1 BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Gangguan mobilisasi mengacu pada kemampuan seseorang untuk bergerak
dengan bebas, dan imobilisasi mengacu mengacu pada ketidakmampuan seseorang
untuk bergerak dengan bebas. Mobilisasi dan imobilisasi berada pada suatu rentang
dengan banyak tingkatan imobilisasi parsial di antaranya. Beberapa klien mengalami
kemunduran dan selanjutnya berada di antara rentang mobilisasi-imobilisasi, tetapi pada
klien lain, berada pada kondisi imobilisasi mutlak dan berlanjut sampai jangka waktu
tidak terbatas (Perry dan Potter, 1994).
Gangguan mobilisasi fisik (imobilisasi) didefinisikan oleh North American
Nursing Diagnosis Association (NANDA) sebagai suatu keadaan ketika individu
mengalami keterbatasan gerak fisik (Kim et al, 1995).
Perubahan dalam tingkat mobilisasi fisik dapat mengakibatkan instruksi
pembatasan gerak dalam bentuk tirah baring, pembatasan gerak fisik selama
penggunaan alat bantu eksternal (misalnya: gips atau traksi rangka), pembatasan
gerakan volunter, atau kehilangan fungsi motorik.
Mobilisasi dini ibu post partum adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian
sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi
fisiologis.( Carpenito tahun 2000).
Salah satu jenis pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah Sectio Caesaria (SC), Sectio Caesaria yaitu pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka dinding rahim. (Mansjoer, et.all, 1999). Mobilisasi post sectio caesarea
adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah
beberapa jam melahirkan dengan persalinan caesarea. Untuk mencegah komplikasi post
operasi secsio caesarea ibu harus segera dilakukan mobilisasi sesuai dengan tahapannya.
Oleh karena setelah mengalami secsio caesarea, seorang ibu disarankan tidak malas
untuk bergerak pasca operasi seksio sesarea, ibu harus mobilisasi cepat. Semakin cepat
bergerak itu semakin baik, namun mobilisasi harus tetap dilakukan secara hati-hati
(Wirnata, 2010).
2 I.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Memperoleh gambaran tentang mobilisasi dini pada ibu post partum dengan
tindakan operasi seksio cesarea.
b. Tujuan khusus
1. Mampu melakukan tahapan pengkajian asuhan keperawatan pada
pasien dengan kasus gangguan mobilisasi post sc di RS.dr.Pirngadi
Medan.
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada ibu dengan kasus
gangguan mobilisasi post sc di RS.dr.Pirngadi Medan.
3. Mampu menetapkan rencana intervensi pada ibu post sc di RS.dr.Pirngadi
Medan.
4. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada ibu post sc di
RS.dr.Pirngadi Medan.
5. Mampu melakukan evaluasi pada ibu dengan gangguan mobilisasi post sc di RS.dr.Pirngadi Medan.
I.3 Manfaat
a. Bagi institusi pendidikan
Dapat digunakan sebagai wacana dan pengetahuan tentang perkembangan ilmu
keperawatan, khususnya asuhan keperawatan pada ibu dengan kasus gangguan
mobilisasi.
b. Bagi keluarga pasien
Penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana
informasi dan menambah pengetahuan tentang gangguan mobilisasi pada ibu
post sc di RS.dr.Pirngadi Medan.
c. Bagi penulis
Sebagai pengalaman berharga dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
dalam bidang asuhan keperawatan (ASKEP). Menambah wawasan penulis
mengenai gangguan mobilisasi.