• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN. peranan penting pada setiap instansi pemerintah dan juga badan-badan swasta, sebagaimana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN. peranan penting pada setiap instansi pemerintah dan juga badan-badan swasta, sebagaimana"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting pada setiap instansi pemerintah dan juga badan-badan swasta, sebagaimana dikemukakan oleh Sedarmayanti (2001 : 134) Tata kerja merupakan cara-cara pelaksanaan kerja yang seefisien mungkin atas sesuatu tugas dengan mengingat segi-segi tujuan, peralatan, fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang, dan biaya yang tersedia.

Prosedur adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukkan adanya suatu urutan tahap demi tahap serta jalan yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu bidang tugas. Sedangkan sistem kerja merupakan suatu rangkaian tata kerja yang kemudian membentuk suatu kebulatan pola tertentu dalam rangka melaksanakan sesuatu bidang pekerjaan. Prosedur kerja dan sistem kerja adalah suatu pernyataan tertulis yang menguraikan pelaksanaan kerja, rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain, fungsi, tugas- tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek–aspek pekerjaan tertentu lainnya yang membentuk satu kebulatan pola tertentu dalam rangka melaksanakan sesuatu bidang pekerjaan. Perusahaan yang memiliki modal dan tenaga kerja yang lengkap kebanyakan tidak dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan semula. Hal ini dapat terjadi karena kurang baiknya pelaksanaan prosedur dan sistem kerja pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu organisasi yang ingin mencapai tujuan dan hasil yang memuaskan harus mampu melalui prosedur dan sistem kerja yang dibuat dengan tepat, dapat dilakukan standarisasi dan pengendalian kerja. Badan usaha mengharapkan pegawai yang memiliki prosedur dan sistem kerja yang baik agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu kepuasan akan

(2)

didapatkan oleh semua pihak. Peluang inilah yang di tanggapi oleh Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam.

Usaha simpan pinjam merupakan salah satu usaha yang telah berakar dan dikenal secara luas oleh anggota koperasi dan masyarakat di Indonesia. Usaha ini adalah salah satu usaha lembaga keuangan non bank dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya dari dan untuk anggota, calon anggota, koperasi lain dan anggotanya. Pada umumnya usaha simpan pinjam di Indonesia tumbuh karena sulit mendapatkan bantuan permodalan melalui sistem pemberian perkreditan kredit dari perbankan.

Koperasi merupakan salah satu jenis badan hukum yang salah satu usahanya begerak dalam bidang simpan pinjam. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI. Belanda yang khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan, mengeluarkan UU no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu:

• Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi

• Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa

• Harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral

(3)

Koperasi menjamur kembali hingga pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi Kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Berdasarkan sejarah dan perkembangannya tujuan pendirian koperasi adalah untuk membantu meringankan beban masyarakat melalui anggota koperasi. Artinya keberadaan koperasi bukanlah didasarkan atas pertimbangan ekonomis atau mencari keuntungan semata, keberadaan koperasi ditujukan untuk membantu masyarakat golongan ekonomi lemah. Sangat disadari bahwa prosedur dan sistem kerja pada jasa pelayaan simpan pinjam belum dapat dikatakan baik, artinya masih banyak dihadapkan pada berbagai kendala. Hal itu disebabkan oleh tidak efisiennya sisterm kerja.

. Dalam hal ini pengurus dan badan pemeriksa serta pelaksana usaha, seperti manajer dan karyawan koperasi, kebanyakan belum memiliki keterampilan yang memadai ataupun jiwa usaha yang diperlukan. Dengan demikian dalam melaksanakan pengelolaan organisasi dan usahanya, banyak koperasi yang belum dapat berjalan seperti yang diharapkan. Jiwa wirausaha dan wirakoperasi yang sangat diperlukan dalam pengembangan usaha koperasi, tampaknya masih merupakan hal yang sulit dimiliki oleh sebagian besar koperasi dalam waktu yang singkat. Adanya kemungkinan yang akan timbul dalam penyelenggaraan tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja yang tidak efisien dapat mengakibatkan sulitnya pimpinan dalam mengambil

(4)

keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi suatu masalah sehingga dapat terjadi penyimpangan, penyalahgunaan kekuasaan dan sulitnya melakukan pengawasan dan pemeriksaan dengan cepat. Mengingat pentingnya peranan tata kerja,prosedur kerja, dan sistem kerja dalam meningkatkan efisiensi kerja sebuah kantor atau instansi pemerintah ataupun swasta, maka penulis terdorong dan tertarik untuk membahas tentang PROSEDUR DAN SISTEM KERJA PADA PELAYANAN JASA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT”

A. Perumusan Masalah

Organisasi yang mencakup fungsi, tugas dan kewenangan tiap-tiap komponen organisasi dilakukan dalam rangka menciptakan keteraturan. Kegiatan manajemen perusahaan adalah sebuah kegiatan pengelolaan sebuah sistem yang terdiri dari beberapa unsur yang saling berhubungan dan saling bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.

Dengan kata lain apabila salah satu unsur tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya, maka akan dapat mempengaruhi fungsi pada unsur yang lain, dan pada akhirnya akan menggangu sistem secara keseluruhan. Hal inilah yang menyebabkan pentingnya sebuah pemahaman tentang tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja agar terciptanya suasana yang teratur, efektif dan efisien. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti uraikan di atas maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana prosedur dan sistem kerja pada Koperasi Serai Serumpun Langkat?

b. Bagaimana pengaruh prosedur dan sistem kerja pada kinerja Koperasi Serai Serumpun Langkat?

(5)

Adapun yang menjadi tujuan penelitian pada penyusunan tugas akhir ini yaitu:

a. Untuk mengetahui tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada Koperasi Serai Serumpun Langkat.

b. Untuk mengetahui peran tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja dalam mempengaruhi kinerja pada Koperasi Serai Serumpun Langkat.

c. Melakukan penilaian terhadap peranan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada Koperasi Serai Serumpun Langkat.

C. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Badan Usaha/Koperasi

Skripsi minor ini kiranya dapat menjadi bahan masukan untuk keputusan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Sehingga badan usahanya dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Dapat menjadi bahan koreksi dalam rangka perbaikan apabila terdapat kelemahan-kelemahan dalam menjalankan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja di suatu badan usaha.

2. Bagi Penulis

Untuk memperdalam Ilmu Pengetahuan dan wawasan berpikir mengenai prosedur dan sistem kerja pada pelayanan jasa simpan pinjam di koperasi. Serta dapat menerapkan ilmu-ilmu dan teori-teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dan membandingkannya dengan kenyataan yang terjadi dan dapat diambil manfaatnya semaksimal mungkin.

(6)

Sebagai bahan masukan bagi yang membutuhkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pelayanan jasa serta dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian pada masa yang akan datang.

D. Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien dan sistematis.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara langsung pada Koperasi Serai Serumpun yang berlokasi di Jl. Merdeka Nomor 5 Lk 12. Kelurahan Pekan Tanjung Pura. Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

2. Sumber Data

Sumber Data yang digunakan bersumber dari : a. Informan

Informan merupakan tumpuan pengambilan data bagi peneliti dalam mengungkapkan permasalahan penelutian. Menurut Bungin (2007:76) informan penelitian adalah subyek yang memahami informasi tentang obyek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami obyek penelitiannya.

Adapun informan dari penelitian ini adalah : a. Pimpinan Koperasi Serai Serumpun

b. Pegawai atau staf Koperasi Serai Serumpun c. Anggota Koperasi Serai Serumpun

(7)

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari berbagai buku, bahan kuliah serta sumber lainnya yang diperoleh dari luar yang berguna untuk melengkapi data primer yang telah dikumpulkan. Data berupa laporan keuangan dan informasi lainnya.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Interview/wawancara

Merupakan teknik yang digunakan dengan cara interview atau wawancara dengan pihak perusahaan yang memiliki wewenang dalam memberikan informasi data yang berkaitan dengan objek penelitian.

b. Studi Dokumentasi

Merupakan teknik untuk mendapatkan data dan informasi yang relevan yaitu melalui dokumen, dan kertas-kertas kerja, sehingga mempunyai pemahaman yang cukup dengan menelaah permasalahan yang diteliti.

c. Penelusuran data online

Metode ini dilakukan dengan penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data informasi online yang berupa data maupun informasi teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan cadangan dunia pada akhir tahun 2006 yaitu 1208,2 ribu juta barrel dan produksi pada tahun tersebut sebesar 81.663 ribu barrel per hari maka didapatkan R/P ration

Pada proses penataan, penata menemukan gaya atau style dari penata sendiri yaitu gerak – gerak dengan gaya romantis, temuan yang lain adalah bahwa ketika melakukan

Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

Dengan ini mengajukan surat permohonan pengunduran diri dari PT.Panca Usahatama Paramita terhitung mulai tanggal 20 Maret 2016. Surat ini saya buat atas kemauan diri sendiri, tanpa

Dengan surat ini bermaksud mengajukan permohonan pengunduran diri dari Penerimaan Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang tahun ajaran 2015/2016 dikarenakan tingginya biaya UKT,

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pemberian Kewenangan Kepada Empat

Garis-garis yang tercipta di dalam lukisan ini antara lain sebagai berikut: garis lengkung terbentuk dari perbedaan antar hijau tua pada subyek manusia dan warna biru

Ibu balita bersikap tetap datang ke posyandu walaupun merasa balitanya sehat (100%), menyatakan mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh posyandu secara rutin (100%), para ibu