• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTI MEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS V III A SMP NEGERI 9 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTI MEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS V III A SMP NEGERI 9 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 /2 0 0 8

S K R I P S I

Oleh:

SUHARTO GIYOPiO

NIM: 11406575

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

M ukti A li M .Hum. Dosen STAIN Salatiga

Nota Pembimbing (revisi) Lampiran : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

Sdr.Suharto Giyono

Salatiga, 25 Agustus 2008 Kepada:

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di-SALATIGA

4j 1£j j j aill4.A a.jj ^ u ic - ^

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara:

Nama : Suharto Giyono

NIM. : 11406575

Jurusan/Prodi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : Peningkatan pemahaman dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menggunakan Multi Media Pembelajaran Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 9 Magelang Tahun Pelajaran 2007/2008

Sudah dapat diajukan diajukan dalam sidang munaqasah.

Demikian surat ini kami sampaikan, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

(3)

PENGESAHAN

Skripsi saudara : Suharto Giyono, dengan nomor induk mahasiswa : 11406575, dengan judul “Peningkatan Pemahaman dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan Multi Media Pembelajaran Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 9 Magelang Tahun Pelajaran 2007/2008 “ telah dimunaqasahkan dalam sidang Panitia Ujian, jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari Minggu, 23 Agustus 2008 M, yang bertepatan dengan tanggal 20 Sya’ban 1429 H.dan telah diterima sebagai bagian dari sarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah.

(4)
(5)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku yang saya hormati dan yang saya cintai. 2. Istri (Murini) yang saya cintai.

3. Kedua anak-anak saya Gian Novianto dan Ajib Alim Tsani yang saya sayangi dan saya banggakan.

(6)

Aj 1£j j j ^ ^LuJi

(j-® ^ aAjC-^^^lc. J j j * J Wf1-1 ( J ^ ci*-^ auI.Ia.^1'

l£jl jbjC. J ^ ■

a>r* A

fijLLll

JLaa^a U

J

ll

-

u

^I

c

-

pLuill j oX-oilj

U

jj

Li^jJl o^Laill

A

j

La-k^al

j

<

1

1

^I

c

.

j

U

ju

U

j

1

hA

Segala Puji hanyalah kepunyaan Allah SWT.yang telah menjadikan sebab untuk segala perkara, serta menurunkan Kitab yang mengagumkan, yang mengandung segala hikmah dan keterangan kepada hambaNya. Mudah-mudahan shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Syayidina Muhammad SAW, makhluk yang paling mulia, baik dikalangan bangsa Arab maupun bangsa lainnya. Beliau merupakan manusia yang paling suci nasabnya dan keturunannya. Shalawat dan salam juga mudah-mudahan senantiasa dilimpahkan kepada keluarga dan para shahabatnya yag mulia lagi terhormat.1

Skripsi Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTI MEDIA KELAS VIIIA SMP NEGERI 9 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008” ,

Laporan Penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas Penyusunan skripsi pada akhir perkuliahan pada program studi SI Pendidikan Agama Islam (Ekstensi) STAIN Salatiga

Selama penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, bimbingan, dukungan dan saran dari berbagai pihak yang tulus ikhlas membantu sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada : 1

(7)

1. Mukti Ali M.Hum. selaku Pembimbing

2. Sri Sudartono, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Magelang, yang telah memberi dukungan, motivasi serta izin dalam melakukan penelitian ini.

3. Ipah Nailah S.Ag. selaku rekan seprofesi yang sering kami ajak untuk berdiskusi dan masukan-masukan yang sangat berharga.

4. Rekan-rekan sejawat yang telah membantu dan memberikan masukan serta dukungan sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan.

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam proses penyusunan laporan ini sehingga dapat penulis selesaikan sebagaimana mestinya.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan teman-teman guru serta siswa untuk meningkatkan mutu pendidikan.

AawlII j Aj j AbUj A j ^a5s_lic< ^ iL u J l j

Magelai

Mi

30 Juni 2008 asis>

(8)

NOTA PEMBIMBING ii

DEKLARASI iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO v PERSEMBAHAN vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xii DAFTAR LAMPIRAN xiii ABSTRAK xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Penegasan Istilah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Hipotesis... 7

G. Sistematika Penulisan Skripsi ... 8

BAB II LANDASAN TEORI

(9)

• Pengertian Peningkatan ... 10

• Pengertian Pemahaman ... 10

B. Prestasi Belajar ... 10

• Pengertian Prestasi Belajar ... 10

• Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar... 12

C. Pendidikan Agama Islam ... 13

• Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 13

• Dasar dan Tjuan Pendidikan Agama Islam ... 15

D. Unsur Pokok dan Materi Pendidikan Agama Islam ... 16

E. Beberapa Ayat Al Qur’an dan Hadits yang berkaitan dengan Binatang yang halal dan yang haram ...

• Klasifikasi dan Karakteristik Media ... 25

• Media Visual dan Kartu Bergambar ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 29

• Penelitian Tindakan Kelas/PTK ... 29

• Tujuan dan Manfaat PTK ... 31

B. Setting Penelitian ... 35

(10)

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 36

E. Analisa Data ... 37

F. Indikator Kinerja ... 38

G. Prosedur Penelitian ... 38

H. Gambaran Umum SMP Negeri 9 Magelang ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal ... 47

B. Deskripsi Hasil Siklus I ... 48

C. Deskripsi Hasil Siklus II ... 52

D. Pembahasan Tiap Siklus Dan Antarsiklus ... 56

E. Hasil Penelitian ... 60

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 63

B. Rekomendasi ... 63

C. Saran ... 64

D. Tindak Lanjut ... 65

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai Siswa sebelum Pelaksanaan Tindakan Tabel 2 Nilai Siswa sesudah siklus I

Tabel 3 Nilai Siswa sesudah siklus II Tabel 4 Hasil Pengamatan per-siklus

(12)

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Nilai Observasi Guru Siklus I dan Siklus II Daftar Nilai Observasi Siswa Siklus I dan Siklus II

Daftar Nilai Siswa dari Kondisi awal sampai pelaksanaan siklus II Daftar Nilai Observasi diskusi Siklus I dan Siklus II

Foto saat pelaksanaan diskusi Siklus I dan Siklus II Media Kartu Bergambar

Soal-soal tes tertulis Siklus I dan Siklus II

(13)

ABSTRAK

(14)

A. Latar belakang

Diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau sering disebut Kurikulum 2006, peserta didik harus mencapai standar kompetensi tertentu. Atau dengan kata lain, ada kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk melakukan/mengeijakan sesuatu sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. 1 Demikian juga dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kompetensi dasar yang ditargetkan pada materi Binatang yang Halal dan yag Haram siswa mampu menjelaskan jenis binatang yang halal dan yang haram yang disertai dengan ciri-cirinya serta bahaya bagi kesehatan bila mengkonsumsi daging binatang yang haram, namun kondisi di lapangan masih jauh dari kompetensi yang diharapkan. Sebagian besar siswa menemui kesulitan atau kebingugan untuk mencapai kompetensi tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yang masih rendah.

Guru Pendidikan Agama Islam mempunyai peranan yang sangat penting untuk menanamkan dan membentuk sikap, watak dan akhlak serta budi pekerti yang mulia dengan harapan siswa dapat

nenerapKan dalam

(15)

kehidupan sehari-hari, sehingga dalam mempelajari materi pelajaran siswa akan selalu berpikir kepada prinsip - prinsip kegunaan dan

manfaat.

Pendidikan Agama Islam adalah sebuah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi, di mana antara guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan-penyimpangan, antara lain guru menggunakan metode yang monoton, ketidaksiapan siswa, kurangnya motivasi siswa, dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan rendahnya prestasi belajar.

Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan yang demikian adalah penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media disamping penyaji informasi juga meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Media yang peneliti pilih dalam penelitian ini adalah elektronik dan kartu bergambar karena sesuai dengan materi pelajaran dan dapat menunjang tujuan pembelajaran.

(16)

diperlukan materi dan model pembelajaran yang sesuai. Pada saat ini, guru terutama yang di daerah masih kesulitan dalam mengembangkan model pembelajaran Pendidikan Agama Islam, karena sarana dan prasarana yang masih kurang memadai. Guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab atau metode apa saja diterapkan dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang semangat dan menjadi bosan mengikuti pelajaran. Karena sikap siswa tersebut akhirnya prestasi belajar siswa menjadi rendah yang berakibat pencapaian nilai test formatif menjadi rendah dibawah Kreteria Ketuntasan Mengajar (KKM).

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat (Ibu Ipah Nailah S.Ag.) dalam acara Musawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP) di SMP Negeri 9 Magelang yang dilaksanakan setiap hari Senin, apabila tidak ada kegiatan MGMP di tingkat kota menyimpulkan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh :

1. Belum maksimalnya penerapan pendekatan dan metode pembelajaran.

2. Kurangnya sarana media pembelajaran.

(17)

nabati serta minuman yang dihalalkan Agama Islam kepada anak- anaknya sejak usia dini.

Berdasarkan masalah tersebut, diperlukan adanya media pembelajaran yang sesuai dengan materi, sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar” Assosiasion fo r Education and Communication Technogy (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.2

Dari pengertian diatas dapat ditariksebuah kesimpulan bahwa media adalah merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa belajar lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas hasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari timbulnya berbagai berbagai interpretasi dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi di atas, yaitu:

(18)

1. Peningkatan dan Pemahaman

Peningkatan, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan.

2. Pemahaman, adalah proses, cara, perbuatan memahami atau

memahamkan.

3. Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan). Pengertian tersebut dipertegas oleh WS Winkel, bahwa Prestasi adalah sebagai bukti usaha yang telah

dicapai.

4. Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan, perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan.

5. Pendidikan Agama Islam adalah sebuah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan.

6. Media Kartu bergambar, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kartu berarti kertas tebal, berbentuk persegi panjang untuk berbagai keperluan.

C. Perumusan masalah

Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik apabila guru

(19)

keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan demikian guru dan siswa diharapkan dapat berinteraksi dengan baik. Untuk itu, guru

diharapkan mampu menilai praktek mengajarnya dan berusaha untuk

memperbaiki serta meningkatkan kemampuan profesionalismenya. Untuk menghindari terjadinya ketidak fokusan dalam pembahasan dan penelitian maka perlu disusun atau dirumuskan permasalahannya dalam bentuk pertanyaan, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah rendahnya prestasi belajar Pendidikan Agama Islam disebabkan oleh cara mengajar guru yang monoton atau kurang variatif ?

2. Apakah dengan media elektronik dan kartu bergambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Binatang yang Halal dan yang Haram ?

D. Tujuan penelitian

1. Meningkatkan kemampuan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai.

2. Memotivasi siswa dalam belajar Pendidikan Agama Islam. 3. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran

(20)

E. Manfaat penelitian

1. Bagi sekolah, mengefektifkan pengelolaan pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu sekolah.

2. Bagi guru, menambah wawasan keilmuan terutama untuk mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kebutuhan siswa.

3. Bagi siswa, meningkatkan prestasi belajar.

F. Hipotesis

Hipotesa adalah pemecahan sementara atas masalah penelitian. Hipotesis juga diartikan dugaan sementara tentang jawaban dari masalah penelitian yang kebenarannya akan diuji melalui penelitian. Hipotesis disusun berdasarkan kajian pustaka/landasan teori yang dikembangkan kedalam kerangka teoritik.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya prestasi belajar Pendidikan Agama Islam disebabkan oleh cara mengajar yang monoton dan kurangnya penggunaan

media yang variatif.

(21)

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam BAB I, PENDAHULUAN terdiri dari : A. Latar Belakang, B. Penegasan Istilah, C Perumusan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Manfaat Penelitian. F. Hipotesis. G. Sistematika Penulisan Skripsi. Pada BAB II, LANDASAN TEORI terdiri d a ri: A. Peningkatan dan Pemahaman, yang mencakup Pengertian Peningkatan, Pengertian Pemahaman. B. Prestasi Belajar, yang meliputi pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. C. Pendidikan Agama Islam yang meliputi Pengertian Pendidikan Agama Islam,

Dasar dan Tjuan Pendidikan Agama Islam. D. Unsur Pokok dan Materi Pendidikan Agama Islam. E Media Pembelajaran, terdiri dari Pengertian Media, Penggunaan Media Pembelajaran, Pentingnya Media Pembelajaran, Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran,Klasifikasi dan Karakteristik Media, Media Visual dan

Kartu Bergambar

Pada BAB III, METODOLOGI PENELITIAN, yang berisi tentang A. Jenis Penelitian,meliputi: Penelitian Tindakan Kelas /PTK, Tujuan dan Manfaat PTK. B. Setting Penelitian, C. Subjek Penelitian, D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data, E. Analisis Data, F. Indikator Kinerja, G. Prosedur Penelitian, dan H. Gambaran Umum SMP Negeri 9 Magelang.

(22)

C. Deskripsi Hasil Siklus II, D. Pembahasan Tiap Siklus Dan Antarsiklus, E. Hasil Penelitian.

Pada BAB V berisi PENUTUP, yang meliputi: A. Kesimpulan, B.

Rekomendasi, C. Saran, D. Tindak Lanjut, selanjutnya

(23)

A. Peningkatan dan Pemahaman

Pengertian Peningkatan, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan.3

Pengertian Pemahaman, proses, cara, perbuatan memahami atau

memahamkan.4

B. Prestasi belajar

Hakikat Prestasi belajar

Prestasi dapat diartikanm sebagai hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan). Pengertian tersebut dipertegas oleh WS Winkel, bahwa Prestasi adalah sebagai bukti usaha yang telah dicapai.

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan, perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan.

Dari beberapa pengertian diatas terkandung beberapa unsur pokok, antara lain:

• Dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan anggota badan dan juga rohani.

Departemen Pendidikan Nasional (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Him. 1198

(24)

• Adanya perubahan atau hal-hal yang bersifat baru seperti,

perubahan kepribadian atau tingkah laku seseorang.

• Proses belajar yang dilakukan dapat berupa pengalaman- pengalaman dan latihan-latihan.

Beberapa definisi diatas,penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah aktivitas yang menghasilan hal-hal yang bersifat baru yakni berupa perubahan tingkah laku atau kepribadian yang diperoleh melalui latihan maupun pengalaman.

Aktivitas belajar yang dilakukan tidak terlepas dari peran aktivitas jasmani dan rohani.

Biasanya prestasi siswa yang diperoleh ditunjukkan dengan bukti nilai, ini ditunjukkan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang telah diajarkan melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Setiap proses belajar mengajar selalu mendapatkan hasil belajar, bila ada masalah sampai di tingkat mana prestasi belajar yang telah dicapai. Untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa dapat dilakukan melalui evaluasi. Menurut Ralp Tyler, evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data ntuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai, jika belum bagaimana bagaimana dan apa sebabnya.5

(25)

Untuk meningkatkan prestasi belajar dituntut adanya kreativitas

guru, misalnya dengan mengurangi pembelajaran yang monoton. Hal yang penting lagi adalah bagaimana pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa dengan senang, memunculkan rasa senang, ini adalah sebagian dari

keberhasilan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Prestasi yang diraih oleh seseorang tidak terlepas dari adanya beberapa faktor yang mendukungnya atau mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua bagian, yakni sebagai berikut:

1. Faktor individu, yang meliputi:

• Kematangan, ilmu yang diberikan kepada siswa harus sesuai dengan tingkat kematangan siswa.

• Kecerdasan, tingkat kecerdasan siswa sangat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar berprestasi.

• Cara belajar, maksud cara belajar di sini adalah dengan cara yang tepat, praktis dan efisien dalam bimbingan orang lain.

2. Faktor sosial, yang dimaksud disini adalah faktor manusia itu ada/hadir maupun kehadirannya dapat disimpulkan, dalam faktor sosial ini meliputi:

(26)

• Guru, keberadaan seorang guru baik penampilan dan tingkah laku dapat mempengaruhi hasil prestasi siswa.

• Lingkungan, anak yang baik biasanya berasal dari keluarga baik pula. Keadaan keluarga yang baik akan sangat berpengaruh pada

prestasi siswa.

C. Pendidikan Agama Islam

Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dari segi bahasa Pendidikan Agama Islam yang bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah Rasul, dari dua sumber tersebut dapat ditemukan kata-kata yang pengertiannya terkait dengan Pendidikan, yaitu rabba kata kerja dari kata tarbiyah ‘allama, dalam bahasa arab, kata-kata rabba

‘allama dan addaba tersebut mengandung pengertian :

a. Kata kerja rabba memikiki beberapa arti, antara lain mengasuh, mendidik dan memelihara, memimpin, memperbaiki, dan menambah.

Selanjutnya ‘Abdur Rahman Al Bani menerangkan lebih

lengkap bahwa ditinjau dari asal bahasanya istilah At Tarbiyah mencakup 4 unsur, yaitu:

1) Memelihara pertumbuhan fitrah manusia

2) Mengembangkan potensi dan kelengkapan manusia yang beraneka macam (terutama akal budinya)

(27)

4) Melaksanakan secara bertahap sesuai dengan irama perkembangan anak6

b. Kata ‘Allama berarti mengajar yang lebih bersifat pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan, dan keterampilan. c. Kata kerja ‘Addaba dapat diartikan mendidik yang lebih

bersifat kusus pada penyempurnaan akhlak budi pekerti.7 Adapun pengertian secara istilah, berdasarkan tinjauan kebahasaan tersebut pengertian pendidikan menurut pandangan Islam dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pendidikan ialah usaha yang dilakukan secara sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya insani) menuju terbentuknya manusia seutuhnya

(insan kamil)

b. Pendidikan adalah proses kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, seiramama dengan perkembangan subyek (peserta didik)8

c. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan 9

6 Ahmadi (2000). Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Aditya Media, Semarang. IAIN Walisongo, him. 14

' ibid. him. 15 s ibid. him. 16

(28)

Pendidikan Agama Islam adalah sebuah usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi, di mana antara guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan-penyimpangan, antara lain guru menggunakan metode yang monoton, ketidaksiapan siswa, kurangnya motivasi siswa, dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan rendahnya prestasi belajar.

Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan yang demikian adalah penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media disamping penyaji informasi juga meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Media yang peneliti pilih dalam penelitian ini adalah elektronik dan kartu bergambar karena sesuai dengan materi pelajaran dan dapat menunjang tujuan pembelajaran.

Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaannya memiliki dasar/fondasi yang kuat dibanding dengan dasar dasar-dasar yang lain.

(29)

segal hukum. Sedang Al Hadits adalah prilaku ajaran Rasulullah sebagai pelaksanaan hokum yang terkandung didalam Al Qur’an.

Adapun tujuan Pendidikan Agama Islam harus sesuai dengan falsafah dan pandangan hidup yang telah digariskan oleh Al Qur’an dan Al Hadits.

D. Unsur Pokok dan Materi Pendidikan Agama Islam

Dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Pendidikan Agama Islam terkandung 7 unsur pokok, yaitu : Keimanan, Ibadah, Al Qur’an, Akhlak, Muamalah, Syariah dan Tarikh Islam.

1. Keimanan, yang meliputi: Rukun Iman, Kisah para Nabi dan

Rasul, Iman kepada Allah SWT, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Nabi dan Rasul, Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT.,Iman kepada Kitab suci Al Qur'an, Iman kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul yang terakhir, Iman kepada hari Kiamat, man kepada Qada dan Qadar, Tanda-tanda orang yang Beriman dan Hal-hal yang merusak Iman.

2. Ibadah, yang meliputi: Syahadatain, Rukun Islam, Thaharah,

Wudhu, Shalat Fardhu, Azan dan Iqamah, Shalat Berjamaah, Zikir dan Do’a, Shalat Jamak dan Qashar, Shalat Idain/Dua Hari Raya, Shalat Sunnat, Penyelenggaraan Jenazah, Shaum/Puasa, Zakat dan Pajak, Hajji dan Umrah.

3. Al Qur’an, yang meliputi: Hafalan surat-surat pendek.

(30)

dengan tajwid, Menulis huruf Al Qur’an dan Surat yang berkaitan dengan IPTEK.

4. Akhlak, yang meliputi: Hal-hal yang berkenan dengan adab,

Sifat-sifat terpuji, Sifat-sifat tercela, Sukur dan nikmat, Hal-hal yang berkenaan dengan pembentukan sikap, Cinta ilmu pengetahuan dan Cinta pekerjaan.

5. Sariah, yang meliputi: Makanan dan minuman, Penyembelihan

hewan, Sedekah daging hewan, Infaq, Munakahat, Sumber hokum Islam, Wakaf, Musyawarah, Ishlah dan Mawaris.

6. Muamalah, yang meliputi: Jual beli, Pinjam meminjam, Sedekah,

Hutang piutang, Sewa menyewa, Hak dan kewajiban dalam Islam, Syirkah, Riba dan Kerukunan antar umat beragama.

7. Tarikh Islamm yang meliputi: Sejarah Nabi Muhammad SAW,

Khulafaur Rasyidin, Srjarah pembukuan Al Qur’an, Penyebaran agama Islam setelah masa Khulafaur Rasyidin, Penyebaran Islam pada zaman Pertengahan, Cendekiawan muslim, Islam di Indonesia, Islam di Asia, Islam dibeberapa benua dan Peradaban Islam dan ilmu pengetahuan.

Karena luasnya ruang lingkup Pendidikan Agam Islam, peneliti mengkhususkan dalam materi pokok Syariah dengan mengambil pokok bahasan Binatang yang Halal dan yang Haram.

(31)

kesehatan yang sangat penting bagi manusia, dan penulis mempunyai harapan adanya perubahan sikap dan pola makan.

E. Beberapa ayat Al Qur’an dan Hadits yang berkaitan dengan Binatang

yang halal dan yang Haram.

1. Al Qur’an surat Al Maidah a y a t: 1

U V] f U & l < d C ik ! j j k l L I j Sj ! ! j l J o jjJ I y b

La J&! j )

y

j C j k l l ^ ,1 ^ 0 j j c .

^SLik

J j j

A rtinya:

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.(QS.AI Maidah: 1) 10 *

2. Al Qur’an surat Al Maidah a y a t: 96

j 6 jU a i l l J tc -k a A x k J b j ^ p j j l (JaJ

A

j

II

^il! aJd! 1

j

S

j

!

j

k^p

k jJ!

Artinya

Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan. (OS. A / Maidah: 96) 11

Ahmad Thoha Putra.ll. Drs. ( 1999). Al Qur'an dan terjemahannya. Depag RI. Semarang, him. 156

(32)

3. Al Qur’an surat Al A’raf a y a t: 157

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya)

mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang m akruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang menjijikkan dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al A " ra a f: 157) 12

4. Rasulullah SAW.bersabda:

(jc . ^ L > J AjIc. a lil 4ul j ^ ( j j l (jf~

[ ^ „ 1 j j ] J ( j * C -jlk-a c jc -J (j a L_l U

Artinya:

Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, Rasulullah SA W. Telah melarang memakan setiap benatang bertaring dari jenis binatang buas dan dari setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencekeram. (HR. Muslim) 3

Ibid. him. 247

(33)

5. Rasulullah SAW.bersabda:

J11*. f

J j ^Luj 4

j

1

c

.

a

JI

^5^-j J li aiil AiC.

la. ^jc.

J t5 jL iJU Ijj] A-iIa V ' j a ^JI i»j s J J c.

Artinya:

Dari Jabir bin Abdillag berkata, Sesungguhnya Rasulullah SAW. Pada perang Khaibar telah melarang memakan daging himar (keledai) (HR.Bukhari dan Muslim) N

F. Media Pembelajaran

Untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran guru

harus menggunakan media. Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai penyaluran informasi. Sedangkan Education Associasion (NEA)

mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar , dapat menmpengaruhi

efektifitas program instruksional.15

Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara media dengan alat peraga. Perbedaan antara media dengan alat peraga terletak pada fungsi bukan pada subtansinya. Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya sebagai alat bantu saja. Dikatakan media

14

(34)

jika sumber belajar itu merupakan bagian yang integral dari seluruh kegiatan belajar

Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih media, yaitu:

• Media yang dipilih selaras dan menunjang tujuan

pembelajaran

• Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting.

• Kondisi siswa dari segi subjek belajar, misalnya faktor umur, intelegensi, dan latar belakang pendidikan.

• Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan guru mendesain sendiri media yang akan digunakan.

• Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa.

• Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana

yang membantu para pengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar kehadiran

media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan

(35)

Penggunaan Multi Media (Elektronik dan Kartu Bergambar) merupakan suatu unsur penunjang dalam hubungannya dengan mutu pendidikana. Media pendidikan dapat ditinjau sebagai proses dan sebagai produk. Sebagai proses karena media pendidikan berfungsi sebagai alat penunjang dalam instruksional yaitu dalam menyampaikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan instruksional yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam kontek ilmiah, keberhasilan belajar akan diperoleh sebagaimana yang diharapkan jika proses instruksional itu didukung oleh

media atau multi media yang relevan.

Alasan berikutnya mengapa menggunakan media pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir kognitif sampai berfikir yang bertaraf abstrak.

Keberhasilan belajar pada hakekatnya adalah tumpuan dan arah

utama dalam segala bentuk pengajaran yang dilakukan oleh guru atau pengajar baik disekolah maupun diluar sekolah.

Keberhasilan belajar juga berkaitan dengan usaha peningkatan mutu (produk) dan mutu (proses).

(36)

beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media,yaitu antara lain:

• Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu system pengajaran dan bukan hanya sekedsr alat Bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu.

• Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan yang digunakan memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar

• Guru hendaknya menguasai tekni-teknik dari media yang digunakan

• Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya dalam pemanfaatan media pembelajaran

• Penggunaan media harus diorganisir secara sistematis

• Jika sekiranya satu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu media,maka guru memanfaatkan multi media 16

Pentingnya Media Pembelajaran, sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, bahwa pemilihan media pengajaran agama ditentukan apakah media yang akan digunakan sesuai atau cocok dengan karakteristik materi yang akan disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Disamping itu yang lebih penting lagi apakah media yang akan digunakan tersebut sesuai

(37)

dan tidak bertentangan dengan syariat agama atau melanggar etika agama. Bilamana hal tersebut dapat terpenuhi maka perlu diteliti lebih lanjut apakah media yang akan digunakan tersebut terjangkau oleh beaya dan dana yang ada dan apakah tidak ada alternatif media lain yang sekiranya lebih mudah didapat disekitar lingkungan sekolah.

Arief Sukardi (1986:83) mengemukakan bahwa media pengajaran ditinjau dari segi kesiapan pengadaannya dapat dikelompokkan kepada dua jenis yaitu 1) media jadi, dan 2) media rancangan17

Fungsi Media Pembelajaran, pada mulanya media sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka meberikan motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang komplek dan abstrak menjadi yang leih sederhana , konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran.

Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman belajar anak mulai dari hal-hal yang paling konkrit sampai kepada hal-hal yang dianggap paling

abstrak.18

Pada saat ini media mempunyai fungsi sebagai berikut: • Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan guru * l

17 ih,d. hal. 124

(38)

• Memberikan pengalaman lebih nyata ( yang abstrak menjadi konkrit)

• Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pembelajaran tidak membosankan)

• Semua indra murid dapat diaktifkan ,kelemahan satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera yang lain

• Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. 19 Manfaat Media Pembelajaran, media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya untuk peningkatan atau mempertingi mutu proses kegiatan belajar mengjar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip- prinsip penggunaannya.

Klasifikasi Media, Rudi Bretz (!977) mengklasifikasi ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk suara itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis dan symbol, disamping itu dia juga membedakan media siar dan media rekam, sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu:

> Media audio visual gerak > Media audio visual diam > Madia audio semi gerak > Media visual gerak > Media visual diam > Media visual semi gerak

(39)

> Media audio

> Media cetak 20

Karakteristik Media Karakteristik atau ciri-ciri spesifik masing- masing media berbeda satu dengan yang lainnya sesuai dengan tujuan dan maksud dan pengelompokan. Kita dapat mengetahui karakteristik media menurut tinjauan ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput, kemudahan kontrolnya oleh sipemakai. Juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indera penglihatan,pendengaran, perabaan percakapan, maupun penciuman, atau kesesuainnya dengan tingkat hirarki belajar.

Seperti yang dikemukakan oleh Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu.

Arif Sadiman juga mengatakan, bahwa klasifikasi media, karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.21

Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elektronik yang diproyeksikan dan terdiri dari Hardware (perangkat keras), dan sofwere (perangkat lunak). Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik untuk dapat menggerakkan pemakaannya. Ada beberapa jenis media visual dua dimensi in i,antara lain :

■ Overhead Proyektor ■ Slide

(40)

■ Filmstrip

■ Microform ■ Opaque

Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa penggunaan media dan pemilihannya sangat menentukan keberhasilan dalam prestasi belajar mengajar

Media Kartu bergambar, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kartu berarti kertas tebal, berbentuk persegi panjang untuk berbagai keperluan.

Pengertian kartu dalam hal ini adalah kartu untuk belajar yang sangat berbeda dengan kartu remi atau kartu domino yang kegunaannya hanya untuk iseng. Meminjam istilah kartu karena dibuat sebesar ukuran kartu sehingga mudah digenggam dan dimasukkan dalam saku. Kartu belajar tersebut diberi tambahan gambar sehingga disebut kartu bergambar.

Membuat kartu bergambar tidaklah sulit dan biayanya relatif murah. Bentuknya sederhana dan ukurannya sesuai dengan ukuran fisik anak. Agar lebih menarik, warna kartu dibuat berwarna-warni dan ditempeli dengan gambar. Beberapa binatang yang bagi anak sendiri jarang

melihatnya dan ada yang belum begitu jelas hukumnya.

(41)
(42)

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research {CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertan tersebut, maka ada tiga pengertian yang akan diterangkan, yaitu:

> Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan yang mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologitertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

> Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.

(43)

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang 2| sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Sebagai pengelola pembelajaran (learning manajer) guru berperan menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar mengajar seluruh siswa.

Menurut Ivor K Devais, salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa dan bukan mengajarnya guru.21 22

Alvin C. Eurich, menjelaskan prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan guru adalah sebagai berikut:

• Segala sesuatu yang dipelajari oleh siswa, maka siswa harus mempelajari sendiri.

• Setiap siswa yang belajar mempunyai kecepatan masing-masing. • Seorang siswa akan belajar lebih banyak apabila setiap selesai

melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinforcement.

• Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti.

21 Suharsimi Arikunto (2006).Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, him. 3

(44)

Apabila siswa diberi tanggung jawab maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar.23

Menurut Kurt Lewin Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu rangkaian langkah yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.24

Adapun prinsip dasar untuk pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut: • PTK dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan yaitu dalam

proses pembelajaran.

• Tidak mengganggu tugas pokok guru yaitu melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan target kurikulum.

• Pengumpulan data tidak menyita waktu sehingga tidak menghambat pencapaian target kurikulum.

• Metode yang digunakan harus tepat dan terpercaya.2'

Tujuan dari PTK menurut Calhoun adalah melakukan penelitian tindakan untuk memperbaiki organisasi sekolah dalam rangka meningkatkan hubungan kesejawatan antar guru.26

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki manfaat akademis dan manfaat praktik. Manfaat akademisnya adalah membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas meraka untuk memperbaiki pembelajaran dalam jangka pendek.27

23 ibid him. 23

24 Sukaryana I Wayan ( 2002). Penelitian Tindakan Kelas, Bahan Penataran Untuk Instruktur, Departemen Pendidikan Nasional, him. 5

25 ibid. him. 9 26 ibid. him. 10

(45)

Adapun manfaat praktisnya adalah :

Pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Pengembangan kurikulum di sekolah.

Pengembangan profesionalisme guru.

Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan langkah-langkah praktis pelaksanaan kegiatan pokok harus ditempuh:

1. Planning, kegiatan ini antara lain berisi:

> Mengidentifikasi masalah, identifikasi masalah merupakan tahap pertama dalam serangkaian tahapan penelitian, dan tahap kualitas masalah yang diteliti.

Cara untuk menemukan masalah yang dapat didekati dengan PTK adalah:

• Masalah harus riil dan on the job problem oriented (masalah tersebut ada dibawah kewenangan guru untuk memecahkannya)

• Masalah harus problematic ( masalah tersebut perlu dipecahkan)

• Masalah harus memberi manfaat yang jelas

• Masalah PTK harus feasible (dapat ditangani atau dapat dipecahkan)

(46)

> Pengembangan intervensi ( solution/action)

2. Acting, atau Action (intervensi) dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah. Dalam pelaksanaanya guru harus mengambil peran dalam pemberdayaan siswa.

3. Observing, yaitu pengumpulan data, sumber data, critical friend,

analisis data.

4. Reflecting, kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, guru, dan suasana.

5. Akhir tindakan, jika penelitian sudah dianggap selesai maka peneliti perlu menyusun laporan penelitian.29

Atas dasar langkah di atas penulis mencoba mengidentifikasikan dan merumuskan masalah yang ada di kelas VIII A SMP Negeri 9 Magelang, penulis berpendapat bahwa dengan menciptakan suasana kelas yang kondusif, penggunaan media saat memberikan pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran yang variatif perolehan nilai test formatif kelas VIII A SMP Negeri 9 Magelang akan mengalami

peningkatan.

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas, saat ini perkembangan masarakat dan tuntutan pendidikan yang berkualitas begitu cepat, akibatnya tuntutan terhadap layanan pendidikan yang harus dilakukan oleh pendidikpun harus meningkat lebih cepat. Penelitian Tindakan Kelas

(47)

adalah merupakan salah satu cara yang strategis bagi pendidik untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan pendidikan dalam kontek pembelajaran di kelas.

Adapun Tujuan utama dari Penelitian Tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam dalam menangani proses belajar mengajar.30

Manfaat Penelitian Tindakan Kelas, banyak manfaat yang didapat dan diraih dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas. Manfaat itu antara lain dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa komponen pendidikan dan pembelajaran di kelas antara lain adalah sebagai berikut:

❖ Inovasi pembelajaran.

❖ Pengembangan Kurikulum di tingkat regional maupun Nasional.

❖ Peningkatan profesionalisme pendidikan.

Dengan memahami dan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran makin meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan serta profesi pendidik/tenaga kependidikan yang sekarang dirasakan menjadi hambatan.

B. Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme

30 ibid. him. 106

(48)

pendidik dalam proses belajar mengajar dikelas dengan melihat kondisi siswa.

Penelitian Tindakan Kelas sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik itu sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, dan pengembangan keahlian belajar.

Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 4 langkah kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, yaitu : a. perencanaan, b. pengamatan, c. refleksi.31

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 5 Mei 2008 s.d 5 Juni 2008 pada semester genap, tahun pelajaran 2007/2008

C. Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas VIII A SMP Negeri 9 Magelang, tahun pelajaran 2007/2008 pada semester genap. Adapun subjek penelitiannya berjumlah 33 orang siswa kelas VIIIA SMP Negeri 9 Magelang, tahun pelajaran 2007/2008, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

Karakteristik siswa di kelas tersebut sama seperti karakteristik siswa di kelas yang lain, artinya kemampuan prestasi belajar hampir sama dengan kelas lainnya.

31

Ibid. him. 102

(49)

D. Teknik dan Alat Pengumpul Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara tes tertulis dan observasi. Tes yang dilaksanakan dalam bentuk lisan dan tertulis secara individu yang diberikan kepada siswa baik pada saat kegiatan belajar mengajar maupun saat proses kegiatan belajar

mengajar berakhir.

Observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat untuk mengamati proses KBM, dengan jalan mencatat segala sesuatu permasalahan yang muncul dan terjadi pada saat proses KBM

berlangsung.

Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang akan diamati adalah :

❖ Faktor siswa, meliputi respon siswa terhadap proses pembelajaran, misalnya: inisiatif, keseriusan, dan kerja sama dalam berdiskusi kelompok, serta kekompakan siswa dalam presentasi.

❖ Daya serap siswa yang dinyatakan dalam hasil tes tertulis.

❖ Faktor guru, m eliputi:

• Keterampilan mengatur dan membimbing diskusi kelompok.

• Keterampilan mengelola proses pembelajaran.

• Melaksanakan penilaian kelas.

(50)

E. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif.

1. Hasil belajar dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator kinerja.

2. Observasi dianalisis dengan deskriptif kualitatif berdasar hasil observasi.

F. Indikator Kinerja

Keseluruhan data yang terkumpul digunakan untuk menilai keberhasilan tindakan dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

1. Ketuntasan siswa dalam belajar secara individual apabila mencapai nilai 66. Sedangkan pembelajaran secara klasikal dikatakan tuntas apabila terdapat > 85 % siswa yang telah mencapai ketuntasan.

2. Pengambilan data kualitatif dari jalannya diskusi dikumpulkan melalui lembar observasi dengan indikator :

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

(51)

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan ini terdiri dari 2 siklus, dimana ke-2 siklus tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan, artinya pelaksanaan siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari pelaksanaan

siklus I.

Langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri d a ri:

1. Perencanaan tindakan

2. Pelaksanaan tindakan

3. Hasil pengamatan

4. Refleksi

1) Perencanaan tindakan

Pada tahap ini dilakukan perencanaan tindakan yang m eliputi:

a. Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran

b. Mempersiapkan bahan ajar

c. Mempersiapkan alat bantu mengajar berupa media kartu.

d. Mempersiapkan lembar observasi.

e. Membuat alat evaluasi.

2) Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan tindakan yang m eliputi:

(52)

b. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang ditulis di papan tulis.

c. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 - 7 orang.

d. Guru membagikan kartu yang berisi masalah yang harus didiskusikan. Tiap kelompok mendapat 9 kartu.

e. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam diskusi.

f. Guru memeriksa semua hasil kelompok diskusi.

g. Salah satu kelompok diskusi mempresentasikan hasil

diskusinya.

h. Guru memberikan evaluasi tertulis.

3) Hasil pengamatan

Pada tahap ini m eliputi:

a. Guru menganalisis data dalam lembar observasi.

b. Guru menilai hasil diskusi semua kelompok.

c. Guru mengoreksi hasil tes tertulis.

4) Refleksi

(53)

H. Gambaran Umum SMP Negeri 9 Magelang

Letak geografis SMPN Negeri 9 sangat menguntungkan karena terletak dipinggir kota kurang lebih 2 kilometer dari pusat kota Magelang.

Suasana yang tidak begitu gaduh dengan suara-suara kendaraan, mesin pabrik maupun suara bising dari perbengkelan atau dari yang lainnya.

SMP Negeri 9 beralamatkann Jl. Cemara Tujuh No.34 Magelang Telp. (0293) 362601 SMP, berada di wilayah kelurahan Kedungsari, kecamatan Magelang Utara. Depan sekolah jalan raya yang dilalui angkutan kota jalur 11, diseberang jalan berdiri sekolah luar biasa (SLB: SDLB, SMPLB, dan SMALB) dan ada dua perumahan umum yang suasanya sangat tenang karena memang penghuninya hamper semuanya berasal dari kaum intelek. Dibelakang sekolah mengalir sungai Elo yang tidak membahayakan dan tidak pemah banjir besar.

(54)
(55)
(56)

Keadaan Guru

NO NAM A AGAM A GOL. JA B A TA N M E N G A

JA R

1 Sri Sudartono,S.Pd. Islam IV/a Ka.Sekolah IPS

2 Sugiyanto,S.Pd. Islam IV/a W a Ka Sek B. Indonesia

3 Drs.Endarto Islam IV/a Sarpras Olahraga

4 Dra.Pujiyati Islam IV/a Ket.BK. BK

5 Siti Aminatun,S.Pd. Islam IV/a Laborat IPA

6 Suharto Giyono,BA Islam IV/a W.K. VIIIA Pendais

7 Drwaii,S.Pd. Islam IV/a Kurikulum IPS

8 Lilik Yuliandari,S.Pd. Islam IV/a W.K. IX E IPS

9 Sri Utami,S.Pd. Islam IV/a W.K IX A IPS

10 Endang Yuli A., S.Pd Nasrani IV/a W.K IX B Kesenian

11 Kusdari,S.Pd. Islam IV/a W.K. VII E IPA

12 Endang Dwi W. S.Pd Islam IV/a Perpustakaan B.Indonesia

13 Supriyana, S.Pd. Nasrani IV/a - Kertangkes

14 Tri Puji Lestari, S.Pd. Islam IV/a Sub. Bend. TIK

15 Sri Mawarti, S.Pd Islam IV/a Sub Bend. Matematika

16 Harjanta, S.Pd. Islam IV/a W K IX C B. Indonesia

17 Syukur R, S.Pd. Islam IV/a Humas Matematika

18 Rahmat Prasetyo, S.Pd. Islam IV/a Kesiswaan TIK

19 Saviq Noor Islam Ill/a Lab. Bahasa TIK

20 Yayuk Emawati, S.Pd. Islam IV/a W.K VIII D Pkn

21 Rahayu Prihatin, S.Pd. Islam IV/a B.Jawa

(57)

23 Drs.Rukminta Hanung Nasrani Ill/d W.K. VIII C IPA

24 Maria Sri Taai, S.Pd. Nasrani Ill/d Kurikulum Matematika

25 Dra.Yuriati Islam Ill/d W.K. VIII E B.Inggris

26 Ratna Djelitasai, S.Pd. Islam III/c - BK

27 Muh Heriyanto, S.Pd. Islam III/c - BK

28 Dra.Rusmiyati Islam III/c W.K. VII A B.Indonesia

29 Ipah Nailah, S. Ag Islam III/c - Pendais

30 Yusriono B K. S.Pd. Islam Ill/d W.K. VII B Olahraga

31 MF.Wiwik S. S.Pd. Nasrani III/c W.K. VII D IPS

32 Sri Mulyani,S.Pd Islam III/c W.K. IX D B. Inggris

33 Indra Susanti, S.Pd. Nasrani IV/a - B.Indonesia

34 Drs.C.Mintardja Nasrani Ill/d Kesiswaan IPS

35 Reny Setyowati, S.Pd Islam Ill/a - IPA

36 Adi Wahtyu E., S.Pd Islam Ill/a - PKn

37 Ratnaningtyas, S.Pd. Nasrani II/c W.K VIII B Matematika

38 Andn Astuti, S.Pd. Islam - - B.Inggris

39 Janu Sari Edi S.Pd. Islam Ill/a W.K. VII C B. Jawa

40 Nur Fajrin, S.Pd. Islam IPS

Keadaan Staf Tata Usaha

NO NAMA AGAMA GOL. JABATAN/S

AMPIRAN

IJAZAH

1 Heru Purwanto Islam Ill/b Ka TU SMEA

2 Kasidah Islam Il/d Kesiswaan SMEA

(58)

4 Sukiman Islam Il/a Bendahara KPAA

5 Dulhadi Nasrani II/c Kebersihan ST

6 Trimo Islam Il/b Inventaris PGA4

7 Jumadji Islam Il/a Kebersihan Th.

8 Numaningsih Islam Il/a Surat SD

9 Pawit Islam Il/a Kebersihan SMEA

10 Sunarto Islam - Jaga malam SMP

11 Saiji Islam - Jaga malam SD

12 Darno Islam - Kebersihan SD

13 Dani Islam - Satpam SMP

14 Huda SyaifUl - Pustakawan STM

Islam D3

Keadaan siswa

N 0

KELAS

SISWA AGAMA

PA PI JUMLAH ISLAM NON

ISLAM

VII A 22 14 36 34 2

VII B 24 12 36 36

(59)

-VII D 24 10 34 34

-VII E 25 12 37 37

-VIII A 19 16 35 33 2

VIII B 20 18 38 38

-VIII C 20 18 38 38

-VIII D 18 18 36 36

-VIII E 17 19 36 36

-IX A 20 15 35 30 5

IX B 19 16 35 35

-IX C 20 16 36 36

-IX D 20 14 34 34

-IX E 18 16 34 34

(60)

A. Deskripsi Kondisi Awal

Pada pertemuan tatap muka sebelum pelaksanaan tindakan , kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Binatang yang Halal dan yang Haram menunjukkan hasil belajar yang kurang. Siswa kurang termotivasi, sepertinya gurulah yang lebih aktif sementara siswa menjadi pendengar setia sambil menunggu tugas atau pertanyaan yang akan disampaikan oleh guru.

Matrik 1. Nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan/kondisi awal

r

NO NILAI FREKUENSI

1 36 - 40

2

2

41 - 45 5

3 46 - 50 4

4 51 - 55 5

5 56 - 60

3

6 61 - 65 4

7 66 - 70 3 v

8

71 - 75

2

9 76 - 80

2

(61)

11 86 - 90 2

12 91 - 95

-13 96 - 100

-Berdasarkan data hasil nilai sebelum pelaksanaan tindakan, ketuntasan belajar yang dicapai:

1. Individu

Jumlah siswa 33 anak. Siswa yang tuntas 10 anak

Persentase siswa yang tuntas 10/33 x 100% = 30,3 % Siswa yang belum tuntas 23 anak.

Persentase siswa yang belum tuntas 23/33 x 100% = 69,7 %. 2. Klasikal

Belum tuntas, karena kurang dari 85 % hanya mencapai 30,3 %.

B. Deskripsi hasil siklus I

1. Perencanaan tindakan.

a. Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran.

b. Mempersiapkan materi pelajaran yaitu Binatang yang Halal dan yang Haram.

c. Mempersiapkan media/elektronik/VCD dan kartu bergambar. d. Mempersiapkan lembar observasi

(62)

2. Pelaksanaan tindakan

a. Guru mengingatkan kembali pelajaran yang telah lalu dengan mengajukan pertanyaan tentang Binatang yang Halal dan yang Haram. Masih banyak siswa yang lupa tentang jenis-jenis dan ciri-ciri binatang yang diharamkan.

b. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang ditulis di papan tulis.

c. Siswa diajak untuk melihat tayangan gambar melalui elektronik/VCD.

d. Siswa diajak ke Mushalla untuk membentuk kelompok dan melaksanakan diskusi.

e. Siswa dibagi dalam 6 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 - 6 orang.

f. Setiap kelompok diberi 6 kartu yang berisi pertanyaan tentang jenis dan cirri-ciri binatang yang diharamkan.

g. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Guru memancing jawaban dengan menunjukkan gambar binatang yang diharamkan dari buku paket.

h. Guru memeriksa hasil semua kelompok diskusi.

i. Salah satu kelompok diskusi yang paling bagus mempresentasikan hasil diskusinya.

(63)

k. Guru memberikan tes tertulis. Soal dibuat guru dan digandakan sejumlah siswa ( 33 anak ).

3. Hasil pengamatan

Selama pelaksanaan siklus I, peneliti mencatat beberapa kejadian penting, yaitu:

a. Pelaksanaan diskusi diluar kelas membuat suasana KBM lebih bebas, siswa lebih leluasa dalam berdiskusi karena tidak mengganggu kelas lain.

b. Jumlah siswa yang relatif banyak (33 anak) membutuhkan perhatian dan pengawasan lebih khusus. Masih ada beberapa siswa yang mondar-mandir melihat pekeijaan kelompok lain. c. Inisiatif, keseriusan, dan keija sama setiap anggota kelompok

kurang bagus. Guru memberikan saran untuk membagi kartu, sehingga setiap anggota kelompok mendapat tugas untuk mencari jawaban.

d. Setelah dilakukan penilaian diakhir pembelajaran Siklus I, hasilnya belum memenuhi harapan yang diinginkan peneliti.

Matrik 2. Nilai siswa sesudah Siklus I

NO NILAI FREKUENSI

1 36 - 40

(64)

3 46 - 50 3

4 51 - 55 2

5 56 - 60 3

6 61 - 65 2

7 66 - 70 3

8 71 - 75 7

9 76 - 80 4

10 81 - 85 4

11 86 - 90 1

12 91 - 95 1

13 96 - 100

-Berdasarkan data hasil penilaian Siklus I ketuntasan belajar yang dicapai:

1. Individu

Jumlah siswa 33 anak Siswa yang tuntas 20 anak.

Prosentase siswa yang tuntas 20/33 x 100% = 60,6 % Siswa yang belum tuntas 13 anak.

Prosentase siswa yang belum tuntas 13/33 x 100% = 39,4 % 2. Klasikal

(65)

4. Refleksi

Pada Siklus I ini masih ada 13 siswa ( 39,4 % ) yang belum tuntas belajar. Siswa yang sudah tuntas belajar 20 anak ( 60,6 % ), jadi masih kurang dari 85%. Berarti belum tuntas secara klasikal.

Dalam Siklus I ini meskipun belum tuntas secara klasikal, namun sudah tampak adanya peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Menurut pengamatan, media kartu yang peneliti gunakan belum maksimal masih banyak kekurangan. Siswa kurang tertarik dan kesulitan untuk menjawab pertanyaan.

C. Deskripsi Hasil Siklus II

Berdasar hasil refleksi Siklus I, peneliti memperbaiki media kartu dengan menambah gambar binatang agar lebih menarik, serta sedikit mengubah kalimat pertanyaan.

1. Perencanaan tindakan

a. Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran.

b. Mempersiapkan materi pelajaran yaitu Binatang yang Halal dan yang Haram.

(66)

2. Pelaksanaan tindakan.

a. Guru mengingatkan kembali pelajaran yang telah lalu dengan mengajukan pertanyaan tentang Binatang yang Halal dan yang Haram. Sebagian besar siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

b. Guru menyampaikan standar kompetensi yang ditulis di papan tulis.

c. Siswa diajak ke Mushalla untuk pembentukan kelompok dan melaksanakan diskusi. Siswa sangat senang dengan kegiatan itu. d. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 -

6 orang.

e. Setiap kelompok diberi 6 kartu bergambar yang berisi pertanyaan tentang Binatang yang Halal dan yang Haram.

f. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok.

g. Guru memeriksa hasil semua kelompok diskusi. Hasil diskusi sangat memuaskan.

h. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

i. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok diskusi yang kineijanya bagus.

(67)

3. Hasil pengamatan

a. Pelaksanaan diskusi di luar kelas membuat suasana tidak jenuh. Siswa sangat menikmati suasana di tempat ibadah.

b. Jumlah siswa yang relatif banyak (33 anak) tetap membutuhkan perhatian dan pengawasan. Namun, dalam Siklus II siswa lebih serius, tidak ada lagi siswa yang berjalan mondar-mandir.

c. Inisiatif, keseriusan, dan kerja sama dalam kelompok diskusi sangat bagus. Setiap anggota kelompok sudah mengerti tanggung jawabnya masing-masing.

d. Siswa sangat tertarik dengan media elektronik/VCD dan kartu bergambar. Selain lebih menarik, penggunaan gambar di layar monitor dan juga di kartu mempermudah siswa untuk menemukan jawaban.

e. Hasil diskusi sangat memuaskan. Hanya ada satu kelompok yang jawabannya kurang lengkap.

(68)

Matrik 3. Nilai siswa sesudah Siklus II

NO NILAI FREKUENSI

1 36 - 40

-2 41 - 45

-3 46 - 50

-4 51 - 55 1

5 56 - 60 1

6 61 - 65 1

7 66 - 70 4

8 71 - 75 5

9 76 - 80 4

10 81 - 85 6

11 86 - 90 5

12 91 - 95 3

13 96 - 100 3

Berdasar data hasil penilaian Siklus II ketuntasan belajar yang dicapai adalah:

1. Individu

(69)

Persentase siswa yang tuntas = 30/33 x 100 % = 90,9 % Siswa yang belum tuntas = 3 anak

Prosentase siswa yang belum tuntas = 3/33 xl00% = 09,1% 2. Klasikal

Sudah tuntas karena mencapai 90,9%.

4. Refleksi

Pada Siklus II ini masih ada 3 siswa, atau 3/33 x 100% = 09,1% yang belum tuntas belajar. Siswa yang sudah tuntas belajar 30 anak, atau 30/33 x 100% = 90,9%. Jadi, sudah lebih dari 85%. Berarti pada Siklus II ini sudah tuntas secara klasikal.

Pada Siklus II, semua siswa merasa cocok dengan media elektronik/VCD dan kartu bergambar yang peneliti gunakan. Para siswa lebih tertarik dan mereka juga semakin mengenal gambar dan cirri-ciri binatang yang haram. Dengan bantuan gambar para siswa lebih mudah untuk menghafal, mengingat, memahami materi pelajaran.

D. Pembahasan setiap siklus dan antarsiklus

1. Inisiatif a. Siklus I

(70)

inisiatif tinggi untuk mencari dan menemukan jawaban. Atau 20/33 x 100% = 60,6%, Sedangkan yang lain 13 anak atau 13/33 x 100% = 39,4% hanya mengikuti temannya dalam satu kelompok. Guru memberikan saran untuk membagi kartu, sehingga setiap anggota kelompok mempunyai tugas. Namun, masih ada juga yang acuh dan tidak mau tahu saat keija kelompok. Mereka hanya memegangi kartu tanpa inisiatif untuk membacanya.

b. Siklus II

Inisiatif siswa dalam Siklus II mengalami peningkatan. Siswa dengan kemauan sendiri berusaha mencari dan menemukan jawaban. Terbukti 28 siswa, atau 28/33 x 100% = 84,8% berinisiatif tinggi untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan cepat. Sementara siswa yang berinisiatif rendah hanya 5 orang, atau 5/33 x 100% = 15,2%. Dalam Siklus II target peneliti terpenuhi.

2. Keseriusan a Siklus I

Pada Siklus I ini, keseriusan masih kurang, baik keseriusan individu maupun kelompok. Dari hasil pengamatan

(71)

mengerjakan soal yang tertulis dalam kartu. Sedangkan yang lain 20 anak, atau 20/33 x 100% = 60,6 % kurang serius bahkan ada yang mondar-mandir melihat pekerjaan kelompok lain,

b. Siklus II

Pada Siklus II terlihat peningkatan keseriusan siswa dalam pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok. Para siswa dengan serius mengerjakan soal yang tertulis dalam kartu bergambar. Sebanyak 27 anak atau 27/33 x 100% = 81,8% mempunyai keseriusan yang baik, sedangkan 6 anak atau 6/33 x 100% = 18,2% nilai cukup. Dalam Siklus II target peneliti terpenuhi.

3. Kerjasama a. Siklus I

(72)

b. Siklus II

Pada Siklus II para siswa sudah menjalankan kerjasama dengan baik. Sejumlah 30 orang, atau 30/33 x 100% = 90,9% sudah menyadari tugasnya masing-masing, tinggal 3 Orang, atau 3/33 x 100% = 9,09% yang masih memiliki nilai kurang, sehingga tugas untuk diskusi kelompok cepat selesai dan hasilnya memuaskan.

4. Presentasi a. Siklus I

Presentasi dalam Siklus I kurang memuaskan. Kelompok penyaji kurang mendapat tanggapan karena banyak yang belum tahu jawabannya. Suasana diskusi menjadi gaduh. Dari hasil pekerjaan 6 kelompok hanya 2 kelompok yang nilainya baik, sedangkan 4 kelompok yang lain masih kurang benar. Secara individu tampak sebagai berikut hanya ada sejumlah 15 orang yang nilainya baik, atau 15/33 x 100% = 45,5%, sedang lainnya sejumlah 18 orang nilainya cukup, atau 18/33 x 100% = 54,5% b. Siklus II

(73)

maupun audiens mendapat masukan dari hasil presentasi, dan masing-masing siswa semakin memahami materi diskusi yang tertulis dalam kartu bergambar. Secara individu dalam pengamatan peneliti ada sejumlah siswa sebanyak 28 yang nilainya baik, atau 28/33 x 100% = 84,8%, sedang yang 5 orang bernilai cukup, atau 5/33 x 100% = 15,2%

Dari hasil pembahasan setiap siklus dan antarsiklus disajikan matrik berikut ini.

KETUN NILAI KETUN NILAI KETUN NILAI

TASAN RATA- TASAN RATA- TASAN

RATA-RATA RATA RATA

3 0 ,3 % 5 8 ,6 6 0 ,6 % 6 7 ,5 9 0 ,9 % 7 9 ,5

E. Hasil penelitian

Berdasar pengamatan dan analisis data hasil penelitian diketahui bahwa prestasi belajar siswa meningkat setelah digunakannya media elektronik/VCD dan kartu bergambar.

(74)

Pada Siklus I persentase siswa yang tuntas 60,6% dengan rata-rata nilai 67,5 untuk mencapai ketuntasan ada peningkatan 30,3%, tetapi belum mencapai ketuntasan klasikal. Siswa masih mengalami kesulitan memahami materi pelajaran dengan menggunakan mediaelektronik dan kartu.

Pada Siklus II dengan menggunakan media elektronik/VCD dan kartu bergambar prosentase siswa yang tuntas 90,9% dengan rata-rata nilai 79,5. Secara klasikal sudah tuntas meskipun masih ada 3 siswa yang belum tuntas. Hal ini disebabkan karena faktor kemampuan siswa yang rendah.

Matrik 5. Peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal sampai siklus II.

NO NILAI

FREKUENSI

KONDISI AWAL SIKLUS I SIKLUS II

1 35 40 2 -

-2 41 45 5 3

-3 46 50 4 3

-4 51 55 5 2 1

5 56 60 3 3 1

6 61 65 4 2 1

7 66 70 3 3 4

8 71 75 2 7 5

9 76 80 2 4 4

(75)

11 8 6 - 9 0 2 1 5

12 91 - 95 - 1 3

(76)

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Metode mengajar guru yang monoton atau kurang variatif dalam menggunakan media menyebabkan rendahnya prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan indikator tingkat ketuntasan rendah terbukti ada sejumlah 23 siswa tidak tuntas.

2. Media elektronik/VCD dan kartu bergambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Binatang yang Halal dan yang Haram dengan indikator peningkatan ketuntansan belajar 30,3 % pada siklus I, dan 60,6 % pada siklus II.

B. Rekomendasi

Berdasar kesimpulan dari penelitian, maka penerapan yang dapat diambil adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media elektronik/VCD dan kartu bergambar ternyata sesuai untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Penggunaan media elektronik/VCD dan kartu bergambar dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

Gambar

Tabel 1 Nilai Siswa sebelum Pelaksanaan Tindakan
gambar melalui

Referensi

Dokumen terkait

Dari besarnya koefisien attenuasi berbagai bahan perisai yang didapat terlihat bahwa bahan Timbal yang paling effektif menahan radiasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin

Campuran bahan pengisi dari setiap biofilter baik untuk penghilangan amoniak, sedangkan campuran bahan pengisi untuk penghilangan hirogen sulfida yang terbaik adalah kompos, tanah,

(1) Setiap orang yang telah mengetahui dirinya terinfeksi HIV/AIDS atau ODHA atau orang-orang berpotensi kena HIV/AIDS diwajibkan untuk mencegah penularan HIV/AIDS

Pada penelitian ini kuesioner akan dibagikan kepada beberapa responden (UMKM) yang berada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengenai penerapan

mahasiswa akuntansi atas prilaku tidak etis akuntan. Menguji secara empiris pengaruh negatif pengetahuan terhadap. persepsi mahasiswa akuntansi atas prilaku tidak etis

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan, media

[r]

Dalam pelaksanaannya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Badung ini tergolong dalam tiga tipe layanan yang dapat dilakukan dan dilaksanakn antara lain yaitu