81
BAB VI
PENUTUP
6.1.Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Pola
Komunikasi Ketua Kelompok dalam Komunikasi Kelompok di KWT Sedyo
Mulyo, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Pola komunikasi di dalam KWT Sedya Mulyo antara anggota dengan
pengurus, antara pengurus dengan pengurus dan antara pengurus dengan
pihak luar kelompok bersifat terpusat, dimana segala bentuk komunikasi
yang dilakukan selalu melalui ibu Sujiyah sebagai ketua kelompok (pola
Y).
Hal itu terjadi karena baik anggota kelompok maupun anggota pengurus
yang lain merasa nyaman apabila semua hal tentang kelompok
dibicarakan dahulu dengan ketuanya. Sebagai ketua Kelompok Wanita
Tani Sedyo Mulyo, ibu Sujiyah dinilai mampu menjalin komunikasi yang
dekat dan erat dengan para anggotanya, cakap dalam menangani
permasalahan, berhasil dalam memimpin (membawa banyak perubahan),
karena memiliki jiwa kepemimpinan dalam dirinya.
2. Keberhasilan KWT Sedyo Mulyo dalam mempertahankan solidaritas
kelompok, sehingga dapat mencapai tujuan bersama dan mampu
mengembangkan kegiatan bersama dengan pihak luar kelompok tidak
lepas dari usaha ketua kelompok dalam membangun pola komunikasi di
dalam KWT Sedyo Mulyo.
3. Dari hasil perbandingan dengan pola komunikasi dari Ketua KWT
Harapan Makmur Dusun Demangan Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan
Kabupatan Semarang, yang juga berlatar pendidikan sarjana (S1) dan
berprofesi guru Sekolah Dasar, bisa disimpulkan bahwa pola komunikasi
82 pendidikan dan pengetahuannya melainkan lebih kepada sikap
kepribadian dan pandangannya dalam menilai sesama.
6.2.Saran
Mengingat penelitian ini terfokus pada pola komunikasi ketua
kelompok dalam komunikasi kelompoknya, yang didukung dengan teori
percakapan kelompok dan teori kontigensi, alangkah baiknya bila penelitian
selanjutnya dapat mengkaji pola komunikasi ketua kelompok dengan lebih
mengkombinasikannya dengan teori-teori komunikasi lainnya. Dengan
demikian, penelitian ini akan lebih menarik dan dapat memperbanyak
pengetahuan tentang pola komunikasi ketua kelompok dalam memimpin
sebuah kelompok agar tetap terjaga solidaritasnya.