• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT. Key words : Leadership Style, Motivation Work, Education and Training, Remuneration, Performance ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT. Key words : Leadership Style, Motivation Work, Education and Training, Remuneration, Performance ABSTRAK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

1 FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA,

PENDIDIKAN DAN PELATIHANSERTA REMUNERASI YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI PAJAK (Studi pada Pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang)

Intan Nur Kumalasari Siti Ragil Handayani

Yuniadi Mayowan

(PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, 115030400111057mail.ub.ac.id)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know and explain the influence of the leadership style , working motivation, education training and remuneration against the employee performance tax either simultaneously or partial. This research adopts explanatory research. The respondents of this research are taken from tax employees in Madya Malang Tax Office. The 85 samples are on this research as employees taxes. Slovin is used in this research to collect the data. Collecting data method is questionnaires in this research. The result of this research find that leadership style, work motivation, education training and remuneration both simultaneously and partially influenced tax employee performance. Variable remuneration has been the largest influence on the employee performance taxes in KPP Madya Malang. The conclusion of this research is leadership style, working motivation, education training and remuneratiom affected toward employees’ performance.

Key words : Leadership Style, Motivation Work, Education and Training, Remuneration, Performance ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi terhadap kinerja pegawai pajak baik secara bersamaan maupun secara terpisah terhadap kinerja pegawai pajak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian

explanatory. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 85 orang Pegawai Pajak. Teknik sampel menggunakan teknik rumus slovin. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini yaitu secara bersama dan terpisah variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pajak. Variabel remunerasi menjadi yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja Pegawai Pajak di KPP Madya Malang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi mempengaruhi kinerja pegawai pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang.

(2)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

2 PENDAHULUAN

Kinerja perorangan di dalam suatu

organisasi sangat mempengaruhi kinerja

organisasi. Kinerja pegawai yang baik akan menghasilkan tercapainya tujuan organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003 : 2) bahwa “sebuah instansi harus didukung sumber daya manusia yang cakap karena sumber daya manusia sangat berperan dalam menjalankan usaha atau kegiatan di dalam instansi tersebut. Tujuan organisasi akan tercapai dikarenakan adanya upaya yang dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi tersebut”. Kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah faktor gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi ( Mangkunegara, 2009:75).

Kepemimpinan mempunyai pengaruh besar bagi organisasi. Seorang pegawai untuk mencapai tujuan bersama perlu pengendalian

dari pemimpinnya. Robbins (2007:123)

mengemukakan bahwa “gaya kepemimpinan memiliki hubungan langsung terhadap kinerja karyawan”.

Organisasi juga perlu meningkatkan motivasi kerja pada setiap karyawan selain dengan menerapkan gaya kepemimpinan. Motivasi merupakan daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja. Pemenuhan kebutuhan yang terjadi pada karyawan menimbulkan karyawan akan berusaha untuk menghasilkan kinerja yang optimal (Nawawi, 2003:124).

Upaya meningkatkan kinerja pegawai dalam organisasi juga dapat dilakukan melalui program kegiatan pendidikan dan latihan. Pendidikan sangat penting bagi pegawai untuk mendapatkan prestasi kerja yang baik agar mencapai tujuan suatu organisasi karena pendidikan sangat berperan besar dalam menciptakan sumber daya aparatur yang berkualitas. Manfaat yang diperoleh oleh organisasi dengan adanya program pendidikan dan pelatihan adalah adanya peningkatan kinerja pegawai yang menimbulkan efisiensi dan efektivitas kerja bagi organisasi.

Pemberian gaji atau upah juga

merupakan salah satu faktor dari proses peningkatan kinerja pegawai selain gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan pendidikan dan pelatihan. Pemberian gaji merupakan bagian dari sistem remunerasi yang merupakan salah satu implementasi atau penerapan hasil dari

manajemen kinerja (Mahmudi, 2010:174).

Mahmudi (2010:175) mengungkapkan bahwa

“salah satu tujuan utama kompensaasi atau remunerasi pada dasarnya adalah untuk memotivsi pegawai agar mencapai prestasi yang terbaik”.

Melihat faktor-faktor yang begitu

penting dalam meningkatkan kinerja suatu organisasi seperi gaya kepemimpinan, motivasi, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi tersebut dan mengingat begitu besar tanggung jawab yang diberikan kepada pegawai pajak serta kebutuhan akan perbaikan kualitas kinerja di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang. Maka, berdasarkan latar belakang di atas, Peneliti ingin melakukan penelitian yang

berjudul “ FAKTOR GAYA KEPEMIMPINAN,

MOTIVASI KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA REMUNERASI YANG

MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI

PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA MALANG”

TINJAUAN PUSTAKA Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan dari seorang pemimpin dalam interaksi dengan orang lain (Kartini dan

Kartono, 2009:69). Gaya kepemimpinan

merupakan bentuk cara penyelesaian masalah pekerjaan melalui individu atau kelompok dan kemampuan pemimpin dalam menyesuaikan

perilaku dan mempengaruhi terhadap

bawahannya. Seorang pemimpin harus

mengetahui tentang bagaimana bawahannya memperoleh penghargaan untuk meningkatkan kinerjanya.

Motivasi Kerja

Mangkunegara (2009:98) memberikan pengertian motivasi dengan kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. motivasi kerja merupakan suatu kondisi yang menggerakkan seseorang untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi dan menimbulkan semangat kerja serta menjadi landasan seseorang dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan di dorong oleh kebutuhan-kebutuhan individual. Motivasi kerja yang dimiliki oleh pegawai merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan merupakan proses pengenalan terhadap suatu pekerjaan yang mungkin baru bagi seorang pegawai.

(3)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

3

Mangkunegara (2006:50) mengemukakan

mengenai pelatihan “Pelatihan adalah suatu

proses pendidikan jangka pendek yang

mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas”. Pendidikan dan pelatihan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian sumber daya

manusia. Proses ini dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan sumber daya

manusia dalam melaksanakan tugasnya.

Remunerasi

Remunerasi mempunyai pengertian berupa sesuatu yang diterima pegawai sebagai imbalan dari kontribusi yang telah diberikannya kepada

organisasi tempat bekerja. Remunerasi

mempunyai makna yang lebih luas daripada gaji, karena mencakup semua bentuk imbalan, baik yang berupa uang maupun barang, diberikan secara tidak langsung, dan yang bersifat rutin maupun tidak rutin (Surya, 2004:8).

Menurut Peraturan Menteri Keuangan

No.10/PMK.02/2006 yang telah diubah dengan

Peraturan Menteri Keuangan No.

73/PMK.05/2007 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan Pegawai badan layanan Umum, yang dimaksud dengan remunerasi adalah pemberian imbalan kerja yang dapat berupa gaji, honorarium, tunjangan tetap, insentif, bonus atau prestasi, pesangon dan atau pensiun.

Kinerja

Mangkunegara (2009:67) berpendapat mengenai pengertian kinerja sebagai “Istilah

kinerja bersala dari kata Job Performance atau

Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan”. Kinerja dapat diartikan sebagai ukuran hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang telah dicapai oleh seseorang pegawai atau pegawai dalam rangka melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah dibebankan kepadanya. Penilaian kinerja dilakukan untuk mengevaluasi hasil kinerja yang dilakukan oleh pegawai.

Model Konseptual Penelitian

Model Konseptual Penelitian ini adalah

Gambar 1 Model Konsep Penelitian Sumber : Data Diolah (2015)

Model Hipotesis

Model hipotesis dalam penelitian ini adalah

Gambar 2 Model Hipotesis

Sumber : Data Diolah (2015) Keterangan :

Pengaruh Bersama-sama : Pengaruh Parsial :

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian

Explanatory Research dengan pendekatan

kuantitatif. Eksplanatory Research adalah

penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang mempengaruhi

hipotesis (Sugiyono, 2010:15). Responden

penelitian ini meliputi Pegawai Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang sejumlah 107 orang. Jumlah sampel sebanyak 85 orang Wajib Pajak badan. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin (Wiratna Sujarweni, 2008:10). Metode pengumpulan data pada

penelitian ini menggunakan kuesioner

(Sugiyono, 2010:32).

Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil analisis dalam penelitian ini digambarkan dalam tabel berikut ini :

Tabe 1 Hasil Analisis Regresi Berganda

Faktor gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi Kinerja Gaya Kepemimpinan Motivasi Kerja

Pendidikan & Pelatihan Kinerja

(4)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id 4 Model Unstandardi zed Coefficients t hitun g Sig. t Ketera ngan B Std. Error 1 (Constant) 7.584 2.548 2.99 5 .004 Signifi kan Gaya Kepemimpina n (X1) .129 .062 2.08 8 .040 Signifi kan Motivasi Kerja (X2) .224 .111 2.02 3 .046 Signifi kan Pendidikan dan Pelatihan (X3) .091 .043 2.13 3 .036 Signifi kan Remunerasi (X4) .280 .091 3.06 7 .003 Signifi kan t tabel : t(5%,80) 1.990 R2 .601 F hitung 30.15 7 Sig. F .000 F tabel : F(5%,4,80) 2.487

Sumber : Data Diolah (2015)

PEMBAHASAN

1) Pengaruh secara parsial Gaya

Kepemimpinan (X1) terhadap Kinerja Pegawai Pajak.

Variabel Gaya Kepemimpinan (X1)

dengan nilai t hitung 2,088. Nilai itu lebih besar dari t tabel 1,990 atau nilai signifikansi 0,040 lebih kecil dari alpha 5% atau 0,050. Hal ini

menjelaskan bahwa secara bersama-sama

variabel Gaya Kepemimpinan (X1)

mempengaruhi Kinerja (Y).

Hasil penelitan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Martha Andy Pradana (2013:112) dengan judul pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional terhadap kinerja karyawan di PT. Mustika Bahana Jaya, Lumajang. Gaya kepemmpinan yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai ini juga sesuai dengan teori Robbins (2007:123) yang menyatakan bahwa

gaya kepemimpina memiliki hubungan

langsung terhadap kinerja pegawai.

Gaya kepemimpinan merupakan

bagaimana cara pemimpin mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan pegawainya untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin dalam kemampuan mempengaruhi pegawainya menerapkan gaya yang berbeda-beda dalam setiap situasi. Gaya kepemimmpinan yang diperankan dengan baik oleh seorang pemimpin mampu memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik.

2) Pengaruh secara parsial Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pajak.

Variabel Motivasi Kerja (X2) dengan nilai

t hitung 2,023. Nilai itu lebih besar dari t tabel 1,990 atau nilai signifikansi 0,046 lebih kecil dari alpha 5% atau 0,050. Sehingga dapat dijelaskan

bahwa secara parsial variabel Motivasi Kerja (X2)

mempengaruhi Kinerja (Y).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusmiati (2012:87) bahwa karyawan tetap di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota malang dapat

menghasilkan kinerja yang baik karena

dipengaruhi oleh motivasi kerja yang di alami oleh karyawan. Selain itu motivasi kerja yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nawawi (2003:120) bahwa suasana batin atau psikologis seseorang pekerja sangat besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan pekerjaannya yang dalam hal ini adalah kinerja pegawai.

Motivasi kerja merupakan suatu

keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang, menggerakkan seseorang untuk

melakukan sesuatu atau kegiatan yang

dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya. Dengan adanya motivasi kerja yang baik kepada karyawan maka karyawan akan bekerja sesuai dengan tujuan organisasi dan menghasilkan kinerja yang baik.

3) Pengaruh secara parsial Pendidikan dan Pelatihan (X3) terhadap Kinerja Pegawai Pajak.

Variabel Pendidikan dan Pelatihan (X3)

dengan nilai t hitung 2,133. Nilai itu lebih besar dari t tabel 1,990 atau nilai signifikansi 0,036 lebih kecil dari alpha 5% atau 0,050. Sehingga dapat dijelaskan bahwa secara bersama-sama variabel

Pendidikan dan Pelatihan (X3) mempengaruhi

Kinerja (Y).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harryanto (2012:98) bahwa pendidikan dan pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. PLN Persero Malang. Pendidikan dan pelatihan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai pajak juga sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Sudiro (2009:8) bahwa pentingnya pendidikan

dan pelatihan dalam organisasi adalah

perbaikan kinerja pegawai.

Pendidikan dan pelatihan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian sumber daya manusia dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan dengan diadakannya pendidikan dan pelatihan kepada pegawai salah satunya adalah

(5)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

5

untuk meningkatkan kinerja pegawai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan kerja dalam usahanya untuk

meningkatkan kinerja pegawai sehingga

menghasilkan produk yang berkualitas.

4) Pengaruh secara parsial Remunerasi (X4) terhadap Kinerja Pegawai Pajak.

Variabel Remunerasi (X4) dengan nilai t

hitung 3,067. Nilai itu lebih besar dari t tabel 1,990 atau nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari alpha 5% atau 0,050. Sehingga pengujian

hipotesis untuk H0 ditolak dan H1 diterima. Hal

ini menjelaskan bahwa secara parsial variabel Remunerasi (X4) mempengaruhi Kinerja (Y).

Hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh

Suprianto (2013:107) tetapi sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Palagia, dkk (2012:7). Remunerasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai sesuai dengan pendapat Mahmudi (2010:175) bahwa salah satu tujuan dari pemberian remunerasi pada dasarnya adalah untuk memotivasi pegawai agar mencapai prestasi yang terbaik.

5) Pengaruh secara simultan gaya

kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi terhdap kinerja pegawai pajak.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel hasil menujukkan bahwa F hitung sebesar 29,802 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai F hitung (30,157) yang lebih besar dari F tabel (2,487) dan Sig F (0,000) yang lebih kecil dari 5% (0,050) menunjukkan bahwa berarti secara bersama-sama variabel Gaya Kepemimpinan

(X1), Motivasi Kerja (X2), Pendidikan dan

Pelatihan (X3), dan Remunerasi (X4) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel Kinerja (Y).

Gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi berpengaruh terhadap kinerja sebesar 60,1%. Sedangkan sisanya 39,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang diujikan dalam

penelitian ini. Berdasarkan hasil unstandardized

B pada perhitungan analisis regresi, variabel

yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja adalah variabel remunerasi yaitu sebesar 0.280 atau 28%.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Secara parsial variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

2. Secara bersama variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

3. Variabel Remunerasi menjadi yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.

Saran

1. Disarankan bagi Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai dapat dengan memberikan rangsangan berupa hadiah/penghargaan, melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi dan memberikan uang saku yang layak

kepada pegawai dalam mengikuti

pendidikan dan pelatihan.

2. Disarankan bagi peneliti berikutnya agar

menambah variabel selain gaya

kepemimpinan, motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan serta remunerasi agar lebih memahami variabel-variabel lain yang mempengaruhi kinerja pegawai contohnya seperti kemampuan, tanggung jawab, dan disiplin kerja.

3. Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang merupakan bagian dari Direktorat Jenderal Pajak yang bertugas untuk memungut penerimaan pajak, peningkatan pelayanan dan pengawasan, membuka kesempatan usaha, terwujudnya pengawasan yang efektif dan efisien dalam rangka penegakan hukum perlindungan masyarakat serta terwujudnya kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku di bidang perpajakan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang memerlukan karyawan yang tangguh, berdisiplin tinggi, berdedikasi, dan memiliki tanggung jawab yang dibebankan dapat sesuai dengan target, namun pada saat

ini kinerja karyawan harus selalu

ditingkatkan karena jumlah pegawai pajak yang sedikit harus melayani jumlah Wajib Pajak yang begitu banyak.

3. Bagi Direktorat Jenderal Pajak disarankan dapat memiliki peraturan yang baru terkait dengan cara meningkatkan kinerja pegawai pajak, mengingat tiap tahun Wajib Pajak di Indonesia semakin bertambah misalnya

dengan adanya peraturan pemberian

penghargaan bagi pegawai berprestasi dan adanya peningkatan remunerasi.

(6)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

6

Harryanto, DS. 2012. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kemampuan dan Kinerja Karyawan. Malang : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

Skripsi tidak diterbitkan.

Kartono dan Kartini. 2009. Pemimpin dan

Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers Kusmiati, Cicik. 2012. Pengaruh Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Karyawan. Malang : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya. Skripsi tidak diterbitkan

Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik,

Edisi ke-2. Yogyakarta: YKPN

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2006, Perencanaan

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung, PT. Mandur maju

Mangkunegara,Anwar Prabu, 2009. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nawawi, Hadari. 2003. Perencana Sumber Daya

Manusia (SDM) Untuk Organisasi Profit Kompetetif. Yogyakarta: Universitas Gajahmada

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan

Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Palagia, Misail., Nurdin Brasir, dan Muh Yunus Amar. 2012. Remunerasi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Pajak : Studi pada Kantor Pajak di Kota Makassar. Makassar:

Magister Manajemen Universitas

Manajemen

Peraturan Menteri Keuangan No.

73/PMK.05/2007 Tentang Pedoman

Penetapan Remunerasi bagi Pejabat

Pengelola, Dewan Pengawas, dan

Pegawai badan layanan Umum

Pradana, MA. 2013. Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Transformasional dan

Transaksional Terhadap Kinerja

Karyawan . Malang : Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya.

Skripsi tidak diterbitkan.

Robbins, Stephen. P. 2007. Perilaku Organisasi.

Edisi Kesepuluh. Jakarta : PT. Indeks

Sudiro, Achmad. 2009. Perencanaan Sumber Daya

Manusia. Malang UB Press

Suprianto, Eko. 2013. Pengaruh Penetapan Sasaran dan Sistem Remunerasi terhadap

Kinerja Pegawai Organisasi Sektor Publik. Malang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya. Skripsi tidak

diterbitkan.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surya, Mohamad. 2004. Bunga Rampai Guru dan

Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka

Wiratna, Sujarweni. 2008. Belajar Mudah SPSS

untuk penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi &

Umum. Yogyakarta: Global Media

(7)

Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah

Belum semua guru kelas memiliki pengetahuan yang memadai tentang ketugasannya sebagai guru BK di kelasnya, sehingga perlu dilakukan FGD secara berkala untuk

Puji syukur penulis panjatkan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala atas berkah, rahmat dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Berdasarkan hasil wawancara dengan SHEO PT PP (Persero) Tbk, dalam pembangunan proyek hotel Ibis ini, sudah diterapkan kebijakan untuk mencegah terjadinya

Dengan demikian, apabila ada perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian, maka yang harus dibuktikan selain adanya perbuatan yang melawan hukum, harus

STUDI POLA PENGGUNAAN RUANG BERBAGAI KELAS UMUR BIAWAK KOMODO (Varanus komodoensis Ouwens) DI LOH BUAYA-PULAU RINCA TAMAN NASIONAL KOMODO,.. NUSA

Dari sisi penerimaan APBD kota Makassar pada tahun 2001, penerimaan daerah yang berasal dari Dana Perimbangan merupakan yang terbesar yaitu sekitar 83% atau sekitar 286,4 milyar

Takikardi akan memperpendek periode diastol, sehingga dengan meningkatkan frekuensi jantung, aliran darah yang melewati katup mitral stenosis harus ditingkatkan