• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN R I DIRKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT. Telp PETUNJUK TEKNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN PERHUBUNGAN R I DIRKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT. Telp PETUNJUK TEKNIS"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

KESELAMATAN JALAN TANGGUNG JAWAB KITA SEMUA

PETUNJUK TEKNIS

PEMILIHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN R I

DIRKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

DIREKTORAT KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Jl. Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat

Telp. 0361- 298734

(2)

KATA PENGANTAR

Transportasi darat khususnya bidang lalu lintas dan angkutan jalan merupakan komponen yang sangat terpenting dari Sub Sektor Perhubungan Darat serta perannya dalam pembangunan tidak dapat diabaikan. Konstribusi terhadap penyebaran manusia, barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat tujuan di seluruh daratan tanah air memperlihatkan bahwa peran lalu lintas dan angkutan jalan sangat vital. Salah satu hal yang mendasar masih belum ditangani dengan baik adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan jalan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa dari tahun ke tahun permasalahan – permasalahan di bidang transportasi jalan semakin meningkat, seperti pelayanan angkutan umum yang masih belum sesuai harapan, tingginya fatalitas pada kejadian kecelakaan di jalan khususnya yang melibatkan angkutan umum yang berakibat pada kerugian yang tidak sedikit.

Permasalahan – permasalahan tersebut terjadi sebagian besar karena faktor Sumber Daya Manusia (SDM) yang operasional di jalan masih belum memadai kualitas kompetensinya, sehingga upaya penanganan khusus terhadap faktor tersebut, yakni awak kendaraan angkutan umum merupakan hal utama dan penting yang harus diperhatikan dan dipersiapkan dalam usaha meningkatkan pelayanan dan keselamatan lalu lintas angkutan jalan.

Sehubungan dengan hal – hal tersebut di atas, maka sebagaimana diamanatkan

dalam Undang - Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan, Pasal 254, Ayat (1) yang berbunyi ”Pemerintah dan

Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan dan pelatihan bagi tenaga mekanik dan pengemudi”, dengan demikian diharapkan peran aktif dari pemerintah, termasuk pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan bersama sama dengan stake holder lainnya untuk mendorong terlaksananya kegiatan -kegiatan yang berkaitan dengan upaya peningkatan pelayanan angkutan umum dan keselamatan di jalan tersebut, yang salah satunya adalah kegiatan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten / Kota, dan merupakan upaya kita bersama, baik Pemerintah, Operator Bus (PO) maupun pengemudi untuk meningkatkan Keselamatan di jalan dan memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) / Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), angkutan perkotaan / angkutan pedesaan, taksi, bus pariwisata, Bus Rapid Transit, Antar Batas Lintas Negara (ALBN), Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP), yaitu para penumpang dan pengguna jasa angkutan barang. Pembinaan motivasi kepada para pengemudi angkutan penumpang umum dan barang dapat dilakukan dengan cara memberi pengakuan dan penghargaan terhadap profesinya, sesuai dengan amanat Undang - Undang No. 22 Tahun 2009, Pasal

208 Ayat (2) c yang berbunyi ”Upaya membangun dan mewujudkan budaya

(3)

Petunjuk Teknis AKUT 2015

melalui pemberian penghargaan terhadap tindakan keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan”.

Oleh karena itu sangat diperlukan sikap / perilaku arif dan bijak dari setiap individu dalam menjalankan perannya masing - masing, khususnya terkait kegiatan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tahun 2015 adalah pihak Pemerintah (Kementerian Perhubungan RI, Korps Lalu Lintas Polri, PT. Jasa Raharja, dll), para operator (Perusahaan Angkutan Umum Penumpang dan Perusahaan Angkutan Barang) dan para pengemudi (Awak).

Perilaku arif dan bijak tersebut antara lain dapat diwujudkan bila kita, setiap individu, memiliki kemampuan yang memadai dan memahami aturan atau etika umum yang berlaku atau telah kita sepakati bersama, maka dari itu, penyelenggaraan kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk tercapainya tingkat pemahaman dimaksud. Output perilaku arif dan bijak tersebut antara lain adalah ketika berada di jalan raya selalu bertoleransi, saling menghargai, berwaspada, berdisiplin, bertanggung jawab dan sabar menghadapi setiap kejadian di sekitar kita dalam situasi dan kondisi seperti apapun.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu meridhoi kita semua, sehingga dapat terwujud lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, nyaman, lancar, tertib dan selamat sampai dengan tujuan, serta dapat berjalan dengan lancar dan berhasil sesuai harapan kita semua.

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Upaya Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ... 4

C. Pelaksanaan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Pada Tahun 2014 ....……….………... 6

D. Maksud dan Tujuan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tahun 2015 ... 7

E. Ruang Lingkup Pemilihan AKUT ... 8

F. Jadwal Pelaksanaan ... 8

BAB II. PETUNJUK PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN (AKUT) TAHUN 2015 TINGKAT PROVINSI DAN KABUPATEN / KOTA ... 9

1. Panitia Pelaksana ... 9

2. Susunan Organisasi ... 9

3. Uraian Tugas ... 10

BAB III. PROSEDUR PEMILIHAN DAN PEMBIAYAAN ... 12

A. Syarat – Syarat Pencalonan ... 12

1. Pemilihan AKUT Tingkat Kabupaten / Kota... 12

2. Pemilihan Tingkat Provinsi ... 12

3. Pemilihan AKUT Tingkat Nasional... 13

B. Prosedur Pemilihan... 13

C. Jadwal Pencalonan dan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tahun 2015 di Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten / Kota... 14

D. Pedoman Pembiayaan Pelaksanaan Kegiatan... 16

1. Pembiayaan Untuk Pengiriman AKUT... 16

2. Pembiayaan Peserta Di Lokasi ... 16

BAB IV. PETUNJUK PENDIDIKAN PENYULUHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN (AKUT) ... 18

A. Maksud dan Tujuan Pendidikan / Penyuluhan ... 18

B. Materi dan Metode Pendidikan / Penyuluhan ... 18

C. Waktu Pendidikan / Penyuluhan ... 21

BAB V. PETUNJUK PENILAIAN DAN PEMILIHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN (AKUT) ... 24

1. Penilaian Persyaratan Administrasi ... 24

2. Materi Yang di Uji dan Bobot Penilaian ... 24

3. Teknis Penilaian Materi ... 24

4. Uraian Tentang Materi Penilaian Sebagai Referensi Dalam PenyusunanBahan Penilaian / Pemilihan ... 25

BAB VI. PETUNJUK MELAKUKAN ANALISA DAN EVALUASI KEGIATAN PELAKSANAAN AKUT ... 28

(5)

Petunjuk Teknis AKUT 2015 DAFTAR LAMPIRAN

GAMBAR Angkutan Umum Penumpang dan Angkutan Barang Akibat Kecelakaan LaluLintas. Gambar 1. Kecelakaan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)

Gambar 2. Kecelakaan Angkutan Kota

Gambar 3. Kecelakaan Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) Gambar 4. Kecelakaan Bus Pariwisata

Gambar 5. Kecelakaan Angkutan Taksi Gambar 6. Kecelakaan Angkutan Travel

Gambar 7. Kecelakaan Kendaraan Angkutan Barang

GAMBAR Kegiatan Pelaksanaan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT)Tingkat Nasional Tahun 2014. Gambar 8. Kegiatan Outbond

Gambar 9. Kegiatan Acara Pembukaan Gambar 10. Kegiatan Tes Wawancara Gambar 11. Kegiatan Tes Ujian Tertulis Gambar 12. Kegiatan Tes Kesehatan Gambar 13. Kegiatan Wisata Gambar 14. Kegiatan Kunjungan

Gambar 15. Kegiatan Acara Malam Keakraban Gambar 16. Kegiatan Acara Penutupan

(6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan komponen yang sangat penting dari Sub Sektor Perhubungan Darat, dan serta perannya dalam pembangunan tidak dapat diabaikan. Konstribusi terhadap penyebaran manusia, barang dan jasa ke seluruh penjuru tanah air memperlihatkan bahwa peran lalu lintas dan angkutan jalan sangat vital.

Penyelenggaraan kegiatan pemilihan AKUT Tingkat Nasional Tahun 2015, dilaksanakan dalam rangka upaya Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk menempatkan profesi awak kendaraan angkutan umum sejajar dengan profesi lainnya melalui pemberian penghargaan kepada para awak kendaraan angkutan umum yang telah ikut berperan serta dalam meningkatkan keselamatan dan pelayanan jasa angkutan umum yang optimal di jalan. Data menunjukkan, penyebab terjadinya kecelakaan sebagian besar adalah human error sehingga perlu adanya peningkatan kompetensi pengemudi untuk meningkatkan keselamatan transportasi jalan.

Sejalan dengan perkembangan sarana transportasi dewasa ini perlu diikuti dengan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dalam rangka keselamatan, kelancaran, kenyamanan maupun tertib lalu lintas. Sehingga kecenderungan - kecenderungan yang negatif dapat diturunkan seperti ketidak disiplinan pengemudi pada saat mengendarai kendaraan, terutama kendaraan umum, kurang pengetahuan tentang tata cara mengemudi yang baik, tingginya jumlah dan fatalitas kecelakaan lalu lintas, banyaknya pelanggaran lalu lintas, buruknya pelayanan kepada penumpang, kemacetan, dll.

Di dalam Undang - Undang No. 22 tahun 2009tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ditegaskan bahwa transportasi jalan diselenggarakan dengan tujuan terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat Bangsa terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa dan terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat pemberian penghargaan terhadap tindakan Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Upaya untuk meningkatkan keselamatan tentunya bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja melainkan merupakan tanggung jawab kita bersama. Mengingat keselamatan lalu lintas jalan melibatkan banyak instansi dan banyak kepentingan

(7)

(stakeholder), maka dalam upaya tersebut diperlukan suatu koordinasi oleh seluruh

stakeholder, sehingga penanganannya dapat dilaksanakan secara terpadu, efektif, efisien dan tepat sasaran.

Berdasarkan hal - hal tersebut, maka perlu adanya suatu upaya untuk perbaikan kualitas SDM yang berpotensi terhadap timbulnya suatu kejadian kecelakaan, dalam hal ini pengemudi.

Mengemudi adalah kegiatan menguasai dan mengendalikan kendaraan bermotor di jalan. Jalan merupakan ruang / tempat berlalu lintas segala jenis kendaraan bermotor, dengan berbagai dimensi, berbagai karakteristik kendaraan maupun pengemudinya, berbagai kondisi lintasan, berbagai aturan, dan kondisi cuaca yang tidak dapat diperkirakan, oleh karena mengemudi sebenarnya merupakan kegiatan yang mengandung resiko tinggi. Resiko adalah konsekuensi / akibat dari kegiatan / aktivitas yang dilakukan, bisa berupa kerugian, kerusakan, kehilangan, kecelakaan bahkan kematian, dengan demikian pekerjaan mengemudi membutuhkan perhatian penuh dengan konsentrasi sangat tinggi bagi seorang pengemudi.

Berdasarkan hal - hal tersebut di atas, maka untuk menjadi seorang pengemudi tidak mudah, bahkan sulit, karena harus menguasai teknis kendaraan dengan cukup memadai, mampu mengendalikan dan menguasai kendaraan dengan baik, memahami peraturan lalu lintas dan fasilitas / peralatan pendukungnya, memahami dengan baik hal - hal yang terkait dengan lalu lintas dan angkutan jalan, serta memiliki sikap dan perilaku yang lebih sabar, toleran, hati - hati, waspada, serta menghormati dan menghargai orang lain maupun diri sendiri. Ketika seseorang telah memperoleh Surat Ijin Mengemudi, maka dia dianggap telah kompeten dan menjadi jaminan keselamatan bagi penumpang lainnya pada kendaraan yang sama ketika berada di jalan dan perilaku yang baik.

Melakukan perjalanan di jalan raya dapat diibaratkan berada di medan perang, dalam arti tingkat resiko dan bahayanya mirip, yaitu selamat, luka - luka, atau bahkan mati akibat kecelakaan yang terjadi. Kecelakaan sering diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak terduga - duga akibat kesalahan / kelalaian satu pihak sehingga menyebabkan pihak lain terlibat dalam kejadian kecelakaan di jalan raya. Dari pengertian kecelakaan tersebut dapat dianggap bahwa penyebab pertama kejadian kecelakaan sebagian besar adalah oleh pengemudi yang kurang siap ketika berada di jalan. Sedangkan penyebab lain adalah kondisi teknis kendaraan, kondisi prasarana / jalan, dan kondisi lingkungan / cuaca.

Faktor kesalahan manusia tidak tiba - tiba muncul saat kejadian tabrakan, tetapi potensial ada dalam perilaku berlalu lintas pengemudi dan awaknya. Hal ini dibentuk oleh sikap, sedangkan sikap seseorang dibentuk oleh pengalaman pendidikan. Bagaimana seseorang memperoleh pendidikan seperti apa yang diperoleh, ditentukan oleh faktor latar belakang sosial, budaya, nilai, norma, adat istiadat, dan pola pikir. Bahkan dalam banyak hal, faktor lingkungan sosial secara langsung mempengaruhi sikap pengemudi dan awaknya. Seperti halnya pendidikan dan sikap, faktor lingkungan sosial tersebut mempengaruhi penegakan hukum. Itu semua adalah factor - faktor yang mempengaruhi perilaku berlalu lintas pengemudi. Dengan demikian, penegakan hukum dalam berlalu lintas harus dilakukan.

(8)

Di sisi lain masih banyak pengemudi angkutan umum yang memiliki kebiasaan “mengambil risiko” yaitu perilaku yang sengaja membahayakan pengguna jalan lain, seperti menyalakan lampu kabut atau lampu jauh pada saat berpapasan, sehingga menyilaukan pengguna jalan dari arah berlawanan yang berpotensi terjadinya kecelakaan. Selain itu beberapa jenis kendaraan angkutan umum yang secara fisik lebih besar, seolah - olah secara sengaja dibenturkan oleh pengemudinya ketika tabrakan terjadi, hal ini didasari oleh perilaku negatif kebiasaan mengambil risiko tersebut. Untuk mengurangi dan menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, maka pemerintah perlu ketegasan dalam menetapkan standar kompetensi para pengemudi, terutama pengemudi angkutan umum untuk meningkatkan kualitas perilakunya (attitude).

Terkait dengan upaya peningkatan keselamatan transportasi jalan, maka para pengemudi angkutan umum atau secara lebih luas pengguna jalan lainnya, perlu diberikan pemahaman mengenai pengertian bahwa keselamatan adalah juga lawan dari kondisi bahaya, dengan demikian agar selamat maka perlu tindakan pengendalian bahaya. Keadaan bahaya adalah suatu situasi yang selalu mungkin terjadi (omnipresent), dengan demikian untuk menghilangkan perilaku kebiasaan mengambil risiko, menurut Rasmussen (Rasmussen 1980, 1981; Rasmussen And Lind 1982) dapat dilakukan melalui tiga level fungsional untuk mengendalikan isu bahaya, yaitu skill-based, rule-based, knowledge-based behaviors (perilaku yang berbasis keterampilan, peraturan, dan pengetahuan).

Faktor – faktor penyebab kecelakaan diklasifikasikan dengan unsur – unsur sistem tranportasi itu sendiri, yaitu pemakai jalan (pengemudi, pejalan kaki dan pemakai jalan lainnya), kendaraan, jalan dan lingkungan.

Selanjutnya dari faktor-faktor tersebut adalah :

1. Pemakai Jalan

a. Pengemudi

Menurut hasil analisis data statistik di Indonesia, penyebab kecelakaan lalu lintas yang terbesar adalah faktor pengemudi.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan yaitu, antara lain :

1) Lepas Kontrol, yaitu keadaan dimana perhatian pengemudi terlepas dari penguasaan pengemudi, baik pandangan, kendali maupun gerak refleks. 2) Tidak menjaga jarak, dimana setiap pengemudi yang mengendarai

kendaraan di jalan selalu berhadapan dengan pengemudi lain, sehingga diharuskan untuk tetap menjaga jarak dengan pengemudi lain, baik jalan bersamaan maupun apabila akan menyiap, sehingga jarak pandang dibagi menjadi dua macam, yaitu : Jarak Pandang Henti yaitu jarak minimal yang harus dijaga apabila akan mengadakan pengereman dihitung pada saat pengemudi berniat akan mengerem, dan Jarak Pandang Menyiap yaitu jarak aman dengan kendaraan yang berlawanan di depannya bagi kendaraan yang akan menyiap kendaraan yang searah di depannya.

3) Kurang Antisipasi dan faktor kondisi pengemudi, terutama kelelahan (fatigue driver atau overlay tired driver) yaitu keadaan dimana

(9)

pengemudi membawa kendaraannya dalam keadaan lelah atau mengantuk akibat kurang istirahat sehingga kurang waspada / antisipasi serta kurang tangkas bereaksi terhadap perubahan - perubahan yang terjadi secara tiba - tiba. Pengemudi mabuk (drunk driver), yaitu keadaan dimana pengemudi mengalami hilang kesadaran karena pengaruh alkohol, obat - obatan, narkotik dan sejenisnya sebagai penyebab kecelakaan.

b. Pejalan Kaki

Pada umumnya, pejalan kaki dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas karena sebagian dari mereka tidak menggunakan fasilitas bagi pejalan kaki atau tidak adanya fasilitas bagi pejalan kaki. Selain itu sebagian dari pejalan kaki masih kurang memperhatikan ketentuan atau peraturan bagi pejalan kaki.

2. Kendaraan Bermotor

Apabila kendaraan bermotor tidak memenuhi persyaratan teknis dan kelaikan jalan seperti kondisi ban, sistem kemudi dan rem yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka dapat berakibat kendaraan bermotor menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan.

3. Jalan

Jalan juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, bila desain geometriknya tidak sesuai dengan persyaratan yang diperlukan. Disamping itu, kondisi permukaan jalan yang kurang/tidak memenuhi syarat yang diperlukan. Ketersediaan dan lebar trotoar serta fungsi trotoar harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Lingkungan

Selain faktor-faktor tersebut di atas, faktor lingkungan dapat mempengaruhi keselamatan lalu lintas di jalan, seperti kondisi cuaca (kabut, hujan lebat), asap tebal, serta tanah longsor dll.

Terdapat beberapa contoh gambar kecelakaan fatal yang diakibatkan oleh beberapa sebab di atas yang mengakibatkan kerugian berupa korban jiwa meninggal dan luka berat serta kerugian material yang tidak kecil jumlahnya. Beberapa gambar kendaraan akibat kecelakaan lalu lintas yang dapat dipakai sebagai bahan perenungan sebagaimana terdapat pada lampiran.

B. Upaya Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Upaya untuk meningkatkan keselamatan tentunya bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja melainkan merupakan tanggung jawab kita bersama. Mengingat keselamatan lalu lintas menyangkut banyak instansi dan banyak kepentingan maka dalam upaya tersebut diperlukan suatu koordinasi dari seluruh instansi yang terkait, sehingga penanganannya dapat dilaksanakan secara terpadu, efisien dan tepat sasaran.

(10)

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan yang diatur dalam Undang - Undang No. 22 Tahun 2009, maka beberapa langkah pengaturan dan upaya pembinaan yang telah dilakukan adalah :

1. Perlindungan Kepada Pengemudi

Hal ini dilakukan dengan cara mengatur persyaratan bagi pengemudi yaitu antara lain :

a. Lama waktu mengemudikan kendaraan bermotor umum, dengan kewajiban bagi pengusaha untuk mengatur waktu kerja dan waktu istirahat bagi pengemudi, khususnya pengemudi angkutan Antar Kota Antar Provinsi yang melakukan perjalanan lebih dari 8 (delapan) jam, pengaturan hal ini dilakukan untuk mencegah kelelahan mengemudi.

b. Mewajibkan pengemudi untuk dapat mengemudikan kendaraannya secara baik dan benar.

2. Penyegaran Pengemudi

Selain usaha - usaha rutin seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka dalam waktu - waktu tertentu kepada para pengemudi khususnya mereka yang bekerja pada perusahaan yang bernaung di bawah organisasi Organda, dilakukan penyegaran-penyegaran melalui program diklat singkat tentang peraturan-peraturan lalu lintas, permasalahan kecelakaan lalu lintas dan

penanggulangannya, hak dan kewajiban pengemudi, pertolongan

pertama/keadaan darurat pada kecelakaan, pembinaan disiplin, teknologi kendaraan bermotor dan upaya-upaya peningkatan keselamatan.

3. Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT)

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendudukkan awak kendaraan umum sejajar dengan insan pembangunan lainnya dengan cara memberikan motivasi serta penghargaan terhadap profesinya maka setiap tahun dilakukan pemilihan Awak kendaraan umum Teladan (AKUT). Kegiatan pemilihan awak kendaraan umum teladan dimulai dari daerah Kabupaten / Kota di seluruh Indonesia kemudian dilanjutkan ke daerah Provinsi untuk seterusnya diadakan pemilihan secara nasional bertepatan dengan perayaan hari Perhubungan Nasional Republik Indonesia.

Pelaksanaan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) dari waktu ke waktu terus dilaksanakan evaluasi dan perbaikan untuk penyelenggaraan selanjutnya. Perbaikan yang dilakukan antara lain adalah penekanan muatan materi pembinaan dalam Pemilihan AKUT lebih ditekankan pada beban saja terhadap pengetahuan (knowledge) tapi yang lebih penting adalah peningkatan sikap perilaku (behaviour) sebagai tindak lanjut penyelenggaraan AKUT, dimulai pada tahun 2013 telah dilakukan kegiatan Pemberdayaan AKUT hal ini dilaksanakan untuk lebih meningkatkan kapasitas para pengemudi yang telah pernah ikut serta dalam pelaksanaan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) tahun – tahun sebelumnya. Para peserta dalam hal ini diberikan penyegaran, pengkayaan materi / informasi terkini dan pengembangan karakter serta bimbingan mental spiritual.

(11)

Disamping itu kepada peserta pemberdayaan AKUT diberikan pula materi tentang pertolongan gawat darurat terhadap korban kecelakaan lalu lintas yang materinya diberikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan untuk memberikan pertolongan pada korban kecelakaan lalu lintas yang dialaminya.

4. Pengawasan Terhadap Pemakai Jalan

Dilaksanakan melalui penertiban, penegakan hukum dan akhirnya penjatuhan sanksi dilakukan untuk menjamin agar pemakai jalan benar - benar mematuhi segala peraturan perundang - undangan yang berlaku. Hal ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan disiplin pemakai jalan, dan dapat mempunyai dampak yang luas terhadap pencegahan kecelakaan lalu lintas dijalan raya.

C. Pelaksanaan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tingkat

Nasional Pada Tahun 2014

Pelaksanaan Pemilihan AKUT Tingkat Nasional Tahun 2014 diikuti oleh 29 Provinsi. Peserta yang mengikuti Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tingkat Nasional Tahun 2014 sebanyak 56 Orang Pengemudi seluruh Indonesia, dan sebanyak 5 Provinsi yang menyatakan tidak berpartisipasi mengirimkan peserta dalam Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tingkat Nasional Tahun 2014 yaitu : Provinsi Bengkulu, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Provinsi Papua Barat.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat

Nomor : SK.4458/AJ.406/DRJD/2014 Tentang Penetapan Pemenang

Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tingkat Nasional Tahun 2014, yaitu sebagai berikut :

1. Peringkat I :

Nama :Ifan Ardiyanto

Perusahaan :Vetri Taksi

Provinsi :Daerah Istimewa Yogyakarta

Total Nilai :75,85

2. Peringkat II :

Nama :Nuryadi Gusti Nursan

Perusahaan :PT. Fajar Mutiara Timur

Provinsi :Banten

Total Nilai :73,88

3. Peringkat III :

Nama :Aries Herman Tanjung

Perusahaan :PT. Big Bird

Provinsi :DKI Jakarta

(12)

4. Harapan I :

Nama :Angga Prayudhi

Perusahaan :Kokapura

Provinsi :Kalimantan Timur

Total Nilai :69,95

5. Harapan II :

Nama :Yusril Latif

Perusahaan :PT. Pasific Tours

Provinsi :Sumatera Barat

Total Nilai :69,87

Diharapkan untuk penyelenggaraan tahun 2015 ini seluruh 34 provinsi dapat ikut serta berpartisipasi mengirimkan peserta dalam kegiatan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tingkat Nasional.

D. Maksud dan Tujuan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT)

Tingkat Nasional Tahun 2015 1. Maksud :

a. untuk mendudukkan Insan Awak Kendaraan Umum sejajar dengan insan pembangunan lainnya dengan cara meningkatkan motivasi melalui pemberian penghargaan terhadap profesinya. Pemilihan AKUT Tingkat Nasional juga dimaksudkan sebagai sosialisasi peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Jalan yang berskala nasional melalui pembinaan kepada para pengemudi angkutan umum.

b. Dengan diberlakukannya Undang - Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan penyelenggaraan AKUT dimaksudkan untuk membangun sikap dan perilaku dan mewujudkan budaya keamanan dan keselamatan lalu lintas jalan sebagai wujud aktualitas dari pada undang -undang tersebut.

2. Tujuan :

a. Dapat merubah pola pikir dan sudut pandang tentang diri dan profesinya sebagai awak kendaraan angkutan umum sehingga mendorong dirinya untuk lebih percaya diri dan merasa dihargai, dengan demikian dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan diri, penumpang dan pemakai jalan lainnya.

b. Dapat merubah sikap dan perilaku pengemudi menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab sekaligus mempersiapkan Awak Kendaraan Angkutan Umum yang profesional dan berkualitas, sehingga mewujudkan pelayanan jasa angkutan umum yang baik.

c. Untuk mendorong terwujudnya penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas, kejadian kecelakaan dan tingkat fatalitas akibat kecelakaan terutama yang disebabkan oleh faktor pengemudi.

(13)

d. Untuk mewujudkan peran serta masyarakat dalam memberikan penilaian yang positif terhadap perilaku/unjuk kerja Awak Kendaraan Umum.

e. Untuk mendorong peningkatan kualitas dan kompetensi pengemudi angkutan umum dalam profesi yang digelutinya.

f. Mendorong para stake holder yang terkait dengan upaya peningkatan keselamatan di jalan untuk selalu aktif berkoordinasi dan menghasilkan output yang langsung dirasakan oleh bangsa dan negara.

E. Ruang Lingkup Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tingkat

Nasional Tahun 2015

Ruang lingkup pemilihan awak kendaraan umum teladan yang dapat diikut sertakan dalam Pemilihan AKUT Tingkat Nasional Tahun 2015 adalah seluruh para awak kendaraan angkutan penumpang umum (Angkutan Kota / Angkutan Pedesaan, Antar Kota Dalam Provinsi, Antar Kota Antar Provinsi, Antar Batas Lintas Negara, Antar Jemput Antar Provinsi, Bus Rapid Transit, Taksi, Travel dan Pariwisata, dan angkutan barang) yang ada di seluruh daerah di Indonesia baik Kabupaten maupun kota, yang kemudian diseleksi pada tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi. Dan setelah itumasing – masing Provinsi mengirimkan maksimal 2 (dua) orang pemenang untuk mengikuti seleksi Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) pada Tingkat Nasional.

Penyelenggaraan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) khususnya di Tingkat Nasional secara terus menerus dilakukan evaluasi secara bertahap dan penyempurnaan – penyempurnaan baik dari segi operasional pelaksanaan, akomodasi, bahan materi, soal – soal yang terkait dengan ujian tertulis maupun lisan, panitia pelaksana, tim penilai, nara sumber, tata cara penilaian / seleksi maupun aspek administrasi yang terkait dengan pemberkasan – pemberkasan peserta.

Hal yang paling utama dan penting dalam penyelenggaraan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) adalah bagaimana dapat membentuk dan meningkatkan mental attitude (perilaku) bagi pengemudi yang diharapkan dapat membawa pengaruh positif pada lilngkungannya. Oleh sebab itu membentuk karakter pengemudi yang berkeselamatan dan memahami ketentuan perundang - undangan yang diimplementasikan secara nyata dalam pelaksanaan tugas sebagai pengemudi merupakanout comeyang dapat dicapai.

F. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan kegiatan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan pada tingkat Provinsi, dan Kabupaten / Kota dapat mengacu kepada prosedur dan Mekanisme Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) pada Petunjuk Teknis ini.

(14)

BAB II

PETUNJUK PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN (AKUT) TAHUN 2015

TINGKAT PROVINSI DAN KABUPATEN / KOTA

Dalam penyelenggaraan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tahun 2015 di Tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten / Kota dipandang perlu dibentuk Panitia Pelaksana Pemilihan AKUT Tahun 2015 guna kelancaran kegiatan dimaksud dengan uraian sebagai berikut :

1. Panitia Pelaksana

Pada masing - masing daerah Kabupaten / Kota dan Provinsi dibentuk panitia penyelenggaraan Pelaksana Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tahun 2015 oleh Bupati / Walikota dan Gubernur. Dalam pembentukan panitia ini Gubernur Provinsi bertindak selaku Pelindung.

2. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Panitia Pelaksana Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota sebagai berikut :

a. Pelindung

Gubernur / Bupati / Walikota / Kabupaten / Kota setempat;

b. Pengarah

1) Kepala Dinas Perhubungan / LLAJ setempat; 2) Dirlantas Polda setempat;

3) Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (Persero) setempat;

Komposisi di atas masih dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan.

c. Pelaksana

1) Ketua Umum / Pelaksana adalah Kasubdin / Kabid Perhubungan Darat /

Dinas LLAJ Provinsi / Kabupaten / Kota setempat.

2) Ketua Bidang adalah Pejabat / Staf yang secara langsung melaksanakan kegiatan Pemilihan AKUT Tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota, sebagai contoh Panitia Tingkat Pusat dibagi beberapa Bidang, yaitu :

a. Bidang Dikluh, Materi dan Penilaian; b. Bidang Humas dan Dokumentasi; c. Bidang Umum dan Sekretariat; d. Bidang Analisa dan Evaluasi.

3) Anggota adalah masing - masing Bidang terdiri dari unsur - unsur Dinas Perhubungan / Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Organda, PT. Jasa Raharja (Persero), Ditlantas Polda, Polres, Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan instansi terkait lainnya serta susunan disesuaikan dengan kebutuhan.

(15)

3. Uraian Tugas

a. Pengarah

Bertugas memberikan arahan dan mengontrol kegiatan agar penyelenggaraan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) di daerah dapat dilaksanakan sebagaimana semestinya.

b. Pelaksana

1). Mempersiapkan dan melaksanakan pemilihan awak kendaraan umum teladan tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi;

2). Mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan - kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan / penyuluhan, penilaian, kunjungan, upacara pada tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi;

3). Mempersiapkan, menyediakan dan melaksanakan hal - hal yang mendukung kelancaran dan ketertiban penyelenggaraan pemilihan awak kendaraan umum teladan;

4). Melakukan analisa, evaluasi, dan pemantauan terhadap persiapan, pelaksanaan dan hasil - hasil Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi;

5). Melakukan pembinaan terhadap awak kendaran umum teladan terpilih untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna keteladanannya;

6). Mengajukan calon awak kendaraan umum teladan dan kinerja Perusahaan terbaik dari daerah Kabupaten / Kota kepada Panitia Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tingkat Provinsi (Pelaksana Tingkat Kabupaten / Kota);

7). Mengajukan calon awak kendaraan umum teladan dan kinerja Perusahaan terbaik dari daerah Provinsi kepada Panitia Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tingkat Pusat (Pelaksana Tingkat Provinsi);

8). Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur / Bupati / Walikota.

c. Bidang Dikluh, Materi dan Penilaian

1). Menyiapkan dan mengadakan rapat intern bidang;

2). Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran biaya bidang serta menyampaikannya kepada ketua pelaksana;

3). Menyusun materi dan melaksanakan dikluh kepada peserta; 4). Menyusun tata cara dan melaksanakan penilaian;

5). Menyampaikan daftar hadir dan risalah rapat bidang kepada sekretariat; 6). Bertanggungjawab kepada ketua pelaksana.

d. Bidang Umum dan Sekretariat

1). Melaksanakan tugas - tugas kesekretariatan;

2). Menyiapkan rapat (undangan, ruang rapat dan konsumsi) dan membuat agendanya serta risalah rapat;

3). Membantu ketua pelaksana dalam menjaga kelancaran mekanisme kerja panitia pelaksana;

4). Menyiapkan Laporan Pembukaan dan Penutupan Ketua Pelaksana serta sambutan Pembukaan dan Penutupan Pemilihan AKUT;

(16)

6). Menyiapkan perlengkapan dan alat tulis bagi peserta AKUT maupun para panitia pemilihan AKUT.

7). Menyiapkan rapat dan membuat agendanya serta risalah rapat.

8). Menyiapkan piagam, plakat / piala, untuk para peringkat pemilihan AKUT Tahun 2015.

9). Membantu ketua pelaksana dalam menjaga kelancaran mekanisme kerja panitia pelaksana.

10). Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana.

e. Bidang Humas dan Dokumentasi

1). Melakukan Tugas - tugas hubungan masyarakat mengenai pelaksanaan Pemilihan AKUT Tahun 2015;

2). Melaksanakan kegiatan dokumentasi pelaksanaan pemilihan AKUT Tahun 2015 dan melakukan publikasi atau sosialisasi kepada masyarakat;

3). Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana.

f. Bidang Analisis dan Evaluasi

1). Menyiapkan dan mengadakan rapat internal bidang;

2). Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran biaya bidang serta menyampaikannya kepada ketua pelaksana;

3). Melaksanakan Analisis dan Evaluasi terhadap penyelenggaran Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan di daerahnya yang telah terselenggara;

4). Memberikan saran untuk pemilihan AKUT yang akan datang;

5). Menyampaikan daftar hadir dan risalah rapat bidang kepada sekretariat; 6). Bertanggung jawab kepada ketua pelaksana;

7). Melalui Ketua Umum, bidang ANEV mengirimkan laporan hasil analisa dan evaluasi kepada Ketua Umum panitia pemilihan AKUT Tingkat Nasional.

SUSUNAN ORGANISASI

PANITIA PEMILIHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN (AKUT) TAHUN 2015 BIDANG MATERI DAN PENILAIAN BIDANG UMUM DAN SEKRETARIATAN PENANGGUNG JAWAB PENGARAH KETUA PELAKSANA BIDANG ANALIASA & EVALUASI BIDANG HUMAS DAN DOKUMENTASI SEKRETARIS BENDAHARA

(17)

BAB III

PROSEDUR PEMILIHAN DAN PEMBIAYAAN

A. Syarat - syarat Pencalonan Peserta

1. Pemilihan AKUT Tingkat Kabupaten / Kota

Calon peserta pemilihan AKUT tingkat Kabupaten / Kota adalah Seluruh Pengemudi Angkutan Umum (Angkutan Kota / Angkutan Pedesaan, Antar Kota Antar Provinsi, Antar Kota Dalam Provinsi, Antar Lintas Batas Negara, Antar Jemput Antar Provinsi, Bus Rapid Transit, Taksi, Travel, Pariwisata, dan Angkutan Barang yang berdomisili di Kabupaten / Kota yang bersangkutan dengan syarat -syarat sebagai berikut :

a. Diusulkan oleh Pimpinan Perusahaan Pemilik Angkutan Umum;

b. Memenuhi syarat administrasi untuk menjadi pengemudi angkutan umum (memiliki SIM umum);

c. Telah bekerja di Perusahaan yang bersangkutan sekurang - kurangnya 1 (satu) tahun;

d. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian setempat;

e. Tidak pernah melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan ancaman hukuman paling lama 5 (lima) tahun;

f. Tidak buta warna (salah satu persyaratkan mendapatkan SIM) g. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter; h. Tidak mengkonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang;

Untuk persyaratan yang telah disebutkan diatas, diharapkan tetap dibawa pada saat mengikuti pelaksanaan di Tingkat Nasional. Yang tidak termasuk dalam katagori / kriteria peserta tidak masuk yaitu pengemudi antar jemput karyawan dan pengemudi antar jemput anak sekolah.

Panitia AKUT Tingkat Kabupaten / Kota melakukan penyuluhan dan tes teori dan / atau praktek mengemudi kepada para peserta serta menetapkan peringkat pemenang Awak Kendaraaan Umum Teladan tingkat Kabupaten / Kota. Para pemenang AKUT Tingkat Kabupaten/Kota diusulkan ke Panitia Tingkat Provinsi disertai dengan berkas administrasi, penilaian dan penetapan pemenang.

2. Pemilihan AKUT Tingkat Provinsi

Calon peserta Pemilihan AKUT Tingkat Provinsi adalah peserta yang diusulkan oleh Panitia Tingkat Kabupaten / Kota yang dilampiri dengan berkas administrasi, penilaian dan penetapan pemenang.

Panitia Pemilihan AKUT Tingkat Provinsi memberikan penyuluhan kepada para peserta AKUT mengenai permasalahan pembinaan pengemudi pada tingkatan Provinsi yang dilakukan oleh para pejabat tingkat Provinsi.

Panitia Tingkat Provinsi melakukan penilaian terhadap peserta dan menetapkan peringkat peserta, kemudian mengusulkan pemenang AKUT Tingkat Provinsi

(18)

kepada Panitia Tingkat Nasional maksimal sebanyak 2 (dua) orang yang disertai dengan berkas penilaian dan persyaratan - persyaratan calon peserta.

3. Pemilihan AKUT Tingkat Nasional

Para calon peserta pemilihan AKUT Tingkat Nasional yang diusulkan oleh Panitia Pemilihan AKUT Tingkat Provinsi, diteliti kelengkapan persyaratan yang meliputi : a. Berkas administrasi dan biodata peserta (Persyaratan calon peserta waktu

pelaksanaan di Kabupaten / Kota);

b. Berkas penilaian yang dibuat oleh Panitia Pemilihan AKUT tingkat Provinsi; c. Berkas data / informasi proses pelaksanaan Pemilihan AKUT di tingkat Kab /

Kota dan Provinsi;

d. Berkas administrasi biodata pendamping peserta.

Pada pemilihan AKUT Tingkat Nasional, Panitia Pemilihan AKUT Tingkat Nasional melakukan penilaian dan evaluasi.

B. Prosedur Pemilihan

Prosedur Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) yang dimulai dari Tingkat Kabupaten/Kota, Tingkat Provinsi hingga Tingkat Nasional adalah sebagai berikut : Keterangan : : Garis Keterangan : Garis Komando : Garis Hasil Pengemudi Angkutan

Penumpang Umum & Barang : 1. Angkot 2. Angdes 3. AKAP 4. AKDP 5. ALBN 6. AJAP 7. BRT 8. Taksi 9. Pariwisata 10. Travel 11. Angkutan Barang

Panitia Pemilihan AKUT

Tingkat Kabupaten/Kota Pemenang Peringkat I &II Kabupaten/Kota

Panitia Pemilihan AKUT Tingkat Nasional

Pemenang Peringkat I & II Tingkat Provinsi Panitia Pemilihan AKUT Tingkat Provinsi Peringkat I , II, & III AKUT

Tingkat Nasional

Diusulkan oleh

Perusahaan/Pemilik AKUT Tingkat Kabupaten/KotaProses Pemilihan

Proses Pemilihan AKUT Tingkat Provinsi Diusulkan oleh Panitia Tingkat Kabupaten/Kota Diusulkan oleh Panitia Tingkat Provinsi Proses Pemilihan AKUT Tingkat Nasional

(19)

C. Jadwal Pencalonan dan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan Tahun 2015 di Tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten / Kota

NO KEGIATAN BULAN

1. Pada Tingkat Kabupaten / Kota : a. Masa pencalonan;

b. Pemilihan dan Penetapan Pemenang; c. Penyampaian nama AKUT terpilih ke

Tingkat Provinsi;

d. Pengiriman Peserta Pemilihan AKUT

Tingkat Kabupaten / Kota

Mei – Juni 2015

2. Pada Tingkat Provinsi :

a. Masa Pengajuan dari Panitia Tingkat Kabupaten / Kota;

b. Pemilihan dan Penetapan Pemenang; c. Penyampaian nama AKUT terpilih ke

Tingkat Nasional paling lambat

minggu ke IV di Bulan Agustus.

Agustus 2015

Pemilihan AKUT Tingkat Nasional

NO KEGIATAN WAKTU

1

Pengiriman surat ke daerah tentang kesiapan mengikuti Pemilihan AKUT Tahun 2015 yang dilampiri Juknis pelaksanaan AKUT Tahun 2015.

Minggu ke IV, Januari 2015 2 Pembuatan surat ke Instansi terkait perihaltenaga personil dalam kepanitiaan. Minggu ke I, Maret 2015 3 Pembuatan Perhubungan tentang Panitia PelaksanaSurat Keputusan Menteri

Pemilihan AKUT Tingkat Nasional Tahun 2015. Minggu ke III, Maret 2015 4

Penggandaan dan Pendistribusian Surat Keputusan Menteri Perhubungan tentang Panitia Pelaksana Pemilihan AKUT Tingkat Nasional Tahun 2015.

Minggu ke I, April 2015 5 Rapat Panitia Ke-I Pemilihan AKUT TingkatNasional Tahun 2015. (persiapan awal). Minggu ke III, April 2015 6 Pelaksanaan Kegiatan Pemilihan AKUTTahun 2015 di Tingkat Kabupaten / Kota

dan Provinsi Mei – Agustus 2015

7

Pembuatan surat ke Dinas Perhubungan /

Dinas LLAJ Provinsi untuk cek posisi

pelaksanaan AKUT di Tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi.

Minggu ke I, Mei 2015

8

Pemesanan Akomodasi dan Konsumsi untuk Penyelenggaraan Pemilihan AKUT Tingkat

(20)

NO KEGIATAN WAKTU 9 Rapat Panitia Ke-II Pemilihan AKUT TingkatNasional Tahun 2015 (Pembagian Tugas

masing - masing bidang). Minggu ke I, Juni 2015

10 Rapat pembahasan masing - masing bidang. Bulan Juli 2015

11

Pembuatan surat ke Dinas Perhubungan / Dinas LLAJ Provinsi untuk meminta nama peserta AKUT yang dikirim ke Pusat (dilampiri biodata) beserta hasil seleksinya.

Minggu ke I, Juli 2015

12 Konfirmasi Ke-I, Peserta AKUT Tingkat

Provinsi. Minggu III, Juli 2015

13 Pembuatan materi test tertulis. Bulan Agustus 2015

14 Konfirmasi Ke-II, Peserta AKUT Tingkat

Provinsi. Minggu I, Agustus 2015

15 Pemesanan perlengkapan untuk para pesertaAKUT. Minggu ke II, Agustus 2015 16 Rapat Panitia Ke-III Pemilihan AKUT TingkatNasional Tahun 2015 (persiapan akhir). Minggu ke III, Agustus 2015 17 Konfirmasi Ke-III, Peserta AKUT Tingkat

Provinsi. Minggu IV, Agustus 2015

18

Para peserta dan pendamping Pemilihan AKUT Tingkat Nasional Tahun 2015 datang ke Lokasi Pemilihan AKUT dan Peserta AKUT daftar ulang kembali ke Panitia Pusat dan mengikuti

Outbound, dan Tes Psikologi.

10 September 2015

19

a. Pembukaan oleh Menteri Perhubungan / Direktur Jenderal Perhubungan Darat pada acara Pemilihan AKUT Tingkat Nasional Tahun 2015;

b. Diskusi Panel (Dit. KTD, Dit. LLAJ, Dit. BSTP, Ditlantas Polri, PT. Jasa Raharja); c. Tes Materi.

11 September 2015

20 a. Dinamika Kelompokb. Tes Kesehatan 12 September 2015

21 Para peserta melakukan Wisata 13 September 2015

22 Para peserta melakukan kunjungan 14 September 2015

23 Pemberian Materi oleh Narasumber Profesional 15 & 16 September 2015

24

1. Para peserta mengikuti :

a. Upacara bendera Hari Perhubungan

Nasional di halaman Kantor

Kementerian Perhubungan Republik

Indonesia sekaligus Penyerahan piagam peringkat I, II, III oleh Bpk. Menteri Perhubungan R I.

b. Penyerahan Piagam peringkat I, II, dan III dan pernyerahan plakat juara, serta

17 September 2015

Pukul 07.00 s/d selesai Pukul 09.00 s/d selesai

(21)

NO KEGIATAN WAKTU dilanjutkan sambutan dan penutupan

penyelenggaraan Pemilihan Awak

Kendaraan Umum Teladan (AKUT) oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat. 2. Para Peserta dan Tim Pendamping kembali

ke daerah masing – masing. Check Out dari penginapan pukul 05.00 WIB

Setelah selesai acara penyerahan piagam oleh Menteri Perhubungan / Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

D. Pedoman Pembiayaan Pelaksanaan Kegiatan

Seluruh dana yang diperlukan untuk pembiayaan pelaksanaan kegiatan pemilihan AKUT pada tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi dibebankan kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten / Kota berdasarkan kebijaksanaan Bupati / Walikota dan Gubernur setempat.

1. Pembiayaan Untuk Pengiriman AKUT

a. Biaya pengiriman serta kepulangan peserta pemilihan AKUT dari Kabupaten / Kota ke Provinsi ditanggung oleh panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten / Kota; b. Proses pemilihan AKUT Tingkat Provinsi menjadi tanggung jawab Panitia Tingkat

Provinsi dengan pembiayaan dari Daerah Provinsi;

c. Biaya Pengiriman serta kepulangan Peserta AKUT dan Pendamping AKUT dari Provinsi ke Pusat dan sebaliknya, menjadi tanggung jawab Panitia Tingkat Provinsi, namun apabila ada pendamping dari Panitia Tingkat Kabupaten / Kota pembiayaan personil dari Kabupaten / Kota menjadi tanggung jawab Panitia Kabupaten / Kota;

d. Biaya Penginapan dan akomodasi Peserta selama mengikuti Pemilihan AKUT Tingkat Nasional di Jakarta menjadi tanggung jawab Panitia Tingkat Nasional;

e. Biaya Penginapan dan akomodasi tim Pendamping AKUT selama

mendampingi peserta dalam proses pemilihan AKUT Tingkat Nasional menjadi tanggung jawab Panitia Tingkat Provinsi.

2. Pembiayaan Peserta di Lokasi

a. Biaya penginapan, konsumsi dan pelayanan kesehatan bagi peserta pemilihan AKUT selama mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan Tingkat Nasional (sejak acara pembukaan sampai dengan saat acara penutupan) menjadi tanggung jawab Panitia Pemilihan Tingkat Nasional (Pemerintah Pusat);

b. Kepada masing - masing peserta, Panitia Pemilihan Tingkat Nasional akan memberikan berbagai macam kebutuhan untuk keperluan acara / upacara antara, yaitu baju batik, baju putih, stelan kaos dan celana training, peci, tas dan ATK, topi (pet);

c. Para peserta pemilihan AKUT wajib membawa pakaian sehari - hari, pakaian olah raga, pakaian perusahaan, celana panjang warna hitam,

(22)

sepatu pantofel, dan sepatu olah raga serta keperluan lainnya di luar ketentuan pada butir 1 dan 2 di atas.

(23)

BAB IV

PETUNJUK PENDIDIKAN PENYULUHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN

A. Maksud dan Tujuan Pendidikan Penyuluhan

Pelaksanaan Penyuluhan kepada para peserta Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan didahului dengan kegiatan Outbound yang dimaksudkan untuk memupuk rasa kesetiakawanan dan kerja sama, diharapkan dengan pelaksanaan outbound ini, kekompakan sebelum dilaksanakan penyuluhan, keberanian untuk mengemukaan pendapat dan berdiskusi akan bertambah, sehingga dapat dihasilkan gagasan -gagasan dari dan untuk peserta sendiri mengenai masalah - masalah transportasi jalan.

Maksud dilakukannya pendidikan dan penyuluhan kepada peserta Pemilihan AKUT ini adalah memberikan informasi dalam rangka menanamkan kesadaran dan pedoman / tata cara tentang perilaku berlalu lintas di jalan yang tertib, teratur dalam pelaksanaan tugas, tanggung jawab, hak / kewajiban, disiplin, sopan santun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan norma - norma masyarakat.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai adalah para pengemudi peserta Pemilihan AKUT dapat meningkatkan profesionalisme, sehingga dapat meningkatkan pula kompetensi dalam profesinya, serta mendorong peningkatan mutu pelayanan jasa angkutan, ketertiban, keamanan, keselamatan, kelancaran, serta mengurangi jumlah dan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan.

B. Materi dan Metode Pendidikan / Penyuluhan

Agar pelaksanaan pendidikan / penyuluhan didapatkan secara optimal, maka dilakukan dengan berbagai metoda antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, demonstrasi dan lain - lain.

Alat - alat yang dapat dipergunakan, yaitu papan tulis, spidol, ballpoint, slide overhead, slide proyek, foto, film, poster, buku, booklet, brosur, spanduk dan lain- lain yang dapat membantu komunikasi lebih efektif.

Materi pendidikan / penyuluhan bagi calon Peserta Pemilihan AKUT dikembangkan dan diarahkan pada :

1. Out Bond

Ruang lingkup :

 Pengenalan diri sendiri;

 Kerjasama dalam tim dan toleransi terhadap orang lain;

 Permainan yang membutuhkan kekompakan dan kerjasama tim.

Alokasi Waktu : minimal 4 jam 30 menit.

2. Bidang LLAJ

a. Keselamatan Transportasi Darat. Ruang lingkup :

(24)

 Kondisi Keselamatan Jalan saat ini ( data – data ) global, regional maupun nasional;

 Program - program upaya peningkatan keselamatan di jalan;  Target atau kondisi keselamatan jalan yang diinginkan.

Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit

Metode Penyampaian

 Teori : minimal 90 menit

 Diskusi : 30 menit

b. Tata Cara Berlalu Lintas. Ruang lingkup :

 Tata cara mendahului kendaraan, berbelok, berpapasan, berhenti dan parkir;

 Hak pengguna jalan;

 Penggunaan lampu, klakson, spion;

 Pengetahuan jalan dan perlengkapannya;

 Kecepatan kendaraan;

 Sosialisasi UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit

Metode Penyampaian

 Teori : minimal 90 menit

 Diskusi : 30 menit

c. Pelayanan Angkutan Umum. Ruang lingkup :

 Perilaku pengemudi mulai dari awal perjalanan, menaikkan dan menurunkan penumpang;

 Etika mengemudi selama dalam perjalanan;

 Hal - hal penting yang harus diketahui pengemudi saat terjadi kecelakaan berkaitan dengan penyelamatan darurat kepada penumpang;

 Pengetahuan fungsi pelayanan angkutan umum, sebagai referensi bagi jenis pekerjaan yang dijalaninya, terkait dengan fungsi pekerjaannya sebagai pelayan masyarakat. Mencakup hal - hal sebagai berikut :

- Definisi pelayanan angkutan umum

- Fungsi dan manfaat

- Secara singkat mencakup hubungan antara pemerintah, operator, pengemudi dan penumpang (masyarakat).

Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit

Metode Penyampaian

 Teori : minimal 90 menit

 Diskusi : 30 menit

d. Laik Jalan Kendaraan Bermotor. Ruang lingkup :

 Filosofi dan dasar hokum;

 Persyaratan teknis meliputi dimensi, perlengkapan, alat keselamatan;

(25)

Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit Metode Penyampaian

 Teori : minimal 90 menit

 Diskusi : 30 menit

e. Perundang-undangan Lalu Lintas Angkutan Jalan. Ruang Lingkup

 Penyelenggaraan Lalu lintas dan Angkutan Jalan

 Penyelenggaraan Angkutan Orang di jalan

 Hak dan Kewajiban pengemudi

 Penyelenggaraan terminal transportasi jalan

 Laik Jalan

 Lalu lintas Jalan

Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit

Metode Penyampaian

 Teori : minimal 90 menit

 Diskusi : 30 menit

3. Bidang POLRl

Ruang lingkup :

 Permasalahan dan situasi lalu lintas yang dihadapi, ancaman faktual berupa kemacetan lalu lintas, pelanggaran lalu lintas, kecelakaan dan kejahatan di bidang lalu lintas;

 Faktor dominan penyebab dari ancaman faktual terutama yang disebabkan oleh kemacetan dan kecelakaan lalu lintas;

 Penegakan hukum berupa pembatalan SIM, uji ulang dan denda serta kurungan;

 Upaya dan peran serta AKUT dalam ikut mewujudkan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas;

 Persyaratan dan prosedur memperoleh SIM;

 Himbauan – himbauan mengenai tata cara berlalu lintas di jalan raya.

Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit

Metode Penyampaian

 Teori : minimal 90 menit

 Diskusi : 30 menit

4. Bidang Asuransi Jasa Raharja

Ruang Lingkup

 Persyaratan peserta asuransi

 Informasi dan proses pengajuan penerimaan santunan  Pengetahuan asuransi kendaraan

Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit

Metode penyampaian

 Teori : minimal 90 menit

 Diskusi : 30 menit

(26)

5. Defensive Driving / Safety Driving / Eco Driving / Smart Driving

Materi untuk meningkatkan pengetahuan baik teknis mengemudi, tentang kendaraan bermotor, maupun yang lebih penting adalah sikap / perilaku yang selamat dalam mengemudi kendaraan bermotor.

Ruang Lingkup :

 Sikap dan emosi yang baik ( karakter pengemudi );

 Faktor - faktor yang mempengaruhidefensive driving;  Usaha meningkatkan aspek keselamatan;

 Pemeliharaan tekanan angin;

 Pengecekan kondisi kendaraan;

 Alat penunjang keselamatan;

 Dll.

Alokasi Waktu : minimal 2 jam/120 menit

Metode Penyampaian

 Teori : 90 menit

 Diskusi : 30 menit

6. Uji Keterampilan Pengemudi

Pelaksanaan Uji Keterampilan Pengemudi ini berisi beberapa kegiatan, yaitu : a. Tes Kesehatan;

b. Tes Praktek. Ruang lingkup :

Memberikan pengetahuan tentang ketrampilan, konsentrasi, penglihatan, psikologi dan keselamatan kepada para peserta pemilihan AKUT Tingkat Nasional.

Alokasi Waktu : disesuaikan dengan jumlah peserta

Metode Penyampaian

 Tes Kesehatan;  Tes Praktek.

(*pada pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisinya) C. Waktu Pendidikan / Penyuluhan

Waktu pendidikan / penyuluhan di Tingkat Kabupaten/Kota diberikan selama 4 (empat) hari, setiap pelajaran ada diskusi selama 30 menit. Untuk Tingkat Provinsi diberikan selama 3 hari, langsung dilakukan test tertulis, setiap materi selama 1 jam sedangkan untuk test praktek dan test kesehatan selama 2 jam 30 menit.

(catatan : waktu pendidikan / penyuluhan dapat lebih lama, tergantung pada kemampuan / ketersediaan dana yang ada, dimana semakin banyak materi yang baik dalam penyampaian, maka penyerapan oleh peserta semakin baik dan berkualitas).

Sebelum dilaksanakan pendidikan / penyuluhan, bidang pendidikan / penyuluhan mengadakan rapat - rapat yang dihadiri unsur - unsur penyuluh yang terdiri dari wakil - wakil instansi terkait.

(27)

Contoh jadwal pelaksanaan kegiatan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tingkat Kabupaten / Kota dan Provinsi sebagai berikut:

1) JADWAL KEGIATAN PEMILIHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN (AKUT) DI TINGKAT KABUPATEN / KOTA

No Hari Pelaksanaan Waktu Materi Keterangan

1 Hari Pertama 06.00 - 07.30 Pendaftaran Peserta 07.30 - 12.00 Out Bond 12.00 - 13.00 ISHOMA

13.00 - 14.30 Upacara Pembukaan & Ramah Tamah

14.30 - 16.30 Keselamatan Transportasi Darat 90 Menit materi, 30 menit diskusi 16.30 - 16.45 Coffee Break

16.45 - 18.00 Pengisian Test Psikologi 17.45 - 19.00 ISHOMA

19.00 - 21.00 Tata Cara Berlalu Lintas 90 Menit materi, 30 menit diskusi 2 Hari Kedua 04.30 - 05.00 Bangun Pagi + Sholat Shubuh

05.00 - 06.00 Senam Pagi + PBB 07.00 - 08.00 Sarapan Pagi

08.00 - 10.00 Pelayanan Angkutan Umum 90 Menit materi, 30 menit diskusi 10.00 - 10.15 Coffee Break

10.15 - 12.15 Kelaikan Jalan Kendaraan Bermotor 90 Menit materi, 30 menit diskusi 12.15 - 13.15 ISHOMA

13.15 - 15.15 Penegakan Hukum Lalu Lintas 90 Menit materi, 30 menit diskusi 15.15 - 15.30 Coffee Break 15.30 - 17.30 Pengetahuan Asuransi 90 Menit materi, 30 menit diskusi 17.30 - 19.00 ISHOMA

19.00 - 21.00 Perundang-Undangan LLAJ 90 Menit materi, 30 menit diskusi 3 Hari Ketiga 04.30 - 05.00 Bangun Pagi + Sholat Shubuh

05.00 - 06.00 Senam Pagi + PBB 07.00 - 08.00 Sarapan Pagi

08.00 - 10.00 Defensive Driving (Teori) 90 Menit materi, 30 menit diskusi 10.00 - 10.15 Coffee Break

10.15 - 11.15 Tes Praktek & Tes Kesehatan 11.15 - 12.15 Tes Praktek & Tes Kesehatan 12.15 - 13.15 ISHOMA

15.15 - 15.30 Coffee Break

15.30 - 16.30 Test Bidang LLAJ 16.30 - 17.30 Test Bidang Asuransi 17.30 - 19.00 ISHOMA

19.00 - 21.00 Tes Bidang Pelayanan Angkutan Umum 4 Hari Keempat 04.30 - 05.00 Bangun Pagi + Sholat Shubuh

05.00 - 06.00 Senam Pagi + PBB 07.00 - 08.00 Sarapan Pagi

08.00 - 09.00 Tes Bidang Defensive Driving 09.00 - 12.00 Rapat Panitia Bidang Materi

(Penetapan Pemenang)

12.00 - 13.00 ISHOMA

13.00 - 14.30 Penutupan & Pengumuman Pemenang * Jadwal Kegiatan disesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing.

(28)

2) JADWAL KEGIATAN PEMILIHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN (AKUT) DI TINGKAT PROVINSI

No Hari Pelaksanaan Waktu Materi Keterangan

1 Hari Pertama 06.00 - 07.30 Pendaftaran Peserta 07.30 - 12.00 Out Bond 12.00 - 13.00 ISHOMA

13.00 - 14.30 Upacara Pembukaan & Ramah Tamah 14.30 - 16.30 Diskusi Panel

(Asuransi, Bid.LLAJ+KTD, Defensive Driving, Pelayanan Angkutan Umum)

16.30 - 16.45 Coffee Break

16.45 - 18.00 Pengisian Test Psikologi 17.45 - 19.00 ISHOMA

2 Hari Kedua 04.30 - 05.00 Bangun Pagi + Sholat Shubuh 05.00 - 06.00 Senam Pagi + PBB 07.00 - 08.00 Sarapan Pagi

08.00 - 09.00 Test Pengetahuan LLAJ 10.00 - 10.15 Coffee Break

10.15 - 11.15 Test Pengetahuan Asuransi 11.15 - 12.15 Test Pelayanan Angkutan Umum 12.15 - 13.15 ISHOMA

13.15 - 15.15 Test Defensive Driving 15.15 - 15.30 Coffee Break

15.30 - 18.00 Test Praktek & Test Kesehatan 18.00 - 19.00 ISHOMA

3 Hari Ketiga 04.30 - 05.00 Bangun Pagi + Sholat Shubuh 05.00 - 06.00 Senam Pagi + PBB 07.00 - 08.00 Sarapan Pagi

08.00 - 10.00 Rapat Panitia Bidang Materi (Penetapan Pemenang)

11.00 - 12.00 Penutupan & Pengumuman Pemenang * Jadwal Kegiatan disesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing.

(29)

BAB V

PETUNJUK PENILAIAN DAN PEMILIHAN AWAK KENDARAAN UMUM TELADAN

1. Penilaian persyaratan adminitrasi meliputi :

a. Memenuhi persyaratan fisik/kesehatan sebagai pengemudi angkutan umum menurut keterangan dokter pemerintah;

b. Umur minimal 24 tahun menurut SIM dan KTP; c. Memiliki SIM umum sesuai dengan peruntukannya;

d. SIM tidak/belum dalam keadaan cacat dan disahkan oleh POLRI setempat (belum pernah melakukan pelanggaran);

e. Bekerja pada perusahaan selama minimal 1 tahun; f. Berkelakuan baik menurut keterangan POLRI setempat;

g. Tidak pernah melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan ancaman hukuman lebih dari 5 (lima) tahun;

h. Dicalonkan oleh perusahaan angkutan umum anggota ORGANDA atau pengusaha perorangan;

Catatan : Untuk sementara daerah - daerah yang terdapat banyak angkutan

umum yang kepemilikannya bersifat pribadi dan belum menjadi anggota Organda setempat, dapat diusulkan oleh perusahaannya.

i. Dapat membaca dan menulis huruf latin;

j. Sedapat mungkin perusahaan tempat bekerja telah mengikuti program ASTEK; k. Belum pernah menjadi/diikutsertakan pada pemilihan AKUT tingkat Nasional. 2. Materi Yang Diuji dan Bobot Penilaian

Setelah calon peserta Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan dinyatakan memenuhi persyaratan seperti pada butir 1, maka selanjutnya diujikan materi - materi sebagai berikut :

a. Pengetahuan Bidang Lalu Lintas dan Keselamatan Angkutan Jalan (Bobot 25 %)

b. Pengetahuan Bidang Asuransi (Bobot 5 %)

c. Defensive Driving(Teori & Praktek) (Bobot 25 %)

d. Dinamika kelompok (Bobot 30 %)

e. Outbond, Sikap dan Perilaku (Bobot 15 %)

Total Bobot 100%

Bobot penilaian tersebut diatas dapat dijadiakan acuan, namun penentuan nilai bobot dapat disesuaikan lagi berdasarkan tingkat penting atau prioritas yang sedang berkembang saat itu, dan ditentukan secara musyawarah mufakat oleh Tim Penilai baik di Tingkat Kabupaten / Kota, Provinsi maupun Tingkat Pusat (Nasional).

3. Teknis Penilaian Materi

Langkah - langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan penilaian adalah sebagai berikut :

(30)

a. Tim penilai menetapkan jumlah pertanyaan yang standar untuk masing - masing materi yang akan diujikan kepada peserta;

b. Jika jawaban benar diberikan nilai 100, nilai ini disebut Nilai Materi (NM);

c. Untuk memperoleh Nilai Tertimbang (NT) dari setiap materi, maka setiap nilai materi dikalikan dengan bobot masing - masing materi;

d. Nilai Akhir (NA) diperolah dari jumlah tertinggi dari nilai tertimbang masing -masing materi;

e. Penentuan ranking berdasarkan Nilai Akhir (NA) tertinggi.

Contoh Penilaian

Calon A untuk materi Keterampilan Pengemudi, dari 10 pertanyaan jawaban yang benar adalah 8, dengan demikian nilai yang diperoleh calon A untuk materi Keterampilan Pengemudi adalah sebagai berikut :

NM = 8/10 x 100 = 80

NT = NM x bobot materi = 80 x l0% = 8

NA = NT (jumlah nilai tertimbang masing - masing materi)

4. Uraian Tentang Materi Penilaian Sebagai Referensi Dalam Penyusunan Bahan Penilaian/Pemilihan

A. Sebelum Pengemudi berangkat mengemudikan angkutan umum antara lain :

1. Tentang kesehatan;

2. Kelengkapan surat - surat (Persiapan Administrasi) dan;

3. Pemeriksaan peralatan, ban, mesin, BBM, dll (Persiapan Teknis). B. Selama Pengemudi dalam perjalanan antara lain :

1) Taat pada peraturan - peraturan lalu lintas;

2) Informasi kepada penumpang tentang Asal – Tujuan dan Tata Cara

Emergency Response

3) Memperhatikan keselamatan penumpang dan pemakai jalan lain; 4) Mampu menjaga jarak dengan kendaraan di depannya;

5) Tidak ceroboh dalam mengemudi; 6) Tidak mabuk;

7) Mengetahui batas kecepatan.

C. Pengetahuan pengemudi tentang faktor - faktor yang mempengaruhi pada waktu dilakukan pengereman.

Penguasaan terhadap ketrampilan mengemudi harus diarahkan atau difokuskan kepada larangan melanggar kecepatan maksimum yang ditetapkan dan mengemudikan kendaraan secara ugal - ugalan (Reckless Driving) karena justru pelanggaran - pelanggaran sernacam ini yang mengakibatkan korban - korban meninggal dunia atau paling tidak luka - luka.

(31)

D. Tes Tertulis Psikologi.

Tes Psikologi diarahkan supaya pengemudi dapat memiliki kemampuan antara lain:

a. Tingkat kesabaran; b. Tingkat kejujuran; c. Tingkat kesetiaan; d. Tingkat intelegensi;

e. Tingkat kemampuan bereaksi;

f. Dan sebagainya yang akan dapat meningkatkan attiude (perilaku) pengemudi. E. Tes Praktek dan Tes Kesehatan.

Kegiatan ini meliputi tes kesehatan dan uji ketrampilan mengemudi, yang pelaksanaannya untuk menguji kondisi jasmani dan rohani pengemudi, dengan demikian akan dapat diketahui apakah orang yang bersangkutan benar-benar mampu dan memenuhi syarat sebagai pengemudi kendaraan umum. Test ini dilakukan bekerja sama dengan Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), bagi Pemilihan Tingkat Daerah dapat mengembangkan pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi di daerahnya masing - masing. Tes Kesehatan dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan pengemudi secara umum yang berkaitan dengan keselamatan seperti kondisi kesehatan alat penglihatan. Selain itu dilakukan pula tes obat - obatan terlarang maupun alkohol.

F. Pengetahuan Tentang Teknik Kendaraan Bermotor

Pengetahuan tentang teknik kendaraan bermotor antara lain : 1. Pemeriksaan kendaraan sebelum dioperasikan;

2. Perlengkapan dan kelengkapan kendaraan; 3. Kelaikan jalan kendaraan bermotor;

4. Ukuran ban dan tekanan angin; 5. Fungsiaccudan perawatannya; 6. Fungsi radiator dan perawatannya;

7. Penggantian minyak pelumas mesin dan transmisi; 8. Penggantian kampas rem;

9. Penggantian plat kopling; 10.Penggantian penghapus kaca.

G. Pengetahuan Tentang Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Asuransi

1. Undang - Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan.

Di dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, banyak hal - hal yang perlu diketahui oleh para pengemudi, khususnya para pengemudi angkutan umum antara lain sebagai berikut :

a. Mampu mengemudikan kendaraan dengan wajar; b. Mengutamakan keselamatan pejalan kaki;

(32)

c. Menunjukan surat tanda bukti pendaftaran kendaraan bermotor, atau surat tanda coba kendaraan bermotor, SIM, dan tanda bukti lulus uji atau tanda bukti lain yang sah, dalam hal dilakukan pemeriksaan;

d. Ketentuan tentang kelas jalan, rambu-rambu,dan marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, waktu kerja dan waktu istirahat pengemudi, gerakan lalu lintas, berhenti dan parkir, persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor, peringatan dengan bunyi dan sinar, kecepatan maksimum dan / atau minimum, tata cara mengangkut orang dan barang, tata cara penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain;

e. Ketentuan tentang kecelakaan lalu lintas; f. Lalu lintas dan angkutan bagi penderita cacat; g. Dampak lingkungan;

h. Ketentuan tentang ambang batas, emisi gas buang. 2. UU No.33 & 34 tahun 1964 tentang Asuransi.

Asuransi merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan modern. Demikian halnya dalam kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan juga memegang peranan yang sangat penting. Awak kendaraan umum perlu mengetahui/memaharni masalah asuransi yang tercantum dalam Undang-undang nomor 33 dan 34 thn 1964 jo Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 1965, yaitu menyatakan bahwa setiap penumpang yang sah yang menjadi korban akibat kendaraan bermotor umum atau alat angkut penumpang yang ditumpanginya mengalami musibah kecelakaan selama dalam perjalanan, yaitu pejalan kaki, penyeberang jalan, penumpang yang berada dalam sebuah kendaraan yang diluar kesalahannya ditabrak oleh kendaraan lain wajib mendapatkan santunan berupa asuransi.

H. Bidang Pendidikan Penyuluhan

Hasil penilaian bidang pendidikan/penyuluhan adalah mencerminkan daya serap peserta pemilihan AKUT dari evaluasi materi yang telah diberikan. Sejak Pemilihan AKUT Tingkat Kabupaten / Kota, Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional serta kemampuan / kompetensi pribadi masing-masing Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) tersebut.

Penetapan pemenang merupakan hasil pembobotan oleh panitia bidang dikluh telah mencakup semua aspek skill (kemampuan teknis), behavior (prilaku) dan

knowledge (pengetahuan/wawasan) dan rules (pemahaman terhadap peraturan – peraturan yang berlaku).

(33)

BAB VI

PETUNJUK MELAKUKAN ANALISA DAN EVALUASI KEGIATAN PELAKSANAAN AKUT

A. Ruang Lingkup, Kegiatan Bidang Analisa dan Evaluasi

1. Kegiatan pelaksanaan pemilihan AKUT tahun sebelumnya (bagi yang melaksanakan);

2. Kegiatan pelaksanaan pemilihan AKUT tahun berjalan. B. Maksud dan Tujuan

1. Menganalisa dan evaluasi pelaksanaan pemilihan AKUT tahun sebelumnya (bagi yang melaksanakan);

2. Menganalisa dan evaluasi kegiatan pelaksanaan pemilihan AKUT yang sedang berjalan;

3. Menganalisa dan evaluasi rencana kegiatan pelaksanaan pemilihan AKUT untuk masa yang akan datang;

4. Mendorong para AKUT terpilih untuk menjadi panutan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari baik sebagai awak kendaraan umum maupun dalam kegiatan kehidupan masyarakat dan keluarga

5. Menyempurnakan permilihan AKUT tingkat daerah dan pusat tahun mendatang.

C. Kegiatan Bidang Analisis dan Evaluasi

1. Mekanisme Analisis, antara lain : a. Kegiatan Persiapan;

b. Kegiatan Pelaksanaan; c. Pengorganisasian;

d. Penetapan kriteria pemilihan; e. Penetapan sasaran;

f. Proses tahap pemilihan;

g. Dukungan fasilitas dan pembiayaannya; h. Kegiatan lainnya (upacara)

i. Hasil Pemilihan AKUT. 2. Mekanisme Evaluasi:

Pemantauan terhadap pelaksanaan bidang-bidang lain, dan pemantauan terhadap pembinaan hasil AKUT yang lalu.

a. Altematif I:

Mengadakan kunjungan ke beberapa daerah Percontohan/contoh. b. Altematif II:

Menerima laporan dari daerah tentang kegiatan pelaksanaan pemilihan AKUT dan pembinaan hasil pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT).

(34)

D. Teknis Pelaksanaan

Tahapan yang akan ditempuh dalam melaksanakan kegiatan ini adalah : 1. Kegiatan pelaksanaan

a. Pembahasan permasalahan pemilihan AKUT; b. Penyusunan petunjuk /saran;

c. Pengajuan usulan kegiatan analisa dan evaluasi; 2. Kegiatan pemantauan

a. Pemantauan terhadap kegiatan masing-masing bidang baik di daerah maupun di pusat;

b. Pemantauan terhadap kesinambungan pembinaan AKUT.

3. Menghimpun, menganalisa dan evaluasi hasil pelaksanaan AKUT dari daerah maupun di pusat.

4. Pelaksanaan verifikasi pembiayaan kegiatan AKUT.

5. Penyusunan petunjuk / saran penyempurnaan AKUT mendatang.

6. Penyusunan laporan analisa dan evaluasi pelaksanaan AKUT tahun bertanggung jawab kepada Ketua Umum Panitia.

E. Kriteria Pembinaan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT)

Kriteria pembinaan AKUT antara lain : 1. Dalam kegiatan sebagai AKUT :

a. Selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan selalu memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya, ramah dan sopan kepada para pemakai jalan.

b. Selalu patuh terhadap ketentuan yang dikeluarkan perusahaan dimana dia bekerja dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.

c. Selalu tepat waktu dalam melaksanakan perpanjangan SIM.

d. Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan terhadap kendaraan dan perawatannya.

e. Tidak pernah berurusan dengan pihak yang berwajib khususnya tentang pelanggaran lalu lintas atau dipersalahkan dalam kasus kecelakaan lalu lintas.

f. Pernah melakukan perbuatan terpuji baik terhadap lingkungan maupun masyarakat

g. Mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi rekan seprofesi sehingga dapat merubah suasana negatif statis menjadi positif dinamis.

2. Dalam kegiatan di luar profesi AKUT.

a. Memberi contoh keharmonisan keluarga;

b. Ikut mendukung program pemerintah khususnya dalam hal berkendaraan bermotor, peningkatan keselamatan di jalan seperti wajib memakai helm, dll; c. Berperan aktif mengikuti kegiatan lingkungan

3. Sanksi terhadap pemegang predikat AKUT

Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah terpilih sebagai AKUT, predikat sebagai AKUT dapat dicabut apabila terlibat atau dipersalahkan melakukan: a. Tindak kriminal, sehingga mengakibatkan dipenjara (kurungan) minimal 2

(35)

b. Pelanggaran lalu lintas berat: menjadi penyebab utama kecelakaan fatal/korban meninggal.

Pelaksanaan pencabutan predikat Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) dilakukan oleh Kepala Daerah setempat setelah mendengar usulan Pembina Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) yang bersangkutan.

(36)

LAMPIRAN :

FOTO – FOTO ANGKUTAN UMUM PENUMPANG DAN ANGKUTAN BARANG AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS

Gambar 1. Kecelakaan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)

(37)

Petunjuk Teknis AKUT 2015

Gambar 3. Kecelakaan Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)

Gambar

Gambar 1. Kecelakaan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)
Gambar 3. Kecelakaan Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
Gambar 5. Kecelakaan Angkutan Taksi
Gambar 7. Kecelakaan Angkutan Barang
+6

Referensi

Dokumen terkait

Baik perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap peningkatan kinerja

Kelompok ini merupakan karang dengan pertumbuhan lambat yang dapat membentuk kerangka kapur masif tanpa bantuanZooxanthellae, sehingga mereka mampu untuk hidup di dalam perairan

Penelitian ini telah berhasil merangkai prototipe PUP digital dan membuat model klasifikasi kadar nitrogen dan fosfor pada pupuk urea dan SP-36 dengan

Skripsi ini berjudul “perbandingan efek asap rokok konvensional dan rokok herbal terhadap kerusakan histologis paru mencit (mus musculus)” dan disusun demi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dah data hasil analisis gerak tolak peluru gaya membelakangi pada mahasiswa dan atlet yang berkaitan dengan

Menganalisis hubungan antara status gizi (weight for age) dengan perkembangan anak usia 36-59 bulan di Indonesia setelah dikontrol dengan jenis kelamin anak,

Pada Gambar 1 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60 o LU sampai dengan 60 o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat

Jauh dari “tidak melakukan apa-apa”, seperti yang dituduhkan para pemerhati pendidikan tanpa sekolah, para orang tua yang melakukan hal ini sangat terlibat dalam proses pembelajaran