• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan dan Evaluasi Sediaan Gastroretentif Metronidazol dari Film Alginat-Kitosan yang Ditambahkan HPMC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan dan Evaluasi Sediaan Gastroretentif Metronidazol dari Film Alginat-Kitosan yang Ditambahkan HPMC"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN GASTRORETENTIF

METRONIDAZOL DARI FILM ALGINAT-KITOSAN YANG DITAMBAHKAN HPMC

ABSTRAK

Sediaan metronidazol konvensional memiliki durasi kerja yang singkat karena proses pengosongan lambung. Bentuk sediaan gastroretentif metronidazol diperlukan dalam pengobatan infeksi H.pylori untuk meningkatkan efektifitas obat dan kepatuhan pasien.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sediaan filmgastroretentif metronidazol dengan menggunakan alginat-kitosan yang ditambahkan HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Selulose) yang dapat tertahan di lambung dan mampu memberikan pelepasan sustained release (SR) serta memberikan efek antibakteri.

Sediaan film gastroretentif metronidazol dibuat menggunakan musilago alginat 4%, musilago kitosan 4% dalam asam asetat 1%, HPMC, dan gliserin dalam rasio yang berbeda-beda. Campuran dari musilago alginat, musilago kitosan, HPMC dan gliserin yang mengandung metronidazol diratakan di atas objek gelas (2 cm x 5 cm) lalu dikeringkan pada temperatur kamar. Sifat pembentangan, integritas, dan pelepasan metronidazol dari film di evaluasi menggunakan alat disolusi USP metode dayung pada medium lambung buatan pH 1,2. Sifat mukoadhesif diuji menggunakan mukosa lambung tikus dengan tensiometer DuNoey, sifat pengembangan dalam medium lambung buatan pH 1,2 ditentukan berdasarkan pertambahan luas dan berat film, dan pengujian aktivitas antibakteri sediaan dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan bakteri Staphylococcus aureus.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa film F12 yang mengandung 3,34 g musilago alginat 4%; 1,16 g musilago kitosan 4% dalam asam asetat 1%; 150 mg serbuk HPMC; 8 tetes gliserin; dan 250 mg serbuk metronidazol memberikan karakteristik yang baik sebagai sistem penyampaian obat gastroretentif. Waktu pembentangan film adalah 6,5 menit, film masih tetap utuh selama 12 jam. Film mampu memberikan profil pelepasan SR selama 12 jam. Aliquot disolusi dari uji pelepasan obat menunjukkan bahwa sediaan film efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus selama 12 jam.

Hasisl penelitian menunjukkan bahwa film alginat-kitosan yang ditambahkan HPMC adalah potensial untuk diaplikasikan sebagai suatu sistem penyampaian obat gastroretentif metronidazol.

Kata kunci : Gastroretentif; film alginat-kitosan; HPMC; metronidazol

(2)

FORMULATION AND EVALUATION GASTRORETENTIVE OF METRONIDAZOL USING ALGINATE-CHITOSAN FILM ADDED HPMC

ABSTRACT

The conventional metronidazole dosage forms have a short duration of action due to gastric emptying process. A gastroretentive dosage form of metronidazole is needed to improves the efficiency of gastric ulcers treatment againts H. pylori infection and patient compliance.

The aim of this study was to formulate a gastroretentive film dosage form of metronidazole using alginate-chitosan added HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Cellulose) based which was able to prolong the residence time in stomach, gave a sustained release in stomach, and have antibacterial activity.

The gastroretentive films of metronidazol were prepared using 4% alginate mucilage, 4% chitosan mucilage in 1% acetate acid, HPMC in various ratio and glycerin. The mixtures of alginate, chitosan, HPMC and glycerin containing metronidazole were then flattened on a glass object (2 cm x 5 cm) and allowed to dry at room temperature. Unfolding, disintegration, and release of metronidazol were evaluated using the USP dissolution tester apparatus II using gastric acid medium pH 1.2. Mucoadhesive property was tested using rats stomach by DuNoey tensiometer, swelling properties in gastric acid medium was determined based on the increase of film area and weight and antibacterial activities was tested using disc diffusion method with Staphylococcus aureus as a test organism.

The results showed that films F12 containing 3.34 g of 4% alginate mucilage, 1.16 g of 4% chitosan mucilage, 150 mg HPMC, 8 drops of glycerin and 250 mg of metronidazole gave good characteristics as a film gastroretentive drug delivery system. The unfolding time of the films was 6.5 minutes, the films was intact longer than 12 h. Film showed a sustained release profile of metronidazole for 12 h. The mucoadhesive value of the films was 106.627 ± 2.114 dyne/cm2 and the swelling index was 111.30%. Dissolution aliquot showed that the film containing metonidazole was effective to inhibite the growth of Staphylococcus aureus for 12 hour.

The result indicates that alginate-chitosan film by adding HPMC is potential to apply as a gastroretentive drug delivery system of metronidazole.

Keywords: Gastroretentive; alginate chitosan-film; HPMC; metronidazole

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tengah Semester paling lambat tanggal 21 Maret 2017 pada masing- masing jurusan guna sebagai bahan laporan akademik.. Demikian, atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu,

Adanya situs web yang memuat informasi mengenai panduan gizi makanan anak batita diharapkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi kaum ibu terutama ibu muda yang baru mempunyai

Berdasarkan Perpres 54 Tahun 2010 beserta perubahannya dan aturan turunannya serta memperhatikan hasil evaluasi/penilaian dokumen penawaran dan kualifikasi untuk

Penulis dalam penulisan ilmiah ini akan menggunakan Microsoft Visual Basic 6, untuk membuat aplikasi MP-3 Player yang dapat digunakan di dalam komputer. Dengan aplikasi yang

Berdasarkan tahapan dan jadwal seleksi pekerjaan ''Flekssibility Study (Study Kelayakan Tenaga Listrikan)'' yang telah ditetapkan, dengan ini kami mengundang Saudara untuk

Pada aplikasi ini di dalamnya terdapat berbagai informasi mengenai cara mengenal dan mengucapkan kata-kata buah-buahan, hewan dan berbagai macam sebutan bagi keluaraga yang

451.948.000,- (Empat Ratus Lima Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Rupiah) Pada Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tengah, maka dengan ini