• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

PERANCANGAN PROGRAM

3. 1 Spesifikasi Rancangan

Proses inti dari program aplikasi ini adalah estimasi titik dengan metode Kriging. Proses estimasi titik dengan metode Kriging adalah mengestimasi nilai pada suatu titik dengan menggunakan nilai yang ada dan dijadikan sampel dengan dasar kekontinuan spasial pada metode Kriging.

3. 2 Perancangan Modul

Perancangan program aplikasi ini menggunakan tiga buah modul, yaitu modul input titik sampel, modul input titik estimasi, dan modul hasil.

3. 2. 1 Modul Input Titik Sampel

Pada modul input titik sampel ini terdapat dua input yang merupakan tujuan modul ini, yaitu mendapatkan input antena id dan input titik sampel yang akan digunakan sebagai input. Maka modul input titik sampel ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Input antena id

Input antena id adalah dimana pengguna memasukkan antena manakah yang akan digunakan untuk estimasi. Setiap antena memilki titik sampel sendiri-sendiri. Karena input berada dalam bentuk tabel database, maka diperlukan suatu cara untuk meng-editing data pada database. Dalam Hal ini, editing berarti dapat menambah, menghapus

(2)

dan merubah data. Editing ini dapat dilakukan dengan BitbtnDelete untuk menghapus data dan BitbtnSave untuk menyimpan data baik data baru atau hasil perubahan. Sedangkan untuk merubah dapat menggunakan EditAntenaName, EditLongitude, dan EditLatitude. 2. Input titik sample

Input titik sampel adalah input yang akan dimasukkan pengguna, berupa titik sampel yang akan digunakan sebagai sampel yang akan digunakan untuk estimasi. Data yang digunakan dalam bentuk tabel database. Oleh karena itu untuk merubah, menambah dan menghapus data disediakan tombol-tombol pada DBNavigator untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Setelah kedua input dimasukkan maka untuk melangkah ke proses berikutnya, yaitu memasukkan input titik estimasi, dapat dilakukan dengan menekan ButtonNext.

3. 2. 2 Modul Input Titik Estimasi

Modul input titik estimasi digunakan untuk memasukkan input titik manakah yang akan diestimasi nilainya. Pada modul ini, sebagaimana modul input sebelumnya dan penggunaan format database pada input titik estimasi, maka disediakan tombol-tombol untuk merubah, menambah, dan menghapus data input titik estimasi dengan DBNavigator. ButtonEstimate digunakan untuk memulai proses estimasi dengan input yang telah dimasukkan. Tombol ini berfungsi jika semua input telah dimasukkan.

(3)

3. 2. 3 Modul hasil

Modul hasil merupakan modul yang memperlihatkan koordinat titik estimasi dan nilai hasil estimasinya.

3. 3 Form

3. 3. 1 Form Input Titik Sample

Form ini adalah form utama pada program aplikasi estimasi kuat sinyal dengan menggunakan metode Kriging. Rancangan layar dari form ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah.

(4)

Form input titik sample terbagi dalam tiga bagian: 1. Input antena

¾ Combo Box untuk memasukkan antena ID, dimana di dalam

item-nya sudah terdapat antena id yang telah ada pada database. Untuk memasukkan antena ID dapat ditulis langsung dalam combo box tersebut.

¾ Edit antena name, longitude, latitude untuk melakukan perubahan ataupun memasukkan data baru.

¾ Button Save untuk menyimpan data antena baru maupun perubahan

pada data antena yang telah ada pada database.

¾ Button Delete untuk menghapus data antena yang telah dipilih.

¾ Button Show untuk menunjukkan titik-titik sampel yang dimiliki

pada antena yang telah dipilih. 2. Input titk sampel

¾ DB grid, yaitu tempat untuk memperlihatkan data-data titik sampel yang dimiliki antena yang telah dipilih.

¾ DB navigator, untuk merubah, menambah, dan menghapus data

titiik sampel.

3. Button Next untuk melanjutkan ke form input titik estimasi.

3. 3. 2 Form Input Titik Estimasi

Rancangan layar Form Input Titik Estimasi dapat dilihat pada Gambar 3.2 di bawah.

(5)

Gambar 3.2 Rancangan Layar Form Input Titik Estimasi

Form input titik estimasi dibagi menjadi dua bagian: 1. Input titik estimasi

¾ DB grid, yaitu tempat untuk memperlihatkan data-data titik estimasi pada antena yang telah dipilih

¾ DB navigator, untuk merubah, menambah, dan menghapus data titiik

estimasi.

2. Button Estimate untuk memulai proses estimasi dengan metode

Kriging.

3. 3. 3 Form Hasil

(6)

Gambar 3. 3 Rancangan Layar Form Hasil

Pada form Hasil terdapat DB grid untuk menampilkan koordinat titik estimasi dan nilai hasil estimasi-nya. DB grid ini berbeda dengan DB grid pada form-form sebelumnya, DB grid ini tidak dapat diubah- ubah isinya.

3. 4 Perancangan Database

Tabel yang dipakai pada database program ini berjumlah sebanyak tiga buah seperti dilihat pada Gambar 3.4 di bawah, yaitu tabel antena, tabel sample_point, dan tabel estimation_point. Tabel-tabel tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.4 Rancangan Tabel Database Table antena Antena ID * Longitude Latitude Table sample_point Antena ID * Longitude * Latitude * Nilai Table estimation_point Antena ID * Longitude * Latitude * Nilai

(7)

Keterangan :

Primary key ditunjukkan dengan tanda bintang (*).

¾ Tabel antena

Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data antena. Setiap antena memiliki sample point dan estimation point sendiri-sendiri.

Tabel ini memiliki kolom-kolom : ƒ antenaid.

Bertipe medium int. Kolom ini berguna untuk menyimpan id dari antena. ƒ x.

Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat x (longitude) dari antena yang dipakai sebagai informasi dari antena.

ƒ y.

Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat y (latitude) dari antena yang dipakai sebagai informasi dari antena.

ƒ antena name

Bertipe char maksimal 20 karakter. Kolom ini digunakan untuk menyimpan nama antena yang dipakai sebagai informasi antena.

¾ Tabel sample_point

Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data sample point. Data ini digunakan sebagai sampel estimasi.

(8)

Tabel ini memilki kolom-kolom:

ƒ x

Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat x (longitude) dari sampel.

ƒ y

Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat y (latitude) dari sampel.

ƒ antenaid

Bertipe medium int. Kolom ini berguna untuk menyimpan id antena yang menunjukkan sample point dari antena mana.

ƒ nilai

Bertipe double. Kolom ini berguna untuk menyimpan nilai kuat sinyal pada titik sampel tersebut.

¾ Tabel estimation_point

Tabel ini bertujuan untuk menyimpan estimation point, yaitu titik-titik yang ingin di-estimasi nilai kuat sinyalnya.

Tabel ini memiliki kolom-kolom:

ƒ x

Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat x (longitude) dari titik estimasi.

(9)

ƒ y

Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat y (latitude) dari titik estimasi.

ƒ antenaid

Bertipe medium int. Kolom ini berguna untuk menyimpan id antena yang menunjukkan estimation point dari antena mana.

ƒ nilai

Bertipe double. Kolom ini berguna untuk menyimpan nilai kuat sinyal hasil estimasi nilai kuat sinyal pada estimation point tersebut.

3. 5 Cara kerja program

Pada sub bab ini akan digambarkan secara lebih rinci lagi tentang diagram alir (flowchart) dan gambaran proses kerja yang terjadi yang akan ditampilkan dalam bentuk STD mengenai proses – proses yang terjadi pada setiap form.

3. 5. 1 Diagram alir (flowchart)

Diagram alir merupakan alat pantu pemrograman yang biasanya digunakan. Diagram alir (flowchart) membantu programmer dalam mengorganisasikan pemikiran mereka dalam pemrograman, terutama bila dibutuhkan penalaran yang tajam dalam logika prosedur suatu program. Diagram alir keseluruhan program dapat dilihat pada Gambar 3.5 di bawah.

(10)

Gambar 3. 5 Flowchart Keseluruhan Program

Diagram alir tentang cara mendapatkan Sample Point dapat dilihat pada Gambar 3.6 di bawah.

Mulai

Selesai Get Input Sample

Point

Get Input Estimate Point

(11)

Gambar 3. 6 Flowchart Get Input Sample Point tidak Database Save Delete Tidak Mulai Adakah antena ID di database? ada

Cari antena id di database

Edit antenaID Show Sample Point Apakah Sample Point kosong? Selesai Ya Edit Sample Point

(12)

Diagram alir tentang cara mendapatkan Estimate Point dapat dilihat pada Gambar 3.7 di bawah.

Gambar 3. 7 Flowchart Get Estimate Point Mulai

Edit Estimate Point Database Apakah Estimate Point kosong? Tidak Ya Selseai Show Estimate Point

(13)

Diagram alir tentang metoda Kriging dapat dilihat pada Gambar 3.8 di bawah.

Gambar 3. 8 Flowchart Metode Kriging Mulai

Selesai Bentuk Matriks C

Cari Matriks C Inverse

Bentuk Matriks D

Bentuk Matriks W : Matriks C Inverse * Matriks D

(14)

3. 5. 2 Diagram Transisi (State Transition Diagram)

Diagram transisi memberikan keterangan kepada sistem tentang apa yang harus dikerjakan ( action ) dan kondisi ( state ) tertentu. Kondisi adalah suatu event pada external environment yang dapat dideteksi oleh sistem misalnya sinyal, interrupt atau data. Hal ini akan menyebabkan perubahan terhadap state dari aktivitas x ke aktivitas y. Action adalah hal yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau data. Action akan menghasilkan output, message display pada layar, menghasilkan kalkulasi dan lain – lain. Diagarm transisi program dapat dilihat pada Gambar 3.10 di bawah.

Gambar 3. 9 Diagram Alir Program Layar Form Input Titik Estimasi

Layar Form InputTitik Sample

Layar Form Hasil Layar Intro Program

BitbtnNext Click Menampilkan Form Input Titik Sample

BitbtnEstimate Click Menampilkan Form Input Titik Estimasi ButtonBack Click

Menampilkan Form Input Titik Sample

Button Back Click Menampilkan Form Input Titik

Gambar

Gambar 3.2  Rancangan Layar Form Input Titik Estimasi
Gambar 3. 3  Rancangan Layar Form Hasil
Gambar 3. 5  Flowchart Keseluruhan Program
Gambar 3. 6  Flowchart Get Input Sample Point tidak Database Save Delete TidakMulaiAdakah antena ID di database?ada
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan zeolit dan bokashi ampas tahu juga mampu memperbaiki beberapa sifat kimia tanah Ultisol yang berasal dari areal bekas tambang nikel yaitu meningkatkan pH

ROBINSON SITUMORANG CECEP KUSTANDI, M.PD..

Keluaran dari subsistem notifikasi pemantau, yaitu (1) menampilkan marker location (penanda lokasi) pengguna secara realtime yang menampilkan koordinat latitude,

Proses pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian, seperti gambaran umum perpustakaan, dan kegiatan

Kekuasaan dasar Kekuasaan yang efektif Pengelolaan kekuasaan Politik dalam organisasi Konsukuensi politik dalam organisasi Contextual instruction Setelah materi

Surya (1983) dalam Soetjipto dan Raflis Kosasi (2004:107) mengemukakan bahwa dalam konsep baru balajar-mengajar guru mempunyai tugas untuk merangsang, membimbing,

Di bawah ini merupakan halaman pembayaran yang digunakan karyawan untuk melakukan penginputan pembayaran dari penjualan motor dan memasukan data angsuran pembeli ke dalam

Pemilihan bibit harus memperhatikan hal-hal seperti berikut, batang besar, tua, daun besar dan bagus. Penanamannya dengan cara stek batang, kemudian ditancapkan di tanah.