• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BUNOBOGU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BUNOBOGU"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI

KELAS XI SMA NEGERI 1 BUNOBOGU

J U R N A L

OLEH

MOH. SADAM J. INTAM NIM. 231 409 061

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2015

(2)
(3)

3

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH

DIKELAS XI SMA NEG. 1 BUNOBOGU

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ABSTRAK

Moh.Sadam J Intam1 Nim : 231 409 0612 “Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas XI SMA

Neg.1 Bunobogu3” Jurusan Pendididikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Gorontalo.Telah dilakukan penelitian Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap

Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah Di SMA Negeri 1 Bunobogu, Kabupaten Buol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini menggambarkan pengaruh kreativitas guru terhadap motivasi belajar siswa. Variabel penelitian adalah variabel bebas yaitu kreativitas guru dan variabel terikat yaitu motivasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bunobogu yang berjumlah 110 orang siswa. Sampel penelitian hanya 30 orang siswa. Adapun teknik yang dilakukan yaitu teknik pengumpulan data berupa observasi awal, kuesioner dan dokumentasi. Kemudian dilakukan teknik analisis data dan pembahasan.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kreativitas guru mempengaruhi motivasi belajar siswa namun tidaklah signifikan dan kreativitas guru memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar siswa namun hanya kecil yaitu 4,84 %.

1

Moh. Sadam J. Intam

2 231 409 061

3 Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah di Kelas

(4)

4 Sedangkan 95,16 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak menjadi fokus yang peneliti teliti.

Kata Kunci : Kreativitas Guru, Motivasi Belajar Siswa, Observasi, Kuesioner, Dokumentasi, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.

LATAR BELAKANG

Setiap manusia dalam kehidupannya senantiasa mengalami suatu kegiatan

yang disebut belajar, baik pada aspek pengetahuan, keterampilan,

kebiasaan,kegemaran, dan sikap seorang terbentuk, termodifikasi, dan berkembang disebabkan karena proses belajar. Jadi pada hakikatnya belajar adalah suatu proses perubahan yang sesuai dengan cita-cita dan filsafah hidupnya. Proses belajar ini dilakukan baik dalam keadaan sadar maupun tanpa disadari. Pada proses belajar yang dilakukan secara sadar terkandung suatu tujuan yang memberi arah dan melandasi terjadinya proses belajar tersebut. Proses belajar seperti inilah yang terjadi di sekolah.

Secara umum, proses belajar bertujuan untuk memberikan hasil belajar yang maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (2010) bahwa “tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar”. Lebih lanjut Suprijono, (2012:5) bahwa “tujuan belajar sebenarnya sangatlah banyak dan bervariasi. Tujuan belajar yang ekspelisit diusahakan unutk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effect. Bentuknya berupa, kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik dalam menghadapi suatu sistem lingkungan belajar tertentu”.

(5)

5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Belajar sebagai suatu proses yang berkelanjutan dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Suryabrata (2006) “bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor sosial dan faktor non sosial) serta faktor yang berasal dalam diri siswa (faktor psikologis dan fisiologis)”. Sedangkan Daryanto (2009:51) mengemukakan “bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern” :

a) Faktor intern yang dimaksud meliputi :

1. Faktor jasmani seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh

2. Faktor psikologis seperti intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

3. Faktor kelelahan

b) Faktor ekstern yang dimaksud meliputi :

1. Faktor keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

2. Faktor sekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

3. Faktor masyarakat seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, teman

bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Dari dua pendapat yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor yang berasal dari diri siswa dan faktor yang berasal dari lingkungan atau dari luar diri siswa.

(6)

6 Hakikat Kreatifitas Guru Dalam Pembelajaran

Pengertian Kreatifitas Guru

Kreatifitas guru merupakan istilah yang banyak digunakan baik

dilingkungan sekolah maupun luar sekolah. Pada umumnya orang

menghubungkan kreatifitas dengan produk-produk kreasi. Dengan kata lain, produk-produk kreasi itu merupakan hal yang penting untuk menilai kreatifitas. Clark Monstakos, seorang psikoloig humanistis menyatakan bahwa kreatifitas adalah pengalaman mengekspresikan (mengaktualisasikan) identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan orang lain (Utami,2002)

Ciri-Ciri Guru Kreatif

Pada hakikatnya, mengajar jika dilakukan dengan baik telah dikatakan kreatif. Kunci keberhasilan pengembangan kreatif itu terletak pada mengajar dengan kreatif dan efisien dalam interaksi yang kondusif. Hal ini tidaklah mudah dan dibutuhkan keahlian dan kreatifitas dalam kegiatan pembelajaran agar tercapai apa yang diharapkan. Menurut Slameto, (2010), secara umum dapat dinyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut :

a) Memiliki hasrat keingintahuan yang cukup besar

b) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru

c) Panjang akal

d) Mempunyai keingintahuan untuk menemukan (meneliti)

e) Cenderung lebih menyukai tugas yang berat

f) Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan

g) Memiliki dedikasi, bergerak dan aktif menjalankan tugas

h) Berpikir fleksibel

i) Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban

yang lebih baik

j) Kemampuan membuat analisis dan sintesis

k) Memiliki semangat bertanya serta meneliti

(7)

7

m) Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas

Dari semua ciri-ciri guru kreatif diatas dapat disimpulkan bahwa guru kreatif adalah guru yang memiliki keinginan besar untuk memotivasi siswa dalam hal pembelajaran dengan menggunakan metode dan media belajar yang menarik.

Manfaat Kreatifitas Guru Dalam Pembelajaran

A. Kreatifitas guru berguna bagi peningkatan minat siswa terhadap mata

pelajaran.

B. Kreatifitas guru berguna dalam transfer informasi lebih utuh.

C. Kreatifitas guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara

ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gelaja alam yang menjadi objek kajian dalam belajar.

D. Kreatifitas guru akan merangsang kreatifitas siswa

Hipotesis

Berdasarkan kajian teori sebelumnya, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “terdapat pengaruh kretivitas guru terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran sejarah di kelas XI di SMA Neg 1 Bunobogu”

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Neg 1 Bunobogu, Kec. Bunobogu, Kab. Buol, Provinsi Sulawesi tengah.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil 2014. Pelaksanaan penelitian ini menyangkut : penelitian pendahuluan, penyusunan proposal,

(8)

8 pembimbingan, ujian proposal, revisi proposal, pelaksanaan penelitian, revisi hasil penelitian, dan ujian skripsi.

Desain Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini menggambarkan pengaruh kreatifitas guru terhadap motivasi belajar siswa. Adapun desain penelitian dalam penelitian ini yaitu :

Ket :

X = Kreatifitas Guru

Y = Motivasi Belajar Siswa

Variabel Penelitian Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan pengaruh sesuai dengan gejala yang diteliti. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah: X = kreatifitas guru.

Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang memberi reaksi atau respon jika dihitung dengan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu: Y = motivasi belajar siswa.

Populasi dan Sampel Populasi Penelitian

Populasi menurut Arikunto (2010:173) adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Neg 1 Bunobogu yaitu berjumlah 110 orang siswa.

Sampel Penelitian

(9)

9 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:174). Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil beberapa sampel dari populasi dengan jumlah siswa 110 orang siswa sedangkan sampel yang diambil untuk diteliti sebanyak 30 orang siswa.

Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, ada beberapa teknik pengumpulan dapat yang digunakan oleh peneliti yaitu:

a) Observasi awal, yaitu digunakan untuk mengambil data awal mengenai

kreatifitas guru pada saat mengajar sejarah

b) Kuesioner, digunakan untuk mengumpulkan data

c) Dokumentasi, hal ini digunakan guna mendapatkan data atau informasi

yang valid, baik berupa berkas atau dokumen dan foto.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier sederhana. Persamaan umum regresi yaitu :

(Arikunto, 2010:183) Dimana :

= Subjek dalam variabel terikat yang diprediksi a = harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen

Hipotesis Statistik

Untuk mengetahui signifikansi dari hipotesis dalam penelitian ini maka perlu dilakukan beberapa pengujian yaitu sebagai berikut:

Pengujian t (Koefisien Regresi)

Pengujian t yaitu pengujian untuk mengetahui signifikasi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan mengangga

(10)

10 dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai ttabel dengan thitung. Apa bila nilai thitung lebih

besar dapar pada ttabel, maka variabel independen secara individual mempengaruhi

variabel dependen, sebaliknya jika nilai thitung lebih kecil dari pada ttabel maka

variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen. Tahap-tahap yang harus dilalui yaitu:

a) Merumuskan Hipotesis

- H0 ; β ≤ 0, (Hipotesis nol, yang menunjukan tidak adanya pengaruh

antara variabel)

- H1 ; β ≤ 0, (Hipotesis nol, yang menunjukan adanya pengaruh antara

variabel)

b) Menentukan Taraf Nyata

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini yaitu 90% atau L = 0,1 dan df = n – k

c) Pengujian t

d) Kriteri Pengujian

- Pvalue ≤ α atau thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak

- Pvalue ≥ α atau thitung ≤ ttabel maka H0 diterima

Pengujian Signifikansi (Pengujian F)

Pengujian Signifikansi yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kreatifitas guru terhadap motivasi belajar siswa, jika Fhitung

≥ Ftabel maka ada pengaruh yang signifikan, akan tetapi jika Fhitung ≤ Ftabel maka

tidak ada pengaruh yang signifikan, yang dirumuskan sebagai berikut :

Ket :

RJKReg (b/a) : Rata-rata jumlah kuadrat regresi

(11)

11 Pengujian F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan cara melihat nilai signifikan Fhitung. Jika nilai signifikan Fhitung ≤ 0,05 maka variabel

independen secera simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, dan sebaliknya jika nilai signifikan Fhitung ≥ 0,05 maka variabel

independen secera simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Pengujian Koefiien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi, hal ini ditujukan oleh besarnya koefisien determinan (R2) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Jika koefisien determinan nol maka berarti variabel dependen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinan semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari koefisien (R2) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari variabel X terhadap variasi naik turunya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam persentase.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMA Negeri 1 Bunobogu didirikan di Desa Limbau Kecamatan Bunobogu Kabupaten Buol pad tahun 1994. Dengan SK no. 0160/0/1994 pada tanggal 5 Oktober 1994. Dalam menjalankan aktivitasnya sebagai lembaga pedidikan.

Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengujian Validitas Kuesioner

Langkah awal yang dilakukan analisis data adalah melakukan uji validitas terhadap kuesioner yang akan di sebarkan kepada responden. Dari hasil sebaran

(12)

12 kuesioner kepada responden diperoleh bahwa hasil uji validitas untuk variabel X : dari 5 (lima) pertanyaan yang di ajukan, semuanya valid. Pada variabel Y, terdapat 5 (lima) pertanyaan yang di ajukan kepada responden. Dari kelima pertanyaan tersebut ada 2 peetanyaan yang tidak valid (gugur), yaitu pertanyaan nomor 1 dan 3. Sedangkan pertanyaan 5, 7, dan 10 dinyatakan valid. (data terlampir)

Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Berdasarkan hasil perhitungan pada uji reliabilitas kuesioner yang disebarkan kepada responden baik variabel X maupun variabel Y reliabel dengan kategori riabel. Sedangkan yakni masing-masing memperoleh nilai reliabel sebesar 0,5266 dan 0,3862. (data terlampir)

Deskripsi Hasil Variabel X

Berdasaran hasil sebaran kuesioner kepada responden yaitu siswa kelas XI

di SMA Negeri 1 Bunobogu. Menunjukan data yaitu nilai mean atau rata-rata ( )

sebesar 17,7, nilai median atau nilai tengah (Me) sebesar 17,93, nilai modus atau data yang memiliki frekuensi terbanyak (Mo) sebesar 18,16, serta nilai standar deviasi (S2) dan varians (S), masing masing sebesar 4,51 dan 2,12.

Dari pemberian skor serta nilai data penelitian diperoleh data yaitu data pterbesar yaitu 20 dan data terkecil 12. Sedangkan banyaknya kelas yaitu 5, serta panjang kelas yaitu 2. Untuk lebih jelasnya tersaji pada tabel 1 daftar distribusi frekuensi.

Tabel 1

Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X

No Kelas Interval Frekuensi

1 12 – 13 1

2 14 – 15 2

3 16 – 17 9

(13)

13

5 20 – 21 4

30

Pada tabel di atas, menunjukan bahwa, lebih banyak responden menjawab pada kelas ke empat, antara 16 – 17. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1 histogram data variabel X dibawah ini.

Gambar 4.1

Histogram Data Variabel X

Deskripsi Hasil Variabel Y

Berdasaran hasil variabel Y diperoleh berdasarkan pada sebaran angket kepada responden yaitu siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Bunobogu. Data yang diperoleh yaitu yaitu nilai mean atau rata-rata ( ) sebesar 16,43, nilai median atau nilai tengah (Me) sebesar 16,22, nilai modus atau data yang memiliki frekuensi terbanyak (Mo) sebesar 15, serta nilai standar deviasi (S2) dan varians (S), masing

masing sebesar 3,24 dan 1,8.

Dari pemberian skor serta nilai data penelitian diperoleh data yaitu data pterbesar yaitu 20 dan data terkecil 13. Sedangkan banyaknya kelas yaitu 5, serta panjang kelas yaitu 2. Untuk lebih jelasnya tersaji pada tabel 2 daftar distribusi frekuensi. 0 2 4 6 8 10 12 14 16 Category 1 11,5 13,5 15,5 17,5 19,5 21,5

(14)

14 Tabel 2

Daftar Distribusi Frekuensi Variabel Y

No Kelas Interval Frekuensi

1 13 – 14 3 2 15 – 16 15 3 17 – 18 7 4 19 – 20 5 5 21 – 22 0 30

Pada tabel di atas, menunjukan bahwa, lebih banyak responden menjawab pada kelas ke dua, antara 15 – 16. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2 histogram data variabel Y dibawah ini.

Gambar 2

Histogram Data Variabel X

Pengujian Persyaratan Analisis

Untuk kepentingan pengujian normalitas data, digunakan uji chi-kuadrat

(x2). Pengujian ini dilaksanakan terhadap variabel X dan variabel Y. Uji Normalitas Data Variabel X

Hasil pengujian normalitas data variabel X (kreatifitas guru) menunjukan harga x2hitung = 5,82, sedangkan harga x2daftar berdasarkan kriteria populasi

0 2 4 6 8 10 12 14 16 Category 1 12,5 14,5 16,5 18,5 20,5 22,5

(15)

15 berdistribusi normal yaitu x2 ≤ x2(α)(k-3) dengan taraf nyata α = 0,01. Sehingga

diperoleh harga x2daftar = 9,21. Sehingga dapat dilihat bahwa, harga x2hitung lebih

kecil dari x2daftar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk

variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji Normalitas Data Variabel Y

Hasil pengujian normalitas data variabel Y (motivasi belajar) menunjukan harga x2hitung = 6,22, sedangkan harga x2daftar berdasarkan kriteria populasi

berdistribusi normal yaitu x2 ≤ x2(α)(k-3) dengan taraf nyata α = 0,01. Sehingga

diperoleh harga x2daftar = 9,21. Sehingga dapat dilihat bahwa, harga x2hitung lebih

kecil dari x2daftar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk

variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini, diadakan pengujian terhadap persamaan regresi, linieritas, keberartian dan koefisien korelasi.

Mencari Persamaan Regresi

Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus = a + bX, dari hasil

penelitian, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : = 12,16 + 0,25X. Persamaan ini mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar satu unit pada variabel X yaitu kreatifitas guru, maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata-rata sebesar 0,25 unit variabel Y yaitu motivasi belajar siswa.

Menghitung Uji Signifikan Koefisien Regresi

Berdasarkan hasil perhitungan uji koefisien regresi, maka diperoleh thitung

sebesar 1,14. Sedangkan Kriteria Terima hipotesis, jika t(α/2)(n-2) dengan taraf nyata

(α) = 0,01 dan derejat kebebasan (dk) = n – 2. Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh t(0,01/2)(30-2) = t(0,005/2)(28). Diperoleh tdaftar sebesar 2,763 Ternyata harga

thitung lebih kecil dari pada tdaftar dan thitung berada pada daerah penerimaan H0.

Sehingga Ho diterima dan Ha di tolak.

(16)

16 Jika garis dari sekumpulan data pengumpulan data berbentuk linier, maka data ditentukan sejauh mana derajat pengaruh antar variabel X dan Y melalui koefisien korelasi (r). Diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar = 0,22 dengan korelasi determinan (r2) sebesar 0,0484 atau 4,84 %. Hal ini berarti bawa pengaruh dari kreatifitas guru terhadap motifasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bonubogu hanyalah 4,84 %.

Pembahasan

Berbicara tentang motivasi belajar siswa, maka tidak lepas dari peran guru dalam melaksnakan proses pembelajaran. Peran guru yang dimaksud yaitu dalam hal kreatifitas. Implementasi dari kreatifitas setiap orang tidak sama, tergantung sejauh mana orang tersebut mau dan mampu mewujudkan daya ciptanya menjadi sebuah kreasi dan karya. Kaitannya dengan kreatifitas guru dalam proses pembelajaran, merupakan sesuatu yang dilakukan oleh guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi antara dua unsur, yaitu siswa sebagai pihak yang belajara dan guru sebagai pihak yang mengajar. Proses pembelajaran, perlu suatu sifat kreatif dari setiap guru, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Kreatifitas mengajar seorang guru dapat diukur untuk membangkitkan motivasi belajar siswa yaitu: cara guru dalam merencanakan proses pembelajaran, cara guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan cara guru dalam mengadakan evaluasi.

Berdasarkan indikator tersebut, maka seorang guru harus mengetahui bagaimana cara agar siswa dapat tertarik terhadap apa yang akan diajarkan pada saat prose pembelajaran. Hal ini perlu kemampuan seorang guru untuk menumbuhkan motivasi pada diri siswa pada saat menerima materi yang diajarkan. Motivasi belajar dapat timbul dari dua faktor yaitu faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan pribadi serta dorongan kebutuhan belajar. Faktor yang kedua yaitu faktor ekstrinsik yaitu adanya lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Namun harus diingat bahwa dua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, dalam hal ini yaitu kreatifitas guru.

(17)

17 Motivasi belajar siswa dapat diukur melalui kemajuan yang telah diperoleh siswa setelah melalui proses belajar. Sehingga, indikator yang digunakan dalam mengukur motivasi belajar siswa yaitu adanya hasrat dan keinginan belajar, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya penghargaan dalam belajar, dan adanya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran.

Memulai langkah awal dalam proses penelitian ini, peneliti mengadakan kunjungan awal di SMA Negeri 1 Bunobogu. Adapun tujuannya yaitu untuk mengetahui lebih dekat kondisi sekolah dan siswa SMA Negeri 1 Bunobogu. Kunjungan awal ini, peneliti dapat menentukan kelompok sampel yang akan berpartisipasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 orang siswa kelas XI, yang terdiri dari 12 Putra dan 18 Putri.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti mengadakan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner yang disebarkan kepada siswa. Pada setiap kuesioner yang disebarkan terdapat 10 pertanyaan, dimana 5 pertanyaan untuk kreatifitas guru dan 5 pertanyaan lainnya untuk motiviasi belajar siswa. Dari hasil validitas data, diperoleh, dari 5 pertanyaan untuk kreatifitas guru, semuanya dinyatakan valid. Sedangkan untuk variabel Y yaitu motivasi belajar siswa ada 2 pertanyaan yang dinyatakan tidak valid atau gugur, sedangkan 3 pertanyaan yang lainnya dinyatakan valid. Selanjutnya yaitu pengujian reliabilitas data diperoleh bahwa kuesioner yang dibagikan kepada responen termasuk kategori sedang. Untuk kebutuhan pengujian, dilakukanlah pengujian persyaratan normalitas data. dari hasil pengujian normalitas data baik variabel X maupun variabel Y, bebar-benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan dapat diterima.

Setelah menyelesaikan langkah-langkah tersebut, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi. Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukan, pengaruh kreatifitas guru terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bonubogu sebesar 4,84. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 95,16 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti. Sehingga, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh kretivitas guru terhadap motivasi belajar siswa pada

(18)

18 pembelajaran sejarah di kelas XI di SMA Negeri 1 Bunobogu ditolak dalam penelitian ini.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan, maka peneliti dapat menarik simpulan yaitu sebagai berikut:

a) Dari hasil koefisien regresi, kreatifitas guru mempengaruhi motivasi

belajar siswa namun tidaklah signifikan.

b) Dari hasil koefisien determinan, kreatifitas guru memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar siswa namun hanya kecil yaitu 4,84 %. Sedangkan 95,16 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak menjadi fokus yang peneliti teliti.

(19)

19 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Aritonang, Keke. 2007. Jurnal Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.Jurnal Pendidikan Penabur

Burudji, 2013. Jurnal Pengaruh Kreatifitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Tapa. Universitas Negeri Gorontalo

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta: AV Publisher

Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

Mariyana, Rita. 2008. Pembelajaran Kreatifitas Untuk Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Pendidikan Indonesia

Mulyawati. 2012. Jurnal Pengaruh Kretivitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV di SD Imbas Gugus Hasanudin Salatiga. Salatiga

Nasution. 2010. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Bandung: PT. Rajagrafindo Persada

Sapuro, Siti. 2010. Analisis Kesulitan Belajar Siswa. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Sidiq, Jauhar, dkk. 2009. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Dirjen

Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Utami Munandar. 2002. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan ujian akhir pada Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas

Hasil analisis regresi berganda variabel jumlah penduduk (X 1 ), pengangguran (X 2 ), PDRB (X3) dan Inflasi (X4) berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan (Y) di Kabupaten

Sanggup membayar seluruh biaya pendidikan dan sumbangan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak UNJANI dan tidak akan meminta dispensasi pembayaran dengan alasan

[r]

pengendalian Kredit Cepat Aman (KCA) pada Lembaga Keuangan

irri d M }ruli vmFi dqen

Untuk mewujudkan tegaknya konstitusi dalam upaya mewujudkan Negara hukum Indonesia yang demokratis, maka dalam amandemen ketiga Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia

nasrdrlal dalah Foses penseggmn n6ih belm lerbuka. Demikixn jusa ddlam proses pery getuan pada Epat koordinGi tin angeadn Bahle akunlabiliras hdya dilihnr dari sisi