1
Industri percetakan di Indonesia mengalami kenaikan pada tahun 2015 dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari BPS Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman naik 4,60 persen. Peningkatan tersebut menghasilkan persaingan yang lebih ketat. Tidak terkecuali di Kota Bandung, kebutuhan akan media percetakan tidak pernah surut. Oleh karena itu tiap perusahaan percetakan saling bersaing memberikan produk dan pelayanan yang terbaik bagi konsumen nya baik dari segi kualitas, pelayanan, maupun harga. Namun untuk bisa menjalankan produksi nya perusahaan membutuhkan bahan baku yang didatangkan dari supplier.
Supplier merupakan pihak yang dituju oleh produsen dan atau dengan kemauannya sendiri menjual produk jasa dari produsen tersebut. Pemilihan supplier yang tepat dapat menurunkan biaya pembelian dan meningkatkan daya saing perusahaan. Masalah pemilihan supplier menjadi sangat penting di perusahaan percetakan karena menyangkut dengan kelangsungan perusahaan di masa yang akan datang sehubungan dengan meningkatnya persaingan di industri percetakan dan jumlah konsumsi kertas yang tinggi. Berdasarkan data Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (Apki), kapasitas industri kertas mencapai 12,5 juta ton per tahun dengan rerata konsumsi domestik mencapai 60%-65% per tahun. Maka dari itu harus ada pertimbangan dalam pemilihan supplier yang berkualitas.
Persediaan bahan baku merupakan faktor utama dalam jalannya proses percetakan, karena jika tidak ketersediannya bahan baku akan menghambat ke dalam waktu pekerjaan yang dapat mengganggu proses pengerjaan produk cetak yang permintaan penyelesaiannya memiliki batas waktu.
Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah bahan baku kertas yang selalu dibutuhkan dalam setiap kegiatan percetakan. Kebutuhan yang selalu terus menerus, berikut dengan jumlah spesifikasi bahan baku yang harus sesuai dengan pesanan dan ketepatan waktu pengiriman.
Masalah yang dihadapi diantaranya supplier terkait tidak bisa memenuhi spesifikasi kertas yang sesuai dengan pesanan, harga yang teralu mahal, kurangnya ketersediaan bahan baku kertas, ketidaksesuaian jumlah bahan baku yang dikirim, keterlambatan pengiriman, hingga kurangnya informasi mengenai bahan baku yang ditawarkan oleh supplier. Yang dirasa menjadi masalah dalam perusahaan dan dirasakan sangat menganggu proses percetakan. Ketika permintaan banyak dengan deadline yang telah ditentukan namun supplier tidak mampu mengirimkan bahan baku sesuai waktu yang ditentukan dan kualitas bahan baku yang tidak memenuhi standar maka akan terjadi delay dalam proses produksi, dan penyelesaian pesanan menjadi telat dari waktu yang telah ditentukan sehingga mengakibatkan komplain dan hilangnya kepercayaan dari konsumen.
Tabel 1.1 Pemenuhan kebutuhan kertas oleh Supplier Rata-rata Per-Tahun :
Nama Toko Pemenuhan Kebutuhan (%) Rata-rata
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
EKN 34% 40% 39% 38%
Aneka Jaya 36% 33% 27% 32%
Silver Chris 30% 27% 34% 30%
Sumber : PT. Karyamanunggal Lithomas
Dalam memilih supplier PT. KML masih belum memperhatikan banyak kriteria, maka dari itu dibutuhkan suatu formula khusus yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik bahan baku, dan karakteristik pemasoknya.
Salah satu cara yang dapat diterapkan oleh pemilik perusahaan adalah dengan menerapkan startegi pemilih supplier yang tepat dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam sistem
pengambilan keputusan dengan penggunaan kriterianya berdasarkan Vendor Performance Indikator (VPI) yang berkerangka dasar Quality, Cost, Flexibility, Delivery, and Responsive (QCFDR) dan memperhatikan faktor-faktor persepsi, preferensi, pengalaman dan intuisi. Penggunaan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) dalam sistem pendukung keputusan merupakan salah satu metode
yang menggunakan multi kriteria dalam mencapai sebuah tujuan. Dengan demikian jika metode Analytical Hierarchy Process (AHP) diterapkan dalam pemilihan supplier pada unit bisnis jasa kontruksi maka akan dapat digunakan untuk memperbaiki cara-cara perusahaan dalam penyediaan bahan baku guna memenuhi kebutuhan bahan baku dilapangan.
Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER PADA PT. KML DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana urutan prioritas kriteria yang diperlukan dalam pemilihan Supplier di PT. Karyamanunggal Lithomas?
2. Bagaimana cara penerapan sistem pemilihan Supplier untuk bahan baku dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di PT. Karyamanunggal Lithomas?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui urutan prioritas kriteria dan kriteria apa saja yang diperlukan untuk melakukan pemilihan Supplier di PT. Karyamanunggal Lithomas
2. Untuk mengetahui cara penerapan sistem pemilihan supplier untuk bahan baku dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di PT. Karyamanunggal Lithomas
1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Lembaga Instansi
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan untuk perusahaan yang diteliti khususnya dalam pemilihan supplier menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dengan kriteria-kriteria yang ditentukan. Sehingga perusahaan nantinya bisa memilih supplier yang terbaik.
2. Bagi Peneliti
3. Bagi pembaca dan pihak lain