• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koto H Rancangan Hidraulik Terbaik pada Saluran Drainase Permukaan di Pabrik Gula Jatitujuh PTP (Persero) XIV Jatibarang Cirebon-Jabar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Koto H Rancangan Hidraulik Terbaik pada Saluran Drainase Permukaan di Pabrik Gula Jatitujuh PTP (Persero) XIV Jatibarang Cirebon-Jabar."

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Alcock R. 1986. Tractor-Implements Systems. Wesport: The Avi Publishing Company, Inc.

Anonim. 1982. Pedoman Budidaya Tebu Lahan di Lahan Kering. Yogyakarta: Lembaga Pendidikan Perkebunan.

Anonim. 1992. Pembudidayaan Tebu di Lahan Sawah dan Tegalan. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

ASAE. 1998. ASAE Standards. USA: American Society of Agricultural Engineers.

Baver LD, Gardner WH, Gardner WR. 1972. Soil Physics. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Das, Braja M. 1993. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis).

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Davies DB, Eagle DJ, Finney JB. 1993. Soil Management. Ipswich: Farming Press

Daywin FJ, Sitompul RG, Hidayat I. 1999. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kerin. Bogor: JICA-DGHE/IPB PROJECT/ADAET, Institut Pertanian Bogor.

French RH. 1985. Open-Channel Hydraulics. New York: McGraw-Hill Book Company.

Gill WR, Vanden Berg GE. 1968. Soil Dynamic in Tillage and Traction. United State of America: Agric.Res.Service. US Departement of Agriculture. Gangde CN, Kolte NN, Verma PP. 1996. Testing of Bullock-operated Variable

Width Sugarcane Ridger. Int J Agric Mech AALA ; 27:46-48

Hadisaputro S. 1990. Panduan Tekbologi Tebu Dua Ribu. Pasuruan: Pusat Penelitian Perkebunan Indonesia.

Hansen VE, Israelsen OW, Stringham GE. 1992. Dasar-dasar dan Praktek Irigasi. Tachyan EP, penerjemah. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hardiyatno HC. 1992. Mekanika Tanah I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hardjowigeno S. 1987. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Herlina E. 2003. Hubungan antara Tingkat Kepadatan Tanah dengan pF dan Permeabilitas pada Tanah Latosol Darmaga Bogor. [Skripsi]. Bogor: Fateta Institut Pertanian Bogor.

Kartasapoetra AG, Sutedjo MM, Pollein E. 1994. Teknologi Pengairan Pertanian (Irigasi). Jakarta: Bumi Aksara.

Kartohadikusumo, N. 1975. Proceedings Ikatan Ahli Gula Indonesia, Pertemuan II, Yogyakarta, 21-22 Maret 1975.

(2)

Koto H. 1984. Rancangan Hidraulik Terbaik pada Saluran Drainase Permukaan di Pabrik Gula Jatitujuh PTP (Persero) XIV Jatibarang Cirebon-Jabar.

[Skripsi]. Bogor: Fateta Institut Pertanian Bogor.

Liljedahl JB. Turnquist PK, Smith DW, Hoki M. 1989. Tractors and Their Power Units. New York: John Willey

Mandang T, Nishimura I. 1991. Hubungan Tanah dan Alat Pertanian. Bogor : JICA-DGHE-IPB PROJECT/ADAET.

Martin GH. 1984. Kinematika dan Dinamika Teknik. Setiyobakti, penerjemah. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mckyes F. 1985. Soil Cutting and Tillage. New York: Elsevier Science Publishing Company, Inc.

Nakazawa S. 1982. Farm Machinery Management. Japan: Japan International Cooperation Agency.

Nash WA. 1957. Theory and Problems of Strength of Materials. USA: McGraw-Hill Book Company.

Notojoewono W. 1970. Tebu. Djakarta: PT. Soeroengan.

Oezer Y. 1993. Agroteknologi Tebu Lahan Kering. Jakarta: Arikha Media Cipta. Pambudi S. 2004. Peningkatan Kinerja Furrower Dalam Pembuatan Guludan

Untuk Budidaya Tanaman Sayuran Secara Mekanis Dengan Tenaga Traktor Tangan. [Skripsi]. Bogor: Fateta Institut Pertanian Bogor.

[PAPMPI] Perhimpunan Ahli dan Peminat Mekanisasi Pertanian Indonesia. 1976. Mekanisasi Tebu di Luar Jawa. Bogor: Fatemata IPB - FTP UGM. Popov EP. 1983. Mekanika Teknik. Astamar Z, penerjemah; Siregar D, editor.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pramuhadi G. 2005. Pengolahan Tanah Optimum pada Budidaya Tebu Lahan Kering. [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Rozak A. 1989. Phenomena Of Soil Compaction By Four Wheel Drive Tractor, Proceeding JICA-DGHE-IPB PROJECT/ADAET;Bogor, August 7-8, 1989. Indonesia.

Saputro OWW. 2004. Rancang Bangun Furrower Pembuat Guludan dan Modifikasi Furrower Pembuat Bedengan Untuk Budidaya Sayuran.

[Skripsi]. Bogor: Fateta, Institut Pertanian Bogor.

Schwab GO, Frevert RK, Edminster TW, Barnes KK. 1981. Soil and Water Conservation Engineering. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Smith HP, Wilkes LH. 1976. Farm Machinery and Equipments. McGraw-Hill, Inc.

Srivastava Ak, Georing CE, Rohrbach RP. 1996. Engneering Principles of Agricultural Machines, USA: American Society of Agricultural Engineers.

(3)

Sutardjo RME. 2002. Budidaya Tanaman Tebu. Jakarta: Bumi Aksara.

Waldron, KJ, Kinzel GL. 1999. Kinematics, Dynamics, and Design of Machinery. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Wardojo, Priyono CNS. 1999. Konservasi Tanah pada Budidaya Tebu di Lahan Kering. Surakarta: Balai Teknologi Pengelolaan DAS DEPTAN.

Wesley LD. 1973. Mekanika Tanah. Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Wijanto. 1988. Desain Alat Penanam Tebu Mekanis. [Tesis]. Bogor:

Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Yasumasa K. 1988. Farm Machinery Vol. II. Japan : Japan International Cooperation Agency.

(4)
(5)

Lampiran 1 Data identifikasi masalah a) Pengukuran profil guludan plant cane

Ulangan L1 (cm) L2 (cm) t (cm) 1 134 105 30 2 135 98 30 3 137 90 30 4 136 90 28 5 136 95 23 6 135 90 30 7 135 97 32 8 134 84 28 9 135 97 35 10 134 99 37 Rata-rata (cm) 135 95 30

b) Pengukuran profil guludan ratoon cane

Ulangan L1 (cm) L2 (cm) L3 (cm) t (cm) 1 135 60 100 18 2 135 50 90 14 3 135 55 95 16 4 132 54 95 15 5 134 57 96 15 6 135 55 98 16 7 138 58 95 14 8 136 52 93 14 9 135 54 94 13 10 135 55 94 15 Rata-rata 135 55 95 15 L1 L2 t L1 L2 L3 t

(6)

Lampiran 1 (lanjutan)

c) Pengukuran penampang saluran drainase

Ulangan L1 (cm) L2 (cm) t (cm) 1 94 38 36 2 77 40 34 3 90 40 40 4 95 45 34 5 95 46 34 6 90 35 40 7 90 38 36 8 94 34 36 9 87 37 34 10 88 34 34 Rata-rata 90 39 36

d) Tahanan penetrasi small plate secara vertikalpada puncak guludan Kedalaman (cm) 7 12 17 10 30 38 28 48 48 50 OV OV 50 50 OV Beban (kg) 18 40 50 Rata-rata 31.2 168 136

Tahanan penetrasi (kPa) 130 666 541

e) Tahanan penetrasi small plate secara horizontal pada lereng guludan Kedalaman (cm) 7 40 8 25 17 Beban (kg) 12 Rata-rata 20.4 Tahanan penetrasi (kPa) 87

L1

(7)

Lampiran 1 (lanjutan)

f) Tahanan penetrasi small cone pada guludan

Posisi pengukuran Ulangan Kedalaman (cm) 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

1 18 16 20 24 28 24 26 24 24 28 32 34 2 8 20 24 20 24 24 24 24 26 24 24 24 3 12 14 12 10 22 42 36 34 26 24 26 26 4 12 14 16 16 14 14 30 26 24 26 28 28 5 4 4 26 26 26 40 38 22 24 26 30 28 6 8 22 20 20 28 32 38 40 40 32 32 32 7 14 20 12 16 20 20 20 20 26 30 32 34 8 8 6 24 16 18 18 24 26 30 24 26 26 9 8 14 18 16 20 18 26 32 38 44 44 44 puncak guludan 10 10 12 14 16 16 16 22 24 24 32 30 32 1 16 26 36 44 48 50 2 22 30 32 36 40 46 3 30 28 22 32 40 42 4 22 22 24 24 26 34 5 24 34 26 30 30 32 6 26 24 24 24 24 24 7 20 24 30 34 40 44 8 20 16 24 30 36 42 9 26 22 24 22 22 32 cekungan guludan 10 beban (kg) 16 16 28 28 28 30 puncak guludan 10.2 14.2 18.6 18.0 21.6 20.8 26.3 27.0 29.0 30.0 31.0 31.8

cekungan guludan rata-rata 22.2 24.2 27.0 29.8 32.3 36.0

puncak guludan 600 796 1011 982 1158 1117 1386 1423 1521 1570 1619 1656

(8)

Lampiran 1 (lanjutan)

g) Pengukuran kadar air dan kerapatan isi tanah Posisi pengukuran No sampel BB+W (gram) BK+W (gram) BW (gram) Vt (cc) K A (%) BD (gram/cc) P1 170.5 148.60 60.30 100 19.87 0.88 P2 176.4 145.30 60.40 100 26.81 0.85 P3 172.3 146.90 61.20 100 22.86 0.86 P4 169.9 150.20 59.70 100 17.88 0.91 puncak guludan P5 170.7 147.70 61.30 100 21.02 0.86 L1 171.7 147.60 60.30 100 21.63 0.87 L2 161.60 144.20 60.00 100 17.13 0.84 L3 164.80 146.20 62.20 100 18.13 0.84 L4 162.80 139.50 60.60 100 22.80 0.79 lereng guludan L5 165.50 140.80 60.10 100 23.43 0.81 C1 183.20 158.40 60.30 100 20.18 1.19 C2 205.20 173.10 61.20 100 22.29 1.16 C3 199.70 169.00 60.80 100 22.10 0.99 C4 200.80 159.20 62.10 100 29.99 1.16 cekungan guludan C5 203.40 150.80 60.00 100 36.68 1.18 puncak guludan 21.69 0.87 lereng guludan 20.62 0.83 cekungan guludan rata-rata 26.25 1.14

h) Kecepatan kair mata satu (vkm)

Waktu 10 baris = (21 + 15 + 13 + 13 + 16) / 4 = 62/4 = 15,6 detik Panjang perbaris =135 cm

vkm = 1350. 10 -2 / 15,5 = 0.87 m/detik = 3,132 km/jam

i) Kecepatan Dondy Ditcher (vdd)

Waktu 10 baris = (44 + 38 + 38+ 42+ 38) / 5 = 200/5 = 40 detik Panjang perbaris = 135 cm

(9)

Lampiran 2 Kalibrasi load cell

a) Data pengukuran

Beban (kg) Regangan (με)

penambahan total U1 U2 U3 rata-rata

0.00 0.00 -1 1 0 0.00 20.20 20.20 9 10 9 9.33 19.50 39.70 20 20 20 20.00 19.50 59.20 30 30 31 30.33 20.00 79.20 39 39 39 39.00 20.08 99.28 50 51 51 50.67

b) Korelasi regangan dengan berat pembebanan.

y = 1.9627x + 0.7476 R2 = 0.9989 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 regangan (με) be ban (k g ) kurva pengukuran Linear (kurva pengukuran)

(10)

Lampiran 3 Cara pengukuran dan perhitungan kadar air dan kerapatan isi tanah 1. Ring sampel (ring + tutup) ditimbang, dicatat dan diberi nomer.

2. Sampel tanah (ring + tutup + contoh tanah) ditimbang dan dicatat hasilnya sesuai nomer urut ring.

3. Contoh tanah dikeringkan dengan cara dipanggang dalam oven yang bersuhu 150 oC.

4. 24 jam kemudian sampel tanah yag telah dikeringkan (ring + tutup + contoh tanah) ditimbang kembali.

5. Kadar air tanah dihitung dengan cara : 100 x mtk mtk mtb KA = − %

dimana : KA = kadar air (%); mtb = massa tanah basah (g); mtk = massa tanah kering (g).

6. Kerapatan isi tanah dihitung dengan cara :

Vr mt

= ρ

di mana : ρ = Kerapatan isi tanah (g/cm3); mtk = massa tanah (g),

(11)

Lampiran 4 Cara perhitungan kohesi tanah dan sudut gesekan dalam

1. Permukaan tanah percobaan diratakan terlebih dahulu kemudian gali sampai kedalaman + 10 cm untuk mewakili kedalaman 0-20 cm dan kedalaman 30 cm untuk mewakili kedalaman 20-40 cm.

2. Gelang geser bersirip dipasangkan pada penetrometer. Gelang geser ditekan konstan pada tingkat beban 20 kgf, kemudian lengan torsi dipasang dan diputar hingga terjadi geseran pada tanah. Nilai torsi putar maksimum yang ditunjukkan oleh skala indikataor torsi dicatat.

3. Pengukuran diulangi pada tingkat beban 40 kgf.

4. Tahanan geser untuk tiap tingkat beban dihitung dengan cara :

(

)

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − Τ × = 3 1 3 0 2 3 98 r r π τ Dimana :

τ : tahanan geser (kPa);

Τ : torsi putar (kgf.cm);

ro : jari-jari luar gelang geser bersirip (5 cm);

r1 : jari-jari dalam gelang geser bersirip (3 cm).

Dari data tahanan geser pada dua tingkat beban tersebut dapat dihitung nilai kohesi tanah (C) dan sudut gesekan dalam (ø) dengan rumus berikut :

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − = − 1 2 1 2 1 tan σ σ τ τ φ C =τ1−σ1tanφ Dimana :

τ1 : tahanan geser pada tingkat beban 20 kgf (kPa);

τ2 : tahanan geser pada tingkat beban 40 kgf (kPa);

σ1: tekanan normal-1= (20 kgf + berat penetrometer) dibagi luas penampang gelang;

σ1: tekanan normal-1= (20 kgf + berat penetrometer) dibagi luas penampang gelang;

(12)

Lampiran 5 Cara perhitungan adhesi dan sudut gesekan tanah-baja

1. Permukaan tanah percobaan diratakan terlebih dahulu kemudian gali sampai kedalaman + 10 cm untuk mewakili kedalaman 0-20 cm dan kedalaman 30 cm untuk mewakili kedalaman 20-40 cm.

2. Gelang gesek dipasangkan pada penetrometer. Gelang geser ditekan konstan pada tingkat beban 20 kgf, kemudian lengan torsi dipasang dan diputar hingga terjadi gesekan pada tanah. Nilai torsi putar maksimum yang ditunjukkan oleh skala indikator torsi dicatat.

3. Pengukuran diulangi pada tingkat beban 40 kgf.

4. Tahanan gesek untuk tiap tingkat beban dihitung dengan cara :

(

)

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − Τ × = 3 1 3 0 2 3 98 r r π τ Dimana :

τ : tahanan gesek (kPa);

Τ : torsi putar (kgf.cm);

ro : jari-jari luar gelang gesek (5 cm);

r1 : jari-jari dalam gelang gesek (3 cm).

Dari data tahanan gesek pada dua tingkat beban tersebut dapat dihitung nilai adhesi tanah-baja (C) dan sudut gesekan tanah-logam (ø) dengan rumus berikut : ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − = − 1 2 1 2 1 tan σ σ τ τ φ C1−σ1tanφ Dimana :

τ1 : tahanan gesek pada tingkat beban 20 kgf (kPa);

τ2 : tahanan gesek pada tingkat beban 40 kgf (kPa);

σ1: tekanan normal-1= (20 kgf + berat penetrometer) dibagi luas penampang gelang;

σ1: tekanan normal-1= (20 kgf + berat penetrometer) dibagi luas penampang gelang;

(13)

Lampiran 6 Pendekatan profil guludan awal PG. Jatitujuh a) Nilai pendekatan profil guludan awal

x' y y' 0 10 0 16.875 16 6 33.75 32 22 50.625 38 28 67.5 40 30 84.375 38 28 101.25 32 22 118.125 16 6 135 10 0 di mana;

x’ = jarak guludan searah dengan gerakan maju traktor (cm) y = ketinggian guludan dengan level 0 cekungan guludan (cm) y’ = ketinggian guludan dengan level 0 dasar saluran drainase (cm)

b) Profil pendekatan guludan awal

0 5 10 15 20 25 30 35 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 Lebar guludan (cm) T ingg i gul u dan (c m )

(14)

Lampiran 7 Pendekatan perhitungan profil lintasan roda traktor dan profil guludan akhir

a) Perhitungan sinkage guludan akibat lintasan roda traktor Diameter roda traktor = 149 cm

Lebar roda traktor = 47 cm

Massa roda belakang traktor = 3574 kg (Liljedahl, 1989) Massa 1 roda belakang traktor = 1787kg

2 3574

= Panjang kontak roda traktor-tanah =

2 traktor roda diameter (McKyes, 1985) 2 cm 17 . 2731 2 149 x 47 x 78 . 0 78 . 0 ) ( anah traktor t roda kontak Luas = = = A A bl A (Liljedahl, 1989) 6542 . 0 17 . 2731 1787 traktor roda Penekanan = = = A W kgf/cm2

Sinkage hasil pengukuran pada pada kedalaman 7 cm adalah 1.25 kgf/cm2

Sinkage yang terjadi akibat lintasan traktor x 7 3.66cm 25 . 1 6542 . 0 = =

b) Perhitungan profil guludan akhir hasil pengerukan

Profil guludan akhir di dekati berdasarkan analisis rancangan lengan ayun, dengan data sebagai berikut :

Panjang lengan roda = 27.5 cm Panjang lengan pengeruk = 63.5 cm Diameter roda penggerak = 16.2 cm Tinggi pusat pengeruk = 20 cm

hd max = 25 cm

Tinggi poros = 50 cm

Jarak roda – engsel lengan ayun depan = 15 cm

Beda sudut = 14.94o

Dengan didasarkan pada profil guludan awal (Lampiran 6), diperoleh nilai pendekatan profil lintasan roda dan guludan akhir sebagai berikut :

(15)

Lampiran 7 (lanjutan)

c) Nilai pendekatan perhitungan profil lintasan roda traktor dan guludan akhir

lengan ayun depan lengan ayun belakang profil guludan revisi θr Δθ θp x y1 y2 faktor koreksi profil lintasan roda traktor y3 perubahan tinggi hr y z

rad deg rad deg y' z' rad Deg profil pengeruk hp 0 10.0 0.0 0.00 0.0 0.0 -18.80 20.07 -0.75 -43.15 0.00 0.00 -30.00 55.97 -0.49 -28.21 0.00 5.00 11.50 1.50 0.00 1.50 1.50 -17.30 21.38 -0.68 -39.00 0.07 4.15 -25.88 57.99 -0.42 -24.06 4.12 10.00 13.00 3.00 0.00 3.00 3.00 -15.80 22.51 -0.61 -35.09 0.14 8.06 -21.86 59.62 -0.35 -20.14 8.14 15.00 15.00 5.00 0.00 5.00 5.00 -13.80 23.79 -0.53 -30.14 0.23 13.01 -16.63 61.28 -0.27 -15.19 13.37 20.00 18.00 8.00 0.00 8.00 8.00 -10.80 25.29 -0.40 -23.14 0.35 20.01 -9.04 62.85 -0.14 -8.19 20.96 25.00 23.50 13.50 0.00 13.50 13.50 -5.30 26.98 -0.19 -11.12 0.56 32.03 4.23 63.36 0.07 3.83 34.23 30.00 29.00 19.00 2.00 17.34 17.34 -1.46 27.46 -0.05 -3.05 0.70 40.10 13.08 62.14 0.21 11.89 43.08 35.00 33.00 23.00 1.00 20.34 20.34 1.54 27.46 0.06 3.20 0.81 46.35 19.77 60.34 0.32 18.15 49.77 40.00 35.00 25.00 0.75 22.09 22.09 3.29 27.30 0.12 6.87 0.87 50.02 23.58 58.96 0.38 21.81 53.58 45.00 36.50 26.50 0.75 23.59 23.59 4.79 27.08 0.17 10.03 0.93 53.18 26.79 57.57 0.44 24.97 56.79 50.00 38.00 28.00 0.25 24.59 24.59 5.79 26.88 0.21 12.15 0.96 55.30 28.91 56.54 0.47 27.09 58.91 55.00 39.00 29.00 0.00 25.34 25.34 6.54 26.71 0.24 13.76 0.99 56.91 30.48 55.71 0.50 28.70 60.48 60.00 39.50 29.50 0.00 25.84 25.84 7.04 26.58 0.26 14.83 1.01 57.98 31.52 55.13 0.52 29.77 61.52 65.00 40.00 30.00 0.00 26.34 26.34 7.54 26.45 0.28 15.91 1.03 59.06 32.55 54.52 0.54 30.86 62.55 70.00 40.00 30.00 0.00 26.34 26.34 7.54 26.45 0.28 15.91 1.03 59.06 32.55 54.52 0.54 30.86 62.55 75.00 39.50 29.50 0.00 25.84 25.84 7.04 26.58 0.26 14.83 1.01 57.98 31.52 55.13 0.52 29.77 61.52 80.00 39.00 29.00 0.00 25.34 25.34 6.54 26.71 0.24 13.76 0.99 56.91 30.48 55.71 0.50 28.70 60.48 85.00 38.00 28.00 0.25 24.59 24.59 5.79 26.88 0.21 12.15 0.96 55.30 28.91 56.54 0.47 27.09 58.91 90.00 36.50 26.50 0.75 23.59 23.59 4.79 27.08 0.17 10.03 0.93 53.18 26.79 57.57 0.44 24.97 56.79 95.00 35.00 25.00 0.75 22.09 22.09 3.29 27.30 0.12 6.87 0.87 50.02 23.58 58.96 0.38 21.81 53.58 100.00 33.00 23.00 1.00 20.34 20.34 1.54 27.46 0.06 3.20 0.81 46.35 19.77 60.34 0.32 18.15 49.77 105.00 29.00 19.00 2.00 17.34 17.34 -1.46 27.46 -0.05 -3.05 0.70 40.10 13.08 62.14 0.21 11.89 43.08 110.00 23.50 13.50 0.00 13.50 13.50 -5.30 26.98 -0.19 -11.12 0.56 32.03 4.23 63.36 0.07 3.83 34.23 115.00 18.00 8.00 0.00 8.00 8.00 -10.80 25.29 -0.40 -23.14 0.35 20.01 -9.04 62.85 -0.14 -8.19 20.96 120.00 15.00 5.00 0.00 5.00 5.00 -13.80 23.79 -0.53 -30.14 0.23 13.01 -16.63 61.28 -0.27 -15.19 13.37 125.00 13.00 3.00 0.00 3.00 3.00 -15.80 22.51 -0.61 -35.09 0.14 8.06 -21.86 59.62 -0.35 -20.14 8.14 130.00 11.50 1.50 0.00 1.50 1.50 -17.30 21.38 -0.68 -39.00 0.07 4.15 -25.88 57.99 -0.42 -24.06 4.12 135.00 10.00 0.00 0.00 0.00 0.00 -18.80 20.07 -0.75 -43.15 0.00 0.00 -30.00 55.97 -0.49 -28.21 0.00

(16)

Lampiran 7 (lanjutan)

d) Profil lintasan roda dan hasil pengerukan yang direncanakan

0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 Tinggi guludan (cm) Le bar gu lud an ( c m ) Profil aw al Profil akhir Profil roda

(17)

Lampiran 8 Perhitungan volume tanah yang dipindahkan

Persamaan profil guludan diperoleh dari trendline menggunakan komputer berdasarkan data hasil pengukuran seperti ditunjukkan gambar dibawah ini.

y = -0.0075x2 + 1.0133x - 4.7414 y = -0.0136x2 + 1.8426x - 5.4232 0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 Tinggi guludan (cm) Lebar guludan (c m ) Profil aw al Profil akhir Poly. (Profil aw al) Poly. (Profil akhir)

Persamaan profil guludan awal yaitu:

7414y= f(x)=−0.007x2+1.0133x−4.

Volume tanah yang dipindahkan oleh ditcher untuk setiap 1 siklus guludan dihitung dengan menggunakan integral dengan cara membagi bangun trapesium guludan menjadi beberapa bagian seperti ditunjukkan gambar dibawah ini.

Bangun ruang ABCD-EFGH (cekungan guludan) dihitung dengan menggunakan persamaan:

(18)

Lampiran 8 (lanjutan)

V = luas trapesium ABCD x panjang guludan

cm 5 . 27 2 35 90 = − = b 4545 . 1 5 . 27 40 = = = b h tgθ cm 875 . 6 4545 . 1 10 tan 10 = = = θ a 3 cm 531 56 135 x 10 x 2 2(6.875) 35 35 = + + = dg V

Bangun CDGH-JK (tengah saluran drainase) dihitung volumenya dengan persamaan:

(

)

(

)

3 95 0 2 3 95 0 2 95 0 cm 104972.38 75 . 48 x 7414 . 4 0.507 0.0023 -875 . 6 2 35 7414 . 4 0133 . 1 007 . 0 2a) (AB x ) ( = − + = × + × ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − = + ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ =

x x x x x x f Vtg

Bangun DHKL dan CGIJ dihitung dengan menggunakan integral. Bangun DHKL dan CGIJ digabung menjadi satu guludan utuh, sehingga volumenya:

10cm 90cm C D A B 35cm a b θ h = 40cm K J

(19)

Lampiran 8 (lanjutan)

(

)

(

)

(

)

3 95 0 2 3 95 0 2 95 0 cm 44411.39 625 . 20 x 7414 . 4 0.507 0.0023 -2 875 . 6 2 35 90 7414 . 4 0133 . 1 007 . 0 (KL) x ) ( = − + = × + − × ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − + − = ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ =

x x x x x x f Vsg 3 cm 77 . 205914 39 . 44411 38 . 104972 56531+ + = = + + = dg tg sg total V V V V

Dengan menggunakan bulk density hasil pengukuran (BD = 1.14 gram/cm3), maka berat total tanah buangan ditcher adalah

kg 234.74 1000 1.14 x 77 . 205914 = = total M

Volume tanah yang digali oleh ditcher diasumsikan, ditumpahkan ke samping kanan dan kiri saluran dengan vuolume yang sama, sehingga volume tanah yang harus dipindahkan persiklus guludan adalah:

3 cm 39 . 102957 2 77 . 205914 2 = = = total k V V

dan beratnya adalah:

kg 4 . 117 1000 1.14 x 39 . 102957 = = k M

Ketinggian tanah yang menutupi cekungan guludan, didekati sebagai berikut :

cm ht ht ha hg 25 2 10 40 cm 10 cm 40 = + = = =

h

t

(20)

Lampiran 8 (lanjutan)

Ketinggian ini dijadikan sebagai acuan ketinggian tanah yang harus dipindahkan ke puncak guludan. Dengan mensimulasikan konstruksi penggerak pengeruk (roda dan pengeruk) seperti ditunjukkan pada Lampiran 7.

Lebar pengerukan tanah dihitung berdasarkan volume tanah yang dinaikkan ke punggung guludan, yaitu :

aw ak p p p p A A V A V L − = =

(

) (

)

2 125 0 125 0 2 2 cm 2464 4.7414 -1.0133x + 0.0075x -5.4232 -1.8426x + 0.0136x -= − = − =

aw ak p A A A 78 . 41 2464 39 . 102957 = = p L cm

Untuk menghindari kemungkinan adanya tanah pada cekungan guludan yang tidak terkeruk oleh pengeruk, maka diambil lebar pengeruk (Lp) = 55 cm.

(21)

Lampiran 9 Nilai faktor N a) Nilai faktor

(22)

Lampiran 9 (lanjutan) b) Nilai faktor Nc

(23)

Lampiran 10 Sifat-sifat mekanis bahan

a) Sifat fisis beberapa bahan baja (Sularso 1987).

(24)

Lampiran 11 Berat komponen ditcher berpengeruk berdasarkan pendekatan software AutoCad

Massa jenis bahan yang digunakan (ρ) = 7830 kg/m3 (Lampiran 10)

Bagian Komponen Berat satuan

(kg) Jumlah Berat (kg) Pisau penusuk 1.07 1 1.07 Pisau bajak 1.63 2 3.26 Dudukan pisau 1.83 1 1.83 Sayap 15.57 2 31.14 Pisau samping 8.33 2 16.65 Ditcher Kaki 53.91 1 53.91 Roda 17.98 2 35.96 Pemegang roda 2.77 2 5.54

Lengan atas roda 1.30 2 2.60

Lengan bawah roda 1.88 2 3.77

Baut pemegang roda 0.46 4 1.84

Poros 6.64 2 13.28

Lengan atas pengeruk 3.55 2 7.11

Lengan bawah pengeruk 2.15 2 4.29

Pengeruk 12.97 2 25.95 Baut pengeruk 0.35 2 0.70 pillow block 0.66 2 1.33 Mekanisme lengan ayun flens bearing 0.92 2 1.84 siku kair 4.18 4 16.70 Rangka Rangka 150.36 1 150.36 Berat total 379.12

(25)

Lampiran 12 Tampilan simulasi gerakan penggerak pengeruk a) Roda ditcher berpengeruk pada cekungan guludan

-70 -65 -60 -55 -50 -45 -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 -110 -105 -100 -95-90 -85-80-75-70-65-60-55-50-45-40-35-30-25-20-15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100105110

b) Roda ditcher berpengeruk pada puncak guludan

-70 -65 -60 -55 -50 -45 -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 -110 -105 -100 -95 -90-85-80-75-70-65-60-55-50-45-40-35-30-25-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100105110

(26)

Lampiran 13 Spesifikasi traktor yang digunakan a) Lahan uji Leuwikopo

Merk, model Deutz, D7260

Negara pembuat Jerman

Tenaga 70 hp

Berat 2430 kg

Berat roda depan 930 kg Berat roda belakang 1480 kg

Panjang 3960 mm

Lebar 1940 mm

Tinggi 1800 mm

Lebar roda belakang 438 mm Tebal roda belakang 378 mm Diameter roda belakang 1490 mm Lebar jejak roda belakang 500 mm

b) Lahan uji PG. Jatitujuh

Merk, model John Deere,D7260

Negara pembuat Amerika

Tenaga 120 hp

Diameter roda depan 1180 mm Diameter roda belakang 1525 mm Jarak roda belakang 1800 mm

(27)

Lampiran 14 Data uji pengukuran konstruksi penggerak pengeruk

a) Penggunaan : pemegang pendek dan roda kecil

Roda Pengeruk Pembacaan load cell

Tinggi Geseran Tinggi Geseran με

Lengan ayun (cm) (cm) (cm) (cm) U1 U2 U3 Rata-rata Gaya (kN) 1.4 0.0 0.5 0.0 0 1 0 0.33 0.000 6.4 2.0 11.0 5.0 28 27 28 27.67 0.718 11.4 6.0 26.0 10.0 28 28 28 28.00 0.724 16.4 7.5 37.0 8.5 29 29 29 29.00 0.743 21.4 6.5 49.5 6.5 30 30 31 30.33 0.768 Kanan 26.4 4.6 54.6 5.0 29 30 28 29.00 0.743 -2.2 0.0 -1.0 0.0 0 0 0 0.00 0.000 2.9 3.0 9.2 6.4 26 25 26 25.67 0.657 7.9 4.8 21.6 10.5 24 24 25 24.33 0.632 12.9 7.3 33.5 12.5 28 29 28 28.33 0.706 17.9 7.2 44.5 12.4 27 28 28 27.67 0.693 Kiri 22.9 6.3 58.9 9.9 25 26 27 26.00 0.663

b) Penggunaan : pemegang panjang dan roda kecil

Roda Pengeruk Pembacaan load cell

Tinggi Geseran Tinggi Geseran  με 

Lengan ayun (cm) (cm) (cm) (cm) U1 U2 U3 Rata-rata Gaya (kN) 2.4 0.0 0.5 0.0 0 1 -1 0.00 0.000 7.4 2.5 7.0 4.0 33 33 34 33.33 0.849 12.4 6.5 21.0 8.6 48 47 47 47.33 1.035 17.4 7.5 35.0 9.5 43 43 43 43.00 1.119 22.4 9.0 46.5 7.2 41 42 41 41.33 1.003 Kanan 27.4 6.6 59.5 5.0 34 34 34 34.00 0.862 2.9 0.0 -1.0 0.0 0 0 -1 -0.33 0.000 7.9 2.5 2.5 2.3 13 14 13 13.33 0.451 12.9 4.6 14.0 10.0 32 31 31 31.33 0.798 17.9 7.5 28.5 12.2 31 32 31 31.33 0.798 22.9 8.7 42.5 14.9 31 31 31 31.00 0.791 Kiri 27.9 8.5 52.9 9.5 31 30 29 30.00 0.772

(28)

Lampiran 14 (lanjutan)

c) Penggunaan : pemegang panjang, roda kecil, dan penurunan roda 5 cm

Roda Pengeruk Pembacaan load cell

Tinggi Geseran Tinggi Geseran  με 

Lengan ayun (cm) (cm) (cm) (cm) U1 U2 U3 Rara-rata Gaya (kN) -4.7 0.0 0.5 0.0 0 0 0 0.00 0.000 0.4 1.8 2.0 1.3 21 21 21 21.00 0.162 5.4 6.0 23.5 6.8 35 34 34 34.33 0.868 10.4 6.5 29.5 10.0 33 34 35 34.00 0.862 15.4 7.2 43.0 19.8 43 42 42 42.33 1.022 Kanan 20.4 5.2 55.5 7.5 39 39 39 39.00 0.958 -5.2 0.0 -1.0 0.0 0 0 1 0.33 0.000 -0.1 4.0 3.5 2.9 15 14 15 14.67 0.477 4.9 5.6 12.5 8.0 26 26 26 26.00 0.695 9.9 9.1 28.5 12.0 37 38 37 37.33 0.913 14.9 12.2 42.5 15.5 36 35 36 35.67 0.881 Kiri 19.9 9.8 54.5 11.5 38 38 37 37.67 0.920

d) Penggunaan : pemegang panjang, roda kecil, dan penurunan roda 10 cm

Roda Pengeruk Pembacaan load cell

Tinggi Geseran Tinggi Geseran  με 

Lengan ayun (cm) (cm) (cm) (cm) U1 U2 U3 Rata-rata Gaya (kN) -7.7 0.0 0.0 0.0 0 0 1 0.33 0.000 -2.7 4.3 1.5 1.0 38 37 38 37.67 0.932 2.4 7.7 15.3 6.5 45 46 45 45.33 1.080 7.4 9.8 31.5 9.0 40 41 41 40.67 0.990 12.4 10.0 47.0 8.0 35 36 36 35.67 0.894 Kanan 22.4 9.3 58.2 6.0 44 44 44 44.00 1.054 -11.4 0.0 -1.5 0.0 0 0 0 0.00 0.000 -6.4 3.0 12.0 8.5 23 22 23 22.67 0.631 -1.4 4.2 27.0 12.9 36 37 36 36.33 0.894 3.7 7.8 36.2 13.3 36 35 35 35.33 0.875 Kiri 8.7 7.0 51.0 12.0 33 34 34 33.67 0.843 13.7 6.0 60.5 9.0 29 31 32 30.67 0.785

(29)

Lampiran 14 (lanjutan)

e) Penggunaan : pemegang panjang dan roda besar

Roda Pengeruk Pembacaan load cell

Tinggi Geseran Tinggi Geseran  με 

Lengan ayun (cm) (cm) (cm) (cm) U1 U2 U3 Rata-rata Gaya (kN) -2.5 0.0 0.5 0.0 0 1 -1 0.00 0.000 2.5 2.5 7.0 4.0 33 33 34 33.33 0.881 7.5 6.5 21.0 8.6 48 47 47 47.33 1.067 12.5 7.5 35.0 9.5 43 43 43 43.00 1.151 17.5 9.0 46.5 7.2 41 42 41 41.33 1.035 Kanan 22.5 6.6 59.5 5.0 34 34 34 34.00 0.894 -2.0 0.0 -1.0 0.0 0 0 -1 -0.33 0.000 3.0 2.5 2.5 2.3 13 14 13 13.33 0.483 8.0 4.6 14.0 10.0 32 31 31 31.33 0.830 13.0 7.5 28.5 12.2 31 32 31 31.33 0.830 18.0 8.7 42.5 14.9 31 31 31 31.00 0.823 Kiri 23.0 8.5 52.9 9.5 31 30 29 30.00 0.804

f) Penggunaan : pemegang panjang, roda besar, dan penurunan roda 5 cm

Roda Pengeruk Pembacaan load cell

Tinggi Geseran Tinggi Geseran  με 

Lengan ayun (cm) (cm) (cm) (cm) U1 U2 U3 Rata-rata Gaya (kN) -9.5 0.0 0.5 0.0 0 0 0 0.00 0.000 -4.5 1.8 2.0 1.3 21 21 21 21.00 0.644 0.5 6.0 23.5 6.8 35 34 34 34.33 0.900 5.5 6.5 29.5 10.0 33 34 35 34.00 0.894 10.5 7.2 43.0 19.8 43 42 42 42.33 1.054 Kanan 15.5 5.2 55.5 7.5 39 39 39 39.00 0.990 -10.0 0.0 -1.0 0.0 0 0 1 0.33 0.000 -5.0 4.0 3.5 2.9 15 14 15 14.67 0.509 0.0 5.6 12.5 8.0 26 26 26 26.00 0.727 5.0 9.1 28.5 12.0 37 38 37 37.33 0.954 10.0 12.2 42.5 15.5 36 35 36 35.67 0.913 Kiri 15.0 9.8 54.5 11.5 38 38 37 37.67 0.952

(30)

Lampiran 14 (lanjutan)

g) Penggunaan : pemegang panjang, roda besar, dan penurunan roda 10 cm

Roda Pengeruk Pembacaan load cell

Tinggi Geseran Tinggi Geseran  με 

Lengan ayun (cm) (cm) (cm) (cm) U1 U2 U3 Rata-rata Gaya (kN) -12.5 0.0 0.0 0.0 0 0 1 0.33 0.000 -7.5 4.3 1.5 1.0 38 37 38 37.67 0.965 -2.5 7.7 15.3 6.5 45 46 45 45.33 1.112 2.5 9.8 31.5 9.0 40 41 41 40.67 1.022 7.5 10.0 47.0 8.0 35 36 36 35.67 0.926 Kanan 17.5 9.3 58.2 6.0 44 44 44 44.00 1.086 -16.2 0.0 -1.5 0.0 0 0 0 0.00 0.000 -11.2 3.0 12.0 8.5 23 22 23 22.67 0.663 -6.2 4.2 27.0 12.9 36 37 36 36.33 0.926 -1.2 7.8 36.2 13.3 36 35 35 35.33 0.907 3.8 7.0 51.0 12.0 33 34 34 33.67 0.875 Kiri 8.8 6.0 60.5 9.0 29 31 32 30.67 0.817

(31)

Lampiran 15 Pengukuran kadar air dan kerapatan isi tanah pada waktu pengujian a) Lahan uji Leuwikopo

Posisi pengukuran No sampel BB+W (gram) BK+W (gram) BW (gram) Vt (cc) K A (%) BD (gram/cc) P1 201.90 163.00 61.00 100 27.61 1.02 P2 206.20 164.40 66.60 100 29.94 0.98 P3 211.40 176.80 67.90 100 24.11 1.09 P4 203.90 163.90 66.90 100 29.20 0.97 puncak guludan P5 204.30 157.60 67.80 100 34.21 0.90 L1 211.00 168.30 66.30 100 29.51 1.02 L2 203.40 162.70 66.80 100 29.80 0.96 L3 189.10 153.80 67.00 100 28.91 0.87 L4 188.40 151.70 67.50 100 30.36 0.84 lereng guludan L5 194.10 155.90 66.90 100 30.03 0.89 C1 219.80 172.20 61.30 100 30.03 1.11 C2 200.40 159.80 67.30 100 30.50 0.93 C3 206.70 167.30 57.60 100 26.43 1.10 C4 218.20 171.60 63.00 100 30.03 1.09 cekungan guludan C5 197.40 154.00 66.40 100 33.13 0.88 puncak guludan 29.01 0.99 lereng guludan 29.72 0.92 cekungan guludan rata-rata 30.02 1.02

b) Lahan uji PG. Jatitujuh Posisi pengujian No sampel BB+W (gram) BK+W (gram) BW (gram) Vt (cc) K A (%) BD (gram/cc) P1 216.10 186.10 67.60 100 13.47 0.90 P2 218.80 182.30 68.60 100 14.23 0.96 P3 193.70 164.40 67.70 100 19.88 0.83 P4 209.60 170.50 67.60 100 22.87 0.83 puncak guludan P5 213.30 175.60 68.50 100 16.53 0.92 C1 171.60 157.60 67.70 100 20.20 1.19 C2 179.40 163.50 67.70 100 24.30 1.14 C3 170.00 149.50 66.90 100 23.25 0.97 C4 175.50 150.80 67.50 100 27.54 1.03 cekungan guludan C5 176.10 157.90 66.00 100 26.04 1.07 puncak guludan 17.40 0.90

(32)

Lampiran 16 Pengukuran tahanan penetrasi tanah pada waktu pengujian a) Pengukuran tahanan penetrasi tanah lahan pengujian Leuwikopo

Posisi pengukuran Ulangan Kedalaman (cm) 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

1 10 32 34 36 30 22 22 22 18 18 18 18 2 8 8 18 26 26 26 26 24 24 26 27 27 3 4 6 11 26 27 28 28 28 28 28 28 28 4 10 14 22 26 26 26 27 27 27 27 27 27 5 2 5 6 10 14 17 22 30 OV OV OV OV 6 6 6 6 7 10 14 22 38 38 38 38 38 7 6 10 18 30 32 36 38 39 39 39 39 39 8 6 6 10 14 18 20 39 40 40 40 40 40 9 4 5 8 30 31 34 40 42 44 44 44 44 puncak guludan 10 2 4 6 8 14 24 42 42 42 44 44 44 1 42 43 40 32 38 38 36 28 18 18 22 26 2 12 24 32 32 26 32 40 40 40 40 40 40 3 12 28 28 32 44 54 46 44 44 44 44 44 4 10 20 28 32 34 34 44 42 46 44 38 0 5 22 32 40 42 42 32 34 40 44 44 44 44 6 34 34 34 32 42 44 46 44 46 44 44 44 7 26 24 42 43 38 40 40 40 34 34 42 42 8 24 30 27 27 28 30 30 30 34 34 34 39 9 26 40 32 32 32 38 38 32 30 32 32 32 Cekungan guludan 10 beban (kg) 18 12 20 20 20 21 21 21 21 21 21 21 puncak guludan 5.8 9.6 13.9 21.3 22.8 24.7 30.6 33.2 33.3 33.8 33.9 33.9

cekungan guludan rata-rata 22.6 28.7 32.3 32.4 34.4 36.3 37.5 36.1 35.7 35.5 36.1 33.2

puncak guludan 384 570 781 1144 1217 1310 1599 1727 1733 1755 1761 1761

cekungan guludan Cone index (kPa) 1207 1506 1683 1688 1786 1879 1937 1869 1849 1839 1869 1727

Keteranan :

(33)

Lampiran 16 (lanjutan)

b) Pengukuran tahanan penetrasi tanah lahan pengujian PG. Jatitujuh

Posisi pengukuran Ulangan Kedalaman (cm) 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

1 6 10 30 30 48 50 50 50 50 50 50 50 2 7 9 28 29 46 48 OV OV OV OV OV OV 3 8 8 18 42 38 OV OV OV OV OV OV OV 4 9 8 26 28 43 47 50 OV OV OV OV OV 5 12 12 14 24 30 OV OV OV OV OV OV OV 6 6 10 24 27 40 49 OV OV OV OV OV OV 7 10 10 27 29 45 46 OV OV OV OV OV OV 8 8 9 20 26 43 48 OV OV OV OV OV OV 9 8 12 22 29 47 48 OV OV OV OV OV OV puncak guludan 10 12 8 29 32 48 50 50 OV OV OV OV OV 1 44 48 48 38 30 30 50 30 30 30 30 30 2 48 50 50 OV OV OV OV OV OV OV OV OV 3 22 40 38 44 48 48 48 48 48 30 34 32 4 37 41 43 35 31 30 36 OV OV OV OV OV 5 26 39 43 41 46 41 43 43 45 32 30 29 6 41 47 45 34 29 30 30 30 28 28 30 30 7 43 49 46 35 OV OV OV OV OV OV OV OV 8 47 49 50 50 OV OV OV OV OV OV OV OV 9 29 38 40 43 46 48 47 49 50 34 33 32 cekungan guludan 10 beban (kg) 40 44 47 35 29 32 33 30 30 34 32 32 puncak guludan 8.6 9.6 23.8 29.6 42.8 48.3 OV OV OV OV OV OV

cekungan guludan rata-rata 37.7 44.5 45.0 39.4 OV OV OV OV OV OV OV OV

puncak guludan 521 570 1266 1550 2197 2464 OV OV OV OV OV OV

cekungan guludan Cone index (kPa) 1947 2280 2305 2033 OV OV OV OV OV OV OV OV

Keteranan :

(34)

Lampiran 17 Pengukuran tahanan geser tanah pada waktu pengujian

Torsi (kgf.cm)

Leuwikopo PG. Jatitujuh

Posisi pengukuran Ulangan Beban

tekan 20 kgf Beban tekan 40 kgf Beban tekan 20 kgf Beban tekan 40 kgf 1 18 40 18 32 2 20 34 32 42 3 30 32 30 50 4 28 34 32 38 5 20 42 31 47 6 29 45 28 43 7 23 34 28 43 8 27 37 29 40 9 25 33 30 46 puncak guludan 10 21 35 27 46 1 22 44 35 50 2 38 58 36 45 3 30 58 35 48 4 22 34 36 48 5 29 58 37 46 6 29 47 37 46 7 27 52 36 50 8 33 52 34 50 9 36 49 36 50 cekungan guludan 10 30 57 37 49 puncak guludan 24.10 36.60 28.50 42.70

(35)

Lampiran 18 Pengukuran tahanan gesek tanah pada waktu pengujian

Torsi (kgf.cm)

Leuwikopo PG. Jatitujuh

Posisi pengukuran Ulangan Beban

tekan 20 kgf Beban tekan 40 kgf Beban tekan 20 kgf Beban tekan 40 kgf 1 8 38 12 26 2 20 40 12 26 3 8 40 12 24 4 22 38 10 25 5 20 34 12 24 6 13 37 13 26 7 17 39 12 26 8 11 39 13 25 9 19 38 12 26 puncak guludan 10 15 40 12 26 1 18 34 8 30 2 22 44 8 30 3 12 24 14 22 4 28 38 13 28 5 18 40 8 28 6 22 43 10 31 7 17 43 14 33 8 19 39 10 32 9 15 39 7 27 cekungan guludan 10 17 37 8 28 puncak guludan 15.30 38.30 12.00 25.40

(36)

Lampiran 19 Pengukuran penampang saluran drainase hasil ditcher berpengeruk a) Lahan uji Leuwikopo

Lebar penampang (cm) Sudut potongan (o) Posisi pengukuran Ulangan

bawah atas kanan kiri

Kedalaman (cm) 1 34 120 47 50 41 2 35 115 52 45 34 3 34 130 53 48 36 4 37 105 55 54 38 5 38 110 57 55 25 6 47 104 56 53 29 7 35 110 56 53 25 8 49 104 55 52 33 9 41 103 54 58 33 10 36 126 54 56 34 11 38 113 48 49 27 12 36 119 53 52 36 13 42 118 56 57 36 14 39 113 52 53 29 15 39 107 55 53 34 16 37 104 55 49 37 17 46 126 53 56 35 18 38 108 53 56 33 19 39 109 52 55 34 puncak guludan 20 41 117 52 53 33 1 37 80 56 60 14 2 35 85 55 60 21 3 30 90 60 58 11 4 33 80 57 60 18 5 37 79 56 65 14 6 30 75 60 55 16 7 36 77 56 56 9 8 33 85 52 61 10 9 38 77 65 55 8 10 30 87 57 63 12 11 36 82 53 57 12.7 12 34 79 53 60 14.1 13 34 87 57 60 10.2 14 39 85 55 60 9.6 15 35 85 59 57 7.3 16 38 83 54 59 9.4 17 38 86 54 56 9.7 18 33 81 56 62 8.3 19 35 83 55 61 9.3 cekungan guludan 20 34 80 53 58 4.7 puncak guludan 39.05 113.05 53.4 52.85 33.1 cekungan guludan rata-rata 34.75 82.3 56.15 59.15 11.42

(37)

Lampiran 19 (lanjutan)

b) Lahan pengujian PG. Jatitujuh

Lebar penampang (cm) Sudut potongan (o) Posisi pengukuran Ulangan

bawah atas kanan kiri

Kedalaman (cm) 1 37 117 52 53 39.4 2 44 111 56 50 36.9 3 36 113 49 58 41.2 4 39 108 53 55 38.1 5 39 108 53 55 37.6 6 37 116 55 52 38.5 7 43 109 52 51 36.5 8 41 125 57 53 38.3 9 41 123 57 56 40 puncak guludan 10 42 128 51 56 41 1 36 84 54 57 10 2 34 81 59 64 11.5 3 34 87 55 59 10.1 4 37 86 57 60 8.7 5 37 83 57 60 9.2 6 35 83 63 56 6.8 7 33 85 61 63 3.2 8 46 85 56 63 9.2 9 34 86 56 62 6.4 cekungan guludan 10 34 86 59 56 5.8 puncak guludan 37.95 100.2 55.6 56.95 38.75

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

Lampiran 21 Pengukuran kualitas guludan hasil ditcher berpengeruk Mutu guludan dan cekungan guludan hasil mekanisme pemegang pendek roda kecil pemegang panjang roda kecil pemegang panjang roda besar pemegang panjang roda besar No barisan Bagian

kanan kiri kanan kiri kanan kiri kanan kiri puncak guludan B B B B B B C C 1 cekungan guludan A A A B C A A C puncak guludan B B B B B A B A 2 cekungan guludan B B B B C B B C puncak guludan C A B B B B B C 3 cekungan guludan B B C A C C C A puncak guludan C A B B B B B B 4 cekungan guludan C C C B B B C A puncak guludan A B C B B A A A 5 cekungan guludan C C C B A B A C puncak guludan A B C B B A B B 6 cekungan guludan C C C A B B C A puncak guludan B A B B C A B A 7 cekungan guludan C C C B C B B B puncak guludan B C C B B A A B 8 cekungan guludan C C C B C B B C puncak guludan C C B C B A B C 9 cekungan guludan C C B B C B B A puncak guludan C C B B B C A B 10 cekungan guludan C C C B C A A C puncak guludan C C C B C B B A 11 cekungan guludan A C C B B A B B puncak guludan C C C B B A A B 12 cekungan guludan B C C B B A C A puncak guludan B B C B B B B C 13 cekungan guludan C C C A C B C B puncak guludan A A C A C C A A 14 cekungan guludan C B C A B B B C puncak guludan C B C A B C B C 15 cekungan guludan C B B B A C C B puncak guludan C B C A A A A B 16 cekungan guludan C B B B C B A C puncak guludan A A C A B B B A 17 cekungan guludan B A C C C B B B puncak guludan B B C C C B C B 18 cekungan guludan B A C C C B C A puncak guludan B A A C A B B B 19 cekungan guludan B B B C B B A C puncak guludan A B B C B C A A 20 cekungan guludan C B B C B B B B

(45)

Lampiran 21 (lanjutan)

Mutu guludan dan cekungan guludan hasil mekanisme pemegang pendek roda kecil pemegang panjang roda kecil pemegang panjang roda besar pemegang panjang roda besar No barisan Bagian

kanan kiri kanan kiri kanan kiri kanan kiri puncak guludan B B B C A B B C 21 cekungan guludan C B C B A A B B puncak guludan B B C C B B B A 22 cekungan guludan A B B B C C C A puncak guludan C A C C B B C A 23 cekungan guludan B B B B A B C B puncak guludan B C B B B C B B 24 cekungan guludan B B A A C B C C puncak guludan B A B B B B C C 25 cekungan guludan C B A A B C C C A (%) 20 32 4 16 12 32 28 36 B (%) 44 44 44 56 72 48 56 36 C (%) puncak guludan 36 24 52 28 16 20 16 28 A (%) 8 12 12 16 12 8 12 8 B (%) 24 44 28 28 16 40 20 24 C (%) cekungan guludan 28 4 20 16 32 12 28 28 Keterangan : A : (5 cm < tc < 10 cm), (20 cm < tp < 30 cm) B : (10 cm < tc < 20 cm), (10 cm < tp < 20 cm) C : (tc > 20 cm), ( tp < 10 cm) tc t tp

(46)

Lampiran 22 Pengukuran tahanan tarik

Regangan (με)

Lahan Leuwikopo Lahan Jatitujuh

Ulangan ditcher tidak bekerja ditcher bekerja ditcher tidak bekerja ditcher bekerja 1 216 421 465 803 2 266 573 390 907 3 245 441 379 782 4 410 551 494 837 5 215 355 517 863 6 396 609 502 928 7 262 409 379 931 8 290 549 583 764 9 220 368 697 798 10 239 426 461 793 11 208 509 497 935 12 286 280 608 914 13 284 527 678 902 14 383 717 783 811 15 330 330 748 803 16 264 452 398 876 17 395 331 591 894 18 194 516 696 891 19 330 515 483 941 20 268 458 399 957 21 215 429 683 979 22 247 403 542 883 23 484 351 497 892 24 293 429 474 931 25 395 426 493 974 26 281 541 383 842 27 430 558 492 831 28 414 515 581 758 29 532 412 563 817 30 445 456 592 911 rata-rata 315 462 535 872 Selisih regangan 147 337 Tahanan tarik (kN) 2.84 6.49 Keterangan :

(47)

Lampiran 23 Pengukuran slip roda traksi

Jarak 5 putaran roda (m)

aspal lahan Waktu tempuh 25 m (detik) Slip (%) Kecepatan maju (m/det) Lahan pengujian Ulangan

kanan kiri kanan kiri aspal lahan kanan kiri aspal lahan

1 21.3 20.1 13.01 11.1 50 73 38.92 44.78 0.50 0.34 2 19.6 18.4 12.4 11.2 48 86 36.73 39.13 0.52 0.29 3 20.2 19.5 11.5 11.0 52 75 43.07 43.59 0.48 0.33 4 19.0 18.4 12.0 10.5 46 80 36.84 42.93 0.54 0.31 5 18.6 17.9 13.2 12.3 39 90 29.03 31.28 0.64 0.28 6 21.6 21.0 14.2 13.5 44 88 34.26 35.71 0.57 0.28 7 18.6 18.8 13.5 12.0 51 86 27.42 36.17 0.49 0.29 8 19.8 19.8 12.6 11.5 46 70 36.36 41.92 0.54 0.36 9 21.0 20.2 12.8 11.6 45 75 39.05 42.57 0.56 0.33 Leuwikopo 10 20.2 19.6 13.0 12.5 51 77 35.64 36.22 0.49 0.32 1 26.2 26.3 8.8 8.9 30 35 66.41 66.16 0.83 0.71 2 25.4 25.8 9.5 9.8 36 40 62.60 62.02 0.69 0.63 3 25.6 25.0 10.0 10.2 25 45 60.94 59.20 1.00 0.56 4 26.9 27.4 8.7 8.0 33 42 67.66 70.80 0.76 0.60 5 26.0 26.4 9.6 9.8 35 43 63.08 62.88 0.71 0.58 6 25.5 25.7 8.5 8.7 38 44 66.67 66.15 0.66 0.57 7 25.7 25.6 11.2 11.5 37 49 56.42 55.08 0.68 0.51 8 26.3 26.1 10.4 10.6 39 50 60.46 59.39 0.64 0.50 9 25.7 25.9 9.8 10.2 33 52 61.87 60.62 0.76 0.48 PG. Jatitujuh 10 26.0 26.2 8.4 8.8 39 43 67.69 66.41 0.64 0.58 Leuwikopo 35.73 39.43 0.53 0.31 Jatitujuh Rata-rata 63.38 62.87 0.74 0.57

(48)

Lampiran 24 Perhitungan kapasitas lapang a) Kapasitas lapang lahan uji Leuwikopo

Panjang olah = 300 m

Kecepatan maju di lahan = 0.31 m/s

Perhitungan waktu total = panjang olah / kecepatan maju 31 . 0 300 = = 967.74 s

KLT = Luas olah / (panjang olah/kecepatan maju) = 1 ha / (967.74 s)

= 1 ha / 0.269 jam

= 3.72 ha/jam

b) Kapasitas lapang lahan uji PG. Jatitujuh Panjang olah = 300 m Kecepatan maju di lahan = 0.57 m/s

Perhitungan waktu total = panjang olah / kecepatan maju 57 . 0 300 = = 526.32 s

Kapasitas lapang teoritis (KLT) = Luas olah / (panjang olah/kecepatan maju) = 1 ha / (526.32 s)

= 1 ha / 0.146 jam = 6.85 ha/jam

(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)

Referensi

Dokumen terkait

Guna menjamin kepentingan bank maka salah satunya dalam memberikan perlindungan dan kepastian hukum pada bank untuk menyelesaikan kredit bermasalahnya dengan cepat

jalur_tmpt_tgal menyimpan data calon siswa yang memilih dai jalur yang diinginkan dan setiap jalur memiliki identitas jalur sendiri – sendiri. Semua tabel jalur ini memiliki

Adalah sebenarnya kawula, dengan sebenarnya Gusti, Keduanya merupakan gambaran nyata dari wayang dan dalang, Ada gusti yang mengabdi, menyuruh ketika lagi disuruh,

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu adalah rumah tangga melakukan pemberantasan sarang nyamuk di dalam rumah atau di luar rumah seminggu sekali dengan cara

Dari berbagai daerah wisata di Indonesia, karya wisata yang kami lakukan yaitu di daerah Pulau Bali karena merupakan salah satu daerah yang telah terkenal hingga ke mancanegara

Dalam hal penjualan kembali Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS SPEKTRAdilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir Penjualan Kembali

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan rasa percaya diri dengan imtihan syafahi pada santriwati kelas VII Pondok Pesantren.. Ta’mirul Islam

139 tentang Surat Hutang, dan Akta No.140 tentang Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee), tertanggal 23 September 2015 yang dibuat dihadapan Stephanie Wilamarta,