• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PAVING BLOCK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PAVING BLOCK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI

UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PAVING BLOCK

Sri Lestari Pangestu

Mahasiswa Program Studi Teknik Industri

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

srilestaripangestu@yahoo.co.id

Abstract–The street and building infrastructure increase in West Kalimantan, it make the building material requirement increased, one of them is paving block. Paving block is the building material that used to floor construction of park, padestrian and car park of the shop. The increase of paving block requested effected that there are small and middle industry X. The quality product of paving blocks were low. Because the surface of the product looks rugged and sometimes there were bumpy part.

According to the trial result of pressure strength from 40 paving block samples which 7 days old produced by small and middle industry X, obtained that the pressure strength everage result with 28 days correlation is 6,47 Mpa. This score showed that teh paving block pressure strength produced didn’t filfill the SNI standart 03-0691-1996 as yet. The Taguchi Method is one of the quality control method to get optimal factor setting to increase the product quality. This research intends to identify the main factors which influential significantly to the paving block pressure strength, projecting teh material composition according of the optimum factor and level to get the pressure strength so it be able to reach quality B specification decide by SK SNI 03-0691-1996.

The destination of the quality characteristic in this research is larger the better. This research defines 4 control factors, they are water quantity, cement composition:sand, grit stone quantity and shaken duration. It used two levels with four replication so the orthogonal matrix is L8(27). According the confirmation experiment, the research result gives the material combination in paving block production so the pressure strength able to reach quality B which decide by SNI. There are rhe optimum factor and level, first is water factor on level 1 as big as 7,5 litre (A1), then the comparison of cement composition and sand on level 1 is 1:1 (B1) or cement composition is 20 litre and sand is 35 litre, grit stone quantity on level 1 is 15 litre (C1) and shaken duration on level 2 in 6 seconds (D2).

Keywords– Desain Eksperimen Taguchi, Paving Block, Larger the better, kuat tekan.

1. Pendahuluan

Paving block merupakan salah satu material alternatif yang digunakan dalam pemasangan lantai untuk taman, untuk pejalan kaki dan pelataran parkir toko.Industri kecil dan menengah X adalah salah satu perusahaan di kota Pontianak yang memproduksi paving block. Paving block yang diproduksi dan dipasarkan oleh industri kecil dan menengah X rata-rata hanya berumur 3-5 hari. Hal ini didasarkan karena permintaan yang sangat meningkat. Secara teori, bata beton (paving block) akan mencapai kuat tekan maksimal pada umur 28 hari. Berdasarkan pengujian kuat tekan 40 paving block produk perusahaan yang berumur 7 hari dengan korelasi 28 hari, menunjukan nilai rata-rata kuat tekan sebesar 6,47 Mpa. Nilai kuat tekan tersebut menunjukan produk perusahaan yang diuji pada umur 7 hari dengan nilai korelasi beton 28 hari belum memenuhi standar SNI 03-0691-1996.Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, paving block yang diproduksiperusahaan masih memiliki permukaan yang tidak rata, terkadang terdapat repih bahkan retak.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 03-0691-1996) syarat mutu bata beton (paving block) meliputi sifat tampak, ukuran, sifat fisika, dan ketahanan terhadap natrium sulfat. Klasifikasi mutu bata beton dikelompokan menjadi empat kelompok mutu, yaitu bata beton mutu A untuk penggunaan jalan, mutu B untuk penggunaan pelataran parkir, mutu C untuk pejalan kaki, dan mutu D untuk penggunaan taman.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk memperbaiki kualitas paving block yang diproduksi oleh industri kecil dan menengah X. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi bahan baku yang tepat agar diperoleh paving block yang memenuhi spesifikasi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas paving block dan menentukan komposisi yang tepat adalah dengan menggunakan desain eksperimen Taguchi.

(2)

2. Teori Dasar

Menurut SNI 03-0691-1996, pengertian bata beton (paving block) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu. Standar mutu yang harus dipenuhi paving block untuk lantai adalah sifat tampak, ukuran, sifat fisika dan ketahanan terhadap natrium sulfat.

Taguchi, G. 1949, mencetuskan metode Taguchi yang merupakan metodologi baru dalam bidang teknik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses serta dalam dapat menekan biaya dan resources seminimal mungkin.Metode Taguchi menggunakan seperangkat matriks khusus yang disebut Matriks Ortogonal atau Orthogonanl Array (OA). Matriks standar ini merupakan langkah untuk menentukan jumlah eksperimen minimal. Bagian terpenting dari metode Matriks ortogonal terletak pada pemilihan kombinasi level variabel-variabel input masing-masing eksperimen.

Menentukan Matriks Orthogonal

Sebelum menentukan matriks orthogonal yang akan digunakan, terlebih dahulu menentukan faktor-faktor kontrol. Penentuan faktor-faktor-faktor-faktor kontrol dengan menggunakan diagram sebab akibat, seperti yang ditunjukan pada gambar berikut :

Jumlah air yang tidak sesuai komposisi Lama Penjemuran Lama Pengguncangan

Pasir yang banyak mengandung lumpur Keterampilan Operator yang berbeda Suhu lingkungan Manusia Metode Material Mesin

Kuat Tekan Tidak memenuhi Standar Lingkungan

Jumlah debu batu tidak sesuai komposisi Perbandingan

semen & agregat tidak sesuai komposisi Lama pengadukan Kekuatan Pengguncangan Konstan Kecepatan Pengadukan Konstan

Gambar 3.1 Diagram Sebab AkibatKuat Tekan tidak Memenuhi Standar

Adapun faktor-faktor kontrol yang ditetapkan antara lain jumlah air (A), komposisi semen:pasir (B), jumlah debu batu (C) dan lama pengguncangan (D). Level faktor yang didigunakan adalah 2 leveldengan 4 kali replikasi.

Tabel 4.1 Level Faktor

No Faktor Level 1 Level 2

1 Jumlah Air 7 liter 8,5 Liter 2 Komposisi Semen :

Agregat

20 liter 40 liter 3 Pasir ± 50 liter ± 85 liter 4 Jumlah Debu Batu ± 15 liter ± 20 liter 5 Lama Pengguncangan ± 3 detik -

Sumber : Studi Lapangan, 2012

Bentuk matriks orthogonalnya yaitu :

Orthogonal array yang dipilih yaitu L8 (2 7

), dengan bentuk matriks seperti pada tabel 2.1 berikut ini : Tabel 2.1 Bentuk Matriks Orthogonal L8 (27)

Trial Kolom/Faktor A B AxB C BxC D B x D 1 1 1 1 1 1 1

1

2 1 1 1 2 2 2

2

3 1 2 2 1 1 2

2

4 1 2 2 2 2 1

1

5 2 1 2 1 2 1

2

6 2 1 2 2 1 2

1

7 2 2 1 1 2 2

1

8 2 2 1 2 1 1

2

Sumber : Soejanto, I., 2009 Analysis Of Variance (ANOVA)

Analysis Of Variance atau Analisis variansi dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang berpengaruh secara signifikan terhadap data-data respon hasil pengujian kuat tekan paving block di laboratorium. Tabel ANOVA yang digunakan adalah ANOVA dua arah seperti di bawah ini :

Tabel 2.2 Tabel ANOVA Dua Arah Sumber Variasi Derajad Bebas (db) SS MS Faktor A VA SSA MSA Faktor B VB SSB MSB Faktor C VC SSC MSC Faktor D VD SSD MSD Total VT SST MST Error Ve SSe

Sumber : Soejanto, I., 2009 VA = banyak level – 1 SSA = *∑ ( ) +- MSA = SSe = SSt – SSm – Ssfaktor dimana ; SSt = ∑ Sm = n x ̅

Dalam perhitungan ANOVA, Taguchi menerapkan prosedur penggabungan faktor ( pooling-up) untuk mengabaikan kontribusi dari faktor yang tidak signifikan. Aturan pooling-up Taguchi dimulai dari faktor yang tidak signifikan yang memiliki nilai jumlah kuadrat (sum of squares) terkecil digabungkan ke dalam error, yang disebut pooled error. Perhitungan pooling up faktor dilakukan bersama nilai F-rasio, dengan menggunakan rumus :

(3)

Taguchi merekomendasikan pooling dilakukan sampai derajad bebas pooled error mendekati atau sama dengan ½ dari derajad bebas total.

Persen Kontribusi

Setelah penggabungan (pooling) telah optimal, selanjutnya menghitung nilai SS’ dan persen kontribusi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yanng diberikan oleh masing-masing faktor dan interaksi dengan rumus :

dimana SS’ adalah :

Prediksi rata-rata Kondisi Optimum

Setelah diperoleh faktor yang optimal beserta levelnya pada suatu eksperimen selanjutnya dihitung prediksi nilai rata-rata dan rata-rata rasio S/N untuk kondisi optimum.Tujuan dari perhitungan ini adalah untuk memprediksi nilai rata-rata dan rata-rata rasio S/N. ̂ = ̅ - (̅̅̅ - ̅ ) + (̅̅̅ - ̅ ) = ̅̅̅ + ̅̅̅ - ̅ √ dimana ; Eksperimen Konfirmasi

Eksperimen konfirmasi ini dilakukan untuk memverifikasi prediksi kondisi optimum yang telah dihasilkan pada pengolahan data.Perhitungan yang dilakukan pada eksperimen konfirmasi adalah menentukan mean data, menghitung nilai rasio S/N dan membuat central limit (Cl) serta interval kepercayaannya. Interval kepercayaan adalah nilai maksimum dan minimum dimana diantara nilai kedua.

√ [ ] dimana:

r : banyaknya eksperimen

3. Hasil Eksperimen

Berikut disajikan data hasil eksperimen pengujian kuat tekan paving blockdengan 4 kali replikasi.

Tabel 3.1 Data Pengujian Kuat Tekan Paving BlockRancangan Eksperimen

eksp Replikasi (fc-Mpa) Jumlah Mean

R1 R2 R3 R4 1 26,90 30,46 24,36 28,42 110,15 27,54 2 19,29 18,53 16,50 13,45 67,76 16,94 3 13,70 13,20 10,91 11,93 49,74 12,44 4 12,69 8,12 10,15 7,61 38,58 9,64 5 13,20 16,75 16,50 17,26 63,70 15,93 6 17,77 13,70 17,51 12,69 61,67 15,42 7 27,16 20,81 21,57 25,13 94,67 23,67 8 12,18 17,00 13,70 14,21 57,10 14,28 Jumlah 135,84 Rata-rata 16,98 Menghitung Rasio S/N

Nilai rasio S/N dihitung dari setiap eksperimen untuk mengetahui nilai yang sangat berpengaruh terhadap karateristik kualitas yang dimaksud.

Tabel 4.1

⁄ ( ∑

)

Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Rasio S/N

Berdasarkan hasil perhitungan nilai rasio S/N kuat tekan paving block di atas, nilai respon rasio S/N kuat tekan paving block hasil pengujian dari pengaruh masing-masing faktor dapat dilihat pada table 3.3.

Tabel 3.3 Respon Rasio S/N Kuat Tekan Paving Blockdari Pengaruh Faktor

A B AxB C BxC D BxD

Level 1 23,50 25,10 25,82 25,43 24,22 23,67 24,67

Level 2 24,40 22,80 22,08 22,47 23,68 24,23 23,23

Selisih 0,90 2,30 3,73 2,96 0,54 0,56 1,45

Rangking 5 3 1 2 6 7 4

Eksp Replikasi (fc-Mpa) S/N

R1 R2 R3 R4 1 26,90 30,46 24,36 28,42 28,71 2 19,29 18,53 16,50 13,45 24,32 3 13,70 13,20 10,91 11,93 21,79 4 12,69 8,12 10,15 7,61 19,18 5 13,20 16,75 16,50 17,26 23,89 6 17,77 13,70 17,51 12,69 23,48 7 27,16 20,81 21,57 25,13 27,33 8 12,18 17,00 13,70 14,21 22,91 Jumlah 191,60 Rata-rata 23,95

(4)

20 22 24 26 A1 A2 B1 B2 AxB1AxB2C1 C2 BxC1BxC2D1 D2 BxD1BxD2 Faktor level R at a-ra ta

Gambar 3.1 Respon Rasio S/N dari Pengaruh Faktor

ANOVA dan Persen Kontribusi

Anova Rasio S/N dan persen kontribusi yang telah dilakukan pooling up terhadap faktor A. C, BxC, dan D dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4 Persen Kontribusi Terhadap Nilai Rasio S/N

Sumber v SS MS SS' p (%) B 1 10,549 10,549 -10,801 -1,70 AxB 1 27,874 27,874 6,524 1,02 C 1 17,515 17,515 -3,835 -0,60 BxD 1 4,193 4,193 -17,157 -2,70 error 27 576,443 21,350 Total 31 636,573

Prediksi Kondisi Optimum

Setelah diketahui faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap rasuon S/N kuat tekan paving block optimum adalah :

faktor (AxB) : faktor A level 1 dan faktor B level 1 faktor B1 : faktor B level 1

faktor C1 : faktor C level 1

faktor (BxD) : faktor B level 1 dan faktor D level 2 Model persamaannya rata-rata kuat tekan paving block adalah :

= ̅ [ ̅̅̅̅̅̅ ̅ ̅̅̅ ̅ ̅̅̅ ̅ ] ̅̅̅ ̅ ̅̅̅ ̅ [ ̅̅̅̅̅̅̅ ̅ ̅̅̅ ̅ ̅̅̅ ̅ ] = 23,95 + [(26,51-23,95) - (23,50-23,95) – (25,10– 23,95)] + (25,10-23,95) + (25,43–23,95) + [(25,40– 23,95) – (25,10-23,95) – (24,23-23,95)]= 28,47 Sedangkan interval kepercayaan rata-rata kuat tekan paving block pada tingkat kepercayaan 90% adalah sebagai berikut :

Diketahui F(0,10;1;27) = 2,90 dan MSe = 21,35, maka :

Eksperimen Konfirmasi

Eksperimen konfirmasi dilakukan dengan 10 sampel dengan level pada kondisi optimum. Kuat tekan dari 10 sampel paving block pada kondisi optimum mengahsilkan nilai rata-rata 28,88 Mpa.

√ [

]

interval kepercayaan untuk rata-rata adalah :

Sedangkan interval kepercayaan rasio S/N eksperimen konfirmasi adalah sebagai berikut :

√ [

]

interval kepercayaan untuk variabilitas adalah :

Berdasarkan hasil perhitungan interval kepercayaan pada tingkat kepercayaan 90%didapat bahwa rata-rata pada eksperimen konfirmasi berada pada interval kepercayaan eksperimen Taguchi. Hasil analisanya dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini : Tabel 3.5 Perbandingan Peningkatan Nilai Kuat

Tekan Paving Block

Berdasarkan interpretasi hasil perhitungan kuat tekan paving block yang terlihat pada tabel di atas, nilai rata-rata dan variabilitas eksperimen Taguchi ke eksperimen konfirmasi mengalami peningkatan. Oleh karena itu, kombinasi optimal faktor-faktor tersebut diatas terbukti dapat meningkatkan kekuatan tekan paving block.

4. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap kuat tekan paving block, merancang komposisi bahan pembuatan paving block, dan menghasilkan

Respon (Kuat Tekan paving block) Prediksi Optimasi Eksperimen Taguchi Rata-rata ( 24,10 2,21 Variabilitas (S/N) 28,47 28,47 ± Eksperimen Konfirmasi Rata-rata ( 28,88 28,88 ± Variabilitas (S/N) 29,036 29,036 ±

(5)

eksperimen konfirmasi berdasarkan berdasarkan faktor dan level optimal. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap kuat tekan paving block adalah jumlah air, komposisi semen:pasir, jumlah debu batu, dan lama pengguncangan.

2. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data dari rancangan eksperimen Taguchi dihasilkan komposisi bahan berdasarkan faktor dan level yang optimal yaitu faktor air pada level 1 sebesar 7,5 liter (A1), perbandingan komposisi semen dan

pasir pada level 1 sebesar 1:1 (B1) atau 20 liter

semen dan 35 liter pasir, jumlah debu batu pada level 1 sebesar 15 liter dan lama pengguncangan pada level 2 selama 6 detik (D2). Hasil eksperimen

menunjukan nilai rata-rata sebesar 2,21 Mpa.

3. Berdasarkan eksperimen konfirmasi yang telah dilakukan menunjukkan nilai rata-rata dan variabilitas (S/N) pada kondisi eksperimen Taguchi mengalami peningkatan pada eksperimen konfirmasi, hal ini sesuai dengan karakteristik kualitas yang dituju, yaitu larger the berter. Nilai rata-rata pada eksperimen Taguchi menunjukan nilai sebesar 24,10 ± sedangkan pada kondisi eksperimen konfirmasi menunjukan nilai rata-rata sebesar 28,88 ± . Nilai variabilitas (S/N) pada eksperimen Taguchi ke eksperimen konfirmasi juga menunjukan peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa kombinasi optimal faktor-faktor tersebut diatas terbukti dapat meningkatkan kekuatan tekan paving block.

Referensi

[1] Damaris, R.A, 2011. Optimasi Kuat Tekan dan Daya Serap Air dari Batako yang Menggunakan Bottom Ash dengan Pendekatan Respon Serentak. Power Point Sidang Thesis Program Studi Magister Manajemen, ITS. Surabaya.

[2] Hartono, Mohammad, 2012. Meningkatkan Mutu Produk Plastik dengan Metode Taguchi.

[3] Julianingsih dan Aysia, D.A.Y., 2004. Penentuan Komposisi Bahan Baku Optimal Produk Kecap X Dengan Menggunakan Taguchi. Jurnal Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra. Surabaya

[4] Malissa, Harun, 2011. Studi Kelayakan Kualitas Batako Hasil Produksi Industri Kecil di Kota Palu. Media Litbang (ISSN : 1979-5971). Sulawesi Tengah.

[5] Mulyono, Tri. 2005. Teknologi Beton. Andi Offset. Yogyakarta.

[6] Noer, Ahmad dan Sugito. 2011. Statistika Lanjutan. Universitas Jenderal Sudirman. Yogyakarta. [7] Parkhan, Ali dan Ranita Eka P.A. 2008. Setting

Kombinasi Level Faktor Optimal Pembuatan Produk Toples Menggunakan Metode Taguchi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

[8] Setyanto., N. W., dkk. 2011. Peningkatan Kualitas Patchouli Alcohol Pada Proses Redestilasi Hasil Minyak Nilam Menggunakan Desain Eksperimen Taguchi. Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri & Kongres BKSTI VI, Hal II A-196. [9] Soejanto, Irwan. 2009. Desain Eksperimen dengan

Metode Taguchi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

[10] Standar Nasional Indonesia-03-0691-1996. 1996. SNI Bata Beton (Paving Block). Dewan Standarisasi Nasional.

[11] Standar Nasional Indonesia T-04-1990-F

[12] Suparti, Erni, Retno Wulan D., dan eko P. 2008. Penentuan Setting Level Optimal Pada Pemanfaatan Abu Sekam Padi Untuk Meningkatkan Kualitas Paving Block Menggunakan Metode Eksperimen Taguchi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. [13] Suparti, Erni, Retno Wulan D., dan eko P. 2008.

Penentuan Setting Level Optimal Pada Pemanfaatan Abu Sekam Padi Untuk Meningkatkan Kualitas Paving Block Menggunakan Metode Eksperimen Taguchi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. [14] Yusuf W., Yogi. 2005. Usaha Pencapaian Standar

Mutu Bata Beton SNI 03-0348-89 Melalui Penentuan Level Parameter Proses Dengan Metode Taguchi. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Biografi

Sri Lestari Pangestu, lahir di Pontianak pada tanggal 27 Oktober 1990. Penulis memulai pendidikan dasar di SD Negeri 67 Pontianak dan lulus pada tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SLTP Negeri 1 Pontianak, lulus pada tahun 2005. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 3 Pontianak dan lulus pada tahun 2008. Kemudian melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi pada tahun 2008 dan diterima menjadi mahasiswa Universitas Tanjungpura, pada program studi Teknik Industri, jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik.

Gambar

Tabel 2.1 Bentuk Matriks Orthogonal L 8  (2 7 )
Tabel 3.1 Data Pengujian Kuat Tekan Paving
Tabel 3.4 Persen Kontribusi Terhadap Nilai Rasio S/N  Sumber   v  SS  MS  SS'  p (%)  B  1  10,549  10,549  -10,801  -1,70  AxB  1  27,874  27,874  6,524  1,02  C  1  17,515  17,515  -3,835  -0,60  BxD  1  4,193  4,193  -17,157  -2,70  error   27  576,443  21,350        Total   31  636,573

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi pemasangan kapasitor seri ini juga memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan kapasitor shunt yaitu kapasitor seri akan lebih banyak menghasilkan

Peningkatan NTP Provinsi Maluku Utara Januari 2015 disebabkan oleh naiknya NTP pada tiga subsektor yaitu Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,19 persen, NTP

Adapun tujuan dari teknik modeling adalah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dengan cara meniru tingkah laku model yang memiliki kedisiplinan belajar

(4) Kemampuan mengembangkan karir, dapat dilihat bahwa dari 50 peserta pelatihan (responden) dengan presentase 84,8% (sangat baik) menunjukkan bahwa pelatihan yang

Telah melaksanakan seluruh kegiatan Program Pengalaman Latihan Terpadu (PPL-T) di sekolah ini, sesuai ketentuan/kegiatan yang digariskan dalam program Unit

Meski Bappeda telah memperoleh informasi memadai tentang BDT, SKPD selaku pelaksana program di daerah tidak memperoleh informasi yang sesuai tentang BDT. Informasi pokok tentang

Lift atau elevator ini digunakan untuk transportasi manusia atau barang secara vertikal, yang dilengkapi dengan kereta (car) dan digerakkan dengan motor, bergerak pada

Selanjutnya mengacu pada Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000