• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB III

DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan

Pecinta alam berasal dari kata cinta dan alam. Cinta mengandung arti menyukai, menyayangi, dan mengagumi. Alam mengandung arti segala yang ada di sekitar, baik berupa benda mati atau pun benda hidup. Sehingga dari kata cinta menjadi pecinta yang menunjuk kepada subyek yaitu orang. Sampai saat ini belum ditemukan definisi yang jelas tentang pecinta alam. Sebab kata pecinta alam itu mengandung pengertian yang sangat luas. Namun jika dilihat dari kegiatannya dapat dibedakan dalam dua kelompok yakni:

Kelompok pertama adalah mereka yang hanya menggeluti kegiatan alam bebas dengan misi untuk menyalurkan hobi dan minat berpetualang di alam bebas. Kegiatannya meliputi pendakian gunung, pemanjatan tebing, mengarungi jeram di sungai, mengeksplorasi keindahan bawah laut, menyusuri kedalaman dan kegelapan gua, dll.

Kedua, kelompok yang selain melakukan kegiatan petualangan, juga melakukan kegiatan yang berorientasi pada penyelamatan lingkungan hidup, sehingga pada perkembangannya kegiatan kepencinta alaman menjadi semakin luas. Selain berpetualang mereka juga melakukan konservasi alam, pengamatan sosial-ekonomi-budaya masyarakat, hingga operasi SAR.

(2)

2 Adapun beberapa kegiatan Pecinta Alam yang biasa dilakukan, yaitu:

1. Susur gua atau jelajah gua adalah olah raga rekreasi menjelajahi gua. Tantangan dari olah raga ini tergantung dari gua yang dikunjungi, tapi seringkali termasuk negosiasi lubang, kelebaran, dan air. Pemanjatan atau perangkakan sering dilakukan dan tali juga diguanakan di banyak tempat. Sistem gua yang belum dijelajahi terdiri dari beberapa daerah di bumi dan banyak usaha dilakukan untuk mencari dan menjelajahi mereka.

2. Wisata beransel atau Backpacker adalah perjalanan ke suatu tempat tanpa membawa barang-barang yang memberatkan atau membawa koper. Adapun barang bawaan hanya berupa tas yang digendong, pakaian secukupnya, dan perlengkapan lain yang dianggap perlu. Biasanya orang yang melakukan perjalanan seperti ini adalah dari kalangan berusia muda, tidak perlu tidur di hotel tetapi cukup di suatu tempat yang dapat dijadikan untuk beristirahat atau tidur.

3. Mountaineering berasal dari kata “mountain” yang berarti gunung.

Mountaineering adalah kegiatan mendaki gunung yang terdiri dari tiga

tahap kegiatan, yaitu:

a. Hill Walking. Merupakan perjalanan pendakian bukit-bukit yang

landai, tidak mempergunakan peralatan dan teknis pendakian

b. Scrambling. Merupakan pendakian pada tebing batu yang tidak terlalu

terjal. tangan hanya digunakan sebagai keseimbangan.

c. Climbing. Merupakan pendakian yang membutuhkan penguasaan

teknik pendakian. bentuk climbing adalah:

- Rock climbing, yaitu pendakian pada tebing batu.

(3)

3 Backpack adalah tas punggung yang fungsinya sebagai tempat untuk menyimpan semua kebutuhan-kebutuhan selama pendakian. Backpack haruslah sesuai dengan ergonomi tubuh sang pendaki agar saat dipakai tidak menimbulkan kelalahan otot pada pendaki. Saat ini Backpack tipe carrier yang ada hanyalah yang sesuai dengan ergonomi tubuh pria dan wanita barat. (Desain backpack berdasarkan analisis biomekanika dengan pendekatan QFD dan TRIZ untuk pendaki (Retnari Dian M, at el,2011).

Adapun perlengkapan-perlengkapan yang biasa dibawa dalam ransel oleh para pecinta alam yang hendak melakukan aktifitasnya, yakni:

a. Matras

Gambar 3.1. Matras

Sumber: http://infopendaki.com/peralatan-pendakian-gunung-lengkap/

b. Kantung Tidur (Sleeping Bag)

Gambar 3.2. Kantung Tidur

(4)

4 c. Sepatu Gunung (Tracking Shoe) + Sandal Gunung

Gambar 3.3. Sepatu Gunung dan Sandal Gunung

Sumber: http://infopendaki.com/peralatan-pendakian-gunung-lengkap/

d. Ponco/Jas Hujan (Rain Coat)

Gambar 3.4. Jas Hujan

(5)

5 e. Pakaian Ganti

Gambar 3.5. Pakaian Ganti

Sumber: http://infopendaki.com/peralatan-pendakian-gunung-lengkap/

f. Perlengkapan Ibadah

Gambar 3.6. Perlengkapan Ibadah

(6)

6 g. Kaus Kaki + Sarung Tangan

Gambar 3.7. Sarung Tangan dan Kaus Kaki

Sumber: http://infopendaki.com/peralatan-pendakian-gunung-lengkap/

h. Masker + kupluk

Gambar 3.8. Masker dan Kupluk

(7)

7 i. P3K/Obat-Obatan

Gambar 3.9. P3K

Sumber: https://www.tokopedia.com/p/kesehatan/obat-alat-kesehatan/peralatan-p3k?page=4

j. Peluit & Lampu Senter

Gambar 3.10. Peluit dan Lampu Senter

(8)

8 k. Tenda

Gambar 3.11. Tenda

Sumber: http://infopendaki.com/peralatan-pendakian-gunung-lengkap/

l. Korek Api

Gambar 3.12. Korek Api

(9)

9 m.Kompas Gambar 3.13. Kompas Sumber: http://syafii-english.blogspot.com/p/kali-ini-kita-akan-belajar-tentang.html n. Tali Gambar 3.14. Tali Sumber: http://www.jualbenang.com/atbm/jual-tali-pramuka

(10)

10 o. Perlengkapan masak dan makan

Gambar 3.15. Perlengkapan Masak

Sumber: http://infopendaki.com/peralatan-pendakian-gunung-lengkap/

p. Pisau Multifungsi

Gambar 3.16. Pisau Multifungsi

Sumber: https://www.tokopedia.com/senter/pisau-survival-knife-commando-silver-naik-gunung-camping-kemah-hutan-hiking-potong-semak-belukar-cutting-trees

(11)

11 q. Logistik/Bahan Makanan

Gambar 3.17. Logistik/Bahan Makanan

Sumber: http://infopendaki.com/peralatan-pendakian-gunung-lengkap/

Dalam buku yang berjudul “Disain Produk”, dikarang oleh Bram Palgunadi, terbit tahun 2008, diterbitkan oleh ITB, buku yang berisi tentang penjelasan aspek-aspek desain yang terkait pada produk tas multifungsi pecinta alam yang ditinjau dari sisi fungsi, dan estetika yang terkandung dalam produk.

Istilah fungsi dalam bahasa Indonesia, merupakan terjemahan dari istilah

function” dalam bahasa inggris. Istilah ini, semula berasal dari istilah “functio

dalam bahasa latin, yang artinya: menampilkan, unjuk kerja, atau eksekusi. Istilah “functio” ini, semula berasal dari istilah “functus” yang merupakan bentuk waktu lampau dari istilah “fung”, yang artinya menampilkan atau mengeksekusi.

Dalam proses desain merupakan aspek yang sangat penting dan bersifat baku. Perencana, seharusnya memahami berbagai masalah yang berkaitan erat

(12)

12 dengan fungsi yang dikehendaki ada pada suatu produk, khususnya dalam hubungan dengan penggunaannya oleh manusia.

Kaitan faktor fungsi dalam buku ini terhadap produk tas multifungsi pecinta alam ialah produk tas ini biasa digunakan untuk kegiatan pendakian gunung, dan seharusnya memiliki fitur atau fungsi yang cukup banyak. Seperti:

1. Memiliki rompi penghangat pada tas yang sudah menjadi bagian tas. 2. Memiliki alat navigasi seperti kompas yang terdapat pada tas.

3. Terdapat bagian utama dan kecil tas yang dipakai secara terpisah. 4. Terdapat reflektor yang memantulkan cahaya lampu pada tas. 5. Tempat menyimpan peralatan seperti kantung tidur, tenda, dll. 6. Tali pinggang dan tali dada yang berfungsi sebagai pengaman agar

pinggang dan punggung pemakai terasa nyaman serta tidak sakit saat tas dikenakan dengan membawa beban yang berat.

(13)

13 Pada dasarnya komposisi menyangkut tata letak dalam melahirkan suatu bentuk ungkapan atau ide, di mana kesatuan hubungan, keserasian merupakan hakikat utama dalam sebuah komposisi. Hal yang tak kalah pentingnya adalah keseimbangan, akan ada atau tidaknya tekanan (aksen, emphasis) atau pusat perhatian (center of view) dalam komposisi, (Drs. Arfial Arsad Hakim, 1984).

Dalam sebuah perancangan produk estetika menjadi sebuah aspek penting, karena estetika adalah point penting karena berperan sebagai pusat perhatian(eye catching) yang akan dinilai oleh pembeli atau calon pemakai, "pakaian atau produk yang dipakai yang enak dipandang mata, serasi, selaras, harmonis dengan pemakai dan kesempatan pemakaian". Ini sesuai dengan arti semula dari kata benda busana yaitu "perhiasan", sebagai sesuatu yang memiliki makna yang indah, bagus, atau bernilai seni" (Arifah A. Riyanto, 2003;1).

Tas ransel pada umumnya terbagi dalam empat kategori, yakni tanpa pinggiran, pinggiran eksternal, pinggiran internal, dan bodypack.

a. Tanpa Pinggiran

Gambar 3.18. Tas tanpa pinggiran Sumber: http://taskanvas.org/tas-kanvas-murah/ b. Pinggiran Eksternal

(14)

14 Gambar 3.19. Tas dengan pinggiran eksternal

Sumber: http://www.suryaguna.com/jual-tas-ransel-punggung-militer-tni.html

c. Pinggiran Internal

Gambar 3.20. Tas dengan pinggiran internal

Sumber: http://consina.blogspot.com/search/label/DAYPACKS#

(15)

15 Gambar 3.21. Tas berjenis bodypack

Sumber: http://eiger-nordwand.indonetwork.co.id/3201713/bodypack-laptop-13-3-logic-5072-perkins-trans-media-makmur.htm

Dalam buku yang berjudul “Disain Produk”, dikarang oleh Bram Palgunadi, terbit tahun 2008, diterbitkan oleh ITB, buku yang berisi tentang penjelasan aspek-aspek desain yang terkait pada produk tas multifungsi pecinta alam yang ditinjau dari sisi fungsi, dan estetika yang terkandung dalam produk.

Istilah “estetika” dalam bahasa Indonesia, merupakan terjemahan dari istilah “esthetic” atau “aesthetic” dalam bahasa Inggris ini semula diketahui berasal dari istilah “aesthetikos” dalam bahasa Yunani, yang artinya: Kepekaan tanggapan atau kepekaan merasakan. Estetika yang merupakan faktor yang sangat penting dalam proses desain. Seorang perencana, sudah seharusnya memahami berbagai masalah yang berkaitan erat dengan keindahan produk yang hendak dibuat. Kemampuan untuk bisa menghasilkan suatu desain dengan derajat estetika yang tinggi, umumnya sangat dipengaruhi oleh kepekaan, perasaan, selera, penghayatan, serta kehalusan rasa pencerna dalam melakukan proses pengolahan rupa.

(16)

16 Kaitan faktor estetika dalam buku ini terhadap produk tas multifungsi pecinta alam ialah desain produk tas ini yang memiliki keindahan serta fungsi yang tepat untuk digunakan para konsumen.

C. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Teknis Produk Rancangan

Pada aspek teknis ini pengerjaan produk didominasi oleh mesin jahit. Teknologi yang dibutuhkan tentu keringkasan. Itu hal paling utama dalam perancangan tas multifungsi pecinta alam. Dengan menggunakan alat berupa mesin jahit, perancang produk menyertakan beberapa teknologi kuncian yang berguna untuk memberikan ketahanan dan kekuatan akan beban yang akan dibawa. Tali atau strip memberikan sebuah teknologi untuk menyempurnakan teknologi kuncian, dimana teknologi ini menjadi pelengkap akan fitur dari produk. Dan perancang menyertakan sebuah jaket yang menempel pada tas dimana jaket ini dapat berfungsi sebagai penghangat suhu tubuh pengguna dan menjadi satu bagian pada produk tas.

Penambahan jahitan pada perancangan tas ransel ini berupa penambahan webbing yang dijahit ke body tas, penambahan jahitan dibagian tali handle utama, untuk mencegah putusnya handle tali saat mengangkat tas atau menjinjing tas disaat muatan berat, lalu jahitan pada bagian sabuk pinggang, dan sabuk dada, penambahan material berupa skotlight juga terdapat pada bagian sabuk bahu (shoulder strapp).

(17)

17 D. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Ekonomi Produk Rancangan

Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan home industri. Industri kecil merupakan industri yang dapat bertahan pada krisis ekonomi global yang sedang melanda negara-negara berkembang termasuk di Indonesia dan memberikan dampak sangat luas bagi kehidupan masyarakat (Situmorang, 2008). Proses Perancangan dan pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisa persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan dan pengiriman produk (Ulrich, 2001). Keberadaan home industri di Indonesia masih terjamin dan potensial untuk berkembang, terutama perusahaan kecil di daerah pedesaan (Marbun, 1993). Perusahaan kecil diIndonesia dilihat dari potensi dan keberadaannya ada harapan untuk berkembang. Hal ini didukung usaha mereka untuk mengembangkan usaha perusahaan dengan cara membuka diri dan memperbaharui diri serta menyesuaikan gerak hidup usahanya dengan dasar-dasar manajemen mutakhir (Marbun, 1993). Menurut Garvin (2002), terdapat 8 (delapan) dimensi kualitas yang dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analysis dalam melakukan pengembangan produk, yaitu :

1. Kinerja (performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti.

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

3. Kehandalan (realibility), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang sudah ditetapkan sebelumnya.

(18)

18 5. Daya tahan (durability), yaitu berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis.

6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penenganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan tapi juga selama proses penjualan hingga purna jual, yang juga mencakup pelayanan reparasi dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan. 7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan persepsi produk serta tanggungjawab perusahaan terhadapnya.Mengingat tas ini diproduksi di sebuah konveksi atau home industri maka untuk semuah pemasaran dan pengembangan dari produk tas ransel ini adalah diproduksi khusus tim SAR sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh sebuah tim SAR, dan juga melihat sebuah kebutuhan dilapangan, sehingga produk dapat tepat pakai, sehingga harapan kedepannya tas ini bisa menjadi sebuah first mode, atau model pertama untuk sebuah perancangan tas ransel tim SAR.

Gambar

Gambar 3.2. Kantung Tidur
Gambar 3.3. Sepatu Gunung dan Sandal Gunung
Gambar 3.6. Perlengkapan Ibadah
Gambar 3.8. Masker dan Kupluk
+7

Referensi

Dokumen terkait

efikasi diri yang tinggi, akan mencoba melakukan berbagai tindakan dan siap menghadapi kesulitan-kesulitan, hal ini diasumsikan bagi mahasiswa yang dalam setiap perkuliahan

Jalur kereta api Kunming-Singapura dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi (Djankov, 2016). Negara- negara Asia Tenggara pasalnya memiliki pertumbuhan ekonomi yang

ARLIEK RIO JULIA, MS (LAB.. 13) DIADJENG SETYA WARDANI, M.Kes (DOSEN KEBIDANAN) NIK.. 15) MIFTAHUL JANNAH, SST (DOSEN KEBIDANAN)

Iklan Baris Iklan Baris MOBIL DISEWAKAN MOTOR DICARI MOBIL KREDIT Serba Serbi Mobil Dijual TOYOTA.. TOYOTA KIJANG ROVER

Diare merupakan suatu kumpulan dari gejala infeksi pada saluran pencernaan yang dapat disebabkan oleh beberapa organisme seperti bakteri, virus dan parasit (WHO,

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis kedua, ketiga dan keempat yang menyatakan bahwa capital adequacy ratio dan loan to deposit ratio secara parsial berpengaruh positif

Pintu hanya dapat dibuka dengan RFID tag yang ditentukan saja atau menggunakan aplikasi Key-less ALSYS yang dipasang dengan smartphone yang dapat terhubung dengan

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya efektivitas intervensi pada kelompok penelitian, artinya teknik pemodelan sebaya efektif untuk mengurangi perilaku