Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
1 FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA,
PENDIDIKAN DAN PELATIHANSERTA REMUNERASI YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI PAJAK (Studi pada Pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang)
Intan Nur Kumalasari Siti Ragil Handayani
Yuniadi Mayowan
(PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, 115030400111057mail.ub.ac.id)
ABSTRACT
The purpose of this research is to know and explain the influence of the leadership style , working motivation, education training and remuneration against the employee performance tax either simultaneously or partial. This research adopts explanatory research. The respondents of this research are taken from tax employees in Madya Malang Tax Office. The 85 samples are on this research as employees taxes. Slovin is used in this research to collect the data. Collecting data method is questionnaires in this research. The result of this research find that leadership style, work motivation, education training and remuneration both simultaneously and partially influenced tax employee performance. Variable remuneration has been the largest influence on the employee performance taxes in KPP Madya Malang. The conclusion of this research is leadership style, working motivation, education training and remuneratiom affected toward employees’ performance.
Key words : Leadership Style, Motivation Work, Education and Training, Remuneration, Performance ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi terhadap kinerja pegawai pajak baik secara bersamaan maupun secara terpisah terhadap kinerja pegawai pajak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
explanatory. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 85 orang Pegawai Pajak. Teknik sampel menggunakan teknik rumus slovin. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini yaitu secara bersama dan terpisah variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pajak. Variabel remunerasi menjadi yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja Pegawai Pajak di KPP Madya Malang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi mempengaruhi kinerja pegawai pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang.
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
2 PENDAHULUAN
Kinerja perorangan di dalam suatu
organisasi sangat mempengaruhi kinerja
organisasi. Kinerja pegawai yang baik akan menghasilkan tercapainya tujuan organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003 : 2) bahwa “sebuah instansi harus didukung sumber daya manusia yang cakap karena sumber daya manusia sangat berperan dalam menjalankan usaha atau kegiatan di dalam instansi tersebut. Tujuan organisasi akan tercapai dikarenakan adanya upaya yang dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi tersebut”. Kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah faktor gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi ( Mangkunegara, 2009:75).
Kepemimpinan mempunyai pengaruh besar bagi organisasi. Seorang pegawai untuk mencapai tujuan bersama perlu pengendalian
dari pemimpinnya. Robbins (2007:123)
mengemukakan bahwa “gaya kepemimpinan memiliki hubungan langsung terhadap kinerja karyawan”.
Organisasi juga perlu meningkatkan motivasi kerja pada setiap karyawan selain dengan menerapkan gaya kepemimpinan. Motivasi merupakan daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja. Pemenuhan kebutuhan yang terjadi pada karyawan menimbulkan karyawan akan berusaha untuk menghasilkan kinerja yang optimal (Nawawi, 2003:124).
Upaya meningkatkan kinerja pegawai dalam organisasi juga dapat dilakukan melalui program kegiatan pendidikan dan latihan. Pendidikan sangat penting bagi pegawai untuk mendapatkan prestasi kerja yang baik agar mencapai tujuan suatu organisasi karena pendidikan sangat berperan besar dalam menciptakan sumber daya aparatur yang berkualitas. Manfaat yang diperoleh oleh organisasi dengan adanya program pendidikan dan pelatihan adalah adanya peningkatan kinerja pegawai yang menimbulkan efisiensi dan efektivitas kerja bagi organisasi.
Pemberian gaji atau upah juga
merupakan salah satu faktor dari proses peningkatan kinerja pegawai selain gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan pendidikan dan pelatihan. Pemberian gaji merupakan bagian dari sistem remunerasi yang merupakan salah satu implementasi atau penerapan hasil dari
manajemen kinerja (Mahmudi, 2010:174).
Mahmudi (2010:175) mengungkapkan bahwa
“salah satu tujuan utama kompensaasi atau remunerasi pada dasarnya adalah untuk memotivsi pegawai agar mencapai prestasi yang terbaik”.
Melihat faktor-faktor yang begitu
penting dalam meningkatkan kinerja suatu organisasi seperi gaya kepemimpinan, motivasi, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi tersebut dan mengingat begitu besar tanggung jawab yang diberikan kepada pegawai pajak serta kebutuhan akan perbaikan kualitas kinerja di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang. Maka, berdasarkan latar belakang di atas, Peneliti ingin melakukan penelitian yang
berjudul “ FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN,
MOTIVASI KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA REMUNERASI YANG
MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI
PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA MALANG”
TINJAUAN PUSTAKA Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan dari seorang pemimpin dalam interaksi dengan orang lain (Kartini dan
Kartono, 2009:69). Gaya kepemimpinan
merupakan bentuk cara penyelesaian masalah pekerjaan melalui individu atau kelompok dan kemampuan pemimpin dalam menyesuaikan
perilaku dan mempengaruhi terhadap
bawahannya. Seorang pemimpin harus
mengetahui tentang bagaimana bawahannya memperoleh penghargaan untuk meningkatkan kinerjanya.
Motivasi Kerja
Mangkunegara (2009:98) memberikan pengertian motivasi dengan kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. motivasi kerja merupakan suatu kondisi yang menggerakkan seseorang untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi dan menimbulkan semangat kerja serta menjadi landasan seseorang dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan di dorong oleh kebutuhan-kebutuhan individual. Motivasi kerja yang dimiliki oleh pegawai merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan merupakan proses pengenalan terhadap suatu pekerjaan yang mungkin baru bagi seorang pegawai.
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
3
Mangkunegara (2006:50) mengemukakan
mengenai pelatihan “Pelatihan adalah suatu
proses pendidikan jangka pendek yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas”. Pendidikan dan pelatihan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian sumber daya
manusia. Proses ini dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia dalam melaksanakan tugasnya.
Remunerasi
Remunerasi mempunyai pengertian berupa sesuatu yang diterima pegawai sebagai imbalan dari kontribusi yang telah diberikannya kepada
organisasi tempat bekerja. Remunerasi
mempunyai makna yang lebih luas daripada gaji, karena mencakup semua bentuk imbalan, baik yang berupa uang maupun barang, diberikan secara tidak langsung, dan yang bersifat rutin maupun tidak rutin (Surya, 2004:8).
Menurut Peraturan Menteri Keuangan
No.10/PMK.02/2006 yang telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan No.
73/PMK.05/2007 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan Pegawai badan layanan Umum, yang dimaksud dengan remunerasi adalah pemberian imbalan kerja yang dapat berupa gaji, honorarium, tunjangan tetap, insentif, bonus atau prestasi, pesangon dan atau pensiun.
Kinerja
Mangkunegara (2009:67) berpendapat mengenai pengertian kinerja sebagai “Istilah
kinerja bersala dari kata Job Performance atau
Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan”. Kinerja dapat diartikan sebagai ukuran hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang telah dicapai oleh seseorang pegawai atau pegawai dalam rangka melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah dibebankan kepadanya. Penilaian kinerja dilakukan untuk mengevaluasi hasil kinerja yang dilakukan oleh pegawai.
Model Konseptual Penelitian
Model Konseptual Penelitian ini adalah
Gambar 1 Model Konsep Penelitian Sumber : Data Diolah (2015)
Model Hipotesis
Model hipotesis dalam penelitian ini adalah
Gambar 2 Model Hipotesis
Sumber : Data Diolah (2015) Keterangan :
Pengaruh Bersama-sama : Pengaruh Parsial :
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
Explanatory Research dengan pendekatan
kuantitatif. Eksplanatory Research adalah
penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang mempengaruhi
hipotesis (Sugiyono, 2010:15). Responden
penelitian ini meliputi Pegawai Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang sejumlah 107 orang. Jumlah sampel sebanyak 85 orang Wajib Pajak badan. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin (Wiratna Sujarweni, 2008:10). Metode pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan kuesioner
(Sugiyono, 2010:32).
Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil analisis dalam penelitian ini digambarkan dalam tabel berikut ini :
Tabe 1 Hasil Analisis Regresi Berganda
Faktor gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi Kinerja Gaya Kepemimpinan Motivasi Kerja
Pendidikan & Pelatihan Kinerja
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id 4 Model Unstandardi zed Coefficients t hitun g Sig. t Ketera ngan B Std. Error 1 (Constant) 7.584 2.548 2.99 5 .004 Signifi kan Gaya Kepemimpina n (X1) .129 .062 2.08 8 .040 Signifi kan Motivasi Kerja (X2) .224 .111 2.02 3 .046 Signifi kan Pendidikan dan Pelatihan (X3) .091 .043 2.13 3 .036 Signifi kan Remunerasi (X4) .280 .091 3.06 7 .003 Signifi kan t tabel : t(5%,80) 1.990 R2 .601 F hitung 30.15 7 Sig. F .000 F tabel : F(5%,4,80) 2.487
Sumber : Data Diolah (2015)
PEMBAHASAN
1) Pengaruh secara parsial Gaya
Kepemimpinan (X1) terhadap Kinerja Pegawai Pajak.
Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
dengan nilai t hitung 2,088. Nilai itu lebih besar dari t tabel 1,990 atau nilai signifikansi 0,040 lebih kecil dari alpha 5% atau 0,050. Hal ini
menjelaskan bahwa secara bersama-sama
variabel Gaya Kepemimpinan (X1)
mempengaruhi Kinerja (Y).
Hasil penelitan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Martha Andy Pradana (2013:112) dengan judul pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional terhadap kinerja karyawan di PT. Mustika Bahana Jaya, Lumajang. Gaya kepemmpinan yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai ini juga sesuai dengan teori Robbins (2007:123) yang menyatakan bahwa
gaya kepemimpina memiliki hubungan
langsung terhadap kinerja pegawai.
Gaya kepemimpinan merupakan
bagaimana cara pemimpin mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan pegawainya untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin dalam kemampuan mempengaruhi pegawainya menerapkan gaya yang berbeda-beda dalam setiap situasi. Gaya kepemimmpinan yang diperankan dengan baik oleh seorang pemimpin mampu memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik.
2) Pengaruh secara parsial Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pajak.
Variabel Motivasi Kerja (X2) dengan nilai
t hitung 2,023. Nilai itu lebih besar dari t tabel 1,990 atau nilai signifikansi 0,046 lebih kecil dari alpha 5% atau 0,050. Sehingga dapat dijelaskan
bahwa secara parsial variabel Motivasi Kerja (X2)
mempengaruhi Kinerja (Y).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusmiati (2012:87) bahwa karyawan tetap di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota malang dapat
menghasilkan kinerja yang baik karena
dipengaruhi oleh motivasi kerja yang di alami oleh karyawan. Selain itu motivasi kerja yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nawawi (2003:120) bahwa suasana batin atau psikologis seseorang pekerja sangat besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan pekerjaannya yang dalam hal ini adalah kinerja pegawai.
Motivasi kerja merupakan suatu
keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang, menggerakkan seseorang untuk
melakukan sesuatu atau kegiatan yang
dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya. Dengan adanya motivasi kerja yang baik kepada karyawan maka karyawan akan bekerja sesuai dengan tujuan organisasi dan menghasilkan kinerja yang baik.
3) Pengaruh secara parsial Pendidikan dan Pelatihan (X3) terhadap Kinerja Pegawai Pajak.
Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X3)
dengan nilai t hitung 2,133. Nilai itu lebih besar dari t tabel 1,990 atau nilai signifikansi 0,036 lebih kecil dari alpha 5% atau 0,050. Sehingga dapat dijelaskan bahwa secara bersama-sama variabel
Pendidikan dan Pelatihan (X3) mempengaruhi
Kinerja (Y).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harryanto (2012:98) bahwa pendidikan dan pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. PLN Persero Malang. Pendidikan dan pelatihan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai pajak juga sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Sudiro (2009:8) bahwa pentingnya pendidikan
dan pelatihan dalam organisasi adalah
perbaikan kinerja pegawai.
Pendidikan dan pelatihan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian sumber daya manusia dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan dengan diadakannya pendidikan dan pelatihan kepada pegawai salah satunya adalah
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
5
untuk meningkatkan kinerja pegawai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan kerja dalam usahanya untuk
meningkatkan kinerja pegawai sehingga
menghasilkan produk yang berkualitas.
4) Pengaruh secara parsial Remunerasi (X4) terhadap Kinerja Pegawai Pajak.
Variabel Remunerasi (X4) dengan nilai t
hitung 3,067. Nilai itu lebih besar dari t tabel 1,990 atau nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari alpha 5% atau 0,050. Sehingga pengujian
hipotesis untuk H0 ditolak dan H1 diterima. Hal
ini menjelaskan bahwa secara parsial variabel Remunerasi (X4) mempengaruhi Kinerja (Y).
Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Suprianto (2013:107) tetapi sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Palagia, dkk (2012:7). Remunerasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai sesuai dengan pendapat Mahmudi (2010:175) bahwa salah satu tujuan dari pemberian remunerasi pada dasarnya adalah untuk memotivasi pegawai agar mencapai prestasi yang terbaik.
5) Pengaruh secara simultan gaya
kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi terhdap kinerja pegawai pajak.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel hasil menujukkan bahwa F hitung sebesar 29,802 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai F hitung (30,157) yang lebih besar dari F tabel (2,487) dan Sig F (0,000) yang lebih kecil dari 5% (0,050) menunjukkan bahwa berarti secara bersama-sama variabel Gaya Kepemimpinan
(X1), Motivasi Kerja (X2), Pendidikan dan
Pelatihan (X3), dan Remunerasi (X4) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kinerja (Y).
Gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi berpengaruh terhadap kinerja sebesar 60,1%. Sedangkan sisanya 39,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang diujikan dalam
penelitian ini. Berdasarkan hasil unstandardized
B pada perhitungan analisis regresi, variabel
yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja adalah variabel remunerasi yaitu sebesar 0.280 atau 28%.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Secara parsial variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
2. Secara bersama variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
3. Variabel Remunerasi menjadi yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.
Saran
1. Disarankan bagi Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai dapat dengan memberikan rangsangan berupa hadiah/penghargaan, melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi dan memberikan uang saku yang layak
kepada pegawai dalam mengikuti
pendidikan dan pelatihan.
2. Disarankan bagi peneliti berikutnya agar
menambah variabel selain gaya
kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi agar lebih memahami variabel-variabel lain yang mempengaruhi kinerja pegawai contohnya seperti kemampuan, tanggung jawab, dan disiplin kerja.
3. Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang merupakan bagian dari Direktorat Jenderal Pajak yang bertugas untuk memungut penerimaan pajak, peningkatan pelayanan dan pengawasan, membuka kesempatan usaha, terwujudnya pengawasan yang efektif dan efisien dalam rangka penegakan hukum perlindungan masyarakat serta terwujudnya kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku di bidang perpajakan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang memerlukan karyawan yang tangguh, berdisiplin tinggi, berdedikasi, dan memiliki tanggung jawab yang dibebankan dapat sesuai dengan target, namun pada saat
ini kinerja karyawan harus selalu
ditingkatkan karena jumlah pegawai pajak yang sedikit harus melayani jumlah Wajib Pajak yang begitu banyak.
3. Bagi Direktorat Jenderal Pajak disarankan dapat memiliki peraturan yang baru terkait dengan cara meningkatkan kinerja pegawai pajak, mengingat tiap tahun Wajib Pajak di Indonesia semakin bertambah misalnya
dengan adanya peraturan pemberian
penghargaan bagi pegawai berprestasi dan adanya peningkatan remunerasi.
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
6
Harryanto, DS. 2012. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kemampuan dan Kinerja Karyawan. Malang : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
Skripsi tidak diterbitkan.
Kartono dan Kartini. 2009. Pemimpin dan
Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers Kusmiati, Cicik. 2012. Pengaruh Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan. Malang : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya. Skripsi tidak diterbitkan
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik,
Edisi ke-2. Yogyakarta: YKPN
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2006, Perencanaan
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung, PT. Mandur maju
Mangkunegara,Anwar Prabu, 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nawawi, Hadari. 2003. Perencana Sumber Daya
Manusia (SDM) Untuk Organisasi Profit Kompetetif. Yogyakarta: Universitas Gajahmada
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Palagia, Misail., Nurdin Brasir, dan Muh Yunus Amar. 2012. Remunerasi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Pajak : Studi pada Kantor Pajak di Kota Makassar. Makassar:
Magister Manajemen Universitas
Manajemen
Peraturan Menteri Keuangan No.
73/PMK.05/2007 Tentang Pedoman
Penetapan Remunerasi bagi Pejabat
Pengelola, Dewan Pengawas, dan
Pegawai badan layanan Umum
Pradana, MA. 2013. Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional dan
Transaksional Terhadap Kinerja
Karyawan . Malang : Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya.
Skripsi tidak diterbitkan.
Robbins, Stephen. P. 2007. Perilaku Organisasi.
Edisi Kesepuluh. Jakarta : PT. Indeks
Sudiro, Achmad. 2009. Perencanaan Sumber Daya
Manusia. Malang UB Press
Suprianto, Eko. 2013. Pengaruh Penetapan Sasaran dan Sistem Remunerasi terhadap
Kinerja Pegawai Organisasi Sektor Publik. Malang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya. Skripsi tidak
diterbitkan.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surya, Mohamad. 2004. Bunga Rampai Guru dan
Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka
Wiratna, Sujarweni. 2008. Belajar Mudah SPSS
untuk penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi &
Umum. Yogyakarta: Global Media
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id