• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel : Karakteristik lampu obstacle

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel : Karakteristik lampu obstacle"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

9-144

kawat atau kabel tersebut dapat membahayakan pesawat udara.

9.35.3. Benda-benda yang perlu diberi lampu di luar Permukaan Batas halangan/OLS (di luar batas lateral OLS)

9.35.3.1. Kawat, kabel, dan lain-lain yang berada di atas tanah dan melintasi sungai, waterway, lembah, atau jalan raya harus diberi marka dan menara pendukungnya juga diberi marka dan lampu jika hasil risk assessment menunjukkan bahwa kawat atau kabel tersebut dapat membahayakan pesawat udara.

9.35.3.2. Obstacle di daerah di luar batas OLS, dimana objek tersebut memiliki ketinggian hingga 150 m atau lebih dari permukaan tanah harus dianggap sebagai obstacle, kecuali hasil risk assessment menunjukkan bahwa objek tersebut tidak membahayakan pesawat udara, maka harus diberi lampu.

9.35.3.3. Objek lain di luar OLS harus diberi marka dan/atau lampu jika hasil risk assessment

menunjukkan bahwa objek tersebut dapat membahayakan pesawat udara (termasuk objek di dekat rute visual misalnya aliran air, jalan raya).

9.35.4. Pemberian Lampu pada Objek 9.35.4.1. Umum

a. Keberadaan objek yang harus diberi lampu, seperti yang disebutkan dalam 9.36.1, 9.36.2, dan 9.36.3 harus ditunjukkan memakai lampu berintensitas rendah, sedang, atau tinggi, atau kombinasi lampu-lampu tersebut.

b. Lampu obstacle intensitas rendah pada objek tak bergerak, Tipe A, B, C dan D, lampu obstacle intensitas sedang, tipe A, B, dan C, lampu obstacle intensitas tinggi Tipe A dan B harus sesuai dengan spesifikasi dalam Tabel 9.36-3 dan Appendix I Annex 14 Volume I harus berupa lampu merah tak bergerak.

c. Jumlah dan susunan lampu obstacle

intensitas rendah, sedang, atau tinggi pada setiap level harus diberi marka sedemikian rupa sehingga objek terlihat dari setiap sudut azimut. Ketika sebuah lampu tertutup dari arah sembarang oleh objek lain, atau oleh objek yang ada di dekatnya maka lampu tambahan harus dipasang pada objek yang menghalangi tersebut sedemikian rupa sehingga definisi umum objek yang harus diberi lampu terpenuhi. Jika lampu yang tertutup tidak berkontribusi terhadap

(2)

9-145

definisi objek yang harus diberi lampu, maka dapat dihilangkan.

1 2 3 4 5 6 7

Jenis Lampu Warna

Jenis Sinyal (kecepatan

kedip)

Benchmark intensity (cd) at given Background Luminance (b) Tabel Distribusi Lampu Siang (Di atas 500 cd/m2) Senja (50-500 cd/m2) Malam hari (di bawah 50cd/m2) Intensitas rendah Tipe

A (obstacletetap) Merah Tetap N/A N/A 10 9.27-3

Intensitas rendah Tipe

B (obstacle tetap) Merah Tetap N/A N/A 32 9.27-3

Intensitas rendah Tipe

C (obstacle bergerak) Kuning/Biru (a)

Berkedip

(60-90 fpm) N/A 40 40 9.27-3

Intensitas rendah Tipe

A (follow-me car) Kuning Berkedip(60-90 fpm) N/A 200 200 9.27-3

Intensitas menengah

Tipe A Putih (20-60 fpm) Berkedip N/A 20 000 2000 9.27-4

Intensitas menengah

Tipe B Merah (20-60 fpm) Berkedip N/A N/A 2000 9.27-4

Intensitas menengah

Tipe C Merah Tetap N/A N/A 2000 9.27-4

Intensitas tinggi Tipe A Putih Berkedip

(40-60 fpm) 200 000 20 000 2000 9.27-4

Intensitas tinggi Tipe B Putih Berkedip

(40-60 fpm) 100 000 20 000 2000 9.27-4

Tabel 9.36-2: Karakteristiklampu obstacle

Intensitas minimum (a)

Intensitas maksimum

(a)

Vertical beam spread (f) Minimum beam spread Intensitas Type A 10cd(b) N/A 10˚ 5cd Type B 32cd(b) N/A 10˚ 16cd Type C 40cd(b) 400cd 12˚ (d) 20cd Type D

200cd(c) 400cd N/A (e) N/A

Tabel 9.36-3: Distibusi cahaya untuk lampu obstacle intensitas rendah

Catatan:

Tabel ini tidak mencakup rekomendasi horizontal beam spreads. Butir 9.36.4.1 (c) memerlukan cakupan 360° di sekeliling obstacle. Oleh karena itu, jumlah lampu yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan ini akan bergantung pada horizontal beam spreads dari setiap lampu serta bentuk obstacle. Dengan demikian, dengan sebaran berkas (beam) yang lebih sempit, lebih banyak lampu dibutuhkan.

a. 360° horizontal. Untuk lampu berkedip, intensitas dibaca menjadi intensitas efektif sesuai yang ditentukan dalam Aerodrome Design Manual, Bagian 4.

b. Antara 2 dan 10° vertikal. Sudut vertikal elevasi dirujuk ke horisontal ketika lampu disejajarkan.

c. Antara 2 dan 20° vertikal. Sudut vertikal elevasi dirujuk ke horisontal ketika lampu disejajarkan.

(3)

9-146

e. Intensitas puncak harus terletak di sektiar 170 vertikal.

f. Sebaran berkas cahaya (beam spread) didefinisikan sebagai sudut antara bidang horisontal dan arah yang intensitasnya melebihi yang disebutkan dalam kolom “intensitas”.

Intensitas Benchmark

Persyaratan Minimum Rekomendasi

Sudut elevasi vertikal (b) Sebaran berkas

cahaya vertikal (c) Sudut elevasi vertikal (b) Vertical beam spread (c)

0˚ -1˚ 0˚ -1˚ -10˚ Intensitas rata-rata minimum (a) Intensita s minimum (a) Intensita s minimum (a) Minimum beam spread Intensit as (a) Intensitas maksimu m (a) Intensita s maksimu m (a) Intensit as maksim um (a) Maximu m beam spread Intensit as (a) 200000 200000 150000 75000 3˚ 75000 250000 112500 7500 7˚ 75000 100000 100000 75000 37500 3˚ 37500 125000 56250 3750 7˚ 37500 20000 20000 15000 7500 3˚ 7500 25000 112450 750 N/A N/A 2000 2000 1500 750 3˚ 750 2500 1125 75 N/A N/A

Tabel 9.36-4: Distribusi cahaya untuk lampu obstacle berintensitas sedang dan tinggi menurut intensitas benchmark Tabel 9.36-2.

Catatan:

Tabel ini tidak mencakup horizontal beam spreads yang direkomendasikan. Butir 9.36.4.1 (c) memerlukan cakupan 360° di sekeliling obstacle. Oleh karena itu, jumlah lampu yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan ini akan bergantung pada horizontal beam spread dari setiap lampu serta bentuk obstacle. Dengan demikian, dengan sebaran berkas (beam) yang lebih sempit, lebih banyak lampu dibutuhkan.

a.360° horizontal. Semua intensitas dinyatakan dalam Candela. Untuk cahaya berkedip, intensitas dibaca hingga intensitas efektif seperti yang ditentukan sesuai dengan Aerodrome Design Manual, Bagian 4.

b.Sudut vertikal elevasi dirujuk ke horisontal ketika unit lampu disejajarkan. c. Sebaran berkas cahaya (beam spread) didefinisikan sebagai sudut antara

bidang horisontal dan arah yang intensitasnya melebihi yang disebutkan dalam kolom “intensitas”.

Catatan:

Sebaran berkas cahaya (beam spread) yang luas mungkin diperlukan dalam konfigurasi tertentu dan yang ditetapkan dengan hasil risk assessment.

9.35.4.2. Objek Bergerak

a. Lampu obstacle berintensitas rendah, Tipe C, harus dipasang pada kendaraan dan objek bergerak lain selain pesawat udara.

Catatan:

Lihat Annex 2 untuk lampu yang harus dipasang pada pesawat udara.

b. Lampu obstacle berintensitas rendah, Tipe C, harus dipasang pada kendaraan emergency

(4)

9-147

berkedip dan jika dipasang pada kendaraan lainnya harus berwarna kuning berkedip. c. Lampu obstacle berintensitas rendah, Tipe D,

harus dipasang pada follow-me car.

d. Lampu obstacle intensitas rendah pada objek dengan gerakan terbatas seperti garbarata harus berwarna merah dan menyala terus menerus (fixed-red) dan spesifikasi minimum lampu obstacle intensitas rendah Tipe A sesuai dengan tabel 9.36-3. Intensitas lampu harus cukup untuk terang dengan mempertimbangkan intensitas lampu di dekatnya dan tingkat iluminasi umum yang biasa terlihat dari lampu tersebut.

9.35.4.3. Objek tak bergerak

a. Pada objek yang diberi satu atau lebih lampu

obstacle intensitas rendah, sedang, atau tinggi maka lampu harus terletak sedekat mungkin sesuai dengan segi kepraktisan dengan bagian atas objek.

Catatan:

Rekomendasi terkait pemasangan kombinasi lampu intensitas rendah, sedang, dan/atau tinggi pada obstacle terdapat pada di Lampiran 6.

b. Pada cerobong asap atau struktur lain yang memiliki fungsi yang mirip, lampu teratas harus ditempatkan pada jarak yang cukup dari puncak objek sehingga dapat terhindar dari kontaminasi asap yang dikeluarkan, dll. (lihat Gambar 9.36-1).

c. Pada menara atau struktur antena yang diberi lampu obstacle intensitas tinggi pada siang hari, dimana struktur tersebut dilengkapi perlengkapan seperti tiang atau antena dengan ketinggian lebih dari 12 m, jika dianggap tidak praktis untuk menempatkan lampu obstacle intensitas tinggi pada bagian tertinggi, maka jika dianggap praktis harus diberi lampu obstacle intensitas menengah, tipe A.

d. Pada objek yang luas atau sekelompok objek yang ditempatkan secara berdekatan harus diberi lampu ketika :

i. Melebihi OLS horisontal atau terletak di luar OLS, lampu teratas harus disusun sedemikian rupa sehingga menunjukkan titik-titik atau tepi-tepi objek tertinggi sehubungan terhadap OLS atau permukaan tanah, dan untuk

(5)

9-148

menunjukkan definisi umum serta luasnya objek; dan

ii. Melebihi OLS yang miring maka lampu teratas harus disusun sedemikian rupa setidaknya menunjukkan titik-titik atau tepi-tepi objek tertinggi sehubungan dengan OLS atau permukaan tanah dan untuk menunjukkan definisi umum dan luasan objek. Jika dua atau lebih tepi memiliki ketinggian yang sama, tepi yang terdekat dengan daerah landing harus diberi marka.

e. Jika obstacle limitation surface tersebut membentuk kemiringan dan titik tertinggi di atas obstacle limitation surface ternyata bukanlah merupakan titik tertinggi dari objek, tambahan lampu obstacle ditempatkan pada bagian tertinggi dari objek.

f. Ketika lampu dipasang untuk memperlihatkan definisi umum dari suatu objek yang luas atau sekelompok objek yang berdekatan, dan

i. Lampu intensitas rendah digunakan maka lampu harus diberi jarak dengan interval longitudinal yang tidak melebihi 45 m.

ii. Lampu intensitas sedang digunakan maka lampu harus diberi jarak dengan interval longitudinal yang tidak melebihi 900 m.

g. Lampu obstacle intensitas tinggi, Tipe A, lampu obstacle intensitas sedang, Tipe A dan B, yang terletak pada sebuah benda harus berkedip secara bersamaan.

h. Sudut setting instalasi untuk lampu obstacle

berintensitas tinggi Tipe A dan B harus sesuai dengan Tabel 9.36-2.

Catatan:

Lampu obstacle berintensitas tinggi yang digunakan untuk siang hari dan malam hari.Kehati-hatian perlu diterapkan untuk memastikan bahwa lampu-lampu ini tidak menciptakan pantulan menyilaukan.Panduan terkait desain, operasional dan lokasi lampu halangan berintensitas tinggi dapat ditemukan di Aerodrome Design Manual, Bagian 4.

i. Jika menurut pendapat Ditjen Hubud atau Kantor Otoritas Bandar Udara penggunaan lampu obstacle berintensitas tinggi, Tipe A, atau lampu obstacle berintensitas menengah, Tipe A atau B, di malam hari dapat menyilaukan penerbang yang berada di sekitar bandar udara (dengan radius sektiar 10.000 m) atau menyebabkan kekhawatiran tinggi

(6)

9-149

terhadap lingkungan, sistem lampu obstacle

ganda harus disediakan. Sistem ini harus terdiri dari lampu obstacle berintensitas tinggi, Tipe A atau B atau lampu obstacle

berintensitas sedang, Tipe A, sesuai kebutuhan, untuk digunakan di siang hari dan senja hari serta lampu obstacle

berintensitas sedang, Tipe B atau C, untuk penggunaan di malam hari.

9.35.4.4. Objek dengan ketinggian kurang dari 45m di atas ketinggian tanah di sekitarnya.

a. Lampu obstacle berintensitas rendah, Tipe A atau B, harus digunakan ketika objek kurang luas dan tingginya kurang dari 45 m dibandingkan dengan tanah di sekitarnya. b. Ketika lampu obstacle berintensitas rendah,

Tipe A atau B, akan tidak memadai atau peringatan dini khusus diperlukan, maka lampu obstacle intensitas sedang atau tinggi harus digunakan.

c. Lampu obstacle berintensitas rendah, Tipe B, harus digunakan atau dikombinasikan dengan lampu halangan berintensitas sedang, Tipe B, sesuai dengan poin d.

d. Lampu obstacle berintensitas sedang, Tipe A, B, atau C, harus digunakan ketika objek bersifat luas atau tingginya lebih dari 45 m dibandingkan dengan tanah sekitarnya. Lampu obstacle berintensitas sedang, Tipe A dan C, harus digunakan secara mandiri sedangkan lampu obstacle berintensitas sedang, Tipe B, harus digunakan secara mandiri atau dikombinasikan dengan lampu

obstacle berintensitas rendah, Tipe B.

9.35.4.5. Objek dengan ketinggian tidak lebih dari 150 m dan tidak kurang dari 45 m di atas ketinggian tanah sekitarnya

a. Lampu obstacle berintensitas sedang, Tipe A, B atau C, harus digunakan. Lampu obstacle

berintensitas sedang, Tipe A dan C, agar digunakan secara mandiri sedangkan lampu

obstacle berintensitas sedang, Tipe B, harus digunakan baik secara mandiri ataupun dikombinasikan dengan lampu obstacle

berintensitas rendah, Tipe B.

b. Ketika objek yang ditandai dengan lampu

obstacle berintensitas sedang, Tipe A, dan bagian teratas objek tersebut terletak lebih dari 105 m di atas ketinggian tanah sekitarnya atau ketinggian bagian teratas bangunan-bangunan di dekatnya (jika objek yang ditandai lampu tersebut dikelilingi oleh

(7)

9-150

bangunan), maka harus diberi lampu tambahan sepanjang ketinggian objek tersebut. Lampu tambahan tersebut harus ditempatkan dengan jarak yang sama jika memungkinkan, di antara lampu teratas dan permukaan tanah atau bagian teratas dari bangunan-bangunan di dekatnya, sesuai dengan kondisi, dengan jarak tidak melebihi 105 m.

c. Ketika objek yang ditandai dengan lampu

obstacle berintensitas sedang, Tipe B, dan bagian teratas objek tersebut terletak lebih dari 45 m di atas ketinggian tanah sekitarnya atau ketinggian bagian teratas bangunan-bangunan di dekatnya (jika objek yang ditandai lampu tersebut dikelilingi oleh bangunan), maka harus diberi lampu tambahan sepanjang ketinggian objek tersebut. Lampu tambahan ini harus dipasang berselang seling antara lampu

obstacle berintensitas rendah, Tipe B, dan lampu obstacle berintensitas sedang, Tipe B, dan harus ditempatkan dengan jarak yang sama jika memungkinkan, di antara lampu teratas dan permukaan tanah atau bagian teratas dari bangunan-bangunan di dekatnya, sesuai dengan kondisi, dengan jarak tidak melebihi 52 m.

d. Ketika objek yang ditandai dengan lampu

obstacle berintensitas sedang, Tipe C, dan bagian teratas objek tersebut terletak lebih dari 45 m di atas ketinggian tanah sekitarnya atau ketinggian bagian teratas bangunan-bangunan di dekatnya (jika objek yang ditandai lampu tersebut dikelilingi oleh bangunan), maka harus diberi lampu sepanjang ketinggian objek tersebut. Lampu tambahan ini harus dipasang dengan jarak yang sama, jika memungkinkan, di antara lampu teratas dan permukaan tanah atau bagian teratas gedung-gedung di dekatnya, sesuai dengan kondisi, dengan jarak tidak melebihi 52 m.

e. Ketika lampu obstacle berintensitas tinggi, Tipe A, digunakan, maka lampu-lampu tersebut harus diletakkan dengan jarak yang sama tidak lebih dari 105 m antara permukaan tanah dan lampu teratas seperti dalam butir 9.36.4.3 (a) kecuali jika objek yang ditandai tersebut dikelilingi oleh bangunan-bangunan, bagian teratas dari bangunan tersebut dapat digunakan batas terbawah pada saat menentukan jumlah lampu.

(8)

9-151

9.35.4.6. Objek dengan ketinggian melebihi 150 m di atas ketinggian tanah atau ketinggian dataran di sekitarnya

a. Lampu obstacle berintensitas tinggi, Tipe A, harus digunakan untuk menunjukkan keberadaan suatu objek yang tingginya 150 m di atas ketinggian dataran sekitarnya dan hasil risk assessment menunjukkan bahwa lampu tersebut sangat penting untuk pengenalan objek di siang hari.

b. Ketika lampu obstacle berintensitas tinggi, Tipe A, digunakan maka lampu-lampu tersebut harus berjarak sama dan tidak melebihi 105 m antara permukaan tanah dan lampu tertinggi seperti yang tercantum dalam butir 9.36.4.3 (a) kecuali jika objek yang perlu ditandai tersebut dikelilingi oleh bangunan-bangunan maka bagian teratas bangunan tersebut dapat digunakan batas terbawah pada saat menentukan jumlah lampu.

c. Ketika, menurut pendapat Ditjen Hubud atau Kantor Otoritas Bandar Udara, penggunaan lampu obstacle berintensitas tinggi, Tipe A, di malam hari dapat membingungkan penerbang di lingkungan bandar udara (dalam radius sekitar 10.000 m) atau menyebabkan kekhawatiran lingkungan secara signifikan, lampu obstacle

berintensitas sedang, Tipe C, dapat digunakan secara mandiri, sedangkan lampu obstacle berintensitas sedang, Tipe B, dapat digunakan baik secara mandiri ataupun dikombinasikan dengan lampu obstacle berintensitas rendah, Tipe B.

d. Lampu obstacle intensitas sedang, Tipe A, maka lampu-lampu tambahan harus dipasang di sepanjang ketinggian tersebut. Lampu tambahan ini harus dipasang dengan jarak yang sama, jika memungkinkan, di antara lampu teratas dan permukaan tanah atau bagian teratas bangunan-bangunan di dekatnya, sesuai dengan kondisi, dengan jarak tidak melebihi 105 m.

e. Ketika suatu objek ditandai dengan lampu

obstacle intensitas sedang, Tipe B, maka lampu-lampu tambahan harus dipasang di sepanjang ketinggian tersebut. Lampu tambahan ini harus dipasang berselang seling antara lampu obstacle berintensitas rendah, tipe B, dan lampu obstacle

berintensitas sedang, tipe B dan harus dipasang dengan jarak yang sama jika memungkinkan, di antara lampu teratas dan

(9)

9-152

permukaan tanah atau bagian teratas bangunan-bangunan di dekatnya, sesuai dengan kondisi, dengan jarak tidak melebihi 52 m.

f. Ketika suatu objek ditandai dengan lampu obstacle berintensitas sedang, Tipe C, maka lampu-lampu tambahan harus dipasang di sepanjang ketinggian tersebut. Lampu tambahan ini harus dipasang dengan jarak yang sama jika memungkinkan, di antara lampu teatas dan permukaan tanah atau bagian teratas bangunan-bangunan di dekatnya, sesuai dengan kondisi, dengan jarak tidak melebihi 52 m.

9.35.4.7. Pemberian Lampu pada Turbin Angin

a. Ketika pemberian lampu dianggap perlu, lampu obstacle berintensitas sedang harus dipasang. Pada wind farm, yaitu dua atau lebih turbin angin dalam kelompok, maka

wind farm harus dianggap sebagai objek luas dan lampu harus dipasang:

i. Untuk mengidentifikasi perimeter wind farm;

ii. Untuk menunjukkan jarak pemisahan maksimum, sesuai dengan 9.36.4.3 (f) antara lampu-lampu di sepanjang perimeter, kecuali hasil risk assessment

memperlihatkan bahwa jarak lebih renggang dapat digunakan;

iii. Dengan demikian, ketika lampu berkedip digunakan, maka lampu harus berkedip bersamaan; dan

iv. Sehingga dalam suatu wind farm, setiap turbin angin dengan elevasi yang lebih tinggi secara signifikan harus juga diidentifikasi dimanapun letaknya.

b. Lampu obstacle harus dipasang pada nacelle

dengan sedemikian rupa sehingga memberikan daya pandang tanpa halangan kepada pesawat udara yang mendekat dari arah manapun.

9.35.4.8. Pemberian lampu pada kawat, kabel, dll. di atas tanah dan menara pendukungnya.

a. Lampu obstacle berintensitas tinggi, Tipe B, harus digunakan untuk mengindikasikan keberadaan menara pendukung untuk kawat, kabel, dll. di atas tanah ketika:

i. Hasil risk assessment menunjukkan bahwa lampu tersebut penting untuk

(10)

9-153

diketahuinya keberadaan kawat, kabel, dll.; atau

ii. Belum dinyatakan praktis untuk memasang marka pada kawat, kabel, dll. b. Ketika lampu obstacle berintensitas tinggi,

Tipe B, digunakan, maka lampu akan berada di tiga ketinggian:

i. Di bagian atas menara;

ii. Di ketinggian terendah dari sederetan kawat atau kabel; dan

iii. Di bagian tengah antara kedua ketinggian tersebut.

Catatan:

Dalam sejumlah kasus, hal ini mungkin memerlukan penentuan lokasi lampu di luar menara.

c. Lampu obstacle berintensitas tinggi, Tipe B, menunjukkan keberadaan menara pendukung untuk kawat, kabel, dll. harus berkedip secara berurutan; pertama lampu tengah, kedua lampu atas dan terakhir lampu bawah. Interval antara kedipan lampu harus mendekati rasio berikut:

Interval kedip antara Rasio waktu siklus Lampu tengah dan atas 1/13 Lampu atas dan bawah 2/13 Lampu bawah dan tengah 10/13

Catatan:

Lampu obstacle berintensitas tinggi dipasang untuk digunakan di siang hari dan malam hari.Kehati-hatian diperlukan untuk memastikan bahwa lampu-lampu ini tidak menyebabkan silau. Panduan terkait desain, operasional, dan lokasi lampu obstacle berintensitas tinggi terdapat dalam Manual Desain Aerodrome (Doc 9157), Bagian 4.

d. Jika, menurut pendapat Ditjen Hubud atau Kantor Otoritas Bandar Udara, penggunaan lampu obstacle berintensitas tinggi, Tipe B, di malam hari dapat membingungkan penerbang di lingkungan bandar udara (dalam radius sekitar 10.000 m) atau menyebabkan kekhawatiran lingkungan secara signifikan, sistem lampu obstacle

ganda harus dipasang. Sistem ini harus terdiri dari lampu obstacle berintensitas tinggi, Tipe B, untuk siang dan senja hari dan lampu obstacle berintensitas sedang, Tipe B atau C, untuk malam hari. Ketika

(11)

9-154

lampu berintensitas sedang digunakan maka harus dipasang pada ketinggian yang sama dengan lampu obstacle berintensitas tinggi Tipe B.

e. Sudut setting instalasi untuk lampu obstacle

berintensitas tinggi Tipe A dan B, harus sesuai dengan Tabel 9.17-2.

Tinggi unit lampu di atas dataran Sudut puncak berkas cahaya di atas horisontal Lebih dari 151 m di atas rata-rata

permukaan tanah (AGL) 0o

112 m hingga 151 m di atas rata-rata

permukaan tanah (AGL) 1o

92 m hingga 122 m di atas rata-rata

permukaan tanah (AGL) 2o

Kurang dari 92 di atas rata-rata

permukaan tanah (AGL) 3o

Tabel 9.36.5: Pengaturan sudut instalasi untuk high-intensity obstacle lights

(12)

9-155

Gambar

Tabel ini tidak mencakup rekomendasi horizontal  beam spreads.  Butir  9.36.4.1 (c) memerlukan cakupan 360° di sekeliling obstacle
Tabel 9.36-4:  Distribusi cahaya untuk lampu obstacle  berintensitas  sedang dan tinggi menurut  intensitas  benchmark  Tabel  9.36-2
Tabel 9.36.5:   Pengaturan  sudut instalasi untuk high- high-intensity obstacle lights
Gambar 9.36-1:   Contoh marka dan lampu di struktur yang tinggi

Referensi

Dokumen terkait

kepada anak sebagai dasar untuk pelajaran selanjutnya.. Oleh sebab itu penggunaan buku LMMI dalam praktik membaca suku kata anak kelompok A di TK Mi’atul Hasanah Sidoarjo,

Apa yang Dijamin Dalam hal terjadi kehilangan total Kendaraan Bermotor tertanggung akibat Pencurian yang terjadi setelah Masa Tunggu; atau Dalam hal kerugian total

kenaikan titik leleh dan titik didih dari dalam tabel periodik disebabkan gaya London di antara molekul halogen yang makin meningkat dengan bertambahnya panjang ikatan.

Tata tulis adalah tulisan yang disusun oleh seorang penulis yang sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yaitu sesuai yang telah ditetapkan atau secara baku baik dalam

Alhamdulillaah, berkat rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul, ”Ruang Barisan Konvergen dan Terbatas yang Dibangun

Selain pengawasan secara langsung, pengawasan secara tidak langsung juga dlakukan oleh petugas pengawas ketenagakerjaan yaitu dengan cara pengecekan IMTA yang

Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk memutuskan keefektifan ventilasi atau

Objek penelitian adalah tayangan kekerasan verbal dan non verbal pada program acara yang menjadi 5 rating tertinggi di televisi Indonesia.. Batasan ini berdasarkan