokumen terkait

“Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta

 Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

Manajemen adalah suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah

Fungsi manajerial kepala ruang seperti fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengendalian belum baik, manajemen keperawatan sangat

(Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan

Fungsi manajerial kepala ruang seperti fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengendalian belum baik, manajemen keperawatan sangat

Stoner mengemukakan suatu definisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut : "Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai