• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Penderita Kejang Demam pada Balita Rawat Inap Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Penderita Kejang Demam pada Balita Rawat Inap Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI., 2009. UU RI No : 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta. 2. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.

3. 2009. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025. Jakarta.

4. UU No : 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) Tahun 2005-2025. Jakarta.

5. Lumbantobing, S, M., 2004. Kejang Demam (Febrile Convulsion). Cetakan Ketiga. Balai Penerbit FK UI, Jakarta.

6. WHO., 2005. A Riview of Literature on Healthy Environment for the Children in the Eastern Mediterranean Region : Status of Children Lead Exposure. http://www.emro.who.int/dsaf/dsa516.pdf. Akses 4 Mei 2012.

7. Schwartz, M, W., 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

8. Karimzadeh, P., at al., 2008. Febrile Convulsions: The Role Played By Paracinical Evaluation.. Iran. Iran J Child Neurology Okt 2008, Hal 21-24. http://journals.sbmu.ac.ir/ijcn/article/view/558/45. Akses 15 April 2012.

9. Christopher, F, L., et al., 2012. Seizures in Children. Emedicine health. http://www.emedicinehealth.com/seizures_in_children/article_em.htm. Akses 19 April 2012.

10. Vestergaard, M., et al., 2006. The Danish National Hospital Register is Avaluable Study base for Epidemiologic Research in Febrile Seizures. Denmark. J Clin Epidemiol. Jan 2006, Hal 61– 66. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16360562. Akses 15 April 2012

11. Berg, A, T, Shinnar S., 1996. Complex Febrile Seizures. Epilepsia. Vol: 37. Hal: 126-133. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1528-1157.1996.tb00003.x/abstract . Akses 14 April 2012

(2)

13. Tsuboi, T., 1984. Epidemiology of febrile convulsions in children in Japan.

Neurology. Hal. 175-181.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/6538005. Akses 14 Mei 2012.

14. Sillanpaa, M., et al., 2008. Incidence of Febrile Seizures in Finland: Prospective Population-Based Study. Finlandia. Pediatric Neurology. Vol. 38 , Hal. 391-394. http://www.pedneur.com/article/S0887-8994(08)00109-4/. Akses 14 Mei 2012.

15. Vestergaard, M., et al., 2008. Death in Children with Febrile Seizures : A Population-Based Cohort Study. Denmark. The Lancet. Vol. 372, Hal 457-463. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18692714. Akses 19 April 2012.

16. Yuana, I., dkk,. 2010. Korelasi Kadar Seng Serum dan Bangkitan Kejang Demam. Semarang. Sari Pediatri. Oktober 2010. Vol.12, No.3, Hal 150-156. http://eprints.undip.ac.id/29076/. Akses 14 April 2012.

17. Pusponegoro., D, H., dkk., 1995. Neurologi Anak dalam Praktek Sehari-Hari. Balai Penerbit FK UI, Jakarta.

18. A Consensus development conference on febrile seizures. 1980. Febrile Seizures: Long Term Management of Children with Fever

Associated Seizures. Padiatrics. .

http://astaqauliyah.com/2010/04/referat-kedokteran-patofisiologi-dan-gejala-klinis-kejang-demam/. Akses 16 April 2012.

19. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)., 2009. Kejang Demam. Jakarta. http://www.idai.or.id/kesehatananak/artikel.asp?q=199641513584. Akses 10 April 2012.

20. Meadow, R., dan Simon Newell., 2007. Lecture Notes Pediatrika. Edisi Ketujuh. Erlangga, Jakarta.

21. Markum, A, H., 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. FK UI, Jakarta.

(3)

23. Ridha, N, R., dkk., 2009. Identification of Risk Factors for Reccurent Febrile Convulsion. Makassar. Paediatrica Indonesiana. http://www.paediatricaindonesiana.org/?q=a&a=825. Akses 14 April 2012.

24. Mahyar, A., et al., 2010. Risk Factors of The First Febrile Seizures in Iranian Children. Iran. International Journal of Pediatrics.http://www.hindawi.com/journals/ijped/2010/862897/. Akses 19 April 2012.

25. Huang, C,C., at al., 1999. Risk Factors for a First Febrile Convulsion in Children: a Population Study in Southern Taiwan. Taiwan. Epilepsia. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1528-1157.1999.tb00769.x/pdf. Akses 1 Mei 2012.

26. Fuadi, A., dkk., 2010. Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam pada Anak. Semarang. Sari Pediatri. Oktober 2010.Vol. 12, No.3, Hal 142-149 http://www.idai.or.id/saripediatri/fulltext.asp?q=685. Akses 14 April 2012.

27. Bessisso, M, S., et al., 2000. Recurrence Risk After a First Febrile

Convulsion. Qatar. Saudi Medical Journal.

http://www.smj.org.sa/DetailArticle.asp?ArticleId=116. Akses 19 April 2012.

28. Siddiqui, T, S., 2000. Febrile Convulsions in Children : Relationship of Family History to Type of Convulsions and Age at Presentation. http://www.ayubmed.edu.pk/JAMC/PAST/14-4/Tahir.htm. Akses 11 April 2012.

29. Vestergaard, M., et al., 2002. Risk Factors for Febrile Convulsions.

Epidemiology. Hal.282–287.

http://journals.lww.com/epidem/Fulltext/2002/05000/Risk_Factors_for_ Febrile_Convulsions.8.aspx. Akses 19 April 2012.

30. Bahtera, T., dkk., 2009. Faktor Genetik Sebagai Risiko Kejang Demam Berulang. Semarang. Sari Pediatri. April 2009. Vol. 10, No. 6, Hal. 378-384.

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=Faktor+Genetik+Sebagai+R isiko+Kejang+Demam+Berulang.+Semarang.+Sari+Pediatri...

(4)

31. WHO., 2002. EPILEPSY: A manual for Medical and Clinical Officers in Africa.

http://www.who.int/entity/mental_health/management/epilepsy_in_Afri can-region.pdf. Akses 12 April 2012.

32. Drucker, R., 2009. Do Antipyretics Prevent Febrile Seizures. Journal Watch Pediatrics and Adolescent Medicine. 0kt 2009. http://pediatrics.jwatch.org/cgi/content/full/2009/1014/2. Akses 19 April 2012.

33. Deliana, M., 2002. Tata Laksana Kejang Demam pada Anak. Sari Pediatri.

Vol. 4, No. 2, September 2002.

http://www.idai.or.id/saripediatri/fulltext.asp?q=685. Hal 59 – 62. Akses 4 Mei 2012.

34. WHO., 2001. Reference Library of Selected Materials IMCI : Integrated

Management of Childhood Illness.

http://www.who.int/entity/child_adolescent_health/documents/pdfs/imci _adaptation_guide_2c.pdf. Akses 4 Mei 2012.

35. Depkes RI dan WHO., 2008. Modul Pelatihan Penilaian Pertumbuhan Anak. Jakarta.

36. RSUD Dr.Pirngadi Medan., 2006. Profil RSUD Dr.Pirngadi Medan Tahun 2006. Medan.

37. Chen, Y., at al., 2001. Novel and transient populations of corticotrophin releasing hormone expressing neurons in developing hippocampus suggest unique functional roles: A quantitative spatiotemporal analysis. The Journal of Neuroscience. September 15. 21(18):7171– 7181. http://www.jneurosci.org/content/21/18/7171.full. Akses : 3 Oktober 2012.

38. Haglun, MM., dan Schwartzkroin, PA., 1990. Role of Na-K pump potassium regulation IPSPs in seizures and spreading depression in immature rabbit hippocampal slices. Amerika. J Neurophysiol. Februari.Vol. 63,http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2313342. Akses 3 Oktober 2012.

(5)

40. Sina, M, I., 2011. Kejang Demam. Referensi Artikel Kedokteran. Akses 10 April 2012.

Referensi

Dokumen terkait

galur wistar jantan yang signifikan antara kelompok yang diberi medikamen Kalsium Hidroksida, Mineral Trioxide Aggregate (MTA), dan Biodentin dengan kelompok

Sebagai tambahan, dapat disimpulkan bahwa keempat variabel yang digunakan pada penelitian ini mempengaruhi proses pemisahan secara signifikan pada pemisahan TSS dan ammonium

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas ridho-Nya, penulis bisa menyelesaikan skiripsi dengan judul “PEMBERITAAN TENTANG ISU DEPARPOLISASI PILGUB DKI JAKARTA DI

The BFAST (Breaks For Additive Season and Trend) Monitor framework, which detects forest cover disturbances from satellite image time series based on empirical fluctuation tests,

Itu berarti seseorang dengan nAch. yang besar adalah orang yang berusaha berbuat sesuatu. Misalnya dalam penyelesaian tugas yang dipercayakan kepadannya, lebih

Di sisi lain, mereka juga menggunakan produk perawatan wajah agar tetap terlihat segar dan demi menambah rasa percaya diri sehingga jelas bahwa lelaki masa kini

Pengelolaan sumber daya manusia yang baik dibutuhkan dalam upaya untuk menciptakan semangat kerja yang tinggi bagi karyawan dalam suatu perusahaan, diantaranya mencakup

Peserta didik bersama kelompok mengolah dan menganalisis data hasil percobaan dengan cara menjawab pertanyaan pada LKPD dengan tanggung