48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskrispsi Kondisi Awal
Tahap awal ini merupakan tahap yang dilakukan sebelum
memasuki siklus I. Dalam kegiatan pembelajaran ini pembelajaran masih
menggunakan model diskusi sederhana belum menggunakan model Teams
Games Tournament. Pertama, guru menyampaikan salam. Selanjutnya,
guru menanyakan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. Kemudian guru menegaskan tentang materi yang akan
dipelajari. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok sesuai dengan nomor
absen. Selanjutnya siswa berdiskusi dengan kelompok dan selanjutnya
secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas. Model pembelajaran diskusi kurang menarik dan
menyenangkan. Siswa cenderung pasif didalam kelas, siswa banyak yang
merasa jenuh dengan pelajaran IPS didalam kelas. Mereka lebih fokus
untuk mengoobrol dan bermain didalam kelas, bahkan sebagian dari siswa
lebih asik menyaksikan kondisi diluar kelas dan tidak mau mendengarkan
penjelasan materi yang diberikan oleh guru maupun hasil diskusi teman
sekelasnya.
Kondisi awal hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII B SMP
Negeri 1 Ampel semester 2 tahun ajaran 2015/2016, menunjukkan bahwa
49
75. Paparan hasil belajar siswa pada ulangan harian dapat dilihat pada
tabel berikut:
Prasiklus Siswa Kelas VIII B
SMP Negeri 1 Ampel Tabel 1. Kondisi
MATA
PELAJARAN
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
KELAS VIII B
4 AISYAH PUSPITASARI 52 Belum Tuntas
5 ALFIAN IZUL ISLAM 76 Tuntas
16 FASILLA MANGGARANI 76 Tuntas
17 LAILY AJENG PRIMANDARI 64 Belum Tuntas
18 MACHICHA SAFIRA LINDA
HAPSARI
76 Tuntas
50
20 MARWAN AJI NUGROHO 76 Tuntas
21 MARZYLITA ACNA SAPUTRI 68 Belum Tuntas
22 MAULANA IKHSANDI 80 Tuntas
23 NUR KHAYATI 76 Tuntas
24 RENATA SURYA HERVANI 64 Belum Tuntas
25 RINI NOVITASARI 80 Tuntas
26 RISTA NURUL SEPTYANI 68 Belum Tuntas
27 ROSHINTA MARIA KANDINI 64 Belum Tuntas
28 TIWIK PREUMI RORIYATI 68 Belum Tuntas
29 TRIO MARGO SUDARSONO 68 Belum Tuntas
30 UTARILA YANUARTI 60 Belum Tuntas
31 YONATHAN YAHYA 64 Belum Tuntas
Tournament (TGT) yang menyebabkan kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran IPS kurang maksimal. Dari tabel diatas dapat
diperoleh data bahwa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM
(75) pada ulangan hasian berjumlah 15 siswa sedangkan yang belum
tuntas mencapai 19 orang siswa di kelas VIII B.
Nilai rata-rata Siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
51
SMP Negeri 1 Ampel
No Aspek Nilai
1 Rata-rata klasikal 72.7
2 Nilai Terendah 52
3 Nilai Tertinggi 80
4 Presentase ketuntasan 44, 12%
Daftar pada tabel diatas akan lebih jelas dengan memperhatikan
grafik dibawah ini:
Grafik 1. Nilai Klasikal Kondisi Awal
Pra Siklus
Pada grafik 1 dapat dilihat perolehan hasil belajar IPS siswa kelas
VIII B dengan nilai rata-rata klasikal 72.7, nilai terendah yang diperoleh
siswa adalah 52 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80. Nilai
rata-rata klasikal adalah 44,12%. Berdasarkan grafik 1, kondisi awal kelas
VIII B masih rendah apabila dibandingkan dengan indikator pencapaian
yang diharapkan. Adapun indikator pencapaian yang diharapkan adalah
nilai rata-rata klasikal dapat mencapai 78 (tujuh puluh delapan) dan
52
minimal 90% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIII B dapat mencapai
ketuntasan hasil belajar (KKM=75).
B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus I pelajaran IPS dengan pokok bahasan Keunggulan
Potensi Sumber Daya Alam Antar Region, telah diterapkan model
pembelajar kooperatif TGT. Pertama, guru mengucapkan salam.
Selanjutnya guru menegaskan tentang materi yang akan dibahas yaitu
Keunggulan Potensi Sumber Daya Alam Antar Region. Kemudian guru
membagi siswa dalam 6 kelompok dengan nomor undian yang terdapat
pada kulit permen. Siswa dipersilahkan untuk berkumpul dengan
kelompoknya, kemudian guru memberikan gambar pada masing-masing
kelompok. Siswa dipersilahkan untuk bertanya tentang gambar tersebut.
Kemudian siswa dipersilahkan untuk membaca buku dan berdiskusi
dengan kelompoknya selama 10 menit. Setelah berdiskusi, guru
membagikan monopoli cerdas kepada setiap kelompok beserta dengan
kartu soal. Siswa dipersilahkan untuk bermain monopoli selama 10 menit,
setelah waktu habis, siswa diberi kesempatan untuk kedepan secara
berebut dan mengambil kartu soal yang telah disediakan secara acak.
Apabila siswa dapat menjawab maka mendapat 1 point apabila salah tidak
mendapatkan point. Siswa dengan point terbanyak akan mendapatkan
53
Hasil belajar siswa setelah tindakan pada siklus satu disajikan
dalam tabel dibawah:
Tabel 3. Hasil Belajar IPS Pada Siklus I kelas VIII B SMP
Negeri 1 Ampel
No. Nama Pra
Siklus
Silus I Keterangan Keterangan
54
17 LAILY AJENG
PRIMANDARI
64 68 Meningkat Belum tuntas
18 MACHICHA SAFIRA
LINDA HAPSARI
21 MARZYLITA ACNA
SAPUTRI
27 ROSHINTA MARIA
KANDINI
64 72 Meningkat Belum tuntas
28 TIWIK PREUMI
RORIYATI
55
Sumber: hasil penelitian tanggal 2 Februari 2017
Berdasarkan penelitian pada siklus I, subjek yang mengikuti proses
belajar mengajar sebanyak 33 siswa dari keseluruhan siswa kelas VIII B
yaitu 34 siswa. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan apabila
dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus. Pada siklus ini
keseluruhan siswa mengalami peningkatan pada hasil belajar IPS tetapi
ada 12 siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 75.
Untuk lebih memperjelas penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4. Nilai Klasikal Prasiklus dan Siklus I
56
Pelaksanaa proses belajar mengajar pada siklus I dengan sub tema
Keunggulan Potensi Sumber Daya Alam Antar Region, sudah menerapkan
model pembelajaran kooperatif TGT. Hasil pada siklus I telah
menunjukkan adanya peningkatan rata-rata klasikal apabila dibandingkan
dengan pra siklus yaitu dari 72,7 menjadi 75.87 pada siklus I. Peningkatan
juga terjadi pada presentase ketuntasan hingga 20,58% dimana pada pra
siklus presentase ketuntasan mencapai 44,12% dan pada siklus I telah
mencapai 64,70%.
Berdasarkan tabel 4 dapat digambarkan menjadi grafik dibawah
ini:
Grafik 2. Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus dengan
Siklus I
Perolehan nilai pada Pra Siklus yang ditunjukkan oleh grafik 2.
untuk nilai klasikal adalah 72,7 sedangkan pada siklus I telah mengalami
peningkatan hingga 75,87. Nilai terendah pada pra siklus adalah 52 dan
Nilai Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Presentase Ketuntasan
Pra Siklus
57
pada siklus I telah meningkat menjadi 64. Presentase ketuntasan klasikal
pada Pra Siklus adalah 44,12% sedangkan pada siklus I telah meningkat
hingga 64,70%. Apabila diperhatikan hasil belajar IPS siswa kelas VIII B
telah mengalami peningkatan pada siklus I apabila dibandingkan dengan
hasil belajar Pra Siklus
Pada pelaksanaan siklus I masih banyak terjadi kekurangan
misalnya, tidak disampaikannya tujuan pembelajaran, kurangnya motivasi
yang diberikan oleh guru pada siswa, guru kurang menguasai alat peraga
dalam pembelajaran, guru kurang memberikan bimbingan dalam proses
pembelajaran, dan siswa masih mengalami kesulitan dalam penerapan
pembelajaran melalui model TGT. Hal tersebut juga berdampak pada
ketidak tercapaian target ketuntasan hasil belajar pada siswa di siklus I,
sehingga diadakan perbaikan dalam siklus II.
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum mencapai indikator
yang telah diterapkan, maka dilanjutkan dengan melaksanakan siklus II.
Pada Siklus II, guru memfokuskan dalam proses pembelajaran dan
membimbing siswa agar dapat mencapai ketuntasan. Pokok bahasan pada
siklus II adalah Sumber Daya Alam Strategis Sebagai Modal Dasar
Pembangunan Nasional Indonesia. Pertama, guru mengucapkan salam.
Kemudian guru memberikan penegasan terhadap materi yang akan
dibahas. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok secara acak dengan
58
kelompoknya dan dipersilahkan untuk berdisukusi selama 10 menit.
Kemudian guru memberikan permainan monopoli cerdas kepada
masing-masing kelompok lengkap dengan kartu soal yang harus terjawab dalam
permainan. Guru menjelaskan cara bermain monopoli tersebut, kemudian
siswa dalam kelompok dipersilahkan untuk bermain selama 10 menit.
Setelah permainan usai, siswa diberikan kesempatan untuk berebut
kedepan dan mengambil 1 kartu soal serta menjawabnya. Apabila jawaban
benar maka akan mendapat 1 point, apabila salah tidak akan mendapat
point. Kelompok dengan point terbanyak akan mendapatkan reward. Hasil
belajar siswa pada Siklus II disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 5. Hasil Belajar Sisiwa Pada Siklus II Kelas VIII B SMP
59
18 MACHICHA SAFIRA
LINDA HAPSARI
21 MARZYLITA ACNA
SAPUTRI
27 ROSHINTA MARIA
KANDINI
64 72 83 Meningkat Tuntas
60 RORIYATI
29 TRIO MARGO
SUDARSONO
68 76 83 Meningkat Tuntas
30 UTARILA YANUARTI 60 64 73 Meningkat BelumTuntas
Sumber: Hasil penelitian tanggal 13 Februari 2017
Berdasarkan penelitian pada Siklus II ini, seluruh siswa kelas VIII
B yang berjumlah 34 mengikuti tes. Hasil belajar siswa pada Siklus II
menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan hasil belajar
Siklus I. Pada Siklus ini, semua siswa mengalami peningkatan hasil
belajar, seperti yang telah disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 6. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II
No Aspek
4 Presentase Ketuntasan 64,70% 91,17% 26,44%
Dari Siklus II hasil nilai rata-rata klasikal yang diperoleh siswa
mencapai 81,52, meningkat hingga 5,65 apabila dibandingkan dengan
rata-rata klasikal pada siklus I yaitu 75,87. Presentase ketuntasan juga
mengalami peningkatan pada Siklus II, yaitu mencapai 91,17% apabila
61
dibandingkan dengan Siklus I yaitu 64,70%. Kenaikannya mencapai
26,44%. Dari 34 siswa kelas VIIIB, ada 3 siswa yang belum mencapai
kriteria ketuntasan (KKM=75).
Berdasarkan tabel 6. dapat digambarkan menjadi grafik dibawah
ini:
Grafik 3. Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I dengan Siklus II
Perolehan nilai yang ditunjukkan pada grafik 3. Untuk
rata-rata klasikal pada Siklus I mencapai 75,87 dan mengalami peningkatan di
Siklus II hingga mencapai nilai 81,52. Nilai tertinggi pada siklus I adalah
84 dan meningkat pada Siklus II yaitu 90, sedangkan nilai terendah pada
Siklus I adalah 64 dan pada siklus II mencapai 73. Presentase ketuntasan
pada siklus I adalah 64,70% dan meningkat pada Siklus II menjadi
91,17%. Dalam pelaksanaan siklus II kekurangan di siklus I telah
mengalami perbaikan seperti penyampaian tujuan pembelajaran, selain itu
0
Rata-rata Klasikal Nilai Terendah Nilai Tertinggi Presentase Ketuntasan
Siklus I
62
siswa juga telah paham dengan pembelajaran menggunakan model Teams
Games Tournament.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rata-rata Klasikal Ketuntasan Belajar Siswa
Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran TGT
mengalami peningkatan, seperti ditunjukkan oleh perolehan nilai tiap
siklus yang dapat dilihat dari tabel dibawah:
Tabel 7. Nilai Klasikal( Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II)
No Aspek
Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Rata-rata Klasikal 72,7 75,87 81, 52
2 Nilai Terendah 52 64 73
63
Tabel dapat dijelaskan dengan memperhatikan grafik dibawah ini:
Grafik 4. Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Pada grafik 4. menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata
klasikal pada Pra Siklus dengan Siklus I yaitu dari 72,7 menjadi 75,87
dengan kenaikan mencapai 3,17 angka. Nilai rata-rata klasikal pada siklus
I ke siklus II juga mengalami peningkatan, yaitu dari 75,87 meningkat
hingga angka 5,65 yang menjadikan nilai rata-rata klasikal pada Siklus II
mencapai 81,52. Nilai terendah pada Pra Siklus adalah 52 dan meningkat
pada Siklus I mencapai 12 angka menjadi 64. Nilai terendah pada Siklus I
64mengalami kanikan hingga 9 angka pada Siklus II menjadi 73. Nilai
Rata-rata Klasikal Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Pra Siklus
Siklus I
64
klasikal kelas VII B SMP Negeri 1 Ampel mengalami peningkatan pada
setiap Siklus.
Presentase ketuntasan klasikal siswa pada pelajaran ips dapat
dijelaskan menggunakan tabel dibawah:
Tabel 8. Presentase Ketuntasan Klasikal
No Tahap Perbaikan
Presentase
Belum Tuntas Tuntas
1 Pra Siklus 55,88% 44,11%
2 Siklus I 35,29% 64,70%
3 Siklus II 8,82% 91,17%
Berdasarkan tabel 8, maka disusun grafik untuk memperjelas
seperti yang ada di bawah ini:
Grafik 5. Presentase Ketuntasan Klasikal
Dilihat dari presentase ketuntasan klasikal pada Pra Siklus sebesar
44,11% meningkat menjadi 64,70% pada Siklus I dan meningkat lagi pada
65
pembelajaran dengan menggunakan mosel Teams Games Tournament
(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1
Ampel dalam mata pelajaran IPS.
2. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Teams Games
Tournament
Setelah melaksanakan siklus I dan siklus II, maka peneliti menemukan
beberapa kelabihan dan kekurangan dari model pembelajaran Teams
Games Tournament, yaitu:
1) Kelebihan
a. Terdapat interaksi yang baik antara siswa dengan guru
b. Siswa dapat bekerjasama dalam satu kelompok dan dapat menjalin
interaksi positif didalam kelompok
c. Siswa lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapat atau
jawaban kepada teman satu kelas dan guru
d. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan dalam permainan secara
kelompok
e. Siswa mampu termotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama
didalam kelompok
f. Mampu meningkatkan presentase hasil belajar siswa hingga
66
2) Kekurangan
a. Guru terkadang kekurangan waktu dalam menyeimbangkan atara
permainan dengan penyampaian materi. Sebab siswa cenderung
lebih suka bermain dan menghabiskan waktunya untuk permainan.
Oleh karena itu ketegasan dari guru dalam memberikan batasan
waktu sangat perlu dalam pelaksanaan prosen pembelajaran
dengan model permainan kelompok.
b. Suasana didalam kelas terkadang kurang kondusif dan ramai akibat
permainan yang diterapkan didalam pembelajaran. Sehingga guru
harus lebih bijaksana dan mampu menguasai kondisi didalam
kelas.
c. Pada pertemuan pertama dalam permainan biasanya siswa masih
bingung dalam menjalankan permainan daidalam kelompok, akan
tetapi dengan bantuan penjelasan guru disertai LKS siswa dapat
lebih paham cara melaksanakan permainan dalam pembelajaran.
3) Kendala yang ditemukan
Pada siklus pertama siswa cenderung pendiam dan pasif, selain itu
siswa masih sulit dikondisikan untuk berkumpul dengan kelompok dan
menata meja kursi untuk permainan kelompok. Pada saat permainan
berlangsung belum semua siswa aktif untuk berpendapat dan berdiskusi
dengan teman satu kelompok. Saat pertandingan untuk berebut skor hanya
satu dua kelompok yang bersemangat untuk kedepan dan mengambil kartu
67
Pada siklus II siswa menjadi terlalu aktif dan berebut ingin kedepan
untuk menjawab pertanyaan dari kartu soal yang disiapkan oleh guru.
Sehingga suasana kelas cenderung ramai untuk berebut menjadi orang
pertama yang akan kedepan mengumpulkan nilai terbanyak. Untuk
kelompok yang mendapatkan nilai terbanyak diberikan reward berupa