• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DI LINGKUNGAN SEKOLAH DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 111/1 KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar OLEH: ARDHIAN EDI HANDOKO A1D114023 JURUSAN ILMU PENDIDIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DI LINGKUNGAN SEKOLAH DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 111/1 KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar OLEH: ARDHIAN EDI HANDOKO A1D114023 JURUSAN ILMU PENDIDIK"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL ILMIAH

PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DI LINGKUNGAN

SEKOLAH DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA

DI KELAS V SD NEGERI 111/1 KECAMATAN

MUARA BULIAN

SKRIPSI

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH:

ARDHIAN EDI HANDOKO A1D114023

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018

(2)

SEKOLAH DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 111/1 KECAMATAN

MUARA BULIAN

OLEH:

ARDHIAN EDI HANDOKO NIM A1D114023

PGSD FKIP UNIVERSITAS JAMBI

ABSTRAK

Edi Handoko, Ardhian. 2018. Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Lingkungan Sekolah Pada Proses Pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 111/I Kecamatan Muara Bulian: Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi. Pembimbing: (I) Drs. Faizal Chan, S.Pd., M.Si (II) Issaura Sherly Pamela. S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci: Pemanfaatan Sumber Daya Alam, Lingkungan Sekolah, Proses Pembelajaran IPA.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 111/I Kecamatan Muara Bulian.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 111/I Kecamatan Muara Bulian pada tanggal 15 Maret 2018 sampai dengan 15 April 2018. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA selain dilaksanakan di dalam kelas juga dilaksanakan diluar kelas, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Selain itu, jika proses belajar mengajar tidak memungkinkan terjadi diluar kelas, seperti kendala cuaca dan kendala yang lainnya maka pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas. guru tidak hanya melakukan pembelajaran dengan konvensional namun guru juga menggunakan media pembelajaran baik visual maupun nonvisual. Sehingga peserta didik merasa proses pembelajaran IPA menyenangkan, mudah dimengerti dan lebih bermakna.

Dari Hasil Penelitian disarankan agar untuk pihak guru jika kondisi tidak memungkinkan untuk belajar di luar kelas, guru dapat membawa sampel suatu materi ke dalam kelas, contohnya: tanah, tumbuhan dan lain sebagainya. Untuk keterbasan waktu dalam pembelajaran IPA di luar, guru dianjurkan untuk membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok sehingga peserta didik bertanggung jawab di setiap tugas yang diberikan oleh guru. pengetahuan saja tetapi juga melihat sikap dan cara anak bersosialisai dengan orang lain.

(3)

SCHOOL IN THE LEARNING PROCESS IN THE SCIENCE CLASS V SD NEGERI 111/1 KECAMATAN

MUARA BULIAN

By:

ARDHIAN EDI HANDOKO NIM A1D114023

PGSD FKIP UNIVERSITAS JAMBI ABSTRACT

Edi Handoko, Ardhian. 2018.Utilization Of Natural resources in the environment school in the learning process in the science class V SD Negeri 111/1 Kecamatan Muara Bulian. Essay. Education Program Teacher Elementary School, Department of Education, FKIP University of Jambi Supervisor: (I) Drs. Faizal Chan, S.Pd., M.Si (II) Issaura Sherly Pamela, S.Pd., M.Pd

Keywords: Utilization of Natural Resources, School Environment, Learning Process of Science.

His study aims to describe the utilization of natural resources in the school environment in the process of science learning in class V SD Negeri 111 /I Kecamatan Muara Bulian.

This research was conducted at SD Negeri 111 /I Kecamatan Muara Bulian on March 15, 2018 until April 15, 2018. Data obtained by interview, observation and documentation.

The results of the study showed that learning science in addition to being implemented in the classroom was also carried out outside the classroom, utilizing natural resources in the neighborhood around the school. In addition, if the learning process does not allow to occur outside the classroom, such as weather constraints and other obstacles then the learning is done in the classroom. teachers do not only do the learning with conventional but teachers also use both visual and nonvisual learning media. So that learners feel the learning process IPA fun, easy to understand and more meaningful.

(4)

PENDAHULUAN

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam, yang digunakan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia serta bisa didapatkan dimana saja seperti di dalam tanah, air, udara dan lain sebagainya, sehingga dengan adanya sumber daya alam kualitas hidup manusia menjadi lebih baik. Pendapat tersebut didukung oleh Riyadi (Darmodjo 1991/1992) mendefinisikan bahwa “Sumber Daya Alam adalah segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang potensial, baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun atmosfer (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara langsung maupun tidak langsung”.

Sedangkan menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, “Sumber Daya Alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem”.

Dalam pemanfaatan sumber daya alam, manusia harus mengambilnya sesuai keperluan hidupnya dan memikirkan kelanjutan sumber daya alam tersebut. Hal itu dapat dijadikan sebagai salah satu upaya dalam pelestarian lingkungan, karena upaya pelestarian lingkungan sangat penting dilakukan untuk menjaga keberadaan sumber daya alam, apabila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan manusia akan terganggu. Sumber daya alam yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dibedakan menjadi dua yaitu: sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati terdiri atas: tumbuhan, pertanian, perkebunan, hewan, peternakan dan perikanan. Sedangkan sumber daya alam non hayati terdiri atas: air, angin, tanah dan hasil tambang.

Sumber daya alam terletak di bumi dan ada di setiap lingkungan, termasuk di lingkungan sekolah. Di lingkungan sekitar sekolah terdapat sumber daya alam seperti: Tanah, air, tumbuh-tumbuhan, hewan peliharaan jika sekolah berada di lingkungan perdesaan dan lain sebagainya. Sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Sumber daya alam yang ada di lingkungan sekolah dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran sebaik-baiknya oleh guru sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran untuk menumbuhkan keaktifan peserta didik serta dapat membuat pembelajaran lebih mudah dipahami dan dimengerti, menarik, menyenangkan dan bermakna serta dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik dalam menjaga dan memelihara sumber daya alam yang ada di sekitarnya baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Menurut Suwardi dan Daryanto (2017:78) mengatakan bahwa “berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan benyak bergantung kepada proses belajar yang dialami peserta didik sebagai anak didik”.

(5)

dibutuhkan alat bantu baik berupa benda maupun gambar agar pembelajaran menjadi lebih mudah di mengerti, menyenangkan bagi peserta didik.

Alat bantu pembelajaran juga bisa disebut dengan tempat atau alat yang memungkinkan peserta didik mendapatkan pengetahuan dan pengalaman belajar baik berupa alam sekitar maupun manusia sebagai sumbernya.

“Menurut Sartono (2009:17) alat bantu pembelajaran adalah sesuatu yang dapat dijadikan sarana penghubung untuk mencapai pesan yang harus dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar. Alat bantu pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab alat bantu pembelajaran membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan”.

Berdasarkan uraian tentang penejelasan di atas sumber daya alam dan proses pembelajaran, sumber daya alam dapat digunakan dalam proses pembelajaran di dalam kelas agar materi yang dipelajari peserta didik tentang alam lebih mudah dipahami,dimengerti dan anak lebih mengenal yang dipelajarinya. Selain itu, pembelajaran juga lebih menyenangkan dan menarik serta mudah didapat karena berada di sekitar lingkungan peserta didik dan dapat melihat secara nyata apa yang di pelajarinya. Oleh karena itu pada proses pembelajaran di kelas sangat diperlukan alat bantu untuk mempermudah proses pembelajaran di dalam kelas.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 10 januari 2018 di SD 111/1 Kecamatan Muara Bulian, sekolah tersebut mempunyai lingkungan sekitar sekolah yang terdapat sumber daya alam hayati (biotik) yaitu sumber daya alam yang berupa mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia. Serta sumber daya alam nonhayati (hayati) yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati seperti tanah, air dan udara.

Setiap pagi peserta didik dan guru sebelum memulai pembelajaran di dalam kelas, guru mengajak siswa melakukan gotong royong selama 15 menit membersihkan lingkungan di sekitar sekolah dan membersihkan tanaman di depan kelas dan taman di kelas-kelas masing baik itu menyapu kelas, menyiram tanaman, membersihkan got-got, dan menyabut rumput di taman. Oleh karena itu Lingkungan Sekolah Dasar 111/1 Kecamatan Muara Bulian memiliki lingkungan yang bersih dan rapi,terdapat green house yang berisikan tanaman obat-obatan, bunga dan tumbuhan lainnya yang sudah ditanam di pot-pot kecil yang tumbuh subur dan tersusun rapi di dalam green house. Selain itu terdapat pohon sawit, pohon ceri di depan pintu sekolah yang rindang dan di dalam perkalangan sekolah terdapat pohon pinang, pohon sirsak, pucuk merah dan terdapat berbagai jenis pohon lainnya di sekolah SD Negeri 111/1 Kecamatan Muara Bulian.

Lingkungan yang ada di SD Negeri 111/1 Kecamatan Muara Bulian dapat di manfaatkan dalam proses pembelajaran di dalam kelas pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), karena selain lingkungan sekolah yang indah dan asri, lingkungan yang ada disekitar sekolah juga rindang dan asri.

(6)

sumber belajar, untuk itu diperlukan proses pembelajaran yang bervariasi agar pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik untuk peserta didik belajar di dalam kelas.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, sangat baik memanfaatkan lingkungan di sekitar sekolah dalam proses pembelajaran IPA. Guru tidak lagi menggunakan pembelajaran di dalam kelas dan mengajak peserta didik untuk belajar di luar ruangan (lingkungan) dan belajar langsung di alam sekitar.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki karena pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk mempelajari individu dan alam sekitar. Sehingga dengan adanya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) peserta didik bisa lebih mempelajari secara mendalam tentang alam sekitar.

Dari beberapa penjelasan dan kondisi yang telah diuraikan oleh peneliti maka peneliti tertarik untuk mengemukakan masalah tentang pemanfaatan sumber daya alam dalam proses pembelajaran di dalam kelas dengan judul penelitian “Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Lingkungan Sekolah dalam Proses Pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 111/1 Kecamatan Muara Bulian”.

KAJIAN TEORITIK

2.1Pengertian Sumber Daya Alam

Secara yuridis, pengertian sumber daya alam terdapat dalam pasal 1 ayat 9 Undang-undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, “sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem”.

Menurut Ridwan Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sumber daya alam, dapat dikatakan bahwa sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di atas permukaan bumi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai kepentingan guna memenuhi kebutuhanya dan harus dijaga kelestariannya agar keberadaan sumber daya tetap terjaga.

2.2 Macam-macam Sumber Daya Alam

Menurut Jasin (2016:180) “dari sekian banyak sumber daya alam yang tersedia, sumber daya alam dapat di kelompokkan menjadi dua golongan yaitu sumber daya alam berupa makhluk hidup (sumber daya alam biotik) dan sumber daya alam berupa benda tidak hidup (sumber daya alam abiotik)”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa sumber daya alam yang terdapat di bumi begitu banyak, sumber daya alam tersebut dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu sumber daya alam biotik dan sumber daya alam abiotik atau dapat dikatakan sumber daya alam berupa makhluk hidup dan benda tidak hidup.

(7)

Sumber daya alam biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari kehidupan makhluk hidup yang didalamnya terdiri dari tumbuhan, hewan dan mikroorganisme. Selain itu di dalam sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup sumber daya alam hayati juga termasuk di dalamnya.

Menurut Jasin (2016:181) “sumber daya alam biotik meliputi hewan liar maupun piaraan, hutan, dan tumbuhan lainya. Sumber ini mempunyai sifat dapat memperbarui diri, artinya dapat memperbanyak diri dengan cara berkembang biak”.

Sumber daya alam biotik dapat berkembang biak, dengan demikian tidak semestinya manusia yang bertugas menjaga dan merawat bumi menggunakannya secara berlebihan, agar sumber daya alam biotik dapat terjaga kelestariannya untuk masa yang akan datang Sumber daya alam biotik merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui karena sumber daya alam biotik dapat dihasilkan kembali dan dapat dilestarikan kembali setelah menggunakanya. Berikut beberapa sumber daya alam biotik yang dapat diperbaharui.

1. Air

Air adalah salah satu sumber daya alam biotik yang dapat diperbaharui karena setelah air digunakan oleh manusia, seperti untuk mencuci, mandi, menyiram tanaman dan kegiatan manusia lainya. Air dapat melakukan daur air atau siklus air untuk selanjutnya digunakan lagi untuk kebutuhan manusia sehari-hari.

2. Tumbuhan

Tumbuh-tumbuhan yang terdapat di seluruh permukaan bumi dapat diperbaharui karena setelah manusia memanfaatkannya, tumbuh-tumbuhan dapat ditanam kembali begitupun seterusnya. Sebagai contoh tanaman padi, padi ditanam oleh manusia untuk kebutuhan hidupnya dan tidak akan pernah habis selama manusia tetap menanam padi setelah memanfaatkannya.

3. Hewan

Hewan adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui karena dapat berkembang biak. Jumlah hewan akan terus bertambah setiap waktunya karena proses perklembangbiakan tersebut. Contohnya yakni ayam, ayam merupakan hewan yang dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan konsumsi.

2.2.2 Sumber Daya Alam Abiotik

Sumber daya alam abiotik merupakan sumber daya alam yang berasal dari benda tidak hidup atau benda mati dimana benda mati yang dimaksud adalah matahari, air, angin, tanah, mineral dan bahan tambang. Sumber daya alam abiotik ada yang dapat diperbarui dan ada yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam ini juga terbatas di bumi, oleh sebab itu manusia juga harus memanfaatkan sumber daya alam ini seperlunya saja dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Menurut Jasin (2016:181) sumber daya alam abiotik pada bumi ini terbatas. Sekali kita menghabiskan sumber daya alam tersebut, maka habislah sudah persediaan yang terdapat dalam kerak bumi, dengan kata lain, manusia harus menghemat persediaan sumber daya alam abiotik agar bumi lebih lama lagi dapat mendukung kehidupan di permukaan di muka bumi ini”.

(8)

“Menurut Srini M.Iskandar 1996:2 IPA merupakan singkatan dari “Ilmu Pengetahuan Alam” yang merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris “Natural Science”.Natural berarti alamiah atau berhubungan dengan alam, science berarti ilmu pengetahuan. Jadi, menurut asal katanya, IPA berarti ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa di alam”.

Dari pendapat yang menjelaskan tentang IPA dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan yang alami dan natural serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

Menurut Powler (dalam Winaputra 1992:122) “IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur dan berlaku umum berupa kumpulan hasil observasi dan eksperimen”. Sedangkan menurut Nash 1963 (dalam Hendro Darmodjo, 1992:3) “IPA adalah cara atau metode untuk mengamati alam yang sifatnya analisis, lengkap,cermat serta menghubungkan antara fenomena alam yang satu dengan fenomena alam yang lainnya”.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar merupakan suatu proses yang terjadi antara pendidik dan peserta didik. Agar peserta didik mempunyai pengetahuan alam, konsep dan gagasan yang terjadi di alam sekitar. Selain itu dapat memberikan pengalaman langsung dalam mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami dan mengerti tentang alam sekitar secara alami.

Menurut Depdiknas dalam Suyitno (2002:7) “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran di sekolah dasar yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian prsoses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam”.

Selain itu Abdullah (1998:18) “IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”.

Sedangkan menurut Wahyana dalam Trianto (2010:136) menyatakan bahwa “ilmu pengetahuan adalah suatu kumpulan pengetahuan yang terusun secara sistematis, dan di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”.

2.3.1 Tujuan Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar bertujuan untuk memupuk peserta didik dalam pengetahuan rasa ingin tahu secara alami, mengembangkan kemampuan peserta didik dalam bertanya dan memberi jawaban terhadap siswa tentang jawaban dari kejadian maupun peristiwa yang terjadi di alam berdasarkan bukti, serta mengembangkan cara berfikir peserta didik dalam hal ilmiah. Adapun tujuan dari pembelajaran IPA di Sekolah Dasar berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Mulyasa, 2006:111)

(9)

Menurut Oemar Hamalik, (2008:25) Pembelajaran adalah suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa”. Pembelajaran dianggap sebagai proses, maka dapat dikatakan pembelajaran merupakan serangkaian upaya maupun kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam membuat peserta didik untuk belajardan proses tersebut diawali dengan merancang program pengajaran tahunan, semsester dan penyusunan persiapan mengajar (Lesson Plan) berikut persiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya (Hisyam Zaini, 2004:4).

Menurut Abdullah (1998:18) “IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”. Sedangkan menurut Sri Sulistyorini (2007:39) IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis Dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”.

Menurut Usman Samatowa (2006:11-12) “Siswa diberi kesempatan umtuk menggunkan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkungannya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari”. Sedangkan menurut Mulyasa (2006:110-111) “Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri dan berbuat untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alam dan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah”.

Berdasarkan kedua pendapat yang telah diuraikan dapat dikatakan bahwa pembelajaran IPA di Sekolah Dasar memberikan kesempatan kepada peserta didik, menerapkan dan menggunakan lingkungan dalam proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar untuk menumbuhkan kemampuan berpikir peserta didik.

Menurut Carin (Yuliariatiningsih dan Irianto 2008:6) menyebutkan bahwa “pengajaran IPA di SD seharusnya yaitu dengan menanamkan ke dalam diri siswa keingin tahuan akan alam sekitar”.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Memanfaatkan Sumber Daya Alam

Kelebihan memanfaatkan sumber daya alam dalam proses pembelajaran IPA menurut Hamzah dan Mohamad (2014:146) adalah sebagai berikut:

(10)

limgkungan di setiap daerah (dataran rendah dan dataran tinggi). (3) Adanya pergantian musim yang menyebabkan perubahan kondisi lingkungan setiap saat. (4) Timbulnya bencana alam”.

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 111/I Kecamatan Muara Bulian di kelas V dengan jumlah peserta didik 29 orang dan wali kelas ibu Miskartini. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2018 hingga 15 April 2018, peneliti melakukan penelitian di setiap pembelajaran IPA di kelas dan penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.2.1 Pendekatan

Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Karena penelitian kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data-data, mendeskripsikan hasil dari pemanfaatan sumber daya alam dalam proses pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 111/I Kecamatan Muara Bulian dimana kondisi objek yang akan diteliti alamiah serta peneliti sendiri berperan sebagai instrumen dalam pengumpulan data.

3.2.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah studi kasus. Karena jenis penelitian studi kasus meneliti suatu kejadian atau kasus tertentu yang berada di dalam masyarakat dan dilakukan secara mendetail untuk mempelajari keadaan, kejadian, kondisi dan hubungan yang terjadi.

3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Sumber Data

Sumber data terdiri dari hasil observasi 10 Januari 2018 dengan siswa-siswi SD Negeri 111/1 Kecamatan Muara Bulian kelas V, dengan jumlah siswa-siswi 29 orang yang terdiri dari 14 siswa dan 15 siswi. Sumber Data dari siswa-siswi kelas V digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan dan cara memahami dan mengerti pembelajaran IPA dengan menggunakan Sumber Daya Alam sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Dengan mengetahui Pemahaman siswa-siswi Kelas V SD Negeri 111/I Kecamatan Muara Bulian Peneliti dapat mengetahui peran sumber daya alam dalam proses pembelajaran.

3.3.2 Data

Data terdiri dari jenis-jenis informasi yang diperoleh peneliti dari informasi dan sumber data. Informasi dan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Wali kelas V SD 111/1 Kecamatan Muara Bulian, Adapun data-data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan pemahaman dan hasil belajar anak dalam proses pembelajaran IPA menggunakan Alat Bantu Sumber daya alam dalam proses pembelajarannya.

(11)

Sampel atau cuplikan yang digunakan oleh peneliti dilaksanakan secara selektif, dimana sampel diambil karena adanya pertimbangan tertentu. Pertimbangan ini dikarenakan informan adalah orang yang mengajar di kelas V atau wali kelas. Selain itu, adanya pertimbangan waktu, tempat dan pengumpulan data. Menurut Faisal (1990:57)

“bila pemilihan informan jatuh pada subjek yang benar-benar menguasaipermasalahan (secara menyeluruh) dengan segenap aspeknya barangkali akan sia-sia saja melacak informasi berikutnya ke sejumlah informan lain karena tak ditemukan lagi informasi-informasi baru yang berbeda dengan yang telah dinyatakan oleh informan pertama. Jadi, yang menjadi kepedulian penelitian kualitatif adalah “tuntasnya” perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada”.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan dua teknik dalam pengumpulan data yaitu Observasi dan Wawancara (Interview).

3.6. Uji Validitas Data

Penelitian ini menggunakan keabsahan data dengan cara triangulasi, teknik pengumpulan datanya bersifat penggabungan dari teknik pengumpulaan data yang sudah ada dengan sumber data yang telah ada. Terianggulasi yang peneliti gunakan adalah triangulasi sumber data. Dimana triangulasi ini menggali kebenaran informan tertentu melalui berbagai metode dan sumber.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menumpulkan serta menyusun data yang di dapat dari observasi non partisipan dan wawancara tak berstruktur di lapangan. Data yang telah dikumpulkan akan menjadikan hasil penelitian lebih mudah dipahami dan dimengerti serta menggambarkan tentang data yang valid tentang pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan dalam proses pembelajaran di kelas V SD Negeri 111/I Kecamatan Muara Bulian.

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi/ Objek Penelitian

Sekolah Dasar Negeri 111/I Kecamatan Muara Bulian didirikan pada tanggal 01 Januari 1981. Lokasi SD Negeri 111/I Kecamatan Muara Bulian di Jl. Letnan Abu Bakar, Rengas Condong, Kec. Muara Bulian, Kabupaten Batanghari. Sekolah ini berlokasi di daerah perumahan dan rumah dinas.

(12)

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini mengenai pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 111/1 Kecamatan Muara Bulian dengan subyek penelitian guru kelas V SD Negeri 111/1 Kecamatan Muara Bulian. Pembehasan berikut ini adalah untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian, yaitu bagaimana pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 111/1 Kecamatan Muara Bulian. Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut.

4.3. Hasil Penelitian 4.2.1 Hasil Observasi

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 16 Maret 2018 , hasil obervasi yang peneliti temukan adalah ibu miskartini selaku guru kelas V mengajar semua mata pelajaran kecuali mata pelajaran Penjaskes dan Agama. Guru mengajar dengan baik, pembelajaran dilakukan dengan menarik dan bermakna. Guru menguasai materi yang yang diajarkan, sehingga tidak terdapat kendala dalam proses pembelajaran. Bahan ajar berupa buku serta media pembelajaran sudah dipersiapkan sebelum proses pembelajaran oleh guru sehingga peserta didik lebih memahami dan mengerti materi yang disampaikan oleh guru.

Pada tanggal 17 Maret 2018 peneliti meneruskan obeservasi dengan memfokuskan hanya pada aspek peserta didik saat proses pembelajaran terjadi. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan memastikan satu persatu peserta didiknya telah memahami materi yang telah disampaikan. Interaksi dalam pembelajaran berlangsung baik, peserta didik yang sedang melaksanakan proses pembelajaran terlihat aktif untuk bertanya kepada guru maupun teman-temanya di kelas. Guru menerapkan interaksi timbal balik kepada peserta didik nya, sehingga yang aktif di dalam kelas tidak hanya guru nya saja namun juga peserta didiknya. Interaksi seerti ini sangat pentiing diterapkan dalam proses pembelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran.

Pada tanggal 23 Maret 2018, peneliti mengamati tentang bagaimana cara guru menghubungkan materi secara kontekstual dalam pembelajaran. Mata pelajaran IPA yang diajarkan oleh guru dimulai dengan awalan guru mengajak peserta didik berdoa, setelah itu mengecek kehadiran peserta didik dan memulai pembelajaran. Materi hari ini adalah sumber daya alam di lingkungan sekitar, guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan materi tersebut di dalam kelas dengan metode konvensional dengan situasi kelas yang kondusif. Setelah pembelajaran berlangsung 30 menit, guru mengajak peserta didik ke luar kelas untuk melihat dan belajar di lingkungan sekitar sekolah. Guru menjelaskan tentang materi sumber daya alam secara langsung dan nyata kepada peserta didik di lingkungan sekitar sekolah. Dengan metode pembelajaran seperti ini peserta didik menjadi lebih ambisius dan aktif dalam proses pembelajaran, dan membuat pembelajaran lebih bermakna.

(13)

diberikan, peneliti melihat peserta didik menguasai materi-materi sebelumnya dan mengingat proses pembelajaran yang telah disamaikan oleh guru sebelumnya.

4.2.2 Hasil Wawancara

Peneliti juga melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi yang lebih terinci dan akurat kepada wali kelas mengenai pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran IPA, peneliti juga mewawancarai salah satu peserta didik yang duduk di kelas V SD Negeri 111/1 Kecamatan Muara Bulian mengenai proses belajar IPA yang menggunakan pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekolah dasar. Adapun paparan hasil wawancara peneliti dengan informan yaitu wali kelas, adalah bahwa guru mengajar mata pelajaran IPA tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja, namun guru juga memanfaatkan lingkungan yang terdapat di sekitar sekolah dalam proses pembelajaran. Setelah melakukan wawancara dengan wali kelas peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu peserta didik, dimana peserta didik merupakan informan pendukung.

Bersumber pada hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu peserta didik mengenai pembelajaran IPA dapat peneliti simpulkan bahwa pembelajaran IPA pada kelas V dilaksanakan dengan 2 cara yaitu di dalam kelas dan di luar kelas. Ke 2 cara tersebut membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran terlebih dengan pembelaran yang dilakukan di luar kelas, karena peserta didik dibawa untuk melihat secara nyata materi yang sedang diajarkan.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan instrumen penelitian yang peneliti gunakan yaitu observasi dan wawancara, peneliti melakukan analisis data dengan tahap reduksi data penyajian dan kesimpulan. Adapun analisis data yang digunakan dengan mengaitkan pendapat ahli dan hasil temuan peneliti di lapangan. Dari hasil observasi dan wawancara tentang pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran IPA di kelas V. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia, sumber daya alam dibedakan menjadi 2 yaitu seumber daya alam hayati dan sumber daya alam nonhayati. Hal ini didukung oleh Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, “sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas umber daya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem”. Sumber daya alam dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi yang sedang diajarkan. Guru dapat menjadikan sumber daya alam di lingkungan sekitar sekolah sebagai alternatif pembelajaran, agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Hal ini didukung oleh pendapat Sartono (2009:17) mengatakan bahwa:

“Alat bantu pembelajaran adalah sesuatu yang dapat dijadikan sarana penghubung untuk mencapai pesan yang harus dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar. Alat bantu pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab alat bantu pembelajaran membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan indera pendengaran dan penglihatan.”

(14)

tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar sekolah. Sehingga peserta didik lebih mudah memahami dan mengerti pembelajaran yang dijelaskan oleh guru. Hal ini didukung pendapat Jasin (2016:180) “dari sekian banyak sumber daya alam yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu sumber daya alam berupa makhluk hidup (sumber daya alam biotik) dan sumber daya alam berupa benda tidak hidup (sumber daya alam abiotik)”.

Pembelajaran IPA di sekolah dasar lebih dianjurkan untuk memberikan pengalaman langsung dalam mengembangkan kompetensi peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dan bermakna tentang alam sekitar secara alami. Hal ini didukung oleh DEPDIKNAS dalam Suyitno (2002:07) “Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran di sekolah dasar yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar lebih mendalam”.

Dalam memanfaatkan sumber daya alam pada proses pembelajaran IPA di sekolah dasar kelas V saat melakukan observasi terdapat kelebihan dan kekurangan, antara lain adalah sebagai berikut: kelebihannya yaitu dalam proses pembelajaran peserta didik lebih mengerti dan memahami materi yang diberikan guru karena materi diajarkan secara nyata atau secara lansung kepada peserta didik. Sedangkan kekurangannya adalah waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran di luar kelas lebih lama dibandingkan pembelajarang di dalam kelas. Hal itu didukung oleh Hamzah dan Mohamad (2014:146) adalah sebagai berikut: “(1) Peserta dibawa langsung ke dalam dunia yang kongkret tentang penanaman konsep pembelajaran untuk mengkhayalkan materi. (2) Lingkungan dapat digunakan setiap saat, kapanpun dimana pun sehingga tersedia setiap saat, tetapi tergantung dari jenis materi yang sedang diajarkan. (3) Konsep pembelajaran dengan menggunakan lingkungan tidak membutuhkan biaya karena semua telah diseiakan oleh disediakan. (4) Mudah untuk dicerna oleh peserta didik, karena peserta didik di sajikan materi yang sifatnya kongkret dan abstrak. (5) motivasi belajar peserta didik akan lebih bertambah karena peserta didik mengalami suasana belajar yang berbeda dengan biasanya. (6) Suasana yang nyaman memungkinkan peserta didik tidak mengalami kejenuhan ketika menerima materi. (7) Memudahkan untuk mengontrol kebiasaan buruk dari sebagian peserta didik. (8) membuka peluang kepada peserta didik untuk berimajinasi. (9) konsep pembelajaran di laksanakan tidak monoton. (10) Peserta didik lebih leluasa dalam berfikir dan cenderung untuk memiliki materi yang di ajarkan karena materi yang di ajarkan telah tersaji di depan mata (konkret)”.

(15)

tinggi). (3) Adanya pergantian musim yang menyebabkan perubahan kondisi lingkungan setiap saat. (4) Timbulnya bencana alam”.

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang peneliti laksanakan di SD Negeri 111/I Kecamatan Muara Bulian pada Kelas V mengenai pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran IPA adapun hasil penelitiannya adalah pembelajaran IPA selain dilaksanakan di dalam kelas juga dilaksanakan diluar kelas, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Selain itu, jika proses belajar mengajar tidak memungkinkan terjadi diluar kelas, seperti kendala cuaca dan kendala yang lainnya maka pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas. guru tidak hanya melakukan pembelajaran dengan konvensional namun guru juga menggunakan media pembelajaran baik visual maupun nonvisual. Sehingga peserta didik merasa proses pembelajaran IPA menyenangkan, mudah dimengerti dan lebih bermakna.

5.2 Implikasi

5.2.1 Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 111/I Kecamatan Muara Bulian.

5.2.2 Implikasi Praktis

1. Bagi Peneliti

Manfaat Praktis bagi penelitian ini adalah dapat memberikan peneliti pengetahuan tentang pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran IPA.

2. Bagi Sekolah

Manfaat Praktis bagi pihak sekolah dalam penelitian ini adalah dapat memberikan alternatif untuk selalu menjaga lingkungan sekitar sekolah tetap bersih dan asri, sehingga lingkungan sekitar sekolah dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran di sekolah.

3. Bagi Pembaca

Manfaat Praktis bagi pembaca dalam Penelitian ini adalah sebagai referensi untuk peneliti yang akan meneliti dengan topik yang sama.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang peneliti temukan, terdapat permasalahan yang belum terselesaikan oleh peneliti karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. sehingga peneliti mengajukan beberapa saran dan beberapa masukan terhadap proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Saran tersebut diantaranya sebagai berikut:

(16)

2. Untuk keterbasan waktu dalam pembelajaran IPA di luar, guru dianjurkan untuk membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok sehingga peserta didik bertanggung jawab di setiap tugas yang diberikan oleh guru.

3. Untuk pihak sekolah agar menambah fasilitas belajar peserta didik di luar kelas, seperti laboratorium.

(17)

DAFTAR RUJUKAN

Abdullah. 1998. Pendidikan Sains Yang Humanistis. Surabaya : Kanisius

AZ, Ridwan, (2010). Pengertian Sumber Daya Alam-Macam SDA dan Sejenisnya. (Online).

http://ridwanaz.com/umum/biologi/pengertian-sumber-daya-alam-macam-sda-dan-jenisnya/. Diakses tanggal 20 Februari 2018

Darmodjo. (1991/1992). Sumber Daya Alam. (Online). https://www.google.co.id/

amp/s/suparman11.wordpress.com/2015/05/10/sumber-daya-alam/amp/.

Diakses Tanggal 22 Februari 2018.

Hamzah, Mohamad. 2014 . Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta : Bumi Aksara

Jasin, Maskoeri. 2016. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Saada, Khozinatus. 2014. Pemamfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Yakti Kebonagung, Tegalrejo, Magelang. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Saifullah, Ali. 2008. Pendidikan Pengajaran dan kebudayaan. Kebudayaan Surabaya : Usaha Nasional

Sartono, (2009). Media (alat bantu) Pembelajaran. (Online). http:// www.google.co.id/amp/s/dwikurniasaputro.wordpress.com/2009/12/04/114/ amp/. Diakses Tanggal 22 Februari 2018

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suwardi dan Daryanto. 2017. Manajemen Peserta Didik. Yogyakarta : Gaya Media. Suyitno. 2002. Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta

Trianto. 2010. Model-model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara

Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Referensi

Dokumen terkait

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan Hasil Belajar Longtorso pada Pembuatan Pola Wedding Gown di LPK Quenta Busana ?”.

Saya Niken Ravita Damanik adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Merokok

Selain itu/ penolakan Hizbut Tahrir Indonesia – HTI- juga melakukan demonstrasi/ untuk menolak kedatangan Obama ke Indonesia di sejumlah kota/// Juru Bicara HTI

Meskipun penelitian ini termasuk penelitian yang mempelopori kajian mengenai pola musiman (terutama month of the year effect) pada pasar obligasi di Indonesia,

Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Tengah akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket

Penggunaan MySQL VB API ini sebagai salah satu alternatif dalam melakukan koneksi ke dalam database MySQL, selain menggunakan MyODBC (Open

Darmasiswa adalah santunan pendidikan yang diberikan kepada putraputri karyawan maupun pensiunan Bank Indonesia, mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama sampai tingkat

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Seleksi Progeni F1 Hasil Persilangan 2009 Berdasarkan Karakteristik Produksi dan Fisiologi Pada Tanaman Karet (Hevea brassiliensis