• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Pompa Kalor Pada Alat Pengering Hibrida Pompa Kalor dan Surya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Pompa Kalor Pada Alat Pengering Hibrida Pompa Kalor dan Surya"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Letak geografis Indonesia di daerah khatulistiwa mejadikan Indonesia negara yang subur dan juga iklimnya yang menjadikan segala hasil pertanian dan perkebunan yang berlimpah dan banyak jenisnya. Banyaknya komoditas hasil pertanian dan perkebunan menjadi penyumbang devisa yang cukup signifikan untuk Indonesia. Kakao yang sebagai salah satu komoditas andalan Indonesia mempunyai peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ke 3 dunia setelah Pantai

Gading dan Ghana. Ditinjau dari segi produktivitas, Indonesia masih berada dibawah produktivitas rata-rata negara lain penghasil kakao. Selama ini kakao lebih banyak diekspor dalam wujud biji kering kakao dibandingkan hasil olahannya. Pada tahun 2012, komoditas kakao telah menyumbangkan devisa sebesar USD1,053,446,947 dari ekspor biji kakao dan produk kakao olahan. Kualitas biji kakao yang masih rendah membuat harga biji kering dan olahan kakao masih belum bisa memakmurkan petani Indonesia. Bukan karena jumlah pohon kakao sedikit namun teknologi pengolahannya yang memadai belum menyentuh seluruh petani, yang masih menggunakan cara konvensional. Yaitu menjemur biji kakao langsung dibawah matahari. Dengan perlakuan berupa pengeringan yang tidak merusak kakao adalah dengan menggunakan teknologi pengolahan. Solusi yang tepat adalah memiliki dan menggunakan alat pengering sendiri yang murah ,sederhana dan tepat guna serta ramah lingkungan.

Oleh karena itu, melihat dan mempelajari penelitian-penelitian sebelumnya tentang prinsip heat pump sederhana dan solar collector yang memenuhi konsep alat pengering. Maka dalam penelitian ini digunakanlah prinsip heat pump sederhana namun juga modifikasinya dengan prinsip solar collector. Dewasa ini dinamakan solar heat pump drier

atau alat pengering hibrida pompa kalor dan surya. Mengingat energi surya menjadi energi yang menjanjikan untuk masa ke depan. Sehingga pemanfaatan energi surya menjadi

maksimal dalam dunia keteknikan, khususnya teknik pengeringan. Konsep alat pengering ini murah (dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di pasaran), mudah dirakit (di assembling) dan ukurannya bisa di sesuaikan untuk usaha berskala kecil ataupun besar.

(2)

Peralatan pengering yang berkapasitas besar memerlukan lahan atau tempat yang begitu luas. Dimana lahan tersebut harus mendapat cahaya matahari sepenuhnya seluas lahan tersebut untuk di manfaatkan oleh solar collector ,serta heat pump yang berkapasitas besar. Selain itu ruang pengering yang besar setidaknya membutuhkan alat angkat dalam memindahkannya. Dalam penelitian ini, digunakan kaki roda pada alat pengeringnya agar dapat memindahkannya, serta ruangan pengering yang berukuran 2x2x1 meter. Tentunya alat pengering dalam penelitian ini tidak kapasitas besar namun sangat mudah di modifikasinya bila rancangan selanjutnya untuk kapasitas besar. Sehingga tidak mematokkan ukuran alat pengeringnya.

Sistem ini juga tidak menggunakan temperatur yang tinggi bagi seperti perusahaan

pengering yang sebagaimana sistem yang lain (misalnya sistem boiler). Telah diketahui bahwa temperatur pengeringan kakao tidak memerlukan temperatur yang tinggi namun temperatur sedang (40⁰C-70⁰C) dengan kelembapan udara yang rendah (udara kering).

Konsep utama pengeringannya adalah mendapat suhu dan kelembapan yang diinginkan serta COP pompa kalor yang baik.

Berawal dari konsep-konsep sederhana ini, sangat menjanjikan untuk kedepannya dapat juga dikembangkan sistem yang lebih efektif dan efisien dalam pengeringan semua bahan untuk pengolahan berbagai produk serta menjawab isu global dengan menghasilkan produk yang ramah lingkungan.

1.2.Tujuan Rancang Bangun

Tujuan rancang bangun pompa kalor ini yaitu :

1. Membuat pompa kalor untuk alat pengering hibrida pompa kalor dan surya. 2. Menganalisis kinerja pompa kalor .

3. Menentukan desain alat pengering hibrida pompa kalor dan surya.

1.3.Batasan Masalah

Dalam rancang bangun ini,memiliki beberapa batasan masalah,yaitu : 1. Pembahasan desain dan rancang bangun hanya komponen pompa kalor

2. Fisiologis sampel pada saat pengeringan dengan alat pengering tidak dibahas detail. 3. Perhitungan hanya untuk pompa kalor (heat pump).

(3)

4. Sampel yang dikeringkan hanya kakao.

1.4. Manfaat Rancang Bangun

1. Rancang bangun ini merupakan suatu upaya agar dapat dihasilkan pompa kalor untuk teknologi pengolahan pengeringan pada petani maupun perusahaan berskala kecil hingga besar.

2. Untuk membantu pemerintah dalam mendukung peningkatan hasil pertanian dan perkebunan sebagai penyumbang devisa negara.

3. Tidak hanya untuk kakao, sistem pengering ini juga bisa dilakukan untuk jenis hasil pertanian dan perkebunan lain yang perlu perlakuan pengeringan.

1.5 Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

a. Studi literatur, berupa studi kepustakaan, kajian dari buku-buku dan tulisan-tulisan yang terkait.

b. Browsing internet, berupa studi artikel-artikel, gambar-gambar dan buku elektronik (e-book) serta data-data lain yang berhubungan.

c. Metode studi lapangan, yaitu dengan mengambil data dari hasil pengujian yang dilakukan di lingkungan teknik mesin fakultas teknik.

d. Diskusi, berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing yang ditunjuk oleh Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disajikan dalam tulisan yang terdiri dari 5 bab. BAB I merupakan pendahuluan. Bab ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai tugas akhir yang meliputi pembahasan latar belakang, tujuan penulisan, perumusan masalah, manfaat penulisan dan sistematika penulisan. BAB II adalah tinjauan pustaka, dimana pada bab ini

berisikan landasan teori dan studi literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan serta metode pendekatan yang digunakan untuk menganalisa persoalan. BAB III merupakan metode penelitian yang berisikan metode dari pengerjaan meliputi langkah-langkah

(4)

pengolahan dan analisa data. BAB IV adalah hasil dan pembahasan yang berisi tentang hasil pengujian eksperimental. BAB V merupakan kesimpulan dan saran yang berisikan jawaban dari tujuan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

The two strains that produced the most severe primary disease and most recurrences, one Tk-deficient virus and one Tk-altered virus, were further evaluated and shown to produce

• In line with higher property price in 1Q17, Residential Property Sales growth decelerated to 4.16% (qtq) due to dwindling demand.... BBTN

Moreover, studies using cloned and expressed mutant RT at position 184 (substitution of methionone to valine [M184V]) were performed under steady-state conditions and compared to

This presentation does not constitute or form part of any offer for sale or invitation, or solicitation of an offer, to subscribe for or purchase any securities and neither

Inhibitory effect of Tomudex (ZD1694) on murine cytomegalovirus (MCMV) (panel A) and human cytomegalovirus (HCMV) (panel B) DNA synthesis in quiescent NIH 3T3 and PEU cells Cells

- Gatekeeper (Domain1) (PEP1): provides interface between the client and the OGC web service to control access to data based on authentication and authorization results for Domain1.

Penggunaan kata penghubung waktu yang tepat melengkapi kalimat di atas adalah

In particular, the Paper focuses on an application of smart phones for guiding visually impaired people in indoor spaces with a voice-based navigation map implemented using