BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prestasi merupakan hal yang berkaitan dengan masalah akademik.
Menurut El-Anzi (Latipah, 2010), ini dikarenakan prestasi akademik
merupakan salah satu tolak ukur dari keberhasilan seseorang dalam dunia
akademik.
Menurut Sabornie (Latipah, 2010), terdapat beberapa ranah atau domain
yang terlibat dalam prestasi akademik diantaranya adalah ranah
intelektual (kognitif). Ranah kognitif merupakan sumber sekaligus pengendali
ranah-ranah lainnya yakni afektif dan psikomotor yang tergantung pada
kegiatan belajar mereka.
Seperti halnya pada ranah afektif, dimana ranah afektif memiliki peranan
terhadap peningkatan pada ketegasan sikap siswa dan semua sikap bersumber
pada organisasi kognitif, informasi dan pengetahuan yang khalayak miliki
(Inayah, 2011). Begitu juga dengan keberhasilan ranah psikomotor, dimana
kecakapan psikomotor siswa merupakan manifestasi wawasan pengetahuan
dan kesadaran serta sikap mentalnya, yang semua itu bisa didapatkan melalui
proses belajar.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan yang berbunyi:
Dari peraturan di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan-kemampuan
yang harus dimiliki siswa SMK agar siap bekerja adalah memahami,
menerapkan, dan menganalisis. Dalam Taksonomi Bloom (Utari, 2011)
kemampuan-kemampuan tersebut termasuk ke dalam ranah kognitif, dimana
kemampuan memahami melandasi kemampuan menerapkan dan
menganalisis. Hal ini sama dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan
guru SMK Muhammadiyah Tasikmalaya yang menyatakan pentingnya ranah
kognitif ini dalam pengaplikasian ilmu yang didapatkan selama pembelajaran
sehingga perlu adanya peningkatan dalam ranah tersebut.
Untuk melakukan peningkatan tersebut, tentunya harus ada juga
peningkatan proses pembelajaran di kelas. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat Rusman (2012) yang menyatakan permasalahan utama yang terjadi
dalam pendidikan berkaitan dengan kualitas pendidikan itu sendiri, khususnya
kualitas proses pembelajaran. Karena dalam proses pembelajaran terjadi
proses saling mempengaruhi antara komponen tujuan, pendidik, peserta didik,
materi, model, juga sarana dalam pembelajaran tersebut (Kamsinah, 2008).
Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan melalui wawancara
dengan guru SMK Muhammadiyah Tasikmalaya, model dan media
pembelajaran yang digunakan merupakan komponen yang diperhatikan.
Karena menurut narasumber hal tersebut mempengaruhi dalam menentukan
jalannya pembelajaran dan gaya belajar. Akan tetapi, dalam pembelajaran
yang dilakukan, model pembelajaran yang kurang tepat atau masih
didominasi oleh guru seperti halnya ceramah murni. Dimana, ceramah murni
ini mempunyai kelemahan yaitu menurut W. Gulo (Saifurrijal, 2012),
ceramah murni hanya efektif untuk sekitar 15 menit yang pertama,
menit-menit berikutnya daya serap siswa terhadap ceramah mulai menurun. Bahkan
kemungkinan, jika pendengar ditanya kembali tidak tahu apa-apa sehingga
diperlukannya alat bantu atau media (Kamsinah, 2008).
Untuk menyikapi hal tersebut, peneliti mencoba menggunakan model
pembelajaran Self-Regulated Learning. Dalam hal ini dimana siswa mendapat
pembelajaran (Su, 2015). Begitu pun menurut Pintrich (Fasikhah dan
Fatimah, 2013) Self-Regulated Learning merupakan kegiatan dimana individu
yang belajar secara aktif, menentukan tujuan belajar, merencanakan dan
memonitor, mengatur dan mengontrol pembelajarannya untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Hal tersebut juga didukung oleh Berthold dkk.
(2011) yang menyatakan adapun hal terpenting di dalam Self-Regulated
Learning adalah dimana siswa harus bisa untuk membuat dan mengelola
lingkungan dan sumber dalam usaha mencapai tujuannya tersebut. Selain itu,
Menurut Zimmerman (Fasikhah dan Fatimah, 2013) Self-Regulated Learning
juga dapat meningkatkan pengelolaan pembelajaran agar lebih baik dan dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik.
Selain model, media pun harus diperhatikan dalam pembelajaran. Hal ini
agar dapat membantu proses pembelajaran agar lebih maksimal dan menarik.
Seperti sajian audio visual atau lebih dikenal dengan sebutan multimedia
menjadikan visualisasi lebih menarik (Waryanto, 2008). Menurut Chen
(Boling dan Robinson, 1999) multimedia juga mempunyai kelebihan seperti
fleksibelitas pengguna dalam menggunakan multimedia tersebut dalam hal
waktu dan tempat. Kelebihan lain dalam multimedia juga terdapat pada
keinginan pengguna dalam pengontrolan multimedia tersebut (Dyrli &
Kinnaman, 1995).
Multimedia dalam pendidikan telah menunjukkan suatu perkembangan
baru yang diharapkan mampu membantu dunia pendidikan menjadi lebih
berkesan melalui proses pengajaran dan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Mulyanta dan Leong (2009) menilai media pembelajaran sebagai
alat bantu yang dapat memudahkan pemahaman peserta didik terhadap
kompetensi yang harus dikuasai terhadap materi yang harus dipelajari, yang
akhirnya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar. Multimedia yang
dipakai di dalam pembelajaran, membawa suasana yang inovatif dan dapat
menimbulkan suatu respon yang diakibatkan interaksi dari siswa tersebut dan
multimedia yang digunakan (Teoh dan Neo, 2006). Menurut Rusman
pembelajaran berupa drill, tutorial, simulation, dan multimedia interaktif
lainnya yang menyebabkan pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penelitian yang
akan dilakukan berjudul “Implementasi Sebagian Self-Regulated Learning Untuk Meningkatkan Kognitif Siswa SMK Berbantuan Multimedia
Interaktif”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang sebuah multimedia interaktif dengan
pendekatan Self-Regulated Learning?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan kognitif siswa SMK setelah
proses pembelajaran menggunakan model Self-Regulated Learning
berbantuan multimedia interaktif?
3. Bagaimana tanggapan siswa SMK terhadap multimedia interaktif
dengan pendekatan Self-Regulated Learning?
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Model pada multimedia hanya diterapkan pada fase monitoring,
kontrol, serta refleksi dan multimedia berfungsi sebagai alat bantu
pembelajaran.
2. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran jaringan dasar, yaitu
materi topologi jaringan.
3. Ranah yang ditingkatkan pada penelitian ini adalah ranah kognitif.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diungkapkan di atas maka tujuan
1. Mendapatkan hasil perancangan sebuah multimedia interaktif dengan
pendekatan Self-Regulated Learning.
2. Mendapatkan data hasil peningkatan kemampuan kognitif siswa
setelah proses pembelajaran menggunakan dengan pendekatan
Self-Regulated Learning berbantuan multimedia interaktif.
3. Mendapatkan data hasil tanggapan siswa SMK terhadap multimedia
interaktif dengan pendekatan Self-Regulated Learning.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Peneliti mempunyai wawasan baru tentang perancangan multimedia
pembelajaran interaktif dan model pembelajaran tertentu sehingga bisa
diterapkan pada proses pembelajaran di kemudian hari.
2. Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai salah satu pemilihan model pembelajaran
dan alat bantu ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Selain
itu, dapat terinspirasi dalam mengembangkan multimedia
pembelajaran yang sudah ada dan dapat memanfaatkannya untuk
membantu pembelajaran di kelas.
3. Bagi siswa
Memberi pengalaman baru dalam proses belajar sehingga
pembelajaran dapat lebih bermakna dan diharapkan siswa menyenangi
proses belajar.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi ini merupakan gambaran tentang isi skripsi secara
keseluruhan berikut dengan pembahasan dari isi skripsi setiap bab nya.
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan tentang teori yang digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan. Sebagai tinjauan terhadap beberapa
literatur terkait dengan topik penelitian meliputi perancangan
multimedia pembelajaran interaktif, pemanfaatan multimedia
pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan model
Self-Regulated Learning.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang jenis dan sumber data serta
langkah-langkah penelitian yang akan menjadi petunjuk dalam proses
penelitian sampai dengan instrumen apa saja yang diperlukan disertai
dengan teknik analisis data yang digunakan.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dicapai
meliputi pengolahan data serta analisis temuan dan pembahasannya.
5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan simpulan terhadap hasil analisis temuan dari
penelitian dan saran penulis sebagai bentuk pemaknaan terhadap hasil